Anda di halaman 1dari 5

Febriyanti Eka Nur Sholikhah

A6-17
17144600239

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2018-2019


METODE PEMBELAJARAN

Nama Model Pembelajaran:


Colour Pair and Share
Model ini merupakan modifikasi dari model pembelajaran Think Pair and
Share. Model pembelajaran tersebut dinamakan Colour Pair and Share karena
dalam penggunaan metode ini untuk membentuk kelompok, yang digunakan yaitu
mencari pasangan warna. Adanya warna yang disediakan oleh guru tersebut
dibuat secara berpasang-pasang dengan mencantumkan soal di kartu berwarna
tersebut. Dengan adanya kartu soal yang diberi warna secara berpasang-pasang,
dapat mempermudah guru untuk membentuk kelompok. Setelah terbentuknya
kelompok, kartu soal berwarna yang diberikan tadi dijawab oleh siswa secara
individu. Kegunaan dari menjawab soal tersebut untuk mengukur kemampuan
kognitif siswa secara individu. Selesai menjawab soal, guru memerintahkan siswa
untuk berpasangan dengan temannya sesuai dengan warna kartu soal yang
didapatkan. Hal tersebut, juga mengukur tingkat kinerja anak untuk bergerak
cepat dan tanggap dengan instruksi. Setelah bertemu dengan pasangannya, guru
memberikan tugas bahan diskusi untuk masing-masing pasangan. Dimana pada
tahapan ini diharapkan dapat melatih siswa untuk berani menyampaikan
pendapatnya, menghargai pendapat teman, kerja sama, dan komunikatif. Selesai
berdiskusi guru memerintahkan kepada masing-masing pasangan untuk
mempresentasikan hasil diskusinya. Tahap ini melatih siswa untuk percaya diri,
berani, dan tanggung jawab.
Metode Colour Pair and share merupakan modifikasi dari salah satu
model pembelajaran Think Pair and Share. Dimana pada metode tersebut pada
dasarnya sistem kerjanya sama dengan yang sudah dimodifikasi ini yaitu siswa
berpikir terlebih dahulu lalu berpasangan dan dilanjutkan diskusi dan presentasi.
Namun, pada metode Think Pair and Share ini pada tahap berpasangan atau pair,
belum tercantum secara spesifik bagaimana cara memasangkan siswa dengan
mengolaborasi dari tahap awal berpikir tadi. Sehingga guru masih harus berpikir
ulang mencari cara lain bagaimana cara memasangkannya. Jadi, dengan adanya
metode yang dikembangkan dari Think Pair and Share menjadi Colour Pair and
Share ini, guru lebih jelas dalam menggunakan metode. Karena sudah jelas secara
runtut bahwa tahapan awal yaitu siswa menjawab kartu soal berwarna,
berpasangan sesuai dengan warna kartu soal, berdiskusi, dan presentasi. Inti dari
modifikasi metode pembelajaran ini yaitu pada tahap cara memasangakan siswa
agar membentuk pasangan. Pada tahap memasangkan siswa media yang
digunakan sudah jelas menggunakan warna sehingga dari Think saya modifikasi
menjadi Colour.

Sintaks Model Pembelajaran:


a. Tahap Awal
Guru mengawali pembelajaran dengan salam, berdoa, dan presensi. Setelah itu
guru memberikan sedikit pengenalan materi atau sedikit pengantar materi
dengan sistem sedikit ceramah lalu tanya jawab.
b. Tahap Inti
Guru membagikan kartu warna, jumlah warna menyesuaikan dengan jumlah
siswa, dimana setiap warna kartunya ada dua. Di dalam kartu tersebut
dicantumkan nama siswa, sebuah soal, dan bagian untuk menjawab soal. Soal
tersebut berkaitan dengan materi yang disampaikan. Setelah kartu dibagikan,
guru meberikan waktu sekitar 5 menit untuk menjawab soal tersebut. Setelah
selesai mengerjakan soal, siswa berkumpul berpasangan sesuai dengan warna
kartu yang didapatkannya lalu duduk berpasangan. Setelah berkumpul, guru
menarik kartu soal berwarna yang telah dijawab untuk dijadikan penilaian
kognitif siswa individu. Setelah itu, guru membagikan lembar kerja siswa
untuk diskusi dengan pasangannya. Guru memberikan waktu sekitar 15 menit
untuk berdiskusi dan menuliskan hasil diskusinya di lembar kerja siswa.
Setelah selesai berdiskusi, guru mempersilakan masing-masing pasangan
untuk menyampaikan hasil diskusinya kepada teman-teman satu kelas. Jika
waktunya tidak cukup untuk presentasi semua pasangan, maka cukup
beberapa pasangan saja. Siswa yang sedang tidak maju, mendengarkan
temannya presentasi. Di sela-sela pergantian pasangan untuk presentasi, guru
menanggapi dan menambahkan.
c. Tahap Akhir Pembelajaran
Guru memberi soal evalusai dan memberi waktu untuk mengerjakan soal lalu
dikumpul. Guru memberikan sedikit evaluasi mengenai materi yang telah
dipelajari dan menyimpulkan. Pembelajaran ditutup dengan berdoa dan salam.

Dasar Teori Pengembangan :


Musotofa Kamil mengemukakan bahwa sebuah pemikiran konstruktif
mengatakan bahwa belajar lebih dari sekedar mengingat. Bagi siswa, untuk benar-
benar mengerti dan dapat menerima ilmu pengetahuan, mereka harus bekerja
untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu bagi dirinya sendiri, dan selalu
bergulat dengan ide-ide. Dalam pengembangan model pebelajaran ini, teori yang
saya gunakan sebagai landasan dalam pengembangan model pembelajaran yaitu
konstruktivisme. Esensi dari teori konstruktivis adalah ide bahwa siswa harus
menemukan dan mentransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain,
dan apabila dikehendaki, informasi itu menjadi milik mereka sendiri.
Dengan dasar itu, pembelajaranharus dikemas menjadi proses
‘mengkonstruksi’ bukan ‘menerima’ pengetahuan. Dalam proses pembelajaran,
siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam
proses belajar dan mengajar. Siswa menjadi pusat kegiatan, bukan guru. Dan guru
di sini perannya sebagai fasilitator dan pelurus.
Dalam kegiatan pembelajaran, agar siswa ingatannya lebih tajam terutama
saat proses pembelajaran maka model yang digunakan harus semenarik mungkin.
Apabila model yang digunakan menarik sehingga siswa dengan senang hati
mengikuti pelajjaran tanpa ada rasa terpaksa maka secara otomatis kegiatan
pembelajaran tersebut akan berkesan dihati siswa. Sesuatu yang berkesan secara
otomatis akan mudah diingat. Maka dalam proses pembelajaran perlu adanya
suatu kemenarikan dan kreatifitas seorang guru. Dalam model yang saya
kembangkan menjadi Colour Pair and Share ini kemenarikan yang dimainkan
yaitu warna-warni dan kemenarika kartu. Guru dituntut untuk bagimana membuat
media yang digunakan itu menarik dan siswa senang jika melihatnya.
Landasan konstruktivisme agak berbededa dengan pandangan objektivitas,
yang lebih menekankan pada hasil pembelajaran. Dalam pandagan konstruktivis,
‘strategi memperoleh’ lebih diutamakan dibandingkan seberapa banyak siswa
memperoleh dan mengingat pengetahuan. Untuk itu, tugas seorang guru yaitu
memfasilitasi proses tersebut dengan:
a. Menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa,
b. Memberi kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri, dan
c. Menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar.
Tugas seorang guru di atas tidak akan berjalan maksimal tanpa adanya model
pembelajaran yang akan digunakan. Maka dari itu, model pembelajaran Colour
Pair and Share ini, diharapkan menjadi penunjang dan jalan proses pembelajaran
agar memberikan pengetahuan yang bermakna dan relevan bagi siswa melalui
karu soal berwarna serta komunikasi antar siswa dengan guru, dapat memberikan
kesempatan siswa untuk berpendapat, berdiskusi, dan menerapkan idenya.

Sasaran Penggunaan Model:


a. Kelas : 5 (lima)
b. Semester : 1 (satu)
c. Tema : 1 Organ Gerak Hewan dan Manusia
d. Subtema : 1 Organ Gerak Hewan
e. Pembelajaran ke- : 3
Daftar Pustaka

Kamil, Mustofa. Landasan Teori dalam Pengembangan Model Pembelajaran.


http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_LUAR_SEKOL
AH/196111091987031-
MUSTOFA_KAMIL/Bhaan_kuliah/landasan_teori_pembelajaran.pdf
diakses pada 29 Desember 2018 pukul 14.32 WIB.

Anda mungkin juga menyukai