Anda di halaman 1dari 20

JUDUL

MAKALAH
HUBUNGAN PELAYANAN GURU PEMBIMBING DAN
KONSELING DENGAN KEDISPLINAN
BELAJAR SISWA

DI SUSUN OLEH

NAMA : FRANSISCUS SOLOSSA


NIM : 2019RP09001
JURUSAN : ADMINISTRASI PUBLIK
MATA KULIAH : PERENCANAAN PEMBANGUNAN
SEMESTER : VII

UNIVERSITAS VICTORY SORONG


TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
KeberkahannyaLah, Akhirnya saya mampu menyelesaikan tugas makalah ini sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
Saya sepenuhnya menyadari karena apa yang saya sajikan Makalah ini keberadaannya
masih sederhana dan jauh dari kesempurnaan, karena sumber bacaan pengetahuan Saya
memiliki sangatlah terbatas Disamping itu juga Saya sangat berharap Tugas Makalah ini
Kiranya dapat memenuhi salah satu tugas yang diberikan Dosen kepada saya dan
membantu dalam proses penilaian dari Dosen.
Demikianlah sepatah kata pengantar yang bisa saya sampaikan dan bila ada hal
yang kurang berkenan Saya minta maaf Yang sebesar-besarnya atas perhatian Bapak
saya ucapkan banyak terima kasih

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL....................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................1
B. Identifikasi Masalah.......................................................................................................3
C. Pembatas Masalah.......................................................................................................3
D. Rumusan Masalah........................................................................................................3
E. Tujuan penelitian...........................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian........................................................................................................4
BAB II
LANDASAN TEORI (KAJIAN PUSTAKA)...........................................................................5
A. Deskripsi Teori..............................................................................................................5
B. Kerangka Berpikir..........................................................................................................8
C. Hipotesis........................................................................................................................8
BAB III
METODE PENELITIAN.........................................................................................................9
A. Pendekatan Penelitian..................................................................................................9
B. Teknik Sampling..........................................................................................................11
C. Teknik Pengumpulan Data.........................................................................................11
BAB IV
PENUTUP............................................................................................................................13
A. Kesimpulan..................................................................................................................13
B. Saran-saran.................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki pengaruh yang dinamis dalam kehidupan manusia di masa

mendatang pendidikan dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki manusia

secara optimal yakni pengembangan potensi individu yang setinggi-tingginya dalam

aspek fisik intelektual emosional sosial dan spiritual yang sesuai dengan tahapan

perkembangan serta karakteristik lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya di

mana kita hidup Pendidikan adalah fenomena manusia yang paling kompleks karena

memiliki sifat yang kompleks inilah maka pendidikan bisa dilihat dan dijelaskan dari

berbagai sudut pandang seperti misalnya dari sudut pandang psikologi, sosiologi, dan

antropologi, ekonomi, politik, komunikasi dan sebagainya. Pendidikan memiliki banyak

bentuk salah satunya adalah sekolah sekolah sendiri merupakan tempat pendidikan

formal yang didalamnya memiliki beberapa aturan yang harus ditaati oleh eh seluruh

komponen sekolah sekolah merupakan tempat dimana seseorang bisa mendapatkan

pendidikan pengajaran dan juga keterampilan hidup dalam berhubungan dengan orang

lain.

Menurut Prayitno, menyebutkan bahwa pengembangan manusia seutuhnya

anaknya mencapai pribadi-pribadi yang pendiriannya matang dengan kemampuan

sosial yang menyejukkan kesusilaan yang tinggi dan keimanan serta ketaqwaan yang

dalam di mana pengembangan manusia seutuhnya tersebut bisa kita dapat dalam

proses pendidikan seperti sekolah akan tetapi dalam proses pendidikan kita juga akan

banyak menjumpai permasalahan yang dialami oleh anak-anak remaja dan pemuda

yang menyangkut dimensi kemudian mereka juga mengemukakan bahwa

permasalahan yang dialami oleh peserta didik di sekolah sering sekali tidak bisa
dihindari meskipun dengan pengajaran yang baik sekalipun hal ini juga dikarenakan

sumber-sumber masalah siswa Banyak yang disebabkan oleh hal-hal di luar sekolah.

Realita dalam observasi yang telah dilakukan oleh peneliti di SMPN 1 pakisaji

menunjukkan bahwa banyak sekali siswa yang mengalami kendala dalam proses

belajar yang berasal dari dalam diri karena ketidak sempurnaan mereka dalam

mengatur waktu belajar ketidaksiplinan ini bisa dilihat dari kegiatan belajar mereka yang

diperlukan dengan aktivitas sehari-hari seperti bermain hal ini tentunya akan

menimbulkan permasalahan belajar bagi siswa. dalam hal seperti ini permasalah siswa

tidak boleh dibiarkan begitu saja termasuk perilaku mereka yang tidak bisa mengatur

waktu untuk melakukan aktivitas belajar sesuai dengan apa yang diperlukan, diatur, dan

diharapkan. apabila pengaturan waktu berdasarkan kesadaran mereka sendiri ataupun

arahan dari pihak lain tidak dilakukan dengan disiplin maka semuanya akan menjadi

kacau, Begitu juga dengan kedisiplinan siswa dalam melakukan aktivitas belajar yang

diperlukan dengan aktivitas lain dalam kehidupan sehari-hari disinilah pelayanan Guru

bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan untuk mendampingi mereka, Maka dari itu

Peran kita sebagai seorang guru BK menghadapi siswa yang seperti ini adalah

mengarahkan supaya Siswa memiliki kelompok belajar sendiri di rumah berkolaborasi

dengan orang tua siswa yang bersangkutan untuk dapat memantau dan memotivasi

belajar anak supaya mereka dapat disiplin dalam belajar.

Pelayanan Guru bimbingan dan konseling hendaknya berlangsung secara efektif

dalam membantu siswa mencapai tujuan-tujuan perkembangannya dan mengatasi

semua permasalahan khususnya bimbingan siswa agar memiliki perilaku disiplin

pelayanan Guru bimbingan dan konseling akhir laporan yang dilaksanakan oleh Guru

bimbingan dan konseling dalam memecahkan berbagai permasalahan pribadi siswa

berdasarkan dari penjelasan di atas, maka diasumsikan bawa apabila siswa mampu

mengatur waktu belajarnya dengan baik dan plan guru bimbingan konseling bisa
berjalan secara efektif maka mereka akan menjadi disiplin dalam belajar dan

memperoleh hasil belajar siswa dengan yang mereka butuhkan dan yang mereka

harapkan kenyataan asumsi tersebut bisa terjadi di setiap sekolah sama halnya di

SMPN 1 Pakisaji oleh sebab itu peneliti tertarik untuk mengkaji

B. Identifikasi Masalah

berdasarkan dari pada Permasalahan ada sebagaimana telah dikemukakan pada

latarbelakang, maka Permasalahannya yang akan diungkapkan melalui pelatihan ini

bisa diidentifikasi sebagai berikut:

 perilaku siswa yang telah di yang tidak dapat mengatur waktu belajar yang sesuai

dengan apa yang dibutuhkan, diatur, dan diharapkan. dengan adanya pengaturan

waktu yang baik serta pelayanan mengagumimu bilang konseling secara efektif,

siswa akan dapat beber disiplin dalam belajar dan mendapatkan hasil belajar

siswa dengan yang mudah kebutuhan dan yang mereka harapkan.

C. Pembatas Masalah

untuk dapat menghindari kesalahpahaman maka penulis akan memberikan batasan

untuk penelitian ini adalah sebagai berikut pada penelitian ini penulis menggunakan

metode angket peneliti mengatasi masalah pada kedisiplinan siswa dalam belajar

dengan aktifitas lain yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari pembahasan hanya

sebatas kedisiplinan siswa dan pelayanan guru BK untuk siswa SMP.

D. Rumusan Masalah

adakah hubungan antara pelayanan guru bimbingan dan konseling dengan kedisiplinan

belajar siswa sejauh mana hubungan pelayanan guru bimbingan dan konseling dengan

kedisiplinan belajar siswa terjadi.


E. Tujuan penelitian

a. untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pelayanan guru bimbingan dan

konseling dengan kedisiplinan belajar siswa.

b. untuk mendeskripsikan kedisiplinan belajar siswa SMPN 1 Pakisaji.

c. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara pelayanan guru bimbingan

dan konseling dengan kedisplinan belajar siswa itu terjadi.

D. Manfaat Penelitian

dari hasil penelitian yang kamu lakukan maka manfaat penelitian tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu

pendidikan terutama dikaitkan dengan hal-hal yang mempengaruhikeberhasilan

belajar.

b. Hasil Penelitiaan dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka

penyempurnaan konsep maupun implementasi praktik pendidikan sebagai upaya

yang strategis dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia.


BAB II

LANDASAN TEORI (KAJIAN PUSTAKA)

A. Deskripsi Teori

Kedisiplinan belajar siswa di sekolah masalah kedisiplinan akan selalu berkaitan

dengan peraturan peraturan yang berlaku dan wajib ditaati disiplin sendiri bukan hanya

memiliki arti taat patuh pada peraturan atau ketentuan yang datang dari orang lain,

lembaga,pemerintah, tetapi aturan-aturan tersebut Juga akan datang dari diri kita

sendiri yang merupakan kesadaran, kerelaan untuk melaksanakan rencana atau

kegiatan yang sudah direncanakan. seseorang yang berperilaku disiplin berarti tingkah

laku dan keputusannya dilakukan secara sadar dan rela sesuatu yang akan menjadikan

dirinya sebagai orang yang taat pada peraturan yang berlaku. Sukardi menyebutkan

bahwa disiplin diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan atau pelatihan yang

berencana yang dianggap perlu mencapai tujuan. Mulyono Menyebutkan bahwa dalam

surat edaran yang berhubungan dengan gerakan disiplin mengartikan Disiplin adalah

sikap hidup dan perilaku yang mencerminkan tanggung jawab terhadap kehidupan

tanpa paksaan dari luar Disiplin belajar dalam penelitian tersebut yang dimaksud adalah

suatu rangkaian kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan sikap

hidup yang mencerminkan tanggung jawab terhadap kehidupan tanpa paksaan dari

luar. dalam rangka untuk mencapai tujuan jadi Disiplin belajar adalah suatu yang sikap

mental yang mengandung kerelaan tanpa paksaan untuk melakukan rentetan kegiatan

dalam rangka melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang siswa,

sebagai individu, yang belajar dalam rangka untuk mencapai tujuan konsep disiplin

berhubungan dengan tata tertib aturan atau norma dalam kehidupan bersama (yang

melibatkan banyak orang).


Menurut Moeliono menjelaskan bahwa disiplin memiliki hati kita akan(kepatuhan)

kepada peraturan tata tertib aturan atau norma dan lain sebagainya sementara

pengertian siswa adalah seorang pelajar atau anak dalam kurung orang yang

melakukan aktivitas belajar dengan begitu disiplin siswa adalah ketaatan dan

kepatuhan dari siswa kepada aturan atau norma di sekolah yang berkaitan dengan

kegiatan belajar dari pengertian diatas kedisiplinan siswa bisa dilihat dari ketaatan dan

kepatuhan siswa terhadap aturan dan tata tertib yang berkaitan dengan jam belajar

sekolah meliputi jam masuk sekolah dan keluar sekolah kepotong siswa dalam hal

berpakaian kepada siswa dalam mengikuti kegiatan yang ada di sekolah dan lain

sebagainya sementara itu bentuk-bentuk dari kedisiplinan ini bisa dilihat dari kegiatan

belajar di sekolah belajar Mengisi waktu luang dan belajar dalam melaksanakan tugas

sekolah tekun dan dinamis mengikuti semua program belajar di sekolah tertib catatan

dan tertib mencatat dan tidak suka suka membolos ataupun meninggalkan sebagian

jam pelajaran menggunakan waktu luang sebaik-baiknya untuk diskusi atau belajar di

perpustakaan sekolah dalam melaksanakan tugas ekstrakurikuler pelajar sesuai

dengan program yang disusun dan melaju sesuai secara teratur. Semoga kegiatan

siswa yang dilihat kebutuhannya adalah berkaitan dengan kegiatan pendidikan di

sekolah yang juga akan dikaitkan dengan kehidupan lingkungan luar sekolah.

Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah sudah diterima dan menjadi suatu

pekerjaan yang tugas dan ruang lingkupnya sangat penting dalam mencapai

keberhasilan pendidikan Mengingat bahwa sumber permasalahan anak-anak remaja

dan pemuda sebagai dasar terdapat di luar lingkungan sekolah, dan lagi pula bahwa

permasalahan yang dialami oleh manusia tidak hanya terdapat sekolah saja, maka

pelayanan bimbingan dan konseling harus menjangkau daerah-daerah yang lebih luas

dari luar sekolah.


Prayitno menjelaskan bahwa keberadaan pelayanan bimbingan dan penyuluhan

memiliki peran untuk: bimbingan Adalah bantuan yang diberikan kepada siswa dalam

rangka upaya untuk menemukan pribadi dengan lingkungan dan merencanakan masa

depan dengan akan diberikan oleh Guru bimbingan dalam penjelasan PP nomor 29

tahun 1990 menjelaskan bahwa:

Bimbingan dalam rangka menemukan siswa dimaksudkan untuk dapat membantu

siswa mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada di dalam dirinya. Bimbingan

dalam rangka mengenal lingkungan dimaksud untuk dapat membantu siswa dalam

menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial ekonomi budaya serta alam yang ada di

bagian dalam rangka merencanakan masa depan mempersiapkan diri untuk langkah

dipilihnya setelah lulus pada sekolah menengah dan kariernya di masa depan.

bimbingan konseling memiliki tujuan umum untuk dapat membantu individu dalam

mencapai perkembangan secara optimal sesuai dengan bakat kemampuan minat dan

nilai-nilai serta terpecahkan masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh konseling

Salah satu tujuan dari pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah untuk dapat

membantu siswa supaya bisa mandiri dengan ciri mampu memahami dan menerima diri

dan lingkungannya membuat keputusan dan rencana secara realistis mengarahkan diri

sendiri dengan keputusan dan rencananya tersebut dan pada akhirnya mewujudkan diri

sendiri tujuan khusus bimbingan dan konseling langsung terkait pada arah

perkembangan klien dan masalah-masalah yang sedang dihadapi. tujuan-tujuan

khusus bimbingan dan konseling adalah penjelasan dari tujuan umum yang dikaitkan

dengan permasalahan sosial yang baik yang menyangkut perkembangan ataupun

kehidupannya.

Sebagai seorang guru BK kita memiliki peran yang sangat penting dalam

bimbingan siswa yang memiliki permasalahan dalam belajar, seperti misalnya

kedisiplinan belajar. dalam permasalahan kedisiplinan belajar ini seorang guru BK


harus tanggap dengan adanya permasalahan tersebut dan dapat mengidentifikasi

adanya masalah dan penyebab dari masalah tersebut dan apa yang akan dilakukan

atau diberikan kepada siswa yang memiliki masalah dengan prinsip dalam belajar.

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan hak dari Hasil studi pendahuluan sebagaimana yang telah diuraikan pada

latar belakang masalah dan rumusan masalah tersebut. serta memperhatikan teori dan konsep

yang mendukung, maka bisa diungkapkan kerangka berpikir penelitian yang menunjukkan

bahwa antara variabel bebas(pelayanan bimbingan dan konseling dan variabel tergantung

kedisiplinan belajar siswa) sebagai berikut ini:

kedisiplinan belajar siswa (tidak mampu mengatur waktu dalam belajar) (Y) pelayanan Guru

bimbingan dan konseling (x).

C. Hipotesis

berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini maka dapat dirumuskan hipotesis

penelitian ini sebagai berikut:

H0 = tidak ada hubungan antara pelayanan bimbingan konseling dan kedisiplinan

belajar siswa kelas 1 SMP N Pakisaji

H = ada hubungan antara pelayanan bimbingan konseling dengan kedisiplinan belajar

siswa kelas 1 SMPN Pakisaji.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian yang

memiliki sifat kuantitatif karena hasil data dari angket yang dibutuhkan untuk dapat

mengungkapkan masalah dalam bentuk skor data kuantitatif dan kemudian diolah dan

diuji dengan teknik analisis statistika.

1. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

pemilihan dan penetapan lokasi penelitian ini adalah di SMPN pakisaji Adapun

pemilihan lokasi tersebut memiliki alasan sebagai berikut ini:

1. Adanya relevansi masalah yang akan diteliti di sekolah tersebut.

2. Lokasi relatif dekat dengan hasil penelitian sehingga mudah dijangkau dan

bisa lebih efisien (waktu dan biaya).

b. Waktu Penelitian Waktu Penelitian

ini dilaksanakan kurang lebih selama 1 bulan mulai bulan desember 2011

sampai bulan Januari 2012 di SMPN 1 pakisaji

c. Populasi Dan Sampel

a. Populasi

Margono menjelaskan bahwa populasi adalah seluruh individu yang menjadi

perhatian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan.

Warsito menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian

yang dapat terdiri dari manusia benda hewan tumbuhan gejala nilai

perusahaan atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik

tertentu dalam suatu penelitian berdasarkan kedua pendapat di atas maka


dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud populasi Dalam penelitian ini

adalah keseluruhan siswa yang dijadikan sebagai sumber data dalam

penelitian Adapun populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII sebanyak

150 orang secara rinci populasi dikemukakan dalam satu tabel berikut:

1 Tabel

Keadaan populasi penelitian tahun pelajaran 2011/2012

Kelas Siswa Jumlah

VII Putra Putri

A 18 20 38

B 15 21 36

C 16 22 38

D 15 23 38

Jumlah 64 86 150

b. Sampel Penelitian

Arikunto Menjelaskan pengertian sampel penelitian ini adalah sebagian atau

wakil dari keseluruhan (jumlah) yang akan diteliti.

Wasito menjelaskan sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi

sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian artinya sebagian populasi

yang mewakili seluruh populasi.

berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa contoh penelitian

kuantitatif atau sampel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagian

dari jumlah keseluruhan siswa yang dijadikan sebagai sumber data dalam

penelitian berpijak pada pendapat di atas maka sampel penelitian ini diambil

20% dari populasi yang ada yaitu sebanyak 30 siswa, Hal ini dilakukan

karena jumlah populasi dianggap terlalu banyak dan pemilihannya dilakukan

secara acak.
Adapun alasan menggunakan kelas VII karena akan dipersiapkan untuk

menghadapi ujian semester.

Sampel penelitian

Tabel 2

Kelas populasi sampel 20% jumlah

VII Putra Putri putra putri sampel

A 18 20 4 4 8

B 15 21 3 4 7

C 16 22 3 4 7

D 15 23 3 5 8

Jumlah 64 86 13 17 30

B. Teknik Sampling

Dari hasil yang diketahui dari data tersebut maka teknik yang digunakan dalam

penentuan sampel siswa kelas VIII adalah menggunakan random sampling hal ini

Karena penelitian dilakukan dengan memilih siswa secara acak.

C. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik dalam pengumpulan data penelitian ini dilakukan sebagai berikut:

1) Teknik angket

Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dengan teknik angket untuk data

variable tentang pelayanan guru BK dengan kedisplinan belajar siswa.

Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui angket dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a) Mempersiapkan kisi-kisi dan indicator angket.

b) Membuat Pertanyaan sesuai indicator yang telah ditentukan, dan selanjutnya

dikonsultasi pada dosem pembimbing.


c) Melakukan try out angket dan menganalisis hasil try out.

d) Menyebarkan angket pada siswa untuk penelitian.

e) Melakukan analisis hasil penelitian.

2) Dokumentasi

Teknik Dokumentasi, terutama untuk keperluan data tentang keadaan siswa, guru

dan beragai dokumen sekolah yang relevan dengan keperluan pengumpulan data

penelitian ini. Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui teknik studi

dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang

berhubungan dengankeadaan siswa seperti data pribadi, dan tentang kegiatan

siswa.

3) Teknik Observasi Teknik ini dilakukan untuk mengamati berbagai keadaan siswa

langkah dalam pengumpulan data melalui teknik observasi dalam mengamati

menggunakan lembar observasi tentang semua aktivitas siswa selama pelaksanaan

penelitian yaitu saat melakukan pembelajaran.

4) Teknik analisa data penelitiannya untuk mengungkapkan tentang hubungan

pelayanan Guru bimbingan konseling dengan kedisiplinan belajar siswa kelas VIII

SMPN 1 Pakisaji tahun pelajaran 2011/2012 Adapun teknik analisis data korelasi

Product Moment dengan menggunakan program SPSS versi 15 yaitu dengan

product moment:
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai peran guru bimbingan konseling dalam mengatasi

masalah kedisiplinan siswa di SMP Muhammadiyah 05 Wonosegoro Kabupaten

Boyolali yang telah dipaparkan dari Bab I sampai Bab III dapat dikemukakan

kesimpulan sebagai berikut:

1. Kondisi kedisiplinan siswa di SMP 1 Pakisaji dalam keadaan cukup dengan

didasarkan pada indikator-indikator yang telah dipaparkan pada pembahasan

sebelumnya. Hal tersebut dibuktikan dengan masih banyaknya pelanggaran

kedisiplinan yang dilakukan oleh siswa, seperti sering terlambat masuk kelas,

sering membolos, keluar saat jam pelajaran sedang berlangsung, dan seringnya

membuat gaduh di dalam kelas. Maka kedisiplinan siswa dikatakan cukup, dan

peran guru bimbingan konseling masih perlu peningkatan.

2. Peran guru bimbingan konseling dalam mengatasi masalah kedisiplinan siswa di

SMP 1 Pakisaji sangat kuat didasarkan pada segala hal yang dibutuhkan untuk

mendidik kedisiplinan siswa. Peran tersebut antara lain:

a. Pemberian peringatan kepada siswa

b. Pemberian bimbingan secara individu

c. Pemberian bimbingan secara kelompok

d. Pemberian hukuman kepada siswa

e. Pemanggilan orang tua siswa

f. Pembiasaan di dalam intrakurikuler dan ekstrakurikuler

3. Berdasarkan analisa selanjutnya dapat diambil kesimpulan bahwa ada banyak hal

yang dapat menjadi pendukung dan penghambat guru dalam mendisiplinkan siswa:

a. Adapun faktor pendukungnya antara lain:


1) Kerjasama antar guru

2) Motivasi dari siswa

3) Kerjasama dengan lingkungan sekitar

b. Adapun faktor penghambatnya antara lain:

1) Latar belakang siswa

2) Lingkungan sekitar

3) Kurangnya kesadaran siswa.

B. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, penulis memberikan sedikit saran yang

mungkin dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan dan

menjaga kedisiplinan siswa di SMP 1 Pakisaji. Berkenaan dengan peningkatan dan

menjaga kedisiplinan siswa, penulis menyarankan dilakukan diantaranya:

a. Menumbuhkan motivasi siswa, dengan jalan:

1) Menciptakan suasana pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk

meningkatkan pengetahuan dan kedisiplinan siswa.

2) Kerjasama yang cukup baik antara berbagai personal pendidikan dalam

memecahkan segala permasalahan yang dihadapi.

3) Pemberian penghargaan dan dorongan semangat pada setiap upaya yang

bersifat positif dari unsur lain untuk meningkatkan kedisiplinan siswa.

b. Pelatihan dan pembiasaan Dalam hal ini dapat dilakukan oleh sekelompok guru

yang mempunyai maksud yang sama dengan mengundang seorang atau

beberapa pakar yang diminta memberikan penjelasan, informasi dan dasar-dasar

pengetahuan yang berkaitan dengan apa yang akan dibuat sebagai pokok

bahasan pelatihan, atau membrikan keleluasaan untuk menuangkan ide dan

gagasannya, dan kegiatan yang berkaitan dengan proses pembiasaan dalam

kedisiplinan. Dengan saran-saran ini diharapkan mampu memberikan masukan


guna memperbaiki dan membina kedisiplinan siswa. Sehingga pada masanya

nanti SMP SMP 1 Pakisaji dapat menjadi barometer perkembangan dan kemajuan

sekolah menengah pertama.


DAFTAR PUSTAKA

Slamento.1995.Belajar Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Mahmud,

Dimayati.1999.Belajar dan Pembelajaran. Jakarata: Rineka Cipta

Surini.2010.Hubungan Motivasi Belajar Dengan Displin Belajar siswa Semarang: Proposal

Skripsi

Margono.2000.MetodologiPenelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Daradjat, Zakiyah. 1975. Pembinaan Remaja. Jakarta:Bulan Bintang.

Fazlur rahman. 1987. Islam modern tantangan pembaharuan islam. Yogyakarta:

Shalahuddin press. Gunawan, Yusuf. 2001. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:

Bimbingan dan Konseling. Bandung: Refika Aditama. Kartono. 1996. Psikologi Anak.

Jakarta: Alumni Pers. Moloeng, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

PT Remaja Rosda Karya.

Nata, Abudin. 2010. Tafsir Ayat-Ayat pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Cece dan A Tabrani Rusyan. 1991. Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses belajar

Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Winkel, W.S. 1991. Bimbingan dan

Konseling di Sekolah. Jakarta: Grasindo. http://kbbi.web.id/disiplin diakses pada hari

selasa 24 Mei 2016


https://www.google.com/search?

q=penutupan+makalah+tentang+Hubungan+guru+bimbingan+dan+konseleing+dengan+k

edisplinan+belajar+siswa&oq=penutupan+makalah+tentang+Hubungan+guru+bimbingan+

dan+konseleing+dengan+kedisplinan+belajar+siswa&aqs=chrome..69i57.75334j1j15&sou

rceid=chrome&ie=UTF-8

https://www.google.com/search?

safe=strict&sxsrf=ALeKk03GWq9sgsU3wFzNjTeFBVkMq0IZ8Q:1605774410743&q=g+Hu

bungan+guru+bimbingan+dan+konseleing+dengan+kedisplinan+belajar+siswa&nfpr=1&s

a=X&ved=2ahUKEwipxN3ql47tAhXHT30KHUPgAdYQvgUoAXoECAwQNg&biw=1366&bi

h=568

Anda mungkin juga menyukai