Abstrak
Skripsi ini berjudul “Pentingnya Mengenal Latar Belakang Peserta Didik Usia 12-16 Tahun
dan Aplikasinya Bagi Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK).” Pemahaman mengenai guru PAK
tentang mengenal latar belakang peserta didik usia 12-16 tahun masih rendah dalam mengenal
peserta didik. Karena kekurangannya guru untuk melakukan pendekatan terhadap peserta didik.
Sehingga peserta didik kurang memperoleh hasil yang maksimal sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh setiap pendidik.
Oleh karena itu dalam membahas skripsi ini, maka penulis memakai metode deskriptif untuk
membantu guru PAK di dalam mengenal latar belakang peserta didik, yang membawa pendidik
untuk melakukan suatu pendekatan kepada peserta didik, sehingga peserta didik dapat memperoleh
perhatian dari pendidiknya.
Dengan demikian, pendidik mampu mengajar dan mendidik peserta didik dengan baik
sehingga dapat mencapai hasil yang efektif dan efisien.
Karya ilmiah ini terdiri atas lima bab yaitu: pertama, Pendahuluan; kedua, Latar Belakang
Pesserta Didik Usia 12-16 Tahun; ketiga, Pentingnya Mengenal Latar Belakang Peserta Didik Usia
12-16 Tahun; keempat, Aplikasi Bagi Guru PAK Dalam Proses Pembelajaran PAK; kelima,
Kesimpulan dan Saran.
Dalam bab ini penulis akan membahas: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, pentingnya penelitian, hipotesis, ruang lingkup penelitian, metode dan prosedur
penelitian, definisi istilah dan sistematika penulisan.
Secara internal yaitu hubungan antara orang yang terlibat dalam lingkungan sekolah,
misalnya hubungan antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, antara guru
dengan guru, bahkan antar guru dan pimpinan. Secara eksternal yaitu keharmonisan
antar pihak sekolah dan pihak luar, misalnya hubungan sekolah dengan orang tua
siswa, hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga masyarakat dan lain sebagainya.5
Karena itu seorang guru harus mengenal target pengajarannya karena peserta didik tidak
mempunyai kemampuan yang sama. Karena proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh
perkembangan peserta didik yang berbeda. Wina Sanjaya mengatakan, latar belakang peserta didik
meliputi: jenis kelamin siswa, tempat kelahiran, tempat tinggal siswa, tingkat sosial ekonomi siswa
dari keluarga mana siwa berasal, dan lain-lain. Sedangan dilihat dari sifat yang dimiliki siswa
meliputi kemampuan dasar pengetahuan dan sikap. 6
Mengenal latar belakang peserta didik akan membantu guru menentukan di mana titik tolak
pengajarannya. Karena sikap dan penampilan peserta didik di dalam kelas juga bisa mempengaruhi
proses pembelajaran. Ada kalanya ditemukan peserta didik yang sangat efektif (hiper kinetic) dan
ada pula peserta didik yang pendiam dan juga memiliki motivasi yang rendah dalam mengajar. 7
Semua itu akan mempengaruhi proses pembelajaran di dalam kelas.
1
Stphentong, Arsitek Jiwa l, (Surabaya:Momentum, 2005), HLL 53
2
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 229
3
Ibid; Stephentong, hlm. 55
4
Ibid; Wina Sanjaya, hlm.57
5
Ibid.
6
Ibid; hlm.54
7
Ibid; hlm.55
BAB II
LATAR BELAKANG PESERTA DIDIK USIA 12-16 TAHUN
Di dalam bab ini, penulis akan menjelaskan tentang latar belakang peserta didik usia 12-16
tahun. Peserta didik usia 12-16 tahun digolong dalam masa awal remaja. Di mana masa ini
merupakan masa transisi atau masa peralihan dari masa anak-anak menuju ke masa dewasa. Oleh
karena itu, perlu adanya pendekatan terhadap peserta didik, karena dengan demikian dapat diawali
dengan langkah pengenalan, yaitu usaha mengenal seluk beluk peserta didik. 8
Proses pembelajaran pendidikan agama Kristen, dilakukan dengan harapan untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan, baik tujuan nasional, tujuan lembaga dan mata pelajaran. Di dalam
mencapai tujuan pembelajaran tersebut banyak hal yang sangat mempengaruhi dan perlu mendapat
perhatian dari pendidik. Oleh karena itu, uraian berikut ini akan dipaparkan beberapa latar belakang
yang mempengaruhi peserta didik dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
1. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama peserta didik berinteraksi. Dapat
dikatakan bahwa dasar keberadaan keluarga yaitu, keluarga berasal atau dibangun di atas pondasi
yang kokoh (Bnd. Kej. 2:18; 3:20-21) yaitu sebuah perjanjian seumur hidup, holistik (menyangkut
seluruh aspek hidup: fisik, mental, sosial dan spiritual untuk hidup bersama). Keluarga yang terdiri
atas laki-laki dan perempuan yang sudah dipersatukan oleh Tuhan yang disebut suami-istri.11
Keluarga merupakan lingkungan awal pembentukan peserta didik dalam aspek moral ataupun
kepribadian dan untuk menguasai ilmu pengetahuan.
Seorang peserta didik dalam keluarga berkedudukan sebagai anak didik atau peserta didik dan
orang tua sebagai pendidiknya. Dalam buku Siti Hartinah, yang berjudul Perkembangan Peserta
Didik, memaparkan tentang:
Banyak corak dan pola penyelenggaraan pendidikan keluarga yang secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok pola pendidikan yaitu: pendidikan otoriter,
pendidikan demokratis dan pendidikan liberal.
12
Ruth Laufer, Pedoman Pelayanan Remaja, (Batu Malang: YPPII.1990),53
BAB III
PENTINGNYA MENGENAL LATAR BEAKANG PESERTA
DIDIK USIA 12-16 TAHUN
Di dalam bab ini, penulis akan menjelaskan tentang pentingnya mengenal latar belakang
peserta didik usia 12-16 tahun, karena dengan mengenal latar belakang peserta didik guru dapat
melakukan hal-hal yang berkaitan dengan peserta didik.
B. Guru dapat Memberikan Materi Pendidikan Agama Kristen (PAK) sesuai dengan
Keperluan Peserta Didik
Ada beberapa poin yang perlu dilihat di dalam guru memberikan materi Pendidikan Agama
Kristen (PAK) kepada peserta didik.
13
Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 34
14
Ibid, hlm. 34
15
Isjoni, Guru Sebagai Motivator Perubahan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 3
guru PAK harus memiliki keunikan iman dan kepercayaan Kekristenan di dalam hidupnya yang
menjadikan dia sebagai seorang guru Kristen yang selalu mengandalkan TUHAN dalam hidupnya.
Seorang guru mempunyai figur seorang pemimpin, guru juga adalah sosok arsitektur yang
dapat membentuk jiwa dan watak peserta didik. Karna itu semua orang yakin memilih andil yang
sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Keyakinan ini muncul karna manusia
adalah mahluk lemah, yang dalam perkembangannya senantiasa membutuhkan orang lain. Dengan
demikian guru sangat berperan di dalam lembaga pendidikan. Sebagai guru PAK yang mengajar
atau mendidik peserta didik maka seorang guru harus mempunyai perasaan, kasih sayang yang akan
diberikan kepada peserta didik secara melimpah.
BAB IV
APLIKASINYA BAGI GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN (PAK)
Dalam bab ini, penulis akan membahas aplikasinya bagi Guru Pendidikan Agama Kristen
(PAK). Diharapkan bagi setiap guru PAK mampu mengaplikasikannya di dalam setiap tanggung
jawab untuk menjadi guru yang berhasil dalam melaksanakan tugasnya. Karena itu, setiap guru
PAK diharapkan dapat memahami tugas panggilannya dan juga dapat memahami akan latar
belakang peserta didik usia 12-16 tahun, yang akan membantu guru PAK untuk mengajar dan
mendidik peserta didik untuk memperoleh peserta didik yang berkualitas. Dengan demikian guru
dapat melakukan tugasnya dengan baik.
16
Stephentong, Arsitek Jiwa II, (Surabaya: Momentum, 2008), hlm. 24
BAB V
KESIMPULAN
Dalam bab ini, merupakan kesimpulan dan penjelasan mengenai pentingnya Mengenal Latar
Belakang Peserta Didik Usia 12-16 tahun, bagi guru PAK. Selain itu penulis juga memberikan saran
yang berupa masukan yang bersifat positif bagi guru Pendidikan Agama Kristen (PAK).
Kesimpulan
Latar belakang peserta didik usia 12-16 tahun merupakan sesuatu yang perlu diperhatikan
oleh setiap guru PAK. Karena pada usia 12-16 tahun merupakan masa di mana peserta didik akan
melakukan suatu yang ia ingin lakukan serta mengikuti teman-teman sebayanya. Dan merupakan
masa transisi yaitu masa peralihan dari anak-anak menuju kedewasaan atau juga disebut dengan
masa awal remaja.
Oleh karena itu, guru PAK harus berusaha untuk mengenal latar belakang peserta didik. Baik
dalam lingkungan keluarga, masyarakat dan juga dalam lingkungan sekolah. Karena melalui
pendekatan yang dilakukan oleh guru pada peserta didik, dapat memudahkan guru untuk
mengetahui sejauh mana peserta kemampuan peserta didik di dalam mengikuti proses belajar-
mengajar di sekolah, karena latar belakang peserta didik sangat mempengaruhi peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran di kelas.
Dengan mengenal latar belakang peserta didik usia 12-16 tahun, maka guru dapat
mempersiapkan diri dengan baik dalam memberikan materi yang perlu diberikan kepada peserta
didik dengan mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik. Sehingga guru dapat mengajar
dengan melihat kemampuan tersebut sehingga bisa mengembangkan kemampuan atau memberi
semangat dorongan kepada peserta didik dalam pembelajaran.
Oleh sebab itu, guru perlu melakukan pendekatan untuk mengenal latar belakang peserta
didik. Dengan demikian guru dapat mengetahui apa yang harus dilakukan atau yang perlu
dipersiapkan untuk peserta didiknya, sehingga guru dapat melakukan tanggung jawabnya dengan
baik.