Anda di halaman 1dari 50

BA

B1 STATISTI
KA
Standar Kompetensi
1. Membaca data dalam bentuk tabel dan
diagram batang, garis, lingkaran, dan
ogive.
2. Menyajikan data dalam bentuk tabel dan
diagram batang, garis, lingkaran, dan ogive
serta penafsirannya
3. Menghitung ukuran pemusatan, ukuran
letak, dan ukuran penyebaran data, serta
penafsirannya.

Kompetensi Dasar
 Mengidentifikasi nilai suatu data yang
ditampilkan pada tabel dan diagram.
 Menyajikan data ukuran dalam bentuk
diagram batang, garis, dan lingkaran.
 Menyajikan data tunggal dalam tabel
distribusi frekuensi.
 Menyajikan data tidak tunggal dalam tabel
distribusi frekuensi.
 Memahami tabel distribusi frekuensi
kumulatif dan relatif.
 Menyajikan data dalam bentuk histogram,
poligon, dan kurva ogive.
Kata Kunci  Menghitung mean, median, dan modus
data tunggal dan data kelompok.
 Menghitung kuartil, desil, dan persentil
 Statistika  Hamparan
pada data tunggal dan data kelompok.
 statistik  Simpangan rata-rata
 Menghitung jangkauan, harapan,
 Diagram  Simpangan baku
jangkauan semi antarkuartil, simpangan
 Mean  Sampel
rata-rata, varians, dan simpangan baku
 Median  Populasi
pada data tunggal dan data kelompok.
 Modus

2 Bab 1 Statistika

Tahukah
Kamu?
SEJARAH STATISTIKA
Penggunaan istilah statistika berakar dari istilah
dalam bahasa latin modern statisticum collegium
("dewan negara") dan bahasa Italia statista
("negarawan" atau "politikus").

Gottfried Achenwall (1749) menggunakan Statistik


dalam bahasa Jerman untuk pertama kalinya
sebagai nama bagi kegiatan analisis data
kenegaraan, dengan mengartikannya sebagai "ilmu
tentang negara (state)". Pada awal abad ke-19 telah
terjadi pergeseran arti menjadi "ilmu mengenai
pengumpulan dan klasifikasi data". Sir John Sinclair
memperkenalkan nama (Statistics) dan pengertian ini ke dalam bahasa Inggris. Jadi, statistika
secara prinsip mula-mula hanya mengurus data yang dipakai lembaga-lembaga administratif
dan pemerintahan. Pengumpulan data terus berlanjut, khususnya melalui sensus yang
dilakukan secara teratur untuk memberi informasi kependudukan yang berubah setiap saat.

Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak menggunakan bidang-bidang
dalam matematika, terutama peluang. Cabang statistika yang pada saat ini sangat luas
digunakan untuk mendukung metode ilmiah, statistika inferensi, dikembangkan pada paruh
kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20 oleh Ronald Fisher (peletak dasar statistika inferensi),
Karl Pearson (metode regresi linear), dan (meneliti problem sampel berukuran kecil).
Penggunaan statistika pada masa sekarang dapat dikatakan telah menyentuh semua bidang
ilmu pengetahuan, mulai dari astronomi hingga linguistika. Bidang-bidang ekonomi, biologi dan
cabang-cabang terapannya, serta psikologi banyak dipengaruhi oleh statistika dalam
metodologinya. Akibatnya lahirlah ilmu-ilmu gabungan seperti ekonometrika, biometrika (atau
biostatistika), dan psikometrika.

Meskipun ada pihak yang menganggap statistika sebagai cabang dari matematika, tetapi
sebagian pihak lainnya menganggap statistika sebagai bidang yang banyak terkait dengan
matematika melihat dari sejarah dan aplikasinya. Di Indonesia, kajian statistika sebagian besar
masuk dalam fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam, baik di dalam departemen
tersendiri maupun tergabung dengan matematika.

Matematika SMK Kelas XII


Bab 1 Statistika 3

STATISTIKA
Peta Konsep
mempelajari

Pengumpulan Penyajian Pengolahan

Tabel Diagram

Tabel distribusi frekuensi batang

garis

distribusi distribusi Histogram, Ukuran


frekuensi frekuensi poligon, & lingkaran Statistika
relatif kumulatif ogive

Ukuran Ukuran Ukuran Letak


Pemusatan penyebaran

Kuartil Desil Persentil


Mean Modus Median

Jangkauan Simpangan Varians


Kuartil

Hamparan Simpangan Simpangan


Rata-Rata Baku

Matematika SMK Kelas XII


4 Bab 1 Statistika

Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita menerima atau


Catatan
membaca beraneka ragam laporan dalam bentuk angka atau
Untuk memperoleh
diagram. Laporan dalam bentuk angka atau diagram tersebut
gambaran atau kesimpulan
disebut statistik. Misalnya, sebuah penerbit melaporkan hasil yang benar (mendekati
produksinya untuk lima tahun terakhir, atau sebuah sekolah benar) mengenai sebuah
populasi, sampel atau
melaporkan rata-rata nilai masing-masing mata pelajaran setiap contoh yang diambil
ulangan umum. diupayakan dapat mewakili
(representatif) populasi itu.
Statistika merupakan salah satu cabang matematika yang
mempelajari:
 Cara pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian
data dengan sistematis, agar data-data itu dapat dipahami dengan jelas (Statistika
deskriptif)
 Menganalisis dan menafsirkan data-data agar dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan, perencanaan, dan kesimpulan dengan tepat dari sifat-sirat data tersebut
(Statistika inferensial)
Dalam suatu penelitian sering melibatkan istilah populasi dan sampel. Populasi adalah seluruh
objek yang akan diteliti sedangkan sebagian dari populasi yang benar-benar diamati disebut
sampel.

A. PENGUMPULAN DATA

Menurut sifatnya, data dibagi menjadi 2 golongan, yaitu sebagai berikut.


1. Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Data kuantitatif
terbagi atas dua bagian, yaitu data cacahan dan data ukuran.
a) Data cacahan (data diskrit) adalah data yang diperoleh dengan cara membilang.
Misalnya, data tentang banyak anak dalam keluarga.
b) Data ukuran (data kontinu) adalah data yang diperoleh dengan cara mengukur.
Misalnya, data tentang ukuran tinggi badan murid .
2. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang bukan berbentuk bilangan. Data kualitatif berupa ciri,
sifat, atau gambaran dari kualitas objek. Data seperti ini disebut atribut. Sebagai contoh,
data mengenai kualitas pelayanan, yaitu baik, sedang, dan kurang.
Cara untuk mengumpulkan data, antara lain adalah melakukan wawancara, mengisi lembar
pertanyaan (questionery), melakukan pengamatan (observasi), atau menggunakan data yang
sudah ada, misalnya rataan hitung nilai rapor.

Matematika SMK Kelas XII


Bab 1 Statistika 5

B. PENYAJIAN DATA
Data yang dikumpulkan untuk laporan atau akan dianalisis lebih lanjut perlu diatur, disusun,
disajikan dengan jelas dan baik, yaitu biasanya disajikan dalam bentuk tabel/daftar dan
diagram/grafik. Penyajian data yang demikian memudahkan orang untuk membaca data itu
atau lebih dimengerti oleh pembaca atau orang yang membuat keputusan berdasarkan data
tersebut.

1. Penyajian Data dalam Bentuk Tabel

Untuk menyusun sekumpulan data yang urutannya belum tersusun secara teratur, data
tersebut disajikan dalam bentuk tabel. Sebuah tabel umumnya terdiri dari beberapa
bagian: judul tabel, judul kolom, judul baris, badan tabel, catatan dan sumber data.
Penyajian data dalam bentuk tabel mengutamakan keakuratan dan ketepatan datanya,
meskipun secara tampilan tidak menarik. Kita perhatikan contoh tabel perkiraan cuaca
berikut.

Contoh 1.1
Tabel 1.1 Perkiraan Cuaca Kota-kota Besar di Indonesia

Kota Cuaca Suhu (◦C) Kelembaban (%)


Ambon Berawan 23-33 61-95
Bandung Hujan 19-29 65-95
Denpasar Hujan 25-31 73-96
Jakarta Hujan 25-33 65-93
Jayapura Hujan 24-33 60-90
Makasar Hujan 24-33 66-90
Medan Hujan 24-30 63-93
Palembang Hujan 23-32 68-98
Pontianak Hujan 24-33 65-96
Semarang Hujan 24-32 58-92
Surabaya Hujan 24-33 56-92
Djogyakarta hujan 24-33 58-93
Sumber : Seputar Indonesia, 22 Januari 2007
Dari contoh table 1.1
Judul tabel : Perkiraan Cuaca Kota-kota Besar di Indonesia
Judul kolom : Kota, Cuaca, Suhu, dan Kelembaban
Judul baris : Ambon, Denpasar, Bandung,…, Djogjakarta
Badan Tabel : data cuaca (berawan, hujan), data suhu dan data kelembaban
Sumber : Seputar Indonesia, 22 Januari 2007

Matematika SMK Kelas XII


6 Bab 1 Statistika

Dengan menyajikan data seperti itu, kita dapat dengan mudah membaca table itu, sebagai
contoh; pada hari Senin, 22 Januari 2007, di kota Denpasar diperkirakan hujan, suhu 25 ◦C-
31◦C dan kelembaban 73%-96%.

2. Penyajian Data dalam Bentuk Diagram


a. Diagram Batang
Diagram batang adalah suatu penyajian data dengan menggunakan batang-batang
berarah vertikal atau horizontal. Pada diagram ini antara batang satu dengan yang
lainnya diberikan jarak sehingga letak tiap batang tadi tampak terpisah. Pada diagram
batang juga dilengkapi dengan skala sehingga nilai dapat dibaca dari diagram tersebut.

Contoh 1.2 Data banyaknya sepeda motor di suatu wilayah pada tahun 2007 sampai
Tahun Banyaknya dengan 2011 disajikan
Sepeda motor pada tabel 1.2 berikut.
2007 1539
Tabel 1.2 Data 2008 1970 Banyaknya Sepeda Motor
2009 3144
dari tahun 2007- 2011
2010 4405
2011 5931

Bentuk diagram batangnya disajikan pada Gambar 1.1

Banyaknya Sepeda Motor di sebuah Wilayah pada Tahun


2007, 2008, 2009, 2010, dan 2011
7000
2011
6000
2010
5000
tahun

2009
4000
banyak-nya sepeda motor
3000
2008
2000
2007
1000

00 1000200030004000500060007000
2007 2008 2009 2010 2011
banyaknya sepeda motor
tahun

(b) Diagram Batang


(a) Diagram
Tegak Batang Mendatar

b. Diagram Garis Gambar 1.1 diagam batang

Matematika SMK Kelas XII


Bab 1 Statistika 7

Penyajian data statistik dengan menggunakan diagram berbentuk garis lurus disebut
diagram garis lurus atau diagram garis. Diagram garis biasanya digunakan untuk
menyajikan data statistik yang diperoleh berdasarkan pengamatan dari waktu ke waktu
secara berurutan.
Seperti halnya diagram batang, diagram garis pun memerlukan sistem sumbu datar
(horizontal) dan sumbu tegak (vertikal) yang saling berpotongan tegak lurus. Sumbu
mendatar biasanya menyatakan jenis data, misalnya waktu dan berat. Adapun sumbu
tegaknya menyatakan frekuensi data.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat diagram garis adalah sebagai berikut.

Buatlah suatu koordinat


(berbentuk bilangan) Secara berurutan sesuai
Gambarlah titik koordinat
dengan sumbu mendatar dengan waktu,
yang menunjukkan data
menunjukkan waktu dan hubungkan titik titik
pengamatan pada waktu
sumbu tegak koordinat tersebut
t.
menunjukkan data dengan garis lurus.
pengamatan.

Contoh 1.3 Hasil penjualan gula pasir di distributor Seroja pada periode Januari-Juli
2010 ditunjukan pada Tabel 1.3 berikut.
Bulan Jan. Feb. Mar. Apr. Mei Juni Juli
Jumlah (ons) 10 15 30 35 25 45 60

Data tersebut dapat ditunjukan dalam diagram garis seperti pada Gambar 1.2
70

60

50
jumlah (ons)

40

30

20

10

0
Jan. Feb. Mar. Apr. Mei Juni Juli
bulan

Gambar 1.2 diagam garis


c. Diagram Lingkaran

Matematika SMK Kelas XII


8 Bab 1 Statistika

Diagram lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar yang
berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan bagian atau
persen dari keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran, terlebih dahulu
ditentukan besarnya persentase tiap objek terhadap keseluruhan data dan besarnya
sudut pusat sektor lingkaran.

Contoh 1.4

Daftar jumlah siswa kelas XI A yang mengambil pelajaran ekstrakurikuler adalah sebagai
berikut.
Tabel 1.3 Data Anggota Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler Banyaknya Siswa


Musik 9
Tari 5
Bulutangkis 6
Basket 8
Lain-lain 12
Menentukan besar presentase setiap
objek terhadap keseluruhan data dan besar sudut pusat sektor lingkaran sebagai
berikut.
Ekstrakurikuler Jumlah persen Sudut pusat
Musik 9 9 9
× 100 %=22,5 % × 360 °=81 °
40 40
Tari 5 5 5
× 100 %=12,5 % × 360 °=45 °
40 40
Bulutangkis 6 6 6
× 100 %=15 % × 360 °=54 °
40 40
Basket 8 8 8
× 100 %=20 % × 360 °=72°
40 40
Lain-lain 12 12 12
× 100 %=30 % × 360 °=108 °
40 40
40
Data Anggota Ekstrakurikuler
Musik
Lain- 23% Jadi, gambar dari
lain
30% diagram lingkarannya
Tari adalah seperti
13%
Baske Bulut gambar di samping.
t angkis
20% 15%

Gambar 1.3 diagram lingkaran

Matematika SMK Kelas XII


Bab 1 Statistika 9
Tugas kelompok

Carilah data yang berhubungan dengan tabel, diagram batang, diagram garis
dan diagram lingkaran dari koran, majalah atau internet.

1. Catatlah informasi apa saja yang dapat diketahui dari data tersebut.
2. Kumpulkan dalam bentuk kliping, lengkap dengan judul, keterangan, dan sumber
informasi.
3. Pilihlah salah satu dari data tersebut untuk diinformasikan kepada teman-temanmu.

3. Distribusi Frekuensi
Seringkali kita menjumpai sekumpulan data amatan dalam jumlah atau ukuran yang besar
untuk dianalisis. Ukuran data yang besar ini dapat disederhanakan dengan cara
menentukan banyak nilai amatan yang sama, atau banyak nilai amatan yang terletak pada
interval tertentu. Banyak nilai amatan yang sama atau banyak nilai amatan yang terletak
pada interval tertentu itu disebut frekuensi.
Tabel yang memuat nilai amatan atau nilai amatan yang terletak info
pada interval tertentu bersama-sama frekuensinya disebut sebagai Dengan
tabel distribusi frekuensi. Sebagai konsekuensi dua amatan ini, maka menggunakan tabel
kita mempunyai dua macam; tabel distribusi frekuensi tunggal dan distribusi frekuensi,
data akan lebih
tabel distribusi terkelompok.
mudah digunakan
untuk keperluan
a. Tabel Distribusi Frekuensi Tunggal statistika
Untuk memahami cara membuat tabel ini, kita perhatikan hasil
ujian semester mata pelajaran Matematika 30 sisiwa:
80 30 50 70 70 70 40 80 90 50
80 90 70 70 60 60 60 70 50 60
60 60 70 60 60 80 80 80 60 70
Dari kumpulan dia atas kita dapat membaca bahwa:
catatan 1 siswa mendapat nilai 30
Turus (tally) adalah cara
mudah menghitung 1 siswa mendapat nilai 40
frekuensi. Banyak kelas 3 siswa mendapat nilai 50
biasanya diambil paling
9 siswa mendapat nilai 60
sedikit 5 dan paling
banyak 20. 8 siswa mendapat nilai 70
6 siswa mendapat nilai 80
2 siswa mendapat nilai 90

Matematika SMK Kelas XII


10 Bab 1 Statistika

Keterangan-keterangan ini tentu saja akan lebih praktis apabila kita sajikan seperti
dalam tabel berikut ini.
Tabel 1.4
Nilai Ujian (xi) Turus Banyak siswa/ frekuensi (fi)
30 I 1
40 I 1
50 III 3
60 IIII IIII 9
70 IIII III 8
80 IIII I 6
90 II 2
Penyajian data seperti Tabel 1.4 disebut tabel distribusi frekuensi tunggal. Dari tabel ini
dengan cepat dapat ditemukan berapa banyak frekuensi siswa yang memperoleh nilai
30, 40 dan seterusnya.
b. Tabel Distribusi Kelompok
Jika kita dihadapkan pada kelompok data amatan yang sangat besar ukurannya, maka
pembuatan tabel distribusi frekuensi tunggal juga kurang efektif. Untuk kasus demikian
akan lebih baih apabila kumpulan data tersebut kita kelompokan ke dalam beberapa
kelas interval terlebih dahulu.
Berikut ini adalah tabel berat badan siswa kelas XI IPA
Tabel 1.5
Panjang Benda (dalam cm) Turus Frekuensi (fi)
71 - 80 II 2
81 - 90 IIII 4
91 – 100 IIII IIII IIII IIII IIII 25
101 – 110 IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII II 47
111 – 120 IIII IIII IIII III 18
121 – 130 IIII 4
Dalam tabel distribusi frekuensi berkelompok ada beberapa pengertian dan aturan
yang perlu dipahami.
1. Kelas
Kelas adalah interval suatu data yang memuat beberapa data. Tabel di atas memuat
6 kelas yaitu kelas pertama 71-80, kelas kedua 81-90, kelas ketiga 91-100 dan
seterusnya.
2. Batas Kelas
Pada setiap kelas nilai terkecil disebut batas bawah dan nilai terbesar disebut batas
atas kelas. Sebagai contoh pada kelas interval 91-100 batas bawahnya 91 dan batas
atasnya adalah 100.
3. Tepi Kelas

Matematika SMK Kelas XII


Bab 1 Statistika 11

Tepi kelas adalah setengah dari jumlah batas atas dan batas bawah dua kelas
interval yang berurutan. Sebagai contoh, kelas pertama 71 – 80 dan kelas kedua 81
1
– 90 maka tepi kelas adalah ( 80+81 ) =80,5 yang merupakan tepi atas(ta) kelas
2
pertama dan tepi bawah(tb) kelas kedua.
4. Panjang Kelas
Jika masing-masing kelas mempunyai panjang yang sama, maka panjang kelas
merupakan selisih antara tepi atas dengan tepi bawah.
Panjang kelas = tepi atas – tepi bawah
Panjang kelas disebut juga lebar kelas atau interval kelas.
5. Titik Tengah Kelas
Titik tengah sebuah kelas adalah suatu nilai yang dapat dianggap mewakili kelas itu.
Titik tengah kelas disebut juga nilai tengah kelas atau rataan kelas dan ditetapkan
sebagai berikut.
1
Titik tengah = (batas bawah + batas atas)
2
Menyusun Tabel Frekuensi Berkelompok
Sebelum menyusun tabel distribusi frekuensi berkelompok sebaiknya terlebih dahulu
data diurutkan dari datum terkecil sampai datum terbesar.
Data yang telah diurutkan seperti itu disebut statistika jajaran atau statistika
peringkat. Dari statistika jajaran dapat ditetapkan nilai datum terkecil, disebut statistika
minimum yaitu xmin=x1 dan nilai datum terbesar, disebut statistik maksimum, yaitu
xmaks=xn. Kedua statistik ini (xmin dan xmaks) disebut sebagai statistik-statistik ekstrim.
Tabel distribusi frekuensi berkelompok dapat disusun melalui langkah-langkah sebagai
berikut.

menentukan nilai data terbesar (xmaks ) dan nilai data terkecil (xmin )
1 kemudian tentukan rentang atau jangkauannya, yaitu: R = xmaks - xmin

tentukan banyak kelas (k) dari n buah data berdasarkan aturan Sturgess,
yaitu k = 1 + 3,3 log n
2

menentukan panjang kelas atau interval kelas dengan rumus:


panjang kelas= rentang/banyak kelas
3

dengan menggunakan nilai panjang kelas yang diperoleh pada step 3,


tetapkan kelas-kelasnya sehingga mencakup semua nilai amatan
4

tentukan frekuensi setiap kelasnya dengan menggunakan sistem turus.


kemudian susunlah tabel distribusi frekuensi berkelompok
5
Matematika SMK Kelas XII
12 Bab 1 Statistika

Contoh 1.5

Suatu data diperoleh dari 40 kali pengukuran (teliti sampai mm terdekat) sebagai
berikut.
157 149 125 144 132 156 164 138 144 152
148 136 147 140 158 146 165 154 119 163
176 138 126 168 135 140 153 135 147 142
173 146 162 145 135 142 150 150 145 128
Buatlah tabel distribusi frekuensi berkelompok untuk data tersebut!
Jawab:
Banyak data, n = 40
Nilai statistik minimum xmin = 119, dan nilai statistik maksimum xmaks = 176.
1. Rentang (R) = xmaks - xmin = 176 – 119 = 57
2. Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log n = 1+ 3,3 log 40 ¿ 6,286...
Banyak kelas dibulatkan ke atas menjadi k=7 buah.
rentang 57
3. Panjang kelas = = = 8,1428...
banyak kelas 7
Panjang kelas dibulatkan ke atas menjadi 9.
4. Dengan panjang kelas 9 dan nilai statistik minimum ditetapkan Catatan
Dalam menentukan
sebagai batas bawah kelas pertama (tidak harus demikian),
banyak kelas dengan
maka diperoleh kelas-kelas dan titik-titik tengah kelas sebagai menggunakan kaidah
berikut. empiris Sturgess, nilai
k yang diperoleh nilai k
Kelas pertama 119-127 dengan titik tengah 123, nukan bilangan bulat.
Kelas ketiga 128-136 dengan titik tengah 132, Nilai k itu harus
dibulatkan (ke bawah
Kelas kedua 137-145 dengan titik tengah 141,
atau ke atas)
Kelas keempat 146-154 dengan titik tengah 150, sedemikian sehingga
Kelas kelima 155-163 dengan titik tengah 159, panjang kelas yang
diperoleh merupakan
Kelas keenam 164-172 dengan titik tengah 168, dan bilangan ganjil dan
Kelas ketujuh 173-181 dengan titik tengah 177. tidak terlalu besar.
Perhatikan bahwa semua nilai amatan terdistribusikan atau
tersebar dalam kelas-kelas tersebut.
5. Tabel distribusi berkelompok untuk data tersebut dapat ditampilkan dalam tabel
berikut.
Tabel 1.6
Hasil pengukuran
(mm) Titik tengah (xi) Turus Frekuensi
(fi)

119 – 127 123 III 3

Matematika SMK Kelas XII


Bab 1 Statistika 13

128 – 136 132 IIII I 6


137 – 145 141 IIII IIII 10
146 – 154 150 IIII IIII I 11
155 – 163 159 IIII 5
164 – 172 168 III 3
173 - 181 177 II 2

4. Frekuensi Relatif dan Frekuensi Kumulatif


a. Daftar Frekuensi relatif
Daftar frekuensi relatif adalah distribusi frekuensi yang frekuensi relatif masing-masing
kelasnya dapat diperoleh dengan menyatakan persentase frekuensi kelas tersebut
terhadap jumlah seluruh frekuensi.
Sebagai contohnya, mari kita lihat lagi Tabel 1.6 dengan ukuran data atau nilai n= 40. Maka
tabel distribusi relatifnya adalah sebagai berikut.

Tabel 1.7
Hasil pengukuran
(mm) Frekuensi Frekuensi relatif
(fi)

119 – 127 3 3
× 100 %=7,5 %
40
128 – 136 6 6
× 100 %=15 %
40
137 – 145 10 10
× 100 %=25 %
40
146 – 154 11 11
× 100 %=27,5 %
40
155 – 163 5 5
× 100 %=12,5 %
40
164 – 172 3 3
× 100 %=7,5 %
40
173 - 181 2 2
× 100 %=5 %
40

b. Daftar Frekuensi kumulatif


Daftar distribusi frekuensi kumulatif dapat disusun dari daftar distribusi berkelompok.
Terdapat dua jenis tabel distribusi kumulatif, yaitu

Matematika SMK Kelas XII


14 Bab 1 Statistika

 Frekuensi kumulatif kurang dari (fk kurang dari) -> di definisikan sebagai jumlah
frekuensi semua nilai amatan yang kurang dari atau sama dengan nilai tepi atas
pada tiap-tiap kelas. Dilambangkan dengan fk≤.
 Frekuensi kumulatif lebih dari (fk lebih dari) -> di definisikan sebagai jumlah
frekuensi semua nilai amatan yang lebih dari atau sama dengan nilai tepi bawah
pada tiap-tiap kelas. Dilambangkan dengan fk ≥.
Sebagai contohnya, mari kita lihat lagi Tabel 1.6 dengan mencantumkan batas atas dan
batas bawah dari tiap kelas intervalnya sehingga diperoleh tabel frekuensi kumulatif
sebagai berikut.
Tabel 1.8
Hasil pengukuran
(mm) Frekuensi Tepi Tepi atas Frekuensi Kumulatif
(fi) bawah

fk≤ta fk ≥tb

119 – 127 3 118,5 127,5 3 40


128 – 136 6 127,5 136,5 9 37
137 – 145 10 136,5 145,5 19 31
146 – 154 11 145,5 154,5 30 21
155 – 163 5 154,5 163,5 35 10
164 – 172 3 163,5 172,5 38 5
173 - 181 2 172,5 181,5 40 2

5. Histogram, Poligon, dan Ogive


Penyajian data yang dikelompokan menurut distribusi frekuensi dapat dinyatakan dengan
grafik yang disebut histogram. Histogram adalah diagram batang yang menyajikan daftar
distribusi berkelompok.
Langkah-langkah untuk membuat histogram suatu data berkelompok adalah sebagai
berikut.
1. Menggambar sumbu horizontal (untuk nilai) dan sumbu vertikal (untuk frekuensi).
2. Menggambar persegi panjang untuk setiap interval. Alas persegi panjang menunjukan
panjang kelas, yaitu dari tepi bawah kelas sampai tepi atas kelas,
sedangkan tinggi persegi panjang menunjukan frekuensinya. info
3. Di atas setiap persegi panjang dapat ditulis frekuensi masing-
masing agar histogram mudah dibaca. Kata Histogram
Jika titik-titik tengah dari sisi atas tiap persegi panjang yang berasal dari bahasa
berdekatan pada histogram dihubungkan maka akan diperoleh Yunani, yaitu histo
yang berarti kertas
grafik garis yang disebut poligon frekuensi.
dan gram yang
berarti menulis atau
menggambar

Matematika SMK Kelas XII


Bab 1 Statistika 15

Sebagai contoh, Histogram dan poligon frekuensi dari tabel daftar distribusi kumulatif
(Tabel 1.8) disajikan pada gambar berikut.

Gambar 1.4 histogram dan poligon frekuensi

12
11
10
10

6
6
5

4
3 3
2
2

0
118,5 127,5 136,5 145,5 154,5 163,5 172,5 181,5

Ogive (poligon distribusi frekuensi kumulatif) adalah bentuk kurva dari daftar distribusi
frekuensi kumulatif.
Ogive terdiri dari ogive positif (ogive kurang dari) dan ogive negatif (ogive lebih dari).
 Ogive positif dibentuk dengan menghubungkan titik-titik dengan tepi atas sebagai
absis dan frekuensi kumulatif kurang dari sebagai ordinat.
 Ogive negatif dibentuk dengan menghubungkan titik-titik dengan tepi bawah
sebagai absis dan frekuensi kumulatif lebih sebagai ordinat.
Dengan kata lain ogive positif adalah poligon frekuensi kumulatif kurang dari.
Sedangkan ogive negatif adalah poligon frekuensi kumulatif lebih dari.

Gambarlah ogive dari data pada Tabel 1.8!


Jawab:
a) Ogive positif

Matematika SMK Kelas XII


16 Bab 1 Statistika

45
40
35
30 Gambar 1.5
25 ogive positif
20
15
10
5
0
b)
45
Ogive negatif 127,5 136,5 145,
40
35
30
25
Gambar 1.6 20
ogive negatif
15
10
5
0

LATIHAN 1

1. Data berikut diperoleh dari pencatatan banyak hewan ternak yang dipelihara oleh 40
warga dalam sebuah desa (dalam satu desa diambil 40 sampel warga).

1 4 3 5 4 2 4 3 3 2
3 4 2 5 4 4 1 5 3 4
3 4 5 2 6 4 3 5 4 1
2 4 3 6 4 1 4 3 4 2
a) Buatlah tabel distribusi frekuensi tunggal untuk data tersebut!
b) Berapa persen warga yang memiliki
(i) 2 hewan ternak atau kurang?
(ii) 3 hewan ternak atau kurang?
c) Berapa persen warga yang memiliki
(i) 4 hewan ternak atau lebih?
(ii) 5 hewan ternak atau lebih?
2. Berikut ini adalah data nilai ulangan matematika dari 40 siswa kelas XI.
Matematika SMK Kelas XII
67 68 69 73 66 78 60 55 63 46
Bab 1 Statistika 17

Waktu (menit) Frekuensi


40-44 4
45-49 6
50-54 13
55-59 22
60-64 30
65-69 18
70-74 7
a) Gambarlah histogram dan poligon frekuensinya!
b) Gambarlah ogive kurang dari berdasarkan data tersebut!
c) Gambarlah ogive lebih dari berdasarkan data tersebut!

Berpikir Kontras

4. tentukan tabel distribusi data kelompok, lengkap dengan frekuensi kumulatifnya


berdasarkan histogram dan poligon frekuensi berikut!

5. Tentukan tabel distribusi frekuensi data kelompok lengkap dengan frekuensi


kumulatifnya berdasarkan kurva ogive berikut!

Matematika SMK Kelas XII


18 Bab 1 Statistika

C. PENGOLAHAN DATA

1. Ukuran Pemusatan Data

Nilai statistika yang dapat menggambarkan keadaan suatu data antara lain adalah mean
(rataan hitung), modus, dan median dengan menyatakan ukuran pemusatan data.

1) Rataan Hitung (Mean)


a. Rataan hitung (Mean) pada data tunggal

Definisi
Rataan hitung (x́ ¿ dari data tunggal x 1 , x 2 , x 3 ,… . , x n
adalah:
x 1+ x 2 + x 3+ … .+ xn
x́= =¿
n
Secara umum, apabila nilai-nilai data kuantitatif dinyatakan dengan
x 1 , x 2 , x 3 ,… . , x n (terdapat n buah datum) dengan setiap datum mempunyai
frekuensi f 1 , f , f 3 ,… . , f n . Maka rataan hitung (x́ ¿ditentukan oleh rumus berikut.

f 1 x 1+ f 2 x 2 + f 3 x 3 +… .+ f n x n
x́= =¿
f 1+ f 2 + f 3+ …+ f n
Jika data pertama dengan jumlah n1 mempunyai rata-rata x́ 1 , data kedua dengan
jumlah n2 mempunyai rata-rata x́ 2 , dan seterusnya, maka rata-rata gabungan dari
data tersebut adalah

n1 x́1 +n2 x́ 2+ n3 x́ 3 +…
x́ gab =
n1 +n2 +n3 +…

b. Rataan hitung (Mean) pada data kelompok


Untuk data yang disajikan dalam daftar distribusi frekuensi, maka rataan hitungnya
dapat ditentukan dengan rumus:

x́=¿
Matematika SMK Kelas XII
Bab 1 Statistika 19

dengan: x i= titik tengah kelas interval

f i= frekuensi dari x i

k= banyaknya kelas interval

Selain menggunakan cara di atas, kita dapat menentukan rataan dari sekumpulan
data dengan terlebih dahulu menentukan rataan sementaranya. Rataan sementara
biasanya diambil dari nilai tengah yang mempunyai frekuensi terbesar. Terdapat
dua cara dalam menghitung rataan setelah rata-rata sementara ditentukan, yaitu
cara simpangan rataan dan cara pengkodean (coding).
1) Cara Simpangan Rataan
Rataan Hitung dengan cara simpangan rataan dapat ditentukan dengan
rumus sebagai berikut.

dengan x́ s= ratan sementara

d i=simpangan x i terhadap x́ s
x́=x́ s +¿
d i=x i− x́ s

2) Cara Pengkodean (Coding)


Rataan Hitung dengan cara pengkodean dapat ditentukan dengan rumus
sebagai berikut.

Catatan
Cara coding
x́= x́ s +()c dimaksudkan untuk
menghindari
perkalian yang besar

(
f i⋅x i atau
denganc= panjang kelas f i⋅d i )
interval
ui =
Contoh 1.6 kode
x i−x́ s
ui =
c
1. Tentukan rataan hitung dari data: 4, 3, 2, 5, 6, 7, 8, 5.
Jawab:
Matematika SMK Kelas XII
4 +3+2+5+6+ 7+8+5
x́= =¿
20 Bab 1 Statistika

2) Modus
a. Modus pada data tunggal

Definisi
Modus adalah nilai data yang paling sering muncul atau nilai data
yang mempunyai frekuensi terbesar.
b. Modus pada data kelompok

Matematika SMK Kelas XII


Bab 1 Statistika 21

Modus data berkelompok dirumuskan sebagai berikut:

d1
M o=t b + ( )
d1 + d2
⋅c

dengan: t b=¿ tepi bawah kelas modus

d 1= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya

d 2= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya

c= panjang kelas

Contoh 1.7

1. Data: 4, 7, 7, 7, 5, 4, 9 mempunyai modus 7 Nilai Frekuensi


2. Data: 2, 5, 6, 8, 9, 12, 15, 17 tidak mempunyai modus 50-54 2
55-59 4
3. Tentukan modus dari tabel di sampaing ini. 60-64 6
Jawab 65-69 18
70-74 9
Frekuensi modusnya 18, kelas modusnya 65-69, dan 75-79 15
tepi bawah frekuensi modus (t b ¿ =64,5 80-84 6

d 1= 18 – 6 = 12
d 2= 18 – 9 = 9
c= 69,5 – 64,5 = 5
info
d1
M o=t b + ( )
d1 + d2
⋅c Kontribusi Pierre
Simon Laplace dalam
perkembangan ilmu
¿ 64,5+ ( 12+12 9 )⋅ 5 matematika adalah
integral, kalkulus,
12
¿ 64,5+ ⋅5 peluang, dan statistik
21
inferensia
¿ 64,5+2,86=67,36

Matematika SMK Kelas XII


22 Bab 1 Statistika

3) Median

Definisi
Median adalah suatu nilai yang membagi data menjadi dua bagian yang sama
banyaknya setelah data tersebut diurutkan dari yang terkecil hingga yang
terbesar.

a. Median pada data tunggal


Misalnya terdapat data x 1 , x 2 , x 3 ,… . , x n dengan x 1< x2 < x 3 … .< xn .
 Jika n ganjil, maka M e =x n+1 2
1
 Jika n genap, maka M e = 2 x n + x n +1
( )
2 2

b. Median pada data kelompok


Jika data yang tersedia merupakan data kelompok, artinya data itu dikelompokkan
ke dalam interval-interval kelas yang sama panjang. Untuk mengetahui nilai
mediannya dapat ditentukan dengan rumus berikut ini.

Ingat!
Dalam
1
M e =t b+ ( )
2
n−f k
f
⋅c
menentukan
median, data
harus diurutkan

dengan: t b=¿ tepi bawah kelas median

n= banyaknya data

f k = frekuensi kumulatif sebelum kelas median

f =frekuensi kelas median

c= panjang kelas Catatan

Kelas median adalah


Contoh 1.8
kelas dengan frekuensi
1. Tentukan median dari bilangan-bilangan berikut. 1
kumulatif mencapai
2
a) 2, 4, 3, 4, 6, 5, 8, 8, 9 atau lebih, bukan kelas
yang terletak di tengah.

Matematika SMK Kelas XII


Bab 1 Statistika 23

b) 27, 28, 26, 21, 29, 29

Jawab:

a) n=9 (ganjil)
Data yang telah diurutkan: 2, 3, 4, 4, 5, 6, 8, 8, 9.

M e =x 9+1 =x 5=5
2

Jadi mediannya adalah 5

b) n=6 (genap)
Data yang telah diurutkan: 21, 26, 27, 28, 29, 29
1 1 1
M e = x 6 + x 6 = ( x 3 + x 4 )= ( 27+ 28 )=27 ,5
(
2 2 2 +1 2 ) 2

Jadi mediannya adalah 27, 5

2. Hitunglah median untuk data berkelompok berikut.

Kelas interval Frekuensi Frekuensi Kumulatif


42-48 3 3
49-55 10 13
56-62 20 33
63-69 13 46
70-76 4 50
Jumlah 50
Jawab

Karena ukuran datanya adalah 50, M e terletak pada kelas interval 56-62, sehingga

t b= 56 - 0,5 = 55,5

n= 50, f k = 13, f =20

c= 62,5 – 55,5 = 7

Oleh karena itu,


1 1
M e =t b+( )
2
n−f k
f
⋅c=55,5+
2
50−13
20 (⋅ 7=59,7 )
Matematika SMK Kelas XII
24 Bab 1 Statistika

Tugas Kelompok
.
Kerjakan bersama teman sebangkumu. Carilah informasi tentang cara menghitung
ukuran pemusatan untuk data tunggal dengan menggunakan kalkulator. Kemukakan informasi
yang kamu peroleh tersebut di depan kelas.Demonstrasikan pula cara menggunakan kalkulator
untuk menghitung mean,median, dan modus pada contoh-contoh soal pada bab ini di depan
kelas!

LATIHAN 2
1. Tentukan mean, median, modus dari data berikut !
a. 4, 3, 1, 5, 3, 2, 3
b. 62, 52, 61, 44, 54, 70, 46, 46, 48, 53, 57, 50
c.
Nilai 5 6 7 8 9 10

Frekuensi 2 5 12 10 4 1

2. Perhatikan tabel berikut!

Nilai Matematika 5 6 7 8 9 10

Frekuensi 2 5 12 10 a 1

Dalam tabel diatas, nilai rata-rata matematika adalah 7. Tentukan niai a, kemudian
tentukan modus dan mediannya!

3. Nilai rata-rata ujian matematika dari 39 orang siswa adalah 45. Jika nilai seorang siswa
lainnya, yaitu Angga, digabungkan dengan kelompok tersebut, nilai rata-rat ke-40 orang
siswa menjadi 46. Tentukan nilai ujian Angga!

4. Tentukan mean, median, dan modus dari data berikut!

Nilai 40-46 47-53 54-60 61-67 68-74 75-81 82-88

Frekuensi 7 16 30 35 30 20 12

Berapa siswa yang memperoleh ilai diatas rata-rata?

Matematika SMK Kelas XII


Bab 1 Statistika 25

5. Diketahui data dari distribusi frekuensi berikut.

Nilai Frekuensi

10-19 3
20-29 4
30-39 x
40-49 2
50-59 1

Jika modus dari data diatas adalah 33,5, tentukan


a. Nilai x
b. Mean
c. Median
6. Tentukan mean, median, dan modus dari data yang disajikan oleh histogram berikut.

12

Frekuensi 8
Kumulatif 6
5
4
3
2

29,5 34,5 39,5 44,5 49,5 54,5 59,5 64,5 Berat (kg)

2. Ukuran Letak Data


Selain ukuran pemusatan data, ukuran letak data dapat juga digunakan utuk
mendapatkan gambaran tentang data. Jika kita ingin membagi kelompok data menjadi
empat bagian yang sama, maka dapat digunakan nilai kuartil. Tetapi jika ingin membagi
kelompok data menjadi sepuluh bagian yang sama, maka dapat digunakan nilai desil,
sedangkan untuk membagi menjadiseratus bagian sama dapat digunakan niali persentil.

1. Kuartil

Matematika SMK Kelas XII


26 Bab 1 Statistika

a. Kuartil data tunggal

Definisi
Kuartil adalah nilai yang membagi data menjadi empat bagian yang sama
banyak, setelah data diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar.
Terdapat 3 buah kuartil, yaitu kuartil bawah (Q 1), kuartil tengah (Q2), dan kuartil atas
(Q3). Kuartil-kuartil suatu data dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut.

1) Mengurutkan data dari nilai yang terkecil hingga yang terbesar


2) Menentukan median atau kuartil kedua (Q2)
3) Menentukan Q1 (median dari semua data yang kurang dari Q 2) dan Q3 (median dari
semua data yang lebih dari Q2)

Letak dari Q i dirumuskan sebagai berikut i(n+1)


Letak Q i=
4
Dengan Q i= kuartil ke-i dan n= banyak data

Contoh 1.9

Tentukan Q 1 ,Q 2 , Q 3 untuk data-data berikut.

a. 4, 8, 3, 1, 6, 9, 5, 1
b. 3, 4, 7, 8, 7, 4, 8, 4, 9, 10, 8, 3, 7, 12

Jawab:

a. Data yang telah diurutkan:


1
1, 1, 3, 4, 5, 6, 8, 9 Jadi, Q 1= ( 1+3 ) =2
2
1
Q 2= ( 4+5 ) =4,5
2
1
Q 3= ( 6+ 8 )=7
2

b. Data yang telah diurutkan: 3, 3, 4, 4, 4, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 9, 10, 12


1(14+1) 15 3
Letak Q1= = =3 sehingga:
4 4 4
3 3
Q 1=x 3 + ( x 4−x 3 ) =4 + ( 4−4 )=4
4 4
2(14+ 1) 15 1
Letak Q2= = =7 sehingga:
4 2 2
1 1
Q 2=x 7 + ( x 7−x 6 )=7 + ( 7−7 )=7
2 2
3(14 +1) 45 1
Letak Q3= = =11 sehingga:
4 4 4
Matematika SMK Kelas XII
1 1 1
Q 3=x 11 + ( x 12−x 11 ) =8+ ( 9−8 )=8 =8,25
4 4 4
Bab 1 Statistika 27

b. Kuartil data kelompok


Menetukan letak kuartil untuk data kelompok, caranya sama dengan data
tunggal. Nilai kuartil dirumuskan sebagai berikut.

i
Q i=t b +
Dengan:
( )
4
n−f k
⋅c
Qf i= kuartil ke- i
t b= tepi bawah kelas kuartil
n =banyaknya data
f k = frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil
f =¿ frekuensi kelas kuartil
c= panjang kelas
i= 1, 2, 3

Contoh 1.10

Tentukan nilai kuartil bawah Q 1, tengah Q 2, dan atas Q 3 data kelompok pada tabel berikut.

Skor Frekuensi ( f i) Frekuensi Kumulatif ( f k )


40-49 1 1
50-59 4 5
60-69 8 13
70-79 14 27
80-89 10 37
90-99 3 40
Jawab

1 1 1 1 3 3
n =40, n= 40=10 , n= 40=20 , n= 40=30
4 4 2 2 4 4

c = 10

Kelas Q 1adalah 60-69, kelas Q 2 adalah 70-79, kelas Q 3 adalah 80-89

1
Jadi,
( )
Q1=t b +
4
n−f k
f
⋅ c=59,5+
10−5
8 (⋅10=65,75 )
1
Q 2=t b + ( )
2
n−f k
f
⋅ c=69,5+
20−13
14 (⋅ 10=74,5 )
Matematika SMK Kelas XII
3
n−f k
4 30−27
Q =t + ⋅ c=79,5+ ⋅10=82,5
28 Bab 1 Statistika

2. Desil

Definisi

Desil adalah nilai yang membagi data menjadi sepuluh bagian


yang sama banyak setelah data diurutkan dari yang terkecil
hingga yang terbesar.

Untuk data yang tidak dikelompokkan, letak desil dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.

i ( n+1 )
D i terletak pada nilai ke−
10
Sedangkan nilai desil untuk data berkelompok dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus berikut.

i
Di=t b +
Dengan:
(
10
n−f k
)
⋅c
Df i= desil ke- i
t b= tepi bawah kelas Di
n =ukuran data
f k = frekuensi kumulatif sebelum kelas Di
f =¿ frekuensi kelas yang memuat Di
c= panjang kelas
i=1, 2, 3, ..., 9

Contoh 1.11

1. Data; 7 5 8 7 9 6 6 6 8 5 9 8 6 7 9

Tentukan a. D3 dan b. D6

jawab:

Data yang telah diurutkan: 5 5 6 6 6 6 7 7 7 8 8 8 9 9 9

Matematika SMK Kelas XII


Bab 1 Statistika 29

Banyak data, n=15


3 (15+ 1 )
a. Desil ke-3 terletak pada nilai ke- =4,8
10
Jadi, D 3=x 4 + 0,8 ( x5 −x 4 )=6+0,8 ( 6−6 )=6
6 ( 15+1 )
b. Desil ke-6 terletak pada nilai ke- =9,6
10
Jadi, D 6=x 9 +0,6 ( x 10−x 9 ) =7+0,6 ( 8−7 )=7,6
2. Tentukan desil ke-6 data berkelompok pada tabel berikut.

Skor Frekuensi ( f i) Frekuensi Kumulatif ( f k )


40-
49
50-
59 1 1
60- 4 5
69 8 13
70- 14 27
79 10 37
80- 3 40
89
90-
99
Jawab
i ( n+1 ) 6 ( 40+1 )
D6 terletak pada nilai ke- = =24,6 sehingga kelas D6 adalah 70-79.
10 10
6 6
jadi,
D 6=t b + (
10
n−f k
f ) ⋅c=69,5+ ( 10
40−13
14 )
⋅ 10=77,36

3. Persentil

Definisi

Persentil adalah nilai yang membagi data menjadi seratus bagian


yang sama banyak setelah data diurutkan dari yang terkecil
hingga yang terbesar.

Matematika SMK Kelas XII


30 Bab 1 Statistika

Untuk data yang tidak dikelompokkan, letak persentil dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.

i ( n+1 )
Pi terletak pada nilai ke−
100

Sedangkan nilai persentil untuk data berkelompok dapat ditentukan dengan


menggunakan rumus berikut.
i
Pi=t b +(100
n−f k
f )
⋅c

Dengan: Pi= Persentil ke- i


t b= tepi bawah kelas Pi
n =ukuran data
f k = frekuensi kumulatif sebelum kelas Pi
f =¿ frekuensi kelas yang memuat Pi
c= panjang kelas
i=1, 2, 3, ..., 99

Contoh 1.12

1. Diketahui: 9, 10, 11, 6, 8, 7, 7, 5, 4, 5, tentukan persentil ke-30 dan persentil ke-75

Jawab

Data diurutkan:4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 9, 10, 11

i ( n+1 ) 30 ( 10+ 1 ) 330


Letak persentil ke-30 diurutan data ke- = = =3,3
100 100 100

P30=x 3 +0,3 ( x 4−x 3 ) =5+0,3 ( 6−5 )=5,3

Jadi, P30=5,3.

i ( n+1 ) 75 (10+ 1 )
Letak persentil ke-75 diurutan data ke- = =8,25
100 100

P75=x 8 +0,25 ( x 9−x 8 )=9+0,25 ( 10−9 )=9,25

Jadi, P75=9,25.

Matematika SMK Kelas XII


Bab 1 Statistika 31

2. Diketahui data pada tabel kelompok berikut.

x f fk
41-45 3 3
46-50 6 9
51-55 16 25
56-60 8 33
61-65 7 40

Dari data tersebut tentukan:


a. Persentil ke-25
b. Persentil ke-60

Jawab

25
a. Letak P25 = ⋅ 40=10 yaitu pada data ke-10 dan kelas P25=51−55 sehingga diperoleh:
100
25
P25=50,5+ (
100
⋅ 40−9
16 )
⋅5=50,5+
10−9
16 ( )
5=50,5+0,31=50,81

60
b. Letak P60 = ⋅ 40=24 yaitu pada data ke-24 dan kelas P60=56−60 sehingga diperoleh:
100
60
P60=55,5+ (
100
⋅ 40−25
8 )
⋅ 5=55,5+
24−25
8 ( )
5=55,5−0,625=¿

2. Ukuran Penyebaran Data

Nilai mean atau median hanya menitikberatkan pada pusat data, tetapi tidak
memberikan informasi tentang sebaran nilai pada data tersebut. Untuk membandingkan
sebaran data dari dua informasi distribusi nilai adalah salah satu alasan kita mempelajari
ukuran penyebaran data. Ukuran penyebaran data yang akan dipelajari di antaranya:
jangkauan, hamparan, jangkauan semi antarkuartil, simpangan rata-rata, varians dan
simpangan baku.

1. Jangkauan
a. Jangkauan data tunggal

Definisi
Jangkauan data atau rentang data atau range data, J adalah selisih antara data
terbesar, x maks dengan data terkecil, x min.

Matematika SMK Kelas XII


J=x maks −x min
32 Bab 1 Statistika

b. Jangkauan data kelompok


Sedangkan untuk jangkauan data berkelompok langkah-langkah yang
ditempuh untuk mendapatkannya adalah
 Mencari nilai tengah dari frekuensi .
 Mencari nilai tengah dari frekuensi terbesar.
 Jangkauan data kelompok adalah selisih dari nilai tengah frekuensi terbesar
dengan nilai tengah frekuensi terkecil.

Contoh 1.13

1. Seorang peneliti mengambil masing-masing 1 kg air dari 20 sungai yang berbeda untuk
diuji kadar garamnya. Hasil pengujian (dalam mg) adalah
193 282 243 243 282 214 185 128 243 159 218 161 112 131 201 132 194 221
141 136. Dari data tersebut tentukan jangkauannya!
Jawab
Data setelah diurutkan:
112 128 131 132 136 141 159 161 185 193
194 201 214 218 221 243 243 243 282 282
Data terkecil( x ¿¿ min)¿ = 112
Data terbesar ( x maks ¿ = 282
Jangkauan( J ) = x maks −x min
= 282 – 112
= 170.
2. Hasil ulangan matematik kelas XII SMK sebagai berikut:

Nilai Frekuensi
1-10 0
11-20 4
21-30 7
31-40 3
41-50 1
51-60 9
61-70 4
71-80 3

Matematika SMK Kelas XII


Bab 1 Statistika 33

81-90 5
91-100 4
Carilah jangkauan dari data tabel di atas!
Jawab
1+ 10
Nilai tengah kelas terendah = =5,5
2
91+100
Nilai tengah kelas tertinggi = =95,5
2
Jangkauan( J ) = 95,5 - 5,5 = 90.
Jadijangkauan nilai ulangan matematika di atas adalah 90.

2. Hamparan

Definisi
Hamparan atau jangkauan antarkuartil atau rentang antarkuartil, H adalah selisih
antara kuartil ketiga dengan kuartil pertama.

H=Q3 −Q1

Untuk mencari hamparan data tunggal dan data kelompok, rumus yang digunkan adalah
seperti diatas, yaitu H=Q3 −Q1

Contoh 1.14

1. Tentukannilaijangkauanantarkuartilnya
4, 4, 3, 5, 7, 9, 10, 8, 9

Jawab

UntukmenentukanQ 1, Q 2, Q 3data-datanyakitaurutkanterlebihdahulu

3, 4, 4, 5, 7, 8, 9, 9, 10

Matematika SMK Kelas XII


1 1
Q 1= ( 4+ 4 )=4 , Q 2=7 , Q 3= ( 9+ 9 )=9
34 Bab 1 Statistika

3. JangkauanSemiAntarkuartil

Definisi
Jangkauan semi antarkuartil atau simpangan kuartil adalah setengah
kali panjang
Untuk mencari hamparan.
nilai jangkauan semi antarkuartil atau simpangan kuartil pada data
tunggal dan data kelompok, rumusnya adalah sebagai berikut:

1
Q d = (Q 3 −Q 1)
2
Dengan Q d = Jangkauan semi antarkuartil atau simpangan kuartil
Q 1= kuartil bawah
Q 3= kuartil atas

Contoh 1.15

Tentukannilaijangkauan semi antarkuartil atau simpangan kuartil

4, 4, 3, 5, 7, 9, 10, 8, 9

Jawab

UntukmenentukanQ 1, Q 2, Q 3data-datanyakitaurutkanterlebihdahulu

3, 4, 4, 5, 7, 8, 9, 9, 10

ܳଵ ܳଷ
ܳଶ
1 1
Q 1= ( 4+ 4 )=4 , Q 2=7 , Q 3= ( 9+ 9 )=9
2 2

1 1 5
Q d = ( Q 3−Q 1 ) = ( 9−4 ) = =2,5
2 2 2
Matematika SMK Kelas XII
Jadi nilaijangkauan semi antarkuartil atau simpangan kuartil adalah 2,5
Bab 1 Statistika 35

4. SimpanganRata-rata

Definisi
Simpangan rata-rata menyatakan jarak rata-rata suatu daat terhadap
rataannya.
a. Simpangan rata-rata data tunggal
Nilai simpangan rata-rata (SR) untuk data tunggal dapat ditenukan dengan
rumus:

Catatan
n
1
SR= ∑ |x −x́| Bentuk dubaca “
n i=1 i
harga mutlak dari ”
Dengan n= banyaknya data yang selalu
x i= nilai data ke-i menghasilkan nilai
positif.
x́= rataan hitung

b. Simpangan rata-rata data kelompok


Untuk data berkelompok, nilai simpangan rata-rata ditentukan dengan
rumus:

k
1
SR= ∑ f |x −x́|
n i=1 i i
Dengan k= banyaknya data
x i= titik tengah kelas ke-i
k
n= ∑ f i
i=1

Contoh 1.16

1. Hitunglah simpangan rata-rata dari data nilai 6 siswa dalam kuis matematika berikut ini:
9, 8, 5, 4, 6, 7
Jawab
Matematika SMK Kelas XII
9+8+5+ 4 +6+7
Rataan hitung data di atas adalah x= =6,5
6
36 Bab 1 Statistika

2. Hitunglah simpangan rata-rata data pada tabel berikut ini.


Interval Frekuensi
21-25 2
26-30 8
31-35 9
36-40 6
41-45 3
46-50 2
Jawab
Untuk menghitung simpangan rata-rata, data diwakili oleh titik tengah dari interval
data. Sebelum menghitung simpangan rata-rata kita harus mencari rataan
hitungnya terlebih dahulu. Perhatikan cara menghitungnya seperti dalam tabel di
bawah ini.

Interval Nilai Tengah Frekuensi fi x i |x i−x| fi|x i−x|


(xi) (fi)
21-25 23 2 46 11 22
26-30 28 8 224 6 48
31-35 33 9 297 1 9
36-40 38 6 228 4 24
41-45 43 3 129 9 27
46-50 48 2 96 14 28
Jumlah 30 1020 158

Rataan hitung : x́=¿


k
1 158
Simpangan rata-rata SR= ∑ f i|x i−x́|= =5,27.
n i=1 30 Matematika SMK Kelas XII
Bab 1 Statistika 37

5. Varians

Definisi
Varians atau ragam menyatakan rata-rata kuadrat jarak suatu data
Misalnya data x 1 , x 2 , x 3 ,… , x n mempunyai rataan x́, maka ragam atau varians (
terhadap rataannya.
S2 ¿ dapat ditentukan dengan rumus:

n
1 2
S2= ∑ ( x i−x́ )
n i=1
Dengan: n= banyaknya data
x i= nilai data ke-i
x́= rataan hitung
Untuk data berkelompok, nilai varians dapat ditentukan dengan rumus:

k
2 1 2
S = ∑ f i ( x i−x́ )
n i=1
Dengan: f i= frekuensi kelas ke-i
x i= titik tengah kelas ke-i
k= banyaknya kelas
x́= rataan hitung
k
n= ∑ f i
i=1

Rumus ragam untuk data berkelompok yang lain adalah

k k 2
1 1
S2= ∑
n i=1 (
f i x i2 − ∑ f i x i
n i=1 )
Matematika SMK Kelas XII
38 Bab 1 Statistika

Rumus diatas dapat diubah dengan menggunakan simpangan rataan atau pengkodean
(coding).

1) Cara Simpangan

k k 2
1 1
S2= ∑
n i=1 (
f i d i 2− ∑ f i d i
n i=1 )
Dengan d i=x i− x́ s

2) Cara Pengkodean (Coding)

k k 2
1
{ 1
S = ∑ f i u i2− ∑ f i ui
2
n i=1 n i=1 ( )} ⋅c 2

Dengan ui=x i− x́ s
6. Simpangan Baku
Simpangan baku atau standar deviasi (S) dapat ditentukan
dengan rumus: info
Carl Friedrich Gauss
menemukan istilah
n “standar deviasi“
1 2


S= √ S = ∑ ( x i− x́ )
n i=1
2
untuk mengestimasi
akurasi pengukuran
Dengan: : n= banyaknya data data.
x i= nilai data ke-i
x́= rataan hitung
Atau dapat disimpulakan bahwa simpangan baku (S) merupakan akar dari ragam. Oleh
karena itu, simpangan baku dirumuskan dengan S= √ S2 .

Contoh 1.17

1. Hitunglah ragam dan simpangan baku dari data: 1, 3, 4, 5, 8, 10, 12, 13.
Jawab
n= 8, x́=7
8

∑ ( xi −x́ ) 2=( 1−7 )2 +( 3−7 )2 +( 4−7 )2+ (5−7 )2 +( 8−7 )2 +( 10−7 )2+ ( 12−7 )2 +( 13−7 )Matematika
2
SMK Kelas XII
i=1
Bab 1 Statistika 39

2. Tentukan ragam dan simpangan baku dari data pada tabel berikut

Skor Frekuensi ( f i) Frekuensi Kumulatif (


f k)
40-49 1 1
50-59 4 5
60-69 8 13
70-79 14 27
80-89 10 37
90-99 3 40

Jawab

Telah dihitung sebelumnya rataan x́=73 , 75 dan tabel tersebut dapat dilengkapi menjadi tabel
berikut:

Skor Frekuensi ( f i xi 2
( x i−x́ ) f i ( x i− x́ )2
)
40-49 1 44,5 855,56 855,56
50-59 4 54,5 370,56 1482,25
60-69 8 64,5 85,56 684,48
70-79 14 74,5 0,56 7,88
80-89 10 84,5 115,56 1155,63
90-99 3 94,5 430,56 1291,69
Jumla 40 5.477,49
Matematika SMK Kelas XII
h
6
2 1 2 1
40 Bab 1 Statistika

TUGAS KELOMPOK

Buatlah kelasmu menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan tugas berikut.

Tentukan ragam dari data:

a. 6, 3, 2, 11, 8, 13, 5
b. Dari tabel berikut

Nilai Frekuensi
40-48 4
49-57 12
58-66 10
67-75 8
76-84 4
85-93 2

LATIHAN 2

1. Tentukan jangkauan, hamparan, dan simpangan kuartil untuk setiap data berikut!
a. 5 9 4 8 6 4 5 8 7

Matematika SMK Kelas XII


Bab 1 Statistika 41

b. 23 20 18 22 20 26 24 18

2. Interval Frekuensi Diberikan daftar distribusi frekuensi seperti pada tabel


21-30 6 disamping. Tentukan nilai hamparan dan simpangan kuartil!
31-40 8
41-50 15
51-60 7
61-70 9
71-80 5

3. Tentukan simpangan rata-rata, varians, dan simpangan baku untuk data berikut!
a. 50, 40, 30, 60, 70
b. 7, 5, 5, 6, 6, 8, 7, 5, 8, 7, 4, 7, 4, 5, 6
4.

Umur Frekuensi
1-5 2
6-10 7
11-15 5
16-20 9
21-25 6

Data umur dari 30 orang disajikan pada tabel di atas.

Tentukan:

a. Simpangan baku
b. Varians

Rangkuman
materi
Matematika SMK Kelas XII
42 Bab 1 Statistika

STATISTIKA

Statistika merupakan salah satu cabang matematika yang mempelajari:


 Cara pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian data dengan sistematis, agar
data-data itu dapat dipahami dengan jelas (Statistika deskriptif)
 Menganalisis dan menafsirkan data-data agar dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan, perencanaan, dan kesimpulan dengan tepat dari sifat-sirat data tersebut
(Statistika inferensial)

A. PENGUMPULAN DATA
Cara untuk mengumpulkan data, antara lain adalah melakukan wawancara, mengisi
lembar pertanyaan (questionery), melakukan pengamatan (observasi), atau
menggunakan data yang sudah ada, misalnya rataan hitung nilai rapor.
B. PENYAJIAN DATA
Ada 2 jenis cara dalam penyajian data dalam stastistika, yaitu
1. Tabel
2. Diagram atau Grafik, yaitu
a. Diagram batang
b. Diagram garis
c. Diagram lingkaran

Penyajian data dalam bentuk tabel mengalami pengembangan terkait dengan ukuran
dari data amatan yang cukup besar, yaitu daftar distribusi frekuensi.

Daftar Distribusi frekuensi terdiri dari


1. Daftar Distribusi frekuensi tunggal
2. Daftar distribusi frekuensi berkelompok, berkembang menjadi
a. Tabel distribusi frekuensi relatif
b. Tabel distribusi frekuensi kumulatif, terdiri dari
1. Tabel distribusi frekuensi kumulatif kurang dari -> ogive positif
2. Tabel distribusi frekuensi kumulatif lebih dari -> ogive negatif

C. PENGOLAHAN DATA
1. Ukuran Pemusatan

Matematika SMK Kelas XII


Bab 1 Statistika 43

a) Mean
n

x́=¿
∑ xi
i=1

 Data tunggal= n
 Data kelompok= x́=¿
b) Modus
 Data tunggal= nilai yang sering muncul
d1
 Data kelompok= M o=t b +
d1 + d2 (
⋅c )
c) Median
1
 Data tunggal= M e =x n+1 (ganijl), M e = x n + x n (genap)
2 2 2 +1 ( )
2

1
 Data kelompok=
M e =t b+
2
n−f k
f ( )
⋅c

2. Ukuran Letak
a) Kuartil
i(n+1)
 Data tunggal= Qi=
4
i
 Data kelompok=
Q i=t b +
4
f ( )
n−f k
⋅c

b) Desil
i ( n+ 1 )
 Data tunggal= D i=
10
i
 Data kelompok=
D i=t b +
10
f (
n−f k
⋅c )
c) Persentil
i ( n+ 1 )
 Data tunggal= Pi=
100
i
 Data kelompok=
Pi=t b +
100
f (
n−f k
⋅c )
3. Ukuran Penyebaran
a) Jangkauan
 Data tunggal= J=x maks −x min
 Data kelompok= nilai tengah frekuensi terbesar – nilai tengah frekuensi
terkecil

Matematika SMK Kelas XII


44 Bab 1 Statistika

b) Hamparan= H=Q3 −Q1


1
c) Simpangan kuartil=Q d = (Q 3 −Q 1)
2
d) Simpangan rat-rata
n
1
 Data tunggal= SR= ∑ |x i−x́|
n i=1
k
1
 Data kelompok= SR= ∑ f |x −x́|
n i=1 i i
e) Varians
n
2 1 2
 Data tunggal= S = ∑ ( x i−x́ )
n i=1
k
12 2
 Data kelompok= S = ∑ f i ( x i−x́ )
n i=1
n


f) Simpangan baku= S= √ S2 = 1 ∑ ( x i− x́ )2
n i=1

Keterangan c= panjang kelas


Mean:
i=1, 2, 3, ..., 9
x i= titik tengah kelas interval
f i= frekuensi dari x i Persentil:
k= banyaknya kelas interval Pi= Persentil ke- i

Modus: t b= tepi bawah kelas Pi


t b=¿ tepi bawah kelas modus n =ukuran data
d 1= selisih frekuensi kelas modus dengan f k = frekuensi kumulatif sebelum kelas Pi

kelas sebelumnya f =¿ frekuensi kelas yang memuat Pi


d 2= selisih frekuensi kelas modus dengan c= panjang kelas
kelas sesudahnya i=1, 2, 3, ..., 99
c = panjang kelas Simpangan rata-rata:
Median: n= banyaknya data
t b=¿ tepi bawah kelas median x i= nilai data ke-i
n= banyaknya data x́= rataan hitung
f k = frekuensi kumulatif sebelum kelas k= banyaknya data
median x i= titik tengah kelas ke-i
f =frekuensi kelas median

Matematika SMK Kelas XII


Bab 1 Statistika 45

k
c= panjang kelas
n= ∑ f i
i=1
Kuartil:
Q i= kuartil ke-i Varians:
n= banyaknya data
n= banyak data
x i= nilai data ke-i
Q i= kuartil ke- i
x́= rataan hitung
t b= tepi bawah kelas kuartil
f i= frekuensi kelas ke-i
f k = frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil
x i= titik tengah kelas ke-i
f =¿ frekuensi kelas kuartil
k= banyaknya kelas
c= panjang kelas k

Desil: n= ∑ f i
i=1

Di= desil ke- i Simpangan baku:


t b= tepi bawah kelas Di n= banyaknya data
n =ukuran data x i= nilai data ke-i
f k = frekuensi kumulatif sebelum kelas Di x́= rataan hitung
f =¿ frekuensi kelas yang memuat Di

Uji Kompetensi Bab Statistika


A. Pilihlah jawaban yang tepat pada soal-soal berikut!
1. Dari 400 siswa diperoleh data tentang pekerjaan orang tua/wali. Daa tersebut jika
disajikan dalam diagramlingkaran sebagai berikut.
Keterangan:
1= Wiraswasta (90°)
1 2= PNS (108 ° ¿
2
3= TNI/Polri (27 ° )
3 4 4= Pedagang (135 °)

Berdasar data di atas, pernyatan yang benar adalah ...


a. Jumlah PNS 12 orang d. Jumlah TNI/Polri 27 orang
b. Jumlah wiraswasta 90 orang e. Jumlah TNI 15 orang
c. Jumlah pedagang 135 orang

2.

Matematika SMK Kelas XII


46 Bab 1 Statistika

Didaerah manakah korban meninggal dunia yang paling banyak?


a. Sleman d. Magelang
b. Klaten e. Boyolali dan Magelang
c. Boyolali

3. Dari rataan, median, modus, dan kuartil yang merupakan ukuran pemusatan adalah ...
a. Rataan, median, dan modus d. Median, modus, dan kuartil
b. Rataan, median, dan kuartil e. Rataan median, modus, dan kuartil
c. Rataan, modus, dan kuartil

4. Seorang ayah berumur x tahun dan istrinya berumur 5 tahun lebh muda. Umur anak

yang pertama ( 12 x−3) tahun dan umur anak yang kedua ( 14 x +2) tahun. Jika umur rata-
rata mereka adalah 26 tahun, maka umur anak yang kedua adalah ...
a. 11 tahun d. 14 tahun
b. 12 tahun e. 15 tahun
c. 13 tahun
5.
Nilai Frekuensi
44-48 8
49-53 9
54-58 11
59-63 30
64-68 28
69-73 12
74-78 2
Median dari data tersebut adalah ...
1 1
a. 61 d. 62
6 2
1 2
b. 61 e. 62
2 3

Matematika SMK Kelas XII


Bab 1 Statistika 47

1
c. 62
6

6. Diketahui data: x, 2, 4, 3, 2, 5, 9, 7, 6. Nilai x bila diketahui jangkauan sama dengan 8


adalah ...
a. 1 d. 1 atau 10
b. 2 e. 2 atau 5
c. 10

7. Pada suatu ulangan yang diketahui oleh 50 siswa diperoleh nilai rata-rata adalah 36
dengan simpangan baku 15. Karena nilai rata-rata masih rendah, maka nilai tiap siswa
dikalikan 2 kemudian dikurangi 10. Simpangan baku yang baru adalah ...
1
a. d. 20
2
b. 10 e. 30
c. 15

5 5 5
2
8. Pada suatu data diketahui: ∑ f i ⋅ xi =15 , ∑ f i ⋅ xi =1200 , dan ∑ f i=30. Nilai ragam
i=1 i=1 i=1

adalah ...
a. 38 d. 40, 25
b. 39,5 e. 42
c. 39,75

9.
Nilai Frekuensi
11-15 3
16-20 11
21-25 15
26-30 16
31-35 3
36-40 2
Jumlah 50
Kuartil atas dari data di atas adalah ...

a. 28,16 d. 29,16
b. 88,2 e. 29,36
c. 28,5

Matematika SMK Kelas XII


48 Bab 1 Statistika

10. Berat badan rata-rata dua kelompok anak yang masing-masing terdiri dari 5 anak adalah
40 kg dan 44 kg. Bila seorang anak dari masing-masing kelompok ditukarkan, maka berat
badan rata-rata kedua kelompok tersebut menjadi sama. Selisih berat badan anak yang
ditukar adalah ...
a. 5 kg d. 13 kg
b. 10 kg e. 15 kg
c. 12 kg

B. Kerjakanlah soal-soal berikut dengan benar!


1. Tentukanrataan(mean), median, modus untuktiapkumpulan data di bawahini!
a. 10, 11, 14, 18, 18, 20, 21 d. 4, 5, 6, 6, 7, 8, 9, 11
b. 8, 9, 13, 13, 17, 18, 20 e. 2, 2, 4, 5, 6, 6, 6, 9, 12, 13
c. 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 17

Nilai 52-56 57-61 62-66 67-71 72-76 77-81


Frekuensi 4 6 10 12 8 8
2.

Berdasar data di atas, buatlah:


a. Poligon frekuensi
b. Ogive positif

3.

Hasil Pengukuran 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44


Frekuensi 6 8 16 20 22 18 10
Tentukan:
a. Rataan hitung
b. Ragam
c. Simpangan baku
d. Desil ke-3
e. Desil ke-5

Matematika SMK Kelas XII


Bab 1 Statistika 49

DAFTAR PUSTAKA

Suprijanto, H. Sigit, dkk. 2009. Matematika SMA Kelas XI Program IPA.Yudhistira:Jakarta.

Soedyarto, Nugroho,dkk.2008.Matematika 2 untuk SMA atau MA Kelas XI Program IPA. Jakarta:


Pusat Perbukuan,Departemen Pendidikan Nasional.

Djumanta, Wahyudin. 2008.Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika 2 : untuk Kelas


XI Sekolah Menengah Atas /Madrasah Aliyah . Jakarta: Pusat Perbukuan,Departemen
Pendidikan Nasional.

Sutrima.2009.Wahana Matematika 2 : untuk SMA / MA Kelas XI Program Ilmu


Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Noormandiri,B.K..2007. Matematika Jilid 2A Untuk SMA Kelas XI IPA.Jakarta:Erlangga.

Matematika SMK Kelas XII


50 Bab 1 Statistika

Matematika SMK Kelas XII

Anda mungkin juga menyukai