Anda di halaman 1dari 3

PENGARUH TUTURAN BAHASA GAUL DALAM

PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR


Muh.Alfin
1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar
2
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
3
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar

ABSTRAK
Perkembangan zaman di era modernisasi yang semakin pesat, bahasa gaul yang lazim terdengar pada siswa. Bahasa gaul
yang digunakan siswa adalah bahasa yang viral atau istilah baru yang hanya dipahami diantara mereka. Tujuan dalam
penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh tuturan bahasa gaul dalam pembelajaran, untuk mengetahui tindakan guru
dalam meminimalisir tuturan bahasa gaul. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu observasi, teknik rekaman, dan catatan Hasil
dalam penelitian ini menunjukkan siswa menggunakan bahasa gaul dalam pembelajaran.

Kata Kunci: bahasa gaul, pembelajaran, siswa sekolah dasar

1. PENDAHULUAN
Perkembangan sikap seorang siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah
faktor bahasa. Pada umumnya bahasa tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia, artinya bahasa
berperan penting dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang bersifat
arbitrer yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi. Untuk mengetahui maksud dari apa yang
dituturkan maka bahasa disampaikan dengan tuturan yang baik dan benar. Tuturan yang sopan akan
menghargai lawan tutur jika sebaliknya tuturan yang kurang sopan dapat menyinggung perasaan orang lain.
Menelaah hal tersebut dengan seiring berjalannya zaman suatu penggunaan bahasa menjadi bervariasi yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya ialah bahasa gaul.
Bahasa gaul kini telah hadir dalam komunikasi di lingkungan para siswa sekolah dasar berdasarkan
apa yang mereka baca, dengarkan, dan simak dari berbagai media dan lingkungan sekitarnya. Banyaknya
pengggunaan bahasa gaul yang bermunculan dalam bahasa sehari-hari. Bahasa gaul merupakan bahasa yang
digunakan dalam pergaulan para remaja maupun anak-anak. Bahasa gaul yang terus menerus akan terkenal
dan tersebar luaaskan melalui tuturan lisan dan tulisan.
Bahasa gaul disebut sebagai kode-kode tertentu yang hanya dapat dipahami oleh beberapa orang saja,
bahasa gaul ini identik dengan istilah-istilah baru yang bersal dari pelesetan atau modifikasi suatu bahasa baik
bahasa Indonesia, bahasa Asing maupun bahasa Daerah. Sebenarnya bahasa gaul sendiri sudah dikenal sejak
lama, akan tetapi pengistilahannya yang berbeda (Sa’idah, Tantyas, & Murtisari, 2018). Sejak dulu bahasa gaul
disebut sebagai bahasa prokem. Bahasa prokem ini hanya berlaku di kelompok tertentu saja dengan tujuan
anggota kelompok tersebut memahami maknanya. Namun, kini hampir seluruh kelompok menggunakan bahasa
gaul dalam bertutur.
Di kalangan seorang siswa ketika berinteraksi dan berkomunikasi di lingkungan formal termasuk
ketika dalam proses pembelajaran agar mereka merasa terlihat keren maka ia menggunakan bahasa gaul dengan
sesama temannya, penggunaan istilah-istilah yang sedang trend. Bahasa gaul atau istilah baru tersebut dengan
sadar mereka tuturkan. Hal tesebut berpengaruh dalam perkembangan aspek siswa sekolah dasar yaitu afektif,
kognitif, dan psikomotorik dalam pembelajaran.
Jika bahasa gaul terus menerus digunakan oleh para siswa dalam pembelajaran maka akan
memberikan pengaruh negatif dalam peningkatan aspek pembelajaran. Juga berpengaruh ke adab dan moral
yang dijunjung tinggi oleh Indonesia. Tentunya perlu tindakan dari para guru jika mendengar siswa bertutur
dengan bahasa gaul maka seketika itu juga melarang siswa tersebut agar tidak terjadi pembiasaan atau penyakit
bagi tuturan siswa dalam ranah formal yang tidak seharusnya digunakan.
Dalam hal penanganan masalah ini perlunya juga tindakan dan contoh dari seorang guru dalam
mengajarkan dan menerapkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Misalnya meemberikan
pencerahan dampak penggunaan bahasa gaul dalam pembelajaran atau memberikan sanksi bagi siswa yang
kedapatan menggunakan bahasa gaul berupa melafalkan sepuluh kosakata bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
Berdasarkan pemaparan di atas, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimana
pengaruh tuturan bahasa gaul dalam pembelajaran di sekolah dasar? (2) Bagaimana mengatasi pengaruh tuturan
bahasa gaul dalam pembelajaran di sekolah dasar?
2

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bahasa Gaul
Salah satu cabang bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan ialah bahasa gaul (Sa’idah et al.,
2018). Bahasa gaul digunakan sebagai alat komunikasi antar remaja dalam kurun waktu tertentu. Bahasa gaul
merupakan bahasa sandi yang dipahami oleh kalangan tertentu. Agar kalimat mereka tidak diketahui oleh
kebanyakan orang, mereka merancang kata atau istilah baru (Novarya & Purwaka, 2020). Dengan
munculnya bahasa gaul, dikhawatirkan akan mengakibatkan menipisnya penggunnaan bahasa
Indonesia secara baik dan benar atau bertutur dengan sopan santun. Grafura menyatakan bahasa gaul
merupakan bentuk variasi bahasa yang digunakan oleh penutur remaja untuk mengekpresikan gagasan dan
emosinya. Perkembangan media komunikasi dan media sosial berkontribusi dalam penyebaran bahasa gaul
ke kalangan remaja maupun anak-anak dalam lingkup yang lebih luas (Novarya & Purwaka, 2020).
Mula-mula munculnya bahasa gaul mulai muncul di kalangan masyarakat pada tahun 1980-an. Pada
tahun 1980-an bahasa gaul lebih dikenal dengan bahasa prokem adalah bahasa di luar bahasa resmi, yakni
bahasa Indonesia (Azizah, 2019) . Bahasa gaul atau bahasa prokem biasanya digunakan pada kalangan anak
muda atau yang kini disebut dengan “generasi milenial” khususnya siswa dan mahasiswa (Goziyah & Yusuf,
2019). Bahasa gaul juga merupakan bahasa yang tidak memiliki stuktur gaya bahasa yang pasti,
sebagian besar bahasa gaul merupakan terjemahan, singkatan, maupun pelesetan (Yusril, n.d.). Tetapi
terkadang kata-kata bahasa gaul diciptakan dengan kata-kata yang aneh dan sulit dilacak asal mulanya.
Kalimat-kalimat yang digunakan umumnya kalimat tunggal. Bentuk-bentuk elip juga banyak digunakan,
sehingga bahasa gaul ini kalimat-kalimatnya sering sekali dijumpai tidak lengkap. Dengan menggunakan
stuktur yang pendek, pengungkapan makna menjadi lebih cepat yang sering membuat pendengar dan
bukan penutur asli bahasa Indonesia ini mengalami kesulitan untuk memahami bahasa gaul tersebut.
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai bahasa gaul dapat disimpulkan bahwa bahasa gaul bahasa
yang memiliki istilah yang unik, bahasa yang tidak baku, dan bahasa yang diiubah kata-katanya sedemikian
rupa agar terlihat keren. Bahasa gaul ini digunakan oleh setiap kalangan baik siswa maupun mahasiswa.

3. METODE
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode pendekatan deksriptif kualitatif.
Menurut Kirk dan Miller (dalam Novianti & Fatimah, 2019) mulanya bersumber pada pengamatan kualitatif
yang dipertentangkan dengan pengamatan kualitatif. Lalu mereka mendefinisikan bahwa metodologi
kualittaif adalah ilmu pengetahuan yang bergantung pada pengamatan manusia dan berhubungan dengan
orang lain dalam bahasanya atau peristilahannya. Artinya, dalam penelitian ini kami selaku peneliti
melakukan sebuah pengamatan terhadap bahasa siswa dan guru dalam pembelajaran.
Adapun objek penelitian dalam penelitian ini yaitu siswa kelas 4 UPT SDN 18 Binamu Kabupaten
Jeneponto. Dalam tuturannya siswa menggunakan bahasa Indonesia berlogat daerah, bahasa daerah, dan juga
kadang mengikut bahasa gaul. Data diperoleh dari percakapan tuturan bahasa gaul siswa bersama temannya
ketika interaksi dan komunikasi dalam pembelajaran.
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan perekaman. Peneliti akan melakukan
pengamatan terhadap tuturan-tuturan bahasa gaul kemudian dianalisis. Selanjutnya adalah menggunakan
teknik rekam, teknik ini dilakukan dengan merekam percakapan atau tuturan bahasa gaul. Teknik catat juga
digunakan oleh peneliti dengan menyediakan instrumen penelitian mencatat tuturan bahasa gaul.
Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan
verifikasi.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Pengaruh Tuturan Bahasa Gaul dalam Pembelajaran di Sekolah

Bahasa Gaul sering kali terucap oleh siswa bahkan pada saat pembelajaran berlangsung ,anak-anak
pada umumnya sudah terbiasa dalam menuturkan bahasa gaul.Dalam pembelaran,anak-anak seringkali
menjadikan bahasa gaul sebagai bahasa yang ia anggap keren untuk digunakan bahkan pada saat
pembelajaran berlangsung sekaligus.Bahasa gaul yang ia gunakan sering kali dituturkan bahkan kepada
gurunya sekalipun.
Penggunaan bahasa gaul dalam pembelajaran sering kali berpengaruh kurang baik terhadap guru maupun
sesama penutur,karena bahasa gaul banyak yang bermakna kurang baik terhadap ukuran norma dalam
berinteraksi.Pembelajaran akan tetap berlangsung tetapi nilai-nilai kesopanan dalam bertutur didalam kelas
3
akan pudar seiring berjalannya waktu.Contohnya saja jika guru bertanya kepada siswa,ada beberapa siswa
yang menjawab dengan mengatakan”kamu nanya?” dan contoh bahasa gaul lainnya yang tak semestinya
diucapkan oleh siswa kepada gurunya.
Oleh karena itu,penggunaan bahasa gaul akan sangat berpengaruh terhadap nilai-nilai kesopanan
dalam kelas,pembelajaran akan tetap berlangsung seiring berjalannya pembelajaran didalam kelas,penuturan
bahasa gaul akan berpengaruh pada pembelajaran jika bermakna tak senonoh baik sesama teman maupun
siswa dengan guru.

3.2. Tindakan Meminimalisir Tuturan Bahasa Gaul dalam Pembelajaran

Dalam meminimalisir tuturan bahasa gaul dalam pembelajaran ada banyak cara yang
dilakukan,bahasa gaul sering kali terucap dalam pembelajaran,anak-anak pada umumnya menggunakan
bahasa gaul yang sering ia dengar dalam kehidupan sehari-hari,baik secara langsung di lingkungan social
maupun yang didengar di media sosial.
Dalam meminimalisir tuturan bahasa gaul dalam pembelajaran ada beberapa hal yang bisa dilakukan
diantaranya :
1. Guru harus membiasakan dalam pembelajaran menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar
2. Guru seharusnya menerapkan aturan dalam kelas pada saat pembelajaran untuk
menggunakan bahasa gaul dalam pembelajaran
3. Menerapkan sistem denda jika ada siswa yang bertutur bahasa gaul utamanya bahasa gaul
yang bermakna kotor.

5. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, mengenai “Pengaruh Tuturan Bahasa Gaul dalam
Pembelajaran di Sekolah Dasar”, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada beberapa siswa yang menggunakan
bahasa gaul dalam pembelajaran yang merupkan salah satu bentuk kekeliruan yang kurang sopan diterapkan
dalam pembelajaran yang akan berpengaruh pada aspek pembelajaran siswa di sekolah dasar. Sebagai Guru
yang berperan aktif dalam lingkungan sekolah untuk siswa dapat menyebarkan kebiasaan ppenggunaan
bahasa yang baik dan benar terutama dalam lingkungan formal tentunya menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar agar terlihat sopan.

ACKNOWLEDGEMENTS
Ucapan terima kasih ditujukan kepada Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, pihak dosen
pengampu mata kuliah TIK yang telah memberikan informasi penelitian, dan teman-teman yang lainnya
yang telah berpartisipasi membantu peneliti untuk memaksimalkan hasil penelitian.

DAFTAR RUJUKAN
Azizah, A. R. (2019). Penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa gaul di kalangan remaja. Jurnal Skripta, 5(2).
Goziyah, G., & Yusuf, M. (2019). Bahasa Gaul (Prokem) Generasi Milenial dalam Media Sosial. Seminar Nasional
Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 120–125.
Novarya, A. N., & Purwaka, A. (2020). Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Penggunaan Bahasa Indonesia Pada Siswa SMP
Nusantara Palangkaraya Tahun 2020. Jurnal Pendidikan, 21(2), 92–104.
Novianti, I., & Fatimah, V. S. (2019). Pengaruh Bahasa Daerah dan Gaul Terhadap Guru dan Siswa Dalam Kegiatan
Belajar Mengajar. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, 1, 543–549.
Sa’idah, U. N., Tantyas, I. R., & Murtisari, D. (2018). Pengaruh Bahasa Gaul terhadap Perkembangan Afektif Pada Anak
Remaja di Kabupaten Pekalongan. Pertemuan Ilmiah Bahasa Dan Sastra Indonesia.
YUSRIL, F. P. (n.d.). Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Penggunan Bahasa Indonesia Pada Anak Usia 6-12 Tahun.

Paper’s should be the fewest possible that accurately describe … (First Author)

Anda mungkin juga menyukai