METODE
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi dengan menggunakan desain cross-
sectional. Sampel pada penelitian ini 106 responden. Dengan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah Consekutif Sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesione pola makan sehari-hari dan
lembar observasi IM T menggunakan timbangan berat badan dan alat ukur tinggi badan. Dan analisis data
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
maka penulis mengambil kesimpulan bahwa untuk
Berdasarkan hasil tabel 3 dapat diketahui bahwa presentase Indeks M assa Tubuh (IMT) yang paling
mayoritas responden dominan yaitu dengan katagori gemuk sebanyak 51
memiliki IMT tidak normal sebanyak 76 responden orang (48,1%). Sedangkan untuk presentase pola
(71.7%). makan yang paling dominan yaitu dengan katagori
pola makan baik sebanyak 67 orang (63,2%).
Tabel.4: Hubungan Pola Makan dengan Indeks Adapun untuk hasil uji univariat antatra pola
Massa Tubuh (IMT) makan dengan indeks massa tubuh (IMT) ada
hubungan yang signifikan antara pola makan
dengan Indeks M assa Tubuh (IMT) dengan nilai
(p-value 0,044).
SARAN
Berdasarkan tabel 4
Peneliti berharap bagi para peneliti dapat
memiliki indeks massa tubuh tidak normal. Hasil meneruskan penelitian ini dengan variable yang lain
uji statisti diperoleh nilai atau sejenis atau dengan metode yang lain, sehingga
p-value = 0,044 artinya nilai p < α (0,05). Hal mendapatkan pengetahuan mengenai pola makan
tersebut dapat disimpulkan bahwa yang tepat bagi dewasa khusnya mahasiswa untuk
ada hubungan yang signifikan antara pola makan mempertahankan Indeks M asa Tubuh (IMT)
dengan indeks massa tubuh (IMT). normal.