Anda di halaman 1dari 16

BAHASA ALAY SEBAGAI BAGIAN

PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

Untuk memenuhi tugas matakuliah Bahasa Indonesia Keilmuan


yang dibina oleh
Arik Fajar Cahyo, M.Pd

Oleh

Lintang Krisma Arianti

361741311073

POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
JANUARI 2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan
judul makalah “BAHASA ALAY SEBAGAI BAGIAN PERKEMBANGAN
BAHASA INDONESIA”. Makalah ini dibuat oleh penulis untuk tugas Ujian
Akhir semester I program studi Agribisnis tahun 2018.

Tidak lupa penulis juga berterima kasih kepada berbagai pihak yang
membantu penyempurnaan pembuatan makalah yang kami buat. Walaupun
penulis sudah berusaha sebaik mungkin, penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalah makalah yang penulis buat. Namun, semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua yang membacanya.

Januari 2018

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif, mutlak dan


diperlukan setiap bangsa. Tanpa bahasa , bangsa tidak akan mungkin berkembang.
Bahasa menunjukan identitas bangsa. Pada perjalanan selanjutnya, bahasa
Indonesia tidak hanya sebagai bahasa persatuan , tapi juga berkembang sebagai
bahasa negara, bahasa resmi, dan bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi.

Bahasa indonesia mempunyai empat kedudukan, yaitu sebagai bahasa persatuan,


bahasa nasional, bahasa negara dan bahasa resmi. Dalam perkembangannya lebih
lanjut, bahasa Indonesia berhasil mendudukan diri sebagai bahasa budaya dan
bahasa ilmu.

Namun, di era globalisasi seperti ini, kemajuan dan perkembangan


teknologi yang sangat pesat, tentunya sangat berpengaruh terhadap kehiupan
sehari-hari. Salah satunnya, dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar di masyarakat terutama di kalangan remaja yang semakin tidak tampak. Hal
tersebut di sebut dengan fenomena “ bahasa alay”, bahasa alay mulai muncul daan
berkembang seiring dengan pesatnya penggunaan jejaring sosial seperti facebok,
twitter, instagram, dan lain sebagainya.

Dengan penggunaan bahasa alay oleh kalangan remaja yang semakin


berkembang, bisa jadi suatu saat nanti anak cucu kita sudah tidak lagi mengenal
bahasa baku dan tidak lagi memakai EYD sebagai pendoman dalam berbahasa,
kemudian menganggap reameh bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai
generasi penerus bangsa seharusnya menjadi tonggak dalam mempertahankan
bangsa Indonesia ini. Seperti contoh menjaga, melestarikan dan menjunjung
tinggi bahasa Indonesia. Seperti bunyi iklar ketiga dalam naskah Sumpah Pemuda
yang berbunyi “ kami putra-putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan,
bahasa Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagamana dampak penggunaan bahasa alay baik terhadap kedidupan


sehari-hari maupun terhadap bahasa Indonesia khususnya bagi para
remaja?
2. Bagaimana ciri-ciri bahasa alay?
3. Bagaiamana cara meminimalisir bahasa alay?

1.3 Tujuan

1. Untuk mentahui dampak penggunaan bahasa alay baik terhadap


kedidupan sehari-hari maupun terhadap bahasa Indonesia khususnya
bagi para remaja.
2. Untuk mengethui ciri-ciri bahasa alay.
3. Untuk mengetahui cara meminimalisir bahasa alay?
BAB II

PEMBAHASAN

Bahas menurut para ahli Selo Soemardjan dan KoentjaraNingrat mengenai


arti alay

Arti alay menurut Koentjara Ningrat:

“Alay adalah gejala yang dialami pemuda-pemudi Indonesia, yang ingin diakui
statusnya diantara teman-temannya. Gejala ini akan mengubah gaya tulisan, dan
gaya berpakain, sekaligus meningkatkan kenarsisan, yang cukup mengganggu
masyarakat dunia maya (baca: Pengguna internet sejati, kayak blogger dan
kaskuser). Diharapkan sifat ini segera hilang, jika tidak akan mengganggu
masyarakat sekitar”

Arti alay menurut Selo Soemaridjan:

“Alay adalah perilaku remaja Indonesia, yang membuat dirinya merasa lebih
keren, cantik, hebat diantara yang lain. Hal ini bertentangan dengan sifat Rakyat
Indonesia yang sopan, santun, dan ramah. Faktor yang menyebabkan bisa melalui
media TV (sinetron), dan musisi dengan dandanan seperti itu.”

Kesimpulan dari beberapa ahli mengenai bahasa alay

Alay adalah sebuah istilah yang merujuk pada sebuah fenomena perilaku
remaja di Indonesia. "Alay" merupakan singkatan dari "anak layangan", istilah ini
merupakan stereotipe yang menggambarkan gaya hidup norak atau kampungan,
selain itu alay merujuk pada gaya yang dianggap berlebihan dan selalu berusaha
menarik perhatian.

Seseorang yang dikategorikan alay umumnya memiliki perilaku unik


dalam hal bahasa dan gaya hidup, dalam gaya bahasa, terutama bahasa tulis, alay
merujuk pada kesenangan remaja menggabungkan huruf besar-huruf kecil,
menggabungkan huruf dengan angka dan simbol, atau menyingkat secara
berlebihan. Bahasa alay atau yang biasa disebut sebagai bahasa “anak layangan“
merupakan bahasa yang sering dipakai anak muda masa kini.

Sebenarnya penggunaan kata anak muda saat ini dirasa kurang pas karena
penggunaan bahasa alay ini marak dipopulerkan oleh anak-anak ABG (anak baru
gede) seumuran SMP maupun SMU yang masih dalam masa transisi dari anak-
anak menuju dewasa.

Dampak penggunaan bahasa alay baik terhadap kehidupan sehari-hari


maupun terhadap bahasa Indonesia khususnya bagi para remaja. Penggunaan
bahasa alay dapat mempersulit penggunanya untuk berbahasa Indonesia dengan
baik dan benar. Padahal, di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk
selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Tidak mungkin tugas sekolah atau kuliah dikerjakan dengan menggunakan


bahasa Alay.Dengan dibiasakannya seseorang menggunakan bahasa alay, maka
dapat menyulitkan diri sendiri, misalnya dalam membuat tulisan ilmiah seseorang
akan kesulitan menulis karena telah terbiasa menggunakan bahasa alay, dan yang
lebih memprihatinkan lagi sampai saat ini belum ada yang pernah mencapai nilai
sempurna dalam UN (Ujian Nasional) untuk mata pelajaran bahasa Indonesia.

Dampak positif dengan digunakannya bahasa Alay adalah remaja menjadi


lebih kreatif. Ini terlihat dari berbagai macam susunan susunan dan bentuk kata
yang baru. Namun, terlepas dari mengganggu atau tidaknya bentukan bahasa yang
baru tersebut, tidak ada salahnya kita menikmati tiap perubahan atau inovasi
bahasa yang muncul, Asalkan dipakai pada situasi yang tepat, media yang tepat
dan komunikan yang tepat juga. Pemuda Indonesia tetaplah harus menjaga
keutuhan dan kesatuan bahasa Indonesia yang baik dan benar seperti yang telah
dibacakan dalam teks Sumpah Pemuda.
Dampak negatif ialah dapat mengganggu siapa pun yang membaca dan
mendengar kata-kata yang termaksud di dalamnya, karena tidak semua orang
mengerti akan maksud dari kata-kata alay tersebut. Terlebih lagi dalam bentuk
tulisan, sangat memusingkan dan memerlukan waktu yang lebih banyak untuk
memahaminya. Penggunaan bahasa alay dalam kehidupan sehari– hari ini juga
mempunyai pengaruh negatif bagi kelangsungan bahasa Indonesia.

Pengaruh tersebut antara lain sebagai berikut ini :

1. Masyarakat Indonesia tidak mengenal agi bahasa baku.

2. Masyarakat Indonesia tidak memakai lagi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

3. Masyarakat Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau


mempelajarinya karena merasa dirinya telah menguasai bahasa Indonesia yang
baik dan benar.

4. Dulu anak – anak kecil bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar, tapi sekarang anak kecil lebih menggunakan bahasa alay. Misalnya dulu
kita memanggil orang tua dengan sebutan ayah atau ibu, tapi sekarang anak
kecil memanggil ayah atau ibu dengan sebutan bokap atau nyokap.

5. Penulisan bahasa indonesia menjadi tidak benar.Yang mana pada penulisan


bahasa indonesia yang baik dan hanya huruf awal saja yang diberi huruf
kapital, dan tidak ada penggantian huruf menjadi angka dalam sebuah kata
ataupun kalimat.

Jika hal ini terus berlangsung, dikahawatirkan akan menghilangkan budaya


berbahasa Indonesia dikalangan remaja bahkan dikalangan anak-anak. Karena
bahasa Indonesiamerupakan bahasa resmi negara kita dan juga sebagai identitas
bangsa. Penggunaan bahasa tersebut tentunya akan menjadi masalah bila
digunakan dalam komunikasi massa karena lambing dan istilah yang mereka
gunakan tidak dapat dipahami dan dipakai oleh kalangan lain terutama dalam
komunikasi formal secara tertulis.
Ciri-ciri Bahasa Alay

Bahasa Alay hidup dan berkembang karena fenomena sosial tertentu.


Munculnya SMS (Short Message Service) dirasa menjadi cikal bakal munculnya
bahasa tulis yang menyimpang. Bermula dari kata-kata yang disingkat, akhirnya
menimbulkan singkatan kata yang menyimpang dari kata yang dimaksud.
Munculnya jejaring social seperti instagram, facebook, dan twitter mendorong
maraknya penggunaan bahasa alay di Indonesia, karena dari jejaring sosial
tersebut juga muncul kosakata baru.

Ini adalah gambaran tentang bahasa Alay dengan ciri khas Bahasa yang sedang
menjadi tren pada remaja Indonesia :

* Kombinasi antara huruf besar dan kecil secara acak, tidak ada ketentuan baku di
mana mereka menempatkan huruf besar dan kecil, yang penting menarik untuk
dilihat saja. Misalnya:

“haRi iNi GuE Di rUmaH aJa”.

* Gabungan antara huruf dan angka-angka tertentu,tidak cukup dengan


mempermainkan besarnya huruf, mereka juga mengkombinasikan antara huruf
dengan angka-angka tertentu yang menyerupai huruf sebenarnya.

Misalnya:

“b3Sok6u3 1kOet a7a” ( besok gue ikut aja ),

kes4an ( Kesempatan)

5kasih ( makasih)

5aku ( ma (sama)aku)

se7 ( setuju )

Bahkan kita juga sering menjumpai cara kedua iniditerapkan pada plat nomor
kendaraan.
Misalnya:

“N 315 HA”

”B 46 US”

* Balita StyleBelum lengkap dengan hasrat mempermainkan angka dan huruf,


mereka lalu ber-eksperimen dengan berkata-kata seolah seorang balita yang baru
belajar berbicara.

Misalnya:

“adooch ka2k aqkuwh” ( aduh kakaku)

“ cemungudh eaa ckulna”( semangat ya sekolahnya)

“jan6an mpe boyos eaa” (jangan samapi bolos ya)

* Menggunakan kata-kata atau kalimat meminta konfimasi. Hal terakhir ini yang
sedang “ in” di kalangan remaja kita sekarang.

Misalnya :

“so what gitu lho?!”“terus gue harus bilang wow gituh?!”

“ciyus?! miapah?!”

"macalah buat loe?!"

* Menggunakan singkatan-singkatan kata

Misalnya:

“semangka “(semangat kaka)

“stw” (santaiwae)

“otw” ( on the way)


Jika hal ini terus berlangsung, dikahawatirkan akan menghilangkan
budaya berbahasa Indonesia dikalangan remaja bahkan dikalangan anak-anak.
Karena bahasaIndonesia merupakan bahasa remi negara kita dan juga sebagai
identitas bangsa.

Melihat dampak yang cukup mencengangkan ini apa yang sebaiknya dilakukan
untuk meminimalisir dampak negatif penggunaan bahasa alay ini?

 Yang pertama

Sebaiknya guru-guru bahasa Indonesia di sekolah lebih menekankan lagi


bagaimana cara penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menurut EYD.

 Yang kedua,

Pada saat berkomunikasi kita harus bisa membedakan dengan siapa kita berbicara,
pada situasi formal atau nonformal. Dengan ini kita bisa menyeimbangkan
penggunaan bahasa dengan baik agar bahasa alay tidak mendominasi kosakata
yang kita miliki.

 Yang ketiga

Mengurangi kebiasaan mengirim pesan singkat dengan tulisan yang aneh. Seperti
singkatan kata yang menjadi “yg”dan bukan “yank”, disamping mudah
membacanya akan lebih efisien waktu dan tidak membuat si penerima pesan
merasa kebingungan membaca tulisan kita.

 Yang keempat ,

Banyak membaca tulisan yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Artinya di dalam buku tersebut terdapat tulisan yang formalitas dan
sesuai dengan kaidah yang berlaku.

Misalnya : wacana, berita, ataupun informasi dalam surat kabar.


 Yang kelima,

Sebaiknya kita rajin membaca KBBI, karena banyak kosakata bahasa Indonesia
yang sudah banyak dilupakan. Iniadalah salah satu wujud bangga terhadap bahasa
kita.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Bahasa alay adalah gaya bahasa yang condong pada kesenangan remaja
dengan menggabungkan huruf besar-huruf kecil, menggabungkan huruf dengan
angka dan symbol, atau menyingkat kata secara berlebihan. Bahasa sudah menjadi
bahasa umum bahkan di gunakan dalam bahasa sehari-hari. Penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar mulai tergeser dengan munculnya bahasa alay ini.
Para pengguna bahasa alay tidak memahami ataupun melupakan kaidah EYD
dalam menuliskan sebuah kata atau kalimat. Pengaruh bahasa alay sangatlah
memprihatinkan. Meskipun banyak sekali kalangan berpedapat bahwa bahasa alay
tersebut berpengaruh negatif, adapun dampak positif dari pehaman bahasa alay
semisal. Salah satu dampak positifnya ialah remaja menjadi lebih kreatif. Ini
terlihat dari berbagai macam susunan-susunan dan bentuk kata yang baru.

Namun, Jika hal ini terus berlangsung, dikhawatirkan akan


menghilangkan budaya berbahasa Indonesia dikalangan remaja bahkan dikalangan
anak-anak. Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara kita dan juga
sebagai identitas bangsa. Pentingnya pengawasan orang tua atau pun lembaga
pendidikan untuk mengarahkan anak-anak ke bahasa Indoneasia yang baik dan
benar. Penggunaan bahasa alay tersebut tentunya akan menjadi masalah bila
digunakan dalam komunikasi massa karena lambing dan istilah yang mereka
gunakan tidak dapat dipahami dan dipakai oleh kalangan lain terutama dalam
komunikasi formal secara tertulis.
3.2 SARAN

Fenomena bahasa alay yang menyerbar secara cepat di kalangan remaja di


era ini. Sungguh sangat memprihatinkan. Sebab, penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar sudah tidak nampak lagi dalam bahasa sehari-hari terutama di
kalangan remaja. Boleh saja kita mengikuti perkembangan jaman tapi, jangan
sampai kita melupakan jati diri kita. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar sesui kaidahnya, karena bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional.
DAFTAR PUSTAKA

Perum Balai Pustaka.1993.Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta:


departemen pendidikan dan kebudayaan.

Sarwaji, Bambang.2006.Kamus Pelajar Bahasa Indonesia.Jakarta:Ganeca


Exact._____.?.alay-wikipedia bahasa Indonesia.

http://id.m.wikipedia.org/wiki/alay (downloaded Januari 26,2014 ). _____.?.pieka.


http://www.google.com/gwt/x?hl=id&u=http://piiekaa.blogspot.com _____.?.

http://ariz- ariwibowo.blogspot.com/2011/02/dampak-buruk-bahasa-alay-
terhadap_23.html, diakses (15/10/2012)._____.?.

http://panji-pradana.blogspot.com _____.?.ciri
alay.http://www.google.com____.?. http://apriyanaodih.blogspot.com/2011/04/
pengaruh-bahasa-gaul-remaja- alam.htmldiakses(15/10/2012).
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai