"Alay adalah gejala yang dialami pemuda-pemudi Indonesia, yang ingin diakui statusnya
diantara teman-temannya. Gejala ini akan mengubah gaya tulisan, dan gaya berpakain,
sekaligus meningkatkan kenarsisan, yang cukup mengganggu masyarakat dunia maya
(baca: Pengguna internet sejati, kayak blogger dan kaskuser). Diharapkan Sifat ini segera
hilang, jika tidak akan mengganggu masyarakat sekitar"
Negatif
Komunikasi merupakan salah satu cara kita untuk saling berinteraksi.. tanpa komunikasi
pastinya seseorang akan mengalami kesulitan,.. dan di dalam komunikasi faktor yang
paling penting yang harus kita perhatikan adalah penggunaan bahasa. Mengingat bahwa
negara indonesia memiliki beranekaragam bahasa ., sebaiknya bahasa alay tidak perlu di
gunakan dalam komunikasi karena akan merusak tatanan bahasa indonesia, di perkuat
dengan pernyataan dari Koentjaraningrat, Alay adalah gejala yang dialami pemuda dan
pemudi bangsa Indonesia, yang ingin diakui statusnya di antara teman-temannya.
Gejala ini akan mengubah gaya tulisan, dan gaya berpakaian, sekaligus meningkatkan
kenarsissan yang cukup mengganggu masyarakat pada umumnya. Sedangkan menurut
salah satu dosen Fakultas Jurnalistik Universitas Padjajaran,bahsa alay merupakan
bahasa sandi yang hanya berlaku dalam komunitas mereka. Tentu saja itu tidak mungkin
digunakan ke pihak di luar komunitas mereka misalnya guru dan orangtua. Penggunaan
bahasa sandi itu menjadi masalah bila digunakan dalam komunikasi massa karena
bahasa yang mereka pakai tidak dapat dipahami oleh segenap khayalak .
Intinya bahasa alay hanya mementingkan bahasa secara kelompok saja,.. tidak secara
menyeluruh.. Dampak negatif lainnya, dapat mengganggu siapa pun yang membaca dan
mendengar kata-kata yang termaksud di dalamnya, karena tidak semua orang mengerti
akan maksud dari kata-kataalay tersebut.
Terlebih lagi dalam bentuk tulisan, sangat memusingkan dan memerlukan waktu yang
lebih banyak untuk memahaminya.penggunaan bahasa alay yang demikian akan
membuat Masyarakat Indonesia tidak mengenal lagi bahasa baku. Masyarakat Indonesia
tidak memakai lagi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Dulu anak – anak kecil bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tapi
sekarang anak kecil lebih menggunakan bahasa alay. Misalnya dulu kita memanggil
orang tua dengan sebutan ayah atau ibu, tapi sekarang anak kecil memanggil ayah atau
ibu dengan sebutan bokap atau nyokap.
Di tambah pula Penulisan bahasa indonesia menjadi tidak benar. Yang mana pada
penulisan bahasa indonesia yang baik, hanya huruf awal saja yang diberi huruf kapital,
dan tidak ada penggantian huruf menjadi angka dalam sebuah kata ataupun kalimat.
Bahasa alay dapat mengancam bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia sendiri.
Sumpah pemuda yang baru kita peringati bisa dengan tidak sadar telah di khianati oleh
generasi muda saat ini. Sumpah pemuda menjunjung tinggi bahasa persatuan yaitu
bahasa Indonesia, tetapi apa yang terjadi sekarang? Yang dijunjung tinggi oleh generasi
muda adalah bahasa Indonesia yang tidak sesuai lagi yaitu bahasa alay. Apa namanya ini
kalau bukan mengingkari dari sumpah pemuda.
Anak-anak akan terbiasa menulis dan membaca menggunakan bahasa Alay yang
disingkat dan mengkombinasikan angka dan huruf . Dampaknya mereka akan merasa
bosan ketika dihadapkan untuk membaca kalimat yang panjang dan ditulis lengkap.
Yang mengerikan lagi meraka dapat membenci membaca buku.
Banyak siswa yang mengeluh ketika menghadapai ujian bahasa Indonesia. Dikarenakan
soal-soal bahasa Indonesia siswa harus membaca paragraf atau cerita yang panjang
terlebih dahulu sebelum menjawab soal. Siswa yang terbiasa membaca bahasa alay pasti
akan merasa malas untuk membacanya .
Bahasa alay juga membuat lunturnya norma sopan santun. Kata seperti truss gua suruh
bilang wow gitu , kalimat ini biasanya digunakan untuk menghina tau mengejek orang
lain. Kalimat ini sama sekali tidak mempunyai manfaat . Malah banyak dampak negatif
didalamnya. Bahasa alay yang sok imut dan lucu juga akan membentuk karakter yang
cengeng dan mellow.
Padahal generasi muda membutuhkan karakter-karakter yang kuat dan tangguh untuk
bisa membangun bangsa ini. Seseorang yang mengunakan bahasa alay/gaul berarti
mereka sudah tidak lagi memperdulikan pembinaan bahasa indonesia padahal pemakai
bahasa indonesia yang baik dan benar akan memberi kemudahan serta persatuan yang
erat.
Tata bahasa Indonesia pada saat ini sudah banyak mengalami perubahan. Masyarakat
Indonesia khususnya para remaja, sudah banyak kesulitan dalam berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Perubahan tersebut terjadi
dikarenakan adanya penggunaan bahasa baru yang mereka anggap sebagai
kreativitas. Bahasa Alay secara langsung maupun tidak telah mengubah masyarakat
Indonesia untuk tidak mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Sebaiknya bahasa Alay tidak usah di dipergunakan karena akan
mendorong hilangnya budaya berbahasa Indonesia.
Kurangnya kesadaran untuk mencintai bahasa di negeri sendiri berdampak pada
tergilasnya atau lunturnya bahasa Indonesia dalam pemakaiannya dalam masyarakat.
Salah satu kebijakan untuk tetap melestarikan bahasa nasional adalah pemerintah
bersama segenap lapisan masyarakat menjunjung tinggi bahasa Indonesia agar tetap
menjadi bahasa yang dapat dibanggakan dan sejajar dengan bahasa-bahasa di seluruh
dunia.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara kita dan juga sebagai identitas
bangsa. Untuk itulah, kita sebagai generasi muda, harus cermat dalam memilih serta
mengikuti trend yang ada. Jangan sampai merusak budaya bahasa kita sendiri. Cintailah
bahasa Indonesia !
POSITIF
Terlepas dari menganggu atau tidaknya bahasa Alay ini, tidak ada salahnya kita
menikmati tiap perubahan atau inovasi bahasa yang muncul. Asalkan dipakai pada situasi
yang tepat, media yang tepat dan komunikan yang tepat juga.
Dampak positif dengan digunakannya bahasa Alay adalah remaja menjadi lebih
kreatif. Pesatnya perkembangan jumlah pengguna bahasa alay menunjukkan semakin
akrabnya genersai muda Indonesia denga dunia teknologi terutama internet. Munculnya
bahasa alay juga menunjukkan adanya perkembangan zaman yang dinamis, karena
suatu bahasa harus menyesuaikan dengan masyarakat penggunanya agar tetap
eksis. Fenomena kebahasaan yang paling hangat terjadi adalah maraknya penggunaan
kata-kata gaul dan alay oleh anak remaja.. khususnya remaja yang berada pada
perkotaan, remaja yang berada pada bangku sekolah, maupun yang tidak.
Sejatinya bahasa-bahasa gaul yang di ikuti mereka berawal dari iklan, yang ada di
televisi.. filem dan sejenisnya yangKata-kata yang merujuk pada bahasa gaul
yang booming kini seperti ciyus ‘serius’, miapah ‘demi apa’, enelan ‘beneran’ dan masih
banyak lagi.
Dalam bidang komunikasi Bahasa alay ini bukan hanya sebagai alat komunikasi, namun
juga alat identifikasi. Para remaja menggunakan bahasa alay ini bisa jadi untuk
mengidentifikasikan diri mereka. Pengunaan bahasa alay juga dapat berguna untuk
menumbuhkan eksistensi diri. Bahasa ini digunakan oleh kalangan remaja sebagai
bahasa kode atau singkatan agar kata-kata menjadi unik, lucu dan menarik.
Tidak dipungkiri hingga sekarang bahasa alay semakin luas pemakaiannya dan semakin
banyak para remaja bahkan orang dewasa menggunkan penulisan atau pengucapan
bahasa alay karena adanya unsur daya tarik yang membuat orang-orang yang
sebelumnya kurang paham akan bahasa alay ini menjadi ingin tahu dan akhirnya
mengikuti menggucapkan atau menulis dengan bahasa alay.
Terdapat dua alasan utama mengapa remaja menggunakan bahasa tulis dengan ciri
tersendiri; pertama, mereka mengukuhkan diri sebagai kelompok sosial tertentu, yaitu
remaja. Kedua, merupakan sebuah bentuk perlawanan terhadap dominasi bahasa baku
atau kaidah bahasa yang telah mapan.
Remaja merasa menciptakan identitas dari bahasa yang mereka ciptakan sendiri pula.
Remaja sebagai kelompok usia yang sedang mencari identitas diri memiliki kekhasan
dalam menggunakan bahasa lisan maupu tulis. Terdapat semacam keseragaman gaya
yang kemudian menjadi gaya hidup mereka. sehingga mereka yang tidak
menggunakannya akan dianggap ketinggalan jaman atau kuno.
Dari hasil pengamatan, bahasa alay dapat memberikan manfaat dan efek positif
khususnya bagi alayers itu sendri:
1. Sebagai sarana komunikasi yang menarik bagi alayers karena menurut mereka dengan
menggunakan bahasa alay berarti mereka telah menganekaragamkan bahasa khususnya
pada remaja yang semula hanya menggunakan bahasa daerah atau bahasa Indonesia.
Apabila dilihat dari segi usahanya, Pembinaan bahasa Indonesia ditujukan pada pemakai
bahasa Indonesia, sedangkan pengembangan bahasa Indonesia ditujukan pada bahasa
Indonesia itu sendiri.
Jadi, pembinaan bahasa Indonesia berurusan dengan bagaimana pemakai bahasa
Indonesia harus menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar serta dapat
menggunakan sesuai dengan kedudukan dan fungsinya; sedangkan pengembangan
bahasa Indonesia berurusan dengan bagaimana bahasa Indonesia dapat menjalankan
kedudukannya sebagai bahasa nasional dan bahasa Negara serta dapat menjalankan
fungsinya sebagai bahasa pemersatu, bahasa pemerintahan, bahasa pengantar
kependidikan, bahasa perhubungan resmi, dan bahasa pendukung ilmu pengetahuan
dan teknologi .
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran bahasa alay sebagai sebuah variasi
nuansa baru bahasa yang semakin diminati oleh kalangan remaja tentunya sangat
memiliki efek besar terhadap pembinaan bahasa Indonesia. Bahasa alay yang tergolong
sebagai bahasa informal yang banyak digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi