USULAN PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi tugas Praktikum Farmakoterapi Gangguan
Hematologi, Pembuluh Darah, Kardiovaskular Ginjal dan Saluran Kemih pada
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
Shift B 2016
Kelompok 2
Ai Masitoh 260110160052
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2019
Daftar Isi
Halaman
DAFTAR ISI................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
2.1 Darah............................................................................................ 3
2.2 Hematokrit.................................................................................... 4
3.1 Alat............................................................................................... 7
3.2 Bahan............................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
i
BAB I
PENDAHULUAN
Obesitas merupakan salah satu faktor risiko dari berbagai macam penyakit
kronis . Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, di
Indonesia sepanjang tahun 2013 sampai tahun 2018, penderita obesitas mengalami
peningkatan yang cukup besar terutama pada penduduk dengan usia diatas 15 tahun
yaitu dengan prevalensi sebanyak 26,6 % pada tahun 2013 dan melonjak naik
menjadi 31 % pada tahun 2018 (DEPKES RI, 2018) .
Laju endap darah merupakan salah satu tes yang dapat membantu
mendiagnosis secara tidak langsung adanya inflamasi dalam tubuh. Laju endap
darah terutama dapat mendiagnosis secara spesifik polimialgia reumatika,
rheumatoid arthritis.
1
2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Darah
3
4
a. Plasma darah merupakan bagian cair darah yang sebagian besar terdiri atas air,
elektrolit, dan protein darah.
b. Butir-butir darah terdiri atas komponen eritrosit, leukosit, trombosit ( Handayani
dan Sulistyo, 2008 )
Jumlah darah berada di dalam tubuh dipengaruhi oleh dua factor yaitu factor
eksogen yang meliputi hadirnya agen penyebab infeksi dan perubahan lingkungan,
dan juga factor endogen yang meliputi pertambahan umur, status kesehatam, gizi
stress, suhu tubuh, dan siklus estrus. Dalam sirkulasi, darah berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan jaringan akan nutrisi, mentransportasikan produk-produk
yang tidak berguna, menghantarkan hormone, serta sebagai pengangkut O2dan CO2
(Guyton dan Hall., 2006)
2.2 Hematokrit
Hematokrit berasal dari dua kata yaitu haem yang artinya darah dan krinein
yang artinya memisahkan (Gandasoebrata, 2010). Hematokrit sendiri merupakan
persentase volume seluruh eritrosit yang ada di dalam darah yang dipisahkan dari
plasma dengan cara memutarnya di dalam tabung khusus dalam waktu dan
kecepatan tertentu yang nilainya dinyatakan dalam persen (%), nilai untuk pria 40-
48 vol % dan untuk wanita 37-43 vol % (Sadikin. M., 2008)
Nilai hematocrit dapat digunakan sebagai tes skrining yang sederhana untuk
anemia, sebagai referensi kalibrasi untuk metode otomatis hitung sel darah, dan
secara kasar untuk membimbing keakuratan pengukuran hemoglobin. Nilai
hematocrit yang dinyatakan g/L sekitar tiga kali kadar Hb (Kiswari., 2014)
5
Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan nilai yang diambil dari perhitungan
antara berat badan (BB) dantinggibadan (TB) seseorang. IMT dapat menjadi
indicator atau menggambarkan kadar adipositas dalam tubuh seseorang. IMT tidak
mengukur lemak tubuh secara langsung, penelitian menunjukkan bahwa IMT
berkolerasi dengan pengukuran secara langsung lemak tubuh seperti underwater
weighing dan dual energy x-ray absorbtiometry (Grummer-Strawn., et al. 2002)
Indeks massa tubuh (BMI) adalah metrik yang saat ini digunakan untuk
mendefinisikan karakteristik tinggi / berat antropometrik pada orang dewasa
Penafsiran umum adalah bahwa itu mewakili indeks kegemukan seseorang. Ini juga
banyak digunakan sebagai faktor risiko untuk pengembangan atau prevalensi
beberapa masalah kesehatan. Selain itu, ini banyak digunakan dalam menentukan
kebijakan kesehatan masyarakat. BMI telah berguna dalam studi berbasis populasi
berdasarkan penerimaannya yang luas dalam mendefinisikan kategori spesifik
massa tubuh sebagai masalah kesehatan. dan untuk mengklasifikasikan
(mengelompokkan) mereka ke dalam kelompok. (Nutfall,2015)
Kategori IMT untuk orang dewasa yang berusia 20 tahun keatas, IMT
diinterpretasikan dengan menggunakan kategori status berat badan standart yang
sama untuk seluruh umur bagi pria maupun wanita( CDC., 2009 ). Secara umum,
nilai IMT dibawah 18,5 sebagainilaiindeksunderweight atausangatkurus, IMT
melebihin 23 sebagaiberatbadanlebihatauoverwight, dan IMT melebihi 25 Sebagai
6
obesitas. Nilai IMT yang ideal bagi orang dewasaadapadarentang 18,5-22,9. (CDC,
2002)
Laju endap darah (LED) disebut juga erythrocyte sedimentation rate (ESR)
atau sedimentation rate (sed rate) atau bezinking-snelheid der erythrocyten (BSE)
adalah kecepatan pengendapan sel-sel eritrosit di dalam tabung berisi darah yang
telah diberi antikoagulan dalam waktu satu jam. LED adalah menurunnya atau
mengendapnya sel darah merah dalam darah dengan antikoagulan yang diukur
dengan tingginya kolom plasma yang terbentuk dalam waktu tertentu dan
dinyatakan dalam milimiter per jam. Laju endap darah juga didefinisikan sebagai
kecepatan pengendapan sel-sel eritrosit dalam plasma (Burns, 2004). Hasil
pemeriksaan LED digunakan sebagai penanda non spesifik perjalanan penyakit,
khususnya memantau proses inflamasi dan aktivitas penyakit akut Peningkatan nilai
LED menunjukkan suatu proses inflamasi dalam tubuh seseorang, baik inflamasi
akut maupun kronis, atau adanya kerusakan (Estridge BH,2000
Proses LED dapat dibagi dalam 3 tingkatan yaitu: pertama ialah tingkatan
penggumpalan yang menggambarkan periode eritrosit membentuk gulungan
(rouleaux) dan sedikit sedimentasi. Kedua ialah tingkatan pengendapan cepat, yaitu
eritrosit mengendap secara tetap dan lebih cepat. Ketiga ialah tingkatan pemadatan,
pengendapan gumpalan eritrosit mulai melambat karena terjadi pemadatan eritrosit
yang mengendap.4,5 Nilai rujukan LED di laki-laki 0–10 mm/jam dan perempuan
0–15 mm/ jam. (Dacie, 1996) Dacie, JV., Lewis, SM., Practical Haematology, 8th
ed, Edinburgh, Churchil Livingstone, 1996, 559–61.
LED berfungsi sebagai hasil diagnosis penunjang dan membutuhkan test penunjang
yang lain untuk mengkonfirmasikan suatu penyakit. TIngkat ESR yang meningkat
mungkin disebabkan oleh anemia, kanker seperti limfoma atau multiple myeloma,
penyakit ginjal, kehamilan penyakit tiroid dan penyakit auto immune seperti lupus
dan rheumatoid athritis (Kumta,et.al,2011)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat
3.2 Bahan
7
8
hematokrit dan laju endap darah dihitung langsung setelah 1 jam pengambilan
darah menggunakan metode standar dengan alat Hematology Analyzer. Data
yang dihasilkan dianalisis menggunakan software SPSS dengan studi T-test
atau ANOVA dengan melihat r dan p value.
A. Preparasi Sampel
Pasang penyangga pada ¾ bawah lengan atas yang akan disuntik. Kulit
di atas pembuluh vena direnggangkan dengan ibu jari dan tusuk kulit dengan
jarum spuit menggunakan tangan kanan sampai jarum masuk ke dalam vena
dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Tarik jarum spuit secara
perlahan sampai diperoleh darah sebanyak 6 ml. Lepaskan penyangga lalu
letakkan kapas di atas tempat tusukan untuk menekan bekas tusukan. Alirkan
darah dari jarum spuit ke dalam vial, beri label.
9
DAFTAR PUSTAKA
Centers For Disease Control and Prevention (CDC), (2002). Guideline For Hand
Hygiene in Health-Care Settings : Recommendations of the Health Care
Infection Control Practices Advisory Committee and the
Hicpac/Shea/Apic/Idsa Hand Hygiene Task Force. Morbidity and Mortality
Weekly Report
Ganda soebrata R., 2013. Penuntun Laboratorium Klinis. Jakarta: Dian Rakyat
Guyton AC, Hall JE., 2006. Medical Physiology Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Handayani, W. dan Hariwibowo S., 2008. Asuhan Keperawatan pada klien dengan
gangguan system hematologi. Jakarta :SalembaMedika
Ihedioha, J.L., Ugwuja, J.L., Noel-Uneke, O.A., Udeani, I.J., dan Daniel-Igwe, G.
2012. Reference Values for Haematology profile of Conventional Grade Out
bred Albino Mice (Mus musculus) in Nsukka, Eastern Nigeria. Animal
Research Internasional, 9(2): 1601-1612
Kumta, Shruti & Nayak, Gireesh & Kedilaya H, Pratapchandra & Shantaram,
Manjula. (2011). A Comparative Study of Erythrocyte Sedimentation Rate
(ESR) using Sodium citrate and EDTA. International Journal of Pharmacy
and Biological Sciences. 1. 393-396.
Murni RI, Pudjonarko D, Santoso B, Imawati S. 2015. Korelasi kadar laju endap
darah dengan nilai aspects pada pasien stroke iskemik. Jurnal majalah
kesehatan andalas.38(1):26-30.
Nuttall FQ. Body Mass Index: Obesity, BMI, and Health: A Critical Review. Nutr
Today. 2015;50(3):117-128.