Kata Pengantar: Assalamu'alaikum WR - WB
Kata Pengantar: Assalamu'alaikum WR - WB
Kata Pengantar: Assalamu'alaikum WR - WB
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam dan shalawat beserta
salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada keluarga,
Islamiyah Desa Suka Damai Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi
Riau Tahun Pelajaran 2023/2024” dapat terselesaikan. Peneliti menyadari bahwa proses
penyelesaian proposal ini tidak akan sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai
pihak. Oleh karena itu, peneliti memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan
Semoga bantuan, dukungan, dan kebaikan yang telah diberikan mendapat pahala
yang berlipat ganda dari Allah SWT dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi
sesama. Amin
Windyani
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................6
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................................6
D. Manfaat Penelitian....................................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................8
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN...................................................................8
A. Landasan Teori.........................................................................................................8
a. Lingkungan Keluarga..............................................................................................8
b. Prestasi Belajar.....................................................................................................15
B. Definisi Konsep Operasional.....................................................................................18
C. Penelitian Relevan....................................................................................................18
BAB III...............................................................................................................................20
METODOLOGI PENELITIAN...............................................................................................20
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian..............................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................22
BAB I
3
PENDAHULUAN
Keluarga adalah unit terkecil yang terdiri dari sejumlah orang karena
hubungan darah, yang di dalamnya ada ayah, ibu, beserta anak-anaknya.
Lingkungan keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi
anak. Lingkungan keluarga yang dimaksudkan ialah anak yang tinggal bersama
orangtua seutuhnya (ayah dan ibu) kandung. Dari lingkungan keluarga inilah
pertama kali anak dikenalkan dan menerima pendidikan dan pengajaran terutama
dari ayah dan ibunya.
Oleh karena itu, adapun yang mempengaruh keluarga bagi anak adalah
berupa cara orangtua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah,
keadaan ekonomi keluarga, perhatian orangtua, dan latar belakang kebudayaan.
Keterlibatan orangtua dalam kegiatan sekolah memiliki pengaruh terhadap
prestasi akademis anak, sehingga dengan adanya perhatian dari orangtua terhadap
pendidikan akan membuat anak termotivasi untuk belajar.
4
Sebaliknya bila pendidikan yang diterima anak dalam lingkungan keluarga baik,
maka akan memberikan kesempatan pada anaknya untuk mengembangkan segala
potensi yang ada dalam dirinya. Orangtua harus dapat bertindak seperti seorang
guru di sekolah, memberikan pendidikan dan pelajaran anaknya. Para orangtua
juga diajarkan untuk menjaga moral dan memperbaiki akhlak anak-anaknya.
Rasul bersabda “Didiklah anak kalian, sesungguhnya mereka diciptakan menjadi
generasi yang berbeda dengan generasi zaman kalian”(HR. Tirmidzi).
5
Dari uraian di atas peneliti terdorong untuk melakukan penelitian tentang
Pengaruh Latar belakang ekonomi Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Kelas III,IV,V Di MI Torikussaadah Islamiyah Suka Damai Tahun Pelajaran
2023/2024.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diajukan adalah “berapa besar pengaruh
latar belakang ekonomi terhadap prestasi belajar siswa kelas III,IV,V di MI
Torikussaadah Islamiyah Tahun Pelajaran 2023/2024?”
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
yakni mengetahui seberapa besar pengaruh latar belakang ekonomi keluarga
terhadap prestasi belajar siswa di MI Torikussaadah Islamiyah Desa Sukadamai
Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokanhulu tahun pelajaran 2023/2024
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis,
b. Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai
berikut:
6
3 Bagi Sekolah, dapat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi
tentang pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa
sehingga dapat melakukan upaya peningkatan prestasi belajar siswa di MI
Torikussaadah Islamiyah Desa Suka Damai.
4 Bagi Peneliti, penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan
pengetahuan bagi peneliti mengenai pengaruh lingkungan keluarga
terhadap prestasi belajar, dan dapat digunakan sebagai penelitian yang
relavan untuk penelitian selanjutnya.
7
BAB II
A. Landasan Teori
a. Lingkungan Keluarga
8
ataupun keluarga yang diperluas: kakek/nenek, adik/ipar, pembantu, dan
lain-lain
Menurut Singgih Gunarso, di dalam bidang pendidikan keluarga
adalah sumber pendidikan pertama dan utama, karena segala pengatahuan,
kecerdasan intelektual, tingkah laku manusia diperoleh pertama-tama dari
orangtua dan anggota keluarga. Mendidik anak ialah pekerjaan yang
terpenting serta tanggung jawab orangtua.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan
keluarga adalah tempat pendidikan yang utama dan pendidik bagi anak-
anaknya, segala pengatahuan, kecerdasan intelektual, dan perubahan
tingkah laku didapatkan dari bagaiamana orangtua dan anggota
keluarganya mendidik anaknya. Anak-anak tumbuh dalam keluarga yang
berbeda-beda, beberapa orangtua mengasuh dan mendukung anak mereka,
ada pula orangtua lainnya bersikap kasar atau mengabaikan anaknya,
beberapa anak tinggal bersama orangtuanya sudah bercerai, tetapi ada
anak lainnya tinggal dalam keluarga yang harmonis.
2 Fungsi dan Peran Lingkungan Keluarga
Fungsi dan peranan keluarga untuk seorang anak adalah memberikan
pendidikan yang terbaik bagi anaknya, untuk menjadikan anak yang
berbudi pekerti, bermoral, dan berakhlak baik.
Dalam UU RI menjelaskan tentang fungsi dan peran Keluarga,
yakni: Khususnya untuk pendidikan keluarga, terdapat beberapaketentuan
dalam UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sisdiknas yang menegaskan
fungsi dan peranan keluarga dalam pencapaian tujuan pendidikan yakni
membangun manusia Indonesia seutuhnya. Pendidikan keluarga
merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselanggarakan
dalam moral, dan keterampilan (Pasal 10 Ayat 4). Dalam penjelasan
undang-undang tersebut ditegaskan bahwa pendidikan keluarga itu
merupakan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pengalaman
seumur hidup. Pendidikan dalam keluarga memberikan keyakinan agama,
nilai budaya yang mencakup nilai moral dan aturan-aturan pergaulan serta
9
pandangan, keterampilan dan sikap hidup yang mendukung kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara kepada anggota keluarga yang
bersangkutan.
Ada beberapa pendapat ahli tentang fungsi keluarga, menurut Abu
Shmadi, fungsi keluarga ialah:
a. Menstabilisasi situasi keluarga: dalam arti stabilisasi situasi ekonomi
rumah tangga.
b. Mendidik anak.
c. Memeliharaan fisik dan psikologis keluarga, termasuk kehidupan
religius.
Menurut Friedman ada 5 fungsi keluarga yaitu:
a. Fungsi reproduksi atau melanjutkan keturunan
b. Fungsi afektif atau kasih sayang: rasa cinta dan sayang sangat
berperan penting bagi perkembangan pribadi setiap anggota keluarga,
terutama anak-anak.
c. Fungsi ekonomi: setiap keluarga harus dapat memenuhi kebutuhan
ekonomi anggotanya untuk dapat bertahan hidup. Hal ini sangat
penting bagi kehidupan keluarga, karena sebagai pendukung utama
bagi kebutuhan dan kelangsungan keluarga, fungsi yang dimaksud
meliputi pencarian nafkah perencanaanya serta pelaksanaanya.
d. Fungsi Eduktif atau pendidikan: fungsi ini merupakan sebagai
tanggungjawab bagi oarngtua karena pendidikan utama anak adalah
lingkungan keluarga, orangtua berperan dalam mendidik anaknya, dari
mulai belajar, berjalan, sikap, perilaku keagamaannya, dan
pengetahuan serta kemampuan yang lainnya.
e. Fungsi sosialisasi: sosialisasi yang diterima anak dilingkungan
keluarga juga memberikan rasa aman untuk mampu bergaul di
lingkungan sosial masyarakat. Jadi fungsi perlindungan dari keluarga
terhadap anak meliputi perlindungan lahir dan batin.
10
Orangtua dipersepsikan mempunyai peran penting dalam mendidik anak-
anaknya tidak ada yang lebih mengetahui kecuali orangtua mengenai kekuatan
dan kelemahan anak-anaknya. keberhasilan dan kegagalan, sukacita ataupun
keputusan anak- anaknya. Orangtua adalah guru orang paling berharga bagi anak-
anaknya. Pendidikan yang dilakukan orang tua kepada anak-anaknya sebagai
bagian yang alami dari kehidupan.
orangtua, dan latar belakang kebudayaan. Agar lebih jelas peneliti berikan sedikit
uraian mengenai faktor-faktor keluarga yang mempengaruhi belajar tersebut.
11
tingkah laku sosial anak, yaitu otoratif, otoriter, dan permisif sebagai
berikut:
12
melakukan apa yang anak inginkan dan membiarkan anak mencari sendiri
bagaimana mencapai tujuan, pengasuhan permisif ini orangtua
membiarkan modal percaya jika anak bisa melakukan sendiri, menciptakan
anak kreatif, dan percaya diri. Sehingga hasil dari mendidik dengan cara
permisif ini anak biasanya itu jarang belajar karena tidak ada pengawasan,
terkadang juga tidak bisa mengkontrol diri. Sedangkan menurut Morre,
pola asuh orangtua itu ada empat cara yakni: otoratif, otoriter, permisif,
dan demokratis. Pengasuhan demokratis memberikan kesempatan kepada
anak untuk berperan serta dalam berbagai aktivitas, menaruh perhatian
terhadap pandangan dan perbedaan individual anak, dan bebas dalam
memilih atau mudah dalam menyepakati aturan-aturan rumah. Di samping
pengasuhan demokratis juga memberikan dorongan, membantu anak
dalam membuat keputusan, dan memecahkan masalahnya sendiri, ada
kesempatan untuk mengembangkan pemikiran, kreativitas, percaya diri,
dan konsep diri yang positif terhadap diri sendiri dan orang lain.
13
c) Keadaan Ekonomi Orangtua
d) Perhatian Orangtua
14
f) Relasi Antara Anggota Keluarga
b. Prestasi Belajar
1) Pengertian Prestasi Belajar
Kata “prestasi” berasal dari Bahasa Belanda yaitu prestati. Sedangkan dalam
bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang artinya hasil usaha yang dicapai,
berbeda dengan hasil belajar. Prestasi belajar umumnya berkenaan dengan aspek
pengetahuan sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak peserta
didik. Kata prestasi digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan-kegiatan
dalam pendidikan, kesenian, olahraga, dan khususnya pembelajaran.
15
diketahui kehidupan manusia selalu ingin mengejar prestasi, menurut bidang dan
kemampuan masing-masing. Seorang guru penting untuk mengetahui dan
memahami prestasi belajar siswa sebagai umpan balik bagi guru dalam mengajar,
untuk keperluan seleksi, untuk keperluan penepatan jurusan, dan membantu guru
dalam memberikan suatu peringkat kelas. Menurut Lawrence & Vimala, prestasi
belajar adalah sebagai ukuran pengetahuan yang didapat dari pendidikan formal
yang ditunjukkan melalui nilai tes. Menurut Annas, prestasi belajar didefinisikan
sebagai pengatahuan yang dicapai maupun keterampilan yang dikembangkan pada
berbagai mata pelajaran di sekolah yang ditentukan dengan nilai ujian, nilai yang
diberikan oleh guru maupun keduanya.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari uraian di atas, prestasi belajar yaitu hasil
usaha peserta didik setelah melakukan usahausaha belajar, yang ditentukan
dengan nilai raport ataupun nilai ujian yang diukur melalui pengatahuan dan
keterampilan yang didapatkan dari pendidikan formal. Guru penting untuk
mengatahui prestasi belajar siswa guna untuk dijadikan umpan balik dalam
belajar.
16
b) Faktor Psikologis meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, dan kesiapan. Sebagai berikut:
a. Intelegensi/kecerdasan; jika kecerdasan seseorang rendah
bagaimanapun usaha yang dilakukan dalam kegaiatan belajar,
disinilah perlunya orangtua untuk membantu atau mendidik anak
dalam usaha belajar.
b. Minat dan bakat; minat dan bakat yang ada pada diri siswa akan
timbul melalui pendidikan dalam kelas, sekolah dan minat subyek
itu sendiri. Bakat yang dimiliki seseorang akan tetap tersembunyi
bahkan lama kelamaan akan menghilang apabila tidak mendapat
kesempatan untuk berkembang.
c. Perhatian; perhatian yang dimakud yaitu memberikan motivasi
terhadap anak sehingga anak akan lebih bersemangat untuk belajar.
d. Kematangan dan kesiapan dalam belajar juga sangat berpengaruh
terhadap prestasi belajar.
b. Faktor Eksternal
a. Keadaan keluarga; keadaan yang ada dalam keluarga mempunyai
pengaruh yang besar dalam pencapaian prestasi belajar karena
keluarga adalah pendidikan yang pertama dalam proses belajar. Hal
ini meliputi cara orangtua mendidik, relasi anggota keluarga, suasana
rumah, keadaan ekonomi keluarga, dan perhatian orangtua.
b. Keadaan sekolah; sekolah merupakan lingkungan bagi siswa belajar
secara sistematis. Kondisi ini meliputi metode mengajar, relasi guru
dengan siswa, kurikulum, disiplin sekolah, alat dan fasilitas yang
mendukung lainnya.
c. Keadaan masyarakat, akan pengaruh karena keberadaannya atau
tinggal di masyarakat. Hal ini meliputi teman bergaul, lingkngan
tetangga merupakan hal-hal yang berpengaruh terhadap siswa dalam
belajar, sehingga perlu diusahakan lingkungan yang positif untuk
mendukung belajar siswa.
17
B. Definisi Konsep Operasional
C. Penelitian Relevan
a. Penelitian ini dilakukan oleh Maria Rista Sartika dengan judul penelitian
pengaruh lingkungan keluarga, fasilitas belajar dan cara belajar terhadap
prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Pangud Luhur Yogjakarta pada
tahun 2016. Pada penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh antara
lingkungan keluarga terhahap prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan
pada hasil kolmogorov-smirnov diperoleh signifikansi 73,048 dengan
signifikan 0,000. karena signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima, artinya dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh
positif lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar. Persamaan penelitian
yang dilakukan oleh Maria Rista Sartika dengan peneliti adalah sama-sama
melihat ada atau tidaknya pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi
belajar siswa. Sedangkan perbedaannya, penelitian Maria Rista Sartika
melihat pengaruh lingkungan keluarga, fasilitas belajar dan disiplin belajar
terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA sebagai sampel,
Sedangkan peneliti mengamati lingkungan keluarga terhadap prestasi
belajar siswa di kelas III,IV,V di MI sebagai sampel.
b. Penelitian ini dilakukan oleh Ismail, tentang pengaruh lingkungan
keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas XI program keahlian tehnik
elektronika SMK Muhammadiyah 1 Bantul tahun pelajaran 2015/2016.
Hasil dari penelitian tersebut adanya pengaruh yang signifikan antara
pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa X. Hal ini
dibuktikan tidak terdapat tanda negatif pada harga koefisien korelasi (rx,y)
18
sebesar 0,258 yang berarti bahwa pengaruh lingkungan keluarga terhadap
prestasi siswa tersebut positif. Persamaan penelitian ini yang dilakukan
oleh Ismail dengan peneliti ialah sama-sama menggunakan 2 variabel,
melihat ada atau tidak adanya pengaruh lingkungan keluarga terhadap
prestasi belajar siswa.sedangkan perbedaannya yaitu sampel yang peneliti
ambil itu kelas III,IV,V MI sedangkan Mizan Ibnu mengambil sampel
kelas X SMKN.
c. Penelitian ini dilakukan oleh Araimi, tentang pengaruh lingkungan
keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMAN 3 Peusangan pada
tahun 2015. Hasil dari penelitian ini yaitu adanya pengaruh yang
signifikan antara pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar
siswa. Hal ini dapat dilihat dari koefisien korelasi yang didapatkan adalah
0,56 dan besarnya kontribusi lingkungan keluarga yaitu sebesar 99,8%.
Hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan
keluarga terhadap prestasi siswa. Persamaan penelitian yang dilakukan
oleh Araimi dengan peneliti yaitu sama-sama menggunakan 2 variabel,
melihat ada atau tidaknya pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi
belajar siswa. Sedangkan perbedaan antara penelitian Araimi dengan
peneliti sampel yang diambil oleh peneliti yaitu kelas III,IV,V MI,
sedangkan Araimi pengambil sampel kelas XI SMA.
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian Ex-postfacto karena data yang diperoleh adalah data hasil
dari peristiwa yang sudah berlangsung dan tanpa ada perlakuan. Variabel
lingkungan keluarga ini sudah terjadi ketika peneliti melakukan penelitian,
sehingga tidak ada rekayasa maupun pemberian perlakukan tertentu.
B. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu sumber data
primer dan sumber data sekunder.
Adapun yang menjadi sumber data primer penelitian ini adalah siswa kelas
III, IV dan V MI Torikussaadah Islamiyah Desa Suka Damai, dalam pelaksanaan
Sumber data primer diperoleh dari Siswa kelas III, IV, dan V baik dalam bentuk
20
hasil wawancara maupun dalam bentuk sikap dan perilaku siswa ketika mengikuti
proses pembelajaran yang dapat diobervasi atau diamati.
1. Pengamatan (observasi)
2. Wawancara (interview)
21
DAFTAR PUSTAKA
Salman, “Pengaruh Lingkungan Keluarga, Konsep Diri, Dan Iklim Sosial Kelas
Terhadap Kemandirian Siswa Kelas XI Prpgram Keahlian Instalasi
22
Tenaga Listrik SMKN 3 Yogjakarta,” (Skripsi, Program Studi Pendidikan
Teknik Mekarronika UNY, Yogjakarta, 2013), hlm 10. 13
Umar, dan Sulo, Penghantar Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), hlm
156.
Salman, Pengaruh Lingkungan Keluarga, Konsep Diri, Dan Iklim Sosial Kelas
Terhadap Kemandirian Siswa Kelas XI Prpgram Keahlian Instalasi
Tenaga Listrik SMKN 3 Yogjakarta, (Skripsi, Program Studi Pendidikan
Teknik Mekarronika, UNY, 2013), hlm. 13
Rahmah, “Peran Keluarga dalam Pendidikan Akhlak” Albiwar Jurnal, Ilmu dan
Teknik Dakwah, Vol 04, No. 07, Januari-Juni 2016
23