Anda di halaman 1dari 3

C.

Pentingnya Bahasa
Manusia tidak dapat lepas dari bahasa. Terbukti dari penggunannya untuk percakapan
sehari-hari, tentu ada peran bahasa yang membuat satu sama lain dapat berkomunikasi, saling
menyampaikan maksud. Tak hanya bentuk lisan tentu saja bahasa juga digunakan dalam bentuk
tulisan. Teori-teori yang berkembang dalam filsafat bahasa inilah yang kemudian menjadi alat
bagi setiap orang untuk dapat lebih mengeksploitasi sebuah pemikiran, baik yang terucapkan
maupun dalam bentuk teks. Mungkin akan terkesan “ah, bahasa kan sama saja dengan
perbincangan sehari-hari, apa susanhnya sih? Toh, ucapan-ucapan itu bisa saja mudah
dimengerti”. Memang, kesannya bahasa tidak ada kaitannya dengan filsafat. Namun, bahasa
ternyata tidak hanya mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dengan orang lain, tetapi
juga dapat menjadi hal yang kompleks. Sebuah perjanjian antarnegara juga menggunakan bahasa
yang disepakati pihak-pihak yang terkait agar tercapai kesepakatan. Tanda-tanda yang hadir
dalam kehidupan kita sehari-hari juga bagian dari bahasa. Contoh, rambu-rambu lalu lintas tentu
akan sangat tidak efisien jika dituliskan dalam bentuk huruf. Para pengguna jalan tentu tidak
akan sempat membaca tulisan-tulisan itu. Karena itu, untuk mempermudah, dibuat symbol-
simbol yang dikonvensikan dan dimengerti masyarakat.
Ada tiga tipe orang-orang yang dianggap sebagai iblis pematian makna. Tipe pertama adalah
orang-orang yang selalu menertawakan ide-ide baru. Tipe-tipe orang semacam ini yang sering
menjatuhkan mental seseorang yang ingin menyampaikan ide baru, dan tentu saja seperti orang-
orang konservatif, mereka tidak menginginkan perubahan. Tipe kedua adalah orang-orang yang
tidak mau mengartikan bahasa dan tanda yang ada. Mereka menurut begitu saja pada dogma
yang disampaikan oleh tukang cerita, padahal bukan ahlinya. Hal ini sangat berbahaya terutama
bagi kreativitas. Tanpa imajinasi tentunya tidak aka nada keberagaman hidup. Tipe yang ketiga
adalah tipe orang-orang yang hanya meniru yang sudah ada. Ketiga tipe inilah yang seharusnya
dihindari oleh setiap orang agar perkembangan bahasa, tanda, dan pemaknaan menjadi lebih
beragam. Filsafat mencoba membawa bahasa pada pembahasan yang lebih kritis.
Ada beberapa pijakan yang dapat dikaitkan dengan bahasa.
1. Akal, karena sangat erat dengan logika.
2. Makna dan interpretasi, yang merupakan bagian yang sudah melekat dengan bahasa.
3. Konvensi karena tanpa konvensi bahasa tidak ada artinya karena tidak dimengerti oleh semua
orang.
4. Dimensi bahasa obyektif, dapat dimengerti oleh semua untuk mengatasi ruang dan bersifat
universal dan ilmiah.
5. Intertekstualitas, bagaimana teks-teks lain saling mempengaruhi pemahaman seseorang.
a. Bahasa dan Kehidupan Sosial
Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia mengenal kebudayaan dan menciptakan berbagai
wujud ide, aktivitas, hingga artefak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bahasa, menjadi salah
satu unsur paling penting yang mempengaruhi kehidupan maupun kebudayaan manusia.
Bahasa adalah suatu gejala manusiawi-umum. Tidak ada manusia tanpa bahasa dan tidak ada
bahasa tanpa manusia.Bahasa hanya hidup karena interaksi sosial. Memang, ada bahasa tul;is,
tetapi bahasa itu tidak sedinamis bahsa yang dilisankan. Bahasa lisan hidup pada interaksi social.
Tiap hari kita bergaul dengan sesame manusia, baik secara langsung maupun tidak. Dalam buku
sosiologi, kita tahu bahwa manusia tak bisa hidup kalau hanya sendirian. Dalam pergaulan,
interaksi itu sering menimbulkan perbenturan, perbenturan sosial. Perbenturan sosial itu
terbentuk karena ketidakcocokan antara keinginan dan kenyataan.Dalam interaksi social terjadi
saling pengaruh. Orang yang lebih aktif akan mendominasi interaksi itu. Tak heran kita apabila
sesuatu bahasa lebih banyak dipakai, kosakatanya akan terdesak oleh pemakaian bahasa yang
lebih dominan. Peran Bahasa dalam Kehidupan Masyarakat Berdasarkan pengertiannya, bahasa
termasuk sistem perlambang yang dipakai secara timbal balik, dan dibentuk atas unsur-unsur
bunyi ucapan manusia. Hal ini diungkapkan dalam buku Khazanah Antropologi (2009) terbitan
Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Secara umum, dalam kehidupan masyarakat, bahasa punya fungsi utama sebagai alat
komunikasi. Namun, bahasa juga bisa memiliki sejumlah fungsi lainnya. Berikut macam-macam
fungsi bahasa secara umum di kehidupan masyarakat:
1. Bahasa sebagai alat ekspresi diri
Sejak kecil, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana mengungkapkan dan
mengekspresikan diri pada orang tua.
2. Bahasa sebagai alat komunikasi Sebagai alat komunikasi, bahasa dipakai buat
menyampaikan maksud tertentu agar bisa dipahami orang lain.
3. Bahasa sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial Saat beradaptasi di lingkungan sosial
baru, setiap orang akan memilih bahasa yang digunakan tergantung situasi dan kondisi
yang dihadapi.
4. Bahasa sebagai alat kontrol sosial Sebagai alat kontrol sosial, bahasa bisa sangat efektif.
Kontrol sosial dengan memakai bahasa bisa diterapkan pada individu ataupun
masyarakat.

b. Bahasa dan Komunikasi


Bahasa mempunyai kaitan yang erat dalam proses komunikasi. Tidak ada satu peristiwa
komunikasipun yang tidak melibatkan bahasa. Komunikasi pada hahekatnya adalah proses
penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima. Hubungan komunikasi antara pengirim dan
penerima, dibangun berdasarkan penyusunan kode atau simbol bahasa oleh pengirim
(chiffrement) dan pembongkaran kode atau simbol bahasa oleh penerima (dechiffrement)
(Rusdiarti, 2003: 35).
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu
pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti
oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-geri badan,
menunjukkan sikap tertentu. Komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin
communis yang berarti ‘sama’. Communico, communicatio atau communicare yang berarti
membuat sama (make to common).
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan
baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah sebagai beriku.
1. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
2. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh stu pihak kepada pihak
lain.
3. Saluran (channel) adalah media penyampai pesan kepada komunikan. Dalam komunikasi
antarpribadi, saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara─sebagaimana
pemanfaatan radio, televise, atau telepon selular yang dewasa ini kian marak digunakan oleh
masyarakat.
4. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.
5. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang
disampaikannya.
6. Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi, yakni tentang komunikasi itu akan
dijalankan.

Anda mungkin juga menyukai