MAKALAH
PERSAMAAN HENDERSON–HASSELBALCH
DOSEN PENGAMPUH :
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III
Saya sepenuhnya menyadari karena apa yang saya sajikan Makalah ini
keberadaannya masih sederhana dan jauh dari kesempurnaan, karena sumber
bacaan pengetahuan Saya memiliki sangatlah terbatas Disamping itu juga Saya
sangat berharap Tugas Makalah ini Kiranya dapat memenuhi salah satu tugas
yang diberikan Dosen kepada saya dan membantu dalam proses penilaian dari
Dosen.
Demikianlah sepatah kata pengantar yang bisa saya sampaikan dan bila
ada hal yang kurang berkenan Saya minta maaf Yang sebesar-besarnya atas
perhatian Bapak saya ucapkan banyak terima kasih
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Persamaan Henderson–Hasselbalch..............................................................2
B. Untuk Basa..................................................................................................2
C. Penurun Rumus...........................................................................................3
D. Memperikarkan pH Darah............................................................................4
A. Kesimpulan.................................................................................................10
B. SARAN........................................................................................................11
A. Latar Belakang
pH adalah salah satu variabel yang harus dikontrol, terutama sekali bila
hasil (produk) pengolahan proses akan dikonsumsi mahluk hidup.
Pengolahan limbah (waste water treatment), industri dengan bahan baku
kimia dan penyedia air bersih adalah salah satu contoh proses yang harus
mempunyai unit sistem pengendalian tangki penetralan pH (pH
neutralization tank control system). Secara aplikasi dan teoritisnya
performansi disain sistem kontrol bergantung pada ketepatan perancangan
model proses dan strategi kontrol yang diterapkan. Sehubungan dengan hal
tersebut, model pH terhadap penambahan konsentrasi pelarutnya biasanya
dilakukan secara eksperimental menghasilkan kurva titrasi, padahal model
teoritis akan sangat berguna untuk memprediksi prilaku dinamika sistem
secara keseluruhan. Kesulitan tersebut terjadi oleh beberapa hal yaitu, model
pH fungsi pelarutnya adalah non-linier (seperti kurva “S” atau sigmoid),
sehingga tidak ada jaminan penambahan larutan asam-basa tertentu akan
berbanding lurus dengan nilai pH. Pada penelitian-penelitian sebelumnya
pengendalian pH telah banyak di lakukan namun kebanyakan menggunakan
pengendalian non linear untuk mengatasi karakteristik non linear pada pH
seperti di jelaskan pada paragraph sebelumnya. Pengendali non linear pada
dasarnya sangat cocok untuk di terapkan pada pengendalian pH akan tetapi
pengendali non linear lebih rumit dan lebih mahal dibandingkan pengendali
linear.
Berdasarkan hal ini maka pada penelitian ini di usulkan suatu pengendali
linear yang mampu untuk mengatasi karakteristik non linear pada pH.
Kinerja model pengendalian tersebut kemudian disimulasikan pada satu unit
sistem pengendalian pH dengan menggunakan struktur pengendali yang
linear yaitu kontroller PID. Performansi sistem pengendalian kemudian
diukur secara kuantitatif dengan variabel risetime, settling-time, maximum
overshoot dan kesalahan pada keadaan tunak 2%-5%.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Persamaan Henderson–Hasselbalch
Dalam ilmu kimia, persamaan Henderson–Hasselbalch menjelaskan
turunan pH sebagai ukuran keasaman (menggunakan pKa, log negatif
dari konstanta disosiasi asam) dalam sistem biologis dan kimia. Persamaan
ini juga berguna untuk memperkirakan pH pada larutan dapar dan mencari
pH pada kesetimbangan dalam reaksi asam-basa (persamaan ini digunakan
secara umum untuk menghitung titik isoelektrik protein).
Brønsted yang non-spesifik:
B. Untuk Basa
Untuk persamaan standar pada basa:
C. Penurun Rumus
Persamaan Henderson–Hasselbalch diturunkan dari persamaan konstanta
disosiasi asam melalui tahapan berikut:
D. Memperikarkan pH Darah
Persamaan Henderson–Hasselbalch dapat diaplikasikan untuk
menghubungkan pH darah dengan konstituen sistem dapar bikarbonat:
di mana:
Persamaan diatas berguna pada gas darah arteri, tetapi mereka biasanya
dinyatakan sebagai pCO2, yaitu, tekanan parsial karbon dioksida, dan
bukan H2CO3. Tetapi, keduanya berhubungan melalui persamaan:
di mana:
Contoh:
larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+Dalam larutan
tersebut, terdapat kesetimbangan: NH3(aq) + H2O(l) ⇌ NH4+(aq) + OH−
(aq)
Pada penambahan asam (H+), kesetimbangan akan bergeser ke arah
kanan, yakni reaksi pembentukan NH 4+ dan OH−, sebagaimana untuk
mempertahankan konsentrasi ion OH− yang menjadi berkurang
karena H+ yang ditambahkan bereaksi dengan OH− membentuk H2O.
Dengan kata lain, asam yang ditambahkan akan dinetralisasi oleh
komponen basa lemah (NH3). Pada penambahan basa (OH−),
kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri, sehingga reaksi mengarah
pada pembentukan NH3 dan air. Dengan kata lain, basa yang
ditambahkan akan dinetralisasi oleh komponen asam konjugasi
(NH4+).
pH Larutan Penyangga
Larutan penyangga asam
Dalam larutan buffer asam yang mengandung CH 3COOH dan CH3COO−,
terdapat kesetimbangan:
CH3COOH(aq) ⇌ CH3COO−(aq) + H+(aq)
Setelah disusun ulang, persamaan pH larutan di atas akan menjadi
persamaan larutan penyangga yang dikenal sebagai persamaan Henderson
– Hasselbalch sebagaimana persamaan berikut ini:
Jika a = jumlah mol asam lemah, g = jumlah mol basa konjugasi, dan V =
volum larutan penyangga,
Larutan penyangga basa
Dalam larutan buffer basa yang mengandung NH3 dan NH4+, terdapat
kesetimbangan:
NH3(aq) + H2O(l) ⇌ NH4+(aq) + OH−(aq)
Jika b = jumlah mol basa lemah, g = jumlah mol asam konjugasi, dan V =
volum larutan penyangga,
Contoh Soal Larutan Penyangga
Tentukan pH larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan:
a) 10 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 10 mL larutan CH 3COONa 1
M
b) 20 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 10 mL larutan KOH 0,1 M40
mL larutan NH3 0,1 M dengan 4 mL larutan NH4Cl 0,1 M
Ka CH3COOH = 1 × 10−5; Kb NH3 = 1 × 10−5
Jawab:
a) Larutan penyangga dengan CH3COOH sebagai asam lemah dan
CH3COONa sebagai garam basa konjugasi
a = mol CH3COOH = 10 mL × 0,1 mmol/mL = 1 mmol
g = mol CH3COO− = mol CH3COONa = 10 mL × 1 mmol/mL = 10
mmol
A. Kesimpulan
persamaan Henderson–Hasselbalch menjelaskan turunan pH sebagai
ukuran keasaman (menggunakan pKa, log negatif dari konstanta disosiasi
asam) dalam sistem biologis dan kimia. Persamaan ini juga berguna untuk
memperkirakan pH pada larutan dapar dan mencari pH pada
kesetimbangan dalam reaksi asam-basa (persamaan ini digunakan secara
umum untuk menghitung titik isoelektrik protein).
Brønsted yang non-spesifik: