Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

”PROGRAM NASIONAL KESEHATAN LANSIA SERTA ISU, STRATEGI DAN


PROMOSI KESEHATAN LANSIA DI INDONESIA”

Mata Kuliah : Keperawatan Gerontik

Dosen Pengampu : Dr. Syamilatul Khoriroh, S.Kep, Ns, M.Kep

Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
1. Clara Egidya (142011006)
2. Fransiskus Regis Flavianus (142011009)
3. Geby Indriani (142011010)

4. Jenisya Trio (142011021)


5. Muhammad Jamis (142011016)
6. Ridho Alfarizi (142011024)
7. Said Muhammad Akbar (142011028)
8. Usni Adetia Khairina (142011031)
9. Yeni Afriani (142011033)
10. Yolanda Putri Jotama (142011034)

11. Yommi Putri Aprilia (142011035)


12. Yusnita Fiandari (142011037)
13. Sri Laras Puspitha (142011040)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN PROGRAM SEKOLAH TINGGI


ILMU KESEHATAN HANG TUAH TANJUNGPINANG
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah, yang berjudul “Program
Nasional Kesehatan Lansia Serta Isu, Strategi dan Promosi Kesehatan Lansia di
Indonesia”. Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang.
Dalam Penyusunan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
penulis harapkan, demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :
1. Dr. Syamilatul Khoriroh, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Dosen Pembimbing Mata
Kuliah Keperawatan Gerontik
2. Rekan-rekan S1 Keperawatan Semester 7.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dalam penulisan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
para pembaca pada umumnya dalam memajukan pendidikan. Semoga Allah SWT
selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, amin.

Tanjungpinang, 1 Oktober 2023

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii

BAB I ........................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang............................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1

C. Tujuan............................................................................................................................ 2

BAB II....................................................................................................................................... 3

TINJAUAN TEORI ................................................................................................................ 3

A. Program Nasional Kesehatan Lansia ............................................................................. 3

B. Isu Keperawatan dalam Kesehatan Gerontik............................................................... 11

C. Strategi Dan Promosi Kesehatan Lansia Di Indonesia ................................................ 13

D. Dukungan terhadap orang yang terlibat merawat lansia.............................................. 14

BAB III ................................................................................................................................... 15

PENUTUP .............................................................................................................................. 15

A. Kesimpulan .................................................................................................................. 15

B. Saran ............................................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dengan semakin luasnya pelaksanaan upaya kesehatan dan keberhasilan


pembangunan nasional pada semua sector, sehingga hal tersebut mendorong
peningkatan kesejahteraan sosioekonomi serta kesehatan. Pendekatan yang
harus dilakukan dalam melaksanakan program kesehatan adalah pendekatan
kepada keluarga dan masyarakat. Pendekatan ini lebih memprioritaskan upaya
memelihara dan menjaga yang sehat semakin sehat serta merawat yang sakit
agar menjadi sehat. Keberadaan usia lanjut ditandai dengan umur harapan hidup
yang semakin meningkat dari tahun ke tahun , hal tersebut membutuhkan upaya
pemeliharaan serta peningkatan kesehatan dalam rangka mencapai masa tua
yang sehat, bahagia, berdaya guna, dan produktif (pasal 19 UU No. 23 tahun
1992 tentang kesehatan).
Penuaan adalah suatu prose salami yang tidak dapat dihindari, berjalan
secara terus menerus, dan berkesinambungan. Selanjutnya akan mengakibatkan
perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia pada tubuh, sehingga akan
mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan. Menjadi tua
ditandai dengan adanya kemunduran biologis yang terlihat sebagai gejala-gejala
kemunduran fisik, antara lain kulit menjadi mengendur, timbul keriput, rambut
menjadi beruban, gigi mulai ompong, pendengaran dan penglihatan berkurang,
mudah lelah, gerakan menjadi lamban dan kurang lincah, serta terjadi
penimbunan lemak terutama di perut dan pinggul. Kemunduran lain yang terjadi
adalah kemampuan-kemampuan kognitif seperti suka lupa, kemunduran
orientasi terhadap waktu, ruang, tempat serta tidak mudah menerima ide baru.
Usia lanjut dapat dikatakan usia emas, karena tidak semua orang dapat
mencapai usia tersebut, maka orang yang berusia lanjut memerlukan tindakan
keperawatan, baik yang bersifat promotif maupun yang preventif, agar ia dapat
menikmati masa usia emas serta menjadi usia lanjut yang berguna dan bahagia
B. Rumusan Masalah

1. Apa saja Program Nasional Kesehatan Lansia?


2. Bagaimana Isu Keperawatan dalam Kesehatan Gerontik?
3. Bagaimana Strategi Dan Promosi Kesehatan Lansia Di Indonesia?
4. Apa saja Dukungan terhadap orang yang terlibat merawat lansia?

1
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Program Nasional Kesehatan Lansia


2. Untuk mengetahui Isu Keperawatan dalam Kesehatan Gerontik
3. Untuk mengetahui Strategi Dan Promosi Kesehatan Lansia Di Indonesia
4. Untuk mengetahui Dukungan terhadap orang yang terlibat merawat lansia
.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Program Nasional Kesehatan Lansia

1. Definisi Program Nasional Kesehatan Lansia


Program kementerian kesehatan di indonesia dalam upaya untuk
meningkatkan status kesehatan para lansia, diantaranya:
a. Peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan para lansia di pelayanan
kesehatan dasar, khususnya puskesmas dan kelompok lansia melalui
konsep puskesmas santun lanjut usia.
b. Peningkatan upaya rujukan kesehatan bagi lansia di rumah sakit,
c. Peningkatan penyuluhan dan penyebarluasan informasi kesehatan dan
gizi bagi lansia,
d. Sosialisasi program kesehatan lansia, serta pemberdayaan masyarakat
melalui pengembangan dan pembinaan kelompok usia lanjut/posyandu
lansia di masyarakat

2. Kebijakan Terkait Lansia

a) Pembinaan lansia di Indonesia


Dilaksanakan berdasarkan Peraturan Undang-Undang RI No.13
tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia yang menyebutkan bahwa
pelayanan kesehatan dimaksudkan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta kemampuan lansia, upaya penyuluhan, penyembuhan,
dan pengembangan lembaga [ CITASI Minggu 16 1 1033].

b) Kebijakan kementrian kesehatan dalam pembinaan lansia


Kebijakan kementrian kesehatan dalam pembinaan lansia
merupakan bagian dari pembinaan keluarga. pembinaan kesehatan
keluarga ditujukan kepada upaya menumbuhkan sikap dan perilaku
yang akan menumbuhkan kemampuan keluarga itu sendiri untuk
mengatasi masalah kesehatan dengan dukungan oleh tenaga
professional, menuju terwujudnya keluarga yang sehat. Dasar hukum
dan pengembangan program pembinaan kesehatan usia lanjut yaitu:

3
1) Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, khusus Bab
VII: kesehatan ibu, bayi, anak, remaja, lanjut usia, dan penyandang
cacat, pasal 138:

a. Ayat 1: usaha kesehatan bagi lanjut usia harus ditunjukan untuk


menjaga agar tetap hidup sehat dan produktif secara sosial
maupun conomis sesuai dengan martabat manusia.

b. Ayat 2: pemerintah wajib menjamin ketersediaan fasilitas


pelayanan kesehatan dan memfasilitasi kelompok lanjut usia
untuk tetap dapat hidup mandiri dan produktif secara sosial dan
ekonomis.

2) Peraturan Presiden RI No. 72 Tahun 2012 tentang sistem kesehatan


nasional.

3) Keputusan menteri kesehatan nomor 374 tahun2012 tentang


berlakunya sistem kesehatan nasional.

4) Keputusan menteri oordinasi kesejahteraan rakyat nomor 05 tahun


1990 tentang pembentukan kelompok kerja tetap kesejahteraan usia
lanjut.

5) Surat keputusan menteri kesehatan nomor 134 tahun 1990 tentang


pembentukan tim kerja geatrik.

3. Kegiatan-kegiatan dalam pembinaan lansia


Pelayanan usia lanjut ini meliputi kegiatan upaya-upaya, antara lain:
1) Upaya promotif
Upaya promotif yaitu menggairahkan semangat hidup bagi usia
lanjut agar mereka tetap dihargai dan tetap berguna baik bagi dirinya
sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Upaya promotif dapat berupa
penyuluhan, di mana penyuluhan masyarakat usia lanjut merupakan hal
yang penting srbagai penunjang program pembinaan kesehatan usia
lanjut yang antara lain adalah :
a. Kesehatan dan pemeliharaan kebersihan diri serta deteksi dini
penurunan kondisi kesehatannya, teratur dan berkesinambungan

4
memeriksakan kondisi kesehatanya kepuskesmas atau instansi
pelayanan kesehatan lainnya.
b. Latihan fisik yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan
kemampuan usia lanjut agar tetap merasa sehat dan segar.
c. Diet seimbang atau makanan dengan menu yang mengandung gizi
seimabng.
d. Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan
yang Maha Esa
e. Membina keterampilan agar dapat mengembangkan kegemaran
atau hobinya secara teratur dan sesuai dengan kemampuannya.
f. Meningkatkan kegiatan sosial dimasyarakat atau mengadakan
kelompok sosial.
g. Hidup menghindarkan kebiasaan yang tidak baik, seperti merokok,
alcohol, kopi, kelehan fisik, dan mental.
h. Penanggulangan masalah kesehatannya sendiri secara benar.

2) Upaya preventif
Upaya preventif yaitu upaya pencegahan terhadap kemungkinan
terjadinya penyakit maupun komplikasi penyakit yang disebabkan oleh
proses ketuaan. Upaya preventif dapat berupa kegiatan :
a. Pemeriksaan kesehatan secara berkala dan teratur untuk
menemukan secara dini penyakit-penyakit usia lanjut.
b. Kesegaran jasmani yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan
dengan kemampuan usia lanjut serta tetap merasa sehat dan bugar.
c. Penyuluhan tentang penggunaan berbagai alat bantu, misalnya
kacamata, alat pendengaran agar usia lanjut tetap dapat memberikan
karya dan tetap merasa berguna.
d. Penyuluhan untuk pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya
kecelakaan pada usia lanjut.
e. Pembinaan mental dalam meningkatkan ketakwaan kepada tuhan
yang Maha Esa.

3) Upaya kuratif
Upaya kuratif yaitu upaya pengobatan pada usia lanjut.
Bertambahnya umur pada lansia akan menyebabkan banyak gangguan

5
fisik maupun psikologis. Kegiatan dapat brupa pelayanan kesehatan
dasar dan pelayanan kesehatan spefikikasi melalui sistem rujukan.

4) Upaya rehabilitative
Upaya rehabilitative yaitu upaya mengembalikan fungsi organ
tubuh yang telah menurun. Kegiatan dapat berupa memberikan informai,
pengetahuan dan pelayanan tentang penggunaan alat bantu, misalnya alat
pendengaran dan lain-lain agar usia lanjut dapat memberikan karya dan
tetap merasa berguna sesuai kebutuhan dan kemampuan, mengembalikan
kepercayaan pada diri sendiri dan memperkuat mental penderita,
pembinaan usia dalam hal pemenuhan kebutuhan pribadi dan aktivitas
didalam maupun diluar rumah, nasihat cara hidup yang sesuai degan
penyakit yang diderita, serta perawatan fisioterapi.

5) Upaya penyuluhan kesehatan


Upaya penyuluhan kesehatan masyarakat yang merupakan
bagian integral dari setiap program kesehtan. Adapu tujuan khusus
program penyuluhan kesehatan masyarakat usia lanjut ditunjukan kepada
usia lanjut itu sendiri, kelompok keluarga yang memiliki usia lanjut,
kelompok masyarakat lingkungan usia lanjut, penyelenggaraan
kesehatan, dan lintas sektoral (pemerintah dan swasta). Sedangkan
penyuluhan kesehatan masyarakat pada usia lanjut terdiri dari :
a) Mengembangkan, memproduksi, menyebarluaskan bahan-bahan
penyuluhan kesehatan masyarakat usia lanjut.
b) Meningkatkan sikap, kemampuan dan motivasi petugas.
c) Puskesmas dan rujukan serta masyarakat dibidang kesehatan.
d) Masyarakat usia lanjut.
e) Melengkapi puskesmas dan rujukannya dengan sarana dan
penyuluhan.
f) Meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk media
massa agar pesan kesehatan masyarakat usia lanjut menjadi again
integral.
g) Meningkat penyuluhan kepada masyarakat umum dan kelompok
khusus seperti daerah terpencil, transmigrasi dan lain-lain.

6
h) Melakukan pengkajian dan pengembangan serta pelaksanaan
teknologi tepat guna dibidang penyebarluasan informasi.
i) Melaksanakan evaluasi secara berkala untuk mengukur dapampak
serta meningkatkan daya guna dan hasil guna penyuluhan.
j) Menyebarluaskan informasi secara khusus dalam keadaan darurat
seperti wabah, bencana alam, kecelakaan.
Kedua, komponen pengembangan potensi swadaya masyarakat
dibidang kesehatan dengan kegiatan antara lain:
a) Mengembangkan sikap, kemampuan, dan motivasi petugas
puskesmas dan pengurus LKMD dalam mengembangkan potensi
swadaya masyarakat dibidang kesehatan.
b) Melaksanakan kemampuan dan motivasi terhadap kelompok
masyarakat, termasuk swata yang melaksanakan pengembangan
potensi swadaya masyarakat di bidang kesehatan usia lanjut secara
sistematis dan berkesinambungan
c) Mengembangkan, memproduksi, dan menyebarluaskan pedoman
penyuluhan kesehatan usia lanjut untuk para penyelenggara
penyuluhan, baik pemerntah maupun swasta.
Ketiga, komponen pengembangan penyelenggaraan peyuluhan dengan
kegiatan:
a) Menyempurnakan kurikulum pemyuluhan kesehtan usia lanjut
disekolah- sekolah kesehtan
b) Melengkapi masukan penyuluhan pada usia lanjut.
c) Menyusun modul pelatihan khusus usia lanjut untuk aparat di
berbagai tingkat.
Adapun langkah-langkah dari penyuluah yang perlu dipehatikan adalah:
a) Perencanaan sudah dimulai dengan kegiatan tersebut, dimana
masalah kesehatan, masyarakat usia lanjut, dan wilayahnya jelas
sudah diketahui.
b) Pelaksanaan penyuluhan kesehatan masyarakat usia lanjut harus
berdaya guna serta berhasil guna.
c) Merinci tujuan jangka pendek, jangka menengah danjangka panjang
yang harus jelas, realistis, dan bisa di ukur

7
d) Jangkauan penyuluhan harus dirinci, pendengkatan di tetapkan, dan
dicapai lebih objektif, rasional hasil sasarannya.
e) Penyusunan pesan-pesan penyuluhan
f) Pengembangan peran serta masyarakat, kemampuan
penyelenggaraan benar- benar tepat guna untuk dipergunakan
g) Memilih media atau saluran untuk mengembangkanperan serta
masyarakat dan kemampuan penyelenggaraan.

4. Program Nasional Lansia


a. Posyandu Lansia
1) Pengertian
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat
usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang
digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan
pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan pengembangan
dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia
yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan
melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan
organisasi sosial dalam penyelenggaraannya
2) Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia
Berbeda dengan posyandu balita yang terdapat sistem 5 meja,
pelayanan yang diselenggarakan dalam posyandu lansia tergantung
pada mekanisme dan kebijakan pelayanan kesehatan di suatu
wilayah kabupaten maupun kota penyelenggara. Ada yang
menyelenggarakan posyandu lansia sistem 5 meja seperti posyandu
balita, ada juga hanya menggunakan sistem pelayanan 3 meja,
dengan kegiatan sebagai berikut:

a) Meja I: pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat


badan dan atau tinggi badan

b) Meja II: Melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan,


indeks massa tubuh (IMT), Pelayanan kesehatan seperti
pengobatan sederhana dan rujukan kasus juga dilakukan di
meja II ini.

8
c) Meja III: melakukan kegiatan penyuluhan atau konseling, disini
juga bisa dilakukan

3) Jenis Pelayanan Posyandu Lansia


a) Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar
dalam kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi,
berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan
sebagainya.
b) Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan
mental emosional dengan menggunakan pedoman metode 2 (dua)
menit.
c) Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh
(IMT).
d) Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop
serta penghitungan denyut nadi selama satu menit.
e) Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau
cuprisulfat
f) Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya
penyakit gula (diabetes mellitus)
g) Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai
deteksi awal adanya penyakit ginjal.
h) Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau
ditemukan kelainan pada pemeriksaan butir 1 hingga 7. Dan
i) Penyuluhan Kesehatan.

b. Puskesmas Lansia
1) Tujuan pelaksanaan kegiatan dalam program usia lanjut adalah:
a) Melaksanakan penyuluhan secara teratur dan berksinambungan
sesuai kebutuhan melalui berbagai media mengenai kesehatan
usia lanjut.Usaha ini dilakukan terhadap berbagai kelompok
sasaran yaitu usia lanjut sendiri. keluarga dan masyarakat
dilingkungan usia lanjut.
b) Melaksanakan penjaringan usia lanjut resiko tinggi,
pemeriksaan berkala usia lanjut dan memberi petunjuk upaya

9
pencegahan penyakit, gangguan psikososial dan bahaya
kecelakaan yang dapat terjadi pada usia lanjut.
c) Melaksanakan diagnose dini, pengobatan,perawatan dan
pelayanan rehabilitative kepada usia lanjut yang membutuhkan
dan memberi petunjuk mengenai tindakan kuratif atau
rehabilitative yang harus dijalani, baik kepada usia lanjut
maupun keluarganya,
d) Melaksanakan rujukan medic ke fasilitas rumah sakit untuk
pengobatan, perawatan atau rehabilitative bagi usia lanjut yang
membutuhkan termasuk mengusahakan kemudahan-
kemudahannya.

2) Kegiatan yang dilaksanakan antara lain:


a) Pemeriksaan tekanan darah,
b) Pengobatan secara umum,
c) Penyuluhan terkait dengan penyakit yang diderita (face to face).
d) Mengirimkan pasien untuk operasi katarak setiap tahun,
e) Senam lansia bila ada program dari dinas kesehatan dan rujukan
medic ke Rumah sakit.

c. Terapi Lansia
1) Terapi modalitas : Untuk mengisi waktu luang bagi lansia
2) Terapi Aktifitas Kelompok : Untuk meningkatkan kebersamaan,
bertukar pengalaman
3) Terapi Musik : Untuk meningkatkan gairah hidup
4) Terapi berkebun: Untuk melatih kesabaran Untuk meningkatkan
kasih sayang dan
5) Terapi dengan binatang : Untuk meningkatkan kasih sayang dan
mengisi waktu luang
6) Terapi Kognitif : Agar daya ingat tidak menurun
7) Life review terapi : Meningkatkan gairah hidup dan harga diri
8) Terapi Keagamaan : Meningkatkan rasa nyaman
menjelang Kematian

10
B. Isu Keperawatan dalam Kesehatan Gerontik
1. Issu Kecenderungan Masalah Kesehatan Gerontik:
a. Masalah kehidupan sexual
Adanya anggapan bahwa semua ketertarikn seks pada lansia
telah hilang adalah mitos atau kesalahpahaman.
b. Perubahan perilaku
Pada lansia seering dijumpai terjaadi perubahan perilaku
diantaranya: daya ingat menurun, pelupa, ada kecenderungan
penurunan merawat diri.
c. Pembatasan fisik
Dengan semakin lanjut usia seseorang, mereka akan mengalami
kemunduran terutama dibidang kemampuan fisik yang dapat
mengakibatkan pula timbulnya gangguan di dalam hal mencakupi
kebutuhan hidupnya sehingga dapat meningkatkan ketergantungan
yang memerlukan bantuan orang lain.
d. Perawatan paliatif
Pemberian obat pad lansia yang bersifat palliative care adalah
obat tersebut ditujukan untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan
oleh lansia, Dan terdapat efek samping yang terkadang menyebabkan
ketidaknyamanan pada lansia
e. Penggunaan obat
Medikasi pada lansia memerlukan perhatian yang khusus dan
merupakan persoalan yang sering kali muncul dimasyarakat atau
rumah sakit. Persoalan utama dan terapi obat pada lansia adalah
terjadinya perubahan fisiologis pada lansia akibat efek obat yang
luas, termasuk efek samping obat tersebut.
f. Kesehatan mental
Selain mengalami kemunduran fisik lansia juga mengalami
kemunduran mental. Semakin lanjut seseorang, kesibukan sosialnya
akan semakin berkurang dan dapat mengakibatkan berkurangnya
integrasi dengan lingkungannya.

11
2. Isu yang berhubungan dengan keperawatan gerontik :
a. Karir keperawatan gerontik
Semakin banyak nya jumlah lansia sehingga menjadi peluang
dalam keperawatan gerontik terbuka lebar,selain itu tantangan juga
semakin besar selain peluang untuk itu kaitan dengan karir kedepan
termasuk didalamnya isu-isu yang berkaitan area spesialisasi untuk
area keperawatan gerontik.
b. Finansial
Berkaitan dengan masalah finansial karena tidak semua lansia
memiliki kemampuan dalam masalah finansial pada masa senja
sehingga ini menjadi salah satu hal yang bisa dipikirkan.
c. Rencana perawatan hidup
Merencanakan keperawatan sehubungan penyakit-penyakit
yang dihadapi dimana apakah ada dokumen dokumen pendukung
berkaitan dengan perawatan lanjutan sehubungan dengan masalah
yang dihadapi lansia Asuransi perawatan jangka panjang
d. Long term care insurase
Belum semua lansia tercover oleh asuransi padahal dimasa lansia
banyak keterbatasan sehingga banyak kebutuhan yang memerlukan
untuk mengcover biaya perawatan. Asuransi bukan hanya biaya
kesehatan tetapi juga biaya hidup dimasa tua. \
e. Legal dan etik isu
Isu legal dan etik hal ini berkaitan dengan isu etika yang muncul
karena suatu pertentangan antara pendapat ilmiah atau ilmu
kedokteran dengan pandangan etika atau perikemanusiaan
f. Special issues of aging
Spesial isu yang berhubungan dengan penuaan banyak
permasalahan mengenai aging misal jika lansia hidup sendiri perlu
dipikirkan apakah tetap sendiri atau diaja tinggal dipanti werdha dan
isu lainyang berhubungan dengan penuaan
g. Spirituality and end of life care
Aspek penting spiritualitas dan end of life care yang menjadi
perhatian penting bagi tenaga kesehatan

12
C. Strategi Dan Promosi Kesehatan Lansia Di Indonesia

1. Masyarakat sehat 2010 dan lansia


Masyarakat sehat 2010 telah menetapkan suatu tujuan yaitu
meningkatkan kualitas dan kelangsungan hidup sehat bagi seluruh warga
Amerika ( USDHHS, 1998 ). Dokumen ini mengindikasikan bahwa aspek
terpenting dalam promosi kesehatan lansia adalah mempertahankan
kesehatan dan kemandirian fungsional. Banyak tujuan yang ditetapkan untuk
masyarakat sehat 2000 ( USDHHS, 1991 ) yang dicakupkan ke dalam tujuan
Masyarakat sehat 2010. Ketika merencanakan program promosi kesehatan
untuk komunitas lansia perawat komunitas harus memasukkan area prioritas
dan tujuan spesifik yang terdapat dalam masyarakat sehat 2010. Salah satu
tujuan masyarakat sehat 2010 yang dapat diarahkan pada lansia adalah
meningkatkan setidaknya 90 % proporsi individu berusia 65 tahun atau lebih
yang telah berpartisipasi pada tahun sebelumnya pada setidaknya satu
program promosi kesehatan terorganisasi.
Promosi Kesehatan dan Strategi Proteksi Kesehatan untuk Komunitas
Lansia Promosi kesehatan dan proteksi kesehatan adalah dua elemen
pencegahan primer. Promosi kesehatan menekankan pada upaya membantu
masyarakat mengubah gaya hidup mereka dan bergerak menuju kondisi
kesehatan yang optimum sedangkan fokus proteksi kesehatan adalah
melindungi individu dari penyakit dan cedera dengan memberikan imunisasi
dan menurunkan pemajanan terhadap agens karsinogenik toksin dan hal –
hal yang membahayakan kesehatan di lingkungan sekitar. Konsepkesehatan
lansia harus ditinjau kembali dalam upaya merencanakan intervensi promosi
kesehatan. Filner dan Williams ( 1997 ) mendefinisikan kesehatan lansia
sebagai kemampuan lansia untuk hidup dan berfungsi secara efektif dalam
masyarakat serta untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan otonomi sampai
pada tahapmaksimum, tidak hanya terbebas dari penyakit. Apabila
dibandingkan dengankelompok usia lainnya di Amerika lansia lebih aktif
dalam mencari informasi mengenai kesehatan dan mempunyai kemauan
untuk mempertahankan kesehatan dan kemandirinya. Promosi kesehatan
harus benar – benar berfokus pada perilaku beresiko yang dapat dimodifikasi

13
yang disesuaikan dengan masalah kesehatan utama menurut usia ( USDHHS,
1998 ). Secara umum, pelayanan kesehatan untuk lansia memiliki tiga tujuan:
a. Meningkatkan kemampuan fungsional
b. Memperpanjang usia hidup
c. Meningkatkan dan menurunkan penderita ( O’Malley dan Blakeney,
1994 )
Dalam memaksimalkan promosi kesehatan lansia di komunitas
dibutuhkan suatu pendekatan multiaspek. Target intervensi harus mengarah
pada individu dan keluarga serta kelompok dan komunitas.
D. Dukungan terhadap orang yang terlibat merawat lansia

1. Dukungan keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga memiliki
beberapa bentuk dukungan, yaitu:
a. Dukungan informasional
Keluarga berfungsi sebagai pemberi informasi tentang suatu
pengetahuan terhadap anggota keluarga.
b. Dukungan penilaian
Dapat berwujud pemberian penghargaan atau pemberian
penilaian yang mendukung perilaku
c. Dukungan instrumental
Merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit, diantaranya
dapat berwujud barang, pelayanan dukungan, keuangan, dan
menyediakan peralatan yang yang dibutuhkan
d. Dukungan emosional
Merupakan dukungan yang diwujudkan dalam bentuk kelekatan,
kepedulian, dan ungkapan simpati sehingga timbul keyakinan bahwa
individu yang bersangkutan diperhatikan

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penuaan adalah suatu prose salami yang tidak dapat dihindari, berjalan secara
terus menerus, dan berkesinambungan. Selanjutnya akan mengakibatkan
perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia pada tubuh, sehingga akan
mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan. Menjadi tua
ditandai dengan adanya kemunduran biologis yang terlihat sebagai gejala-gejala
kemunduran fisik, antara lain kulit menjadi mengendur, timbul keriput, rambut
menjadi beruban, gigi mulai ompong, pendengaran dan penglihatan berkurang,
mudah lelah, gerakan menjadi lamban dan kurang lincah, serta terjadi
penimbunan lemak terutama di perut dan pinggul. Kemunduran lain yang terjadi
adalah kemampuan-kemampuan kognitif seperti suka lupa, kemunduran
orientasi terhadap waktu, ruang, tempat serta tidak mudah menerima ide baru.
Usia lanjut dapat dikatakan usia emas, karena tidak semua orang dapat mencapai
usia tersebut, maka orang yang berusia lanjut memerlukan tindakan
keperawatan, baik yang bersifat promotif maupun yang preventif, agar ia dapat
menikmati masa usia emas serta menjadi usia lanjut yang berguna dan bahagia
B. Saran

Demikian makalah yang telah kami buat, kami menyadari masih terdapat banyak
kekurangan pada makalah yang kami susun. Atas kekurangan dan kelebihan kami
mohon maaf yang sebesar – besarnya.Kami juga memohon untuk saran dan kritik untuk
makalah kami apabila ada yang kurang berkenan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Mickey S, Patricia.2006.Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Jakarta:ECG.

Anderson, Elizabeth T.2006.Keperawata Komunitas Teori dan Praktik. Jakarta:EGC.

Karima, A., dkk. 2016. Tingkat Kemandirian Lansia Dalam Activity Daily Living Di Panti
Social Tresna Werdha Senja Rawi. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia. Vol 2,
No. 1.

Mustika I. 2016. Membangun kebijakan kesehatan lansia berbasis kearifan lokal. Jurnal skala
husada. Vol 13. No. 1. Hal 1-12.

16

Anda mungkin juga menyukai