Anda di halaman 1dari 3

BAHASA GAUL DI KALANGAN REMAJA

Bahasa gaul merupakan salah satu cabang dari bahasa Indonesia sebagai
bahasa untuk pergaulan. Istilah ini mulai muncul pada akhir tahun 1980an. Bahasa
gaul pada umumnya digunakan sebagai sarana komunikasi diantara remaja
sekelompoknya selama kurun waktu tertentu. Hal ini dikarenakan remaja memiliki
bahasa tersendiri dalam mengungkapkan ekspresi diri. Sarwono (2004) mengatakan
bahwa bahsa gaul adalah bahasa khas remaja(bahasanya diubah-ubah sedemikian
rupa, sehingga hanya dapat dimengerti diantara mereka) bisa dipahami oleh hampir
seluruh remaja di tanah air yang terjangkau oleh media massa, padahal istilah-istilah
itu berkembang, berubah dan bertambah hampir setiap hari. Sedangkan menurut
Mulyana (2008), bahasa gaul adalah sejumlah kata atau istilah yang mempunyai arti
khusus, unik, menyimpang atau bahkan bertentangan dengan arti yang lazim ketika
digunakan oleh orang-orang dari subkultur tertentu. Dari kedua pendapat tersebut
dapat disimpulkan bahwa bahasa gaul adalah bahasa yang mempunyai istilah yang
unik dan juga bahasa tersebut akan terus berkembang di kalangan para remaja tanah
air.

Bahasa gaul di kalangan remaja memiliki ciri khusus, seperti: singkat, lincah
dan kreatif; Kata-kata yang digunakan cenderung pendek, sedangkan jika ada kata
yang agak panjang maka akan diperpendek/dipersingkat atau menggantinya dengan
kata yang lebih pendek.
Beberapa contoh bahasa gaul yang sering digunakan para remaja di tanah air:
 Nyokap : Ibu
 Bokap : Ayah
 Gue, gua, gw : Saya
 Lo, lu : Anda
 Gercep : Gerak cepat
 Baper : Bawa perasaan
 Gaje : Tidak jelas
 Mager : Males gerak
 Komuk : Kondisi Muka
 Gabut : Menggambarkan perasaan yang tidak jelas dan tidak tahu
harus melakukan apa
Perkembangan bahasa gaul di kalangan remaja sangatlah cepat. Karena
terdapat faktor-faktor yang mendukung, yaitu sebagai berikut:
 Penggunaan Internet dan media sosial yang berdampak signifikan terhadap
perkembangan bahasa gaul. Seperti yang kita ketahui saat ini mayoritas pengguna
media sosial adalah remaja.
 Pengaruh lingkungan sekitar. Remaja dapat menyerap dari percakapan orang-
orang di sekitarnya.
 Film-film atau acara televisi yang menggunakan istilah bahasa gaul. Sehingga
remaja yang menonton mengikuti penggunaan bahasa gaul dalam media tersebut.
 Media cetak seperti novel-novel remaja yang umumnya menggunakan bahasa
gaul.

Bahasa gaul sangat berpengaruh terhadap bahasa Indonesia. Sudah banyak


masyaakat yang telah memakai bahasa gaul ini. Bahkan banyak generasi muda yang
lebih sering memakai bahasa gaul daripada pemakaian bahasa Indonesia. Untuk
menghindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas, kita harus menanamkan
kecintaan dalam diri terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa Indonesia.

Penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja juga terdapat dampak positif dan
negatifnya. Dampak positifnya adalah remaja menjadi lebih kreatif. Terlepas dari
mengganggu atau tidaknya bahasa gaul ini, tidak ada salahnya kita menikmati tiap
perubahan atau inovasi bahasa ini. Asalkan dipakai pada situasi yang tepat dan
komunikan yang tepat juga. Sedangkan dampak negatifnya, penggunaan bahasa gaul
dapat mempersulit pengguna bahasa Indonesia yang baik dan benar. Terkadang juga
ada siswa yang menggunakan bahasa gaul kepada gurunya di sekolah. Padahal di
sekolah kita diharuskan untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Selain itu, kebiasaan menggunakan bahasa gaul juga mempersulit penggunanya dalam
berkomunikasi dalam acara yang formal. Misalnya ketika sedang presentasi di depan
kelas.
Kesimpulannya, bahasa gaul boleh digunakan sesuai porsinya dan sesuai
dengan kondisinya. Jika digunakan sembarangan bahasa gaul ini bisa merusak moral
dan juga menghambat perkembangan bahasa Indonesia.

Web: http://simkatmawa.kemdikbud.go.id/v3/assets/upload/foto_non_lomba_061016_1560700655018261800.pdf

Anda mungkin juga menyukai