PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh:
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah................................................................................3
B. Identifikasi Masalah......................................................................................5
C. Pembatasan Masalah.....................................................................................5
D. Rumusan Masalah.........................................................................................5
E. Tujuan Penelitian..........................................................................................6
F. Manfaat Penelitian........................................................................................6
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS...................................................7
A. Kajian Teori..................................................................................................7
B. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu..............................................................15
C. Kerangka Berfikir.......................................................................................20
D. Perumusan Hipotesis...................................................................................21
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................22
A. Waktu dan Tempat Penelitian.....................................................................22
B. Rancangan/ Desain Penelitian.....................................................................23
C. Populasi dan Sampel...................................................................................24
D. Variabel Penelitian......................................................................................24
E. Teknik Pengumpulan Data.........................................................................25
F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen.....................................................26
G. Teknik Analisis Data...................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................30
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan kognitif, psikomotor, dan
afektif pada anak-anak sekolah dasar. Keluarga memiliki peran yang sangat
besar dalam tumbuh kembang anak-anak sekolah dasar karena dalam
lingkungan keluarga anak lebih banyak menghabiskan waktunya. Selain itu,
orang tua menjadi sasaran utama anak untuk menceritakan hal-hal yang telah
dilakukan, dirasakan, serta pengalamannya selama di luar lingkungan keluarga
terutama di sekolah. Munirotul (2016:2) menyatakan bahwa, secara psikologis
keluarga berfungsi sebagai (1) pemberi rasa aman kepada anak dan anggota
keluarga lainnya, (2) sebagai sumber pemenuhan kebutuhan, baik kebutuhan
fisik maupun psikis, (3) sumber kasih sayang dan penerimaan diri, (4) model
pola perilaku yang tepat bagi anak untuk belajar menjadi anggota keluarga
yang baik, (5) pemberi bimbingan untuk pengebangan perilaku yang dianggap
tepat secara sosial, (6) pembentuk anak agar mampu memecahkan masalah
yang dihadapinya dalam rangka menyesuaikan dirinya terhadap kehidupan, (7)
pemberi bimbingan dalam belajar keterampilan motorik, verbal, dan sosial
yang dibutuhkan untuk penyesuaian diri, (8) stimulator bagi pengembangan
kemampuan anak untuk mencapai prestasi, baik di lingkungan sekolah
maupun di masyarakat, (9) pembimbibg dalam mengembangkan aspirasi, dan
(10) sebagai sumber persahabatan, teman bermain bagi anak sampai cukup
usia untuk mendapatkan teman di luar lingkungan keluarga, atau apabila
persahabatan di lur lingkungan keluarga sedang ana masalah/ tidak
memungkinkan. Setiap orang tua, pasti memnginginkan anak-anaknya
memiliki ilmu pengetahuan yang dijadikan bekal masadepannya kelak,
memiliki moral, dan beradab. Salah satu upaya yang dilakukan orang tua
untuk mencapai keinginan tersebut yaitu dengan mengikutsertakan anak pada
pendidikan formal. Tolak ukur anak-anak dapat mencapai tujuan atau
ketuntasan belajar selama di sekolah yaitu dilhat dari prestasi belajarnya. Dari
fungsi tersebut, dapat dilihat bahwa prestasi belajar siswa di sekolah juga bisa
dipengaruhi bagaimana peran orang tua dalam membimbing, merawat,
mengajari hal-hal baik terhadap anak. Hal tersebut dapat dirangkum atau
disebut sebagai pola asuh orang tua terhadap anak di lingkungan keluarga.
4
Dari uraian di atas dapat diperoleh gambaran yang menggerakkan
peneliti untuk melakukan penelitian di SD Negeri Soprayan, khususnya kelas
V. Berpedoman pada pemikiran tersebut, peneliti mengangkat judu “Pengaruh
Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V di SD Negeri
Soprayan Girikerto, Turi, Sleman”.
B. Identifikasi Masalah
1. Pengaruh pola asuh orang tua akan berdampak pada prestasi belajar siswa.
2. Tidak sedikit anak yang merasa terbebani dengan penerapan pola asuh
orang tua yang tidak sesuai dengan karakteristik/kondisi anak.
3. Banyaknya faktor-faktor baik internal maupun eksternal yang
mempengaruhi prestasi belajar anak.
C. Pembatasan Masalah
1. Materi yang dibahas pada penelitian ini adalah seputar pola asuh orang tua
dan prestasi belajar siswa.
2. Pola asuh dalam bahasan ini adalah pola asuh otoriter, permisif, dan
demikratis.
3. Penelitian ini dilakukan pada kelas V SD Negeri Soprayan Girikerto, Turi,
Sleman.
D. Rumusan Masalah
5
2. Adakah pengaruh pola asuh orang tua dengan prestasi prestasi belajar
siswa kelas V SD Negeri Soprayan?
3. Pola asuh manakah yang paling tepat diterapkan oleh orang tua untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Soprayan?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
F. Manfaat Penelitian
6
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
7
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh
orang tua adalah suatu proses interaksi antara orang tua dengan anak yang
meliputi kegiatan seperti memelihara, mendidik, membimbing, menjajari
serta mendisiplinkan anak dalam mencapai kedewasaan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
8
Pola asuh otoriter ditandai dengan adanya aturan-aturan yang kaku
dari orang tua. Kebebasan anak sangat dibatasi, orang tua memaksa
anak untuk berperilaku seperti yang diinginkannya. Bila aturan-aturan
ini dilanggar, orang tua akan menghukum anak, biasanya hukuman
yang bersifat fisik.
2.) Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis ditandai dengan adanya sikap terbuka antara
orang tua dengan anaknya. Mereka membuat aturan-aturan yang
disetujui bersama. Anak diberi kebebasan untuk mengemukakan
pendapat, perasaan, dan keinginannya dan belajar untuk dapat
menanggapi pendapat orang lain.
3.) Pola Asuh Permisif
Pola asuh ini ditandai dengan adanya kebebasan yang diberikan pada
anak untuk berperilaku sesuai dengan keinginannya sendiri. Orang tua
tidak pernah memberi aturan dan pengarahan kepada anak. Semua
keputusan diserahkan kepada anak tanpa adanya pertimbangan orang
tua.
Dari berbagai pengertian serta pendapat para ahli di atas, mengenai
jenis-jenis pola asuh orang tua, pada dasarnya terdapat tiga jenis pola asuh
orang tua,yang sering diterapkan orang tua pada kehidupan sehari-hari,
karena hal tersebut dapat dilihat dari pengertian jenis-jenis pola asuh
menurut Hourlock, yaitu pola asuh otoriter, pola asuh demokratis, dan
pola asuh permisif.
9
Maksudnya para orang tua belajar dari metode pola pengasuhan yang
pernah didapat dari orang tua mereka sendiri.
2.) Tingkat pendidikan orang tua
Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan tinggi berbeda pola
pengasuhannya dengan orang tua yang hanya memiliki tingkat
pendidikan yang rendah.
3.) Status ekonomi serta pekerjaan orang tua
Orang tua yang cenderung sibuk dalam urusan pekerjaannya
terkadang menjadi kurang memperhatikan keadaan anak-anaknya.
Keadaan ini mengakibatkan fungsi atau peran menjadi “orang tua”
diserahkan kepada pembantu, yang pada akhirnya pola pengasuhan
yang diterapkanpun sesuai dengan pengasuhan yang diterapkan oleh
pembantu.
10
e.) Tidak kaku/ luwes
3.) Pola Asuh Permisif
Ciri-ciri orang tua berpola asuh permisif menurut menurut Yatim
dan Irwanto (1991: 102) dalam (Isni, 2014) adalah sebagai
berikut:
a.) Kurang membimbing
b.) Kurang kontrol terhadap anak
c.) Tidak pernah menghukum ataupun memberi ganjaran pada
anak
d.) Anak lebih berperan daripada orang tua
e.) Memberi kebebasan terhadap anak
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar berasal dari dua kata yaitu “prestasi” dan “belajar”,
dimana kedua kata tersebut memiliki arti yang berbeda. Untuk memahami
dan mengetaui lebih lanjut mengenai prestasi belajar, peneliti akan
menjabarkan makna dari kedua kata tersebut.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah sebuah
hasil yang telah dicapai dari apa yang telah dilakukan, dikerjakan, dan
sebagainya. Sedangkan belajar adalah proses penguasaan pengetahuan
atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.
Sedangkan apabila digabungkan, Sutratinah (2001:43) dalam M. Zaiful,
dkk (2019:20) mengartikan prestasi belajar merupakan sebuah penilaian
hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbil, angka,
huruf, maupun kalimat yang mencerminkan hasil yang telah dicapai oleh
setiap anak dalam setiap periode tertentu. Selain itu, Muhibbin (1995:141)
dalam M. Zaiful, dkk (2019:20) berpendapat bahwa prestasi belajar
adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dalam sebuah program pengajaran. M. Zaiful, dkk (2019:20)
11
menyatakan prestasi belajar merupakan hasil (penguasaan) yang dicapai
oleh siswa dalam bidang studi tertentu setelah mengikuti porses belajar-
mengajar.
Dari berbagai pengertian prestasi belajar menurut para ahli di atas,
dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah capaian siswa yang didapatkan
selama proses pembelajaran yang diikutinya. Sedangkan belajar
merupakan suatu proses pembelajaran sejak awal sampai dengan akhir
pembelajaran. Dari kedua kata tersebut, dengan mempertimbangkan
pendapat para ahli mengenai ppengerian prestasi belajar, peneliti
menyimpulkan prestasi belajar adalah hasil capaian siswa selama
mengikuti pelajaran yang telah diprogramkan oleh pendidikan, yang mana
prestasi belajar dapat dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan siswa
dalam mengikuti pelajaran dan keberhasilan guru dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
12
1.) Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa), meliputi keadaan
kondisi jasmani (fisiologis), dan kondisi rohani (psikologis).
2.) Faktor Eksternal (faktor dari luar diri siswa), terdiri dari factor
lingkungan, baik social dan non social dan faktor instrumental.
13
karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam memahami materi
pembelajaran.
14
dengan mengadakan evaluasi. Menurut Norman E dalam (Sarah, 2014: 44)
menyebutkan bahwa evaluasi adalah:
15
2.) Teknik Non Tes
Untuk menilai aspek tingkah laku, jenis teknis nontes lebih sesuai
digunakan sebagai alat evaluasi. Seperti menilai aspek sikap, minat,
perhatian, karakteristik, dan lainnya yang mencakup segi afektif. Pada
umumnya, teknik non tes digunakan untuk menilai kemampuan peserta
didik yang berhubungan dengan kepribadian dan sikap sosialnya dalam
proses belajar mengajar di sekolah (Sarah, 2014:46).
16
No Nama (Inisial) Jumlah Skor (X)
15 DTA 62
16 DA 56
17 DE 61
18 ESP 55
19 FMS 66
20 FP 62
21 GG 63
22 HS 56
23 IS 60
24 LM 58
25 MW 62
26 M. R A 64
27 M. R H 56
28 M. R 68
29 NA 62
30 NR 55
31 Nur 54
32 RD 56
33 RF 67
34 RS 56
35 RA 67
36 RJ 50
37 VR 67
38 YA 50
39 YP 66
40 ZA 66
∑ N =40 ∑ X=2,415
17
2. Prestasi Belajar Siswa
18
29 NA 75
30 NR 70
31 Nur 65
32 RD 70
33 RF 75
34 RS 75
35 RA 80
36 RJ 65
37 VR 80
38 YA 65
39 YP 80
40 ZA 80
∑ N =40 ∑ Y =2970
3. Hasil Analisis Korelasi
19
Untuk melihat interpretasi terhadap angka indeks korelasi product moment
secara sederhana terletak pada angka 0,71-0,90 yang berarti korelasi antara
variabel X dengan Variabel Y itu adalah terdapat korelasi yang kuat atau
tinggi.
20
minimum yang diperoleh yaitu 50,00 dan skor maksimum yaitu 74,00,
dengan standar deviasi sebesar 5,12254, nilai mean sebesar 60,37 dan
Sum atau jumlah skor yang diperoleh sebesar 2415.
b. Hasil penelitian yang diperoleh Variabel Y berada pada interval 75.00
dengan perolehan mean sebesar 74.25 dan median sebesar 70.00 14
orang berarti nilai rata-rata ini memperoleh standar nilai baik dengan
skor minimum yang diperoleh yaitu 65.00dan skor maksimum yaitu
80.00 dengan standar deviasi sebesar 5.25625, dan Sum atau jumlah
skor yang diperoleh sebesar 2970.
c. Melihat besarnya ‘ro’ yang diperoleh 0,711 sedarngkan ‘rt’ masing-
masing sebesar 0,320 dan 0,413. Dengan demikian rxy atau ‘ro’ pada
taraf signifikansi 5% dan 1% lebih besar dari ‘rt’. Dapat disimpulkan
antara variabel x terhadap variabel y terdapat hubungan yang
signifikan.
d. Melihat besarnya t Hit = 6,215 dengan dk (n-2), tk (0,025 dan 0,05) =
2,024 dan 1,686, dengan demikian t hit
=6,215 > t tab = 2,024 dan
1,686. Hal ini menunjukkan bahwa hª dierima dan hº ditolak, dengan
demikian pada taraf signifikansi 5% dan 25%, Ha diterima sedangkan
Ho ditolak. Dari hasil perhitungan koefisien determinasi dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa ditentukan atau dipengaruhi
oleh pola asuh orang tua sebesar 50,55%. Maka 49,45% lagi
ditentukan oleh faktor atau variabel lain.
C. Kerangka Berfikir
Mendidik anak dengan baik dan tepat berarti menumbuhkembangkan
potensi yang ada pada anak secara wajar. Potensi yang dimaksudkan yairu
potensi secara kognitif, afektif, psikomotor dan pemenuhan kebutuhan akan
jasmani dan rohani pada anak. Kebutuhan jasmani itu sendir seperti sandang,
pangan dan papan. Sedangkan kebutuhan akan rohani antara lain seperti
perasaan, intelektual, dan budi pekerti.
21
Peluang yang paling besar menghabiskan waktu serta paling dekan akan
kebutuhan jasmani dan rohani pada anak adalah orang tua. Selain itu, dalam
ajaran Islam orang tua mempunyai kewajiban utntuk mendidik anak sesuai
dengan fitrahnya, yaitu keimanan kepada Allah SWT. Fitrah sendiri merupakan
kerangka dasar operasional dari penciptaan manusia. Dalam lingkungan
keluarga terdapat kekuatan potensial yang perlu dikerahkan kepada anak untuk
mencapai tujuan pencipta-Nya.
Salah satu tolak ukur keberhasilan orang tua dalam mendidik anaknya
secara umum yaitu dilihat dari hasil prestasi belajar siswa di sekolah. Namun,
tingkat keberhasilan atau prestasi belajar siswa itu sendiri memiliki berbagai
faktor yang mempengaruhinya termasuk adalah pola asuh orang tua karena
orang tua merupakan tempat seorang anak untuk menceritakan pengalamannya,
berkeluh kesah, meminta hal yang diinginkan, dan sebagainya. Sehingga, orang
tua diindikasikan memiliki pengaruh besar terhadap prestasi belajar siswa
sesuai dengan pola asuhnya. Dalam proposal penelitian ini, kerangka berpikir
dapat digambarkan sebagai berikut:
D. Perumusan Hipotesis
Hipotesis Nul (H0) : Tidak terdapat pengaruh antara pola asuh orang tua
22
terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri
Soprayan.
Hipotesis Kerja (H1) : Terdapat pengaruh antara pola asuh orang tua
terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri
Soprayan.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
penelitian akan dilakukan di SD Negeri Soprayan yang beralamatkan
Dusun Soprayan RT 02/RW 03, Padukuhan Soprayan, Desa Girikerto,
Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Propinsi Yogyakarta. Lebih detailnya
yaitu di kelas lima.
2. Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian akan dilaksanakan selama 3 bulan yaitu dari
bulan Februari hingga bulan April 2021, dengan jadwal kegiatan penelitian
sebagai berikut:
23
No Hari, Tanggal Kegiatan Penelitian Keterangan
27 Februari Pengajuan dan seminar
1.
2021 judul skripsi
Mengetahui dan
Mengajukan permohonan
2. 12 Maret 2021 menghadap kepala
ijin penelitian
sekolah
Observasi sekolah dan
pengumpulan data SD
Negeri Soprayan meliputi:
Mengetahui serta
a. Sejarah singkat SD
3. 12 Maret 2021 menghadap Kepala
Negeri Soprayan
Sekolah dan staf TU
b. Komponen pendidikan
(guru, karyawan, dan
siswa)
Masuk kelas V untuk Didampingi guru
4. 5 April 2021 melaksanakan kegiatan kelas V SD Negeri
perkenalan Soprayan
Observasi kepada siswa
kelas V serta penentuan Didampingi guru
5. 12 April 2021 populasi dan sampel. kelas V SD Negeri
Penyebaran angket atau Soprayan
kuisioner.
Didampingi guru
Pembahasan hasil kuisioner
6. 19 April 2021 kelas V SD Negeri
di hadapan siswa kelas V
Soprayan
Pengumpulan data
presentasi belajar siswa Didampingi guru
7. 21 April 2021 selama semester I yang kelas V SD Negeri
dirangkum dalam buku Soprayan
raport siswa.
24
No Hari, Tanggal Kegiatan Penelitian Keterangan
Didampingi guru
Memberikan kesimpulan
8. 21 April 2021 kelas V SD Negeri
penelitian
Soprayan
Untuk mencari pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar
siswa, peneliti membuat angket yang akan digunakan untuk mengukur niali
angka variabel X (Pola Asuh). Sedangkan untuk mencari nilai angka variabel
Y (prestasi belajar), peneliti mengumpulkan data nilai raport siswa kelas V
sellama semester I. untuk memperoleh hasil apakah antara variabel X
berpengaruh terhadap Variabel Y, maka akan dihitung menggunakan rumus
korelasi r Product Moment Pearson secara manual dan otomatis menggunakan
aplikasi IBM SPSS.
25
Secara keseluruhan, desain atau rancangan dari penelitian ini saya
gambarkan secara garis besarnya sebagai berikut:
2. Sampel
26
Sedangkan sampel adalah sebagian anggota atau elemen dari populasi
yang mewakili karakteristik dari populasi tersebut lazim Edi R (2016:34).
Dalam menentukan sampel, peneliti mengacu kepada pendapat Suharsimi
(2006:136) dalam (Sarah, 2014: 66), yaitu:
Apabila subjeknya kurang dari 100 orang, lebih baik jumlah populasi
tersebut diambil semuanya sehingga menjadi penelitian populasi,
namun apabila jumlah sumbernya besar atau lebih dari seratus orang
dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih.
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu pola asuh orang tua
dan prestasi belajar siswa. Variabel bebas (Independent Variable) merupakan
suatu penyebab yang dipandang sebagai penyebab kemunculan variabel terikat
Edi R (2016: 52). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pola Asuh Orang
Tua dari siswa kelas V SD Negeri Siprayan. Sedangkan variabel terikat
(Dependent Variabel) merupakan merupakan suatu hal yang dipandang atau
diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi. Variabel terikat dalam penelitian
ini adalah Siswa Kelas V SD Negeri Soprayan.
27
penciuman, dan peraba). Pada metode observasi ini, peneliti menggunakan
observasi partisipatori. Obyek observasi adalah:
a.) Observasi terkait kondisi dan situasi SD Negeri Soprayan.
b.) Mengamati secara langsung baik berupa gejala yang tampak maupun
dokumen serta kondisi fisik objek penelitian tersebut.
2.) Wawancara, yaitu percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas
pertanyaan. Wawancara ini dilakukan terhadap Kepala Sekolah, TU SD
Negeri Soprayan, dan Guru Kelas V.
3.) Angket/ Kuisioner, yaitu angket ini diberikan kepada siswa untuk
memperoleh informasi mengenai pola asuh orang tua dan sikap
keberagamaan siswa baik di sekolah maupun di rumah. Angket dibuat
dengan skala Likert yang mempunyai empat kemungkinan jawaban yang
berjumlah genap ini dimaksud untuk menghindari kecenderungan
responden bersikap ragu-ragu dan tidak mempunyai jawaban yang jelas
atau tidak pasti.
4.) Dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa
catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
agenda dan sebagainya yang ada di kelas V SD Negeri Soprayan.
28
Validitas merupakan penentuan apakah alat yang akan digunakan
untuk mengukur dapat mengukur apa yang akan diukur (Sunarti, Selly, 2013:
87). Hal tersebut, maksudnya adalah proses uji validitas terhadap angket atau
kuisioner yang akan digunakan untuk mengukur penelitian, apakah angket
tersebut dapat mengukur pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi
belajar atau tidak, kemungkinan angket tersebut valid, cukup valid, kurang
valid, atau tidak valid. Adapun rumus untuk menentukan validitas instrumen
dengan menggunakan Pearson Product Moment, yaitu sebagai berikut:
N (∑ XY ) - ( ∑ X )( ∑ Y )
r xy =
√ {N ∑ X -( ∑ X ) } \{N ∑ Y -( ∑ Y) \}
2 2 2 2
(
∑ Si
)
2
k
α= × 1− 2
k −1 St
Keterangan:
α : koefisien reliabilitas
k : banyaknya butir pertanyaan yang valid
2
Si : varian skor butir
2
St : varian skor total
29
Croncbach’s Alpha Internal Consistency
Excellent/ High-Stoke testing (sangat
α ≥ 0,9
diterima)
0,7 ≤ α < 0,9 Good/ Low-Stakes testing (diterima)
0,6 ≤ α < 0,7 Acceptable (cukup diterima)
0,5 ≤ α < 0,6 Poor (kurang diterima)
α < 0,5 Unacceptable (tidak dapat diterima)
1. Checking
Dalam pegolahan data yang pertama kali dilakukan yaitu pengecekan.
Hal tersebut berarti semua angket harus diteliti satu persatu mengenai
kelengkapan, validitas angket, reliabilitas angket, dan kebenaran pengisian
angket sehingga terhindar dari kekeliruan dan kesalahpahaman.
2. Scoring
Setelah tahapan editing, maka selanjutnya peneliti memberikan skor
terhadap pertanyaan yang ada pada angket.
3. Pengujian Hipotesis
Selanjutnya adalah perhitungan hasil pengisian angket yang
dinyatakan dalam bentuk score. Score tersebut digunakan sebagai bahan
menghitung baik secara manual dan otomatis menggunakan SPSS, apakah
ada korelasi atau pengaruh antara pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar
siswa, maka yang digunakan adalah rumus “r” korelasi product moment
pearson. Korelasi Pearson Product Moment dapat mengukur seberapa kuat
30
hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Adapun rumusnya dalam
perhitungan manual sebagai berikut:
N (∑ XY ) -( ∑ X )( ∑ Y )
r xy =
√ {N ∑ X -( ∑ X ) } \{N ∑ Y -( ∑ Y) \}
2 2 2 2
Keterangan:
r xy : korelasi product moment pearson
N : Jumlah responden
∑ xy : Jumlah hasil kali antara skor x dan skor y
4. Deskripsi Interpretasi
Setelah pengujian hipotesis, dilanjutkan dengan memberikan
interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment pearson
dengan interpretasi kasar atau sederhana, yaitu dengan mencocokkan hasil
perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product moment pearson.
31
tinggi.
Antara variabel X dan variabel Y
0,91 – 1,00 terdapat korelasi yang sedang atau
sangat tinggi.
df = N - nr
Df : Degrees of Freedom
N : Number of Cases (jumlah total sampel yang diamati)
Nr : banyaknya variabel
r √ n−2
t Hitung=
√1−r 2
6. Analisis Koefisien Determinasi
Analisis selanjutnya adalah untuk mencari kontribusi variabel X
terhadap variabel Y dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
KD = r2 x 100%
Edi Riadi. (2016). Statistika Penelitian (Analisis Manula dan IBM SPSS).
32
Yogyakarta: Andi Offset.
Isni, A. (2014). Pengaruh pola asuh orangtua terhadap prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran Akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 26 Bandung
Universita Pendidikan Indonesia. In Cell.
https://doi.org/10.1016/j.cell.2009.01.043
Sarah, S. (2014). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar
Siswa SD Negeri 03 Pondok Petir (p. 120).
33