Anda di halaman 1dari 8

Perubahan Postur Tubuh yang terjadi selama hamil

 Pembesaran atau penegangan payudara


 Pembesaran uterus
 Pertumbuhan kuku dan rambut dengan cepat
 Pembengkakan pada kaki dan mata kaki
 Adanya varises dan hemoroid
 Perubahan warna kulit
 Perubahan pada vagina dan vulva

Penyebab Perubahan Postur Tubuh


Perubahan-perubahan pada postur tubuh yang terjadi selama masa hamil sebagian dikarenakan adanya faktor
perubahan hormon juga karena faktor lain, seperti hiperpigmentasi dan peninmbunan cairan.

 Pembesaran pada payudara


Hal ini sebagai akibat aanya peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang dibuat oleh tubuh. Selama
kehamilan, payudara membesar dan menjadi lebih lembek, terutama pada paruh waktu pertama kehamilan. Periode
paling cepat perkembangan payudara terjadi pada delapan minggu pertama kehamilan. Seiring perkembangan
kehamilan, payudara menjadi lebih kencang dan lebih nodular (jawa: mrengkel-mrengkel) karena mempersiapkan
produksi air susu. Kelenjar Montgomery di sekitar areola (area berwarna gelap disekitar putting) menjadi lebih gelap
dan lebih menonjol, areal pun semakin gelap.Puting menjadi lebih besar dan lebih tegang karena persiapan produksi
air susu.

Pembuluh darah dalam payudara membesar membawa estrogen yang merangsang perkembangan saluran air susu
serta membawa progesteron yang menyebabkan jaringan kelenjar mengembang. Prolaktin, satu hormon yang
diproduksi kelenjar piyuitary, memulai peerkembangan kelenjar mammary dan memicu produksi air susu
(laktasi).Setelah kelahiran, tingkat estrogen dan progesteron berkurang dan produksi prolaktin pun turun.

Payudara biasanya akan mulai memproduksi air susu tiga sampai lima hari setelah kelahiran. Selama waktu
tersebut, sebelum air susu diproduksi, tubuh memproduksi kolostrum, satu cairan yang mengandung antibodi untuk
membantu melindungi bayi dari infeksi. Bengkak/edema. Tubuh menghasilkan dan menyimpan cairan tambahan
selama hamil, akibatnya banyak bumil yang mengalami bengkak, terutama di akhir kehamilan. Bengkak sering timbul
di kaki , tumit, dan wajah.

Penekanan pembesaran uterus pada pembuluh vena mengakibatkan darah balik dari bagian bawah tubuh
terhambat, sehingga menyebabkan kaki dan tungkai bawah menjadi edema. Dianjurkan untuk banyak minum,
mengkompres dingin, memakai sepatu longgar dan meninggikan kaki pada saat duduk atau istirahat. Jika
pembengakakan terjadi dengan cepat serta berlebihan ini mungkin merupakan tanda pre-eklampsia.Selain payudara
membesar disertai juga dengan perubahan warna pada areola yang menjadi hitam dan melebar.

 Perubahan rambut dan kuku.


Terjadi perubahan tekstur dan tingkat pertumbuhan rambut. Kebanyakannya pertumbuhan lebih lebat/tebal, akibat
rangsangan hormon. Sementara ada sebagian yang mengalami perubahan warna, lebih kering atu lebih berminyak
dari biasanya. Keluhan lain adalah tumbuhnya bulu pada tempat2 yng tidk diinginkan seperti pada wajah, perut dan
puting susu. Hormon yng dihasilkan selama hamil bisa mengakibatkan pertmbuhan kuku yang cepat serta lebih keras
dari biasanya. Ada juga yang mengalami kukunya mudah patah. Perubahan ini hilang setelah kelahiran.

 Pembesaran perut dan uterus


Perubahan anatomi yang sangat jelas pada anatomi maternal adalah pembesaran uterus untuk menyimpan janin
yang sedang tumbuh. Uterus tumbuh dari ukuran yang kecil kemudian menjadi organ yang hamper padat menjadi
dinding yang tebal dengan kantung muscular yang mengandung janin, plasenta dan air ketuban. Uterus pada ibu
yang dalam keadaan tidak hamil teraba seperti buah pear hijau yang halus. Kehamilan menyebabkan uterus
membesar bersama pertmbuhan janin, plasenta dan adanya air ketuban.

Rahim terus membesar, sampai ke 36 minggu ukuran uterus mencapai pinggir bagian bawah tulang iga teredah
pada dada. Pembesaran perut sering membuat puser/udel jadi menonjol.Selain karena faktor hormon, juga
disebabkan karena adanya pembesaran janin yang mengakibatkan uterus bertanbah besar.

 Bengkak/edema.
Tubuh menghasilkan dan menyimpan cairan tambahan selama hamil, akibatnya banyak bumil yang mengalami
bengkak, terutama di akhir kehamilan. Bengkak sering timbul di kaki , tumit, dan wajah. Penekanan pembesaran
uterus padapembuluh vena mengakibatkan darah balik dari bagian bawah tubuh terhambat, sehingga menyebabkan
kaki dan tungkai bawah menjadi edema. Jika pembengakakan terjadi dengan cepat serta berlebihan ini mungkin
merupakan tanda pre-eklampsia(adanya peningkatan tekanan darah, adanya protein dalam urine, dan bengakak di
muka dan tangan).

 Varises pembuluh vena


Varises adalah pembuluh darah balik di bawah kulit atau selaput lendir (mukosa) yang melebar dan berkelok atau
melingkar akibat kelainan katup dalam pembuluh darah tersebut.Sekitar 20-30% ibu hamil mengalami varises.
Umumnya varises terjadi di daerah panggul dan anggota gerak bagian bawah. Hal ini karena pembuluh-pembuluh
darah di daerah inilah yang berhubungan erat dengan rahim. Selain itu, kehamilan menyebabkan perempuan
mengalami perubahan hormonal, terutama peningkatan hormon progesteron. Nah, perubahan hormonal inilah yang
membuat elastisitas dinding pembuluh darah makin bertambah, sehingga dinding pembuluh darah (baik arteri
maupun vena) makin lentur. Akibatnya, pembuluh darah jadi tambah besar dan melebar. Lokasi tersering munculnya
adalah betis, paha dan vagina. Sehingga dianjurkan untuk jangan berdiri lama, berbaringlah dengan posisi miring
atau duduk dengan kaki ditinggikan.

Hemoroid. Sama halnya dengan varises, pembuluh darah vena didaerah anus juga membesar. Diperparah lagi
akibat tekanan kepala terhadap vena di rektum (bgian dalam anus). Konstipasi berkontribusi dalam menimbulkan
pecahnya hemorid sehingga menimbulkan perdarahan. Untuk menghindari pecahnya pembuluh darah ini maka
dianjurkan untuk mengkonsumsi banyak serat, banyak minum, buah dan sayuran.

 Perubahan warna kulit


Garis-garis perut berwarna merah, pink atau keunguan atau kehitaman bisa muncul diperut, paha, bokong da
payudara. Munculnya terutama mulai TM II dan bertambah banyak di TM III. Separuh wanita hamil mengalami ini.
Setelah lahir stretch mark akan memudar sampai minimal, tetapi tidak bisa hilang. Mulai TM II terjadi perubahan
warna kulit menjadi lebih gelap. Daerah puting juga bisa menghitam, juga timbul garis hitam dibagian tengah perut
mulai dri udel ke darah diatas bulu kemaluan (linea nigra). Juga bisa menimbulkan hitam atau coklat hidung, jidat dan
pipi, dikenal dengan istilah melasma atau chloasma (topeng hamil). Perubahan ini lazim menghilang setelah
persalinan.

 Perubahan pada servick


Proses kehamilan akan meregangkan serviks dan hampir selalu menyebabkan laserasi pada serviks, setelah
persalinan bentuk serviks menjadi oval. Selama masa kehamilan konsistensi serviks berubah, sedangkan sebelum
masa kehamilan teraba seperti ujung hidung, pada awal kehamilan teraba seperti ujung daun telinga dan pada
keadaan akhir kehamilan terba seperti bibir.

Posisi-posisi tubuh yang benar saat perubahan tubuh terjadi


a. Postur berdiri yang benar :

 Kepala tegak, jangan menunduk, menengadah ataupun miring kesatu sisi.


 Luruskan kedua bahu, sedikit busungkan dada.
 Kencangkan otot perut. Jangan mendorong panggul ke depan atau ke belakang.
 Ujung kakai keduanya mengarah kedepan, berat badan didistribusikan secara seimbang pada kedua kaki.
 Jangan berdiri diposisi yang sama di waktu yang lama.
 Jika harus bekerja dengan posisi berdiri yang lama, sesuaikan tinggi meja kerja pada tingkat yang dirasa
nyaman. Istirahatkan satu kaki dengan dengan cara menginjak sebuah kotak, setelah 5-15 menit ganti kaki
yang lain.
b. Cara duduk yang benar :

 Duduk dengan pinggang atau pantat menyentuh sandaran kursi. Kedua bahu diluruskan.
 Pasang penyangga/pengganjal berupa bantal atau gulungan kain/handuk pada cekungan kurva pinggang.
 Tumpuhan pada kedua tulang duduk dan pangkal paha.
 Usahakan sudut lutut sedikit lebih tinggi daripada paha, jika perlu gunakan pijatan kaki. Jangan menyilangkan
kaki, kedua telapak kaki harus menapak datar ke lantai.
 Hindari duduk posisi deng yang sama lebuh dari 30 menit.
 Saat bekerja sesuaikan tinggi kursi dengan meja agar nyaman, dan meja hendaknya dekat dengan tubuh.
Istirahatkan siku dan lengan pada lengan kursi, relaksasikakan kedua bahu.
 Jika duduk dikursi putar, jangan memeutar pinggana jika hendak berpaling, melainkan gunakan seluruh tubuh
untuk berpaling.
 Jika mengalami nyeri pinggang hendaknya membatasi agar tidak duduk lebih dari 15 menit.
c. Mengangkat beban : Hendaknya dengan beban didekatkan dengan sumbu tubuh

d. Bangun dari posisi berbaring dapat dimulai dengan : menekuk lutut , berbalik kesamping, lalu menahan badan
denagan lengan ke posisi duduk.
Mastitis merupakan infeksi yang menyerang wanita yang sedang menyusui atau
menyapih anaknya. Penyakit ini dapat menimbulkan pembengkakan dan peradaangan
di payudara.
Infeksi ini tentu saja membuat aktivitas menyusui yang semula menyenangkan bagi
bunda dan buah hati, berubah menjadi mimpi buruk yang selalu ingin dihindari.
Menurut data yang diperoleh dari WHO, sekitar 10% dari wanita menyusui mengalami
mastitis. Mastitis biasanya terjadi pada minggu-minggu pertama setelah melahirkan
atau pada saat menyapih.
Mastitis ini disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam jaringan payudara sehingga
menimbulkan payudara membengkak ataupun infeksi dalam skala yang bervariasi dari
ringan hingga amat berat.
Bagaimana cara bakteri ini menyerang hingga
menyebabkan mastitis?
1. Celah luka di daerah puting
Bakteri ini masuk melalui celah luka yang biasanya disebabkan oleh kuatnya daya
hisap bayi pada permukaan aerola (puting) kemudian berkembang biak dan
menyebabkan infeksi. Infeksi ini bisa berupa luka bernanah yang ada di sekitar aerola,
bisa juga terjadi di dalam payudara.
2. Bersentuhan dengan benda yang mengandung bakteri
Payudara tersentuh oleh benda yang mengandung bakteri atau mulut bayi yang
mengandung bakteri hingga masuk melalui saluran air susu dan berkembang biak di
dalam payudara.
3. Pengulangan dari infeksi sebelumnya
Pernah mengalami mastitis pada periode menyusui sebelumnya? Penyakit ini bersifat
mengulang.
4. Anemia
Memiliki penyakit anemia dapat menurunkan daya tahan tubuh ibu menyusui dalam
menghadapi bakteri.
5. Saluran ASI tersumbat
Pemberian ASI tidak maksimal sehingga terjadi pembengkakkan akibat saluran ASI
tersumbat. Kondisi ini rentan terhadap serangan bakteri.
Mastitis yang terjadi pada ibu menyusui tidaklah sama antara satu sama lain, pada
tingkat yang rendah bisa sembuh dengan sendirinya apabila kita tetap memberikan ASI
pada bayi. Air ludah bayi mengandung antibiotika yang memiliki daya sembuh pada
puting yang terinfeksi.
Inilah yang membuat proses penyembuhan pada ibu yang terinfeksi, namun tetap
memberikan ASI pada anaknya mengalami proses penyembuhan yang lebih cepat.
Jangan khawatir, Bunda, bakteri yang terhisap oleh bayi ketika menyusui tidak akan
berpengaruh buruk padanya.
Namun pada mastitis yang berkelanjutan, berobat ke dokter merupakan pilihan paling
bijak. Dokter akan memberikan tindakan medis sesuai kondisi diderita.
Mastitis pada payudara ibu menyusui.
Gejala-gejala Mastitis
Beberapa gejala yang terjadi adalah sebagai berikut:
1. Terasa hangat dan nyeri bila disentuh.
2. Payudara terasa bengkak dan mengeras seperti benjolan.
3. Mengeluarkan cairan putih kekuningan seperti nanah.
4. Kulit kemerahan
5. Tubuh terasa meriang demam

Langkah pencegahan dan cara mengatasi mastitis


Bunda, untuk membantu mengurangi dampak risiko mastitis pada ibu menyusui,
langkah-langkah berikut bisa dilakukan, yaitu:
1. Banyak beristirahat.
2. Minum banyak cairan dapat membantu membantu memulihkan kondisi tubuh.
3. Hindari memakai bra yang terlalu ketat atau terlalu longgar.
4. Mengompres payudara yang bengkak dengan menggunakan kain hangat.
5. Menggunakan kedua payudara secara bergantian ketika menyusui.
6. Berikanlah ASI hingga semua susu yang ada dalam payudara habis, sebab, susu
yang tersisa dalam payudara dapat mengendap dan menyebabkan pembengkakan
payudara.
7. Pastikan posisi tubuh Anda benar, untuk menghindari risiko puting robek atau
terbelah.
Inkontinensia urin merupakan masalah kesehatan yang cukup sering
dijumpai pada orang berusia lanjut, khususnya perempuan. Inkontinensia urin seri
ngkali tidak dilaporkan oleh pasien atau keluarganya, antara lain karena menganggap
bahwa masalahtersebut merupakan masalah yang memalukan untuk diceritakan. Pada
wanita perubahanfisik akibat kehamilan, melahirkan dan menopause sering
menyebabkan stresinkontinensia. Pada wanita menurunnya kadar estrogen dapat
menyebabkan tekanan ototdisekitar urethra lebih menurun sehingga meningkatkan
kemungkinan kebocoran. Insideninkontinensia stres meningkat pada wanita
yang menopause.
Kehamilan dan persalinan pervaginam merupakan faktor risiko yang
signifikan,namun menjadi kurang penting dengan usia. Berlawanan dengan kepercayaan
populer sebelumnya, menopause tampaknya tidak menjadi faktor risiko untuk
inkontinensia urin

https://www.academia.edu/3780431/IKONTINENSIA_URIN_DALAM_KEH
AMILAN
Senam Kegel Untuk Ibu Hamil

image: Shutterstock
Latihan senam kegel untuk ibu hamil bertujuan untuk menguatkan otot panggul bawah, otot-otot di bawah
rahim, kantong kemih, dan usus besar dan mengontrol aliran urine dan kontraksi sfingter vagina dan juga
dubur. Manfaat Kegel tidak dapat dirasakan seketika. Jika Anda rutin mempraktikkan aktivitas ini tiga
kali sehari, umumnya manfaatnya dapat dirasakan sekitar 4-6 minggu kemudian.

MENGAPA HARUS ANDA LAKUKAN SENAM KEGEL?

Berbagai hal yang dilakukan pada masa hamil dapat melemahkan otot-otot dasar panggul (PFM), karena
pada masa kehamilan dan persalinan seringkali menekankan otot-otot ini menjadi keluar. Juga dapat
mengakibatkan, sembelit kronis, obesitas, dan lain-lain.

Dasar panggul yang lemah dapat menyebabkan otot-otot panggul menonjol dan turun ke dalam vagina,
dan kondisi ini disebut prolaps organ panggul. Ini menyebabkan tekanan panggul dan kebocoran feses
dan urin. Latihan kegel secara teratur dapat menghindari situasi ini secara signifikan [1].
MANFAAT SENAM KEGEL UNTUK IBU HAMIL

 Mencegah sobeknya perineum


 Dapat mengurangi masalah urinisasi seperti inkontinensia setelah melahirkan
 Dapat meminimalisir terkena wasir atau ambeien pada kehamilan
 untuk memudahkan proses persalinan karena Otot panggul yang kuat dan elastis bermanfaat
membuka jalan lahir.
 Meningkatkan sirkulasi darah di alat kelamin yang akan mempercepat pemulihan wasir dan
episiotomi.
SEBERAPA SERING HARUS MELAKUKAN KEGEL?

 Mulailah dengan mengencangkan otot-otot selama sekitar lima detik, kemudian santai selama lima
detik. Lakukan empat atau lima kali berturut-turut, beberapa kali sehari.
 Ketika sudah terbiasa, mulai tahan otot-otot lebih lama hingga 10 detik pada suatu waktu dan
melakukan lebih banyak pengulangan.
 Pada akhirnya itu disarankan agar Anda melakukan kegel tiga kali selama 20 detik setiap hari
CARA MELAKUKAN SENAM KEGEL

1. Hentikan keluarnya urine saat Anda buang air kecil. Otot yang menahan air seni itulah yang disebut
otot panggul bawah Anda.
2. Kosongkan kantung kemih. Ambil posisi berbaring. Kencangkan otot panggul bawah, kemudian
tahan hingga 5 detik, lalu lepaskan. Ulangi 4-5 kali. Kemudian tingkatkan durasi dari 5 ke 10 detik.
3. Saat mengencangkan otot panggul bawah ini, hindari mengencangkan otot perut, paha, dan bokong,
serta tetaplah bernapas bebas.

Anda mungkin juga menyukai