Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN

KAMPANYE GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)


PADA KELOMPOK MASYARAKAT PEDULI KESEHATAN
TAHUN 2022

A. LATAR BELAKANG
Dalam 30 Tahun terakhir ini terjadi perubahan pola penyakit yang
disebabkan berubahnya perilaku manusia. Pada era tahun 1990an, Penyebab
kematian dan kesakitan terbesar adalah penyakit menular seperti Infeksi
Saluran Pernafasan Atas, TBC, Diare dll. Sejak tahun 2010 penyebab terbesar
kesakitan dan kematian adalah penyakit tidak menular seperti stroke jantung
dan kencing manis. Penyakit Tidak Menular (PTM) saat ini dapat menyerang
bukan hanya usia tua tetapi telah bergeser ke usia muda,dari semua kalangan
kaya dan miskin dan tinggal di kota maupun di desa. Sementara itu kesakitan
dan kematian akibat penyakit menular semakin menurun, walaupun prevalensi
penyakit masih cukup tinggi.
Kecenderungan kesakitan dan kematian akibat PTM ini menyebabkan
tingginya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan terutama
pelayanan rujukan di rumah sakit. Dengan dilaksanakannya Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN) Kesehatan melalui BPJS Kesehatan,hambatan financial
dalam mengakses pelayanan kesehatan semakin berkurang. Sebagai
dampaknya, kunjungan rawat inap meningkat tajam yang pada gilirannya
menyebabkan permasalahan keuangan bagi BPJS Kesehatan dan penyediaan
pelayanan kesehatan bagi pemerintah.
Meningkatkan kasus PTM akan menambah beban pemerintah dan
masyarakat karena penanganannya membutuhkan biaya yang besar dan
memerlukan teknologi tinggi. Biaya untuk pengobatan PTM yang sangat besar
dapat menyebabkan kemiskinan (Pengeluaran Katastropik). Selain
itu,kecacatan dan kematian yang disebabkan oleh kasus PTM juga
menyebabkan hilangnya potensi/modal sumber daya manusia dan
menurunnya produktifitas (Productivity loss) yang pada akhirnya akan
mempengaruhi pembangunan social dan ekonomi.
Meningkatnya PTM berkaitan dengan perubahan gaya hidup masyarakat
yang semakin maju, informasi dan transportasi yang semakin mudah. Faktor
resiko penyebab Penyakit Tidak Menular (PTM) yang terkait dengan
berubahnya gaya hidup masyarakat diantaranya adalah:
1. Penduduk kurang beraktifitas fisik,contohnya banyak menghabiskan waktu
dengan menonton TV,bermain game dan terlalu lama di depan computer.
Hal ini dapat menyebabkan factor resiko kegemukan.
2. Pola makan yang berubah dimana kecenderungan masyarakat untuk
makan makanan olahan,siap saji,tinggi gula,garam dan lemak dan kurang
makanan yang berserat seperti buah dan sayur menyebabkan gangguan
pencernaan.
3. Faktor resiko selanjutnya adalah minum minuman berakohol. Kebiasaan
minum minuman berakohol dapat menyebaban kerusakan organ tubuh
dan beresiko keatian.
4. Kebiasaan merokok, yang dapat menyebabkan bermacam macam penyakit
dan di antaranya kanker paru-paru,kanker mulut.
Tanpa upaya yang signifikan, Kecenderungan kesakitan dan kematian
serta pemerintahan pelayanan kesehatan akan terus meningkat. Promotif dan
Preventif merupakan upaya yang sangat efektif untuk mencegah
meningkatnya kematian dan kesakitan akibat penyakit baik menular maupun
tidak menular. “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)” Merupakan salah
satu upaya promotif-preventif yang dilakukan melalui pendekatan multi sektor.
Tujuan umum dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah untuk:
1. menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular,baik
kematian maupun kecacatan
2. menurukan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya
penyakit
3. menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk
4. menghindarkan peningkatan beban financial penduduk untuk pengeluaran
kesehatan.
Sebagai payung hukum pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
baik di tingkat nasional maupun daerah, telah dikeluarkan intruksi Presiden
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 Tentang Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat (GERMAS). Inpres tentang Germas tersebut ditujukan kepada :
1. Para Menteri Kabinet Kerja
2. Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementrian
3. Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
4. Para Gubernur dan Bupati/Walikota;
Di Jawa Tengah sudah dikeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 35 Tahun
2017 Tanggal 14 Juli 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di
Provinsi Jawa Tengah, dan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor: 440/78
Tahun 2017 Tanggal 13 September 2017 tentang Pembentukan Forum
Komunikasi Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Provinsi Jawa
Tengah. Sedangkan di Kabupaten Grobogan sudah dikeluarkan Peraturan
Bupati Grobogan nomor 77 Tahun 2020 tentang Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat dan Keputusan Bupati Grobogan Nomor: 441/200/2018 tentang
Pembentukan Forum Komunikasi Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat di Kabupaten Grobogan.
Salah satu sasaran pelaksanaan kegiatan Kampanye Germas adalah
Pondok Pesantren. Pondok Pesantren merupakan Lembaga pendidikan yang
berperan penting dalam pengembangan sumber daya manusia, diharapkan para
santri dan para pemimpin serta pengelola pondok pesantren, tidak saja mahir dalam
aspek pembangunan moral dan spiritual dengan intelektual yang bernuansa agamis,
namun dapat pula menjadi penggerak/motor motivator dan inovator dalam
pembangunan kesehatan, serta menjadi teladan dalam berperilaku hidup
bersih dan sehat bagi masyarakat sekitar.
Berdasarkan hal tersebut di atas, Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan
akan melaksanakan Kegiatan Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(Germas) pada Pengasuh Pondok Pesantren.

B. TUJUAN
1. Meningkatnya pengetahuan dan sikap Pengasuh Pondok Pesantren tentang
pentingnya GERMAS dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
2. Tersebarluaskannya informasi tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
kepada masyarakat melalui Pengasuh Pondok Pesantren.

C. PESERTA
Peserta Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) adalah
Pengasuh Pondok Pesantren sejumlah 60 orang.

D. MATERI PERTEMUAN
1. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).
2. Dukungan Kementerian Agama dalam Penerapan GERMAS di Pondok
Pesantren
3. Pemberdayaan Masyarakat Pondok Pesantren di Bidang Kesehatan.
E. NARASUMBER
1. PPPKMI Cabang Grobogan
2. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Grobogan
3. POS NU Kabupaten Grobogan

F. WAKTU DAN TEMPAT


Pertemuan dilaksanakan pada:
1. Hari / Tanggal : Selasa, 21 Juni 2022
2. Jam : 09.00 WIB s.d. selesai
3. Tempat : Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan.

G. METODE
Metode pertemuan yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab.

H. SUMBER DANA
Kegiatan Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Pada
Kelompok Masyarakat Peduli Kesehatan Tahun 2022 ini dibiayai dari DBHCHT
Tahun 2022.

I. JADWAL KEGIATAN

WAKTU KEGIATAN/MATERI NARASUMBER

08.30 – 09.00 Registrasi Peserta Penyelenggara

09.00 – 09.30 Pembukaan Kepala Dinas Kesehatan


Kabupaten Grobogan

09.30 – 09.45 Senam Peregangan dan Makan Sub Koordinator


Buah Bersama Promosi Kesehatan

09.45 – 10.30 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat PPPKMI Cabang


(GERMAS) Grobogan

10.30 – 11.30 Dukungan Kementerian Agama Kantor Kementerian


dalam Penerapan GERMAS di Agama Kabupaten
Pondok Pesantren Grobogan

11.30 – 12.30 Pemberdayaan Masyarakat Pondok POS NU Kabupaten


Pesantren di Bidang Kesehatan Grobogan

12.30 – 13.00 Ishoma Penyelenggara


13.00 – 13.30 Rencana Tindak Lanjut Sub Koordinator
Promosi Kesehatan

13.30 – 13.45 Penutupan Kepala Bidang


Kesehatan Masyarakat

J. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini dibuat sebagai pedoman pelaksanaan Kegiatan
Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Pada Kelompok
Masyarakat Peduli Kesehatan Tahun 2022.

Purwodadi, 2 Juni 2022

Pelaksana,
Sub Koordinator Promosi Kesehatan

WIWIK PUJI ASTUTI, SKM


NIP. 19680803 198803 2 002

Anda mungkin juga menyukai