Anda di halaman 1dari 8

Accelerat ing t he world's research.

HUBUNGAN POLA MAKAN


DENGAN PENINGKATAN KADAR
KOLESTEROL PADA LANSIA DI
JEBRES SURAKARTA
kurniawan utomo

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Dilipidemia Kelompok 9
T iiNiie Takt ikt ukt ekt ok

Zain -0
yoga kairo

MANFAAT MENGETAHUI T EKANAN DARAH DAN CARA MENGUKUR T EKANAN DARAH


Prima Ramadhansyah
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL
PADA LANSIA DI JEBRES SURAKARTA

Ira Mutiara Kusuma, M.Haffidudin, Anis Prabowo

STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta


Jl. Tulang Bawang Selatan No 26 Tegalsari RT 01 RW XXXII
Kadipiro Barjarsari Surakarta
Tmutiara88@yahoo.co.id
muhammadhafiduddin@yahoo.co.id
Anisprabo@gmail.com

Abstrak

Latar Belakang : Orang yang beresiko memiliki kadar kolesterol tinggi adalah mereka yang
menerapkan pola makan yang mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi. Lemak jenuh
(ditemukan di daging, mentega, keju dan krim). Meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam
darah. Namun, pola makan yang sehat dapat menurunkan kadar kolesterol sekitar 5-10% ,
bahkan lebih .Mengurangi asupan lemak jenuh (menggantinya dengan lemak tak jenuh
tunggal dan lemak tak jenuh ganda ) dan makan lebih banyak buah, salad, sterol tumbuhan
dan kedelai juga dapat membantu.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan pola makan dengan peningkatan kadar kolesterol pada
lansia
Metode Penelitian : Menggunakan penelitian korelasi dengan desain studi Cross Sectional.
Jumlah sampel diambil dari lansia sebanyak 20 responden dengan teknik sampling
menggunakan total sampling berarti instrumen berupa kuasioner dan kemudian dianalisis
dengan analisa Kendal Tau .
Hasil : Dari 20 responden, hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa mayoritas
orang tua makan makanan berlemak 2-3 kali seminggu adalah sebanyak (40%), sebagian
besar kadar kolesterol lansia di atas ambang sebanyak (50%) dan mayoritas dari orang tua
jenis kelamin yang paling perempuan (60%). Nilai p : 0,000 < 0,05 terdapat hubungan antara
pola makan dengan peningkatan kadar kolesterol.
Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara pola makan dengan kadar kolesterol
yakni semakin tinggi makanan berlemak semakin tinggi pula kadar kolesterol.

Kata kunci : Pola Makan, Kadar Kolesterol, Lansia


A. Pendahuluan risiko terkena serangan jantung atau stroke.
Kolesterol merupakan zat di dalam Walaupun korelasi langsung antara
tubuh yang berguna untuk membantu tingginya kadar kolesterol LDL dengan
pembentukan dinding sel, garam empedu, penyakit jantung koroner dan stroke sudah
hormon, dan vitamin D serta sebagai terbukti, survei ini memberikan informasi
penghasil energi. Sumber utamanya berasal bahwa penegakan diagnosis, monitoring,
dari organ hati (sekitar 70%) dan sisanya dan tingkat kepatuhan pengobatan
bersumber dari makanan yang masuk ke penurunan kolesterol masih jauh dari yang
dalam tubuh. Kolesterol dalam kadar normal diharapkan. Padahal usaha-usaha tersebut
jelas berdampak positif bagi tubuh. Namun, merupakan salah satu upaya untuk
bila sudah melewati batas normal maka menurunkan faktor risiko terjadinya CVD.
akan timbul dampak negatif bagi kesehatan, Bagaimanapun baiknya pengobatan dan
terutama dalam jangka panjang. dokter yang mengawasi, jika pasien yang
Survei terkini di 8 negara Asia bersangkutan tidak memiliki kesadaran
melaporkan, 50% penduduk Asia gagal untuk menurunkan kadar kolesterolnya
menurunkan kadar kolesterol jahat mereka maka pengobatan cenderung mengalami
sesuai target yang disarankan dalam kegagalan. Hal ini diperlukan kerja sama
panduan pengobatan. Di Indonesia, berbagai pihak, terutama niat baik pasien
kegagalan ini bahkan mencapai 70%. untuk dapat memperoleh hasil yang
Jumlah yang sangat besar. Tidak direncanakan (Bull, 2007).
mengherankan jika penyakit-penyakit
seperti jantung koroner dan stroke masih B. Metode Penelitian
menjadi salah satu faktor terbesar terjadinya Penelitian ini dengan pendekatan Cross
kematian di Indonesia (Mumpuni, 2011). Sectional yaitu suatu rancangan penelitian
Beberapa jenis kolesterol, yaitu observasional yang dilakukan untuk
kolesterol HDL dan kolesterol LDL. Kadar mengetahui hubungan variabel dependen
kolesterol HDL yang tinggi dalam darah dengan variabel independen dimana
(sekitar 40 mg/dl atau lebih) baik untuk . penelitiannya dilakukan pada satu saat
kesehatan. Sebaliknya, kadar LDL yang (serentak). Populasi dalam penelitian ini
tinggi (100 mg/dl atau lebih) merupakan adalah pasien lansia di Kampung Petoran Rt
pertanda buruk. Penumpukan LDL pada 02 Rw 06 Jebres Surakarta dengan jumlah
dinding pembuluh darah dapat 20 orang. Teknik sampling yang digunakan
menyebabkan pengerasan dinding pembuluh adalah teknik sampling total sampling dan
darah dapat menyebabkan pengerasan teknik pengumpuan data dalam penelitian
dinding pembuluh darah (artherosklerosis) ini menggunakan metode kuesioner. Uji
dan menyumbat aliran darah yang bisa validitas dalam penelitian ini menggunakan
berakibat fatal karena memicu terjadinya teknik korelasi Kendall tau.
penyakit jantung koroner dan stroke.
Ada beberapa faktor-faktor yang C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
mempengaruhi tinggi kolesterol antara lain : Hasil Penelitian
genetis, usia, pola makan, stress, obesitas, 1. Umur Responden
penyakit lain, minuman alkohol dan terakhir Distribusi frekuensi kadar
merokok. Dari survei didapatkan di kolesterol berdasarkan umur dapat
Kampung Petoran RT 02 RW 06 sebanyak ditampilkan dalam tabel berikut :
sekali dari 20 orang yang dilakukan
penelitian dari 5 orang mengalami kolesterol
tinggi (240 mg/dl ke atas). Dari 10 orang
tingkat kolesterol sedang (200 mg/dl). Dari
5 orang tingkat kolesterol rendah (200 mg/dl
ke bawah).
Banyak bukti yang menunjukkan
bahwa semakin rendah tingkat kolesterol,
semakin baik, dalam menurunkan risiko
penyakit. Apalagi jika disertai perubahan
gaya hidup, akan semakin menurunkan
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Kadar
Kolesterol Menurut Umur Dari Tabel 3 terlihat ada
kecenderungan semakin sering frekuensi
Kadar Kolestrol Total
Variabel mengonsumsi makanan berlemak maka
Ambang
Umur Bagus batas Tinggi semakin tinggi kadar kolesterol. Hasil
atas uji statistik kendal tau dengan SPSS for
45 – 54 0 3 0 3 windows versi 17 diperoleh koefisien
tahun 0% 15% 0% 20% korelasi kendal tau sebesar positif 0,794
55 – 64 5 7 5 17 dengan p-value = 0,000 (p–value <
tahun 25% 35% 25% 85% 0,05), disimpulkan bahwa Ho ditolak,
> 65 0 0 1 1 dan Ha diterima. Artinya ada hubungan
tahun 0% 0% 5% 5% yang signifikan antara pola makan
Total 20 dengan kadar kolesterol dan
100% hubungannya bersifat korelasi positif,
artinya semakin tinggi makanan
2. Jenis Kelamin
Distribusi frekuensi kadar berdasarkan pola makan berlemak,
kolesterol berdasarkan jenis kelamin semakin tinggi pula kadar kolesterol.
dapat ditampilkan dalam tabel : Menurut Guilford koefisien 0,794
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Kadar termasuk koefisiensi korelasi tinggi.
Kolesterol Menurut Jenis Kelamin (Subhana, 2005).
Kadar Kolestrol
Variabel Ambang Pembahasan
Total
Jenis Bagus batas Tinggi 1. Pola Makan Lansia
Kelamin atas Pola makan lansia dalam
Perempuan 2 5 5 12 penelitian ini diketahui bahwa jumlah
10% 25 % 25% 60% lansia dengan pola makan konsumsi
Laki – laki 2 4 2 8 lemak dalam seminggu tidak pernah ada
10% 20% 10% 40% 2 orang (10%), yang 1-2 kali seminggu
20
ada 4 orang (20%), yang 2-3 kali
Total 100% seminggu ada 8 orang (40%) dan yang >
3 kali seminggu ada 6 orang (30%).
3. Hubungan Pola Makan dan Kadar Lemak dalah nama suatu golongan
Kolesterol senyawa organik yang meliputi
Tabel 3 Uji Statistik Kendal Tau sejumlah senyawa yang terdapat di alam
yang semuanya dapat larut dalam
pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut
Kadar Kolestrol
atau tidak larut dalam air. Suatu lemak
Variabel Ambang Kendal P-
didefinisikan sebagai senyawa organik
Pola Makan Bagus batas Tinggi Tau Value
atas
yang terdapat dalam alam serta tak larut
0,79 0,000 dalam air, tetapi larut dalam pelarut
Tidak 2 0 0 4 organik nonpolar seperti suatu
pernah 40% 0% 0% hidrokarbon atau dietil eter
1-2 2 1 0 (Nurrahmani, 2012).
Kali/minggu 40% 20% 0% Ada beberapa sumber utama
lemak makanan adalah lemak yang
2-3 1 7 0
tidak terlihat adalah lemak yang secara
Kali/minggu 20% 70% 0% alamiah terdapat dalam bahan makanan.
>3 0 1 5
Kali/minggu
Bahan makanan yang mengandung
0% 10% 100% tinggi protein tidak terlihat adalah
daging, telur, biji-bijian dan kacang-
Total 100% 100% 100%
kacangan, lemak kasat mata yaitu lemak
yang terlihat oleh mata biasanya seperti
minyak goreng, gajih, atau jeroan, tertinggi umur 55-60 tahun (35%) dan
margarin, dan lemak yang ditambahkan; umur >60 tahun (35%), karena seiring
lemak komersial ditambahakan kedalam dengan peningkatan usia 55 – 60 tahun
makanan seperti : pie, ice cream, kue lebih tinggi kadar kolesterol dan
dan makanan yang digoreng cenderung penyakit jantung koroner dan
(Nurrahmani, 2012). stroke. Dilihat dari jenis kelamin
Dari penelitian yang sebagian terbesar dialami pada perempuan (60%),
dari responden (60%) lebih senang karena, wanita lebih tinggi dari laki-laki
mengonsumsi makanan mengandung disebabkan faktor hormonal, wanita
lemak hewani (jeroan). Hampir semua lebih tinggi mengonsumsi makanan
orang mengenal jeroan karena murah, mengandung lemak lebih terjangkau dan
enak dan dapat dijangkau. Padahal, lebih enak. Kolesterol adalah suatu
jeroan adalah bagian tubuh pada hewan subtansi seperti lilin yang berwarna
seperti otak , tulang , babat , usus, hati putih, secara alami ditemukan didalam
dan jantung. tubuh kita. Kolesterol sebenarnya
Secara umum, jeroan sangat merupakan salah satu komponen lemak.
banyak mengandung karbohidrat, Seperti anda ketahui, lemak merupakan
lemak, vitamin, protein dan mineral. salah satu zat gizi yang sangat
Vitamin utama yang terkandung adalah diperlukan oleh tubuh di samping zat
B kompleks, terutama B12 dan asam gizi yang lain, seperti karbohidrat,
folat, selain itu ada Vitamin A juga. protein, vitamin, dan mineral. Lemak
Mineral yang terkandung adalah zat merupakan salah satu sumber energi
besi, kalium, magnesium, fosfor dan yang diperlukan oleh tubuh kita yang
seng. Meskipun dianggap sebagai junk memberikan kalori paling tinggi. Di
food, nilai protein jeroan tidak kalah samping sebagai salah satu sumber
dari daging sapi, daging kambing energi, sebenarnya lemak atau
ataupun daging babi. Protein sangat khususnya kolesterol memang
dibutuhkan manusia untuk mengganti merupakan zat yang sangat dibutuhkan
sel sel yang rusak.tetapi jeroan oleh tubuh terutama untuk untuk
mengandung kolesterol yang tinggi. membentuk dinding sel-sel dalam
Dari beberapa jenis jeroan yang tubuh.
paling tinggi adalah usus, hati dan otak. Kolesterol adalah zat sejenis
karena, makanan tersebut dapat lemak putih. Kolesterol dapat kita
menyebabkan Penumpukan LDL pada temukan dalam sebagian jenis makanan
dinding pembuluh darah dapat yang kita konsumsi. Kolesterol juga
menyebabkan pengerasan dinding dibuat melalui perantara semua sel-sel
pembuluh darah dapat menyebabkan tubuh. Tetapi paling penting adalah sel
pengerasan dinding pembuluh darah liver. Sebagian jenis kolesterol
(artherosklerosis) dan menyumbat aliran merupakan kebutuhan pokok untuk
darah yang bisa berakibat fatal karena kesehatan tubuh. Kolesterol tidak hanya
memicu terjadinya penyakit jantung berperan sebagai materi pembentuk
koroner dan stroke (Mumpuni, 2011). dinding sel, tetapi juga menjadi
2. Kadar kolesterol lansia. kebutuhan pokok sekresi hormon-
Kadar kolesterol lansia dalam hormon tertentu. Pada kebanyakan
penelitian ini diketahui jumlah lansia orang, liver biasanya memproduksi
dengan kadar kolesteerol bagus ada 5 sekitar 70%-75% kolesterol dalam
orang (25%), kadar kolesterol ambang darah. Sedangkan untuk 25%-30%
batas atas ada 10 orang (50%), dan kebutuhan lainnya dipenuhi oleh
kadar kolesterol tinggi ada 5 orang makanan yang kita konsumsi sehari-
(25%), jadi mayoritas lansia dalam hari. Kolesterol dalam kadar normal
ambang batas atas. Dari hasil penelitan jelas berdampak positif bagi tubuh.
terhadap pola makan lansia . terlebihnya Namun, bila sudah melewati batas
lansia sering kali mengonsumsi lemak normal maka akan timbul dampak
yang mengandung lemak hewani negatif bagi kesehatan, terutama dalam
(jeroan). Dilihat dari umur yang paling jangka panjang (Bull, 2007).
Kita mengenal dua jenis kolesterol pada lansia di kampung
kolesterol, yaitu kolesterol HDL dan Petoran RT 02, RW 06 Jebres,
kolesterol LDL. Kadar kolesterol HDL Surakarta, dimana semakin banyak
yang tinggi dalam darah (sekitar 40 makan makanan berlemak, maka
mg/dL atau lebih) baik untuk semakin tinggi pula kadar kolesterol
kesehatan. Sebaliknya, kadar LDL yang dalam darah. Hal ini sesuai dengan
tinggi (100 mg/dL atau lebih) pendapat Nurrahmani, (2012) yang
merupakan pertanda buruk. menyatakan orang yang beresiko
Penumpukan LDL pada dinding memiliki kadar kolesterol tinggi adalah
pembuluh darah dapat menyebabkan mereka yang menerapkan pola makan
pengerasan dinding pembuluh darah yang mengandung kadar lemak jenuh
dapat menyebabkan pengerasan dinding yang tinggi. Lemak jenuh (ditemukan di
pembuluh darah (artherosklerosis) dan daging, mentega, keju dan krim).
menyumbat aliran darah yang bisa Meningkatkan kadar kolesterol LDL
berakibat fatal karena memicu dalam darah. Namun, pola makan yang
terjadinya penyakit jantung koroner dan sehat dapat menurunkan kadar
stroke. kolesterol sekitar 5-10%, bahkan lebih
Kadar kolesterol kolesterol yang Mengurangi asupan lemak jenuh
tinggi menyebabkan aliran darah (menggantinya dengan lemak tak jenuh
menjadi kental sehingga oksigen dalam tunggal dan lemak tak jenuh ganda ) dan
darah menjadi berkurang. Gejala yang makan lebih banyak buah, salad, sterol
timbul dari hiperkolesterol biasanya tumbuhan dan kedelai juga dapat
sama dengan gejala kurang oksigen membantu. Cara memasak seperti
seperti sakit kepala dan pegal-pegal. memanggang yang lebih sehat daripada
Banyak juga di antara orang-orang yang menggoreng juga dapat dilakukan.
mengalami kolesterol tinggi tanpa Survei terkini di 8 negara Asia
gejala. Inilah mengapa disarankan agar melaporkan, 50% penduduk Asia gagal
setiap orang melakukan check up menurunkan kadar kolesterol jahat
minimal 1 tahun sekali untuk mereka sesuai target yang disarankan
mengetahui kadar kolesterolnya. dalam panduan pengobatan. Di
Dengan pemeriksaan ini dapat diketahui Indonesia, kegagalan ini bahkan
hiperkolesterol sedini mungkin sehingga mencapai 70%. Jumlah yang sangat
dapat mencegah penyakit yang besar. Tidak mengherankan jika
diakibatkannya. Apabila kolesterol tidak penyakit-penyakit seperti jantung
normal akan terjadi Pembuluh darah koroner dan stroke masih menjadi salah
yang terganggu akibat kolesterol paling satu faktor terbesar terjadinya kematian
sering menyebabkan penyakit jantung di Indonesia (Misnadiarly, 2007).
dan stroke. Tidak hanya kedua penyakit Rendang, gulai otak sapi, telur
mematikan tersebut, ternyata pembuluh balado, tongseng kambing adalah
darah yang terganggu juga dapat contoh menu-menu masakan asli
menyebabkan impotensi. Selain memicu Indonesia yang terkenal kelezatannya.
terjadinya penyakit-penyakit yang Namun, menyantap hidangan berprotein
mematikan tersebut, biasanya orang- hewani tersebut sering dibayangi risiko
orang yang mengalami kolesterol tinggi kenaikan kolesterol tinggi. Terutama
juga cenderung mudah sakit. Tanpa bagi mereka yang frekuensi makannya
sebab mereka sering diserang sakit sangat sering dan tidak diimbangi
kepala, badan pegal-pegal tanpa sebab, dengan pola hidup yang sehat. Kuning
atau bahkan sesak napas (Nurrahmani, telur, otak sapi, daging sapi, daging
2012). kambing dan udang adalah sederetan
3. Hubungan pola makan dengan kadar produk hewani yang jika dikonsumsi
kolesterol berlebihan dapat meningkatkan risiko
Penelitian ini menimbulkan kolesterol tinggi (Bull, 2007).
kesimpulan ada hubungan yang Kolesterol merupakan zat di
signifikan antara pola makan (makanan dalam tubuh yang berguna untuk
berlemak) dengan dengan kadar membantu pembentukan dinding sel,
garam empedu, hormon, dan vitamin D konsumsi gula dan lemak terlalu
serta sebagai penghasil energi. Sumber banyak, malas bergerak, dan paparan
utamanya berasal dari organ hati polusi berlebih, serta adanya radikal
(sekitar 70%) dan sisanya bersumber bebas. Kondisi ini diperparah lagi
dari makanan yang masuk ke dalam dengan kebiasaan manusia zaman
tubuh. Kolesterol dalam kadar normal sekarang yang maunya serba praktis
jelas berdampak positif bagi tubuh. sehingga cenderung tidak aktif dan
Namun, bila sudah melewati batas sedikit bergerak (Bull, 2007).
normal maka akan timbul dampak Upaya menekan angka kematian
negatif bagi kesehatan, terutama dalam akibat CVD ditempuh melalui
jangka panjang. penanganan tepat, yang meliputi diet
Kita mengenal dua jenis (pengaturan makan), olahraga terukur,
kolesterol, yaitu kolesterol HDL dan dan pengobatan di bawah pengawasan
kolesterol LDL. Kadar kolesterol HDL dokter. Selain menurunkan kadar
yang tinggi dalam darah (sekitar 40 kolesterol, pengobatan dapat mencegah
mg/dL atau lebih) baik untuk serangan jantung atau stroke yang
kesehatan. Sebaliknya, kadar LDL yang dipicu oleh pecahnya bisul pembuluh
tinggi (100 mg/dL atau lebih) darah. Pengobatan juga dimaksudkan
merupakan pertanda buruk. untuk mencegah terbentuknya bisul
Penumpukan LDL pada dinding pada pembuluh darah.
pembuluh darah dapat menyebabkan Tingginya kadar kolesterol LDL
pengerasan dinding pembuluh darah seseorang menempatkan orang tersebut
dapat menyebabkan pengerasan dinding sebagai golongan berisiko tinggi CVD.
pembuluh darah (artherosklerosis) dan Salah satu upaya terapi yang ditempuh
menyumbat aliran darah yang bisa adalah menurunkan kadar kolesterol
berakibat fatal karena memicu LDL. Uji klinik mengungkapkan bahwa
terjadinya penyakit jantung koroner dan terapi penurunan kolesterol LDL,
stroke (Misnadiarly, 2007). khususnya menggunakan terapi statin,
Riset secara luas telah dapat menurunkan risiko CVD.
menunjukkan bahwa kolesterol LDL-C Sayangnya, pencapaian target
(kolesterol jahat) adalah faktor risiko kolesterol LDL sesuai anjuran
utama penyakit jantung dan pembuluh nampaknya masih menjadi tantangan
darah (cardiovascular disease atau bagi para dokter dan pasien. Sebuah
CVD). Padahal, hingga kin CVD masih survei terbaru yang diikuti lebih dari
merupakan penyebab kematian nomor 7.000 pasien dan dokter di 8 negara
satu di dunia dengan angka kematian 17 Asia mengungkapkan bahwa 50%
juta orang per tahun. Angka ini pasien gagal mencapai target
diperkirakan meningkat menjadi 20 juta pengobatan kolesterol LDL sesuai kadar
pada tahun 2015 dan 23 juta pada tahun yang dalam pengobatan. Padahal, kadar
2030. Prediksi ini seharusnya membuat obat harus selalu diubah dan
kita sadar untuk selalu menjaga kondisi disesuaikan dengan perubahan yang
kolesterol dalam batas normal terjadi pada pasien yang bersangkutan
(Nurahmani, 2012). (Misnadiarly, 2007).
Di Indonesia, Riset Kesehatan Dalam survei yang dikenal
Dasar dari Dinas Kesehatan pada tahun dengan CEPHEUS 1 (Centralised Pan-
2007 juga melaporkan bahwa stroke, Asian Survei on the Undertreatment of
hipertensi, dan penyakit jantung iskemik Hyperchole Sterolemia), Indonesia juga
menempati proporsi terbesar (27,3%) mengikutsertakan sekitar 800 pasien dan
sebagai penyebab kematian pada semua dokter. Hasilnya, hanya 31,3% pasien di
umur. Artinya, kolesterol sebagai Indonesia yang berhasil mencapai target
pemicu terjadinya penyakit tersebut penurunan kolesterol. Sementara itu,
dapat menyerang siapa saja, tidak peduli sisanya sebesarnya 68,7% dinyatakan
tua dan muda. gagal menurunkan tingkat kolesterol
Penyebab utama penyakit jantung sesuai harapan (Mumpuni, 2010).
dan stroke di Asia Pasifik adalah
Angka pencapaian Indonesia lemak yang bertumpuk menyebabkan
merupakan yang terendah dibandingkan terbentuknya lesi yang semakin lama
dengan negara Asia lainnya yang turut akan semakin membesar dan menebal
disurvei, yaitu Vietnam, Taiwan, sehingga mempersempit pembuluh
Thailand, Filipina, Malaysia, Korea, dan darah dan menghambat aliran darah.
Hong Kong. Hal yang paling banyak Akhirnya, pembuluh darah akan
menjadi penyebab kegagalan tersebut mengeras dan bersifat kurang lentur.
adalah kurangnya tingkat kepatuhan Gangguan kardiovaskular yang
pasien yang menjalankan terapi disebabkan atherosklerosis dikaitkan
penurunan kolesterol LDL. Hal lain juga dengan berkurangnya aliran darah.
bisa menjadi penyebab kegagalan Akibatnya, jantung dan otak tidak
seperti pasien lupa minum obat, atau menerima suplai darah yang cukup.
bahkan dokter yang kurang paham, Hambatan aliran darah selanjutnya
misalnya bahwa obat kolesterol harus dapat berakibat pada episode
diminum tiap hari atau dosis obat kardiovaskular yang lebih serius,
dinaikkan atau dikombinasikan dengan termasuk serangan jantung dan stroke.
obat apabila pasien tidak cocok dengan Adanya sumbatan darah juga dapat
suatu obat. Pada umumnya, pasien juga menyebabkan terjadinya robekan
meyakini bahwa lupa mengonsumsi satu jaringan di pembuluh darah yang
dosis obat dalam jangka waktu satu kemudian akan membengkak dan dapat
minggu atau lebih tidak akan menghambat seluruh pembuluh darah
memengaruhi tingkat kolesterol (Bull, sehingga mengakibatkan serangan
2007). jantung atau stroke (Nurahmani, 2012).
Banyak bukti yang menunjukkan
bahwa semakin rendah tingkat D. Kesimpulan
kolesterol, semakin baik, dalam Hasil penelitian yang telah dilakukan
menurunkan risiko penyakit. Apalagi pada 20 lansia di kampung Petoran RT 02,
jika disertai perubahan gaya hidup, akan RW 06 Jebres Surakarta dapat disimpulkan
semakin menurunkan risiko terkena yaitu mayoritas lansia pola makan makanan
serangan jantung atau stroke. Walaupun berlemak dalam seminggu yaitu 2-3 kali
korelasi langsung antara tingginya kadar sebanyak 40% dan mayoritas lansia tingkat
kolesterol LDL dengan penyakit jantung kadar kolesterol dalam ambang batas atas
koroner dan stroke sudah terbukti, yaitu sebanyak 50%.
survei ini memberikan informasi bahwa
penegakan diagnosis, monitoring, dan E. Daftar Pustaka
tingkat kepatuhan pengobatan 1. Misnadiarly. 2007. Obesitas.
penurunan kolesterol masih jauh dari JakartaPustaka Obor Populer.
yang diharapkan. Padahal usaha-usaha 2. Mumpuni, Yekti. 2011. Cara Jitu
tersebut merupakan salah satu upaya Mengatasi Kolesterol. Yogyakarta
untuk menurunkan faktor risiko : CV Andi Offset
terjadinya CVD. Bagaimanapun baiknya 3. Nurrahmani, Ulfah. 2012 . Stop !
pengobatan dan dokter yang Kolesterol Tinggi. Yogyakarta : Group
mengawasi, jika pasien yang Relasi Inti Media.
bersangkutan tidak memiliki kesadaran 4. Bull, Eleoner. 2007. Kolesterol. Jakarta
untuk menurunkan kadar kolesterolnya : Erlangga.
maka pengobatan cenderung mengalami 5. Subhana, M., dkk. 2005. Dasar-dasar
kegagalan. Hal ini diperlukan kerja Penelitian Ilmiah. Jakarta : Erlangga.
sama berbagai pihak, terutama niat baik
pasien untuk dapat memperoleh hasil
yang direncanakan (Misnadiarly, 2007).
Serangan jantung dan stroke
terutama disebabkan oleh
atherosklerosis (penumpukan lemak)
pada dinding pembuluh darah yang
mensuplai jantung dan otak. Deposit

Anda mungkin juga menyukai