Anda di halaman 1dari 13

KEBUTUHAN

ELIMINASI ALVI
 
Dosen Pengajar :
Ns Julimar S.Kep,m Kep
 
Anggota Kelp
8:
1. ALWIN
2. POEJA AYU
ANDANI
3. NAINA
SYAHRIENI
DEFINISI
Inkontinensia alvi (inkontinensia feses) adalah
ketidakmampuan untuk mengontrol buang air besar,
menyebabkan tinja (feses) bocor tak terduga dari
dubur. Inkonteinensia tinja juga disebut
inkontinensia usus. Inkontinensia tinja berkisar dari
terjadi sesekali saat duduk hingga sampai benar-
benar kehilangan kendali.
ETIOLOGI
Penyebab umum inkontinensia alvi termasuk sembelit,diare atau
kerusakan saraf. Inkontinensia tinja bisa terjadi karena sfingter
anus yang lemah dikaitkan dengan penuaan atau cedera pada saraf
dan otot-otot rektum dan anus.

Penyebab utama timbulnya inkontinensia feses adalah masalah


sembelit, penggunaan pencahar yang berlebihan, gangguan saraf seperti
demensia dan strok serta gangguan kolorektum seperti diare, neuropati
diabetik, dan kerusakan sfingter rektum.
Penyebab Inkontinensia dibagi
menjadi 3 kelp
1. Inkontinensia Feses 2. Inkontinensia Feses
Akibat Konstipasi Simtomatik
Obstipasi yang berlangsung Keadaan ini mungkin dipermudah dengan
lama dapat mengakibatkan adanya perubahan berkaitan dengan
sumbatan/impaksi dari bertambahnya usia dari proses kontrol
masa feses yang keras yang rumit pada fungsi sfingter
(skibala). terhadap feses yang cair.
3. Inkontinensia Neurogenik
Terjadi akibat gangguan fungsi
menghambat dari korteks
serebri saat terjadi
regangan/distensi rektum
Manifestasi Klinik
2
Tidak dapat mengendalikan gas
1
Feses yang cair atau belum
atau feses yang mungkin cair terbentuk dan sering
atau padat dari perut keluar/merembes

Seseorang yang tidak sempat ke


toilet untuk BAB 3 4 Keluarnya feses yang sudah
terbentuk sekali atau dua kali
dipakaian atau tempat tidur
Patofisiol
ogi
Gejala bisa berupa merembesnya feses cair yang disertai
dengan buang gas dari dubur atau penderita sama sekali tidak
dapat mengendalikan keluarnya feses. Umumnya ,orang
dewasa tidak mengalami “kecelakaan buang air besar” ini
kecuali mungkin sesekali ketika terserang diare parah.Tapi itu
tidak berlaku bagi orang yang mengalami inkontinensia tinja,
kejadian BAB di celana itu berulang-ulang dan kronis.
Pemeriksaan
Penunjang
a. Pemeriksaan anus dan rektum
b. Memeriksa tingkat sensasi di sekeliling
lubang anus
c. Pemeriksaan sigmoidoiskopi.

Mungkin juga diperlukan pemeriksaan fungsi


saraf dan lapisan otot-otot pelvis.
Pencegahan
:
1. Mengurangi Sembelit
2. Mengatasi Diare
3. Hindari Mengejan
Pengob
atan
Langkah pertama untuk memperbaiki keadaan ini
1. Berusaha untuk memiliki kebiasaan defekasi (buang air besar) yang teratur, yang
akan menghasilkan bentuk tinja yang normal.
2. Melakukan perubahan pola makan, berupa penambahan jumlah serat.
3. Melatih otot-otot anus (sfingter) akan meningkatkan ketegangan dan
kekuatannya dan membantu mencegah kekambuhan.
     
Jika keadaan ini menetap, pembedahan dapat membantu proses penyembuhan.
Misalnya jika penyebabnya adalah cedera pada anus atau kelainan anatomi di
anus.
Pilihan terakhir adalah kolostomi, yaitu pembuatan lubang di dinding perut yang
dihubungkan dengan usus besar. Anus ditutup (dijahit) dan penderita membuang
tinjanya ke dalam kantong plastik yang ditempelkan pada lubang tersebut.
Diagnosa
Keperawatan
Gangguan eliminasi alvi berhubungan dengan
1. melemahny spingter interna anus
2. gangguan spingter rektal akibat cedera
rektum/tindakan pembedahan
3. kurangnya kontrol pada spingter
4. distensi rektum akibat konstipasi kronik
5. kerusakan kognitif
6. ketidakmampuan mengenal merespon defekasi
Terimakas
ih

Anda mungkin juga menyukai