NAMA KELOMPOK :
RAHMAWATI (21115020)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat, Inayah,
Taufik dan Inayahnya Sehingga kami dapat menyelesaikan penyususnan proposal
ini dalam bentuk maupun isi nya yang sangat sederhana. Semoga proposal ini
dapat di pergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca.
proposal ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang dan
pengetahuan yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan proposal ini.
1. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan
permasalahan dengan pertanyaan penelitian “adakah hubungan stimulasi
motorik kasar dengan perkembangan kemandirian anak usia prasekolah di
taman kanak-kanak kelurahan 24 ilir Palembang
2. Tujuan penelitian
a. Tujuan umum
Diketahuinya antara stimulasi motorik kasar dengan perkembangan
kemandirian anak usia prasekolah di taman kanak-kanak kelurahan 24
ilir Palembang
b. Tujuan khusus
1. Diketahuinya stimulasi motorik kasar yang diberikan orang tua
kepada anak usia prasekolah di taman kanak-kanak kelurahan 24
ilir Palembang
2. Diketahuinya perkembangannya kemandirian anak usia prasekolah
di taman kanak-kanak kelurahan 24 ilir Palembang
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis
Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu
keperawatan khususnya pada keperawatan anak .
b. Manfaat praktis
1. Bagi sekolah dan guru
Diharapkan dapat menjadi hal pertimbangan unuk
meningkatkan pengembangan sekolah dalam pengawasan
dan mendidik anak mengenai perkembangan kemandirian
anak di sekolah.
Sebagai bahan untuk meningkatkan kerjasama dengan
orang tua dalam meningkatkan perkembangan kemandirian
anak.
2. Bagi orang tua dan anak
Sebagai bahan masukan orang tua agar lebih
memperhatikan dan meningkatkan dalam membimbing dan
melatih anak dalam tingkat kemandirian anak. Anak
mendapatkan stimulasi sesuai dengan perkembangannya
dan perkembangan anak akan optimal
3. Bagi institusi pendidikan
Sebagai informasi dan dapat dijadikan referensi bagi
mahasiswa lain mengenai proses perkembangan anak sesuai
umur dan tingkatannya. Karena, tidak semua anak
perkembangan kemandiriannnya sama dan sesuai dengan
umur anak
4. Bagi peneliti
Peneliti ini berguna sebagai sarana dalam mengembangkan
dan memperluas wawasan yang didapat selama pendidikan
tahap akademik dengan mengaplikasikannya dalam
penelitian berdasarkan kenyataan yang terjadi dilapangan.
Serta menambah pengetahuan penulis dalam bidang
keperawatan dan sekaliguas sebagai media untuk
mengemukakan pendapat secara objektif mengenai
hubungan stimulasi motorik kasar terhadap perkembangan
kemandirian anak usia prasekolah.
4 . Ruang lingkup
Penelitian ini termaksuk area keperawatan anak yang dilaksanakan
untuk mengetahui hubungan stimulasi motorik kasar dengan
perkembangan kemandirian anak usia prasekolah di taman kanak-kanak
kelurahan 24 ilir Palembang . peneliti ini merupakan penelitian dengan
cross sectional design, data yang digunakan adalah data primer dan
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden
melalui wawancara dari hasil pengisian kuisioner oleh responden. Peneliti
melakukan wawancara kepada orang tua anak di taman kanak-kanak
kelurahan 24 ilir Palembang. Selain wawancara , peneliti juga mengambil
data melalui pengisian kuisioner. Kuisioner merupakan serangkaian data
pertanyaan formal yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari
responden .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan teori
1. Anak prasekolah
Anak prasekolah adalah saat baru inisiatif anak dan mandiri. Anak-
anak di sekolah untuk sebagian hari mereka dan anak belajar banyak dari
kotak sosial ini keterampilan bahasa berkembang dengan baik, dan anak
mampu untuk mengerti dan berbicara dengan jelas. Bermain yang tak ada
habisnya menggugah dunia anak prasekolah. Mereka mungkin tertarik
dengan alat bermain seperti membentuk binatang, lalu memotong dan
menempel kertas, lalu mengambar dan mewarnai (wong,2008)
Anak prasekolah antara usia 2 dan 5 tahun isu-isu yang keterikatan
dan dibentuk kembali oleh kemunculan bahasa dan dimainkan dalam
konteks lingkungan sosial yang semakin luas . sebagai balita, anak belajar
berjalan kaki dan berlari. Sebagai anak pra sekolah , mereka
mengekspolorasi perkembangan emosional, bergantian antara oposisi yang
keras kepala dan ceria, antara eksplorasi yang brani dan ketergantungan
yang melekat. ( nancy,2005)
Cirri-ciri anak usia prasekolah yaitu perkembangan anak lebih
matang yang mampu mengatur system syaraf otot yang memungkinkan
anak lebih lincah dan aktif bergerak, dengan meningkatnya usia anak
Nampak perubahan-perubahan dari gerakan kasar menjadi gerakan yang
lebih halus. Dalam usia ini kemampuan berbahasa lisan pada anak akan
berkembang, karena selain terjadi pematangan pada organ-organ bicara
dan fungsi berfikir juga dipengaruhi oleh lingkungan yang ikut
mengoptimalkan perkembangan anak seperti pemberian stimulus pada
anak (gunarsa,2008)
Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah , untuk itu panca
indra dan system reseptor serta proses memori harus sudah siap sehingga
anak mampu belajar dengan stabil . perlu di perhatikan pada masa ini anak
belajar dengan cara bermain .(fikawati, sandradkk,2015)
2. Perkembangan anak prasekolah
a. Definisi
Perkembangan (development) merupakan dan perluasan secara
bertahap , perkembangan tahap kompleksitas dari yang lebih rendah ke
yang lebih tinggi, peningkatan dan perluasan kapasitas seseorang
pertumbuhan, maturasi serta pembelajaran (wong,2008)
Perkembangan (development adalah bertambahnya kemampuan
(skill)dalam struktur fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
yang teratur dan, sebagai hasil dari proses pematangan, perkembangan
menyangkut adanya proses diferisiansi dari sel-sel tubuh, jaringan
tubuh , organ-organ system organ untuk dapat memenuhi fungsinya
masing-masing perkembangan, emosi intelektual dan tingkah laku
sebagai hasil interaksi d
engan lingkungan juga termaksuk dalam perkembangan
ini.(anik,2012)
Perkembangan adalah proses pematangan atau maturasi fungsi
organ tubuh, yang diperlihatkan oleh perkembangannya kemampuan
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, sehingga dapat bersifat
kualitatif serta kuantitatif. (marni dan kukuh, 2015)
Perkembangan anak setiap tahunnya akan berubah sesuai dengan
perkembangannya, khususnya penyempurnaan fungsi motorik,
personal sosial, bicara dan bahasa. (wong,2004). Perkembangan
motorik anak dikatakan makin meningkat, diantara lain yang harus
dicapai : (susilowati, 2012)
1. Naik turun tangga tanpa dibantu, dengan menggunakan kaki
kanan dan kiri secara bergantian; bias melompat dari undakkan
yang terendah, mendarat dengan kedua kaki
2. Berdiri seimbang dengan satu kaki untuk jangka waktu pendek
3. Menendang pola besar
4. Makan sendiri
5. Meloncat di tempat
6. Mengayuh sepeda kecil beroda tiga atau besar
7. Menangkap bola yang yang dilempar dengan direntagkan
8. Sering main ayunan (tidak terlalu tinggi atau cepat) : tertawa,
dan minta di ayun
9. Menunjukkan pengendalian yang lebih terhadap crayon atau
spidol : membuat coreta mendatar, tegak lurus dan melingkar
10. Memegang crayon atau spidol diantara jari telunjuk dan tengah
dengan ibu jari (genggaman kaki tiga), tidak di genggam
seperti tahap sebelumnya
11. Membaik halaman buku satu perstu
12. Senang menyusun bangunan dengan menggunakan balok
13. Membangun bangun menara balok tingkat delapan atau lebih
14. Belajar bergaul dengan teman sebaya
15. Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial
secara umum perkembangan berbagi menjadi empat bidang,
yaitu :
a. Kemandirian dan sosial (personal –social)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri
bayi/anak untuk menyesuaikan diri dengan orang lain,
bersosialisasi, berinteraksi dengan lingkungannya dan perhatian
terhadap kebutuhan perorangan atau induvidu.
b. Motorik halus (fine motor)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan bayi/ anak untuk
menggunakan bagian tubuh tertentu, tidak memerlukan banyak
tenaga namun diperlukan kecermatan dan fungsi koordinasi
yang lebih komplek. Seperti koordinasi mata,tangan
memainkan dan menggunakan benda-benda kecil.
c. Motorik kasar (gross motor)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan bayi/anak untuk
menggunakan dan melibatkan sebagian besar bagian tubuh
biasanya menggunakan lebih banyak tenaga. Seperti duduk,
jalan,melompat dan gerakan umum otot besar.
d. Bicara dan bahasa
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan bayi dan anak
untuk memberikan respon terhadap suara, mendengar,
mengerti,memahami perkataan orang lain dan menggunakan
bahasa serta mengungkapkan perasaan dan pendapat melalui
kata-kata (wong,2008)
3. Karakteristik anak prasekolah
Ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik, motorik intelektual dan sosial
(Hurlock,2012)
a. Perkembangan fisik
1. Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan
keras
2. Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti
berlari,berjalan memanjat, dan melopat sebagai dari permainan
mereka.
3. Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil,
menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk.
4. Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu,rasa emosi, iri dan
cemburu. Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang di
miliki oleh teman sebayanya .
5. Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial
dengan orang-orang yang ada diluar rumah, sehingga anak
mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya,
orang-orang dewasa, dan saudra kandung di dalam keluarganya
b. Perkembangan motorik
Di usia prasekolah, gerakan tangan anak (handstoke) sudah pada taraf
membuat pola (pattern making). Pada keterampilan motorik kasar,
anak usia prasekolah sudah mampu menggerakkan seluruh anggota
tubuhnya untuk melakukan gerakan-gerakan seperti, berlari,memanjat,
naik-turun tangga, melempar bola, bahkan melakukan dua gerakan
sekaligus seperti melompat sambil melempar bola.
1. Perkembangan motorik kasar
Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot
besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang
dipengaruhi oleh kematangan anak sendri . tugas perkembangan
jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh, seperti berlari,
berjinjit,melompat, bergantung, melempar dan menagkap, serta
manjaga keseimbangan
2. Perkembangan motorik halus
Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus
atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh
kesempatan untuk belajar dan berlatih. Perkembangan motorik
halus anak prasekolah ditekankan pada koordinasi gerakkan
motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan
atau memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan
3. Perkembangan kognitif
4. Perkembangan personal sosial
Menurut Hurlock 2012, perkembangan sosial berarti kemampuan
berperilaku yang sesuai dengan tuntunan sosial . menjadi orang
yang mampu bermasyarakat (sozialized) memerulukan tiga proses.
Diantaranya adalah belajar berperilaku yang dapat diterima secara
sosial, memainkan peran sosial yang dapat diterima, dan
perkembangan sifat sosial.
Anak akan merasa senang bila anak memiliki sikap tepat waktu, untuk
mencapai kemampuan itu anak perlu peran orang tua dalam melatih
kedisiplinan anak. Anak menikmati bila diberi waktu untuk melakukan
tugas, misalnya 10 menit untuk berpakaian, setengah jam untuk
makan, dan mandi agar anak bisa mandiri.(musbikin,2012)
6. stimulasi
a. definisi
anak harus lebih diperlakukan sebagai pribadi yang aktif yang perlu
dirangsang stimulasi untuk menghadapi permasalahan melalui interaksi
dan komunikasi antara orang tua dan anak (Richard, 2013). Stimulasi
adalah perangsang dan latihan-latihan terhadapat kepandaian anak yang
datangnya dari lingkungan luar anak. Stimulasi ini dapat dilakukan oleh
orang tua , anggota keluarga atau orang dewasa lain di sekitar anak. (marni
dan kukuh, 2015)
stimulasi atau rangsangan dapat membantu pertumbuhan dan
perkembangan dengan menggunakan beberapa sasaran motorik kasar,
motorik halus, bahasa dan sosialisasi. Peran aktif orang tua terhadap
pemberian stimulasi pada anak sangat diperlukan terutama pada saat usia
balita. Peran aktif tersebut adalah dalam menciptakan lingkungan rumah
yang baik sebagai lingkungan sosial pertama yang dialami oleh anak.
Melalui pengamatannya terhadap tingkah laku secara berulang-ulang anak
ingin menirunya dan kemudian menjadi cirri kebiasaan atau
kepribadiannya .
stimulasi yang diberikan oleh orang tua dan pengasuh sangat
mendukung terhadap perkembangan anak yang optimal. Stimulasi verbal
sangat penting bagi perkembangan bahasa dalam periode tahun pertama.
Bay-bayi yang sering diajak bicar oleh ibu-ibu mereka memiliki tingkat
perkembangan yang lebih dari pada bayi yang tidak mengalami perlakuan
tersebut. Stimulasi berperan penting dalam perkembangan anak, semakin
orang tua sering memberikan stimulasi yang positif maka dalam hal ini
perkembangan anak akan berkembang secara optimal (UNICEF,2008)
b. prinsip-prinsip stimulasi
kemampuan dasar anak yang dirangsang dengan stimulasi terarah adalah
kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak halus, kemampuan bicara dan
bahasa serta kemampuan sosialisasi dan kemandirian . dalam melakukan
stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa prinsip dasar yang perlu
diperhatikan, yaiu: (murni dan kukuh,2015)
1. stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dalam kasih sayang
2. selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan
meniru tingkah laku orang-orang yang terdekat dengannya .
3. berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak .
4. lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi,
bervariasi, menyenagkan,tanpa paksaan dan tidak ada hukuman.
5. Lakukan stimulasi secara terhadap dan berkelanjutan sesuai umur
anak, terhadap ke 4 aspek kemampuan dasar anak
PERKEMBANGAN ANAK
PRASEKOLAH
Halus Kasar
Stimulasi motorik
Kasar 3-5 tahun
Menggambar Berjalan Perkembangan
Melatih anak untuk
membentuk benda berlari kemandirian anak
mencoba nelepas dan
dari plastisin melompat usia prasekolah (3-4
berpakaian sendiri
membut garis lurus melempar tahun )
mengajak anak dalam
dan lingkaran menangkap Mencuci tangan
aktifitas sehari-hari dan
menggunting menjijit merapikan tempat tidur
kebersihan melatih anak
melipat kertas (wong 2008) membereskan alat
mengenal sopan santun,
memegang bermainnya berpakaian
maaf dan terimakasih
makan mandi bermain
mengajak anak bergaul
bergaul dengan
(wiliams&wilkins
temannya
2015,L.ANDRIANI
(musbikin,2012)
Faktor-faktor DKK 2012)
yang
mempengaruhi
perkembangan
motorik anak
prasekolah :
Pengetahuan
Stimulasi motorik
sikap poala asuh
BAB III
KERANGKA KONSEP,DEFINISI OPRASIONAL, DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini terdiri dari variabel indipenden dan
variabel dependen. Variabel dependen adalah perkembangan kemandirian
anak sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah stimulus
motorik kasar.
Skema 3.1
Kerangka Konsep
B. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah unsur penelitian yang menjelaskan bagaimana
caranya menentukan variabel dan mengukur suatu variabel, sehingga
definisi operasionaal ini merupakan suatu informasi ilmiah yang akan
membantu penelitian lain yang ingin menggunakan variabel yang sama.
Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah
yang digunakan dalam penelitian ini secara operasional sehingga akhirnya
mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian,
(Setiadi,2013)
Tabel 3.1
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Hasil Ukur Skala
Ukur
1 Stimulasi Kegiatan Wawancara Kuisioner 1. Stimulus Ordinal
motorik kasar merangsang motorik kasar
kemampuan kurang, jika
otot-otot skor total
besar atau < 35 Type equation here.
sebagian
2. Stimulasi
tubuh anak
motorik
agar dapat Kasar
baik,jiki skor
tumbuh
total > 35
secara
(Cempakawati,
optimal
2014)
sesuai
dengan
perkembang
anak.
2 Perkembangan Bertambahn Observasi Denver 1. Normal,jika Ordinal
Kemandirian ya tidak ada
kemampuan keterlambatan
,struktur 2. Abnormal,
fungsi jika ada
tubuh dan keterlambatan
kesiapan
individu (Soetjiningsih,2014)
untuk
mengatur
dan
mengurus
aktifiyasnya
Sendiri
tanpa
bantuan
orang lain.
C. Hipotesis
Ada hubungan antara stimulus Motorik kasar dengan perkembangan
Kemandirian Anak Usia Prasekolah di Taman Kanak-Kanak kelurahan 24
ilir Palembang.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan
studi Deskripsi Korelasi yaitu untuk menjelaskan hubungan anatara
variabel. Pada penelitian ini mencari hubungan antara variabel
yang satu dengan variabel lainnya. Analisis ini dilakukan terhadap
data yang diperoleh, untuk divalidasi dengan data empiris yang
dikumpulkan.(Sudigdo & Sofyan,2014)
B. Variabel penelitian
Variabel adalah karakteristik subjek penelitian yang berubah dari
satu subjek ke subjek lainnya. Variabel independen adalah variabel
yang apabila ia berubah akibat perubahan variabel independen ini
disebut sebagai variabel dependen (Sudigdo &Sofyan,2014 ).Variabel
independen dalam penelitian ini adalah stimulus motorik kasar,dan
variabel dependen adalah perkembangan kemandirian anak.
C. Popularitas
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas sabjek
dan objek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu
yang ditetapkan oleh penelitian untuk diteliti (Wiratna,2014).
Populasi dalam penelitian adalah seluruh orang tua yang
memiliki anak usia(3-5 tahun ) ditaman kanak-kanak
keseleruhan 24 ilir Palembang dengan jumlah 189 anak .
2. sampel
sampel dalam penelitian ini adalah semua orang tua yang
memiliki anak usia praskolah ditaman kanak-kanan kelurahan
24 ilir palembang rumus pengambilan sampel menurut setiadi
(2013)
Rumus Slovin :
𝑁
n= 1+𝑁((𝑑2)
Keterangan :
n =besar sampel
N=Besar populasi
d=tingkat kepercayaan /ketepatan yang diinginkan (0,05)
189
n=
1+𝑁189(0,05)
189
n= 4,75
n= 39,78=40 Responden
Berdasarkan perhitungan diatas maka jumlah sampel yang
diperoleh adalah 40 responden.
kriteria eksklusif
a. orang tua anak yang tidak hadir pada saat penelitia
b. orang tua yang tidak mengizinkan anaknya terlibat dalam penelitia
Tabel 4.1
Populasi dan sampel Anak Usia prasekolah di Taman Kanak-kanak
Kelurahan 24 ilir Palembang
Nama TK Populasi Proporsi Samp
𝒏 el
×𝑷
𝟏𝟎𝟎
TK Nusa 44 44 40 9
× 100 = 23,4% × 23,4 = 9,3
189 100
indah 3
TK Basthanul 77 77 40 17
× 100 = 40,7% × 40,7 = 16,9
189 100
Aisiyiyah 3
TK MI 68 68 40 14
× 100 = 35,9% × 35,9 =14,3
189 100
Quraniyah 3
Berdasarkan tabel 4.1 tentang populasi dan sampel Anak usia prasekolah
ditaman kanak-kanak kelurahan 24 ilir palembang didapatkan jumlah sample yang
di TK Basthanul Nusa Indah 3 sebanyak 9 anak, di TK Bastanul Aisyiyah 3
sebanyak 17 anak, dan TK MI Quraniyah 3 sebanyak 14 anak.
D. Lokasi dan waktu penelitian
1. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan ditaman kanak-kanak kelurahan 24 ilir
palembang.
2. waktu penelitian
penelitian dilaksanakan pada tanggal 5 maret -28 maret 2018.
a. Uji Vliditas
Vaaliditas merupakan ukuran yang menunjukan sejauh mana
instrumen pengukuran maupun mengukur apa yang di ingin ukur.
sebuah alat ukur penelitian di katakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diteliti secara tepat(sugiono,2015). interumen
dapat di ketahui vailid apabila di ukur dan di ujikan pada
responden . tolak ukur uji validasi adalah sebgai berikut :
1) Jika r hitung > r tabel maka data tersebut valid
hasil yang di dapatkan dengan nilai r hitung 0,863 > r tabel
0,361 maka data tersebut di nyatakan valid
2) Jika r hitung r< maka tabel tesebut valid
b. Uji Realibiltas
Realibiltas menujukan pada suatu pengertian bahwa seseuatu
interumen cukup dapat di percaya untuk di gunakan sebagai alat
pengeumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik (
sugiyono,2015). suatu kuisoner di katakan reliabel apabila kuisoner
tersebut mempunyai hasil,artinya jika di kenakan pada objek yang
sama pada lain waktu hasil tetap sama . untuk menguji realibilitas
di gunakan rumus Cronhbanch Alpa kemudian dikorelasikan
dengan nilai pada r tabel.Dengan tolak ukur sebagai berikut :
1) Jika r hitung > tabel maka data tersebut reliabel
hasil yang dapat di gunakan dengan r hitung 0,791 > r tabel
0,361 maka data tersebut data tersbut di katakan reliabel.
2) Jika r hitung < r tabel makan data tersbut tidak reliabel
G. Penglolahan Data dan Analisis Data
1. Pengelohan Data
menurut (setiadi 2017),proses pengelolan data melalui tahap-tahap
sebagai berikut :
a. editing,yaitu memeriksa daftar pertanyaan yangtelah
diserahkan oleh para pengumpul data. Peneliti memeriksa
kuisioner yang telah diisi responden yang mencakup
kelengkapan pengirian yang dilakukan oleh
responden.sebelum data diolah,data perlu diedit terlebih
dahulu.
b. coding,yaitu mengklarifikasi jawaban –jawaban dari para
responden kedalam kategori.biasanya klarifikasi dilakukan
dengan cara memberi kode berbentek angka pada masing-
masing jawaban.Penneliti mengklarifikasikan jawaba-
jawaban dari kuisioner responden kedalam kategori yang
ditentukan, dan memberi tanda dan kode berbentuk angka
pada masing-masing lembar kuisioner
c. tabulasi data,yaitu pembuatan tabel yang berisikan berbagai
data yang diberikan kode sesuai kode dengan yang
dibutuhkan.Tabulasi data metode deskripsi umum terhadap
item yang diberi skor,b\mengubah jenis data dan
menyesuaikannya dengan tehnik anaklisa data adalam
bentuk pengelolah komputer
d. analisa data,yaitu merupakan sebuah cara mengelolah data
menjadi informasi agar karakterristik data tersebut muda
dipahami dan bermanfaat untuk solusi permasalahan,
terutama hal yang berkaitan dengan penelitian.Peneliti
menggunakan analisis data chaisquare test
e. interprestasi data,yaitu merupakan suatu kegiatan yang
membangunkan hasil dengan analisis pernyataan, kriteria
atau standar tertentu untuk menentukan makna dari data
yang dikumpulkam untuk menjawab data permaslahan
penelitian.Setelah data yang dikumpulkan dianalisis dengan
tehnik statistik hasilnya harus diinterprestasikan atau
ditabsirkan agar kesimpulan –kesimpulan penting mudah
digunakan oleh peneliti.
2. Analisa Data
a. univariat
analisa univariat merupakan analisa yang digunakan untuk
menganalisis satu variabel. analisa ini digunakan untuk mencari
gambaran dari satu variabel saja. (sugiono,2014).
Dalam penelitian ini variabel yang di analisis adalah
perkembangan kemandirian dan stimulasi motorik kasar
b. Bivariat
analisis bivariat merupakan metode yang digunakan untuk
melihat dua variabel yaitu bebas (Independen) dan variabel
terkait (Dependen ). (Sugiono,2014). Dalam penelitian ini,
analisis bivariat akan digunakan untuk mengetahui hubungan
variabel indipenden yaitu stimulasi motorik kasar dengan
variabel dependen yaitu perkembngan kemandirian anak.
H. Etika Penelitian
1. Informed cosent
Lembar persetujuan yang diperoleh bebas tampa tekanan atau
adanya bujukan setelah subjek peneliti pmemperoleh penjelasan
yang sewajarnya tentang peneliti tersebut,serta peneliti memberikan
informasi mengenai terjaminnya kerahasiaan biodata dan
pemeriksaan medis tentang subjek penelitian (Nutoadmojo,2010).
Peneliti telah memberi informasi yang lengkap sebelum melakukan
penelitian dan responden diminta menandatangani lembar Informed
cosent sebagai bukti bersedia menjadi responden peneliti.
2. Privaci
Peneliti perlu memperhatikan bahwa penelitian yang dilakukan
tetap menjaga kerahasiaan responden selama penelitian. Responden
mempunyai hak untuk mengharapkan bahwa data yang
dikumpulkan selama masa penelitian akan dijaga kerahasiaannya
(Hidayat,2007) selam pengumpulan data, peneliti telah memastikan
bahwa penelitian yang dilakukan tidak menginvasi melebihi batas
yang diperlukan dan menjaga kerahasiaan respinden peneliti.
3. Anonemity
Peneliti memebrikan jaminan dalam menggunakan sabjek penelitian
dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden
pada lembar alat ukur hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan
(Hidayat,2010).
Peneliti telah meyakinkan klien bahwa peneliti menjamin
kerahasiaan baik informasi maupun masalah yang berhubungan
dengan klien dengan tidak menyebarkan melebuhi data yang
diperlukan.
4. confidentiality
masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian baik informasi maupum masalah-
masalah lainnya semua informasi telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaan oleh peneliti (Hidayat,2007). peneliti telah menyakin
klien bahwa peneliti menjamin kerahasiaan baik informasi maupun
masalah-masalah yg berhubungan dengan klien dengan tidak
menyebar kuaskan melebibi dengan data yang diperlukan
5. protection from discomfort
Responden harus diyakini bahwa partisipasinya dalam penelitian
atau informasi yang telah diberikan tidak akan dipergunakan dalam
hal-hal dapat merugikan responden dalam bentuk apapun
(Nursalam,2008). Penelitian telah meyakinkan responden bahwa
data yang telah diberi tidak dipergunakan dalam hal-hal yang dapat
merugikan, serta menciptakan lingkungan yang nyaman bagi
responden pada saat melakukan penelitian.
6. Beneficience
Penelitian yang akan dilakukan memang mampu memberikan
manfaat kebaikan bagi kehilangan manusia (Swarjana,2015).
Penelitian telah memberikan manfaat berupa pentingnya stimulasi
orang tua terhadap perkembngan kemandirian anak usia pra
sekolah.
7. Justice
Penelitian yang akan dilakukan memang mampu memberikan
mafaat kebaikan bagi kehidupan manusia (Swarjana,2015).
Penelitian telah memberikan manfaat berupa pentingnya stimulasi
orang tua terhadap perkembangan kemandirian anak usia pra
sekolah. penelitian sudah memberikan keadilan kepada setiap klien
dengan cara pemberian informasi, tindakan dan komunikasi yang
sama.
I. Tahapan Pelaksanaan Penelitian
Adapun beberapa tahap penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1. Tahapan Persiapan
1. Pengajuan judul syarat utama dalam tahap penyusunan
proposal.
2. Setelah pengajuan judul diterima, penelitian mengajukan
surat studi pendahuluan dan ditanda tangani oleh kepala
program studi ilmu keperawatan STIKes Muhammadiyah
Pelembang
3. Mengurus surat izin studi pendahuluan dikesatuan bangsa
politik sumatra selatan dan dinas pendidikan kota
palembang untuk melakukan pengambilan data di beberapa
Taman Kanak-kanak kelurahan 24 ilir Palembang.
4. Mengirim surat izin studi pendahuluan dan surat izin
penelitian di Taman Kanak-kanak kelurahan 24 ilir
Palembang.
2. Tahap Pelaksanaan
1. Pengumpulan data,Kegiatan pengumpulan data yang
dilakukan didalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
a. Menentukan lokasi penelitian, dan menetapkan
beberapa tahap Kanak-kanap yang akan menjadi
lokasi penelitian. Hasil studi pendahuluan yang
didapatkan ada 3 Taman Kanak-kanak dikelurahan
24 ilir palembang.
b. Penelitian meminta izin untuk melalukan
pengambilan data di 3 Taman Kanak-kanak
kelurahan 24 ilir palembang dengan jumlah 189
anak.
c. Setelah didapatkannya data di 3 Taman Kanak-
kanak Kelurahan 24 ilir Palembang. Peneliti
mengumpulkan seluruh orang tua didalam satu
ruangan, dan menjelaskan tujuan dan penelitian
ini.penelitian akan memberikan lembar inform
consent zsbagai lembar persetujuan bahwa orang tua
bersedia menjadi responden.Setelah dibagikannya
lembar persetujuan peneliti akan menjelaskan
maksud dan tujuan lembar persetujuan ini diisi
untuk orangtua jika bersedia ikut terlibat dalam
penelitian.
d. Menyebarkan lembar kuisioner atau angket dan diisi
sesuai dengan pernyataan responden. Penelitian
menjelaskan bahwa masing-masing kuisioner ada
10 pertanyaan. Orangtua mengisi
kuisioner,penelitian juga mewawancarai orangtua
seputar topik penelitian.
e. Penelitian mengobservasi perkembangan motorik
anak dengan alat instrumen berupa lembar observasi
Denver pada saat belajar dikelas maupun pada saat
bermain diluar kelas
f. Setelah semua data terkumpul peneliti melakukan
pengecekan kembali setiap lembarn kuisioner
bahwa setiap butiran pertanyaan terisi, jika jika ada
lembar kuisioner bahwa setiap butiran pernyataan
terisi.jika ada lembar kuisioner belum terisi maka
akan diminta kembali untuk kelengkapannya.
g. Menganalisis hasil interprestasi data dan observasi
yang telah dilakukan kepada subjek penelitian dan
objek penelitian Analisis data menggunakan
pengelolahan data yang komputer.
h. Menerapkan data yang telah dilakukan penelitian
selama penelitian berlangsung.
Daftar Pustaka