Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
1. Clara Egidya (142011006)
2. Fransiskus Regis Flavianus (142011009)
3. Geby Indriani (142011010)
Assalamualaikum wr. wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah, yang berjudul “Program
Nasional Kesehatan Lansia Serta Isu, Strategi dan Promosi Kesehatan Lansia di
Indonesia”. Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang.
Dalam Penyusunan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
penulis harapkan, demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :
1. Dr. Syamilatul Khoriroh, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Dosen Pembimbing Mata
Kuliah Keperawatan Gerontik
2. Rekan-rekan S1 Keperawatan Semester 7.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
para pembaca pada umumnya dalam memajukan pendidikan. Semoga Allah SWT
selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, amin.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................................... 1
C. Tujuan............................................................................................................................ 2
BAB II....................................................................................................................................... 3
PENUTUP .............................................................................................................................. 15
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 15
B. Saran ............................................................................................................................ 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
C. Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
1) Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, khusus Bab
VII: kesehatan ibu, bayi, anak, remaja, lanjut usia, dan penyandang
cacat, pasal 138:
4
memeriksakan kondisi kesehatanya kepuskesmas atau instansi
pelayanan kesehatan lainnya.
b. Latihan fisik yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan
kemampuan usia lanjut agar tetap merasa sehat dan segar.
c. Diet seimbang atau makanan dengan menu yang mengandung gizi
seimabng.
d. Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan
yang Maha Esa
e. Membina keterampilan agar dapat mengembangkan kegemaran
atau hobinya secara teratur dan sesuai dengan kemampuannya.
f. Meningkatkan kegiatan sosial dimasyarakat atau mengadakan
kelompok sosial.
g. Hidup menghindarkan kebiasaan yang tidak baik, seperti merokok,
alcohol, kopi, kelehan fisik, dan mental.
h. Penanggulangan masalah kesehatannya sendiri secara benar.
2) Upaya preventif
Upaya preventif yaitu upaya pencegahan terhadap kemungkinan
terjadinya penyakit maupun komplikasi penyakit yang disebabkan oleh
proses ketuaan. Upaya preventif dapat berupa kegiatan :
a. Pemeriksaan kesehatan secara berkala dan teratur untuk
menemukan secara dini penyakit-penyakit usia lanjut.
b. Kesegaran jasmani yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan
dengan kemampuan usia lanjut serta tetap merasa sehat dan bugar.
c. Penyuluhan tentang penggunaan berbagai alat bantu, misalnya
kacamata, alat pendengaran agar usia lanjut tetap dapat memberikan
karya dan tetap merasa berguna.
d. Penyuluhan untuk pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya
kecelakaan pada usia lanjut.
e. Pembinaan mental dalam meningkatkan ketakwaan kepada tuhan
yang Maha Esa.
3) Upaya kuratif
Upaya kuratif yaitu upaya pengobatan pada usia lanjut.
Bertambahnya umur pada lansia akan menyebabkan banyak gangguan
5
fisik maupun psikologis. Kegiatan dapat brupa pelayanan kesehatan
dasar dan pelayanan kesehatan spefikikasi melalui sistem rujukan.
4) Upaya rehabilitative
Upaya rehabilitative yaitu upaya mengembalikan fungsi organ
tubuh yang telah menurun. Kegiatan dapat berupa memberikan informai,
pengetahuan dan pelayanan tentang penggunaan alat bantu, misalnya alat
pendengaran dan lain-lain agar usia lanjut dapat memberikan karya dan
tetap merasa berguna sesuai kebutuhan dan kemampuan, mengembalikan
kepercayaan pada diri sendiri dan memperkuat mental penderita,
pembinaan usia dalam hal pemenuhan kebutuhan pribadi dan aktivitas
didalam maupun diluar rumah, nasihat cara hidup yang sesuai degan
penyakit yang diderita, serta perawatan fisioterapi.
6
h) Melakukan pengkajian dan pengembangan serta pelaksanaan
teknologi tepat guna dibidang penyebarluasan informasi.
i) Melaksanakan evaluasi secara berkala untuk mengukur dapampak
serta meningkatkan daya guna dan hasil guna penyuluhan.
j) Menyebarluaskan informasi secara khusus dalam keadaan darurat
seperti wabah, bencana alam, kecelakaan.
Kedua, komponen pengembangan potensi swadaya masyarakat
dibidang kesehatan dengan kegiatan antara lain:
a) Mengembangkan sikap, kemampuan, dan motivasi petugas
puskesmas dan pengurus LKMD dalam mengembangkan potensi
swadaya masyarakat dibidang kesehatan.
b) Melaksanakan kemampuan dan motivasi terhadap kelompok
masyarakat, termasuk swata yang melaksanakan pengembangan
potensi swadaya masyarakat di bidang kesehatan usia lanjut secara
sistematis dan berkesinambungan
c) Mengembangkan, memproduksi, dan menyebarluaskan pedoman
penyuluhan kesehatan usia lanjut untuk para penyelenggara
penyuluhan, baik pemerntah maupun swasta.
Ketiga, komponen pengembangan penyelenggaraan peyuluhan dengan
kegiatan:
a) Menyempurnakan kurikulum pemyuluhan kesehtan usia lanjut
disekolah- sekolah kesehtan
b) Melengkapi masukan penyuluhan pada usia lanjut.
c) Menyusun modul pelatihan khusus usia lanjut untuk aparat di
berbagai tingkat.
Adapun langkah-langkah dari penyuluah yang perlu dipehatikan adalah:
a) Perencanaan sudah dimulai dengan kegiatan tersebut, dimana
masalah kesehatan, masyarakat usia lanjut, dan wilayahnya jelas
sudah diketahui.
b) Pelaksanaan penyuluhan kesehatan masyarakat usia lanjut harus
berdaya guna serta berhasil guna.
c) Merinci tujuan jangka pendek, jangka menengah danjangka panjang
yang harus jelas, realistis, dan bisa di ukur
7
d) Jangkauan penyuluhan harus dirinci, pendengkatan di tetapkan, dan
dicapai lebih objektif, rasional hasil sasarannya.
e) Penyusunan pesan-pesan penyuluhan
f) Pengembangan peran serta masyarakat, kemampuan
penyelenggaraan benar- benar tepat guna untuk dipergunakan
g) Memilih media atau saluran untuk mengembangkanperan serta
masyarakat dan kemampuan penyelenggaraan.
8
c) Meja III: melakukan kegiatan penyuluhan atau konseling, disini
juga bisa dilakukan
b. Puskesmas Lansia
1) Tujuan pelaksanaan kegiatan dalam program usia lanjut adalah:
a) Melaksanakan penyuluhan secara teratur dan berksinambungan
sesuai kebutuhan melalui berbagai media mengenai kesehatan
usia lanjut.Usaha ini dilakukan terhadap berbagai kelompok
sasaran yaitu usia lanjut sendiri. keluarga dan masyarakat
dilingkungan usia lanjut.
b) Melaksanakan penjaringan usia lanjut resiko tinggi,
pemeriksaan berkala usia lanjut dan memberi petunjuk upaya
9
pencegahan penyakit, gangguan psikososial dan bahaya
kecelakaan yang dapat terjadi pada usia lanjut.
c) Melaksanakan diagnose dini, pengobatan,perawatan dan
pelayanan rehabilitative kepada usia lanjut yang membutuhkan
dan memberi petunjuk mengenai tindakan kuratif atau
rehabilitative yang harus dijalani, baik kepada usia lanjut
maupun keluarganya,
d) Melaksanakan rujukan medic ke fasilitas rumah sakit untuk
pengobatan, perawatan atau rehabilitative bagi usia lanjut yang
membutuhkan termasuk mengusahakan kemudahan-
kemudahannya.
c. Terapi Lansia
1) Terapi modalitas : Untuk mengisi waktu luang bagi lansia
2) Terapi Aktifitas Kelompok : Untuk meningkatkan kebersamaan,
bertukar pengalaman
3) Terapi Musik : Untuk meningkatkan gairah hidup
4) Terapi berkebun: Untuk melatih kesabaran Untuk meningkatkan
kasih sayang dan
5) Terapi dengan binatang : Untuk meningkatkan kasih sayang dan
mengisi waktu luang
6) Terapi Kognitif : Agar daya ingat tidak menurun
7) Life review terapi : Meningkatkan gairah hidup dan harga diri
8) Terapi Keagamaan : Meningkatkan rasa nyaman
menjelang Kematian
10
B. Isu Keperawatan dalam Kesehatan Gerontik
1. Issu Kecenderungan Masalah Kesehatan Gerontik:
a. Masalah kehidupan sexual
Adanya anggapan bahwa semua ketertarikn seks pada lansia
telah hilang adalah mitos atau kesalahpahaman.
b. Perubahan perilaku
Pada lansia seering dijumpai terjaadi perubahan perilaku
diantaranya: daya ingat menurun, pelupa, ada kecenderungan
penurunan merawat diri.
c. Pembatasan fisik
Dengan semakin lanjut usia seseorang, mereka akan mengalami
kemunduran terutama dibidang kemampuan fisik yang dapat
mengakibatkan pula timbulnya gangguan di dalam hal mencakupi
kebutuhan hidupnya sehingga dapat meningkatkan ketergantungan
yang memerlukan bantuan orang lain.
d. Perawatan paliatif
Pemberian obat pad lansia yang bersifat palliative care adalah
obat tersebut ditujukan untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan
oleh lansia, Dan terdapat efek samping yang terkadang menyebabkan
ketidaknyamanan pada lansia
e. Penggunaan obat
Medikasi pada lansia memerlukan perhatian yang khusus dan
merupakan persoalan yang sering kali muncul dimasyarakat atau
rumah sakit. Persoalan utama dan terapi obat pada lansia adalah
terjadinya perubahan fisiologis pada lansia akibat efek obat yang
luas, termasuk efek samping obat tersebut.
f. Kesehatan mental
Selain mengalami kemunduran fisik lansia juga mengalami
kemunduran mental. Semakin lanjut seseorang, kesibukan sosialnya
akan semakin berkurang dan dapat mengakibatkan berkurangnya
integrasi dengan lingkungannya.
11
2. Isu yang berhubungan dengan keperawatan gerontik :
a. Karir keperawatan gerontik
Semakin banyak nya jumlah lansia sehingga menjadi peluang
dalam keperawatan gerontik terbuka lebar,selain itu tantangan juga
semakin besar selain peluang untuk itu kaitan dengan karir kedepan
termasuk didalamnya isu-isu yang berkaitan area spesialisasi untuk
area keperawatan gerontik.
b. Finansial
Berkaitan dengan masalah finansial karena tidak semua lansia
memiliki kemampuan dalam masalah finansial pada masa senja
sehingga ini menjadi salah satu hal yang bisa dipikirkan.
c. Rencana perawatan hidup
Merencanakan keperawatan sehubungan penyakit-penyakit
yang dihadapi dimana apakah ada dokumen dokumen pendukung
berkaitan dengan perawatan lanjutan sehubungan dengan masalah
yang dihadapi lansia Asuransi perawatan jangka panjang
d. Long term care insurase
Belum semua lansia tercover oleh asuransi padahal dimasa lansia
banyak keterbatasan sehingga banyak kebutuhan yang memerlukan
untuk mengcover biaya perawatan. Asuransi bukan hanya biaya
kesehatan tetapi juga biaya hidup dimasa tua. \
e. Legal dan etik isu
Isu legal dan etik hal ini berkaitan dengan isu etika yang muncul
karena suatu pertentangan antara pendapat ilmiah atau ilmu
kedokteran dengan pandangan etika atau perikemanusiaan
f. Special issues of aging
Spesial isu yang berhubungan dengan penuaan banyak
permasalahan mengenai aging misal jika lansia hidup sendiri perlu
dipikirkan apakah tetap sendiri atau diaja tinggal dipanti werdha dan
isu lainyang berhubungan dengan penuaan
g. Spirituality and end of life care
Aspek penting spiritualitas dan end of life care yang menjadi
perhatian penting bagi tenaga kesehatan
12
C. Strategi Dan Promosi Kesehatan Lansia Di Indonesia
13
yang disesuaikan dengan masalah kesehatan utama menurut usia ( USDHHS,
1998 ). Secara umum, pelayanan kesehatan untuk lansia memiliki tiga tujuan:
a. Meningkatkan kemampuan fungsional
b. Memperpanjang usia hidup
c. Meningkatkan dan menurunkan penderita ( O’Malley dan Blakeney,
1994 )
Dalam memaksimalkan promosi kesehatan lansia di komunitas
dibutuhkan suatu pendekatan multiaspek. Target intervensi harus mengarah
pada individu dan keluarga serta kelompok dan komunitas.
D. Dukungan terhadap orang yang terlibat merawat lansia
1. Dukungan keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga memiliki
beberapa bentuk dukungan, yaitu:
a. Dukungan informasional
Keluarga berfungsi sebagai pemberi informasi tentang suatu
pengetahuan terhadap anggota keluarga.
b. Dukungan penilaian
Dapat berwujud pemberian penghargaan atau pemberian
penilaian yang mendukung perilaku
c. Dukungan instrumental
Merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit, diantaranya
dapat berwujud barang, pelayanan dukungan, keuangan, dan
menyediakan peralatan yang yang dibutuhkan
d. Dukungan emosional
Merupakan dukungan yang diwujudkan dalam bentuk kelekatan,
kepedulian, dan ungkapan simpati sehingga timbul keyakinan bahwa
individu yang bersangkutan diperhatikan
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penuaan adalah suatu prose salami yang tidak dapat dihindari, berjalan secara
terus menerus, dan berkesinambungan. Selanjutnya akan mengakibatkan
perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia pada tubuh, sehingga akan
mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan. Menjadi tua
ditandai dengan adanya kemunduran biologis yang terlihat sebagai gejala-gejala
kemunduran fisik, antara lain kulit menjadi mengendur, timbul keriput, rambut
menjadi beruban, gigi mulai ompong, pendengaran dan penglihatan berkurang,
mudah lelah, gerakan menjadi lamban dan kurang lincah, serta terjadi
penimbunan lemak terutama di perut dan pinggul. Kemunduran lain yang terjadi
adalah kemampuan-kemampuan kognitif seperti suka lupa, kemunduran
orientasi terhadap waktu, ruang, tempat serta tidak mudah menerima ide baru.
Usia lanjut dapat dikatakan usia emas, karena tidak semua orang dapat mencapai
usia tersebut, maka orang yang berusia lanjut memerlukan tindakan
keperawatan, baik yang bersifat promotif maupun yang preventif, agar ia dapat
menikmati masa usia emas serta menjadi usia lanjut yang berguna dan bahagia
B. Saran
Demikian makalah yang telah kami buat, kami menyadari masih terdapat banyak
kekurangan pada makalah yang kami susun. Atas kekurangan dan kelebihan kami
mohon maaf yang sebesar – besarnya.Kami juga memohon untuk saran dan kritik untuk
makalah kami apabila ada yang kurang berkenan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Karima, A., dkk. 2016. Tingkat Kemandirian Lansia Dalam Activity Daily Living Di Panti
Social Tresna Werdha Senja Rawi. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia. Vol 2,
No. 1.
Mustika I. 2016. Membangun kebijakan kesehatan lansia berbasis kearifan lokal. Jurnal skala
husada. Vol 13. No. 1. Hal 1-12.
16