Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN SUPERVISI

Nama Mahasiwa : MSY. NING BARIAH

Tanggal Praktik : 25/11/2019

Tempat Praktik : E2

A. Identitas Pasien
Nama : An. T
Tempat/ Tanggal Lahir : Teluk Betung, 28/02/2003
Nama Ayah :Tn. T
Nama Ibu : Ny. S
Alamat : Teluk Betung
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan Ayah : SMA

B. Keluhan Utama : Demam Kurang Lebih 5 Hari


C. Riwayat Kesehatan Masuk Rumah Sakit
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 14/11/2019 di IGD pasien mengatakan muntah
kurang lebih 10 x/hari disertai mual, demam kurang lebih 3 hari, batuk pilek, nyeri
uluhati, nafsu makan berkurang, lemas, BB 38 kg, nadi : 100 x/menit, S : 36,5 derajat
celcius, RR : 22 x/mnt
D. Riwayat Penyakit Sekarang
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 18 november 2019, pasien mengatakan demam
kurang lebih 5 hari, demam muncul saat siang dan malam hari, demam berkurang
kurang lebih 15 menit setelah diberi obat paracetamol, demam disertai mual dan
muntah kurang lebih 7 x/hari, GCS 15, kesadaran composmetis, BB : 38 KG, N :
90x/mnt, S: 38,5 celcius, RR : 20 x/mnt.

E. PEMERIKSAAN FISIK (Head to toe)

1. Kepala
Bentuk mesosepalus, tidak terdapat kotoran atau ketombe, pergerakan tidak
kaku dapat digerakkan ke kiri kekanan, tidak terdapat luka pada kulit kepala
dan kulit kepala cukup bersih.
2. Rambut
Rambut klien pendek lurus, warna hitam dan rambut klien terlihat bersih.
3. Mata
Bentuk mata simetris, fungsi penglihatan baik, konjungtiva tidak anemis, pupil
dan reflex cahaya baik, klien tidak memakai alat bantu penglihatan.
4. Hidung
Bentuk dan posisi hidung simestris, fungsi penciuman baik, tidak terdapat secret
atau benda asing yang menempel, tidak terdapat epitaksis dan tidak ada
peradangan.
5. Telinga
Bentuk dan posisi simetris, ketajaman pendengaran baik, tidak terdapat serumen
dan cairan pada lubang telinga, tidak terdapat perdarahan dank lien tidak
menggunakan alat bantu pendengaran.
6. Mulut dan gigi
Bentuk bibir simetris, warna bibir tampak kehitaman, mikosa bibir tampak
kering, fungsi pengecapan baik, tidak terdapat perdarahan dan pendengaran,
mulut cukup bersih dank lien tidak menggunakan gigi palsu.
7. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid, tidak terdapat
peradangan dan leher dapat digerakkan secara anatomis.
8. Thorax (fungsi pernafasan)
Bentuk simetris, tidak terdengar bunyi wheezing dan tidak ada penurunan
ekspansi paru kiri dan kanan.
9. Abdomen
Bentuk simetris, abdomen terlihat bersih tidak terdapat luka. Abdomen klien
kembung saat perkusi, saat auskultasi bising usus 15x/menit (Normal: 8-
12x/menit).
10. Reproduksi
Jenis kelamin klien adalah laki-laki
11. Ekstremitas
 Ekstremitas atas: dapat digerakkan dengan baik dan ekstremitas atas
dekstra terpasang infuse.
 Ekstremitas bawah: keduanya dapat digerakkan dengan baik tapi
keadaan klien yang lemah terpaksa klien istirahat total ditempat tidur.
12. Integument
Warna kulit klien sawo matang, tidak terdapat lesi dan memar.
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan lablatorium
Tanggal 14/11/2019

Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan


Hematologi
Darah rutin
Leukosit 21,6 4-10 X10^3/UL
Eritrosit 4 4,4-5,6 X10^3/UL
Emoglobin 10,4 13-18 g/dl
Hematokrit 30,3 40-50 %
MCV 75,8 80-100 Fl
NCH 26 28-34 Pg/sol
NCHC 34,3 32-36 g/dl
Tromosit 502 150-450 X10^3/UL
MPV 6,2 6,5-12 Fl
DDW 14,7 9,0-17,0
RDW-C 13,8 11,5-14,5 %
RDW-SD 41,4 35-56 Fl
PCT 0,311 0,108-0,282 %
Diff count
Limfosit % 7,8 15-45 %
Gran % 75 50-70 %
Mid % 17,2 4,0-10 %
Limfosit# 1,7 1,25-4,0 X10^3/UL
Gran # 16,2 2,50-7,0 X10^3/UL
MID # 3,7 0,1-1,5 X10^3/UL

Tanggal 14/11/2019

Pemeriksaan Hasil Rujukan


Imunologi
Widal
Salmonella thypi H 1/320 Negative
Salmonella thyphi O 1/160 Negative
Salmonella parathypi AO Negative Negative
Salmonella parathypib BO 1/80 Negative
G. Patway
H. Diagnosa Keperawatan
a. Hipertermi b.d proses infeksi salmonella thypi
b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah
c. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan
dengan intake tidak adekuat.

I. Perencanaan Keperawatan

NANDA NOC NIC


Hipertermi b.d proses Indikator:  Identifikasi penyebab / factor
infeksi salmonella thypi  Suhu 36,5 – yang dapat menyebabkan
37,5oC hipertermi
 Bibir lembab  Observasi cairan masuk dan
 Kulit tidak teraba keluar, hitung balance cairan
panas  Beri cairan sesuai kebutuhan
 Aktifitas sesuai bila tidak bila kontraindikasi
kemampuan  Berikan kompres air hangat.
 Anjurkan pasien untuk
mengurangi aktifitas yang
berlebihan saat suhu naik /
bedrest total
 Anjurkan pasien
menggunakan pakaian yang
mudah menyerap keringat
 Ciptakan lingkungan yang
nyaman
Kolaborasi :
Pemberian antipiretik
Pemberian antibiotic
Kekurangan volume Keseimbangan cairan Pengelolaan cairan
cairan berhubungan Indikator: Aktifitas:
dengan muntah  Keseimbangan  Pantau berat badan
Defenisi : penurunan intake dan output biasanya dan
cairan intravaskuler 24 jam kecendrungannya
intestinal dan atau  Berat badan stabil  Mempertahankan intake
intraseluler, contohnya  Tidak ada rasa dan output pasien
dehidrasi, kehilangan haus yang  Pantau ststus hidrasi
cairan tanpa perubahan berlebihan  Memonitor status
sodium.  Elektrolit serum hemodynamic termasuk
Batasan karakteristik : dalam batas CVP, MAP, PAP, dan
Kelelahan, kehilangan normal PCWP
berat badan.  Hidrasi kulit tidak  Pantau tanda-tanda vital
ada pasien
 Pantau status nutrisi
pasien

Ketidakseimbangan Status nutrisi Mengontrol Nutrisi


Nutrisi Kurang dari Indikator: Aktivitas:
Kebutuhan Tubuh  Intake nutris  Menimbang berat badan
berhubungan dengan  Intake makanan pasien pada jarak yang
intake tidak adekuat dan cairan ditentukan
Defenisi: ketidak  Energi  Memantau gejala
cukupan intake nutrisi  Berat tubuh kekurangan dan
untuk kebutuhan penambahan berat badan
metabolik.  Memantau respon
Batasan karakteristik emosional pasien ketika
·Berat badan 20% ditempatkan pada situasi
berkurang dari ideal yang melibatkan
·Lemahnya kesehatan makanan dan makan
otot  Memantau interaksi
· Tidak nafsu makan orang tua/anak selama
makan, jika diperlukan
 Mengontrol keadaan
lingkungan ketika makan
 Mengontrol turgor kulit,
jika diperlukan
 Memantau kekeringan,
tipisnya rambut sehingga
mudah rontok
 Memantau gusi saat
menelan, karang gigi,
dan penambahan luka
 Mengontrol mual dan
muntah
 Memantau tingkat
energy, rasa tidak
nyaman, kelelahan, dan
kelemahan
 Memantau jaringan yang
pucat, memerah, dan
kering
 Memantau kemerahan,
bengkak, dan retak pada
mulut/bibir

Anda mungkin juga menyukai