HASIL WAWANCARA
TOPIK : KURIKULUM MBS
Narusumber :
Syamsul Bahri,S.Ag (Kepala sekolah)
Desi Muhariyanti,S.Pd.I (Koordinatoe Kurikulum)
Di susun oleh :
1. Bunga (2112062039)
2. Juli Astri (2112062048)
3. Maksima Valena (21120620)
4. Vivi Febrianti (21120620)
5. Santi Wulandari(21120620)
6. Yogi Pranata (21120620)
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas wawancara kami yang bertemakan
"Kurikulum MBS". Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak
akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Kami berharap semoga tugas kami ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.
Dan apabila terdapat kesalahan kami mohon maaf, karena kami masih dalam tahap belajar.
MOTTO
“Tujuan utama dalam hidupku adalah membantu orang lain, dan jika kita tidak dapat
membantu mereka, setidaknya jangan menyakiti mereka”
Tujuan tertinggi dalam hidupku adalah bagaimana kita biasa memberikan dampak
positif ke orang lain.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................
Motto.................................................................................................................
Daftar isi...........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................
B. Tujuan Melakukan Wawancara........................................................
C. Daftar Pertanyaan.............................................................................
Kelas merupakan tempat untuk melaksanakan dan menguji kurikulum. Disana semua
konsep, prinsip, nilai, pengetahuan, metode, alat dan kemampuan guru diuji dalam
bentuk perbuatan yang akan mewujudkan bentuk kurikulum yang nyata dan hidup.
Perwujudan konsep, prinsip, dan aspek-aspek kurikulum tersebut seluruhnya terletak
pada guru. Oleh karena itu, gurulah pemegang kunci pelaksanaan dan keberhasilan
kurikulum. Dialah sebenarnya perencana, pelaksana, penilai, dan pengembangan
kurikulum sesungguhnya. Adanya rancangan atau kurikulum merupakan ciri utama
pendidikan di sekolah dengan kata lain, kurikulum merupakan syarat mutlak bagi
pendidikan disekolah. Kalau kurikulum merupakan syarat mutlak, hal itu berarti bahwa
kurikulum merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan atau pelajaran.
Kurikulum dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan. Kurikulum menentukan
pelaksanaan dan hasil pendidikan.
Alasan kami memilih sekolah ini adalah karena untuk mengetahui pelaksanaan
kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengevaluasi
kurikulum dan pembelajaran di sekolah dengan berpedoman pada prinsip-prinsip
implementasi manajemen berbasis sekolah. Berdasarkan pemaparan diatas maka kami
melakukan wawancara dengan judul “Kurikulum MBS” di MIS AL-Hikmah, Jln.
P.Ratu M. Idris Sintang.
B. Tujuan Melakukan Wawancara
Untuk mengetahui kurikulum MBS di MIS AL-Hikmah.
C. Daftar Pertanyaan
1. Kurikulum apa yang diterapkan di MIS AL-Hikmah?
2. Mengapa belum menerapkan kurikulum merdeka?
3. Kapan akan menerapkan kurikulum merdeka?
4. Untuk MBS apakah sudah diterapkan disini?
5. Mengapa belum menerapkan kurikulum merdeka?
6. Apakah ada rencana untuk mencoba kurikulum merdeka?
7. Bagaimana sikap guru dalam kurikulum yang selalu berubah-ubah?
8. Apakah ada hambatan di sekolah ini dalam pelaksanaan kurikulum K13?
9. Seberapa penting kurikulum dalam proses pembelajaran?
10. Dalam pelaksanaan K13 apakah ada hambatan dalam pelaksanaan nya di dalam
kelas?
11. Apa yang terjadi jika kurikulum ini tidak terlaksanakan?
12. Apa tanggapan ibu sebagai koordinator kurikulum yang di mana kurikulum selalu
berubah-ubah?
BAB II
HASIL WAWANCARA
Di MIS AL-Hikmah ini untuk jumlah gurunya ada 16 guru satunya TU. Jadi jumlah
keseluruhannya ada 17 orang. Di MIS AL-Hikmah tahun ini mempunyai 12 kelas, di kelas
itu terdapat kelas 1a, 1b, 2a, 2b, 3a, 3b, 4a, 4b, 5a, 5b dan 6a, 6b. Untuk jumlah siswa di
tahun ini ada 329 siswa itupun kadang yang masuk 1 dan keluar 1 yang pasti terdaftar yang
dilaporkan di kantor itu ada 339 siswa. Cara peneriman siswa barunya para guru membuat
panitia kemudian dikepanitian itu para guru membuat persyaratan-persyaratan siswa baru.
Salah satunya dan pokonya adalah usia. Untuk sekarang di MIS AL-Hikmah usia yang
wajib untuk mendaftarkan sudah berumur 7 tahun. Kemudian ada yang di bawah 6 tahun 8
bulan itu pakai persyaratan dia harus ke psikolog terdahulu dan melampirkan surat
psikolog tersebut. Kemudian dari pihak sekolah membuat brosur. Di MIS AL-Hikmah
tidak menggunakan zona dalam penerimaan siswa baru.
Kalau untuk kurikulum merdeka MIS AL-Hikmah di bawah naungan kementrian agama
kemaren ada pemilihan ada opsen pemilihan jadi dimana sekolah yang sudah siap itu yang
mengajukan untuk siap menerapkan kurikulum merdeka jadi untuk kementrian agama
karena belum adanya penetapan kapan harus saat ini atau tahun depan belum tahu. Untuk
saat ini belum bisa memastikan karena tergantung aplikasi kalau memang kita wajib untuk
memakai kurikulum merdeka di pakai tahun depan. Untuk percobaanya belum tahu untuk
kelas berapa – kelas berapa atau langsung semuanya belum tahu. Untuk MBS belum
diterapkan di MIS AL-Hikmah, untuk sosialisai berbasis online ada tapi untuk sekolah yang
siap menggunakan tahun ini kemarin itupun di Pontianak jadi sekolah yang belum siap tidak
di undang belum ada sosialisai dari pemerintah untuk kementrian agama itu belum. Menurut
waka kurikulum menanggapi dengan adanya pergantian kurikulum pada dasarnya siap atau
tidak siap tetap harus siap kalu guru Cuma permasalahannya itu di siswa karena setiap
penerapan kurikulum baru orang tua siswa mulai bertanya-tanya ini kurikulum apa, apa yang
dipelajari, bukunya berubah lagi. Untuk guru mau atau tidak mau dituntut oleh pekerjaan
siap atau tidak siap harus harus siap. Untuk hambatan di pelaksananya rata-rata di guru
karena K13 berbasis karakter minimal guru harus tau IT.