Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“HUBUNGAN GURU DENGAN ORANG TUA”


DOSEN PENGAMPU :

DISUSUN OLEH :

RIES

PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN INFORMASI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP YAPIS DOMPU


TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. sholawat serta salam kita
sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad saw. yang telah memberikan
pedoman hidup yakni Al-Qur'an dan sunah untuk keselamatan umat di dunia.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Dompu, 08 Mei 2024

PENYUSUN

i
DAFTAR ISI

COVER ..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................2
C. Tujuan .....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pentingnya Hubungan Guru dengan Orang Tua.....................................3
B. Bentuk-bentuk Hubungan Guru dengan Orang.......................................4
C. Manfaat Hubungan Guru dengan Orang Tua..........................................5
D. Tantangan Hubungan Guru dengan Orang Tua......................................6
E. Strategi untuk Hubungan Guru dengan Orang Tua................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................9
B. Saran .......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hubungan antara guru dan orang tua memiliki peran yang sangat
penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan perkembangan siswa.
Dalam konteks pendidikan modern yang semakin kompleks dan dinamis,
kolaborasi antara dua entitas ini bukanlah hanya sekadar aspek tambahan,
tetapi merupakan fondasi yang tak terpisahkan dalam membentuk lingkungan
belajar yang efektif dan inklusif.
Pentingnya hubungan yang baik antara guru dan orang tua telah lama
diakui oleh para ahli pendidikan. Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika
guru dan orang tua bekerja sama, mereka dapat menciptakan lingkungan
belajar yang mendukung, memotivasi, dan memperkaya pengalaman
pendidikan siswa. Melalui komunikasi yang terbuka dan kolaborasi yang
berkelanjutan, guru dapat memahami lebih baik kebutuhan dan potensi siswa,
sementara orang tua dapat merasa lebih terlibat dalam proses pendidikan anak-
anak mereka. Namun, meskipun pentingnya hubungan ini diakui secara luas,
masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Perbedaan latar belakang,
harapan, dan persepsi antara guru dan orang tua sering kali menjadi hambatan
dalam membangun hubungan yang efektif. Selain itu, keterbatasan waktu dan
kesempatan, serta kurangnya keterampilan komunikasi yang efektif, juga
dapat menghambat kolaborasi yang optimal antara kedua belah pihak.
Oleh karena itu, dalam konteks mata kuliah Profesi Pendidikan,
penting untuk memahami secara mendalam bagaimana bentuk-bentuk
hubungan antara guru dan orang tua dapat dibangun, manfaat apa yang dapat
diperoleh dari hubungan tersebut, serta strategi apa yang dapat digunakan
untuk mengatasi tantangan yang mungkin muncul dalam proses tersebut.
Dengan demikian, makalah ini bertujuan untuk menjelaskan secara rinci
tentang hal-hal tersebut, serta memberikan wawasan dan panduan bagi para
calon guru dalam memperkuat hubungan mereka dengan orang tua siswa.

1
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya hubungan
guru-orang tua dan upaya-upaya untuk meningkatkannya, diharapkan proses
pendidikan dapat menjadi lebih holistik, responsif, dan bermakna bagi
perkembangan siswa secara keseluruhan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka rumusan masalah


dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Pentingnya Hubungan Guru dengan Orang Tua?


2. Bentuk-bentuk Hubungan Guru dengan Orang.?
3. Manfaat Hubungan Guru dengan Orang Tua.?
4. Tantangan dalam Membangun Hubungan Guru dengan Orang Tua.?
5. Strategi untuk Meningkatkan Hubungan Guru dengan Orang Tua.?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka


tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui Pentingnya Hubungan Guru dengan Orang Tua.


2. Mengetahui Bentuk-bentuk Hubungan Guru dengan Orang.
3. Memahami Manfaat Hubungan Guru dengan Orang Tua.
4. Mengetahui Tantangan dalam Membangun Hubungan Guru dengan Orang
Tua.
5. Memahami Strategi untuk Meningkatkan Hubungan Guru dengan Orang
Tua.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pentingnya Hubungan Guru dengan Orang Tua
1) Dukungan dalam Pembelajaran: Ketika guru dan orang tua
bekerja sama, mereka dapat saling mendukung dalam
memfasilitasi pembelajaran anak di sekolah dan di rumah. Guru
dapat memberikan wawasan tentang kemajuan akademis anak,
sementara orang tua dapat membantu menerapkan pembelajaran
tersebut dalam konteks sehari-hari.
2) Memahami Kebutuhan Individual: Melalui kolaborasi, guru dan
orang tua dapat memahami lebih baik kebutuhan dan keunikan
setiap anak. Informasi yang diberikan oleh orang tua tentang
kondisi dan perkembangan anak di rumah dapat membantu guru
menyusun pendekatan pembelajaran yang lebih sesuai.
3) Konsistensi dalam Pendidikan: Ketika guru dan orang tua
memiliki komunikasi yang terbuka dan berkelanjutan, mereka
dapat bekerja sama untuk menegakkan konsistensi dalam
pendidikan anak. Pesan yang disampaikan oleh guru di sekolah
dapat diperkuat dan diterapkan oleh orang tua di rumah,
menciptakan lingkungan belajar yang konsisten.
4) Mendorong Partisipasi Orang Tua: Hubungan yang baik antara
guru dan orang tua dapat meningkatkan partisipasi orang tua
dalam kegiatan sekolah. Dengan merasa didengar dan dihargai
oleh guru, orang tua cenderung lebih aktif terlibat dalam kegiatan
sekolah seperti pertemuan orang tua-guru, kegiatan sukarela, dan
proyek sekolah lainnya.

3
B. Bentuk-bentuk hubungan antara guru dengan orang tua

Bentuk-bentuk hubungan antara guru dengan orang tua dapat


beragam, dan penting untuk memahami setiap bentuk hubungan ini
untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Berikut adalah
beberapa bentuk hubungan yang umum terjadi antara guru dengan
orang tua:

1. Komunikasi Terbuka: Guru dan orang tua melakukan


komunikasi terbuka tentang perkembangan siswa, tantangan
yang dihadapi, dan kemajuan akademik maupun perilaku.
2. Konsultasi Pendidikan: Guru memberikan saran pendidikan
kepada orang tua tentang cara mendukung perkembangan
akademik dan sosial siswa di rumah.
3. Keterlibatan dalam Kegiatan Sekolah: Orang tua terlibat dalam
kegiatan sekolah seperti acara olahraga, pertemuan orang tua dan
guru, atau proyek-proyek sekolah.
4. Kolaborasi dalam Pengambilan Keputusan: Guru dan orang tua
bekerja sama dalam pengambilan keputusan terkait pendidikan
siswa, misalnya dalam menyusun rencana pembelajaran khusus
untuk siswa.
5. Pemberian Umpan Balik: Orang tua memberikan umpan balik
kepada guru tentang pengalaman belajar siswa di rumah dan
bagaimana hal itu dapat memengaruhi kinerja siswa di sekolah.
6. Buku Penghubung: Guru menggunakan buku penghubung untuk
mencatat perkembangan siswa, tugas, dan catatan penting
lainnya yang dapat diakses oleh orang tua. Orang tua juga dapat
menggunakan buku penghubung ini untuk memberikan komentar
atau pertanyaan kepada guru.
7. Kunjungan Rumah: Guru melakukan kunjungan ke rumah siswa
untuk berinteraksi dengan orang tua secara langsung, memahami
konteks kehidupan siswa, dan membangun hubungan yang lebih
mendalam dengan keluarga siswa.

4
8. Pelatihan Orang Tua: Guru menyediakan pelatihan atau
workshop kepada orang tua tentang topik-topik seperti teknik
belajar yang efektif, pengelolaan emosi anak, atau pemahaman
kurikulum sekolah untuk meningkatkan partisipasi orang tua
dalam pendidikan anak-anak mereka.
9. Proyek Kolaboratif: Guru dan orang tua bekerja sama dalam
proyek kolaboratif di luar lingkungan sekolah, seperti proyek
komunitas atau kegiatan sukarela, untuk memperkuat kemitraan
antara sekolah dan keluarga.
10. Pemantauan Kemajuan: Guru dan orang tua secara berkala
memantau kemajuan siswa dalam aspek akademik, perilaku, dan
pengembangan pribadi lainnya. Mereka saling berbagi informasi
dan strategi untuk membantu siswa mencapai potensi mereka
sepenuhnya.
11. Penguatan Nilai-nilai Pendidikan: Guru dan orang tua bekerja
sama untuk memperkuat dan menerapkan nilai-nilai pendidikan
yang diinginkan, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan
kerjasama, baik di sekolah maupun di rumah.

Dengan memperluas dan memperkaya berbagai bentuk hubungan


antara guru dan orang tua, diharapkan kolaborasi antara kedua belah
pihak dapat menjadi lebih efektif dan bermanfaat bagi
perkembangan siswa secara menyeluruh.

C. Manfaat Hubungan Guru dengan Orang Tua

Kolaborasi yang kuat antara guru dan orang tua memiliki beragam
manfaat yang signifikan bagi perkembangan pendidikan dan sosial
siswa. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari hubungan yang
baik antara guru dengan orang tua:

1. Dukungan Terpadu: Kolaborasi antara guru dan orang tua


menciptakan dukungan terpadu untuk perkembangan siswa di
lingkungan sekolah dan rumah.

5
2. Pemahaman Holistik tentang Siswa: Guru dapat memperoleh
pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan, minat, dan
kekuatan siswa dari orang tua, sehingga memungkinkan
pendekatan pembelajaran yang lebih holistik.
3. Motivasi dan Keterlibatan Siswa: Dukungan yang konsisten dari
guru dan orang tua dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan
siswa dalam proses pembelajaran.
4. Perilaku Positif: Kolaborasi yang kuat antara guru dan orang tua
telah terbukti berkontribusi pada peningkatan perilaku positif
siswa di sekolah dan di rumah.
5. Kinerja Akademik yang Lebih Baik: Siswa cenderung mencapai
kinerja akademik yang lebih baik ketika guru dan orang tua
bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang
mendukung.
6. Keseimbangan Antara Kehidupan Sekolah dan Kehidupan Rumah:
Kolaborasi antara guru dan orang tua membantu menciptakan
keseimbangan yang sehat antara kehidupan sekolah dan kehidupan
rumah bagi siswa.

Dengan memanfaatkan manfaat-manfaat ini, hubungan yang kuat


antara guru dan orang tua dapat memberikan dampak positif yang
signifikan pada perkembangan siswa secara keseluruhan.

D. Tantangan dalam Membangun Hubungan Guru dengan Orang


Tua

Dalam membangun hubungan yang efektif antara guru dan orang


tua, beberapa tantangan mungkin muncul. Beberapa di antaranya
meliputi:

1. Perbedaan Latar Belakang dan Harapan: Perbedaan latar belakang,


nilai-nilai budaya, dan harapan terkait pendidikan dapat menjadi
hambatan dalam memahami perspektif satu sama lain.

6
2. Keterbatasan Waktu dan Kesempatan: Orang tua dan guru
mungkin memiliki keterbatasan waktu yang membuat sulit untuk
terlibat dalam komunikasi dan pertemuan.
3. Kurangnya Keterampilan Komunikasi: Tantangan dalam
komunikasi efektif antara guru dan orang tua, baik karena
keterbatasan bahasa, keterampilan komunikasi, atau rasa tidak
nyaman.
4. Persepsi Negatif: Terkadang, persepsi negatif atau
ketidakpercayaan antara guru dan orang tua dapat menghambat
kolaborasi yang efektif.
5. Kesulitan dalam Kolaborasi: Sulitnya menemukan cara-cara
konstruktif untuk bekerja sama, terutama ketika masalah-masalah
spesifik muncul terkait dengan pendidikan siswa.
6. Keterlibatan Orang Tua: Tantangan dalam mendorong keterlibatan
orang tua yang konsisten dan berkelanjutan dalam kegiatan sekolah
dan proses pendidikan anak-anak mereka.
Mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan komitmen
dan kerja sama yang kuat antara guru dan orang tua untuk
menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan inklusif bagi
perkembangan siswa.
E. Strategi untuk Meningkatkan Hubungan Guru dengan Orang
Tua.

Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan untuk


meningkatkan hubungan antara guru dan orang tua:
1. Meningkatkan Kesadaran tentang Pentingnya Hubungan:Edukasi
tentang pentingnya kolaborasi antara guru dan orang tua dapat
meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan manfaatnya bagi
perkembangan siswa. Workshop atau seminar tentang pentingnya
keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak dapat menjadi
langkah awal yang efektif.

7
2. Menciptakan Peluang untuk Keterlibatan Orang Tua:
Guru dapat menciptakan peluang yang beragam bagi orang tua
untuk terlibat dalam kegiatan sekolah, seperti mengundang mereka
untuk menjadi relawan dalam acara sekolah atau mengadakan sesi
kunjungan kelas yang terbuka bagi orang tua.
3. Mengembangkan Keterampilan Komunikasi yang Efektif:
Pelatihan atau bimbingan tentang keterampilan komunikasi yang
efektif dapat membantu guru dan orang tua dalam berinteraksi
secara lebih baik. Ini termasuk pembelajaran cara menyampaikan
informasi dengan jelas dan mendengarkan dengan empati.
4. Membangun Rasa Saling Percaya dan Menghargai:
Penting untuk membangun hubungan yang didasarkan pada saling
percaya dan menghargai antara guru dan orang tua. Mengakui peran
dan kontribusi masing-masing pihak dalam pendidikan anak dapat
memperkuat hubungan tersebut.
5. Menggunakan Teknologi sebagai Alat Komunikasi:
Memanfaatkan teknologi seperti aplikasi pesan, email, atau platform
daring khusus sekolah dapat memudahkan komunikasi antara guru
dan orang tua. Ini memungkinkan pertukaran informasi yang lebih
cepat dan efisien.
6. Mengadakan Pertemuan Rutin antara Guru dan Orang Tua:
Selain pertemuan orang tua secara rutin, guru juga dapat mengatur
pertemuan individu untuk membahas perkembangan siswa secara
lebih mendalam. Hal ini dapat membantu membangun hubungan
yang lebih personal dan memfasilitasi diskusi yang lebih terarah.

Dengan menerapkan strategi ini secara konsisten, diharapkan


hubungan antara guru dan orang tua dapat menjadi lebih kuat dan
berkelanjutan, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada
perkembangan pendidikan dan siswa.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Hubungan antara guru dan orang tua merupakan elemen kunci dalam
menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, responsif, dan bermakna
bagi perkembangan siswa. Melalui kolaborasi yang baik antara kedua belah
pihak, kita dapat memperkuat fondasi pendidikan yang memperhatikan
kebutuhan individu siswa serta mempromosikan kesuksesan akademik dan
non-akademik mereka.

Dalam makalah ini, telah dibahas berbagai bentuk hubungan antara guru
dan orang tua, mulai dari komunikasi rutin hingga keterlibatan dalam kegiatan
sekolah, serta pentingnya kemitraan dalam mendukung pembelajaran siswa.
Selain itu, telah diuraikan manfaat dari kolaborasi yang efektif antara kedua
belah pihak, termasuk peningkatan motivasi belajar siswa, pemahaman yang
lebih baik tentang kebutuhan siswa bagi guru, dan keterlibatan orang tua
dalam proses pendidikan anak-anak mereka.

B. Saran

Sebagai mahasiswa, salah satu langkah penting yang dapat diambil adalah
mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang
jelas, terbuka, dan empatik dengan orang tua siswa dapat membantu
membangun hubungan yang positif dan kolaboratif antara guru dan orang tua.

9
DAFTAR PUSTAKA.

Epstein, J. L. (2001). Sekolah, Keluarga, dan Kemitraan Komunitas: Persiapan


Pendidik dan Peningkatan Sekolah. Westview Press.

Hoover-Dempsey, K. V., & Sandler, H. M. (1997). Mengapa Orang Tua Terlibat


dalam Pendidikan Anak Mereka? Tinjauan Penelitian Pendidikan, 67(1),
3-42.

Jeynes, W. H. (2010). Peran Penting Keterlibatan Orang Tua dalam Prestasi


Akademik Siswa. Jurnal Hak Asasi Manusia William and Mary, 19(3),
851-870.

Mapp, K. L., & Kuttner, P. J. (2013). Mitra dalam Pendidikan: Sebuah Kerangka
Kerja Kapasitas Ganda untuk Kemitraan Sekolah-Keluarga. Departemen
Pendidikan AS, Kantor Pendidikan Dasar dan Menengah, Institut
Pengembangan Akademik.

Sheldon, S. B. (2003). Menghubungkan Kemitraan Sekolah-Keluarga-Masyarakat


di Sekolah Dasar Perkotaan dengan Prestasi Siswa dalam Ujian Negara.
Pendidikan Perkotaan, 38(1), 77-101.

10

Anda mungkin juga menyukai