Anda di halaman 1dari 10

BAHASA ALAY SEBAGAI BAGIAN

PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

Untuk memenuhi tugas matakuliah Bahasa Indonesia Keilmuan


yang dibina oleh
Arik Fajar Cahyono, M.Pd.

Oleh
Ana Ayu Cahyana
361741311129

POLITEKNIK NEGERI BANYUWNGI


PROGAM STUDI AGRIBISNIS
KELAS 1D
OKTOBER 2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa adalah salah satu ciri yang paling khas manusiawi yang
membedakannya dengan makhluk-makhluk yang lain. Dengan bahasa manusia
mampu mengemukakan dan sekaligus mengekspresikan pendapat, ide, gagasan
dan emosinya. Terkadangmanusia atau masyarakat di dunia ini mampu
berkembang tanpa bahasa. Di era globalisasi ini bahasa indonesia yang baik dan
benar semakin jarang dipakai terutama dikalangan remaja. Pada tahun 2008,
muncul suatu bahasa baru dikalangan remaja, yang disebut dengan bahasa
“Alay/gaul”.
Seiring perkembangan jaman, penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar pada masyarakat terutama pada kalangan remaja secara perlahan mulai
menurun. Hal itu terjadi karena munculnya modifikasi bahasa, yang sering disebut
dengan bahasa alay. Bahasa alay mulai muncul dan berkembang seiring dengan
pesatnya penggunaan jejaring sosial seperti facebook, twitter, dan lain sebagainya.
Bahkan bukan hanya dalam dunia maya saja, bahasa alay juga banyakditemukan
di televisi, radio, majalah, bahkankoran.
Kebanyakan dari mereka yang menggunakan bahasa alay tidak begitu
mengerti dan memahami pentingnya berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Jika hal itu di biarkan akan berdampak buruk bagi pertumbuhan dan
perkembangan bahasa Indonesia di Negara ini. Antara lain, remaja akan sulit
untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah maupun
ditempat kerja nanti kita di haruskan untuk menggunakan Bahasa Indonesia
dengan baik dan benar. Tidak mungkin jika ulangan atau tugas dikerjakan
menggunakan bahasa alay. Selainitu, penggunaan bahasa alay dapat mengganggu
siapapun yang membaca dan mendengar kata-kata yang dimaksud. Bahkan bias
terjadi kesalah pahaman antar orang yang berkomunikasi atau bias saja terjadi
salah persepsi, karena sulit dipahami saat bahasa tersebut digunakan sebagai
pengucapan dan sulit dibaca saat digunakan sebagai penulisan. Karena tidak
semua orang mengerti akan maksud dari kata-kata alay tersebut. Hal itu sangat
memusingkan dan membutuhkan waktu yang lama untuk sekedar memahaminya.
Bahasa Alay sering digunakan oleh alayers pada kegitan sehari hari seperti
pada saat saat mereka sedang berkumpul bersama komunitas nya dan tidak sedikit
pula yang menggunakan bahasa alay pada orang lain yang kurang mengerti akan
bahasa alay tersebut seperti seseorang yang sedang chating dengan orang lain
yang tidak mengerti bahasa alay. Namun pada umumnya penulisan bahasa alay
sering terjadi pada saat penulisan SMS, maupun penulisan di jejaring social
seperti facebook. Akan tetapi penulisan alay pada awalnya lebih sering kita lihat
di media facebook, hal ini dikarenakan tulisan di facebook lebih sering dibaca
oleh masyarakat umum sesama pengguna facebook, tidak seperti sms yang hanya
melibatkan dua orang antara penerima dan pengirim sms. Seperti yang telah
ditulis sebelumnya bahwa bahasa alay memiliki kerugian dan keuntungan, maka
masyarakat pun memiliki pendapat yang berbeda dalam menanggapi bahasa alay,
ada yang menerima bahasa tersebut ada juga yang merasa terganggu.
Facebook adalah salah satu jejaring social yang paling banyak ditemukan
bahasa alay didalamnya . Para pengguna facebook sering sekali mencurahkan
keluh kesahnya melalui status yang ditulis dengan huruf dan angka serta bahasa
yang sulit untuk dipahami oleh sebagian orang . Dalam salah satu akun facebook
milik AcWhy Farilzah yang bertuli “sabarrrr”, artinya dia sedang mengungkapkan
perasaanya hanya saja penulisan ‘r” lebih dari satu dan dapat dikategorikan
sebagai alay.
Melalui makalah ini pemakalah mencoba menelusuri dan menjelaskan
tentang penggunaan bahasa alay.

1.2 Masalah yang Dibahas


1. Apa yang dimaksud Bahasa Alay?
2. Bagaimana awal mula perkembangan Bahasa Alay ?
3. Bagaimana karakteristik Bahasa Alay?
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan Bahasa Alay?
5. Bagaimana dampak penggunaan Bahasa Alay dan cara meminimalisir
penggunaannya?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Menjelaskan tentang apa itu Bahasa Alay.
2. Menjelaskan proses perkembangan Bahasa Alay.
3. Menjelaskan ragam Bahasa Alay.
4. Menjelaskan Faktor yang mempengaruhi perkembangan Bahasa Alay.
5. Menjelaskan dampak dari penggunaan Bahasa
Alaydancarameminimalisirpenggunaannya.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bahasa Alay


Meyke (2013) menulis bahwa “Bahasa gaul/alay adalah jenis bahasa sebuah
istilah yang merujuk pada sebuah fenomena perilaku remaja di Indonesia “Alay”
merupakan singkatan dari “anak layangan” atau “anak lebay”. Istilah ini
merupakan menggambarkan gaya hidup norak atau kampungan. Selain itu, alay
merujuk pada gaya yang dianggap berlebihan dan selalu berusaha menarik
perhatian. Seseorang yang dikategorikan alay umumnya memiliki perilaku unik
dalam hal bahasa. Dalam gaya bahasa, terutama bahasa tulis, alay merujuk pada
kesenangan remaja. atau menyingkat secara berlebihan. Dalam gaya bicara,
mereka berbicara dengan intonasi dan gaya yang berlebihan”. Dia juga
mengatakan bahwa Pemakaian bahasa Alay Penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar mulai tergusur oleh munculnya bahasa Alay, hal ini tampak jelas
pada bahasa lisan dan tulisan yang sering digunakan oleh masyarakat kita,
khususnya remaja. Remaja Indonesia kesulitan berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kesulitan terjadi karena
adanya penggunaan bahasa baru yang mereka anggap sebagai sebuah kreativitas.
Bahasa yang mengadung sandi-sandi tertentu dan dirasa wajar muncul dari
beberapa kalangan yang menggunakan Bahasa Alay Meyke (2013).
Menurut Mulyana (2008), bahasa gaul adalah sejumlah kata atau istilah yang
mempunyai arti yang khusus, unik, menyimpang atau bahkan bertentangan
dengan arti yang lazim ketika digunakan oleh orang-orang dari subkultur tertentu.
Selain pendapat tersebut Sarwono (2004) mengatakan bahwa bahasa gaul adalah
bahasa khas remaja (kata-katanya dibah-ubah sedemikian rupa, sehingga hanya
bisa dimengeri di antara mereka) bisa dipahami oleh hampir seluruh remaja di
tanah air yang terjangkau oleh media massa, padahal istilah istilah itu
berkembang, berubah dan bertambah hampir setiap hari. Kedua defenisi itu saling
melengkapi. Pada defenisi yang pertama hanya menerangkan bahwa bahasa gaul
adalah bahasa yang mempunyai istilah yang unik, sedangkan defenisi yang kedua
diperjelas lagi bahwa yang menggunakan bahasa tersebut adalah para remaja dan
bahasa tersebut akan terus berkembang.

2.2 Perkembangan Bahasa Alay


Dewasa ini pemakaian bahasa Indonesia baik dalam kehidupan sehari-hari
maupun dunia film mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa anak
remaja yang dikenal dengan bahasa gaul. Interferensi bahasa gaul kadang muncul
dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam situasi resmi yang mengakibatkan
penggunaan bahasa tidak baik dan tidak benar.
Pesatnya perkembangan jumlah pengguna bahasa Alay menunjukkan semakin
akrabnya genersai muda Indonesia dengan dunia teknologi terutama internet.
Munculnya bahasa Alay juga menunjukkan adanya perkembangan zaman yang
dinamis, karena suatu bahasa harus menyesuaikan dengan masyarakat
penggunanya agar tetap eksis.
Akan tetapi, munculnya bahasa Alay juga merupakan sinyal ancaman yang
sangat serius terhadap bahasa Indonesia dan pertanda semakin buruknya
kemampuan berbahasa generasi muda zaman sekarang. Dalam ilmu linguistik
memang dikenal adanya beragam-ragam bahasa baku dan tidak baku. Bahasa
baku biasanya digunakan dalm acara-acara yang kurang formal. Akan tetapi
bahasa Alay merupakan bahasa gaul yang tidak mengindah.”
Istilah alay hadir setelah di facebook semakin marak penggunaan bahasa tulis
yang tak sesuai kaidah bahasa Indonesia oleh remaja. Hingga kini belum ada
definisi yang pasti tentang istilah ini, namun bahasa ini kerap dipakai untuk
bahasa tulis. Dalam bahasa alay bukan bunyi yang dipentingkan tapi variasi
tulisan.”
Munculnya SMS (Short Message Service) dirasa menjadi cikal munculnya
bahasa tulis yang menyimpang. Bermula dari kata-kata yang disingkat, akhirnya
menimbulkan singkatan kata yang menyimpangdari kata yang dimaksud.
Munculnyajejaringsosialsepertifriendster, facebook, dan twitter, mendorong kian
maraknya penggunaan bahasaalay di Indonesia, karena dari jejaring sosial
tersebut juga muncul kosakata baru.

2.3 Ragam Bahasa Alay


1. Menggunakan angka untuk menggantikan huruf. Contoh: 4ku ciNT4 5
K4moe (Akucinta samakamu).
2. Kapitalisasi yang sangat berantakan. Contoh: IH kAmOEJaHAddd
(ihkamujahat).
3. Menggunakansingkatan-singkatakata : semangka (semangat kaka), stw
(santai wae), otw ( on the way)

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Alay


1. Faktor Pergaulan, pergaulan anak-anak atau remaja saat ini bisa dikatakan
luas karena banyaknya media sosial dunia maya yang
menghubungkanmereka satu sama lain. Facebook misalnya, pada media
inilah muncul dan berkembang bahasa alay yang dituliskan pada status yang
kemudian akan dibaca oleh nak anak atau remaja lain dan akan mengikuti
pemakaian bahasa alay sehingga semakin marak digunakan. Bahasa ini
berkembang di kalangan nak anak dan remaja, namun dalam pergaulan
media jejaring sosial paling sering digunakan. Semakin lama bahasa ini kian
berkembang sehingga telah dianggap wajar pada kalangannya. Dalam
bahasa alay, anak anak dan remaja bebas menyingkat bahasa sesuai dengan
keinginan mereka.
2. Faktor Iklan, Kegemaran sesorang menonton sinetron, film bahkan iklan,
sedikit mempengaruhi dalam pemakaian bahasa sehari-hari. Bahasa yang
digunakan oleh siswa sekolah dasar dikarenakan oleh apa yang mereka
dengarkan. Pada telivisi misalnya, banyak sinetron, film bahkan iklan yang
telah menggunakan dan ikut membantu mempopularkan bahasa alay
tersebut. Sehingga para remaja yang melihat akan mengikuti dan
menggunakan bahasa alay pada keseharian mereka sesama pengguna bahasa
alay agar dianggap gaul dan keren seperti para artis dan bintang iklan yang
menggunakan bahasa alay tersebut. Tanpa menyadari bahwa bahasa yang
digunakan oleh publik figur itu hanya tuntutan skenario.

3. Faktor Teknologi, saat ini teknologi berkembang sangat pesat, sehingga


penggunaan saat ini bukan hanya pada kalangan remaja. Tetapi pada anak
dibawah umur. Contohnya handphone, siswa sekolah dasar lebih mudah
mengakses aplikasi tersebut. contohnya facebook. Apa yang mereka lihat
dan mereka baca, akan mereka terapkan di kehidupan nyata.

4. Faktor Gengsi .Banyak remaja yang berusaha ingin menjadi anak gaul yang
tidak ketinggalan jaman, hal ini menuntut mereka mengikuti perkembangan
jaman salah satunya mengggunakan bahasa alay, akronim dari anak lebay,
yakni bahasa tulis berupa campuran bahasa gaul lisan, bahasa asing
khususnya Inggris, singkatan, kode, angka, dan simbol. Alasan
menggunakan bahasa ini karena tidak ingin disebut anak kampungan (
Retno , 2013).

2.5 Dampak Penggunaan Bahasa Alay dan Cara Meminimalisir


Penggunaannya
 Dampak Positif :
Dampak positif dengan di gunakannya bahasa alay/gaul adalah remaja
menjadi lebih kreatif . terlepas dari mengganggu atau tidaknya bahasa gaul
ini , tidak ada salahnya kita menikmati setiap perubahan atau inovasi bahasa
yang muncul , asalkan di pakai pada situasi yang tepat , media yang tepat ,
dan komunikan yang tepat juga

 Dampak Negatif :
a) Siswa akan jarang menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
sesuai dengan EYD. Bahasa alay dapat mempersulit penggunanya untuk
berbahasa indonesia. Dan dapat mengganggu .
b) Menurutnya derajat bahasa Indonesia.
c) Menyebabkan punahnya bahasa indonesia.
d) Dampak negatif lainnya, dapat mengganggu siapa pun yang membaca dan
mendengar kata-kata yang termaksud di dalamnya, karena tidak semua
orang mengerti akan maksud dari kata-kata alay tersebut. Terlebih lagi
dalam bentuk tulisan, sangat memusingkan dan memerlukan waktu yang
lebih banyak untuk memahaminya.

Melihat dampak yang cukup mencengangkan ini apa yang sebaiknya


dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif penggunaan bahasa alay ini
:
1. Sebaiknya guru-guru bahasa Indonesia di sekolah lebih menekankan lagi
bagaimana cara penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menurut
EYD.
2. Pada saat berkomunikasi kita harus bisa membedakan dengan siapa kita
berbicara, pada situasi formal atau nonformal. Dengan ini kita bisa
menyeimbangkan penggunaan bahasa dengan baik agar bahasa alay tidak
mendominasi kosakata yang kita miliki.
3. Mengurangi kebiasaan mengirim pesan singkat dengan tulisan yang aneh.
Seperti singkatan kata yang menjadi “Yg” dan bukan “Yank”, disamping
mudah membacanya akan lebih efisien waktu dan tidak membuat si
penerima pesan merasa kebingungan membaca tulisan kita.
BAB III
PENUTUP

3.1Kesimpulan
Tata bahasa Indonesia saat ini sudah banyak mengalami perubahan.
Masyarakat Indonesia sudah tidak bias lagi menggunakan bahasa Indonesia
dengan baikdanbenar, terutama pada kalangan remaja. Hal tersebut terjadi
karena adanya budaya asing dan berbagai variasi bahasa yang mereka
anggap sebagai kreatifitas. Mereka lebih memilih menggunakan bahasa baru
tersebut dari pada bahasa Indonesia, karena mereka takut dikatakan sebagai
remaja yang kampungan dan ketinggalan jaman. Bahasa baru itu mereka
sebut dengan “bahasaAlay”.
Penggunaaan bahasa Alay sudah semakin berkembang dikalangan
remajasaat ini. Hal tersebut tentunya sangat mengkhawatirkan dan
berdampak buruk bagi pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia
itu sendiri. Karena masyarakat Indonesia nantinya akan melupakan dan
tidak lagi menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

3.2 Saran
Sebenarnyasah-sahsajabagimereka (terutamaremaja) yang
menggunakan bahasa alay, karena hal tersebut merupakan bentuk kreatifitas
yang mereka buat. Namun sebaiknya penggunaan bahasa alay dapat
digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi atau tidak digunakan pada
situasi-situasi yang formal.
Misalnya pada saat berbicara dengan teman. Teman disini adalah
mereka yang mengetahui dan mengerti bahasa alay tersebut. Tetapi juga
jangan sampai menghilangkan budaya berbahasa Indonesia kita. Karena biar
bagaimanapun bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa kebanggaan kita dan
wajib untuk dijaga serta dilestarikan.
DAFTAR PUSTAKA

 Meyke. 2013. Penggunaan Kosa Kata Alay oleh Remaja pada Facebook
di Kota Bengkulu.Bengkulu: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Bahasa dan SastraIndonesia UniversitasBengkulu
 Mulyana,2008.BahasaIndonesiauntukPerguruanTinggi.Rembang:Yayasan
Adhigama
 Sarwono,2004.PenggunaanRagamBahasaGaulDikalanganRemaja.Dalamh
ttp://www.penggunaan-ragam-bahasa-
gauldikalanganremaja.Diaksespada4Desember2017

Anda mungkin juga menyukai