PURNOMO HADI
Pendahuluan
Mikroba merupakan agent (penyebab) Infeksi
Keberadaan mikroba:
Di tubuh host: sebagai peyebab infeksi, sebagai mikroflora Di lingkungan: Biologis: manusia, binatang Fisik: air, udara, tanah, peralatan
FISIKA KIMIA:
Non-specific: antiseptics, disinfectants Specific: Antibiotics/Chemo therapeutic agents
2.
AGENT
AGENT
HOST
1. PANAS:
a. Panas Kering: 1. Oven udara panas
2. Insenerasi
b. Panas Lembab: 1. Sterilisasi: uap bertekanan (otoklaf)
3. RADIASI:
a. IONISASI Sterilisasi: 1. X-ray
2. Sinar katode
3. Sinar gamma b. NON-IONISASI DIsinfektan:
1. Sinar UV
1. GAS:
a. Sterilisasi b. Disinfeksi
2. Cairan/larutan:
a. Antiseptik: jaringan hidup b. Disinfektan: benda mati
a. Udara
b. Cairan
Sterilisasi
Resisten tinggi:
Kista protozoa Virus telanjang p.u., paling resisten: hepatitis B virus, poliovirus. Bakteri btk vegetatif paling resisten: Mycobacterium tuberculosis, Staphylococcus aureus, dan Pseudomonas species.
Purnomo Hadi
Sterilisasi Panas
Sterilisasi panas kering: membunuh mikroba dengan cara mengoksidasi, dan pada panas yang tinggi menghancurkan material menjadi abu. Dehidrasi menyebabkan koagulasi protein dan DNA, tetapi protein lebih stabil pd panas kering Sterilisasi panas lembab: Mengalutinasi protein dengan efektivitas tinggi, tidak perlu suhu yang terlalu tinggi Merusak membran sel, ribosom, DNA dan RNA
Sterilisasi Panas
Dipengaruhi oleh: 1. Suhu 2. Waktu kontak 3. Jumlah mikroba 4. Jenis mikroba: bakteri, spora 5. Lingkungan mikroba: pH, bahan organik
120
140 160
8j
2,5 j 1j
100
110 115
20 j
2,5 j 50
170
180
40
20
121
125 130
15
6,5 2,5
Red heat: dipanaskan sp merah Flaming: dipanggang Incineration: pemanasan suhu tinggi (>500o C), barang dihancurkan Hot air oven: oven Infra red radiation
materials that must remain dry and which are not destroyed at 170oC Good for glassware, metal, not plastic or rubber items
Moist heat
1.
< 100oC:
Pasteurization Inspisation
2.
100OC
Boiling Steaming
3.
> 100oC
Autoclave
denatured or destroyed at high temperature use of mild heat to reduce the number of microorganisms in a product or food kills most vegetative bacterial cells, not sporoform Strategy: intermittens
24 h
24 h
Pasteurization Methods:
batch method: 63o/30minutes flash method: 71o/15 seconds : lebih disukai, karena lbh sedikit merusak rasa dan lbh efektif thd mikroba yg tahan panas, spt Coxiella
dan Mycobacterium
2.
kills most vegetative bacterial cells including pathogens that are transmitted in milk such as streptococci, staphylococci, Brucella abortus and M. tuberculosis Inspization Methods:
2.
Steaming
Methods: 90 minutes, single exposure: Tyndalization: Three 30-minute, (intermittens)
Sterilisasi Uap
Metode sterilisasi paling tua, aman, efektif, relatif
Autoclave
Drying/Pengeringan
Untuk menarik H2O Umumnya mikroba tdk dapat tumbuh jika
aktivitas airnya (Aw < 0.90) Digunakan untuk: mengawetkan makanan, menyimpan mikroba Metode:
Pemanasan Penguapan Penambahan garam atau gula. Freeze-drying (Lyophilization): freezing yg segera diikuti dg pengeringan dg vakum dapat digunakan mengawetkan mikroba atau sel dlm beberapa tahun
RADIASI:
Energi emisi dari aktivitas atomik
Merusak atau merubah asam nukleat (DNA):
Contoh: Gamma
Rays
2.
Radiasi Non-Ionisasi:
Contoh: sinar UV (ultra Violet)
RADIASI
Ada 2 jenis iradiasi: 1. Radiasi Ionisasi:
2.
Radiasi Non-Ionisasi:
Efek: merubah DNA
Ionizing Radiation
Terjadi akibat lemparan elektron dari orbitnya, dg
Jaringan yang paling sensitif : molekul DNA, menyebabkan mutasi dlm jumlah besar. Juga menyebabkan kerusakan akibat perubahan kimia dari organel sel dan menghasilkan produk yg bersifat toksik.
Dosis yg digunakan: 0.5 - 5 megarads Mempunyai daya tembus terhadap benda padat
maupun cairan:
Kontrovesial: perubahan rasa dan nutrisi, kemungkinan menyebabkan reaksi yg tdk diinginkan Untuk mengurangi risiko ini: iradiasi dilakukan pd suasana sangat dingin, tabung bebas oksigen dan dosis radiasi yg rendah.
medis tu dari plastik, syringe, surgical gloves, dan jaringan untuk cangkok jaringan Kelebihan:
Mempunyai daya tembus, bisa mensterilkan bahan yg sudah terbungkus Tidak menimbulkan panas.
ultraviolet. Radiasi uv mempunyai panjang gelombang berkisar antara 100 nm - 400 nm. Yg paling lethal: 240 nm -280 nm (dg puncak 260 nm). Mempunyai energi yg rendah, shg tdk memp daya tembus sekuat radiasi ionisasi Mudah menembus udara, daya tembus lemah pada cairan dan sangat jelek pd benda padat Untuk disinfeksi, diharapkan adanya paparan langsung untuk memberikan efek yang penuh.
sel terutama akan diabsorbsi oleh DNA. Kerusakan molekuler spesifik tu tjd pada basa pyrimidine (thymine dan cytosine), dimana akan terbentuk ikatan abnormal antara satu dan yg lainnya, yg disebut sbg pyrimidine dimers Selain itu jg merusak sel dg cara membentuk produk foto-kimia toxic (radikal bebas).
jamur dan sporanya, bakteri bentuk vegetatif, protozoa, dan viruses. Spora bakteri memp resistensi 10x dibanding btk vegetatif, tetapi tetap dapat dibunuh dg memperpanjang waktu paparan. Sinar u.v. terutama digunakan untuk disinfeksi udara rauangan, dapat mengurangi konsentrasi mikroba sp 99% Selain itu juga sering digunakan utk mensterilkan makanan, perlengkapan medis (obat, vaksin, jaringan graft)
(sonicator) utk menginduksi perubahan tekanan dan membuat titik turbulensi yg intens yg dapat menyebabkan tekanan dan pecahnya sel. Bakteri Gram-neg mrpkn jenis yg paling sensitif thd gel ultrasonik, sedankan Bakteri Gram pos., spora jamur dan spora bakteri yg paling resisten. Panas yg ditimbulkan bisa > 80C, meningkatkan efektivitas antibakteri. Penggunaan mesin ultrasonik tdk cukup dapat diprediksikan utk digunakan dlm disinfeksi atau sterilisasi.
Filtration
Digunakan untuk menyaring: 1. Cairan:
larutan yg rusak dg pemanasan, mis.: antibiotik, obat suntik, asam amino, vitamin dsb. Standard diameter: 0,75m
Jenis: Earthenware candles Asbestos disks Sintered glass Cellulose membrane
1. 2. 3. 4.
2.
Udara:
Untuk suplai udara bersih, misal: ruang operasi, ruang ICU, ruang isolasi Menggunakan High-efficiency particulate (HEPA)
filter
0,75 m
STERILISASI KIMIA
Berdasarkan toksisitasnya: Antiseptik Disinfektan Sterilans Berdasarkan bentuknya: Larutan Gas
STERILISASI KIMIA
PUTNOMO HADI MIKROBIOLOGI FK UNDIP RSUP DR. KARIADI, SEMARANG
digunakan Dapat berupa cairan, gas, atau beberapa berbentuk padat Yg berupa cairan, pelarutnya dapat berupa:
Kuat:
Dapat membunuh spora bakteri Digunakan sbg sterilants.peralatan kritis: catheters pembuluh darah, peralatan jantung-paru,, implants.
2.
Intermediate:
Dapat membunuh spora jamur, patogen resisten (basil tbc, viru) Digunakan utk peralatan semi kritis
3.
Rendah:
Dapat membunuh bakteri dan jamur bentuk vegetatif, dan beberapa virus. Digunakan utk peralatan non-kritis.
Antiseptics
Tidak berbahaya digunakan pd kulit dan lapisan mukosa Contoh: mercurials, silver nitrate, iodine solution,
alcohols, detergents
Disinfectants
Membunuh mikroba, tetapi tdk mampu utk merusak spora bakteri Tdk aman digunakan pd jaringan hidup Digunakan utk obyek benda mati: meja, lantai, dsb. Contoh: chlorine, hypochlorites, chlorine compounds, copper sulfate, quaternary ammonium compounds
struktur dasar lipid, dan bertindak sbg surfactants. Sifat ini menyebabkan berbagai efek pd sel, tetapi yg utama adalah gangguan pd membran sel yg selanjutnya akan kehilangan sifat permeabilitas selektif:
utk mendesinfeksi bahan yg basah, pencuci, dan pembuat emulsi (pelarut lemak).
Membuka membran,
terjadi kebococoran
pencuci, digunakan utk disinfeksi dan sanitasi lantai, furniture, permukaan alat. Pembersih peralatan makan di restaurant dan peralatan rumah tangga, pakaian. Pengawet pd tetes mata dan kosmetik. Terlalu lemah utk disinfeksi alat medis.
bakteri gram-positive, viruses, fungi, dan algae. Konsentrasi rendah, hanya berefek microbistatic.
Pseudomonas, dan spores.
Aktivitas:
Dihambat oleh adanya bahan organik Ditingkatkan pd laruan yang brsifat basa
Soaps (Sabun)
Senyawa alkali kombinasi dari asam lemak pd minyak
dengan sodium atau potassium dalam bentuk garam. Pd penggunaan umum, hanya bersifat microbicides lemah, hanya dapt membunuh jenis mikroba yg sangat sensitif, spt penyebab gonorrhea, meningitis, dan syphilis. Beberapa spesies Pseudomonas dapat tumbuh dg baik pd sabun cuci. Efektivitasnya meningkat bila dicampur dg chlorhexidine atau Iodine, digunakan utk keperluan medis (cuci tangan).
Nongermicidal: terjadi peningkatan mikroba pd hari ke 3 akibat berkembangnya flora residen Sobun germicidal: didapatkan efek persisten
DETERGENTS ACTION
H2O CO2-
Lipid
dust
materials
Aktivitas Alkohol
Merupakan AMK potensi sedang sp lemah
Spektrum luas: bakteri bentuk veg etatif, termasuk tbc dan spora jamur bila waktunya memadai Virus berselubung, kecuali hep.B Tdk efektif thd: spora, viruses telanjang, spt poliovirus dan hepatitis A virus.
Efek surfactant dpt membershikan lemak kulitt,
Penggunaan Alkohol
Ethyl alcohol (ethanol) dapat digunakan sbg larutan
murni atau pelarut bahan lain (tinctura) Germicidal, nonirritating, dan murah. Larutan yg biasa digunakan 70% - 95% Kekurangan: volatile, mudah menguap. Sering digunakan utk disinfeksi kulit, electroda, masker, dan thermometers, yg seteah dibersihkan kemudian direndam dlm alcohol selama 15 - 20 minutes.
Optimal activity: 70-75%: memperlama waktu kontak
sinar, metal atai enzim catalase mjd air dan oxygen Efek germicidal tjd akibat aksi langsung maupun tdk langsung dari oksigen. Oxygen membentuk hydroxyl radikal bebas (.OH), seperti halnya radikal superoxide, yg sanagt toksik buat sel. Potensi: bactericidal, virucidal, and fungicidal dan, pd konsentrasi yg lbh tinggi bersifat sporicidal.
Penggunaan H2O2
Konsentrasi 3% digunakan sbg antiseptik kulit, pencuci
luka, bedsore care, dan cuci mulut. Terutama berguna utk pengobatn infeksi oleh bakteri anaerob. Penggunaan lain: disinfectant soft contact lenses, surgical implants, plastic equipment, utensils, bedding, and room interiors.
Bentk senyawa lain yg memp efek serupa adalah ozone
(O3), digunakan utk disinfeksi udara, air, dan AC atau menara pendingin.
AMK HALOGEN
Bahan non-metal yg umumna terdapat pd mineral,
air laut, dan garam. Aktivitas antimikroba bisanya dlm bentuk non-ionik, misalnya:
gas dari chlorine(Cl2), hypochlorites (OCl), dan chloramines (NH2Cl). Pd larutan, senyawa ini berkombinasi dg air dan melepaskan hypochlorous acid (HOCl), yg dapat mengoksidai sulfhydryl (SH) groupChlorine Compounds in Disinfection pd asam amino cysteine dan berinterferensi dg jembatan disulfide (SS) pd berbagai enzim yg and Antisepsis mengakibatkan denaturasi Chlorine dapat membunuh bakteri, endospores, fungi dan viruses. Kekurangan:
Ineffective pd suasanan basa Dipengaruhi bahan organik Tidak stabil, terutama bila terkena sinar.
utk disinfeksi skala besar, spti air minum dan buangan limbah dari pertanian atau industri. Chlorinasasi dengan konsentrasi 0.6 - 1.0 ppm air digunakan utk air siap minum, dan mampu membunuh keabanyakan btk vegetatif mikroba ppatogen tanpa berpengaruh thd rasa). Jenis senyawa chlorine: Na-Hypochlorites:
Jenis antiseptik disinfekan yg paling sering digunakan sehari-hari Larutan 5% Na- Hypochlorites bahan Bleach (pemutih rumah tangga); digunakan sbg disinfektan, penghilang bau dan pembersih cat
Chloramines (dichloramine, halazone) Alternatif dari cholrine murni Dianggap lebih aman (Chlorine diduga karsinogenik)
Iodine
Merupakan bahan kimia berwarna hitam yang akan
bewarna coklat bila dilarutkan dalam air atau alkohol 2 jenis preparat iodine primer adalah:
mengganggu fungsi metabolisme dg berinterferensi dg ikatan hydrogen dan disulfide dari protein (seperti pd chlorine). Mempunyai spektrum luas, dan tidak dipengaruhi oleh adanya bahan organik dan pH spt pd chlorine.
Penggunaam Iodine
Aqueous iodine: Larutan 2% iodine and 2.4% sodium iodide; digunakan sbg antiseptik topikal sebelum operasi, pengobata luka bakar dan kulit terinfekksi. Larutan lebih kuat (5% iodine and 10% potassium iodide) digunakan sbg bahan disinfektan plasti dan karet, pisau pemotong, dan thermometers. Iodine tincture Larutan 2% iodine dan sodium iodide dalam 70% alcohol Digunakan utk antiseptik kulit. Krn sifatnya iritatif dan thd kluit dan toksik bila terabsorbsi, larutan maupun tinctures (57%) tdk dianjurkan utk antiseptik rutin Iodine tablets : Dgunakan utk disiinfeksi air dlm kondisi emergensi.
Iodophors
Mrpk complexes dari iodine dan polimer netral, spt
polyvinylalcohol. Formulasi ini memperlambat pelepasan iodine bebas dan meningkatkan pennetrasi Dibanding kanlar Iodine, kurang mewarnai dan iritasi thd jaringan Contoh produk: Betadine, Povidone (PVP), dan Isodine dg konsentrasi 210%. Digunakan untuk persiapan kulit dan lapisan mukosa pd operasi, injeksi,, surgical handscrubs, pengobatn luka bakar, dan disinfeksi alat dan permukaan.
PHENOL GROUP
Phenol (carbolic acid) merupakan racun kuat yg
berasal dari penyulingan batu bara Mrpk jenis amk yg paling sering digunakan, sampai ditemukannya senyawa phenolik lain yg kurang toksik dan iritatif
Spektrum luas: kecuali endospora Tidak dipengaruhi bahan organik Toxic Iritatif
Kimia Fenol
Terdiri atas
Aktivitas Fenol
Konsentrasi tinggi: dg cepat merusak dinding dan
membran sel, serta mempresipitasi protein Konsentrasi rendah: menginaktifkan sistem enzim penting tertentu. Microbicidal kuat, membunuh bakteri vegeteatif (termasuk tubercle bacillus), fungi, dan kebanyakan virus (kec hepatitis B), tetapi tdk terlalu kuat sbg sporicidal. Aktivitasnya yg tdk dipengaruhi oleh adanya bahan organik organic dan aksi detergent membantu kegunaannya Kekurangan: toksisitas bbrp jenis phenolics membuatnya terlalu toksik sbg antiseptics.
Chlorhexidine:
Toxicity Irittative Potency , terutama hanya untuk Gram + Pengaruh bahan organik
digunakan sbg disinfektan bentuk aerosol sprays disinfektan menengah ringan di rs dan rumah tangga.
antiseptik yg sering dicampurkan pd produk2 rumah tangga, mulai dari sabun mandi, pasta gigi, dsb,
phenolic Memp aktivitas cationic detergents, shg bekerja ganda, bersifat surfactant dan sekaligus protein denaturant. Pd konsentrasi moderate sp tinggi:
bactericidal utk bakteri gram-positive dan gram-negative, ttp inactive thd spores. Efeknya thd virus dan jamur bervariasi
digunakan sbg handscrubbing, persiapan kulit utk insisi dan injeksi, air mandi, obstetric antiseptic, memandikan bayi baru lahir, pembersihan luka, pembilas lapisan mukosa, dan pengawet cairan mata.
CHO (grup pereduksi kuat) pd karbon terminal. 2 jenis aldehydes yg paling sering digunakan sbg AMK adalah:
1. 2.
Glutaraldehyde
Cairan asam kuning dg bau
ringan. Dua molekul dg grup aldehid memp kecenderungan mbt k polymer. Mekanisme kerja melibatkan:
ikatan silang molekul protein permukaan sel. Pada proses ini asam amino akan dialkilasi (atom H asam amino diganti dg molekul glutaraldehyde ) Mengganggu aktivitas enzim dlm sel secara irreversibel
Aktivitas Glutaraldehyde
bekerja cepat dan berspektrum luas salah satu dari sedikit bahan kimia yg dapat digunakan sbg
Membunuh spora dlm 3 jam, fungi dan bakteri vegetatif resisten (Mycobacterium dan Pseudomonas) dlm bbrp menit. Viruses, termasuk jenis paling resisten, diinaktivasi dlm waktu singkat
Potensi tdk dipengaruhi bahan organik Non-korosif , tdk merusak plastik Kurang toksik dan iritatif dibandingkan formaldehid Glutaraldehyde retains its potency Kekurangan:
Penggunaan Gluteraldehid
Sterilisasi peralatan yg rusak oleh panas.
digunakan utk mensterilkan instrumen pernafasan, hemostats, fiberoptic endoscopes (laparoscopes, arthroscopes), dan peralatan anesthetic. Pengawet vaksin Sanitasi kandang peternakan.
Formaldehyde
Mrpkn gas tajam, irritatif
larutan 100% formalin. Aksi is microbicidal penempelannya pd asam nukleat dan grup fungsional asam amino. Formalin mrpk disinfektan tk sedang sampai tinggi, ttp bekerja lebih lambat dibandingkan gluteraldehid. Penggunaan klinik dibatasi krn sifatnya yg sangat toksisk (carcinogen) dan iritatif pd kulit maupun mukosa.
Penggunaan Formaldehid
Formalin tincture (8%) digunakan secara terbatas
sbg disinfektan peralatan bedah Larutan formalin 1% digunakan utk disinfeksi peralatan dialisa
Jangan lupa mencuci peralatan paska disinfeksi dg
FORMALDEHYDE
Solution: 5 - 10%
Gas ruangan
terbakar dan meledak. Dieliminasi dg campuran prosentase tinggi carbon dioxide atau fluorocarbon.
chemiclave
Sporocidal: chemicalve mrpkn kombinasi tekanan, kelmbaban dan suhu non korosif terhadap plastik, metal , karet. tidak berbau
Kelemahan: waktu lama (2 5 jam), biaya tinggi, bersifat toksik, mutagenik, karsinogenik, iritasi saluran pernapasan, dalam konsentrasi tinggi dapat menimbulkan pusing, mual, muntah. Jangan lupa mengangin-anginkan (aerasi) selama bbrp jam paska disinfeksi sebelum digunakan pd jaringan tubuh
makanan.
Betapropiolactone (BPL)
microbicidal cepat, tetapi lebih toksik, penetrasi kurang Digunakan utk disinfeksi ruangan secara keseluruhan,
TUJUAN SESI
Memahami prinsip dasar dekontaminasi,
pencucian/pembilasan, sterilisasi
Peralatan kritis
Peralatan medis yang masuk kedalam jaringan
tubuh steril atau sistem pembuluh darah. Pengelolaan peralatan dengan cara sterilisasi
Contoh: instrumen bedah, kateter intravena, kateter
jantung dll
tube
kulit yang utuh. Pengelolaan peralatan medis dengan cara disinfeksi tingkat intermediate/tingkat rendah
Contoh: Tensimeter, stetoscope, bedpan, urinal,
linen, apron.
meningkatkan efektivitas disinfeksi/sterilisasi Bila pembersihan/pencucian masih menggunakan cara tradisional, keselamatan pekerja harus di uamakan
Pembersihan
(Cuci bersih, tiriskan, keringkan)
Sterilisasi
(peralatan kritis) Masuk dalam pembuluh darah/jaringan tubuh Instrumen bedah
Dekontaminasi
Suatu proses untuk menghilangkan /memusnakan
mikroorganisme yang melekat pada peralatan medis/objek, sehingga aman untuk penanganan selanjutnya. Merupakan langkah pertama dalam menangani barang yang telah digunakan
Indikasi Dekontaminasi
Alat medis habis pakai,
tercemar/tumpahan darah atau cairan tubuh pasien Linen bekas pakai yang tercemar darah/atau cairan tubuh pasien
Prosedur dekontaminasi
Cuci tangan
masker,kaca mata) kalau perlu Rendam alat medis segera setelah dipakai dalam larutan klorin 0.5 % selama 10 menit. Seluruh alat medis harus terendam dalam larutan klorin. Buka sarung tangan Cuci tangan
Prosedur dekontaminasi permukaan yang tercemar darah atau cairan tubuh pasien
Cuci tangan
Pakai APD: sarung tangan, apron, masker, kaca mata Serap darah/cairan tubuh sebanyak-banyaknya dengan
kertas/tissue Buang kertas/tissue penyerap kedalam kantong sampah medis Bersihkan daerah bekas tumpahan dengan larutan klorin 0.5 % Buka sarung tangan Cuci tangan
Prosedur dekontaminasi linen bekas pakai yang tercemar darah/atau cairan tubuh pasien
Cuci tangan Pakai sarung tangan dan APD lain (apron, masker,
kaca mata) Segera rendam alat tenun setelah dipakai dalam larutan klorin 0.5 % selama 10 menit. Harus terendam semua Peras alat tenun dan masukkan dalam kantong alat tenun kotor Buka sarung tangan Cuci tangan
Pembersihan/Pencucian
Suatu proses untuk
menghilangkan kotoran yang terlihat atau tidak terlihat pada peralatan medis/objek
Pembersihan/Pencucian
Cara manual: dilakukan setelah dekontaminasi dengan menggunakan air mengalir, sikat detergen sehingga kotoran/ bahan organik hilang dari permukaan Dengan mesin: diutamakan merupakan langkah awal pemrosesan alat Meningkatkan efektivitas sterilsasi
mengalir Lepaskan/buka alat medis yang dapat dilepas Sikat perlahan-lahan alat medis dari setiap permukaan termasuk gerigi dan lekukan Bilas sampai bersih dalam air hangat Bersihkan sikat dan bak pencuci Keringkan alat medis dengan kain atau di udara Buka sarung tangan dan alat pelindung lain Cuci tangan
Jenis APD
Sarung
Kapan Dipakai
tangan (sarung tangan rumah tangga) Sepatu tertutup yang melindungi kaki dari kejatuhan benda (tajam), darah yang terciprat, dan duh tubuh. Apron plastik atau karet Kaca mata pelindung.
Menangani larutan disinfektan. Mengumpulkan linen kotor. Membawa linen kotor. Memilih linen/kain kotor. Mencuci linen kotor dengan tangan. Memasukkan linen ke dalam mesin cuci.
Mencuci Linen
mencuci, deterjen yang dipakai, suhu, teknik sterilisasi sesuai prosedur/ instruksi pabrik Periksa kebersihan linen,bila masih kotor cuci ulang
Cuci dengan sabun Tidak cair dan air untuk perlu menghilangkan semua partikel kotoran. Bilas dengan air bersih, keringkan di udara atau dengan mesin. Pakaian yang dikeringkan di udara dapat disetrika sebelum dipakai
Tidak perlu
Bahan
Dekontaminasi
Pembersihan
Cuci dengan sabun cair dan air. Bilas dengan air bersih, keringkan di udara atau dengan handuk Cuci dengan sabun cair dan air. Bilas dengan air bersih, keringkan di udara atau dengan handuk
Sterilisasi
Tidak perlu
Apron (plastik Lap dengan larutan atau karet klorin 0,5%. Bilas yang berat) dengan air bersih.
Lap dengan larutan klorin 0,5%/ Bilas dengan air bersih, atau kalau tampak kotor
Tidak perlu
Tidak perlu
Bahan
Gaun bedah, duk linen dan pembungkus
Dekontaminasi
Tidak perlu (staf binatu harus memakai gaun, sarung tangan, sepatu tertutup, dan alat pelindung mata kalau menangani linen kotor)
Pembersihan
Sterilisasi
Lebih diinginkan
Cuci dengan sabun Tidak cair dan air. Bilas praktis dengan air bersih, udara atau pengering sesudah dipakai
Tempatkan dalam kontainer sampah yang tahan bocor atau kantong plastik untuk dibuang
Disinfeksi
Suatu proses untuk menghilangkan /memusnakan
mikroorganisme virus, bakteri, parasit, fungi dan sejumlah spora pada peralatan medis/objek dengan menggunakan cairan disinfektan
DTT merupakan perlakuan minimun yang direkomendasikan oleh CDC. DTT dapat membunuh semua mikroorganisme, kecuali endospora. Cara:
Rebus dalam air mendidih selama 20menit Rendam dalam larutan kimiawi: Glutaraldehyde, Hydrogen Peroksida