Anda di halaman 1dari 12

Analisis Penggunaan Bahasa Gaul pada Majalah Aliansi

MAN 3 Bantul

Disusun Oleh:

Nama Peneliti : 1. Zulfa Nur Isnaini (0045708969)


Bidang Penelitian : Ilmu Sosial Humaniora
Jenjang : Madrasah Aliyah
Nama Pembimbing : Dra. Susana Siwi Astuti, M.Pd

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT KSKK MADRASAH


KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 BANTUL

2022

1
Proposal Penelitian

Judul : Analisis Penggunaaan Bahasa Gaul pada Majalah Aliansi


MAN 3 Bantul

Bidang Penelitian:
1. Ilmu Sosial dan Humaniora

Nama Peneliti : 1. Zulfa Nur Isnaini (0045708969)


Asal Madrasah : MAN 3 Bantul

Latar Belakang Masalah


Bahasa memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia pada umumnya.
Sebab dengan bahasa seseorang dapat berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya
(Anonymous, 2019). Di Indonesia sendiri kita memiliki bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional. Selain itu Indonesia juga memiliki bahasa daerah di tiap daerah yang berbeda. Di era
globalisasi seperti saat ini kemampuan bahasa sangat penting, terutama bagi para remaja. Akhir-
akhir ini para remaja bahkan menemukan bahasa yang mereka buat sendiri atau sering disebut
bahasa gaul.

Tidak dapat dipungkiri lagi fenomena bahasa gaul selalu hadir di kalangan anak muda
pada setiap generasi. Penggunaan bahasa gaul juga mengalami perubahan dari zaman ke
zaman. Bahasa gaul pertama kali muncul pada tahun 1970-an. Bahasa ini pertama kali
digunakan di Jakarta, lalu meluas ke seluruh penjuru Indonesia. Pada awal kemunculannya
bahasa gaul ditandai dengan bahasa Indonesia yang mendapat sisipan ok ditengahnya. Seperti
bokap, nyokap dan lain sebagainya. Tidak berhenti sampai disitu bahasa gaul mulai berk embang
dan kata katanya pun mulai beragam hingga sampai saat ini. Contohnya belakangan ini
munculnya fenomena anak jaksel yang sering mencampurkan bahasa Indonesia dengan bahasa
asing agar terlihat keren.

Bahkan ada beberapa bahasa gaul yang mulai masuk ke dalam KBBI seperti mager,
baper, kepo. Selain itu bahasa gaul juga mengakibatkan berbagai pertentangan dari para
linguistik. Sebagian dari mereka berpendapat bahasa gaul adalah bentuk kreativitas anak muda
serta dapat menambah kosa kata baru dalam bahasa Indonesia. Namun yang lainnya
berpendapat bahasa gaul tersebut dapat merusak tatanan bahasa Indonesia yang
sesungguhnya. Anak-anak muda cenderung sering menyingkat kata tidak hanya di sosial media

2
tetapi kini juga di dunia nyata. Seperti pada penulisan catatan sekolah, tugas, atau tugas menulis
lainnya.

Penggunaan bahasa gaul mengakibatkan beberapa remaja tidak dapat membedakan


penulisan yang formal atau nonformal. Alhasil banyak remaja yang masih menggunakan bahasa
gaul pada karya tulis yang seharusnya formal.

Salah satu karya tulis yang identik dengan remaja adalah majalah sekolah. Majalah
sekolah biasanya dibuat sebagai wadah ekspresi siswa. MAN 3 Bantul memiliki banyak
estrakulikuler didalamnya salah satunya junalistik dimana setiap semester menerbitkan majalah
yang disebut Aliansi. Penulis dn penyusun dari majalah tersebut dari siswa MAN 3 Bantul kelas
10 dn 11. Terdapat fenomena dimana para remaja di usia tersebut masih terdampak bahasa gaul
terutama pada penulisan. Oleh karena itu penulis mengkaji tentang bahasa gaul pada Aliansi
majalah sekolah di MAN 3 Bantul. Membaginya menjadi jenis kata dan bentuk kata serta
menerjemahkan artinya.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Berapa banyak bahasa gaul yang digunakan pada Aliansi?
2. Apa saja jenis kata yang digunakan pada Majalah Aliansi?
3. Apa saja bentuk kata digunakan pada Majalah Aliansi?
4. Bagaimana arti dari baahasa gaul yang digunakan?
5. Bagaimana perbedaan bahasa gaul pada Aliansi 2014 dan 2021?

Tujuan Penelitian:
Dari rumusan masalah diatas tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menggali bahasa gaul yang terdapat pada Aliansi


2. Menggali jenis kata yang digunakan pada Majalah Aliansi
3. Menggali bentuk kata digunakan pada Majalah Aliansi
4. Menerjemahkan arti dari bahasa gaul yang digunakaan
5. Mencari perbedaan bahasa gaul pada Aliansi 2014 dan 2021

Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi wawasan untuk penulis mengenai bahasa
gaul
2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk mengembangkan ilmu

3
sosiolingguistik
3. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca mengenai materi
kebahasaan.

Kajian Teori

A. Analisis
Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan dan
sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. (Suharso, 2005)

B. Aliansi
MAN 3 Bantul merupakan madrasah dengan banyak ekstrakurikuler di dalamnya untuk
mendukung minat dan bakat siswa. Salah satunya adalah jurnalistik yang menerbitkan majalah
Aliansi setiap semester.
Majalah ini awal kemunculannya pada sekitar tahun 2011-an. Dengan Bapak Sumarna dan
Pak Wilfan sebagai pendirinya. Aliansi pada awalnya di ciptakan untuk menampung opini dan
karya dari serta memunculkan eksistensi siswa.

C. Bahasa Gaul
Bahasa gaul pertama kali tercipta pada tahun 1970-an awalnya bahasa ini diciptakan oleh
anak muda di Jakarta lalu mulai menyebar di seluruh Indonesia. Pada awal kemunculannya
ditandai dengan sisipan ok di dalam bahasa Indonesia. (Dessy,2021)
Pada 2010, bahasa gaul identik dengan tren mempersingkat isi SMS. (Dessy, 2021).
Dewasa ini muncul bahasa jaksel bahasa yang digunakan oleh anak muda Jakarta Selatan.
Yang identik dengan mencampurkan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia.

D.Variasi Bahasa
Bahasa mempunyai dua aspek mendasar, yaitu bentuk dan makna. Bahasa dalam bentuk
dan maknanya menunjukkan perbedaan antara pengungkapan yang satu dengan yang lainnya.
Misalnya perbedaan dalam pengucapan /a/ yang diucapkan dari waktu ke waktu. Begitu juga
dengan pengucapan /benar/ .(Suandi 2014:34)

E. Jenis Kata dan Bentuk Kata


C. A Mees, Tardjan Hadijaya dan Soetarno mengklasifikasikan kata menjadi sepuluh
golongan. Yaitu kata benda, kata sifat, kata ganti, kata kerja, kata bilangan, kata sandang, kata
depan, kata keterangan, kata sambung dan kata seru (Ramlan, 1985: 9). Bentuk kata adalah

4
proses pembentukan kata seperti pemendekan kata, akronim, singkatan, dan serapan.

Tinjauan Pustaka / Penelitian Terdahulu

Wulandari (2014) meneliti “Penggunaan Bahasa Gaul dalam Novel Manusia Setengah
Salmon Karya Raditya Dika”. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan fenomena penggunaan
bahasa gaul dalam novel Manusia Setengah Salmon. Hasil penelitian Wulandari (2014) adalah
terdapat pemaknaan konseptual 39%, konotatif 27%, kolokatif 9%, refleksi 7%, dan afektif 4%.
Kata yang berasal dari bahasa Indonesia anamoly 22%, bahasa daerah 13%, dan akronim
serta singkatan 6%.

Ferena (2012) meneliti “Pengalaman Pemilik Akun twitter Menggunakan Bahasa Gaul”.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan munculnya new media atau internet semakin
memudahkan manusia untuk berkomunikasi tanpa mengenal adanya batasan tempat dan
waktu. Hasil penelitian ini berupa bahasa gaul yang ada di Twitter digunakan untuk
mengakrabkan diri, mencairkan suasana pergaulan dan menunjukkan eksistensi diri di dunia
maya. Hasil penelitian ini ada dua, Jenis kata yang digunakan dalam jejaring sosial ada 15
macam. Kata benda, kata ganti, kata kerja, kata sifat, kata sapaan, kata penunjuk, kata
bilangan, kata penyangkal, kata depan, kata penghubung, kata keterangan, kata tanya, kata
seu, kata partikel, dan kata fatis. Makna yang terkandung dalam data ada lima. Makna leksikal,
makna denotasi, makna kata, makna istiah, dan peribahasa.

Rizky Amelia (2018) meneliti “Penggunaan Bahasa Gaul di Media Sosial Facebook dan
Kaitanya Dengan Karangan Narasi Siswa Kelas XII SMA Yapink Tambun Selatan Bekasi”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan bahasa gaul di media sosial Facebook
dan kaitannya dengan karangan narasi siswa kelas XII SMA YAPINK Tambun Selatan Bekasi.
Hasil peneelitian Rizky Amelia (2018) adalah tingkat penggunaan bahasa gaul yang berasal
dari Facebook masih digunakan siswa dalam menulis karangan narasi seperti kata gak,
nongki-nongki, otw, galau, bingit, kek, kaliandd, uueg, beed, kuy. Sebanyak 12 atau 57,14 %
siswa kelas XII mampu menulis karangan narasi pada pelajaran bahasa Indonesia dan tidak
terpengaruh oleh penggunaan bahasa gaul. Sebanyak 4 atau 19,04 % siswa kelas XII masih
menggunakan bahasa gaul, baik dalam menulis karangan narasi maupun di media sosial
Facebook. Sebanyak 2 atau 9,25% siswa kelas XII yang menggunakan bahasa gaul di
Facebook, ternyata tidak terpengaruh saat menulis karangan narasi. Sebanyak 3 atau 14,28%
siswa kelas XII yang menggunakan bahasa gaul ketika menulis narasi, ternyata bahasa
tersebut tidak digunakan ketika menulis status di Facebook. Dapat disimpulkan bahwa siswa
kelas XII SMA YAPINK mampu menggunakan bahasa yang sesuai ketika menulis karangan

5
narasi di dalam kelas dan tidak terpengaruh oleh penggunaan bahasa gaul di media sosial
khususnya Facebook.

Barokah Nur Fitriani (2014) meneliti “Bahasa Gaul pada Siswa Smk Muhammadiyah
Delanggu Dalam Jejaring Sosial Facebook”. Penelitian ini untuk menggali jenis kata bahasa
gaul yang digunakan siswa SMK Muhammadiyah Delanggu dalam Jejaring Sosial Facebok
dan mendeskripsikan makna bahasa gaul pada siswa SMK Muhammadiyah Delanggu dalam
Jejaring Sosial Facebook. Hasil penelitian Barokah Nur Fitriani (2014) adalah jenis kata yang
digunakan dalam jejaring sosial ada 15 macam. Kata benda, kata ganti, kata kerja, kata sifat,
kata sapaan, kata penunjuk, kata bilangan, kata penyangkal, kata depan, kata penghubung,
kata keterangan, kata tanya, kata seu, kata partikel, dan kata fatis. Makna yang terkandung
dalam data ada lima. Makna leksikal, makna denotasi, makna kata, makna istiah, dan
peribahasa.

Metode Penelitian

1. Metode yang digunakan


Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu pengkajian dan analisis secara
langsung terhadap Aliansi.
2. Subjek Penelitian
Aliansi edisi 2014 dan 2021
3. Teknik dan Alat pengumpul data
Teknik yang digunakan dengan cara observasi secara langsung terhadap Majalah Aliansi.
4. Analisis Data
Data yang diperoleh akan dianalisis menjadi bentuk visualisasi data berupa tabel yang
mudah untuk dimengerti. Setelah itu data tersebut akan dijabarkan menjadi bentuk
deskriptif supaya mudah dipahami.

Jadwal Penelitian

No Jadwal Penelitian Waktu


1 Tahap Persiapan 3 juni 2022
2 Penyusunan Proposal 13 Juni 2022 – 6 Juli
2022
3 Pengembangan Instrumen Penelitian 7 – 14 Juli 2022
4 Pengurusan Surat Izin Penelitian 1 Agustus 2022
5 Pengumpulan Data 2– 30 Agustus 2022

6
6 Penyusunan Laporan Hasil Penelitian 1 – 8 September 2022

7 Editing dan Revisi Laporan Penelitian 9 – 22 September 2022


8 Pengumpulan Laporan Akhir Penelitian 23 September 2022

Daftar Pustaka

Anonymous. 2019. Eksistensi Bahasa di Era Globalisasi. https://fitk.uin-malang.ac.id/eksistensi-


bahasa-di-era-globalisasi, diakses pada 16 Juni pukul 13.20.

Anonymous. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan Nasional

Barokah Nur F. 2014. Bahasa Gaul pada Siswa SMK Muhammadiyah Delanggu Dalam Jejaring
Sosial Facebook

Dessy Irawan. 2021. Bahasa Prokem:Dari Zaman Bokep ke Zaman Ambyar.


https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5762063/bahasa-prokem-dari-zaman-bokep-
ke-zaman-ambyar, diakses pada 20 Juni pukul 10.44.

Fahmi Gunawan. 2013. Implikasi Penggunaan Bahasa Gaul Terhadap Pemakaian Bahasa
Indonesia di Kalangan Siswa SMAN 3 Kendari

Ferena, Rezty. 2012. Pengalaman Pemilik Akun Twitter Menggunakan Bahasa Gaul.
Skripsi.Purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Heni Norviana. 2018. Pemaknaan Siswa Ekstrakurikuler “Aliansi” Terhadap Penerapan Kode Etik
Jurnalistik Pada Majalah Bakti

Lintang dkk. 2020. Pengaruh Globalisasi Terhadap Gaya Bahasa Dikalangan Generasi Milenial

Norma. 2020. Penggunaan Bahasa Gaul dalam Komunikasi Lisan di Lingkungan SMA Negeri 7
Palu

Peter Salim, Yenni Salim. 2002. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer

Ramlan, M. 1985. Tata Bahasa Indonesia: Penggolongan Kata. Yogyakarta: Andi Offset

Rizky Amelia. 2018. Penggunaan Bahasa Gaul di Media Sosial Facebook dan Kaitanya Dengan
Karangan Narasi Siswa Kelas XII SMA Yapink Tambun Selatan Bekasi

Suandi, I Nengah. 2014. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Graha Ilmu

Suharso, Ana Retnoningsih. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Wulandari, Sri. 2014. Penggunaan Bahasa Gaul dalam Novel Manusia Setengah Salmon Karya
7
Raditya Dika. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.

Teknologi merupakan salah


satu dampak globalisasi di
bidang sosial dan
budaya yang dapat
berimplikasi pada gaya
bahasa generasi milenial, hal
ini
dikarenakan melalui teknologi
generasi muda dapat mengakses
semua informasi dan
sesuatu yang diinginkan,
seperti tayangan berupa film,
video, atau sinetron. Dalam
8
hal ini, generasi milenial
mengonsumsi apa yang telah
mereka akses dengan mudah,
serta hal ini berdampak pada
generasi milenial untuk
mencontoh gaya bahasa yang
dilihatnya melalui media sosial.
Teknologi merupakan salah
satu dampak globalisasi di
bidang sosial dan
budaya yang dapat
berimplikasi pada gaya
bahasa generasi milenial, hal
ini
dikarenakan melalui teknologi
generasi muda dapat mengakses
semua informasi dan
9
sesuatu yang diinginkan,
seperti tayangan berupa film,
video, atau sinetron. Dalam
hal ini, generasi milenial
mengonsumsi apa yang telah
mereka akses dengan mudah,
serta hal ini berdampak pada
generasi milenial untuk
mencontoh gaya bahasa yang
dilihatnya melalui media sosial.
Teknologi merupakan salah
satu dampak globalisasi di
bidang sosial dan
budaya yang dapat
berimplikasi pada gaya
bahasa generasi milenial, hal
ini
10
dikarenakan melalui teknologi
generasi muda dapat mengakses
semua informasi dan
sesuatu yang diinginkan,
seperti tayangan berupa film,
video, atau sinetron. Dalam
hal ini, generasi milenial
mengonsumsi apa yang telah
mereka akses dengan mudah,
serta hal ini berdampak pada
generasi milenial untuk
mencontoh gaya bahasa yang
dilihatnya melalui media sosial.
Teknologi merupakan salah
satu dampak globalisasi di
bidang sosial dan

11
budaya yang dapat
berimplikasi pada gaya
bahasa generasi milenial, hal
ini
dikarenakan melalui teknologi
generasi muda dapat mengakses
semua informasi dan
sesuatu yang diinginkan,
seperti tayangan berupa film,
video, atau sinetron. Dalam
hal ini, generasi milenial
mengonsumsi apa yang telah
mereka akses dengan mudah,
serta hal ini berdampak pada
generasi milenial untuk
mencontoh gaya bahasa yang
dilihatnya melalui media sosial.
12

Anda mungkin juga menyukai