Anda di halaman 1dari 37

STERELISASI

Destik Wulandari, M. Si
Sterilisasi
• Proses mematikan segala bentuk kehidupan
mikroorganisme yang ada dalam sampel,
alat dan lingkungan

• Baik mikroorganisme patogen maupun non


patogen

• Dilakukan secara kimiawi, mekanik, dan fisik


TDT & TDP
• The thermal death time(TDT)is the
timerequired to kill a suspension of cells or
spore at a given temperature.
• The thermal death point or TDP is the
temperatureat which an organism is killed in
10 minutes.
Macam-macam sterelisasi

Mekanik • filtrasi
• Pemanasan (kering & lembab)
Fisik • Penyinaran
• Low Terperature

Kimia •Larutan desinfektan


Secara mekanik  Filtrasi
• Menghilangkan mikroorganisme dengan
penyaringan tanpa menghancurkan
mikroorganisme tsb
• pori-pori saringan yang sangat kecil  membran
filter
*0.22 and 0.45um : bakteri, tidak efektif untuk
spirochaeta, mikoplasma dan virus.
* 0.01 um : semua virus
• mikroorganisme tertahan di permukaan saringan.
• dilakukan terutama untuk bahan yang tidak boleh
dipanaskan seperti misal vaksin, darah, dan lain-
lain.
Secara Fisik
A. PEMANASAN
-> PEMANASAN KERING
 Efektif untuk alat2 gelas dan alat bedah
 Selama pemanasan mikroorganisme
dibunuh oleh proses oksidasi
 Suhu antara 150C – 170 0C, selama 1-
4 jam
 Bahan: petrolatum jelly, minyak mineral,
lilin, wax dan serbuk talk
Macam pemanasan kering
• Api langsung: Sterilisasi jarum inokulasi untuk
pembiakan m.o, dibakar sampai membara.
• Insenerasi: Efektif untuk sterilisasi bahan
habis pakai (cangkir kertas, pakaian) dan
limbah
• Udara Panas: Pemanasan dengan oven suhu
170°C selama 2 jam, tidak sesuai untuk bahan
cair
OVEN
• berupa aliran udara kering
terkontrol
• Waktu yang dibutuhkan:
a. 1700 C (340F) = 1 jam
b.1600 C (320 F)= 2 jam
c. 1500 C (300F) = 2.5 jam
d. 1400 C (285 F) = 3 jam
• Pembakaran
(inceneration): untuk
alat penanam
mikrorganisme (Ose
dan jarum tanam),
efektif juga untuk
bangkai hewan
percobaan
-> PEMANASAN LEMBAB
• Bentuk uap jenuh dengan tekanan yang tinggi
• Dilakukan pada suhu 1210 C, tekanan 15 psig
selama 15 menit
• Macamnya:
a. autoklaf
b. merebus (boiling)
c. pasteurisasi
A. AUTOKLAF
• Menggunakan uap jenuh pada suhu 1210 C dan
dengan tekanan tinggi, 15 menit
• Mampu membunuh semua bentuk vegetatif
mikroorganisame dan spora
Thermal death point (TDP): temperatur terendah
yang menyebabkan sel mati selama 10 menit
Thermal death time (TDT): waktu yang diperlukan
untuk membunuh seluruh sel dalam kultur
Decimal reduction time (DRT): menit saat 90%
populasi sel mati pada temperatur tertentu yang
dicobakan
• Butuh waktu sterilisasi lebih lama untuk bahan
padat atau cairan dengan volume yang banyak.
B. MEREBUS (BOILING)
• Waktu yang dibutuhkan selama 15 menit setelah air
mendidih (100 C)
• Efektif membunug sel vegetatif, tapi tidak
mematikan spora dan virus
Hepatitis virus: Dapat bertahan lebih dari 30 menit perebusan
Endospores : Dapat bertahan lebih dari 20 jam ataul ebih

• Digunakan untuk alat bedah (jarum spoit)


• Dilakukan dalam keadaan darurat
C. Pasteurisasi
• Sterelisasi menggunakan suhu rendah untuk
mengurangi jumlah sel mikroorganisme
• Seperti: Staphylococcus, Streptococcus, Brucella
abortus & Mycobacterium tuberculosis dalam
produk makanan
• Pada susu dilakukan pada suhu 630 C selama 30
menit (metode batch)
• Atau suhu 710 C/ 15 menit (metode cepat)
• pasteurisasi, adalah suatu metode sterilisasi untuk
media atau bahan yang tidak tahan terhadap
panas tinggi
Low Temperature

• Refigerator
(Pendinginan)

• Freezing
(Pembekuan)
• Refrigerator: Temp 0 – 7 C
bacteriostatic effect  menurunkan laju
metabolisme M. O shg tidak melakukan
reproduksi dan menghasilkan toksin
• Freezing: Temp dibawah 0 C
1. Flash freesing : tidak membunuh semua M.O
2.Slow freesing : lebih efektif membunuh m.o krn
ada kristal es yang terbentuk
3.Lebih dari 1/3 sel vegetatif m.o dapat bertahan
hingga 1 tahun

4.Kebanyakan parasit mati dengan pembekuan


beberapa hari.
Desikasi
-> RADIASI
Tipe radiasi untuk sterelisasi
a. radiasi ionisasi (ionizing radiation) : sinar
gama, sinar X
b.Tadiasi non ionisasi (non ionizing radiation) ;
UV
c.Radiasi gelombang mikro ( microwave
radiation)
Radiasi ionisasi (Ionizing Radiation)
• Mencakup ; sinar Gamma, sinar X, sinar
pelepasa elektron
• Panjang gelombang pendek kurang dari 1
nanometer
• Digunakan untuk sterilisasi bahan farmasi dan
disposable medical supplies, serta industri
makanan
• Kerugian: penetrasi jaringan manusia dan
menyebabkan mutasi genetik
Radiasi Non Ionisasi (Non menembusIonizing
Radiation)
• Penggunakn sinar UV dengan panjang
gelombang 220-290
• Menyebabkan kerusakan DNA
• Digunakan untuk desinfeksi ruang operasi,
nursery, pengepakan dan LAF
• Kerugian: kerusakan kulit, mata
• Sinar tidak dapat menembus kertas, kaca dan
kain
Radiasi gelombang mikro (Microwave radiation)
• Panjang gelombang antaar 1 mm- 1 m
• Panas diabseorbi oleh molekul air
• Sel vegetatif dapat mati
• Endospora bakteri yang tidak mengandung air
tidak dapat rusak oleh mikrowave
PENGERTIAN

• Desinfektansia : senyawa untuk mencegah infeksi


dengan jalan penghancuran atau pelarutan jasad
renik patogen dikenakan pada jaringan tak
hidup : ruang operasi, alat-alat operasi, kandang,
RPH +RPA

• Antiseptika : dikenakan untuk jaringan hidup. Kadar


yang terlalu tinggi selain membunuh m.org, juga
membunuh jaringan. Antiseptika kadar rendah
bakteriostatik.
DAYA KERJA DESINFEKTAN/ANTISEPTIKA

• Hanya membunuh/menekan pertumbuhan bentuk vege


tatif saja, tidak efektif untuk spora.
• Dinding spora bersifat impermeabel dan asam ribonukleat
dlm protoplasma memiliki ketahanan tinggi
thd sinar, terutama U.V.
• Hanya cocok untuk mengendalikan sejumlah m.o. tertentu.
SIFAT-SIFAT PENTING ANTISEPTIKA/DESINFEKTANSIA
• Memiliki sifat antibakterial luas
• Tidak mengiritasi jaringan hewan dan manusia
• Sifat racun rendah, tidak berbahaya bg manusia +
tern.
• Memiliki daya tembus tinggi
• Tetap aktif meskipun terdapat cairan tubuh, nanah,
darah, feses dan sel-sel mati.
• Tidak merusak alat-alat, lantai dan dinding kandang
• Tidak meninggalkan warna
• Murah  diperlukan jumlah besar
• Mampu menembus rongga-rongga, liang-liang
MACAM-MACAM ANTISEPTIK/DESINFEKTAN

1. Fisis : panas, sinar.


• Panas  dilewatkan pemanas atau dengan air panas
 disemprotkan
• Sinar : U.V, sinar gamma

2. Kimiawi : spray, sabun, aerosol, fumigasi

Jenis-jenis desinfektan kimia:


• Kresol :
- murah, efektif : bakteri, virus, tdk bunuh spora
- korosif, toksik, konsentrasi tinggi tinggalkan warna
- tidak boleh digunakan saat terdapat ternak hidup, telur atau
daging yang diproses.
Halogens:
A.Iodine:
• (iodine dalam alkohol) :antiseptik pertama
• yang digunakan
• Merusak protein sel
• Warna mudah terserap oleh baju atau kulit, beberapa
menyebabkan iritasi
• Iodophors: Senyawa iodine yang bekerja lambat.
Digunakan antiseptik dalam operasi. Tidak efektif
dalam membunuh endospora.

• Betadine, Isodine
Alkohol:
• Membunuh bakteri, jamur. Kurang efektif pada
endospora dan beberapa virus
• Cara kerja : denaturasi protein, melarutkan membran
sel
• Mudah menguap, tidak meninggalkan residu
• Digunakan untuk menghilangkan m.o kulit sesaat
sebelum injeksi dan pengambilan darah
• Tidak baik untuk luka terbuka denaturasi protein
• Ethanol: Konsentrasi optimum 70%.
Isopropanol: Lebih efektif dibandingkan ethanol,
lebih murah dan kurang mudah menguap
Quaternary Ammonium Compounds
(Quats) / Deterjen Kationik :
• Banyak digunakan sebagai desinfektan aktif permukaan
• Efektif dalam membunuh bakteri gram positif
• Membunuh jamur, amuba dan virus
• Merusak permeabilitas membran sel shg terjadi
pengerutan membran
• Zephiran, Cepacol,
• Keuntungan : Antimikroba kuat, tidak berwarna, tidak
berbau, stabil dan tidak beracun
• Kelemahan : aktivitasnya hilang oleh bahan organik
(protein dan serat), banyak dikombinasi dengan fenol,
aktivitas virusida terbatas

Anda mungkin juga menyukai