Pengaruh Pergaulan Terhadap Pola Pikir Anak Remaja Di Sekolah
Pengaruh Pergaulan Terhadap Pola Pikir Anak Remaja Di Sekolah
Academic Papper
Diajukan sebagai salah satu syarat
dalam menyelesaikan pendidikan di Al Azhar Kelapa Gading
Oleh :
Shafira Nazanin
(Nisn)
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirahim
Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat
dan izin-Nya peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis ini. Dalam kesempatan
ini, penulis ingin mengucapakan terimakasih kepada:
1.Tuhan Yang Maha Esa atas karunianya yang telah memberikan kemampuan,
kesehatan, dan rahmatnya sehingga saya mampu menyelesaikan Karya Tulis saya
ii
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
This research aims to explore the influence of social interactions on the thinking
patterns of teenagers in the school environment. The research method used is
regression analysis with the t test, focusing on a quantitative approach. This
research aims to identify the impact of social interactions on teenagers' thinking
patterns, evaluate the role of families in guiding children's social interactions at
school, and assess the effectiveness of character education programs in
overcoming the negative impacts of social interactions.
The research results show that social interactions at school have a significant
impact on teenagers' thinking patterns. Factors such as choice of friends and
social environment play an important role in shaping teenagers' values and
outlook on life. The role of the family in guiding teenagers' relationships has also
been proven to have a positive influence.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
ABSTRAK.............................................................................................................iii
ABSTRACT...........................................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah...........................................................................................1
1.3 Fokus Masalah...................................................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian...............................................................................................2
1.5 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.6 Manfaat Penelitian.............................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................3
2.1.2 Macam Macam Pergaulan...............................................................................3
2.2 Pola Pikir...........................................................................................................5
2.2.1 Definisi Pola Pikir...........................................................................................5
2.2.2 Jenis-jenis Pola Pikir.......................................................................................6
2.2.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Pola Pikir..................................................7
2.4 Pengertian Remaja.............................................................................................8
2.5 Pengertian Sekolah.............................................................................................9
2.6 Pengertian Aktivitas.........................................................................................10
2.7 Pengertian Aktivitas di Sekolah.......................................................................10
2.7.1 Macam Macam Aktivitas Belajar.................................................................10
2.7.2 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas disekolah..............................11
2.6 Kerangka Berfikir............................................................................................11
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................13
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian.........................................................................13
3.2 Subjek Penelitian.............................................................................................13
3.3 Definisi Operasional........................................................................................13
3.4 Prosedur Penelitian..........................................................................................13
vi
3.5 Pengumpulan Data...........................................................................................14
3.6 Teknik Analisis Data........................................................................................16
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................18
4.1 Hasil Penelitian................................................................................................18
4.2 Pembahasan......................................................................................................19
4.2.1 Pengaruh Lingkungan Pergaulan Terhadap Perkembangan Pola Pikir Anak
Remaja...................................................................................................................19
4.2.2 Upaya Mengelola Pengaruh Pergaulan terhadap Pola Pikir Anak Remaja di
Sekolah...................................................................................................................21
4.2.3 Peran Keluarga dalam Mengarahkan Pergaulan Anak Remaja di Sekolah. .24
BAB V PENUTUP................................................................................................26
5.1 Kesimpulan......................................................................................................26
5.2 Saran................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................28
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Abdulah Idi, Sosiologi Pendidikan (Jakarta: Rajawali Press. 2011), H. 83.
1
1.3 Fokus Masalah
Fokus masalah penelitian karya tulis ini adalah
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan fenomena yang ada pada lingkungan
sosial sehingga mampu menjawab keingintahuan mengenai pengaruh pergaulan
terhadap pola pikir remaja di sekolah. selain itu penelitian ini bermanfaat agar
masyarakat dapat memilah pergaulan yang salah dan benar agar tercipta kualitas
hidup yang lebih baik
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini, penulis akan membahas teori - teori terkait dengan
pengaruh pergaulan terhadap pola pikir anak remaja, sebagai landasan berpikir
dalam pembahasan ini.
2.1 Pengaruh Pergaulan Terhadap Pola Pikir Anak Remaja
2.1.1 Pengertian Pergaulan
2
Masykur Ihsan, 2016:108
3
Menurut Santrock teman sebaya adalah anak- anak dengan usia atau
tikat kedewasaan yang kurang lebih sama3. Lingkungan teman sebaya merupakan
suatu interaksi dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam usia, status
sosial, hobi dan pemikiran yang sama, dalam berinteraksi mereka akan
mempertimbangkan dan lebih memilih bergabung dengan orang-orang yang
mempunyai kesamaan dalam hal-hal tersebut 4. Dalam kelompok teman sebaya
individu akan merasakan adanya persamaan satu dengan yang baikusia, status
sosial, kebutuhan, dan tujuan untuk memperkuat kelompok itu, sehingga individu
didalam kelompok tersebut akan merasa menemukan dirinya dan akan
mengembangkan rasa sosialnya seiring dengan perkembangan kepribadiannya5.
3
Santrock, Psikologi..., Hlm. 109
4
Slavin Robert E, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Indeks, 2011), Hlm. 114
5
Santosa Slamet, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2012), Hlm. 77
6
Ibid…,Hlm 79
4
Adapun fungsi positif dari teman sebaya adalah sebagai berikut :
7
Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), Hlm. 230-231
8
Slamet, Belajar Dan..., Hlm. 82
5
Pola pikir merupakan hal yang penting untuk menjelaskan penilaian manusia
dan pengambilan keputusan yang dalam beberapa keputusan dapat memperbaiki
atau memperburuk bias keputusan (Hamilton, Vohs, Sellier, & Meyvis, 2011).
Definisi lain dari pola pikir menurut Triantis (2013) adalah filosofi kehidupan,
cara berpikir, sikap, opini, dan mentalitas seseorang atau sebuah kelompok.
Pola pikir abstrak juga merupakan pola pikir yang memudahkan seseorang
untuk menjawab pertanyaan “mengapa” yang berkaitan dengan sebuah tujuan atau
tindakansedangkan pola pikir konkret memudahkan seseorang untuk menjawab
pertanyaan “bagaimana” (Freitas dkk., 2004).
1. Kebudayaan
6
Ada perbedaan yang besar antara kebudayaan Barat dan Asia Timur. Seperti
yang diutarakan Kim dan Markus (1999), kebudayaan Barat memiliki fokus
utama terhadap diri sendiri, mereka memiliki kebebasan dan hak individu untuk
memilih dan bertanggung jawab atas diri sendiri. Sedangkan pada kebudayaan
Asia Timur, penduduknya secara aktif dan terbuka mengikuti kelompok dan
norma-norma sosial. Secara umum penduduk Asia Timur memiliki pola pikir
konkret sedangkan penduduk memiliki pola pikir abstrak.
2. Psychological distance
3. Mood
7
dengan masa dewasa. Papalia dan Olds (2001) tidak memberikan pengertian
remaja (adolescent) secara eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian
masa remaja (adolescence).
Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa transisi
perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya
dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun
atau awal dua puluhan tahun.
Menurut Adams & Gullota (dalam Aaro, 1997), masa remaja meliputi usia
antara 11 hingga 20 tahun. Sedangkan Hurlock (1990) membagi masa remaja
menjadi masa remaja awal (13 hingga 16 atau 17 tahun) dan masa remaja akhir
(16 atau 17 tahun hingga 20 tahun). Masa remaja awal dan akhir dibedakan oleh
Hurlock karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi
perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa.
Papalia & Olds (2001) berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa
antara kanak-kanak dan dewasa. Sedangkan Anna Freud (dalam Hurlock, 1990)
berpendapat bahwa pada masa remaja terjadi proses perkembangan meliputi
perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, dan
juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan cita-cita mereka.
Pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan.
1. Perkembangan fisik
8
Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahan- perubahan
pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik (Papalia & Olds,
2001). Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh,
pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi
reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya
adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah
kematangan. Perubahan fisik otak sehingga strukturnya semakin sempurna
meningkatkan kemampuan kognitif (Piaget dalam Papalia dan Olds, 2001).
2. Perkembangan Kognitif
9
boleh Abdullah (2011) juga, pada saat ini kata sekolah telah berubah artinya
menjadi bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat memberi
dan menerima pelajaran.
10
e) Drawing Activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram,
dan pola.
b. Faktor Eksternal
11
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini, penulis yang juga sebagai peneliti akan membahas Desain
Penelitian, Tempat dan Waktu, Subjek Penelitian, Teknik Pengumpulan Data,
Prosedur Penelitian, Pengumpulan data, Teknik Analisis Data, dan Instrumen
Data.
12
3.2 Subjek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa dan siswi kelas 12 SMA
Islam Al Azhar kelapa gading, dan sampel yang akan digunakan adalah seluruh
siswa dan siswi kelas 12 A SMA Islam Al Azhar kelapa gading, penelitian
kuantitatif menggunakan metode survei untuk mengambil data dari populasi.
survei akan dilakukan dengan membagikan pertanyaan dalam bentuk kuisioner
Variabel bebas yang ada didalam penelitian saya adalah Pergaulan, dan akan
disebut sebagai X.
2. Variabel terikat
Variabel terikat yang ada didalam penelitian saya pola pikir anak remaja di
lingkungan sekolah dan akan disebut sebagai Y.
Terlampir di Bab 1.
Peneliti akan melakukan desain penelitian dengan cara menyebarkan google form
yang berisikan pertanyaan terkait dengan Pengaruh Pergaulan Terhadap Pola Pikir
Anak Remaja.
4. Mengumpulkan Data
13
Peneliti akan memberikan angket kepada responden terkait Pengaruh Pergaulan
Terhadap Pola Pikir Anak Remaja.
5. Mengolah Data
6. Menganalisis
7. Membuat Kesimpulan
14
Jika teman dekat mu 2
mengajak mu melakukan hal
hal yang melanggar peraturan
sekolah, akankah kamu ikut
dengannya
Aktivitas positif Jika kamu memiliki teman 3
yang rajin belajar akankah
kamu akan ikut rajin belajar
Jika teman dekat mu seorang 4
penghafal al quran akankah
kamu terfikir ikut menghafal
al quran juga
Pola pikir Pola pikir Menurutmu dengan bergaul 5
(x) bisa mengubah pola pikir
seseorang
Apakah kamu pernah 6
mengalami perubahan pola
pikir akibat bergaul dengan
temanmu yang sekarang
Apakah kamu setuju 7
pergaulan mempengaruhi pola
pikir
Apakah dengan mengubah 8
lingkungan pergaulan dapat
mengubah pola pikir
seseorang juga
15
Menyusun Hipotesis Nol (H0):
H2: Tidak ada pengaruh Pergaulan (X) terhadap Pola pikir (Y).
( X−X )
t=
√ 821 8 22
+
n1 n2
Mengambil Keputusan
1. Jika nilai (Sig.) < probabilitas 0,05 maka ada pengaruh variabel
bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) atau hipotesis diterima.
2. Jika nilai (Sig.) > probabilitas 0,05 maka tidak ada pengaruh variabel
bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) atau hipotesis ditolak
16
BAB IV
17
Setelah hasil kuisioner didapat dan disajikan dalam bentuk tabal, Kemudian
peneliti melakaukan analisis regresi linier sederhana, adapun hasil tersebut dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :
Coefficientsa
Unstandardized Standardiz
Coefficients ed Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Const 5.029 1.497 3.35 .002
ant) 9
Perga .366 .193 .333 1.90 .067
ulan 0
a. Dependent Variable: Pola Pikir
Dari tabel output SPSS “Coefficients” diatas, Peneliti telah melakakukan uji untuk
mengetahui apakah variabel Pergaulan (X) secara parsial berpengaruh terhadap
variabel Pola Pikir (Y). Sesuai dengan hipotesis yang telah diajukan, yaitu
1. Jika nilai (Sig.) < probabilitas 0,05 maka ada pengaruh variabel
bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) atau hipotesis diterima.
2. Jika nilai (Sig.) > probabilitas 0,05 maka tidak ada pengaruh variabel
bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) atau hipotesis ditolak
Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai Signifikasi (Sig) Variabel Pergaulan (X)
adalah sebesar 0.02. Karena nilai Sig, 0,02 < Probabilitas 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa H1 atau Hipotesis pertama diterima. Artinya ada pengaruh
Pergaulan (X) terhadap Pola Pikir.
18
4.2 Pembahasan
9
Widyaningrum And Sumarwoto, “Pengaruh Bimbingan Pribadi-Sosial Dengan Pendekatan
Rational Emotive Therapy Untuk Meningkatkan Interaksi Sosial Dengan Teman Sebaya.”
10
Ihsan, “Pengaruh Terpaan Media Internet Dan Pola Pergaulan Terhadap Karakter Peserta
Didik.”
19
hari dengan teman sebaya memberikan kesempatan bagi anak remaja untuk
terlibat dalam dialog, pertukaran ide, dan pengalaman bersama 11. Dalam konteks
ini, nilai-nilai yang diperkenalkan oleh teman sebaya dapat mencakup aspek
moral, etika, dan cara pandang terhadap kehidupan.
Namun, pengaruh teman sebaya tidak selalu positif. Terkadang, tekanan dari
teman sebaya dapat memengaruhi anak remaja untuk terlibat dalam perilaku yang
mungkin tidak sesuai dengan nilai-nilai atau norma yang dipegang oleh keluarga
atau masyarakat. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang dinamika
hubungan dengan teman sebaya perlu diperhatikan agar interaksi tersebut dapat
mendukung perkembangan positif anak remaja. Selain itu, lingkungan sekolah
memiliki budaya tertentu dan norma sosial yang dapat membentuk pola pikir anak
remaja 13. Bagaimana sekolah mempromosikan nilai-nilai positif, inklusivitas, dan
dukungan sosial dapat berdampak pada pola pikir remaja. Dalam hal ini, peran
lembaga pendidikan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung
perkembangan positif menjadi sangat penting.
11
Pebrianti Et Al., “Penyuluhan Kesehatan Dampak Pergaulan Bebas Pada Remaja Di SMK
YBKP3 Garut.”
12
Nadirah, “Peranan Pendidikan Dalam Menghindari Pergaulan Bebas Anak Usia Remaja.”
13
Nadirah.
20
4.2.2 Upaya Mengelola Pengaruh Pergaulan terhadap Pola Pikir Anak
Remaja di Sekolah
Pendidikan pencegahan menjadi langkah awal dalam mengelola pengaruh
pergaulan terhadap pola pikir anak remaja. Sekolah dapat mengimplementasikan
program-program pencegahan yang fokus pada pembentukan karakter, nilai-nilai
positif, dan pemahaman terhadap dampak pergaulan. Kurikulum yang
menyelaraskan aspek sosial dan emosional dengan materi pembelajaran dapat
membantu meningkatkan kesadaran remaja terhadap pengaruh lingkungan
sekitarnya 14.
14
Nadirah.
15
Hos And Ambo Upe, “Pergaulan Bebas Di Kalangan Pelajar (Studi Kasus Di Desa Masaloka
Kecamatan Kepulauan Masaloka Raya Kabupaten Bomabana).”
16
Hos And Ambo Upe.
21
merencanakan dan melaksanakan kegiatan dapat memperkuat rasa tanggung
jawab, inisiatif, dan kepemimpinan mereka. Ini tidak hanya memberikan peluang
untuk mengembangkan keterampilan organisasi, tetapi juga membangun rasa
memiliki terhadap kegiatan tersebut 17.
Kerjasama antara sekolah dan orang tua juga sangat penting dalam
mengelola pengaruh pergaulan terhadap pola pikir anak remaja. Komunikasi
terbuka antara sekolah dan orang tua dapat memberikan pemahaman yang lebih
17
Hos And Ambo Upe.
18
Ihsan, “Pengaruh Terpaan Media Internet Dan Pola Pergaulan Terhadap Karakter Peserta
Didik.”
22
baik tentang kehidupan sosial anak di luar lingkungan sekolah. Workshop atau
seminar untuk orang tua dapat memberikan wawasan tentang cara mendukung
anak-anak mereka dalam menghadapi tekanan sosial dan membangun pola pikir
yang sehat.
Salah satu aspek penting dari peran keluarga adalah komunikasi yang terbuka
dan aktif dengan anak. Komunikasi yang baik membantu membangun
19
Hos and Ambo Upe, “Pergaulan Bebas Di Kalangan Pelajar (Studi Kasus Di Desa Masaloka
Kecamatan Kepulauan Masaloka Raya Kabupaten Bomabana).”
20
Fatu, Sutrisno, And Manik, “Dampak Pergaulan Bebas Di Kalangan Pelajar.”
23
kepercayaan antara orang tua dan anak, sehingga anak merasa nyaman untuk
21
berbagi pengalaman dan perasaannya . Dengan demikian, orang tua dapat
memberikan arahan dan panduan yang tepat terkait pergaulan anak di sekolah.
Diskusi terbuka tentang nilai-nilai keluarga, ekspektasi, dan norma yang
diharapkan dapat membentuk landasan yang kuat bagi anak dalam menjalin
22
hubungan di lingkungan sekolah . Orang tua juga memiliki tanggung jawab
untuk memberikan contoh yang baik. Sikap, perilaku, dan nilai-nilai yang
23
ditunjukkan oleh orang tua akan menjadi model bagi anak . Oleh karena itu,
orang tua perlu menjaga konsistensi antara ajaran di rumah dan perilaku yang
mereka tunjukkan dalam kehidupan sehari-hari. Konsistensi ini akan membantu
anak memahami dan menginternalisasi nilai-nilai yang dianggap penting oleh
keluarga.
21
Widyaningrum and Sumarwoto, “Pengaruh Bimbingan Pribadi-Sosial Dengan Pendekatan
Rational Emotive Therapy Untuk Meningkatkan Interaksi Sosial Dengan Teman Sebaya.”
22
MASNIAR, “PENGARUH PERGAULAN REMAJA TERHADAP MOTIVASI MEMBACA
AL-QUR€TM AN DI DESA WAETUO KECAMATAN MALANGKE BARAT.”
23
Anwar, Martunis, and Fajriani, “Analisis Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Pergaulan Bebas
Pada Remaja Di Kota Banda Aceh.”
24
Pebrianti Et Al., “Penyuluhan Kesehatan Dampak Pergaulan Bebas Pada Remaja Di SMK
YBKP3 Garut.”
24
membantu mereka tumbuh menjadi individu yang memiliki karakter dan moral
yang baik.
25
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pergaulan di lingkungan sekolah memiliki dampak yang signifikan terhadap
pola pikir anak remaja, memainkan peran krusial dalam membentuk nilai-nilai,
sikap, dan pandangan hidup mereka. Lingkungan pergaulan di sekolah memiliki
potensi untuk membentuk persepsi dan nilai-nilai anak remaja. Interaksi sosial di
sekolah dapat mempengaruhi bagaimana anak remaja memandang dunia, menilai
nilai-nilai, dan membentuk identitas mereka. Oleh karena itu, penting bagi pihak
sekolah dan orang tua untuk memahami dan memonitor peran pergaulan dalam
pembentukan pola pikir anak.
Peran orang tua dalam membimbing pergaulan anak remaja di sekolah sangat
penting. Keluarga sebagai agen sosialisasi utama harus memastikan bahwa nilai-
nilai yang ditanamkan di rumah konsisten dengan nilai-nilai yang dihadapi anak
di lingkungan sekolah. Komunikasi terbuka, pemahaman mendalam terhadap
kebutuhan anak, dan memberikan contoh yang baik adalah kunci dalam
melibatkan orang tua secara efektif dalam mendukung perkembangan anak.
Terakhir, perlu ditekankan bahwa pemahaman terhadap dampak pergaulan di
sekolah tidak hanya menjadi tanggung jawab orang tua, tetapi juga tanggung
jawab bersama antara pihak sekolah, masyarakat, dan pemerintah. Program
pendidikan karakter di sekolah, seminar bagi orang tua, dan upaya kolaboratif
antara semua pihak dapat menjadi langkah-langkah konkrit untuk menciptakan
lingkungan pendidikan yang positif.
26
yang mendukung pertumbuhan positif anak remaja, membentuk mereka menjadi
individu yang memiliki pola pikir yang sehat dan nilai-nilai yang baik.
5.2 Saran
Saran untuk Remaja
27
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Hafri Khaidir, Martunis Martunis, and Fajriani Fajriani. “Analisis Faktor-
Faktor Penyebab Terjadinya Pergaulan Bebas Pada Remaja Di Kota Banda
Aceh.” JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling 4, no. 2
(2019). http://jim.usk.ac.id/pbk/article/view/10065.
Fatu, Sergi, Sutrisno Sutrisno, and Novida Dwici Yuanri Manik. “Dampak
Pergaulan Bebas Di Kalangan Pelajar.” SERVIRE: Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat 2, no. 1 (2022): 103–16.
Hos, H. Jamaluddin, and Siti Suhaida Ambo Upe. “Pergaulan Bebas Di Kalangan
Pelajar (Studi Kasus Di Desa Masaloka Kecamatan Kepulauan Masaloka
Raya Kabupaten Bomabana).” PhD Thesis, Haluoleo University, 2018.
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?
article=538368&val=9084&title=PERGAULAN%20BEBAS%20DI
%20KALANGAN%20PELAJAR%20Studi%20Kasus%20di%20Desa
%20Masaloka%20Kecamatan%20Kepulauan%20Masaloka%20Raya
%20Kabupaten%20Bomabana.
Ihsan, Masykur. “Pengaruh Terpaan Media Internet Dan Pola Pergaulan Terhadap
Karakter Peserta Didik.” Tsamrah Al-Fikri 10 (2016): 103–20.
28