Disusun Oleh :
Luqyana Qatharatu
2206104030024
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat,Taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan Program Bimbingan dan Konseling di Smp Kartika XIV ini.
Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat
manusia. Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah, peran guru
Pembimbing merupakan faktor yang utama,namun tercapai atau tidaknya
keberhasilan layanan akan banyak ditentukan oleh program pelaksanaannya.
Terlepas dari itu semua saya menyadari seutuhnya bahwa program ini masih
jauh dari kata sempurna, serta masih banyak kekurangan baik dari segi penyusunan
atau lainnya. Maka dari itu saya sebagai penyusun program ini mohon kritik, saran
dan pesan dari semua yang membaca terutama para dosen. Sehingga kedepannya
saya dapat Menyusun program dengan lebih baik lagi daripada sebelumnya. Saya
harap program ini dapat memberikan manfaat bagi semua yang membacanya. Akhir
kata saya ucapkan banyak terimakasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
A. RASIONALISASI...............................................................................................5
D. DESKRIPSI KEBUTUHAN.................................................................................
E. RUMUSAN TUJUAN...........................................................................................
I. PENGEMBANGAN TEMA/TOPIK......................................................................
L. ANGGARAN BIAYA...........................................................................................
3
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal…………………………
4
A. RASIONALISASI
Ketika masih di bangku sekolah, pastinya kita semua tidak asing dengan yang
namanya bimbingan konseling atau BK. Bimbingan konseling ini mengacu kepada tujuan
supaya terwujud perilaku yang baik untuk para pemuda ataupun siswa yang diperoleh dari
guru bimbingan konselingnya supaya mereka mempunyai kepribadian yang baik untuk
masa depannya. Adapun tugas guru bimbingan konseling ini yaitu untuk memoles
kembali kepribadian siswa-siswinya. Di jenjang sekolah, bimbingan konseling akan
membantu para siswa dalam menangani dan menyelesaikan berbagai macam masalah
ataupun hal-hal yang ada di luar praktik belajar dan mengajar. Maka tidak heran bila
banyak siswa yang kemudian diarahkan untuk ke BK saat mempunyai masalah, baik itu
yang ada di dalam sekolah ataupun yang berada di luar sekolah.
Saat ini urgensi bk disekolah sma adalah untuk menciptakan generasi yang
berkualitas melalui pemahaman penilaian bimbingan dan konseling dan penerapan
prinsip-prinsip penilaian bimbingan dan konseling. Menjelaskan bahwa assessment dalam
bimbingan konseling merupakan bagian yang sangat penting dan strategis dari bimbingan
dan konseling.
Saat ini layanan bimbingan dan konseling yang di selenggarakan di sekolah SMAN
1 Darul Imarah dihadapkan dengan banyak tantangan, hambatan pertama bagi siswa/i
berada pada bidang ekonomi dimana banyak siswa/i yang merasa malas untuk ke sekolah
karena kesusahan untuk membeli kebutuhan sekolah lain seperti buku tambahan.
Lalu ada permasalahan di bidang pribadi, dimana banyak siswa/i yang hubungan
dengan orang tua nya berjarak. Seperti banyak orang tua mereka yg berpisah, atau orang
tua sering bertengkar, mempengaruhi mereka dalam belajar. Hal tersebut lah yg memicu
mereka menjadi malas belajar. Selanjutnya permasalahan di bidang sosial adalah sebagian
besar siswa/i melakukan pembullyan satu sama lain, bahkan sampai terjadi pertengkaran,
yang menyebabkan perpecahan antar sesama siswa/i.
Lalu banyak siswa/i di sekolah SMAN 1 Darul Imarah memiliki budaya kecanduan
merokok. Kebanyakan alasan dari mereka adalah karna tidak mendapatkan kasih sayang
dari orang tua mereka, sehingga mereka melakukan banyak kenakalan remaja agar orang
tua mereka memperhatikan mereka. Sekolah memberi peringatan dengan mengurangi
poin mereka sebanyak 50 poin setiap kali mereka ketahuan merokok, tentunya kebijakan
ini untuk mengurangi budaya kecanduan merokok baik di lingkungan sekolah maupun di
luar sekolah.
Dari masalah masalah yg dihadapi siswa/i SMAN 1 Darul Imarah di atas, maka dari
itu kita bisa memberikan bimbingan kepada mereka. Agar mereka bisa merubah
kebiasaan buruk mereka, dan memberi pengertian bahwa cara untuk mendapatkan
perhatian orang tua bukan hanya dengan melakukan masalah, akan tetapi bisa dengan
berusaha mendapatkan presetasi atau langsung membicarakan keluhan mereka kepada
orang tua mereka. Juga mereka bisa menanyakan apa alasan orang tua mereka melakukan
hal tersebut, mereka juga bisa berdamai dengan keadaan dan mengikhlaskan jalan hidup
mereka.
Ancaman yang ada pada SMAN 1 Darul Imarah ialah banyak orang tua yang
kurang menyetujui keputusan yg ada di pihak sekolah. Contohnya saat guru BK ingin
berkonsultasi dengan orang tua, banyak orang tua murid yang tidak berhadir saat
dipanggil. Yang menyebabkan guru BK tidak bisa melakukan konseling dengan tepat
karna tidak adanya dukungan dari orang tua murid itu sendiri. Kebanyakan dari orang tua
peserta didik menganggap saat anak berada di sekolah, tugas guru-guru di sekolah lah
yang mengubah tingkah laku yg buruk pada peserta, sehingga guru BK kesusahan untuk
mengubah karakter yg kurang baik pada peserta didik. padahal untuk mencapai
kesuksesan dalam konseling dibutuhkan keinginan dari hati peserta didik, bimbingan yg
diberikan oleh guru, dan dukungan penuh dari orang tua peserta didik.
Harapan yang ingin dicapai di sekolah SMAN 1 Darul Imarah ialah berharap para
wali murid peserta didik dapat berkontribusi dalam membantu guru BK memperbaiki
karakter peserta didik yang kurang baik. Mengingatkan murid di luar sekolah, dan
memperhatikan kesehatan mental peserta didik. Oleh karena itu, dengan berbagai
keunggulan sekaligus beberapa problematika yang tengah dihadapi, layanan Bimbingan
dan Konseling yang ada di SMAN 1 Darul Imarah berkomitmen untuk membantu dan
menyelesaikan berbagai problem yang di alami oleh peserta didik , dengan memberikan
informasi terkait bahaya merokok juga penyelesaian masalah dari dalam diri peserta didik
itu sendiri, serta memberikan bimbingan untuk mempersiapkan karir siswa/i.
6
B. DASAR HUKUM
7
dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu
dan memerlukan.
5) Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor
pada Pasal 22 ayat (5) Peraturan bersama Menteri Pendidikan
Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
dinyatakan bahwa penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling
atau Konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban kerja
wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang konseli dan
paling banyak 250 dua ratus lima puluh) orang konseli per tahun.
6) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Konselor, yang menyatakan bahwa kualifikasi
akademik Konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan
formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam
bidang Bimbingan dan Konseling; (ii) berpendidikan profesi
Konselor. Kompetensi Konselor meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.
7) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMK/MAK, yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk
pilihan kelompok peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.
8) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling pada pendidikan dasar. Dalam
Permendiknas tersebut menyebutkan bahwa komponen layanan
Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan
perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan
8
dukungan sistem. Bidang layanan Bimbingan dan Konseling
mencakup : (a) bidang layanan pribadi (b) bidangan layanan belajar,
(c) bidang layanan sosial, (d) bidang layanan karir.
9) Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling
SMK, 2016, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada
POP BK SMK ini dapat memfasilitasi Guru BK/Konselor dalam
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan, dan
menindaklanjuti layanan Bimbingan dan Konseling.
10) Pedoman Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, 2016, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia. Dalam pedoman tersebut
menyebutkan bahwa Konselor atau guru Bimbingan dan Konseling
dialokasikan jam masuk kelas selama 2 (dua) jam pembelajaran per
minggu setiap kelas secara rutin terjadwal. Layanan bimbingan dan
konseling di dalam kelas bukan merupakan matapelajaran bidang
studi, namun terjadwal secara rutin di kelas dimaksudkan untuk
melakukan asesmen kebutuhan layanan bagi peserta didik/konseli
dan memberikan layanan yang bersifat pencegahan, perbaikan dan
penyembuhan, pemeliharaan, dan atau pengembangan.
Misi :
9
1. Menciptakan budaya dan lingkungan kelas yang menumbuh-
kembangkan karakter.
2. Menciptakan pembelajaran unggul sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional.
3. Membangun kecakapan hidup siswa sesuai bakat, minat dan
tuntutan zaman.
4. Membudayakan sekolah hijau, bersih, sehat, indah dan aman.
5. Meningkatkan profesionalisme pendidikan dsan tenaga pendidikan
yang unggul dan bermutu.
6. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mendukung program
pendidikan di Sekolah.
Misi :
1. EVALUASI
Evaluasi hasil adalah kegiatan evuluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang kefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi
hasil pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang dicapai oleh
peserta didik yang menjalani pelayanan bimbingan dan konseling.
2. PELAPORAN
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan, yaitu;
a) sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami, b) deskripsi laporan
yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan kebahasaan yang
telah dibakukan, dan c) laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling
harus dilaporkan secara akurat dan tepat waktu.
a. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini guru bimbingan dan konseling atau konselor menetapkan:
1)Informasi yang akan dilaporkan, 2) Alasan penyusunan laporan, 3) Waktu
pelaporan.
b. Penyajian Data
Langkah berikutnya dalam penyusunan laporan penyelenggaraan program
bimbingan dan konseling adalah penyajian data.Data yang sajikan adalah data dan
informasimengenai keterlaksanaan dan ketercapaian tujuan program bimbingan dan
konseling. Data yang disajikan adalah data yang diperoleh dari hasil evaluasi.
3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan
data dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru bimbingan dan konseling
atau konselor dapat memikirkan ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan
dengan cara membuat desain ulang atau merevisi seluruh program atau beberapa
bagian dari program yang dianggap belum begitu efektif. Jika hasil evaluasi secara
keseluruhan disimpulkan baik, maka tindak lanjut dapat dilakukan dalam bentuk
pengembangan atau peningkatan program menuju pencapaian tujuan dengan target
yang lebih tinggi dan kompleks.
12
Kegiatan tindak lanjut dilakukan berdasarkan temuan yang diperoleh dalam evaluasi
program bimbingan dan konseling. Tindak lanjut tersebut dipergunakan oleh guru
bimbingan dan konseling atau konselor untuk tujuan:
a. memperbaiki hal-hal yang masih lemah, kurang tepat atau kurang relevan dengan
tujuan yang akan dicapai;
b. mengembangkan program dengan menambah atau merubah beberapa hal yang
dapat meningkatkan kualitas pelayanan atau efektifitas program.
Kegiatan tindak lanjut dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini, yaitu:
a. menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan
konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan.
c. melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan
diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.
Prasarana yang dibutuhkan ialah ruangan bimbingan dan konseling yang cukup
memadai. Ruang yang dimaksud haruslah di atur sedemikian rupa agar peserta didik
dapat merasa nyaman ketikan mengunjungi ruang BK. Ruang tersebut juga dapat
digunakan untuk melaksanakan berbagai layanan bimbingan dan konseling baik
secara individu maupun kelompok dengan berbagai asas dan kode etik yang berlaku
.
Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan berbagai perlengkapan untuk mendukung
terlaksana-nya. Sarana yang meliputi kegiatan bimbingan dan konseling yaitu:
L. ANGGARAN BIAYA
14
1. Ruang 8x9 M Rp. 10.000.000 x 1 ruang Rp. 10.000.000
2. Kipas angin Rp. 200.000 x 4 buah Rp. 800.000
3. Kursi Rp. 100.000 x 10 buah Rp. 1.000.000
4. Meja Rp. 1.000.000 x 2 buah Rp. 2.000.000
5. Lampu Rp. 25.000 x 2 buah Rp. 50.000
JUMLAH TOTAL Rp.21.687.000
15