Anda di halaman 1dari 15

PROGRAM

BIMBINGAN DAN KONSELING


(SMAN 1 DARUL IMARAH)
(2023)

Disusun Oleh :

Luqyana Qatharatu
2206104030024

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVESRSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat,Taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan Program Bimbingan dan Konseling di Smp Kartika XIV ini.
Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat
manusia. Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah, peran guru
Pembimbing merupakan faktor yang utama,namun tercapai atau tidaknya
keberhasilan layanan akan banyak ditentukan oleh program pelaksanaannya.

Terlepas dari itu semua saya menyadari seutuhnya bahwa program ini masih
jauh dari kata sempurna, serta masih banyak kekurangan baik dari segi penyusunan
atau lainnya. Maka dari itu saya sebagai penyusun program ini mohon kritik, saran
dan pesan dari semua yang membaca terutama para dosen. Sehingga kedepannya
saya dapat Menyusun program dengan lebih baik lagi daripada sebelumnya. Saya
harap program ini dapat memberikan manfaat bagi semua yang membacanya. Akhir
kata saya ucapkan banyak terimakasih.

Banda Aceh, 03 Oktober 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................2

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3

A. RASIONALISASI...............................................................................................5

B. DASAR HUKUM ...............................................................................................7

C. VISI DAN MISI ..................................................................................................9

D. DESKRIPSI KEBUTUHAN.................................................................................

E. RUMUSAN TUJUAN...........................................................................................

F. KOMPONEN PROGRAM ....................................................................................

1. Layanan Dasar .......................................................................................................

2. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual...................................................

3. Layanan Responsif .................................................................................................

4. Dukungan Sistem ...................................................................................................

G. BIDANG LAYANAN ..........................................................................................

H. RENCANA OPERASIONAL (ACTION PLAN) ................................................

I. PENGEMBANGAN TEMA/TOPIK......................................................................

J. EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT.........................................

K. SARANA DAN PRASARANA ...........................................................................

L. ANGGARAN BIAYA...........................................................................................

JADWAL KEGIATAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING


PROGRAM SEMESTERAN

A. Semester Ganjil ....................................................................................................

B. Semester Genap .....................................................................................................

3
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal…………………………

2. Materi Layanan Bimbingangan Klasikal…………………………………….

3. Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok………………………

4. Rencana Pelaksanaan Layanan Konseling Kelompok………………………..

5. Rencana Pelaksanaan Layanan Konseling Individu…………………………..

4
A. RASIONALISASI

Ketika masih di bangku sekolah, pastinya kita semua tidak asing dengan yang
namanya bimbingan konseling atau BK. Bimbingan konseling ini mengacu kepada tujuan
supaya terwujud perilaku yang baik untuk para pemuda ataupun siswa yang diperoleh dari
guru bimbingan konselingnya supaya mereka mempunyai kepribadian yang baik untuk
masa depannya. Adapun tugas guru bimbingan konseling ini yaitu untuk memoles
kembali kepribadian siswa-siswinya. Di jenjang sekolah, bimbingan konseling akan
membantu para siswa dalam menangani dan menyelesaikan berbagai macam masalah
ataupun hal-hal yang ada di luar praktik belajar dan mengajar. Maka tidak heran bila
banyak siswa yang kemudian diarahkan untuk ke BK saat mempunyai masalah, baik itu
yang ada di dalam sekolah ataupun yang berada di luar sekolah.

Saat ini urgensi bk disekolah sma adalah untuk menciptakan generasi yang
berkualitas melalui pemahaman penilaian bimbingan dan konseling dan penerapan
prinsip-prinsip penilaian bimbingan dan konseling. Menjelaskan bahwa assessment dalam
bimbingan konseling merupakan bagian yang sangat penting dan strategis dari bimbingan
dan konseling.

Saat ini layanan bimbingan dan konseling yang di selenggarakan di sekolah SMAN
1 Darul Imarah dihadapkan dengan banyak tantangan, hambatan pertama bagi siswa/i
berada pada bidang ekonomi dimana banyak siswa/i yang merasa malas untuk ke sekolah
karena kesusahan untuk membeli kebutuhan sekolah lain seperti buku tambahan.

Lalu ada permasalahan di bidang pribadi, dimana banyak siswa/i yang hubungan
dengan orang tua nya berjarak. Seperti banyak orang tua mereka yg berpisah, atau orang
tua sering bertengkar, mempengaruhi mereka dalam belajar. Hal tersebut lah yg memicu
mereka menjadi malas belajar. Selanjutnya permasalahan di bidang sosial adalah sebagian
besar siswa/i melakukan pembullyan satu sama lain, bahkan sampai terjadi pertengkaran,
yang menyebabkan perpecahan antar sesama siswa/i.

Lalu banyak siswa/i di sekolah SMAN 1 Darul Imarah memiliki budaya kecanduan
merokok. Kebanyakan alasan dari mereka adalah karna tidak mendapatkan kasih sayang
dari orang tua mereka, sehingga mereka melakukan banyak kenakalan remaja agar orang
tua mereka memperhatikan mereka. Sekolah memberi peringatan dengan mengurangi
poin mereka sebanyak 50 poin setiap kali mereka ketahuan merokok, tentunya kebijakan
ini untuk mengurangi budaya kecanduan merokok baik di lingkungan sekolah maupun di
luar sekolah.

Dari masalah masalah yg dihadapi siswa/i SMAN 1 Darul Imarah di atas, maka dari
itu kita bisa memberikan bimbingan kepada mereka. Agar mereka bisa merubah
kebiasaan buruk mereka, dan memberi pengertian bahwa cara untuk mendapatkan
perhatian orang tua bukan hanya dengan melakukan masalah, akan tetapi bisa dengan
berusaha mendapatkan presetasi atau langsung membicarakan keluhan mereka kepada
orang tua mereka. Juga mereka bisa menanyakan apa alasan orang tua mereka melakukan
hal tersebut, mereka juga bisa berdamai dengan keadaan dan mengikhlaskan jalan hidup
mereka.

Namun dari banyaknya permasalahan, beberapa siswa/i di SMAN 1 Darul Imarah


memiliki potensi yg lebih tinggi di bidang olahraga. Mereka lebih kedalam potensi yg
5
melibatkan fisik dan menyukai olahraga contohnya seperti futsal, bulu tangkis, voli dan
berbagai kegiatan jasmani lain nya. Mereka cenderung lebih senang ber olahraga daripada
belajar, karena kebanyakan siswa/i merasa mudah bosan jika belajar di dalam kelas saja.
Hal itu membuat mereka memiliki potensi yang tinggi terhadap bidang olahraga.

Selanjutnya ada kondisi objektif yang berada di lingkungan sekolah maupun di


luar sekolah yang dapat berpengaruh terhadap peserta didik. Yang pertama adalah Daya
dukung, daya dukung yg terdapat di SMAN 1 Darul Imarah adalah sarana dan prasana yg
baik dan bagus untuk menjadi acuan tempat pembelajaran yg baik. Dengan menyediakan
ruang BK untuk murid yg ingin berkonsultasi terhadap pengembangan karier,di dalam
ruangan BK juga terdapat kipas angin dan ruangan khusus saat murid sedang
berkonsultasi dengan Guru BK. Lalu menyediakan kelas yg nyaman untuk murid
mengikuti pembelajaran, di sediakan kantin untuk memastikan gizi para siswa/i tercukupi,
di sediakan mushalla untuk melaksanakan ibadah, dan juga di sediakan lab untuk
pembelajaran yg memerlukan lab, seperti lab komputer dan lab kimia.
Yang kedua adalah ancaman yg dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik.

Ancaman yang ada pada SMAN 1 Darul Imarah ialah banyak orang tua yang
kurang menyetujui keputusan yg ada di pihak sekolah. Contohnya saat guru BK ingin
berkonsultasi dengan orang tua, banyak orang tua murid yang tidak berhadir saat
dipanggil. Yang menyebabkan guru BK tidak bisa melakukan konseling dengan tepat
karna tidak adanya dukungan dari orang tua murid itu sendiri. Kebanyakan dari orang tua
peserta didik menganggap saat anak berada di sekolah, tugas guru-guru di sekolah lah
yang mengubah tingkah laku yg buruk pada peserta, sehingga guru BK kesusahan untuk
mengubah karakter yg kurang baik pada peserta didik. padahal untuk mencapai
kesuksesan dalam konseling dibutuhkan keinginan dari hati peserta didik, bimbingan yg
diberikan oleh guru, dan dukungan penuh dari orang tua peserta didik.

Harapan yang ingin dicapai di sekolah SMAN 1 Darul Imarah ialah berharap para
wali murid peserta didik dapat berkontribusi dalam membantu guru BK memperbaiki
karakter peserta didik yang kurang baik. Mengingatkan murid di luar sekolah, dan
memperhatikan kesehatan mental peserta didik. Oleh karena itu, dengan berbagai
keunggulan sekaligus beberapa problematika yang tengah dihadapi, layanan Bimbingan
dan Konseling yang ada di SMAN 1 Darul Imarah berkomitmen untuk membantu dan
menyelesaikan berbagai problem yang di alami oleh peserta didik , dengan memberikan
informasi terkait bahaya merokok juga penyelesaian masalah dari dalam diri peserta didik
itu sendiri, serta memberikan bimbingan untuk mempersiapkan karir siswa/i.

6
B. DASAR HUKUM

1) Pelayanan Bimbingan dan Konseling sebagai salah satu layanan


pendidikan yang harus diperoleh semua peserta didik telah termuat
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor29
Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.
2) ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan
bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor,
instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai
dengankekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan
pendidikan”.
3) Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan
pengembangan diri Telah termuat dalam struktur kurikulum yang
ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar Menengah.
4) Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada
Pasal 54 ayat (6) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
74 Tahun 2008 tentang Guru yang menyatakan bahwa beban kerja
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang memperoleh
tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu
Bimbingan dan Konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh)
peserta didik per tahun pada satu atau lebih satuan pendidikan. Lebih
lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang dimaksud dengan
“mengampu layanan Bimbingan dan Konseling” adalah pemberian
perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada
sekurang-kurangnya 150 (seratus lima puluh) peserta didik, yang
dilaksanakan dalam bentuk pelayanan tatap muka terjadwal di kelas

7
dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu
dan memerlukan.
5) Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor
pada Pasal 22 ayat (5) Peraturan bersama Menteri Pendidikan
Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
dinyatakan bahwa penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling
atau Konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban kerja
wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang konseli dan
paling banyak 250 dua ratus lima puluh) orang konseli per tahun.
6) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Konselor, yang menyatakan bahwa kualifikasi
akademik Konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan
formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam
bidang Bimbingan dan Konseling; (ii) berpendidikan profesi
Konselor. Kompetensi Konselor meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.
7) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMK/MAK, yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk
pilihan kelompok peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.
8) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling pada pendidikan dasar. Dalam
Permendiknas tersebut menyebutkan bahwa komponen layanan
Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan
perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan

8
dukungan sistem. Bidang layanan Bimbingan dan Konseling
mencakup : (a) bidang layanan pribadi (b) bidangan layanan belajar,
(c) bidang layanan sosial, (d) bidang layanan karir.
9) Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling
SMK, 2016, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada
POP BK SMK ini dapat memfasilitasi Guru BK/Konselor dalam
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan, dan
menindaklanjuti layanan Bimbingan dan Konseling.
10) Pedoman Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, 2016, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia. Dalam pedoman tersebut
menyebutkan bahwa Konselor atau guru Bimbingan dan Konseling
dialokasikan jam masuk kelas selama 2 (dua) jam pembelajaran per
minggu setiap kelas secara rutin terjadwal. Layanan bimbingan dan
konseling di dalam kelas bukan merupakan matapelajaran bidang
studi, namun terjadwal secara rutin di kelas dimaksudkan untuk
melakukan asesmen kebutuhan layanan bagi peserta didik/konseli
dan memberikan layanan yang bersifat pencegahan, perbaikan dan
penyembuhan, pemeliharaan, dan atau pengembangan.

11) Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003


juga mengatur tentang pentingnya pembelajaran Pancasila dalam
kurikulum sekolah. Pasal 3 ayat (1) menyebutkan bahwa tujuan
pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

C. VISI DAN MISI

Visi dan Misi sekolah:

Visi : Berkarakter, cerdas, terampil berdasarkan IPTEK dan IMTAQ

Misi :

9
1. Menciptakan budaya dan lingkungan kelas yang menumbuh-
kembangkan karakter.
2. Menciptakan pembelajaran unggul sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional.
3. Membangun kecakapan hidup siswa sesuai bakat, minat dan
tuntutan zaman.
4. Membudayakan sekolah hijau, bersih, sehat, indah dan aman.
5. Meningkatkan profesionalisme pendidikan dsan tenaga pendidikan
yang unggul dan bermutu.
6. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mendukung program
pendidikan di Sekolah.

Visi dan Misi BK

Visi : Terwujudnya perkembangan diri kemandirian secara optimal, disiplin,


berprestasi, dan berakhlak mulia.

Misi :

1. Melaksanakan layanan BK pada siswa agar menjadi pribadi yang beriman.


2. Melaksanakan layanan BK pada siswa dalam mengenal potensi bakat
minat.
3. Melaksanakan layanan BK pada siswa dalam memahami diri dan
lingkungan sekolah.
4. Melaksanakan layanan BK pada siswa untuk kehidupan yang efektif dan
mandiri sesuai potensi dirinya.
5. Melaksanakan layanan BK pada siswa dalam pengambilan keputusan
perencanaan masa depan dan dunia kerja (karier)

J. EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT

1. EVALUASI

Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan


konseling . Evaluasi adalah segala upaya tindakan atau proses untuk menentukan
derajat kualitas kemajuan kegiatan bimbingan dan konseling dengan mengacu pada
patokan yang sudah ditetapkan.

Tujuan evaluasi secara umum ditujukan umtuk mengetahui tingkat keterlaksanaan


kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Selain itu hasil
evaluasi dapat digunakan dalam rangka perbaikan atau peningkatan implementasi
program berikutnya.
10
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil
penilaian proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling berlangsung.
Dalam evaluasi ini, guru Bk atau konselor juga membandingkan keberhasilan
pelaksanaan program dengan standar program yang telah ditetapkan

Evaluasi hasil adalah kegiatan evuluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang kefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi
hasil pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang dicapai oleh
peserta didik yang menjalani pelayanan bimbingan dan konseling.

Prosedur evaluasi program bimbingan dan konseling dilakukan dengan langkah-


langkah sebagai berikut :
a. Penyusunan Rencana Evaluasi
Dalam kegiatan penyusunan rencana evaluasi, terdapat beberapa langkah awal yang
harus dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor meliputi:
1) Menentukan tujuan evaluasi
2) Menetapkan kreteria dan standar keberhasilan
3) Menentukan jenis data atau informasi yang dibutuhkan
4) Menentukan alat pengumpul data yang digunakan
5) Menetapkan waktu pelaksanaan
b. Pengumpulan Data
Kegiatan pengumpulan data dan informasi dapat menggunakan metode-metode,
seperti observasi, angket, wawancara, dan lainnya. Pemilihan metode pengumpulan
data sangat tergantung pada data dan informasi yang diharapkan. Secara umum,
metode angket merupakan metode yang paling sering digunakan, karena dapat
menjangkau responden dalam jumlah banyak.
c. Analisis dan Interpretasi Data
Data dan informasi yang telah diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisis.
Tahapan analisis ini sangat tergantung pada jenis data dan informasi yang telah
diperoleh selama proses pengumpulan data. Data dan informasi yang diperoleh dari
hasil angket biasanya dianalisis secara kuantitatif dan disajikan dalam bentuk
frekuensi, prosentase, dan grafik. Sedangkan data dan informasi yang didapat dari
observasi dan wawancara biasanya dianalisis secara kualitatif.
Data dan informasi yang telah disajikan kemudian diinterpretasi dan disimpulkan,
sehingga deskripsi akurat tentang pencapaian keberhasilan program bimbingan dan
konseling dapat dipahami dengan baik oleh seluruh pihak yang berkepentingan.
d. Pengambilan Keputusan dan Rekomendasi
Hasil analisis data yang telah di buat kemudian dibandingkan dengan kreteria dan
standar keberhasilan dalam rangka mengambil keputusan mengenai keterlaksanaan
dan ketercapaian tujuan program bimbingan dan konseling. Keputusan yang diambil
dapat berbentuk kategori; berhasil, kurang berhasil dan tidak berhasil. Setelah
keputusan dibuat langkah selanjutnya membuat rekomendasi terhadap kelanjutan
program.

2. PELAPORAN

Pelaporan pada hakikatnya merupakan kegiatan menyusun dan mendeskripsikan


seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi proses maupun hasil dalam format
laporan yang dapat memberikan informasi kepada seluruh pihak yang terlibat
tentang keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan dan konseling yang
11
telah dilakukan.

Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan, yaitu;
a) sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami, b) deskripsi laporan
yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan kebahasaan yang
telah dibakukan, dan c) laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling
harus dilaporkan secara akurat dan tepat waktu.

Tujuan yang diharapkan dari pelaporan pelaksanaan program bimbingan dan


konseling ini secara umum adalah:
a. Memberikan informasi perkembangan kemajuan, dinamika permasalahan dan
keunggulan, serta capaian akhir program bimbingan dan konseling kepada seluruh
pihak yang terlibat dan berkepentingan
b. Menyediakan mekanisme umpan balik bagi pihak yang terlibat dan
berkepentingan
terhadap program bimbingan dan konseling dalam rangka modifikasi dan
pengembangan
c. Memberikan jaminan akuntabilitas kepada publik bahwa program bimbingan dan
konseling yang telah dilaksanakan dan dievaluasi telah memenuhi prinsip
program yang efektif, efisien, dan berkualitas.

a. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini guru bimbingan dan konseling atau konselor menetapkan:
1)Informasi yang akan dilaporkan, 2) Alasan penyusunan laporan, 3) Waktu
pelaporan.
b. Penyajian Data
Langkah berikutnya dalam penyusunan laporan penyelenggaraan program
bimbingan dan konseling adalah penyajian data.Data yang sajikan adalah data dan
informasimengenai keterlaksanaan dan ketercapaian tujuan program bimbingan dan
konseling. Data yang disajikan adalah data yang diperoleh dari hasil evaluasi.

Penulisan laporan penyelenggaraan program bimbingan dan konseling harus


mengacu pada sistematika yang telah ditetapkan sehingga laporan tersebut dapat
tersaji secara runtut dan mudah dipahami. Penyusunan laporan pelaksanaan program
bimbingan dan konseling dapat dikemas dalam bentuk bab per bab sesuai dengan
kebutuhan yang diinginkan. Setidak-tidaknya, sistematika besar dari laporan tersebut
dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bab besar, yaitu pendahuluan, pelaksanaan, dan
penutup.

3. TINDAK LANJUT

Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan
data dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru bimbingan dan konseling
atau konselor dapat memikirkan ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan
dengan cara membuat desain ulang atau merevisi seluruh program atau beberapa
bagian dari program yang dianggap belum begitu efektif. Jika hasil evaluasi secara
keseluruhan disimpulkan baik, maka tindak lanjut dapat dilakukan dalam bentuk
pengembangan atau peningkatan program menuju pencapaian tujuan dengan target
yang lebih tinggi dan kompleks.
12
Kegiatan tindak lanjut dilakukan berdasarkan temuan yang diperoleh dalam evaluasi
program bimbingan dan konseling. Tindak lanjut tersebut dipergunakan oleh guru
bimbingan dan konseling atau konselor untuk tujuan:
a. memperbaiki hal-hal yang masih lemah, kurang tepat atau kurang relevan dengan
tujuan yang akan dicapai;
b. mengembangkan program dengan menambah atau merubah beberapa hal yang
dapat meningkatkan kualitas pelayanan atau efektifitas program.

Kegiatan tindak lanjut dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini, yaitu:
a. menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan
konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan.
c. melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan
diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.

K. SARANA DAN PRASARANA

Prasarana yang dibutuhkan ialah ruangan bimbingan dan konseling yang cukup
memadai. Ruang yang dimaksud haruslah di atur sedemikian rupa agar peserta didik
dapat merasa nyaman ketikan mengunjungi ruang BK. Ruang tersebut juga dapat
digunakan untuk melaksanakan berbagai layanan bimbingan dan konseling baik
secara individu maupun kelompok dengan berbagai asas dan kode etik yang berlaku
.
Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan berbagai perlengkapan untuk mendukung
terlaksana-nya. Sarana yang meliputi kegiatan bimbingan dan konseling yaitu:

Uraian Harga Jumlah


no spesifikasi Manfaat Keterangan
kebutuhan volume satuan harga
1 Ruang a. 1 Rp. Rp. Untuk
Bimbinga Ruangan 10.000. 10.000. memfasil
Dan 8x9 m 000 000 itasi
Konseling b. Kipas 4 Rp. Rp. pemberia
Angin 200.00 800.00 n layanan
0 0 bimbinga
c. Lampu 2 Rp. Rp. n dan
25.000 50.000 konseling
d. Kursi 10 Rp. Rp. dengan
100.00 1.000.0 nyaman
0 00
e. Meja 2 Rp. Rp.
1.000.0 2.000.0
00 00
2 ATK a. Kertas 4 Rim Rp. Rp. Membant
A4 50.000 200.00 u
0 pengadmi
b. Spidol, 4 Pack Rp. Rp.120. nistrasian
Pulpen 30.000 000 dan
13
c. Papan 2 Buah Rp. Rp. menyusu
Tulis 500.00 1.000.0 n
0 00 program
Bk
3 Internet Paket 10 Rp. 1.000.0 Memuda
Data 20 Bulan 100.00 00 hkan
GB 0 penyusun
an media
Bk dan
alternatif
lain.
JUMLAH TOTAL Rp. 16.170.000

L. ANGGARAN BIAYA

Anggaran biaya menyesuaikan dengan anggaran sekolah yang dialokasikan untuk


kegiatan bimbingan dan konseling. Rencanan anggaran berisi uraian atau rincian besar
untuk mendukung terlaksananya program Bimbingan dan Konseling.
Adapun rencanan anggaran kegiatan bimbingan dan konseling tahun ini adalah:
HARGA UNIT
NO. KEBUTUHAN JUMLAH TOTAL
(Rp)
A LAYANAN BK
Membuat media BK x 1 (per 4 media
1. Rp.200.000 BK) Rp.800.000
Layanan Home Visit
2. Rp.320.000 x 2 siswa 5 kali Rp.640.000
observasi
3. Konseling Individual Rp.150.000 x 1 (per siswa) Rp.150.000
Pengembangan jejaring,
4. Kegiatan manajemen dan Rp.2.500.000 x2 Rp.5.000.000
PKB, Transport
B BAHAN HABIS PAKAI
5. Kertas HVS Rp.40.000 x 25 rim Rp.1.000.000
6. Spidol Rp.25.000 x3 Rp.75.000
7. Buku Folio Rp.24.000 x4 Rp.96.000
8. Gunting Rp.16.000 x1 Rp.16.000
9. Snelhecter Rp.10.000 x4 Rp.40.000
10. Staples Rp.20.000 x1 Rp.20.000
C SARANA PRASARANA

14
1. Ruang 8x9 M Rp. 10.000.000 x 1 ruang Rp. 10.000.000
2. Kipas angin Rp. 200.000 x 4 buah Rp. 800.000
3. Kursi Rp. 100.000 x 10 buah Rp. 1.000.000
4. Meja Rp. 1.000.000 x 2 buah Rp. 2.000.000
5. Lampu Rp. 25.000 x 2 buah Rp. 50.000
JUMLAH TOTAL Rp.21.687.000

15

Anda mungkin juga menyukai