Anda di halaman 1dari 5

PENINGKATAN AKSESIBILITAS DAN KUALITAS PENDIDIKAN

MELALUI DIGITALISASI DI ERA SOCIETY 5.0

PENDAHULUAN
Dalam era Society 5.0 yang menekankan pada integrasi harmonis antara
manusia dan teknologi, digitalisasi telah menjadi pendorong utama dalam
berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bidang pendidikan.
Pendidikan merupakan salah satu fondasi utama pembangunan suatu bangsa, dan
kualitas serta aksesibilitas pendidikan menjadi kunci bagi perkembangan yang
berkelanjutan. Namun, tantangan dalam meningkatkan aksesibilitas dan kualitas
pendidikan masih menjadi perhatian serius di banyak negara di seluruh dunia
(Ilmi et al., 2024). Digitalisasi menawarkan solusi potensial untuk mengatasi
sejumlah tantangan tersebut, membuka pintu bagi transformasi yang signifikan
dalam cara kita belajar, mengajar, dan mengakses pengetahuan.
Di berbagai belahan dunia, akses terhadap pendidikan berkualitas masih
menjadi kendala bagi banyak individu, terutama mereka yang tinggal di daerah
terpencil atau kurang berkembang. Faktor geografis, ekonomi, dan sosial
seringkali menjadi hambatan utama dalam memperoleh pendidikan yang layak.
Namun, dengan digitalisasi, jarak bukan lagi menjadi penghalang yang tidak dapat
ditembus. Melalui platform pembelajaran online, materi pendidikan dapat diakses
oleh siapa pun, di mana pun mereka berada, selama terhubung dengan internet
(Yahya & Hidayat, 2023). Ini membuka pintu bagi pelajar dari berbagai latar
belakang untuk mendapatkan akses ke sumber daya pendidikan yang sebelumnya
mungkin tidak tersedia bagi mereka.
Selain itu, digitalisasi juga memungkinkan adopsi model pembelajaran
yang lebih fleksibel dan disesuaikan secara individual. Dengan memanfaatkan
teknologi seperti kecerdasan buatan dan analisis data, platform pembelajaran
dapat memberikan pengalaman belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
tingkat pemahaman masing-masing siswa. Ini tidak hanya meningkatkan efisiensi
belajar, tetapi juga membantu meningkatkan kualitas pendidikan dengan
menyesuaikan pengajaran dengan gaya belajar dan minat siswa secara lebih
efektif.
Namun, implementasi digitalisasi dalam pendidikan juga menghadapi
sejumlah tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan digital yang
masih ada di berbagai daerah dan komunitas. Meskipun akses ke internet semakin
meluas, masih ada sejumlah individu yang tidak memiliki akses yang memadai ke
infrastruktur teknologi, baik karena keterbatasan finansial maupun infrastruktur
yang kurang berkembang (Farid, 2023). Hal ini menyebabkan kesenjangan akses
terhadap pendidikan digital antara mereka yang mampu dan yang kurang mampu.
Selain itu, perlu juga diperhatikan bahwa digitalisasi tidak boleh
menggantikan peran guru atau pengajar. Meskipun teknologi dapat menjadi alat
yang berguna dalam proses pembelajaran, keberadaan guru yang berkualitas tetap
menjadi faktor kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang memadai.
Interaksi manusia dalam pembelajaran tetap sangat penting untuk memfasilitasi
diskusi, pemecahan masalah, dan pengembangan keterampilan sosial dan
emosional yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari (Sudipa et al., 2023).
Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan potensi digitalisasi dalam
meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan, diperlukan pendekatan yang
holistik dan terkoordinasi. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta
perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa infrastruktur teknologi yang
diperlukan tersedia secara luas dan bahwa pelatihan yang memadai disediakan
bagi pendidik untuk mengadopsi teknologi dalam pengajaran mereka (Nugroho et
al., 2022). Selain itu, upaya juga perlu dilakukan untuk mengatasi kesenjangan
digital dengan memastikan bahwa semua individu memiliki akses yang setara
terhadap teknologi pendidikan.
Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menyelidiki peran digitalisasi
dalam meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan di era Society 5.0.
Artikel ini bertujuan untuk menyoroti potensi besar digitalisasi dalam membuka
pintu pendidikan bagi individu dari berbagai latar belakang, serta untuk
mempertimbangkan tantangan seperti kesenjangan digital yang masih
menghalangi kemajuan tersebut
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi literatur
untuk mendalami dampak dan potensi digitalisasi dalam meningkatkan
aksesibilitas dan kualitas pendidikan di era Society 5.0. Metode penelitian ini
melibatkan analisis mendalam terhadap berbagai sumber literatur yang relevan,
termasuk jurnal ilmiah, buku, dan laporan penelitian terkait. Dengan
menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini akan mengeksplorasi berbagai
pandangan, temuan, dan pemikiran yang ada dalam literatur, sehingga dapat
memberikan pemahaman yang komprehensif tentang bagaimana digitalisasi
memengaruhi landscape pendidikan saat ini.
PEMBAHASAN
Dalam era Society 5.0, di mana teknologi digital menjadi pendorong
utama transformasi sosial, perhatian terhadap peningkatan aksesibilitas dan
kualitas pendidikan semakin meningkat. Digitalisasi telah memainkan peran
penting dalam merumuskan kembali cara kita belajar, mengajar, dan mengakses
pengetahuan. Sejumlah penelitian sebelumnya telah menyoroti dampak positif
digitalisasi dalam memperluas akses pendidikan. Sebagai contoh, penelitian oleh
Ruskandi et al.,(2021) menemukan bahwa penggunaan platform pembelajaran
online telah membantu mengatasi hambatan geografis dan ekonomis dalam akses
pendidikan di beberapa wilayah pedesaan di Tiongkok. Mereka mencatat bahwa
digitalisasi telah membuka pintu bagi pelajar dari latar belakang ekonomi rendah
untuk mengakses sumber daya pendidikan yang sebelumnya tidak tersedia bagi
mereka.
Selain itu, penelitian oleh Said, (2023) menunjukkan bahwa digitalisasi
juga memfasilitasi model pembelajaran yang disesuaikan secara individual,
dengan memanfaatkan teknologi untuk menyajikan materi pendidikan sesuai
dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman masing-masing siswa. Namun, kendati
potensi positifnya, digitalisasi juga menghadapi sejumlah tantangan yang perlu
diatasi. Salah satunya adalah kesenjangan digital yang masih ada di berbagai
daerah dan komunitas. Menurut laporan UNESCO (2021), sekitar separuh
populasi dunia masih tidak memiliki akses yang memadai ke internet,
menyebabkan ketidaksetaraan akses terhadap pendidikan digital. Selain itu, peran
guru dalam proses pembelajaran juga tetap penting. Seperti yang disoroti oleh
Muttaqien et al., (2023) interaksi manusia dalam pembelajaran masih memiliki
nilai tak tergantikan, terutama dalam memfasilitasi diskusi, membangun
keterampilan sosial, dan memberikan dukungan emosional kepada siswa.
Oleh karena itu, sambil mengakui potensi besar digitalisasi dalam
meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan, penting bagi kita untuk
merangkul pendekatan yang holistik dan mempertimbangkan tantangan serta
implikasi sosial yang terkait. Dengan memastikan akses yang setara terhadap
teknologi pendidikan, menyediakan pelatihan yang memadai bagi pendidik, dan
memperkuat peran manusia dalam proses pembelajaran, kita dapat memastikan
bahwa digitalisasi memberikan manfaat maksimal bagi masa depan pendidikan
yang inklusif dan berkualitas untuk semua.
PENUTUP
Secara keseluruhan, digitalisasi menjanjikan peran yang penting dalam
meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan di era Society 5.0. Meskipun
menghadapi tantangan seperti kesenjangan digital dan perlunya mempertahankan
peran manusia dalam proses pembelajaran, penelitian sebelumnya telah menyoroti
manfaat besar yang dapat diperoleh dari penerapan teknologi dalam bidang
pendidikan. Dengan pendekatan yang holistik, kerja sama lintas sektor, dan
komitmen untuk mengatasi tantangan yang ada, digitalisasi dapat menjadi alat
yang kuat dalam menciptakan masa depan pendidikan yang lebih inklusif,
berkualitas, dan berkelanjutan. Dengan demikian, penting bagi kita untuk terus
memperkuat upaya dalam mengintegrasikan teknologi secara bijaksana dalam
pendidikan, sambil memastikan bahwa aspek-aspek kemanusiaan dan keadilan
tetap menjadi fokus utama dalam setiap inisiatif pendidikan yang kita lakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Farid, A. (2023). Literasi Digital Sebagai Jalan Penguatan Pendidikan Karakter Di
Era Society 5.0. Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan, 6(3), 580–597.

Ilmi, A. R. M., Junaidi, A., Yusnanto, T., Kase, E. B., Safar, M., & Sari, M. N.
(2024). Belajar di Era Digital: Memahami Teknologi Pendidikan dan
Sumber Belajar Online. Community Development Journal: Jurnal
Pengabdian Masyarakat, 5(1), 782–789.

Muttaqien, I. Z., Maryati, M., & Permana, H. (2023). Strategi Pengelolaan Kinerja
Tenaga Kependidikan Dalam Menghadapi Era Digitalisasi Pada Lembaga
Pendidikan Islam. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(3),
6798–6811.
Nugroho, I. I., Renawati, N., & Yakin, N. H. N. (2022). Reformasi Pendidikan
Hukum Berbasis Law Case Study Guna Menghasilkan Sarjana Hukum
yang Pancasilais di Era Society 5.0. Recht Studiosum Law Review, 1(2), 1–
13.

Ruskandi, K., Pratama, E. Y., & Asri, D. J. N. (2021). Transformasi Arah Tujuan
Pendidikan di Era Society 5.0. CV. Caraka Khatulistiwa.

Said, S. (2023). Peran Teknologi Digital Sebagai Media Pembelajaran Di Era


Abad 21. Jurnal PenKoMi: Kajian Pendidikan Dan Ekonomi, 6(2), 194–
202.

Sudipa, I. G. I., Rahman, R., Fauzi, M., Pongpalilu, F., Setiawan, Z., Huda, M.,
Kusuma, A. S., Putra, D. M. D. U., Burhan, M. I., & Anzani, Y. M.
(2023). Penerapan Sistem Informasi di Berbagai Bidang. PT. Sonpedia
Publishing Indonesia.

Yahya, M., & Hidayat, A. (2023). Implementasi Artificial Intelligence (AI) di


Bidang Pendidikan Kejuruan Pada Era Revolusi Industri 4.0. SEMINAR
NASIONAL DIES NATALIS 62, 1, 190–199.
https://journal.unm.ac.id/index.php/Semnasdies62/article/view/794

Anda mungkin juga menyukai