Anda di halaman 1dari 8

model pembelajaran

BERPIKIR KREATIF

DOSEN PENGAMPU
Prof. Drs. Ahmad Suriansyah, M.Pd., Ph.D
Akhmad Riandy agusta, M.Pd

"SAHABAT"
DISUSUN OLEH:

EVI HAFIZATURRAHMI 1910125120018 (05)


HESTI KURNIAWATI 1910125220083 (29)
NUR LATIFAH 1910125220078 (28)
NURUL FITRIANI 1910125220098 (31)
SITI BULKIS 1910125220093 (30)
SYIFA NOOR RAHMAH 1910125220033 (21)
"SAHABAT"

S A intifik
number HeAd together

B
pro lem solving

Analisis
Think pair and share
INSPIRASI NAMA MODEL

Model pembelajaran "SAHABAT" merupakan model pembelajaran yang dikembangkan untuk


menumbuhkan jiwa berpikir kreatif anak masa kini. Model ini terdiri dari lima model
pembelajaran yaitu Saintifik, Number Head Together, Problem Solving, Analisi, dan Think Pair
and Share.

Persahabatan atau pertemanan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan
saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial. Dalam pengertian ini, istilah
"persahabatan" menggambarkan suatu hubungan yang melibatkan pengetahuan, penghargaan,
afeksi, dan perasaan. sahabat akan menyambut kehadiran sesamanya dan menunjukkan
kesetiaan satu sama lain, seringkali hingga pada altruisme. Selera mereka biasanya serupa dan
mungkin saling bertemu, dan menikmati kegiatan - kegiatan yang mereka sukai.

Mereka akan terlibat dalam perilaku yang saling menolong, seperti tukar - menukar nasihat,
saling menolong dalam kesulitan dan juga mengerjakan sesuatu hal dengan pikiran mereka yang
kreatif. Sahabat adalah orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan dan reflektif.
Mengapa sahabat karena dalam model yang kami buat, kami ingin membuat pembelajaran yang
nyaman layaknya sahabat, yang menyenangkan seperti bersama sahabat, yang saling
mengutarakan pendapat atau ide - ide kreatifnya dan menghargai layaknya sahabat. selain itu
kami memberikan nama model kami sahabat adalah karena dalam pengimplementasiannya akan
membutuhkan kerja sama dan berpikir kreatif dalam kelompok seperti halnya kebersamaan
dalam persahabatan
INSPIRASI MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur dalam
mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penerapan satu
maupun lebih macam - macam model pembelajaran ini, akan membuat transfer ilmu dapat lebih efektif
dan efesien. Selain itu, mempraktikkan macam - macam model pembelajaran yang bervariasi, bisa
mengurangi kebosanan peserta didik.

1. Saintifik
Model pembelajaran saintifik merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa beraktifitas
sebagaimana seorang ahli sains. Dalam praktiknya siswa diharuskan melakukan serangkaian aktifitas,
selayaknya langkah-langkah penerapan metode ilmiah. Model pembelajaran pendekatan saintifik dapat
dikatakan sebagai proses pembelajaran yang memandu siswa untuk memecahkan masalah melalui
kegiatan perencanaan yang matang, pengumpulan data yang cermat dan analisis data yang teliti untuk
menghasilkan sebuah kesimpulan.

2. NHT (Number Head Together)


NHT merupakan metodepembelajaran yang menekankan keaktifan dan kerja sama antar siswa.
Pembelajaran menggunakan metode NHT menbagi siswa dalam kelas menjadi beberapa kelompok kecil,
dan setiap kelompok beranggotakan 5-7 siswa. Guru memberikan nomor kepada masing-masing siswa
dalam setiap kelompok. Setiap kelompok diberi tugas untuk didiskusikan dan diselesaikan bersama dalam
dalam kurun waktu tertentu. Setelah itu guru akan memanggil nomor siswa secara acak. Siswa dngan
nomor yang disebutkan guru dari setiap kelompok bertugas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok
mereka. Dengan demikian setiap siswa dalam masing-masing kelompok diharapkan dapat mempersiapkan
diri sebaik mungkin, sehingga menuntut kerja sama dalam kelompok tersebut.

3. Problem Solving
Metode problem solving diharapkan bisa membuat peserta didik belajar memecahkan masalah
dengan cara yang benar dan sesuai. Metode problem solving merupakan cara memberikan pengertian
dengan menstimulus anak didik untuk memperhatikan, menelaah, dan berfikir tentang suatu masalah
untuk selanjutnya menganalisis masalah tersebut sebagai upaya untuk memecahkan masalah. Metode
problem solving dinilai potensial untuk melatih siswa berpikir kreatif ketika menghadapi masalah pribadi
maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama.

4. Analisis
Mengacu pada berbagai permasalahan dalam pendidikan yang dihadapi saat ini perubahan metode
pengajaran yang diawali atau dilakukan oleh pendidik adalah mengubah menjadi pendidikan berorientasi
analitis. Artinya penerapan metode analisis lebih diutamakan daripada mengutamakan metode pengajaran
menghafal. Dilihat dari efektivitasnya masa pengaajaran yang mengedepankan siswa-siswi untuk
menganalisis ini lebih potensial dalam memahami suatu masalah yang mendalam.

5.Think Pair and Share (TPS)


Think pair and share atau berpikir berpasangan berbagi merupakan jenis pembelajaran kooperatif
yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Metode think pair and share berarti
memberikan waktu pada siswa untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan atau permasalahan yang akan
diberikan oleh guru. Siswa saling membantu dalam menyelesaikan masalah tersebut dengan kemampuan
yang dimiliki masing-masing. Setelah itu, dijabarkan atau menjelaskan di ruang kelas.
LANGKAH - LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN

1. Guru menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa dan siswa membaca kembali materi yang
disampaikan. (SAINTIFIK)
2. Guru menempelkan gambar di papan tulis (gambar yang ditempelkan berupa teka -teki atau suatu
permasalahan agar siswa dapat bertanya). (SAINTIFIK)
3. Orientasi, membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif dengan meminta siswa untuk
melontarkan pertanyaan yang membuat rasa ingin tahu siswa meningkat. (SAINTIFIK)
4. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. (NHT)
5. Guru menjelaskan tugas kelompok. (NHT)
6. Merumuskan masalah, membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka - teki. (PROBLEM
SOLVING)
7. Merumuskan hipotesis, mengajak siswa merumuskan jawaban sementara dari suatu permasalahan.
(PROBLEM SOLVING)
8. Mengumpulkan data, melakukan aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis
yang diajukan berdasarkan lembar kerja kelompok yang tersedia. (PROBLEM SOLVING)
9. Menguji hipotesis, menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang
diperoleh berdasarkan pengumpulan data dan dituangkan ke dalam LKK. (PROBLEM SOLVING)
10. Merumuskan atau menarik kesimpulan dari perwakilan setiap kelompok dan menyampaikan hasil
pembahasannya di depan kelas. (THINK PAIR AND SHARE)
11. Mengadakan kuis individual buat skor perkembangan tiap siswa / kelompok. (THINK PAIR AND SHARE)
12. Apabila siswa bisa menjawab dengan benar maka mendapat skor 100 di papan skor. Nilai dari jawaban
tersebut akan dijadikan skor tim dari masing - masing siswa. (ANALISIS)
13. Penghargaan untuk tim yang memiliki skor tertinggi (NHT)
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN

1. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan guru menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa
sesuai materi yang dipelajari hari ini. Pada kegiatan ini guru menyampaikan pokok-pokok materi
yang akan diajarkan dan menyajikan informasi tentang materi pembelajaran yang akan dilakukan
selama proses pembelajaran dalam hal ini guru memberikan stimulus berupa pemberian informasi
kepada siswa melalui ceramah. Setelah mendengarkan penyampaian materi dari guru siswa dapat
membaca materi kembali dari buku siswa agar lebih memahami materi yang akan diajarkan.
2. Pada kegiatan pembelajaran ini dilakukan dengan guru memberikan gambar tentang permasalahan
yang akan dipecahkan dalam proses pembelajaran. Gambar di tempelkan di papan tulis, setelah itu
guru meminta siswa mengamati gambar tersebut dan memberi gambaran mengenai keadaan yang
ada didalam gambar.
3. Di kegiatan pembelajaran ini guru memberi orientasi, yaitu membina suasana atau iklim
pembelajaran yang responsif dengan meminta siswa untuk memberikan pertanyaan dari gambar
yang telah ditempelkan di depan kelas. Dalam kegiatan ini, guru memberikan arahan dan
memancing siswa untuk memberikan pertanyaan seputar gambar yang ada di papan tulis, lalu
memotivasi siswa dalam mengidentifikasi gambar dan mengajukan pertanyaan melalui kata-kata
kunci yang berhubungan dengan gambar.
4. Pada kegiatan ini guru membagi siswa didalam kelas menjadi beberapa kelompok kecil secara
heterogen, setiap kelompok beranggotakan 4-5 orang. Pada kegiatan belajar dalam kelompok ini
juga memunculkan nilai-nilai afektif pada diri siswa, yakni nilai kerja sama, saling membantu,
kerja keras, serta melibatkan anak aktif dalam berinteraksi dalam kelompoknya. Kegiatan ini juga
menyatukan perbedaan yang ada disekitar peserta didik. Setelah itu guru memberikan nomor
kepada masing-masing kelompok.
5. Pada kegiatan ini guru meminta perwakilan kelompok untuk menjelaskan materi berkaitan dengan
pemecahan masalah dan menjelaskan pembagian tugas kelompok. Setelah itu, guru memberikan
selembar kertas kepada setiap kelompok dan mengarahkan siswa untuk berfokus mendiskusikan
permasalahan yang telah diberikan.
6. Pada kegiatan ini, guru akan memberikan suatu kasus pada setiap lembar kerja kelompok yang
berkaitan dengan gambar yang sudah diamati, lalu guru akan memberikan pertanyaan untuk
memancing siswa kepada suatu permasalahan. Selain itu, guru harus memberikan arahan agar
siswa memberikan jawaban yang tepat.
7. Pada kegiatan ini, setelah bermunculan masalah-masalah, maka guru akan memancing siswa
untuk memberikan hipotesis atau jawaban sementara untuk melatih siswa menggunakan nalar.
Guru akan membimbing jalannya diskusi yang bersifat kelompok, untuk memperoleh data yang
akurat dalam menyelesaikan masalah yang diamati.
8. Pada kegiatan ini, guru akan memberikan pancingan melalui penjelasan materi yang sedang
dipelajari sekaligus memotivasi siswa untuk mencari berbagai informasi tambahan dari berbagai
bahan ajar/literatur berdasarkan permasalahan yang sedang dibahas. Pada kegiatan ini juga, guru
diharapkan dapat membimbing siswa dan memberi penjelasan kepada setiap kelompok apabila
ada yang mengalami kesulitan sekaligus mengecek pekerjaan siswa.
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN
9. Pada kegiatan ini, guru akan memberikan gambaran kepada kelompok melalui pencarian
informasi yang telah dilakukan oleh masing-masing kelompok. Guru juga akan memberikan
bimbingan dengan berkeliling ke setiap kelompok serta memberikan respon positif terhadap
jawaban siswa dan memberikan saran apabila masih terdapat kekurangan dalam jawaban siswa
secara berkelompok.

10. Pada kegiatan guru ini, setiap kelompok menyimpulkan hasil kegiatan diskusi. Guru akan
memeriksa ke setiap kelompok untuk memastikan seluruh kelompok mampu menyimpulkan hasil
kegiatan diskusi dan memperbaiki jika ada terdapat kekeliruan. Setelah semua kelompok selesai
menggali informasi, maka guru akan mempersilakan perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok satu per satu dan guru akan memberikan respon positif
terhadap hasil kerja kelompok yang dipresentasikan dan menyempurnakan jawaban jika terdapat
kekurangan. Pada kegiatan ini juga, guru meminta kelompok lain untuk memberkan tanggapan
terhadap hasil diskusi yang disampaikan kelompok yang membacakan hasil diskusinya.

11. Pada kegiatan ini, guru akan menyampaikan sebuah pertanyaan mengenai materi yang telah di
pelajari. Kemudian siswa yang lebih dulu mengangkat tangan dapat menjawab soal tersebut,
seterusnya seperti itu sampai sebagian siswa mendapat bagian menjawab pertanyaan dari guru. Jika
siswa yang mengangkat tangan lebih dulu tidak dapat menjawab pertanyaan maka pertanyaan akan
dilemparkan ke siswa lain dengan cara yang sama siapa yang mengangkat tangan lebih dulu maka
siswa tersebut yang akan menjawab pertanyaan.

12. Pada kegiatan ini, guru akan memberikan skor 100 jika siswa menjawab pertanyaan dengan
benar, dan menuliskannya pada tabel. Jika siswa
menjawab pertanyaan salah, maka pertanyaan tersebut dilempar ke siswa lain yang dapat
menjawabnya.

13. Pada kegiatan ini, guru akan menjumlahkan semua skor dan tim yang memiliki skor paling
banyak akan menjadi pemenangnya. Dan sebaliknya, tim yang memiliki skor paling sedikit akan
mendapat hadiah berupa tugas tambahan. Tim yang menang akan di berikan penghargaan,
pemberian reward disini guru dapat memberikan bintang nilai ataupun hadiah sebagai penghargaan,
dengan pemberian penghargaan ini dapat membangkitkan semangat siswa serta membuat siswa
menjadi termotivasi dalam meningkatkan pengetahuannya.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MODEL PEMBELAJARAN

KELEBIHAN MODEL PEMBELAJARAN


1. Siswa lebih aktif dan kreatif.
2. Melatih siswa untuk menghadapi problema - problema atau situasi - situasi yang timbul secara spontan.
3. Peserta didik menjadi berinisiatif serta bertanggung jawab sendiri.
4. Setiap siswa menjadi lebih siap.
5. Diskusi yang dilakukan siswa lebih serius dan tetap menyenangkan.
6. Siswa yang lebih bisa dapat mengajari siswa yang belum bisa.
7. Dalam menjawab soal interaksi antara siswa dengan siswa maupun dengan guru lebih interaktif.
8. Mudah dipecah menjadi berpasang - pasangan sesuai yang diinginkan oleh guru.
9. Akan lebih banyak ide yang akan muncul.
10. Lebih banyak tugas yang bisa diberikan oleh guru kepada siswa.
11. Dalam memonitoring siswa guru lebih mudah.
12. Lebih menekankan pada pembahasan masalah - masalah yang memuat nilai - nilai sosial.
13. Siswa berkomunikasi secara jujur dan terbuka.

KELEMAHAN MODEL PEMBELAJARAN

1. Siswa yang pasif akan tertinggal.


2. Jika jumlah siswa yang banyak akan memutuhkan waktu yang lebih lama.
3. Tidak semua siswa dipanggil untuk menyampaikan hasil pembahasannya oleh guru karena waktu
yang terbatas.
4. Membutuhkan sosialisasi yang lebih baik dalam penyampaian pembelajaran.
5. Kontribusi yang diberikan untuk kelompok lebih sulit.
6. Perhatian untuk anggota sangat kurang karena siswa lebih mudah terlepas dari kelompoknya.

Anda mungkin juga menyukai