Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

FARMASI FISIKA

KELOMPOK 2
SHIFT A

KAMIS, 30 APRIL 2017


07.00 - 10.00

Disusun Oleh:
Nadia Fauziah 260110160011 (Kesimpulan)

Nisa Ayu Amalia 260110160012 (Abstrak)

Nisrina Hasna M 260110160013 (Hasil)

Annis Chumaedah T 260110160014 (Metode)

Anisa Marieta 260110160015 (Pembahasan)

Erlin Elisabeth H 260110160016 (Editor)

Nadya Galuh K 260110160017 (Pendahuluan)

Yolanda Pertiwi 260110160018 (Hasil)

Hafida Aulia Qodrina 260110160019 (Pendahuluan)

Lutfiah Yusuf 260110160020 (Pembahasan)

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2017
ABSTRAK
Viskositas adalah ukuran kekentalan suatu fluida yang menunjukkan besar
kecilnya gesekan internal fluida. Viskositas fluida berhubungan dengan gaya
gesek antar lapisan fluida ketika satu lapisan bergerak melewati lapisan yang lain.
Tujuan dari praktikum ini yaitu membuat larutan uji yang sesuai dengan
konsentrasi tertentu dan menentukan viskositas sampel dengan viskometer
Brookfield dan viskometer Rion. Metode yang digunakan dalam praktikum ini
adalah dengan membuat beberapa suspending agent yaitu Na-
CMC,gliserin,Akasia dan tragakan lalu ditentukan viskositasnya menggunakan
viscometer Brookfield dan viskometer Rion. Pengukuran dengan viskometer
Brookfield LV diatur kecepatan pada rpm 3; 6; 12; 30; 60. Untuk pengukuran
dengan viskometer Rion pertama ditentukan rotor yang sesuai dan dibaca nilai
viskositasnya.
Kata Kunci: Viskositas, Viskometer Brookfield, Viskometer Rion, Agen
pensuspensi.

ABSTRACT
Viscosity is a measure of viscosity of a fluid which indicate the size of the
internal friction of the fluid. Fluid viscosity related to the frictional forces between
the layers when one layer of fluid moving past the other layers. The purpose of
this practicum is to make the appropriate test solution with a certain concentration
and determine the viscosity of the sample with a Brookfield viscometer and the
viscometer Rion. The method used in this practicum is to make some of
suspending agent, namely Na-CMC, glycerin, acacia and tragacanth then the
viscosity determined using a Brookfield viscometer and the viscometer Rion.
Measurements with a Brookfield LV viscometer speed is set at 3 ; 6; 12; 30; 60
rpm. Rion viscometer for measurements with first determined the appropriate
rotor and read the value of its viscosity.
Keywords: Viscosity, Brookfield viscometer, viscometer Rion, Suspending
Agent.

2
PENDAHULUAN

Viskositas suatu fluida perubahan suhu. Pada umumnnya zat


merupakan daya hambat yang cair akan mengalami pengurangan
disebabkan oleh gesekan antara viskositas jika suhu dinaikan. Hal
molekul-molekul cairan, yang iniberkaitan dengan struktur molekul
mampu menahan aliran fluida dalam cairan tersebut (Hermawati,
sehingga dapat dinyatakan sebagai 2013).
indikator tingkat kekentalannya. Zat cair lebih kental
Nilai kuantitatif dari viskositas dapat (viskositasnya) daripada gas,
dihitung dengan membandingkan sehingga untuk mengalirkan zat cair
gaya tekan per satuan luas terhadap diperlukan gaya yang lebih besar
gradien kecepatan aliran dari fluida. dibandingkan dengan gaya yang
Prinsip dasar ini yang dipergunakan diberikan untuk mengalirkan gas. Zat
untuk menghitung viskositas secara cair mempunyai beberapa sifat
eksperimen menggunakan metod sebagai berikut :
putar, yaitu dengan memasukkan 1. Apabila ruangan lebih besar
penghambat ke dalam fluida dan dari volume zat cair akan
kemudian diputar. Semakin lambat terbentuk permukaan bebas
putaran penghambat tersebut maka horizontal yang berhubungan
semakin tinggi nilai viskositasnya dengan atmosfer.
(Gottlieb dan Moshe 1979). 2. Mempunyai rapat masa dan
Setiap zat cair memiliki berat jenis.
kekentalan atau viskositas. 3. Dapat dianggap tidak
Kekentalaan yang dimiliki setiap zat termampatkan.
berbeda-beda, hal ini bergantung 4. Mempunyai viskositas
pada konsentrasi dari zat cair atau (kekentalan).
fluida tersebut. Viskositas suatu 5. Mempunyai kohesi, adesi dan
fluida juga dipengaruhi oleh suhu. tegangan permukaan.
Unsur gas memiliki nilai viskositas (Ahmad, 2016).
yang mudah berubah terhadap
Viskometer Brookfield
yang memiliki karakteristik aliran
merupakan salah satu viscometer
Non-Newton dapat digunakan
yang menggunakan gasing atau
spindle 2 yang berbentuk kecil
kumparan yang dicelupkan kedalam
karena pada aliran Non-Newton
zat uji dan mengukur tahanan gerak
larutannya mempunyai kekentalan
dari bagian yang berputar. Tersedia
yang tinggi (Moechtar, 1990).
kumparan yang berbeda untuk
Viskometer Rion digunakan
rentang kekentalan tertentu, dan
untuk mengukur suatu cairan yang
umumnya dilengkapi dengan
memiliki viskositas tinggi. Memiliki
kecepatan rotasi. Prinsip kerja dari
rentang ukuran 30 sampai 400.000
viscometer Brookfield ini adalah
mPa's (cP). Hal tersebut cocok dan
semakin kuat putaran semakin tinggi
nyaman pada satu tangan. Dengan
viskositasnya sehingga hambatannya
menggunakan baterai kering sebagai
semakin besar. Prinsip dari
sumber tegangan. Dan dapat
Viskometer Brookfield ini yaitu
membaca viskositas dengan segera
rotasi dengan mengkombinasikan
setrelah diaktifkan (Martin, 2006).
setting spindle dan kecepatan putar
Dalam sistem Newton,
spindle. Pada viskometer ini
perbedaan kecepatan (dy) antara dua
dilengkapi dengan tiga spindle yang
bidang cairan dipisahkan oleh suatu
memiliki bentuk yang berbeda-beda,
jarak yang kecil sekali (dr) adalah
ada yang berukuran kecil,sedang dan
perbedaan kecepatan atau nate of
besar. Selain ukurannya yang
shear, dy/dr. Gaya persatuan luas
berbeda-beda, ketiga jenis spindle ini
F/A diperlukan untuk menyebabkan
memiliki fungsi yang berbeda. Jika
aliran, ini disebut Shearing Stress.
sediaan yang akan diuji mempunyai
Makin besar viskositas suatu cairan
karakteristik aliran Newton maka
akan makin besar pula gaya
digunakan spindle 3atau dapat juga
persatuan luas (Shearing Stress) yang
dengan spindle 1 karena larutan yang
diperlukan untuk menghasilkan suatu
memiliki daya alir Newton bersifat
nate of shear tertentu. (Martin,
tidak terlalu kental (encer). Namun
1995).
untuk mengukur viskositas larutan
Dalam sistem Non Newton,
menyatakan banyaknya partikel zat
Non Newtonian bodies adalah zat-zat
yang terlarut tiap satuan volume.
yang tidak mengikuti persamaan
Semakin banyak partikel yang
aliran Newton, dispersi heterogen
terlarut, gesekan antar partikrl
cairan dan padatan seperti larutan
semakin tinggi dan viskositasnya
koloid, emulsi, suspensi cair, salep
semakin tinggi pula.
dan produk-produk serupa masuk
3. Berat molekul solute
dalam kelas ini. Jika bahan-bahan
Viskositas berbanding lurus
non Newton dianalisis dalam suatu
dengan berat molekul solute. Karena
viskometer putar dan hasilnya diplot,
dengan adanya solute yang berat
diperoleh bagian kurva konsistensi
akan menghambat atau member
yang menggambarkan adanya 3 kelas
beban yang berat pada cairan
yaitu : plastis, pseudoplastis dan
sehingga manaikkan viskositas.
dilatan (Martin, 1995).
4. Tekanan
Faktor-faktor yang
Semakin tinggi tekanan maka
mempengaruhi viskositas :
semakin besar viskositas suatu
1. Suhu
cairan.
Viskositas berbanding
(Dudgale,1986).
terbalik dengan suhu. Jika suhu naik
maka viskositas akan turun, dan
begitu sebaliknya. Hal ini disebabkan METODE
karena adanya gerakan partikel- ALAT
partikel cairan yang semakin cepat Alat yang digunakan pada
apabila suhu ditingkatkan dan praktikum kali ini adalah beaker
menurun kekentalannya. glass, gelas ukur, mortir, kertas
2. Konsentrasi larutan perkamen, pipet tetes, spatula,
Viskositas berbanding lurus stamper, viskometer brookfield LV
dengan konsentrasi larutan. Suatu dan viskometer rion.
larutan dengan konsentrasi tinggi BAHAN
akan memiliki viskositas yang tinggi Bahan yang digunakan pada
pula, karena konsentrasi larutan praktikum kali ini akasia, aquadest,
gelatin, na-cmc, tilosa dan tragakan.
PROSEDUR
PEMBUATAN LARUTAN UJI
Menghitung berapa gram
yang akan ditimbang untuk dibuat
menjadi larutan Na-CMC 2,5% dan
5% lalu bahan bahan yang sudah
ditimbang dimasukkan ke dalam
mortir dan diberi aquades lalu diaduk
menggunakan stamper. Begitu pula
dengan larutan akasia 2,5% dan 5%,
Na-CMC, gliserin, tilosa dan
tragakan.

PENGUKURAN
MENGGUNAKAN
VISKOMETER RION DAN
VISKOMETER BROOKFIELD
Larutan yang sudah dibuat,
satu persatu diukur dengan
viskometer brookfield LV dan
mengatur kecepatan rpm pada 3, 6,
12, 30, 60. Menentukan spindel yang
sesuai. Membaca dan menghitung
viskositasnya dan membuat reogram
plat viskositas dengan rpm.
Mengukur viskositas dengan
viskometer rion dengan menentukan
rotor yang sesuai dan membaca
viskositasnya.
HASIL

No Bahan Uji Konsentrasi V Rotor Viskositas


1 Na CMC 2,5% 200 3 1,6
2,5% 200 3 0,48
2 Akasia
5% 200 3 0,48
2,5% 200 3 0,49
3 Tragakan
5% 200 3 0,55
2,5% 200 3 0,5
4 Gliserin
5% 200 3 0,47

Viskometer Rion
1.6
1.5
1.4
1.3
1.2
1.1
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0

2.50% 5%

Na CMC Akasia Tragakan Gliserin


No Bahan Uji Konsentrasi V Viskositas RPM
26.800 6
27.170 12
1 Na CMC 2,5 % 100
14.630 30
13.170 60

Viskometer Brookfield
VISKOSITAS

Perhitungan
Na CMC (1:20)

!,! 200 = 5 ( dalam 100 mL air panas )


Na CMC 2,5 %
!""

!
Na CMC 5 %
!"" 200 = 10 ( dalam 200 mL air panas )
Traagakan (1:5)

!,!
Na CMC 2,5 %
!""
200 = 5 ( dalam 25 mL air panas )
!
Na CMC 5 %
!"" 200 = 10 ( dalam 50 mL air panas )
Akasia (1:2)
!,!
Na CMC 2,5 %
!"" 200 = 5 ( dalam 10 mL air panas )
!
Na CMC 5 %
!"" 200 = 10 ( dalam 20 mL air panas )
Gliserin

Na CMC 2,5 % 2,5 mL gliserin dilarutkan dalam 100 mL air panas


Na CMC 5 % 5 mL gliserin dilarutkan dalam 100 mL air panas
PEMBAHASAN
Konsep dasar dari praktikum diam, sedangkan lapisan atasnya
ini adalah rheologi. Rheologi bergerak, dengan cepatan konstan
adalah ilmu yang mempelajari sehingga setiap lapisan memiliki
tentang aliran zat cair dan deformasi kecepatan gerak yang berbanding
zat padat. Rheologi erat kaitannya langsung dengan jaraknya terhadap
dengan viskositas. Viskositas lapisan terbawah. Perbedaan
diartikan sebagai resistensi atau kecepatan dv antara dua lapisan yang
ketidakmauan suatu bahan untuk dipisahkan dengan jarak sebesar dx
mengalir yang disebabkan karena adalah dv/dx atau kecepatan gesek.
adanya gesekan atau perlawanan Gaya per satuan luas yang diperlukan
suatu bahan terhadap deformasi atau untuk mengalirkan zat cair tersebut
perubahan bentuk apabila bahan F/A atau tekanan geser.
tersebut dikenai gaya tertentu. Viskositas dipengaruhi oleh
Viskositas secara umum beberapa faktor yaitu salah saturnya
dapat juga diartikan sebagai suhu konsentrasi larutan, bila suatu larutan
tendensi untuk melawan aliran cairan dengan konsentrasi tinggi akan
karena internal friction untuk memiliki viskositas yang tinggi,
resistensi suatu bahan untuk karena konsentrasi larutan
mengalami deformasi bila bahan menyatakan banyaknya partikel zat
tersebut dikenai suatu gaya. Semakin yang terlarut tiap satuan volume.
besar resistensi zat cair untuk Semakin banyak partikel yang
mengalir, maka semakin besar pula terlarut, gesekan antar partikel
viskositasnya. Viskositas pertama semakin tinggi dan viskositasnya
kali diselidiki oleh Newton, yaitu semakin tinggi pula, maka
dengan mensimulasikan zat cair viskositasnya berbanding lurus
dalam bentuk tumpukan kartu. Zat dengan konsentrasi larutan.
cair diasumsikan terdiri dari lapisan- Dalam hal ini terdapat dua
lapisan molekul yang sejajar satu sistem aliran yang terdiri dari aliran
sama lain. Lapisan terbawah tetap newton dan aliran non-newton.

1
0
Aliran newton adalah aliran yang
spindle ini digerakan oleh motor
konstan dimana terdapat pada cairan
sinkron melalui pegas yang
murni atau pada larutan yang
terkalibrasi; defleksi pegas
konsentrasinya rendah contohnya
ditunjukan oleh jarum penunjuk atau
adalah sirup dan air, sedangkan unuk
angka. Spindle adalah salah satu
aliran non-newton adalah dispersi
komponen viskometer yang
heterogen cairan dan padatan dimana
digunakan untuk mengukur
terdapat pada sistem emulsi,
kekentalan suatu sampel. Semakin
suspensi, koloid. Sistem aliran ini
kecil ukuran spindel, kekentalan
sangat berpengaruh dalam
suatu sampel semakin besar (kental).
pengaplikasian di bidan farmasi
Sebaliknya,semakin besar
dalam pembuatan krim, suspensi,
ukuran spindel yang digunakan,
emulsi, losion, pasta, penyalut
kekentalan suatu sampel semakin
tablet, dan lain-lain. Selain itu,
kecil. Sedangkan viskometer rion
digunakan juga untuk karakterisasi
besarnya hambatan yang dialami
produk sediaan farmasi (dosage
oleh rotor yang berputar didalam
form) sebagai penjaminan kualitas
sediaan yang akan diuji sebagai
yang sama untuk setiap batch.
akibat dari pemberian laju geser.
Dalam percobaan kali ini
Pada hal ini pengukuran viskositas
akan membahas tentang bagimana
yang menggunakn viskometer
pengaruh viskositas dalam suatu
brookfield yaitu menghitung
larutan uji pada konsentrasi tertentu
perbandingan viskositas dengan gaya
dengan menggunakan alat penentu
sedangkan untuk viskometer rion
berupa viskometer brookfield dan
menghitung perbandingan viskositas
viskometer rion. Dalam prinsipnya
berbanding konsentrasi.
viskometer brookfield adalah jenis
Pada praktikum kali ini hal
viskometer putar (rotasi) dengan
pertama yang dilakukan adalah
mengukur tenaga putaran yang
membuat larutan yang akan diuji
diperlukan untuk memutarkan
yaitu Na-CMC, akasia, tragakan, dan
elemen berupa spindle yang
gliserin dimana semua larutan
dicelupkan pada larutan uji dan
tersebut dibuat dalam konsentrasi

11
2,5% dan 5%. Namun dalam hal ini
didapatkan kekentalan yang
larutan uji yang di ukur viskositasnya
maksimal. Teknik pengembangan
dengan viskometer brookfield hanya
serbuk sampel dilakukan dengan cara
larutan Na-CMC dan gliserin murni,
menuang aquadest terlebih dahulu ke
sedangkan yang diukur pada
dalam mortir untuk tragakan dengan
viskometer rion yaitu semua larutan
perbandingan 1:5 dan akasia 1:2
yang dibuat dengan konsentrasi 2,5%
untuk Na-CMC dengan
dan 5%, rotor yang digunakan yaitu
perbandingan 1:20, kemudian serbuk
rotor no 3. Untuk membuat larutan
ditaburkan pada permukaan air
uji dilakukan penimbangan sampel
tujuan dilakukannya hal ini adalah
terlebih dahulu. Masing-masing
agar serbuk sampel dapat
sampel ditimbang sebanyak 5 gram
mengembang lebih sempurna dengan
untuk pembuatan konsentrasi 2,5 %
menyerap air terlebih dahulu
dan sebanyak 10 gram untuk
dibandingkan dengan menuangkan
pembuatan konsentrasi 5% kecuali
aquades langsung di atas serbuk
gliserin. Karena gliserin berada
sampel. Kemudian sampel dibiarkan
dalam bentuk cairan maka yang
menyerap dan dibantu dengan
diukur adalah volumenya 200 ml.
penggerusan dengan tujuan agar
Masing-masing sampel berada dalam
setiap bagian sampel homogen
200 ml larutan dengan air (aquades)
sehingga viskositas dapat ditentukan.
sebagai pelarutnya.
Selanjutnya dilakukan penentuan
Pada saat pembuatan larutan
viskositas dengan menggunakan
digunakan mortir dan dalam keadaan
viskotester Rion dan Viskometer
panas hal tersebut bertujuan untuk
Brookfield. Penentuan viskositas
mengembangkan serbuk sampel,
dengan viskometer Rion, bertujuan
sebab penggunaan mortir yang tidak
untuk mengetahui tipe aliran dari
panas dapat menyebabkan serbuk
larutan uji. Apakah larutan tersebut
sampel tidak akan mengembang
termasuk tipe newton atau non-
dengan sempurna. Serbuk sampel
newton. Cairan Newton yaitu
yang dibuat harus dapat
cairannya mengalir mengikuti
mengembang dengan sempurna
aturan-aturan viskositas. Cairan non
agar
Newton yaitu aturannya tidak
Akasia 2,5 % = 0,48
mengikuti aturan viskositas. Cairan
Akasia 5 % = 0,49
biasanya memiliki ukuran molekul
yang paling besar atau mempunyai Tragakan 2,5 % = 0,49

struktur tambahan, misalnya koloid. Tragakan 5 % = 0,55


Untuk mengalirkan cairan bukan Gliserin 2,5 % = 0,47
cairan Newton sehingga diperlukan Gliserin 5 % = 0,50
tambahan gaya atau jika perlu
memecah strukturnya. Berdasarkan
praktikum kali ini gliserin memiliki DAFTAR PUSTAKA
aliran tipe Newton sedangkan Na- Dudgale. 1986. Mekanika Fluida
CMC, tragakan dan akasia memiliki Edisi 3. Jakarta: Erlangga.
tipe aliran Non Newton (Aliran Gottlieb & Moshe. 1979. Zero-shear
Pseudoplastis). Hasil viskositas yang rate viscosity measurements
didapatkan yaitu Na CMC 2,5% for polymer solutions by
viskositasnya 1,6 akasia 2,5% dan falling ball viscometry.
5% viskositasnya 0,48 tragakan 2,5% Journal of Non-Newtonian
viskositasnya 0,49 gliserin 2,5% Fluid Mechanics. Volume 6,

viskositasnya 0,5 gliserin 5% Issue 2, 1979, Pages 97-109.


Hermawati, Maria Yeni. 2013. Uji
viskositasnya 0,47.
Viskositas Fluida
Menggunakan Transduser
SIMPULAN Ultrasonik SEbagai Fungsi
1. Dapat membuat larutan uji Temperatur dan Akui
dengan konsentrasi yang Sisinya Pada Komputer.
ditentukan yaitu larutan Na- Jurnal Teori dan Aplikasi
CMC, akasia, tragakan, Fisika. Volum 01, No. 01.
gliserin (konsentrasi masing- Ahmad, Dadan. Pengertian
masing 2,5% dan 5%). Viskositas. Tersedia
2. Dapat menentukan viskositas (online) di
sampel yaitu : http://www.sridianti.com/pe
Na-CMC 2,5 % = 1,6 ngertian-viskositas.html
[Diakses pada tanggal 01 th
Pharmacy, 5 ed.
April 2017].
Philadelphia: Lea &
Martin, A. 1995. Farmasi Fisika
Febiger.
Edisi Tiga jilid 2. Jakarta:
Moechtar. 1990. Farmasi Fisik.
UI Press.
Yogyakarta : UGM Press.
Martin, A.N., J. Swarbrick, A.
Cammarata. 2006. Physical
LAMPIRAN

Penimbangan Na-CMC Gelatin Murni RPM 6

Penimbangan Na-CMC

Gelatin Murni RPM 12


Gelatin Murni RPM 30 Na-CMC RPM 6

Na- CMC RPM 12

Gelatin Murni RPM 60


Na-CMC RPM 30 Tragakan 5% Viskometer Rion

Na-CMC 2,5% Viskometer Rion

Na-CMC RPM 60
Akasia 2,5% Viskometer Rion Gliserin 2,5% Viskometer Rion

Akasia 5% Viskometer Rion Gliserin 5% Viskometer Rion

Anda mungkin juga menyukai