PENDAHULUAN
Olahraga yang teratur berkaitan dengan penurunan penyakit jantung koroner sebesar
20-40%. (Gray,2005)
Melakukan aktivitas fisik yang cukup merupakan salah satu dari sekian banyak hal
yang dikategorikan dalam pengobatan farmakologis bagi penderita hipertensi. Aktivitas fisik
yang cukup dapat membantu menguatkan jantung. Jantung yang lebih kuat tentu dapat
memompa lebih banyak darah dengan hanya sedikit usaha. Semakin ringan kerja jantung,
maka semakin sedikit tekanan darah pada pembuluh darah arteri sehingga tekanan darah
akan menurun. Aktifitas fisik yang dianjurkan bagi penderita hipertensi adalah aktivitas
yang sedang dilakukan selama 30-60 menit setiap hari. Kalori yang terbakar sedikitnya 150
kalori per hari. Salah satu yang bias dilirik adalah aerobic. Suatu aktivitas baik itu kegiatan
sehari-hari ataupun olahraga, karena aerobic dapat meningkatkan kemampuan kerja jantung,
paru-paru dan otot-otot. ( Marliani dan Tantan,2007)
. 1. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti tentang
Hubungan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi pada lansia
2. Bagi lahan atau tempat penelitian.
Sebagai bahan dan data tentang hubungan tingkat pengetahuan masyarakat tentang
hubungan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi pada lansia
3. Bagi institusi pendidikan
Sebagai bahan informasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya masalah
aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi.
4. Bagi Penderita Hipertensi
Sebaiknya penderita hipertensi meningkatkan aktivitas fisik terutama durasi dan
frekuensinya. Upaya yang dapat dilakukan dengan membuat jadwal olah raga setiap
harinya.
5. Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai dasar atau kajian awal bagi peneliti lain yang ingin meneliti permasalahan yang
sama sehingga mereka memiliki landasan dan alur yang jelas.