Anda di halaman 1dari 23

Sterilisasi dalam Bioproses

Konsep Sterilisasi
• Keadaan steril adalah keadaan tanpa bakteri
secara absolut (aseptik, lawan: septik atau
sepsis).
• Pure culture: kultur yang tidak mengandung
mikroorganisme selain yang diharapkan 
jika ada yg lain: kontaminasi.
• Disinfection berbeda dari sterilisation.
Disinfektan dapat mereduksi mikroba hidup
sampai jumlah yang sangat rendah, tetapi
tidak nol.
Beberapa metode sterilisasi

Ada beberapa metode yang digunakan untuk


sterilisasi cairan (aqueous) yaitu:
Radiasi (UV, x-rays), sonication, filtration,
pemanasan, dan penambahan zat kimia.
Yang paling sering digunakan dalam skala besar
adalah pemanasan dan penambahan zat kimia.
Jika bahan tidak tahan panas, maka sterilisasi
dilakukan dengan cara penyaringan melalui
membran.
Kinetika sterilisasi
• Probability of extinction: P0(t) = [1-p(t)]No
p(t): probabilitas individu yang masih hidup
pada waktu t.
N0: individu hidup mula-mula.
• Jumlah mikroba yang ada: E[N(t)] = N0.
p(t)
• Jika kecepatan matinya mikroba mengikuti
order satu maka: p(t) = exp(-kd.t)
kd: konstanta kecepatan order satu.
• kd = α exp (-Ed/RT)
Besarnya Ed untuk bakteri berkisar 50-150
kcal/gmol.
• T = 121 0C.
• kd untuk sel vegetatif bisa mencapai = 1010 min-1
sedangkan untuk spora 0,5-5,0 min-1.
• Untuk vitamin dan growth factor, kd = 2-
20kcal/gmol.
• Decimal reduction time (D): waktu yang
diperlukan untuk membunuh mikroba sampai
sepersepuluhnya:
E[N(t)] = N0 exp (-kd.t)
0,1 = exp (-kd.D)
D = 2,303/kd
• Nilai Z: selang suhu (penurunan atau kenaikan)
di mana terjadi kenaikan atau pengurangan nilai
D 10x lipat dalam waktu yang diperlukan untuk
menurunkan sampai sepersepuluhnya.
• Nilai F: waktu yang diperlukan untuk mematikan
semua spora dan sel vegetatif pada suhu
rujukan (misal 121 C).
FZT = n.D dengan n = jumlah sel pada fase
eksponensial.
• Nilai Fo: efisiensi sterilisasi pada suatu proses
pada suhu rujukan untuk mematikan mikroba
pada nilai Z = 10 0C.
• Lethal rate = kecepatan kematian sel: kebalikan
dari nilai F.
Resistensi terhadap panas
cell type resistance
bacterial endospores may survive hours in
boiling water
fungal spores death at > 80 C in 60
min.
yeasts survive 20 min at 60C
bacteria D60 = 1-5 min
viruses rarely survive > 30 min
at 60 C
protozoa, algae rapidly die at T > 40 C
Sterilisasi cairan
• Ada dua proses: batch dan kontinu (next slide).
• Kinetika sterilisasi dapat diterapkan di sini.
• Ada tiga macam: thermal, chemical dan
radioactive.
• Thermal sterilisation dipilih untuk proses2
besar yang mempertimbangkan masalah
ekonomi.
• Tetapi tidak semua bahan dapat disterilkan
dengan pemanasan!  digunakan chemical
agent atau radiasi.
• Radiasi ultraviolet sangat efektif untuk
mensterilkan permukaan cairan tetapi tak
dapat menembus ke dalam terutama cairan
yang banyak mengandung suspensi.
• X-rays dapat menembus sampai ke dalam
tetapi mahal dan tidak aman, terutama untuk
proses2 skala besar sehingga tidak dipilih.
• Sterilisasi dengan penambahan bahan kimia
dapat meninggalkan sisa yang berbahaya
bagi mikroba yang diharapkan.
Beberapa senyawa yang sering digunakan
untuk sterilisasi
• Gas etilen oksida untuk mensterilkan
peralatan.
• Alkohol 70% yang diasamkan dengan HCl
sampai pH 2 dapat membunuh semua sel
vegetatif dan spora  sterilisasi peralatan.
• Larutan sodium hypochlorite 3% untuk
sterilisasi peralatan skala kecil yang heat
sensitive.
Contoh-contoh desinfektan

• NaCl 9%
Mematikan mikroba
• KCl 11%, karena tekanan osmotik
• KNO3 10%
• HgCl2 0,1%
• KMnO4 1%
• HCl 1,1%
Sterilisasi gas

• Suatu fermentasi aerobik memerlukan


udara dalam jumlah besar  gas juga
harus dalam keadaan steril.
• Konsentrasi mikroba dlam udara berkisar
103–104/m3 atau 1–10 mikroba/ liter udara.
• Metode sterilisasi yang bisa digunakan
antara lain: adiabatic compression, gas
filtration.
Adiabatic compression
• Udara yang ditekan akan mengalami kenaikan
suhu. Panas yang lembab (moist heat) dapat
membunuh mikroba dengan lebih efektif dibanding
panas kering (dry heat).
• Suhu: 150 – 220 0C  jika digunakan untuk
membunuh spora maka suhu 220 0C selama 30
detik.
• Karena udara yg keluar menjadi dingin dengan
cepat dan pipa yang menghubungkan kompresor
dengan fermenter tidak dapat dijaga kesterilannya
maka langkah selanjutnya adalah filter udara.
Air filtration

• Filtrasi gas biasanya menggunakan membrane


cartridge filter
• Membran dengan ukuran pori yang sangat kecil
dapat menghalangi partikel (termasuk mikroba).
Sesudah digunakan, membran harus
dipanaskan.
• Metode ini dapat menyebabkan pressure drop.
• Kesulitannya, jika terjadi lubang, maka membran
tidak bisa digunakan.
Sterilisasi batch
Sterilisasi kontinu

• Strelisasi kontinu memerlukan waktu yang lebih singkat dengan suhu yang
lebih tinggi.
Pemanasan
• Pada skala kecil, alat yang digunakan adalah
autoklaf (autoclave) dengan pemanas steam.
• Untuk mencapai keadaan steril
menggunakan diperlukan suhu 121-134°C
• Holding time yang dibutuhkan adalah 15
menit pada 121 °C atau 3 menit pada 134 °C.
• Autoklaf dapat menonaktifkan hampir semua
bakteri, fungi, dan spora.
Contoh autoclave
Pasteurisasi
• Pasteurisasi adalah proses panas untuk
mematikan dan merusak sel vegetatif, spora,
yeast, dan jamur.
• Suhu = 63 0C selama 30 menit atau 72 0C
selama 15 menit.
• Pasteurisasi biasa dilakukan untuk produk
pangan (misal susu). Suhu tidak terlalu tinggi
tetapi proses diulang-ulang, karena banyak
komponen zat gizi/pangan yang tidak tahan
panas.
Sterilisasi menggunakan filter

Anda mungkin juga menyukai