mikrofilter
pemanasan penyinaran
bahan kimia
ANTISEPTIK KIMIA
• Golongan Alkohol & Fenol
• Golongan Halogen
• Golongan Peroksida
• Golongan Penurun tegangan permukaan
• Golongan zat warna
• Logam-logam berat
• Gas-gas lainnya
Golongan Alkohol & Fenol
• Alkohol adalah zat yang paling efektif dan
dapat diandalkan untuk sterilisasi dan
desinfeksi.
• Alkohol dapat mendenaturasi protein dengan
jalan dehidrasi.
• Urutan kekuatan: isopropil-OH>EtOH>MetOH
• Konsentrasi 70% sangat baik
Golongan Halogen
• Larutan klorin (atau biasanya hipoklorit, ClO-)
dipakai untuk desinfeksi dan menghilangkan bau.
• Halazol dan parasulfon dichloramidobenzoic acid
pada konsentrasi 4-8 mg/L dapat mendisinfeksi
air yang mengandung S. typhi dalam wakti 30
menit.
• Iodium bersifat sangat antiseptik, efektif juga
untuk protozoa (amuba penyebab disentri)
• Aman untuk kulit, tetapi pada konsentrasi tinggi
dapat menyebabkan alergi pada kulit.
Golongan peroksida
• Antiseptik efektif dan nontoksik
2 H2O2 2 H2O + O2
• Konsentrasi:
– 0,3-6,0% : desinfeksi
– 6,0-25,0% : sterilisasi
– 0,1% dalam susu pada suhu 54oC dapat
mengurangi kuman sampai 99,99%
– 10% : dapat membunuh virus dan spora
– 3%: untuk mencuci luka pada kuman aerob.
Detergen
• Merupakan senyawa penurun tegangan
permukaan.
• Karena memiliki struktur bipolar.
• Untuk deterjen ionik sangat desinfektan
daripana deterjen nonionik.
Logam Berat
• Dapat mempresipitasikan (menggumpalkan)
enzim-enzim atau protein esensial lainnya.
• Biasanya: Hg, Ag, As, Zn, dan Cu.
• Karena sgt berbahaya tidak digunakan lagi
• HgCl2untuk luka-luka kecil
• AgNO3infeksi gonokokus
• As2O4sifilis, infeksi protozoa
• ZnOinfeksi kuman atau jamur
STERILISASI GAS (cont.)
• Etilen Oksida (ETO)
zat pengalkil yang dapat membunuh sel.
Diperlukan pemaparan selama semalam pada
ETO 12%. Kadar maksimum yang
diperbolehkan 50 mg/L.
STERILISASI GAS
• Uap Formaldehid
larutan formalin (formaldehid 37%) dipanaskan
maka akan tumbul uap formaldehid yang dapat
membunuh spora dan Mycobacterium
tuberculosis.
• Beta Propiolakton (BPL)
stabil pada suhu dibawah titik beku. Digunakan
untuk mensterilisasikan vaksin, jaringan dan sera.
BPL uap non toksik, BPL cair bersifat karsinogenik.
STERILISASI SECARA FISIKA
• Sterilisasi panas
• Sterilisasi radiasi
METODE FISIS
1. Pemanasan
a. Pemijaran (dengan api langsung):
membakar alat pada api secara langsung
contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.
b. Panas kering:
Oven (60-1800C).
untuk alat dari kaca : erlenmeyer, tabung reaksi dll.
c. Uap air panas:
Konsep mirip mengukus.
untuk Bahan yang mengandung air (tidak terjadi dehidrasi).
d. Uap air panas bertekanan :
Sterilisasi panas basah
2. Penyinaran
dengan UV
contoh :
membunuh mikroba pada permukaan interior Safety Cabinet
sterilisasi ruangan
Sterilisasi Panas
• Membunuh kuman dengancara panas adalahh
sangat mudah, dipercaya dan relatif tidak
mahal.
• Ada dua macam cara pemanasan yaitu panas
basah dan panas kering.
• Panas basah membunuh kuma dengan cara
mendenaturasi protein.
• Panas kering membunuh kuman dengan cara
mengoksidasi.
Batasan Sterilisasi Panas
• Thermal dead point
suhu dimana suatu suspensi organisme telah
disterilkan setelah pemaparan selama 10 menit.
• Thermal dead time
waktu yang diperlukan bagi suhu tertentu untuk
mensterilkan suatu suspensi organisme.
• D value
waktu yang diperlukan untuk membunuh 90%
dari organisme dalam suatu suspensi oada suatu
suhu tertentu. D100oC
Batasan Sterilisasi Panas
• Z value
jumlah derajad kenaikan suhu yang diperlukan
untuk menurunkan D value sampai mencapai
sepersepuluh nilai semula.
Pemanasan Basah
• Otoklaf
Tekanan 1,5 atm; suhu 121oC; waktu 15 menit.
• Merebus
suhu 100oC; waktu rebus selama 15 menit.
Pemanasan Kering
• Pembakaran
sterilisasi yang 100% efektif. Tetapi cara ini
sangat terbatas pada penggunaannya (hanya
pada alat besi atau kaca bagian luar)
• Sterilisasi udara panas
alat-alat ditempatkan dalam oven bersuhu
160-180oC selama 1-2 jam. Sterilisasi ini baik
untuk alat-alat laboratorium; kaca petri, pipet,
pinset, tabung, labu, dll..
Sterilisasi Radiasi
• Mikroorganisme dapat dibunuh dengan
penyinaran ultra ungu (lamda 220-290 nm).
Radiasi yang paling efektif adalah 253,7 nm.
• Mekanisme kerjanya adalah membuat fibrasi
pada DNA sehingga membentuk dimer timin
dan mutasi lainnya.
• Karena daya penetrasi rendah alat harus
diletakkan dekat dengan sumber sinar.
• Jauhkan dari mata sangat peka rusak
permanen
STERILISASI secara MEKANIK