Anda di halaman 1dari 18

Peran Lingkungan Belajar dalam meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik

di Sekolah

Disusun oleh:

Nama Peneliti : Drs.Hariyadi


Bidang Penelitian : Pendidikan

Jenjang : Madrasah Tsanawiyah

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BANYUWANGI

MTsN 3 BANYUWANGI

2023

i
LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah dengan judul “Peran Lingkungan Belajar terhadap Motivasi Belajar
Peserta Didik di Sekolah” disusun oleh Drs. Hariyadi.

Banyuwangi, 19 Mei 2022

Mengetahui,
Kepala MTsN 3 Banyuwangi

(Drs.H.Nur.Khozin,M.Pd.I)

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Projek yang Berjudul Peran
Lingkungan Belajar dalam meningkatkanMotivasi Belajar Peserta Didik di Sekolah
Terimakasih kami ucapkan kepada bapak / Ibu pendamping yang telah membantu
kami baik secara moral maupun materi. Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman-
teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas
ini tepat waktu.
Kami menyadari bahwa, laporan Projek yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna bagi segi penyusunan,bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga laporan projek ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Banyuwangi, 19 Mei 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian.........................................................................................................3

BAB 2 LANDASAN TEORI..............................................................................................4

2.1 Kajian Pustaka...............................................................................................................4


1. lingkungan belajar...........................................................................................................4
a. Pengertian lingkungan belajar......................................................................................4
b. Macam macam lingkungan belajar..............................................................................5
c. Factor factor yang mempengaruhi belajar...................................................................6
d. Konsep suasana lingkungan belajar yang kondusif.....................................................6
2. Motivasi belajar..............................................................................................................7
a. Pengertian motivasi belajar..........................................................................................7
b. Aspek aspek motivasi belajar......................................................................................7
2.2 Metode Penelitian..........................................................................................................9
a. Tempat dan Waktu Penelitian......................................................................................9
b. Metode yang digunakan...............................................................................................9
2.3 Proses Penelitian...........................................................................................................10
2.4 Hasil Penelitian.............................................................................................................10
BAB 3 PENUTUPAN.........................................................................................................11

iv
3.1 Simpulan.......................................................................................................................11
3.2 Saran.............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................13

v
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lingkungan belajar merupakan bagian dari proses belajar yang menciptakan tujuan
belajar, dalam pencapaian tujuan belajar ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam
menciptakan motivasi belajar siswa. Faktor-faktor tersebut adalah faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik, sedangkan
faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar peserta didik. Salah satu faktor
internal pengaruhnya terhadap belajar adalah motivasi. Sedangkan faktor eksternal yang besar
pengaruhnya terhadap belajar adalah faktor lingkungan belajar. Kegiatan belajar mengajar
tidak akan berjalan dengan lancar dan tujuan dari kegiatan tersebut tidak akan tercapai tanpa
adanya motivasi belajar dari peserta didik itu sendiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
lingkungan dapat berpengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik.
Dalam dunia Pendidikan, kelangsungan dan keberhasilan proses belajar bukan hanya di
Pengaruhi oleh faktor intelektual saja, melainkan juga oleh faktor non intelektual lain yang
tidak kalah penting dalam menentukan hasil belajar siswa, salah satunya adalah kemampuan
siswa untuk memotivasi dirinya . keberhasilan belajar di pengaruhi oleh banyak faktor yang
berasal dari dalam dan luar diri siswa. Faktor luar misalnya fasilitas belajar, cara mengajar
guru dan sistem pemberian umpan balik, sedangkan faktor faktor dari dalam diri siswa
mencakup kecerdasan, strategi belajar dan motivasi. Oleh karena itu guru perlu
memperhatikan kondisi ekstern belajar dan kondisi internsiswa, sehingga pentingnya
motivasi, jenis dan sifat motivasi dan upaya peningkatan motivasi belajar benar-benar perlu
di pahami.
Motivasi merupakan syarat mutlak dalam belajar, seorang siswa yang belajar tanpa
Motivasi atau kurang motivasi tidak akan berhasil dengan maksimal terutama pada hasil

1
belajar apabila guru dan orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada siswa maka
akan dalam diri siswa atau anak akan timbul dorongan dan Hasrat untuk belajar lebih baik.
Memberikan motivasi yang baik dan sesuai, maka anak dapat menyadari akan manfaat
belajar dan tujuan yang hendak dicapai .
Motivasi belajar juga di harapkan mampu menggugah semangat belajar, terutama bagi
para siswa yang malas belajar akibat dari pengaruh negatif dari luar diri siswa. Motivasi yang
di berikan guru bukan hanya berasa dari dalam diri siswa melainkan dari kekuatan kekuatan
lingkungan yang dapat mepengaruhi siswa untuk melakukan sesuatu berdasarkan tujuan yang
telah di tetapkan sebelumnya untuk di capai. Kebiasaan belajar yang diiringi dengan motivasi
yang kuat diduga akan membentuk lingkungan belajar yang baik sehingga dapat
menimbulkan hasil belajar yang maksimal. Ada beberapa hal dapat di lakukan oleh guru
untuk dapat memotivasi peserta didik dalam pembelajaran di kelas. Diantaranya yaitu dengan
memberikan penghargaan ,pujian,ataupun dengan memberikan penguatan kepada peserta
didik. Motivasi belajar peserta didik berkaitan erat dengan lingkungan belajar peserta didik
itu sendiri.
Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan di MTsN 3 Banyuwangi terdapat beberapa
kendala dalam proses pelaksaan kegiatan belajar mengajar yaitu tidak semua peserta didik
mampu mengikuti pembelajaran dengan baik atau telah mengikuti pembelajaran namun
mendapatkan hasil belajar yang kurang memuaskan seperti contoh ketika ada guru
menjelaskan materi di depan ada yang mengobrol sendiri dengan teman, main handphone
atau game, dan berdiskusi sendiri. Pembelajaran hal ini tentunya mampu mempengaruhi
motivasi belajar peserta didik. Contohnya pengaruh dari motivasi belajar siswa adalah nilai
rapot semakin menurun. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti untuk melakukan
penelitan dengan judul “Peran Lingkungan Belajar dalam meningkatkan Motivasi Belajar
Peserta Didik di Sekolah”

2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka masalah dalam penelitian di
rumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh lingkungan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di
sekolah?
2. Bagaimana cara meningkatkan motivasi belajar siswa di mata pelajaran projek?

1.3 Tujuan Masalah/Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat di ketahui bahwa tujuan dari
penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui peran lingkungan dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa di MTsN 3 Banyuwangi.
2. Untuk mengetahui cara meningkatkan motivasi belajar siswa di mata pelajaran
projek

1.4 Manfaat Penelitian

Ada pun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


1) Manfaat Teoritis :
a) Dapat menambah wawasan dan pengetahuan kepada peneliti tentang pengruh
lingkungan belajar terhadap motivasi belajar siswa.
b) Dapat mengembangkan konsep atau teori lingkungan belajar terhadap motivasi
belajar siswa.
c) Dapat di gunakan sebagai bahan untuk penelitian selanjutnya.
2) Manfaat Praktis :
a) Bagi sekolah sebagai masukan dalam usaha meningkatkan kualitas peserta didik.
b) Bagi guru di harapkan untuk dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam
menciptakan lingkungan belajar yang baik,bagi peserta didik semakin termotivasi
untuk belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
c) Bagi orang tua di harapkan dapat ikut berpatisipasi dan melibatkan diri dalam
menunaikan keberhasilan belajar siswa di sekolah,khususya dalam menyediakan
suasana belajar yang kondusif serta nyaman dan aman bagi anak sehingga akan
meningkatkan hasil belajar yang baik.

3
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

1. Lingkungan Belajar

a. Pengertian Lingkungan Belajar

Lingkungan adalah tempat tinggal yang berpengaruh untuk keberlangsungan makhluk


(Handayani,2019). Belajar dimaknai sebagai proses perubahan perilaku sebagai hasil
interaksi individu dengan lingkungannya. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku
dan perubahan pemahaman, yang pada mulanya seorang anak yang tidak dibekali dengan
pontensi fitrah, kemudian dengan terjadinya proses belajar maka seorang anak beubah
tingkah laku dan pemahamannya semakin bertambah. (Pane,2017).

Lingkungan belajar merupakan tempat di mana guru dan peserta didik melakukan
kegiatan belajar mengajar guna meningkatkan kemampuan akademis peserta didik
(Utami,2017). Lingkungan belajar adalah tempat terjadinya saling proses belajar
mengajar. Lingkungan belajar dapat mempengaruhi keberhasilan dari suatu proses
pemebelajaran. Lingkungan belajar bukan hanya benda mati yang ada disekitar tempat
belajar, tetapi orang orang yang ada di tempat tersebut juga terlibat langsung termasuk
lingkungan belajar (Hsb,2018).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa lingkungan belajar adalah


kondisi atau keadadan di sekitar lingkungan tempat belajar peserta didik yang dapat
mempengaruhi proes dan motivasi belajar peserta didik.

4
b. Macam macam lingkungan belajar

Secara umum lingkungan belajar dapat di katerogikan menjadi 3 macam yakni,


lingkungan sosial, lingkungan alam, dan lingungan budaya.

1) Lingkungan sosial / masyarakat

Lingkungan soaial sebagai sumber belajar berkenan dengan interaksi manusia dengan
kehidupan masyarakat. Dalam praktek pembelajaran penggunaan lingkungan sosial
sebagai sumber belajar hendaknya dimulai dari lingkungan yang paling dekat, seperti
keluarga, tetangga, rukun tetangga, rukun warga, kampung desa, kecamatan,dan
seterusnya. Hal ini dapat di sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku dan tingkat
pekembangan peserta didik.

2) Lingkungan Alam

Lingkungan alam berkenan dengan segala sesuatu yang sifatnya alamiah sifat dari
gejalaalam relatif tetap sehingga lebih mudah di pelajari oleh peserta didik. Peserta
didik dapat mengamati perubahan perubahan alam yang terjadi dan termasuk
prosesnya. Contonya lingkungan alam adalah sekolah yang berada di pendalam atau
desa terpencil dan sifatnya relative atau menetap.

3) Lingkungan Buatan

Lingkungan buatan yakni lingkungan yang sengaja diciptakan oleh manusia dengan
tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Contohnya adalah tempat
sekolah yang diciptakan manusia untuk mencari ilmu.

Ketiga lingkungan belajar di atas dapat dimanfaatkan sekolah dalam proses belajar
mengajar melalui perencanaan seksama oleh guru bidang studi (Neni,2018).

Menurut hasil di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga macam lingkungan
belajar di antaranya :

 Lingkungan social adalah wilayah yang merupakan tempat keberlangsungannya


macam macam interaksi social.

5
 Lingkungan alam adalah segala sesuatu yang sifatnya alamiah, seperti sumber
daya alam (air,hutan,tanah, batu-batuan).
 Lingkungan buatan adalah lingkungan yang di buat oleh manusia.
c. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata mata mengahafal atau
mengumpulkan informasi dan fakta fakta yang di sajikan dalam bentuk materi pelajaran
(Syah,2020). Secara umum faktor yang mempengaruhi belajar ada dua yaitu faktor individual
dan faktor sosial. Faktor individual antara lain faktor kematangan pertumbuhan, kecerdasan,
Latihan, motivasi, dan faktor pribadi. Sedangkan faktor sosial anatara lain faktor keluarga,
guru, dan cara mengajarnya, lingkungan dan kesempatan yang tersedia , dan motivasi sosial.

Menurut wahyuningsih (2020) faktor yang mempengaruhi belajar ada dua, yaitu
lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah.

1) Lingkungan keluarga

Keluarga mempunyai peran yang sangat besar dalam meningkatkan hasil belajar
peserta didik. Hal ini disebabkan waktu peserta didik berada dalam keluarga lebih banyak
bila di bandingkan dengan waktu belajar di sekolah. Sehingga lingkungan keluarga yang
mendukung bisa memberikan potensi besar dan positif dalam proses pembelajaran.

2) Lingkungan sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar, relasasi
guru dan peserta didik, pelajaran dan waktu sekolah, dan metode belajar. Sekolah
merupakan lingkungan Pendidikan yang berstruktur sistem organisasi yang baik.sehingga
peserta didik akan mendapati aturan dan tata tertib belajar sekolah

d. Konsep Suasana Lingkungan Belajar yang Kondusif

Desain lingkungan adalah penataan lingkungan fisik baik di dalam maupun luar
ruangan. Lingkungan belajar yang kondusif adalah lingkungan belajar di sekolah dalam
suasana berlangsungnya interaksi pembelajaran, situasi belajar yang kondusif perlu
diciptakan dan di pertahankan agar pertumbuhan dan perkembangan peserta didik efektif dan
efisien, sehingga tujuan tercapai secara optimal (Jumrawarsi,2020).

6
Berdasarkan uraian di atas , maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan belajar yang
tergolong kondusif itu ialah lingkungan tempat belajar peserta didik yang nyaman, bersih,
tenang, dan dapat konsentrasi dalam belajar serta tidak terganggu oleh hal yang lain yang
dapat mempengaruhi konsentrasi belajar.

2. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi dapat di artikan sebagai ; (1) Dorongan yang timbul pada diri seseorang baik
secara di sadari atau tidak disadari , untuk melakukan Tindakan dengan tujuan tertentu; (2)
usaha usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang di inginkan” (Sulfemi,2019).

Motivasi belajar merupakan proses internal yang mendorong para pelajar untuk
melakukan kegiatan atautugas tugas akademik untuk mencapai tujuan belajar dan mampu
bertahan dalam rentang waktu tertentu (Sudibyo,2017).

Pembelajaran projek adalah metode pembelajaran yang menggunakan projek atau


kegiatan sebagai media.menurut para ahli Project based learing ( belajar berbaris projek )
merupakan “salah satu cara pemberian pengalaman belajar dengan menghadapkan anak
dengan persoalan sehari hari yang harus di pecahkan secara berkelompok” (Istarani,
2016:175).

b. Aspek asapek Motivasi Belajar

Aspek aspek motivasi belajar terdapat tiga komponen motivasi belajar peserta didik
yang termasuk dalam model umum motivasi harapan-nilai (general expentancy- value model
of motivation), diantaranya:

1) Komponen harapan (expentancy component )

Harapan adalah kenyakinan dan keputusan individu tentang kemampuannya untuk


mengerjakan tugas tugas. Dalam harapan terdapat dua bagian komponen harapan, diantaranya
:

a) Pengendalian belajar merupakan kenyakian dan usaha pesrta didik dlam


belajar.

7
b) Efikasi diri dalam belajar dan prestasi yaitu peserta didik menilai atau
melakukan judgment terhadap dirinya sendiri mengenai kemapuannya
dalam mengerjakan tugas.
2) Komponen nilai (value component)

Nilai adalah kenyakinan individu tentang berbagai alasan terhadap kemungkinan


mempertahankan tugas tugas. Komponen nilai ini menggambar kondisi peserta didik terkait
seberapa banyak peserta didik menyukai atau tidak tugas yang di berikan oleh guru.

a) Orientasi tujuan intrinsik adalah focus pada pembelajaran, penguasaan tugas


sesuai dengan kemampuan dirinya sendiri, mencoba untuk melakukan sesuatu
yang menantang, memahami pelajaran untuk menambah wawasan.
b) Orientasi tujuan ekstrinsik adalah fokus pada kemampuannya tersebut dapat di
katakan relative dengan orang lain.
c) Nilai tugas adalah perpesi individu mengenai nilai dan ketetarikannya
terhadap tugas atau aktivitas yang di kerjakan.

3) Komponen efektif

Reaksi afektif/emosional dapat diartikan sebagai pengalaman efektif / emosional


individu terhadap jenis aktifitas atau tugas yang dikerjakan atau dilakukan. Pengalaman
efeksi ini memungkinkan individu melakukan antisipasi terhadap keterikatan tugas dan dapat
menentukan nilai positif atau nilai negative terhadap tugas dalam kondisi tertentu
(Yunas,2018).

8
2.2 Metode Penelitian

a. Waktu Dan Tempat Penelitian

Menurut sugiyono tidak ada cara yang mudah untuk menentukan berapa lama peneliti
dilaksanakan. Tetapi lamanya peneliti akan tergantung pada keberadaan dilaksanakan.
Tetapi lamanya peneliti akan tergantung pada keberadaan sumber data dan tujuan
penelitian. Selain itu juga akan tergantung cakupan penelitian dan bagaimana penelitian
mengatur waktu yang di gunakan.

Adapun alokasi waktu yang digunakan untuk peneliti ini, peneliti memilih untuk
melakukan penelitian dalam waktu 2 minggu mulai dari rabu tanggal 1 maret sampai
dengan rabu tanggal 8 maret dengan diawali penyusunan judul, latar belakang, dan lain
sebagainya.

Penelitian ini dilakukan di MTsN 3 Banyuwangi. Peneliti memilih untuk melakukan


penelitian tersebut karena peneliti ingin mengetahui lebih bagaimana penerapan nilai-nilai
Pendidikan karakter melalui mata pelajaran projek di kelas 2B. hasil dari penelitian ini dapat
menjadi masukan dalam meningkatkan Pendidikan karakter siswa melalui Pendidikan projek
di masa yang akan datang

b.Metode yang di gunakan

Metode yang kami lakukan dalam proses pembuatan makalah ini adalah dengan
menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Landasan teori ini dimanfaatkan sebagai
pemandu agar fokus pada peneliti yang sesuai dengan fakta yang ada di sekitar .

Kriyanto menyatakan bahwa “riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena


dengan sedalam dalamnya melalui penggumpulan data sedalam dalamnya”. Penelitian
kualitatif menekan pada kedalaman data yang di dapatkan oleh peneliti. Semakin dalam dan
detail data yang didapatkan,maka semakin baik kualitas dari penelitian kualitatif ini.

9
2.3 Proses Penelitian

1. Teknik pengumpulan data


Ada beberapa macam Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam suatu penelitian.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan Kuesioner (
angket ). Urairan selengkapnya sebagai berikut.
2. Kuesioner (angket)
Sugiyono mendefinisikan kuesioner atau angket sebagai Teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
3. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang- barang tertulis. Riduwan)
menyatakan bahwa dokumentasi ditujukanuntuk memperoleh data langsung dari tempat
penelitian, meliputi buku - buku yang relevan, peraturan- peraturan, laporan kegiatan,
foto-foto, filmdokumenter, data yang relevan penelitian. Arikunto berpendapat
dokumentasi digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa,
catatan, transkrip, buku,surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan
sebagainya. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan nilai ulangan tengah semester
sebagai sumber untuk mengetahui hasil belajar siswa.

2.4 Hasil Penelitian

Hasil akhir penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan belajar memiliki peranan
yang penting dalam memacu motivasi belajar. Lingkungan yang kurang kondusif dapat
menurunkan minat belajar siswa sehingga berdampak pada hasil evaluasi semester yang
didapatkan kurang maksimal. Faktor internal (lingkungan belajar siswa di rumah) maupun
eksternal (unsur pendukung lain di sekolah) dinilai kurang optimal dan perlu mendapatkan
perhatian mendalam bagi seluruh tenaga pendidik dan kependidikan agar dapat
merekomendasikan solusi yang tepat untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman
bagi siswa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan bagi
kepala madrasah dan guru, untuk meningkatkan motivasi belajar kepada siswa.

10
BAB 3

PENUTUPAN

1. Kesimpulan

Hasil penelitian dan hasil pembahasan yang telah di kemukakan pada bab
sebelumnya, maka dapat di Tarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan Tingkat lingkungan belajar dan motivasi belajar siswa di kelas 2B di


MTsN 3 banyuwangi berada pada katerogi rendah, Artinya siswa belum siap
dalam mengondisikan dirinya Ketika menerima pembelajaran di sekolah.
2. Lingkungan belajar berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa kelas 2B
di MTsN 3 Banyuwangi , artinya semakin kondusif lingkungan belajar maka akan
meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Lingkungan belajar berpengaruh negatif terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran projek siswa kelas 2B di MTsN 3 banyuwangi, artinya semakin
kondusif lingkungan belajar maka akan menyebabkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran projek menjadi rendah.
4. Motivasi belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran projek kelas 2B di MTsN 3Banyuwangi, artinya semakin tinggi
motivasi belajar maka akan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
projek.
2. Saran
1. Bagi pihak sekolah :

Bagi pihak sekolah harus terus menurus meningkatkan lingkungan belajar yang
konduksif dan nyaman untuk seluruh warga sekolah. Hal ini dimaksud agar
lingkungan dapat mendukung proses pembelajar di sekolah dan keadaan yang
kondusif saat jam pembelajaran langsung.

2. Bagi guru :

Bagi guru sebaiknya memberikan reward dan panisment terhadap siswa. Ini
bertujuan untuk memberikan motivasi kepada siswa agar terus memperbaiki

11
tingkat motivasi belajarnya. Selain itu guru juga harus menunjukan tingkat
motivasi yang tinggi sat proses pembelajaran berlangsung.

3. Bagi orang tua :

Bagi orang tua hendaknya meluangkan waktu untuk mengobrol tentang masalah-
masalah yang di hadapi oleh anak tersebut terkait dengan pendidikannya dan
memberikan sosulusi dan motivasi agar anak lebih meningkatkan lagi dalam belajar .

4. Bagi peneliti selanjunya :

Untuk peneliti selanjutnya, di harapkan dapat meng explore lebih dalam terkait
pemasalahan yang mempengaruhi hasil belajar siswa.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, M. Zainal. “Pengaruh Motivasi Belajar Dan disiplin belajar terhadap


prestasi belajar siswa”. Makalah tidak di terbitkan. Kediri : STAIN kediri, 2010.

Hasibunan, H Malayu. Organisasi dan motivasi peningkatkatan produktivitas .


Jakarta: bumi,aksara 2010.

Iskandari. Psikologi Pendidikan: motivasi pembelajaran. Jakarta: gaung persada


(GP) press, 2009.

Latif, azhar azelina. “Definisi pengertian dan faktor faktor yang mempengaruhi
presstasi belajar.

Mudijiono, dimyati. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: rineka cipta, 2006.

Sardiman, A.M. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: C.V Rajawali
Prers, 2007.

Slameto. Belajar dan faktor faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: rineka cipta,
2010.

Dinar, Barokah. 2011. Indikator Minat Belajar Siswa. (online). (http://pedoman-

skripsi.blogspot.com/2011/07/indikator, diakses tanggal 10 maaret 2023) Herry.

2015. Pengaruh Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.

(online). (http://rikoyutra.blogspot.com, diakses tanggal 10 maret 2023).

13

Anda mungkin juga menyukai