1
1111
STATISTIKA
Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi nilai suatu data yang
ditampilkan pada tabel dan diagram.
Menyajikan data ukuran dalam bentuk
diagram batang, garis, dan lingkaran.
Menyajikan data tunggal dalam tabel
distribusi frekuensi.
Menyajikan data tidak tunggal dalam tabel
distribusi frekuensi.
Memahami tabel distribusi frekuensi
kumulatif dan relatif.
Menyajikan data dalam bentuk histogram,
poligon, dan kurva ogive.
Menghitung mean, median, dan modus
data tunggal dan data kelompok.
Menghitung kuartil, desil, dan persentil
Kata Kunci
pada data tunggal dan data kelompok.
Menghitung jangkauan, harapan,
Statistika Hamparan
jangkauan semi antarkuartil, simpangan
statistik Simpangan rata-rata
rata-rata, varians, dan simpangan baku
Diagram Simpangan baku
pada data tunggal dan data kelompok.
Mean Sampel
Median Populasi
Modus
e-Modul Matematika Wajib, Statistika
2
Tahukah Kamu?
SEJARAH STATISTIKA
Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak menggunakan bidang-bidang dalam
matematika, terutama peluang. Cabang statistika yang pada saat ini sangat luas digunakan untuk
mendukung metode ilmiah, statistika inferensi, dikembangkan pada paruh kedua abad ke-19 dan
awal abad ke-20 oleh Ronald Fisher (peletak dasar statistika inferensi), Karl Pearson (metode
regresi linear), dan (meneliti problem sampel berukuran kecil). Penggunaan statistika pada masa
sekarang dapat dikatakan telah menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan, mulai dari
astronomi hingga linguistika. Bidang-bidang ekonomi, biologi dan cabang-cabang terapannya,
serta psikologi banyak dipengaruhi oleh statistika dalam metodologinya. Akibatnya lahirlah ilmu-
ilmu gabungan seperti ekonometrika, biometrika (atau biostatistika), dan psikometrika.
Meskipun ada pihak yang menganggap statistika sebagai cabang dari matematika, tetapi
sebagian pihak lainnya menganggap statistika sebagai bidang yang banyak terkait dengan
matematika melihat dari sejarah dan aplikasinya. Di Indonesia, kajian statistika sebagian besar
masuk dalam fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam, baik di dalam departemen
tersendiri maupun tergabung dengan matematika.
3
STATISTIKA
Peta Konsep
mempelajari
Tabel Diagram
garis
A. PENGUMPULAN DATA
B. PENYAJIAN DATA
Data yang dikumpulkan untuk laporan atau akan dianalisis lebih lanjut perlu diatur, disusun,
disajikan dengan jelas dan baik, yaitu biasanya disajikan dalam bentuk tabel/daftar dan
diagram/grafik. Penyajian data yang demikian memudahkan orang untuk membaca data itu atau
lebih dimengerti oleh pembaca atau orang yang membuat keputusan berdasarkan data
tersebut.
Untuk menyusun sekumpulan data yang urutannya belum tersusun secara teratur, data
tersebut disajikan dalam bentuk tabel. Sebuah tabel umumnya terdiri dari beberapa bagian:
judul tabel, judul kolom, judul baris, badan tabel, catatan dan sumber data. Penyajian data
dalam bentuk tabel mengutamakan keakuratan dan ketepatan datanya, meskipun secara
tampilan tidak menarik. Kita perhatikan contoh tabel perkiraan cuaca berikut.
Contoh 1.1
Tabel 1.1 Perkiraan Cuaca Kota-kota Besar di Indonesia
Dengan menyajikan data seperti itu, kita dapat dengan mudah membaca table itu, sebagai
contoh; pada hari Senin, 22 Januari 2007, di kota Denpasar diperkirakan hujan, suhu 25◦C-
31◦C dan kelembaban 73%-96%.
Contoh 1.2 Data banyaknya sepeda motor di suatu wilayah pada tahun 2007 sampai
Tahun Banyaknya dengan 2011 disajikan
Sepeda motor pada tabel 1.2 berikut.
2007 1539
Tabel 1.2 Data 2008 1970 Banyaknya Sepeda Motor
2009 3144
dari tahun 2007- 2011
2010 4405
2011 5931
Bentuk diagram batangnya disajikan pada Gambar 1.1
7000
2011
6000
banyak-
nya 5000 2010
sepeda 4000
tahun
motor 2009
3000
2008
2000
1000 2007
0
2007 2008 2009 2010 2011 0 2000 4000 6000 8000
tahun
banyaknya sepeda motor
b. Diagram Garis
Penyajian data statistik dengan menggunakan diagram berbentuk garis lurus disebut
diagram garis lurus atau diagram garis. Diagram garis biasanya digunakan untuk
menyajikan data statistik yang diperoleh berdasarkan pengamatan dari waktu ke waktu
secara berurutan.
Seperti halnya diagram batang, diagram garis pun memerlukan sistem sumbu datar
(horizontal) dan sumbu tegak (vertikal) yang saling berpotongan tegak lurus. Sumbu
mendatar biasanya menyatakan jenis data, misalnya waktu dan berat. Adapun sumbu
tegaknya menyatakan frekuensi data.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat diagram garis adalah sebagai berikut.
Contoh 1.3
Hasil penjualan gula pasir di distributor Seroja pada periode Januari-Juli
2010 ditunjukan pada Tabel 1.3 berikut.
Bulan Jan. Feb. Mar. Apr. Mei Juni Juli
Jumlah (ons) 10 15 30 35 25 45 60
Data tersebut dapat ditunjukan dalam diagram garis seperti pada Gambar 1.2
70
60
50
jumlah (ons)
40
30
20
10
0
Jan. Feb. Mar. Apr. Mei Juni Juli
bulan
Gambar 1.2 diagam garis
e-Modul Matematika Wajib, Statistika
8
c. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar yang
berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan bagian atau
persen dari keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran, terlebih dahulu ditentukan
besarnya persentase tiap objek terhadap keseluruhan data dan besarnya sudut pusat
sektor lingkaran.
Contoh 1.4
Daftar jumlah siswa kelas XI A yang mengambil pelajaran ekstrakurikuler adalah sebagai
berikut.
Tabel 1.3 Data Anggota Ekstrakurikuler
Menentukan besar presentase setiap objek terhadap keseluruhan data dan besar sudut
pusat sektor lingkaran sebagai berikut.
Ekstrakurikuler Jumlah persen Sudut pusat
Musik 9 9 9
× 100% = 22,5% × 360° = 81°
40 40
Tari 5 5 5
× 100% = 12,5% × 360° = 45°
40 40
Bulutangkis 6 6 6
× 100% = 15% × 360° = 54°
40 40
Basket 8 8 8
× 100% = 20% × 360° = 72°
40 40
Lain-lain 12 12 12
× 100% = 30% × 360° = 108°
40 40
40
12.5%
Basket Bulutangkis
20% 15%
Carilah data yang berhubungan dengan tabel, diagram batang, diagram garis
dan diagram lingkaran dari koran, majalah atau internet.
1. Catatlah informasi apa saja yang dapat diketahui dari data tersebut.
2. Kumpulkan dalam bentuk kliping, lengkap dengan judul, keterangan, dan sumber
informasi.
3. Pilihlah salah satu dari data tersebut untuk diinformasikan kepada teman-temanmu.
3. Distribusi Frekuensi
Seringkali kita menjumpai sekumpulan data amatan dalam jumlah atau ukuran yang besar
untuk dianalisis. Ukuran data yang besar ini dapat disederhanakan dengan cara menentukan
banyak nilai amatan yang sama, atau banyak nilai amatan yang terletak pada interval
tertentu. Banyak nilai amatan yang sama atau banyak nilai amatan yang terletak pada
interval tertentu itu disebut frekuensi.
Tabel yang memuat nilai amatan atau nilai amatan yang terletak
pada interval tertentu bersama-sama frekuensinya disebut sebagai
info
tabel distribusi frekuensi. Sebagai konsekuensi dua amatan ini, maka Dengan
kita mempunyai dua macam; tabel distribusi frekuensi tunggal dan menggunakan
tabel distribusi terkelompok. tabel distribusi
frekuensi, data
akan lebih mudah
a. Tabel Distribusi Frekuensi Tunggal digunakan untuk
Untuk memahami cara membuat tabel ini, kita perhatikan hasil keperluan
ujian semester mata pelajaran Matematika 30 sisiwa: statistika
80 30 50 70 70 70 40 80 90 50
80 90 70 70 60 60 60 70 50 60
60 60 70 60 60 80 80 80 60 70
Dari kumpulan dia atas kita dapat membaca bahwa:
catatan 1 siswa mendapat nilai 30
Turus (tally) adalah cara 1 siswa mendapat nilai 40
mudah menghitung
3 siswa mendapat nilai 50
frekuensi. Banyak kelas
biasanya diambil paling 9 siswa mendapat nilai 60
sedikit 5 dan paling 8 siswa mendapat nilai 70
banyak 20. 6 siswa mendapat nilai 80
2 siswa mendapat nilai 90
e-Modul Matematika Wajib, Statistika
10
Keterangan-keterangan ini tentu saja akan lebih praktis apabila kita sajikan seperti dalam
tabel berikut ini.
Tabel 1.4
Nilai Ujian (xi) Turus Banyak siswa/ frekuensi (fi)
30 I 1
40 I 1
50 III 3
60 IIII IIII 9
70 IIII III 8
80 IIII I 6
90 II 2
Penyajian data seperti Tabel 1.4 disebut tabel distribusi frekuensi tunggal. Dari tabel ini
dengan cepat dapat ditemukan berapa banyak frekuensi siswa yang memperoleh nilai
30, 40 dan seterusnya.
b. Tabel Distribusi Kelompok
Jika kita dihadapkan pada kelompok data amatan yang sangat besar ukurannya, maka
pembuatan tabel distribusi frekuensi tunggal juga kurang efektif. Untuk kasus demikian
akan lebih baih apabila kumpulan data tersebut kita kelompokan ke dalam beberapa
kelas interval terlebih dahulu.
Berikut ini adalah tabel berat badan siswa kelas XI IPA
Tabel 1.5
Panjang Benda (dalam cm) Turus Frekuensi (fi)
71 - 80 II 2
81 - 90 IIII 4
91 – 100 IIII IIII IIII IIII IIII 25
101 – 110 IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII II 47
111 – 120 IIII IIII IIII III 18
121 – 130 IIII 4
Dalam tabel distribusi frekuensi berkelompok ada beberapa pengertian dan aturan yang
perlu dipahami.
1. Kelas
Kelas adalah interval suatu data yang memuat beberapa data. Tabel di atas memuat
6 kelas yaitu kelas pertama 71-80, kelas kedua 81-90, kelas ketiga 91-100 dan
seterusnya.
2. Batas Kelas
Pada setiap kelas nilai terkecil disebut batas bawah dan nilai terbesar disebut batas
atas kelas. Sebagai contoh pada kelas interval 91-100 batas bawahnya 91 dan batas
atasnya adalah 100.
3. Tepi Kelas
11
Tepi kelas adalah setengah dari jumlah batas atas dan batas bawah dua kelas interval
yang berurutan. Sebagai contoh, kelas pertama 71 – 80 dan kelas kedua 81 – 90 maka
1
tepi kelas adalah 2 (80 + 81) = 80,5 yang merupakan tepi atas(ta) kelas pertama
dan tepi bawah(tb) kelas kedua.
4. Panjang Kelas
Jika masing-masing kelas mempunyai panjang yang sama, maka panjang kelas
merupakan selisih antara tepi atas dengan tepi bawah.
Panjang kelas = tepi atas – tepi bawah
Panjang kelas disebut juga lebar kelas atau interval kelas.
5. Titik Tengah Kelas
Titik tengah sebuah kelas adalah suatu nilai yang dapat dianggap mewakili kelas itu.
Titik tengah kelas disebut juga nilai tengah kelas atau rataan kelas dan ditetapkan
sebagai berikut.
𝟏
Titik tengah = 𝟐 (batas bawah + batas atas)
Menyusun Tabel Frekuensi Berkelompok
Sebelum menyusun tabel distribusi frekuensi berkelompok sebaiknya terlebih dahulu
data diurutkan dari datum terkecil sampai datum terbesar.
Data yang telah diurutkan seperti itu disebut statistika jajaran atau statistika peringkat.
Dari statistika jajaran dapat ditetapkan nilai datum terkecil, disebut statistika minimum
yaitu xmin=x1 dan nilai datum terbesar, disebut statistik maksimum, yaitu xmaks=xn. Kedua
statistik ini (xmin dan xmaks) disebut sebagai statistik-statistik ekstrim.
Tabel distribusi frekuensi berkelompok dapat disusun melalui langkah-langkah sebagai
berikut.
•menentukan nilai data terbesar (xmaks ) dan nilai data terkecil (xmin )
1 kemudian tentukan rentang atau jangkauannya, yaitu: R = xmaks - xmin
•tentukan banyak kelas (k) dari n buah data berdasarkan aturan Sturgess,
2 yaitu k = 1 + 3,3 log n
Contoh 1.5
Suatu data diperoleh dari 40 kali pengukuran (teliti sampai mm terdekat) sebagai berikut.
157 149 125 144 132 156 164 138 144 152
148 136 147 140 158 146 165 154 119 163
176 138 126 168 135 140 153 135 147 142
173 146 162 145 135 142 150 150 145 128
Buatlah tabel distribusi frekuensi berkelompok untuk data tersebut!
Jawab:
Banyak data, n = 40
Nilai statistik minimum xmin = 119, dan nilai statistik maksimum xmaks = 176.
1. Rentang (R) = xmaks - xmin = 176 – 119 = 57
2. Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log n = 1+ 3,3 log 40 = 6,286...
Banyak kelas dibulatkan ke atas menjadi k=7 buah.
𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 57
3. Panjang kelas = = = 8,1428...
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 7
Panjang kelas dibulatkan ke atas menjadi 9.
4. Dengan panjang kelas 9 dan nilai statistik minimum ditetapkan Catatan
sebagai batas bawah kelas pertama (tidak harus demikian), Dalam menentukan
maka diperoleh kelas-kelas dan titik-titik tengah kelas sebagai banyak kelas dengan
berikut. menggunakan kaidah
Kelas pertama 119-127 dengan titik tengah 123, empiris Sturgess, nilai
k yang diperoleh nilai k
Kelas ketiga 128-136 dengan titik tengah 132,
nukan bilangan bulat.
Kelas kedua 137-145 dengan titik tengah 141, Nilai k itu harus
Kelas keempat 146-154 dengan titik tengah 150, dibulatkan (ke bawah
Kelas kelima 155-163 dengan titik tengah 159, atau ke atas)
Kelas keenam 164-172 dengan titik tengah 168, dan sedemikian sehingga
panjang kelas yang
Kelas ketujuh 173-181 dengan titik tengah 177.
diperoleh merupakan
Perhatikan bahwa semua nilai amatan terdistribusikan atau
tersebar dalam kelas-kelas tersebut.
5. Tabel distribusi berkelompok untuk data tersebut dapat ditampilkan dalam tabel
berikut.
Tabel 1.6
Hasil pengukuran Titik tengah (xi) Turus Frekuensi
(mm) (fi)
119 – 127 123 III 3
128 – 136 132 IIII I 6
137 – 145 141 IIII IIII 10
146 – 154 150 IIII IIII I 11
13
Tabel 1.7
Hasil pengukuran Frekuensi Frekuensi relatif
(mm) (fi)
119 – 127 3 3
× 100% = 7,5%
40
128 – 136 6 6
× 100% = 15%
40
137 – 145 10 10
× 100% = 25%
40
146 – 154 11 11
× 100% = 27,5%
40
155 – 163 5 5
× 100% = 12,5%
40
164 – 172 3 3
× 100% = 7,5%
40
173 - 181 2 2
× 100% = 5%
40
Sebagai contohnya, mari kita lihat lagi Tabel 1.6 dengan mencantumkan batas atas dan batas
bawah dari tiap kelas intervalnya sehingga diperoleh tabel frekuensi kumulatif sebagai
berikut.
Tabel 1.8
Hasil pengukuran Frekuensi Tepi Tepi Frekuensi Kumulatif
(mm) (fi) bawah atas fk ≤ta fk ≥tb
119 – 127 3 118,5 127,5 3 40
128 – 136 6 127,5 136,5 9 37
137 – 145 10 136,5 145,5 19 31
146 – 154 11 145,5 154,5 30 21
155 – 163 5 154,5 163,5 35 10
164 – 172 3 163,5 172,5 38 5
173 - 181 2 172,5 181,5 40 2
Tabel ini menyatakan jumlah frekuensi semua nilai yang kurang dari atau
sama dengan tepi atas tiap kelas dan dilambangkan dengan “f k ”.
Dari data di atas diperoleh tabel distribusi frekuensi kumulatif kurang dari
seperti di bawah ini.
47,5 3
56,5 5
65,5 11
74,5 24
83,5 35
92,5 45
101,5 50
15
Dari data diatas diperoleh tabel distribusi frekuensi kumulatif lebih dari
seperti di bawah ini.
Persen
Penjualan Frekuensi kumulatif (fk )
38,5 50
47,5 47
56,5 45
65,5 39
74,5 26
83,5 15
92,5 5
Ogive terdiri dari ogive positif (ogive kurang dari) dan ogive negatif (ogive lebih dari).
Ogive positif dibentuk dengan menghubungkan titik-titik dengan tepi atas sebagai
absis dan frekuensi kumulatif kurang dari sebagai ordinat.
Ogive negatif dibentuk dengan menghubungkan titik-titik dengan tepi bawah sebagai
absis dan frekuensi kumulatif lebih sebagai ordinat.
Dengan kata lain ogive positif adalah poligon frekuensi kumulatif kurang dari. Sedangkan
ogive negatif adalah poligon frekuensi kumulatif lebih dari.
45
40
Gambar 1.5 35
ogive positif 30
25
20
15
10
5
0
127,5 136,5 145,5 154,5 163,5 172,5 181,5
e-Modul Matematika Wajib, Statistika
16
b) Ogive negatif 45
40
35
30
Gambar 1.6
25
ogive negatif
20
15
10
5
0
118,5 127,5 136,5 145,5 154,5 163,5 172,5
LATIHAN 1
1. Data berikut diperoleh dari pencatatan banyak hewan ternak yang dipelihara oleh 40
warga dalam sebuah desa (dalam satu desa diambil 40 sampel warga).
1 4 3 5 4 2 4 3 3 2
3 4 2 5 4 4 1 5 3 4
3 4 5 2 6 4 3 5 4 1
2 4 3 6 4 1 4 3 4 2
a) Buatlah tabel distribusi frekuensi tunggal untuk data tersebut!
b) Berapa persen warga yang memiliki
(i) 2 hewan ternak atau kurang?
(ii) 3 hewan ternak atau kurang?
c) Berapa persen warga yang memiliki
(i) 4 hewan ternak atau lebih?
(ii) 5 hewan ternak atau lebih?
2. Berikut ini adalah data nilai ulangan matematika dari 40 siswa kelas XI.
67 68 69 73 66 78 60 55 63 46
51 40 72 82 38 65 62 54 69 68
61 60 52 79 54 67 62 66 87 65
72 64 60 71 75 67 91 47 53 62
Buatlah tabel distribusi frekuensi berkelompok dari data di atas!
3. Dalam tabel berikut menunjukan waktu tempuh (dalam menit) 100 peserta lomba jalan
cepat
17
Berpikir Kontras
C. PENGOLAHAN DATA
Definisi
Rataan hitung (𝑥̅ ) dari data tunggal 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , … . , 𝑥𝑛 adalah:
𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 + … . +𝑥𝑛
𝑥̅ = =
𝑛
𝑓1𝑥1 + 𝑓2 𝑥2 + 𝑓3 𝑥3 + … . +𝑓𝑛 𝑥𝑛 x
i 1
i
𝑥̅ = =
𝑓1 + 𝑓2 + 𝑓3 + ⋯ + 𝑓𝑛 n
f
i 1
i
Jika data pertama dengan jumlah 𝑛1 mempunyai rata-rata 𝑥̅1 , data kedua dengan
jumlah 𝑛2 mempunyai rata-rata 𝑥̅2 , dan seterusnya, maka rata-rata gabungan dari
data tersebut adalah
𝑥̅ =
𝑓𝑖 = frekuensi dari 𝑥𝑖
Selain menggunakan cara di atas, kita dapat menentukan rataan dari sekumpulan
data dengan terlebih dahulu menentukan rataan sementaranya. Rataan sementara
biasanya diambil dari nilai tengah yang mempunyai frekuensi terbesar. Terdapat dua
cara dalam menghitung rataan setelah rata-rata sementara ditentukan, yaitu cara
simpangan rataan dan cara pengkodean (coding).
1) Cara Simpangan Rataan
Rataan Hitung dengan cara simpangan rataan dapat ditentukan dengan
rumus sebagai berikut.
Catatan
Cara coding
𝑥̅ = 𝑥̅𝑠 + 𝑐 dimaksudkan untuk
menghindari
perkalian yang besar
( atau )
𝑢 𝑖 = kode
Contoh 1.6 𝑥𝑖 − 𝑥̅𝑠
𝑢𝑖 =
𝑐
1. Tentukan rataan hitung dari data: 4, 3, 2, 5, 6, 7, 8, 5.
Jawab:
4+3+2+5+6+7+8+5 40
𝑥̅ = = 5
8 8
Jadi, rataan hitungnya adalah 𝑥 = 5.
2. Tiga kelas A, B, dan C berturut-turut terdiri dari 10 siswa, 20 siswa, dan 15 siswa.
Rata-rata nilai gabungan dari ketiga kelas adalah 55. Jika rata-rata nilai kelas A dan
C berturut-turut 56 dan 65, tentukan rata-rata nilai kelas B.
Jawab:
Kelas A : 𝑛𝐴 = 10 dan 𝑥̅𝐴 = 56
Kelas C : 𝑛𝐶 = 15 dan 𝑥̅𝐶 = 65
Kelas B : 𝑛𝐵 = 20 dan 𝑥̅𝐵 =?
𝑥̅𝑔𝑎𝑏 = 55
𝑛𝐴 𝑥̅𝐴 + 𝑛𝐵 𝑥̅𝐵 + 𝑛𝐶 𝑥̅𝐶
𝑥̅𝑔𝑎𝑏 =
𝑛𝐴 + 𝑛𝐵 + 𝑛𝐶
𝑥̅𝐵 = 47
2) Modus
a. Modus pada data tunggal
Definisi
Modus adalah nilai data yang paling sering muncul atau nilai data yang
mempunyai frekuensi terbesar.
21
𝑑1
𝑀𝑜 = 𝑡𝑏 + ( )⋅𝑐
𝑑1 + 𝑑2
𝑐= panjang kelas
Contoh 1.7
𝑑1 = 18 – 6 = 12
𝑑2 = 18 – 9 = 9 info
𝑐= 69,5 – 64,5 = 5
Kontribusi Pierre
𝑑1 Simon Laplace dalam
𝑀𝑜 = 𝑡𝑏 + ( )⋅𝑐
𝑑1 + 𝑑2 perkembangan ilmu
12 matematika adalah
= 64,5 + ( )⋅5
12 + 9 integral, kalkulus,
12 peluang, dan statistik
= 64,5 + ⋅5
21 inferensia
= 64,5 + 2,86 = 67,36
e-Modul Matematika Wajib, Statistika
22
3) Median
Definisi
Median adalah suatu nilai yang membagi data menjadi dua bagian yang sama
banyaknya setelah data tersebut diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar.
𝑛= banyaknya data
Jawab:
a) 𝑛=9 (ganjil)
Data yang telah diurutkan: 2, 3, 4, 4, 5, 6, 8, 8, 9.
𝑀𝑒 = 𝑥9+1 = 𝑥5 = 5
2
b) 𝑛=6 (genap)
Data yang telah diurutkan: 21, 26, 27, 28, 29, 29
1 1 1
𝑀𝑒 = (𝑥6 + 𝑥6 ) = (𝑥3 + 𝑥4 ) = (27 + 28) = 27, 5
2 2 2
+1 2 2
Karena ukuran datanya adalah 50, 𝑀𝑒 terletak pada kelas interval 56-62, sehingga
𝑡𝑏 = 56 - 0,5 = 55,5
𝑐= 62,5 – 55,5 = 7
Tugas Kelompok
.
Kerjakan bersama teman sebangkumu. Carilah informasi tentang cara menghitung
ukuran pemusatan untuk data tunggal dengan menggunakan kalkulator. Kemukakan informasi
yang kamu peroleh tersebut di depan kelas.Demonstrasikan pula cara menggunakan kalkulator
untuk menghitung mean,median, dan modus pada contoh-contoh soal pada bab ini di depan
kelas!
LATIHAN 2
1. Tentukan mean, median, modus dari data berikut !
a. 4, 3, 1, 5, 3, 2, 3
b. 62, 52, 61, 44, 54, 70, 46, 46, 48, 53, 57, 50
Nilai 5 6 7 8 9 10 c.
Frekuensi 2 5 12 10 4 1
Nilai Matematika 5 6 7 8 9 10
Frekuensi 2 5 12 10 a 1
Dalam tabel diatas, nilai rata-rata matematika adalah 7. Tentukan niai a, kemudian
tentukan modus dan mediannya!
3. Nilai rata-rata ujian matematika dari 39 orang siswa adalah 45. Jika nilai seorang siswa
lainnya, yaitu Angga, digabungkan dengan kelompok tersebut, nilai rata-rat ke-40 orang
siswa menjadi 46. Tentukan nilai ujian Angga!
Frekuensi 7 16 30 35 30 20 12
10-19 3
20-29 4
30-39 x
40-49 2
50-59 1
12
Frekuensi 8
Kumulatif 6
5
4
3
2
29,5 34,5 39,5 44,5 49,5 54,5 59,5 64,5 Berat (kg)
1. Kuartil
a. Kuartil data tunggal
e-Modul Matematika Wajib, Statistika
26
Definisi
Kuartil adalah nilai yang membagi data menjadi empat bagian yang sama banyak,
setelah data diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar.
Terdapat 3 buah kuartil, yaitu kuartil bawah (Q1), kuartil tengah (Q2), dan kuartil atas (Q3).
Kuartil-kuartil suatu data dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut.
Contoh 1.9
a. 4, 8, 3, 1, 6, 9, 5, 1
b. 3, 4, 7, 8, 7, 4, 8, 4, 9, 10, 8, 3, 7, 12
Jawab:
𝑖
𝑛 − 𝑓𝑘
𝑄𝑖 = 𝑡𝑏 + 4
𝑓
Dengan: 𝑄𝑖 =⋅ kuartil
𝑐 ke- 𝑖
𝑡𝑏 = tepi bawah kelas kuartil
𝑛 =banyaknya data
𝑓𝑘 = frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil
𝑓 = frekuensi kelas kuartil
𝑐= panjang kelas
𝑖= 1, 2, 3
Contoh 1.10
Tentukan nilai kuartil bawah 𝑄1 , tengah 𝑄2 , dan atas 𝑄3 data kelompok pada tabel berikut.
𝑐= 10
1
𝑛 − 𝑓𝑘 20 − 13
𝑄2 = 𝑡𝑏 + 2 ⋅ 𝑐 = 69,5 + ( ) ⋅ 10 = 74,5
𝑓 14
3
𝑛 − 𝑓𝑘 30 − 27
𝑄3 = 𝑡𝑏 + 4 ⋅ 𝑐 = 79,5 + ( ) ⋅ 10 = 82,5
𝑓 10
e-Modul Matematika Wajib, Statistika
28
2. Desil
Definisi
Untuk data yang tidak dikelompokkan, letak desil dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.
𝑖 (𝑛 + 1)
𝐷𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒 −
10
Contoh 1.11
1. Data; 7 5 8 7 9 6 6 6 8 5 9 8 6 7 9
Tentukan a. 𝐷3 dan b. 𝐷6
jawab:
3 (15+1)
a. Desil ke-3 terletak pada nilai ke- = 4,8
10
Jadi, 𝐷3 = 𝑥4 + 0,8 (𝑥5 − 𝑥4 ) = 6 + 0,8 (6 − 6) = 6
6 (15+1)
b. Desil ke-6 terletak pada nilai ke- = 9,6
10
Jadi, 𝐷6 = 𝑥9 + 0,6 (𝑥10 − 𝑥9 ) = 7 + 0,6 (8 − 7) = 7,6
2. Tentukan desil ke-6 data berkelompok pada tabel berikut.
3. Persentil
Definisi
Untuk data yang tidak dikelompokkan, letak persentil dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.
𝑖 (𝑛 + 1)
𝑃𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒 −
100
Contoh 1.12
Jawab
𝑖 (𝑛+1) 75(10+1)
Letak persentil ke-75 diurutan data ke- = = 8,25
100 100
𝑥 𝑓 𝑓𝑘
41-45 3 3
46-50 6 9
51-55 16 25
56-60 8 33
61-65 7 40
Jawab
31
25
a. Letak 𝑃25 = ⋅ 40 = 10 yaitu pada data ke-10 dan kelas 𝑃25 = 51 − 55 sehingga
100
diperoleh:
25
⋅ 40 − 9 10 − 9
𝑃25 = 50,5 + 100 ⋅ 5 = 50,5 + ( ) 5 = 50,5 + 0,31 = 50,81
16 16
60
b. Letak 𝑃60 = ⋅ 40 = 24 yaitu pada data ke-24 dan kelas 𝑃60 = 56 − 60 sehingga
100
diperoleh:
60
⋅ 40 − 25 24 − 25
𝑃60 = 55,5 + 100 ⋅ 5 = 55,5 + ( ) 5 = 55,5 − 0,625 =
8 8
1. Jangkauan
a. Jangkauan data tunggal
Definisi
Jangkauan data atau rentang data atau range data, 𝐽 adalah selisih antara data
terbesar, 𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 dengan data terkecil, 𝑥𝑚𝑖𝑛 .
𝐽 = 𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑥𝑚𝑖𝑛
b. Jangkauan data kelompok
Sedangkan untuk jangkauan data berkelompok langkah-langkah yang
ditempuh untuk mendapatkannya adalah
Mencari nilai tengah dari frekuensi .
Mencari nilai tengah dari frekuensi terbesar.
Jangkauan data kelompok adalah selisih dari nilai tengah frekuensi terbesar
dengan nilai tengah frekuensi terkecil.
e-Modul Matematika Wajib, Statistika
32
Contoh 1.13
1. Seorang peneliti mengambil masing-masing 1 kg air dari 20 sungai yang berbeda untuk
diuji kadar garamnya. Hasil pengujian (dalam mg) adalah
193 282 243 243 282 214 185 128 243 159 218 161 112 131 201 132 194 221
141 136. Dari data tersebut tentukan jangkauannya!
Jawab
Data setelah diurutkan:
112 128 131 132 136 141 159 161 185 193
194 201 214 218 221 243 243 243 282 282
Data terkecil(𝑥𝑚𝑖𝑛 ) = 112
Data terbesar (𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 ) = 282
Jangkauan(𝐽) = 𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑥𝑚𝑖𝑛
= 282 – 112
= 170.
2. Hasil ulangan matematik kelas XII SMK sebagai berikut:
Nilai Frekuensi
1-10 0
11-20 4
21-30 7
31-40 3
41-50 1
51-60 9
61-70 4
71-80 3
81-90 5
91-100 4
Carilah jangkauan dari data tabel di atas!
Jawab
1+10
Nilai tengah kelas terendah = = 5,5
2
91+100
Nilai tengah kelas tertinggi = = 95,5
2
2. Hamparan
Definisi
Hamparan atau jangkauan antarkuartil atau rentang antarkuartil, 𝐻 adalah selisih
antara kuartil ketiga dengan kuartil pertama.
𝐻 = 𝑄3 − 𝑄1
Untuk mencari hamparan data tunggal dan data kelompok, rumus yang digunkan adalah
seperti diatas, yaitu 𝐻 = 𝑄3 − 𝑄1
Contoh 1.14
1. Tentukannilaijangkauanantarkuartilnya
4, 4, 3, 5, 7, 9, 10, 8, 9
Jawab
Untukmenentukan𝑄1, 𝑄2 , 𝑄3 data-datanyakitaurutkanterlebihdahulu
3, 4, 4, 5, 7, 8, 9, 9, 10
𝑄1 𝑄3
𝑄2
1 1
𝑄1 = (4 + 4) = 4, 𝑄2 = 7, 𝑄3 = (9 + 9) = 9
2 2
𝐻 = 𝑄3 − 𝑄1 = 9 − 4 = 5
3. JangkauanSemiAntarkuartil
Definisi
Jangkauan semi antarkuartil atau simpangan kuartil adalah setengah kali
panjang hamparan.
e-Modul Matematika Wajib, Statistika
34
Untuk mencari nilai jangkauan semi antarkuartil atau simpangan kuartil pada data tunggal
dan data kelompok, rumusnya adalah sebagai berikut:
𝑄𝑑
1
= (𝑄3 − 𝑄1 )
2
Dengan 𝑄𝑑 = Jangkauan semi antarkuartil atau simpangan kuartil
𝑄1= kuartil bawah
𝑄3 = kuartil atas
Contoh 1.15
4, 4, 3, 5, 7, 9, 10, 8, 9
Jawab
Untukmenentukan𝑄1 , 𝑄2 , 𝑄3 data-datanyakitaurutkanterlebihdahulu
3, 4, 4, 5, 7, 8, 9, 9, 10
1 3
1 2 1
𝑄1 = (4 + 4) = 4, 𝑄2 = 7, 𝑄3 = (9 + 9) = 9
2 2
1 1 5
𝑄𝑑 = (𝑄3 − 𝑄1 ) = (9 − 4) = = 2,5
2 2 2
4. SimpanganRata-rata
Definisi
Simpangan rata-rata menyatakan jarak rata-rata suatu daat terhadap
rataannya.
a. Simpangan rata-rata data tunggal
Nilai simpangan rata-rata (𝑆𝑅) untuk data tunggal dapat ditenukan dengan rumus:
Catatan
Bentuk 𝑥𝑖 − 𝑥̅ dubaca “ harga
𝑛 mutlak dari 𝑥𝑖 − 𝑥̅ ” yang selalu
1
𝑆𝑅 = 𝑥𝑖 − 𝑥̅ menghasilkan nilai positif.
𝑛
𝑖=1
35
𝑘
1
𝑆𝑅 = 𝑓𝑖 𝑥𝑖 − 𝑥̅
𝑛
𝑖=1
Contoh 1.16
1. Hitunglah simpangan rata-rata dari data nilai 6 siswa dalam kuis matematika berikut ini:
9, 8, 5, 4, 6, 7
Jawab
9+8+5+4+6+7
Rataan hitung data di atas adalah x = = 6,5
6
𝑛
1
𝑆𝑅 = 𝑥𝑖 − 𝑥̅
𝑛
𝑖=1
x1 − x + x 2 − x + x 3 − x + x 4 − x + x 5 − x + x 6 − x
=
n
9 − 6.5 + 8 − 6.5 + 5 − 6.5 + 4 − 6.5 + 6 − 6.5 + 7 − 6.5
=
6
2,5 + 1,5 + −1,5 + −2,5 + −0,5 + 0,5
=
6
9
=
6
= 1,5
Jadi, simpangan rata-rata dari data nilai 6 siswa dalam kuis matematika adalah 1,5.
e-Modul Matematika Wajib, Statistika
36
2. Hitunglah simpangan rata-rata data pada tabel berikut ini.
Interval Frekuensi
21-25 2
26-30 8
31-35 9
36-40 6
41-45 3
46-50 2
Jawab
Untuk menghitung simpangan rata-rata, data diwakili oleh titik tengah dari interval
data. Sebelum menghitung simpangan rata-rata kita harus mencari rataan hitungnya
terlebih dahulu. Perhatikan cara menghitungnya seperti dalam tabel di bawah ini.
fx i i
1020
Rataan hitung : 𝑥̅ = i 1
k
34
f
30
i
i 1
1 158
Simpangan rata-rata 𝑆𝑅 = 𝑛 ∑𝑘𝑖=1 𝑓𝑖 𝑥𝑖 − 𝑥̅ = = 5,27.
30
5. Varians
Definisi
Varians atau ragam menyatakan rata-rata kuadrat jarak suatu data
terhadap rataannya.
𝑛
1
𝑆2 = (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
𝑛
𝑖=1
2
𝑘 𝑘
1 1
𝑆2 = 𝑓𝑖 𝑥𝑖 2 − 𝑓𝑖 𝑥𝑖
𝑛 𝑛
𝑖=1 𝑖=1
Rumus diatas dapat diubah dengan menggunakan simpangan rataan atau pengkodean
(coding).
1) Cara Simpangan
2
𝑘 𝑘
1 1
𝑆2 = 𝑓𝑖 𝑑𝑖 2 − 𝑓𝑖 𝑑𝑖
𝑛 𝑛
𝑖=1 𝑖=1
Dengan 𝑑𝑖 = 𝑥𝑖 − 𝑥̅𝑠
2
𝑘 𝑘
1 1
𝑆2 = 𝑓𝑖 𝑢𝑖 2 − 𝑓𝑖 𝑢𝑖 ⋅ 𝑐2
𝑛 𝑛
𝑖=1 𝑖=1
e-Modul Matematika Wajib, Statistika
38
Dengan 𝑢𝑖 = 𝑥𝑖 − 𝑥̅𝑠
6. Simpangan Baku
Simpangan baku atau standar deviasi (S) dapat ditentukan info
dengan rumus:
Carl Friedrich Gauss
menemukan istilah
𝑛 “standar deviasi“
1
𝑆= √𝑆 2 = (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 untuk mengestimasi
𝑛
𝑖=1 akurasi pengukuran
data.
Dengan: : 𝑛= banyaknya data
𝑥𝑖 = nilai data ke- 𝑖
𝑥̅ = rataan hitung
Atau dapat disimpulakan bahwa simpangan baku (S) merupakan akar dari ragam. Oleh
karena itu, simpangan baku dirumuskan dengan 𝑆 = √𝑆 2 .
Contoh 1.17
1. Hitunglah ragam dan simpangan baku dari data: 1, 3, 4, 5, 8, 10, 12, 13.
Jawab
𝑛= 8, 𝑥̅ = 7
8
= 36 + 16 + 9 + 4+ 1+ 9+ 25 + 36
=136
8
2
1 1
𝑆 = (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 = (136) = 17
8 8
𝑖=1
𝑆 = √𝑆 2 = √17 = 4, 12
2. Tentukan ragam dan simpangan baku dari data pada tabel berikut
Jawab
Telah dihitung sebelumnya rataan 𝑥̅ = 73, 75 dan tabel tersebut dapat dilengkapi menjadi tabel
berikut:
Skor Frekuensi 𝒙𝒊 𝒙 )𝟐
(𝒙 𝒊 − ̅ ̅ )𝟐
𝒇 𝒊 (𝒙 𝒊 − 𝒙
(𝒇𝒊 )
40-49 1 44,5 855,56 855,56
50-59 4 54,5 370,56 1482,25
60-69 8 64,5 85,56 684,48
70-79 14 74,5 0,56 7,88
80-89 10 84,5 115,56 1155,63
90-99 3 94,5 430,56 1291,69
Jumlah 40 5.477,49
6
1 1
𝑆2 = 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 = (5.477,49) = 136,94
𝑛 40
𝑖=1
𝑆 = √𝑆 2 = √136,94 = 11,70
Jadi nilai ragam dan simpangan bakunya adalah 136,94 dan 11,70.
TUGAS KELOMPOK
e-Modul Matematika Wajib, Statistika
40
a. 6, 3, 2, 11, 8, 13, 5
b. Dari tabel berikut
Nilai Frekuensi
40-48 4
49-57 12
58-66 10
67-75 8
76-84 4
85-93 2
LATIHAN 2
1. Tentukan jangkauan, hamparan, dan simpangan kuartil untuk setiap data berikut!
a. 5 9 4 8 6 4 5 8 7
b. 23 20 18 22 20 26 24 18
31-40 8
41-50 15
51-60 7
61-70 9
71-80 5
3. Tentukan simpangan rata-rata, varians, dan simpangan baku untuk data berikut!
a. 50, 40, 30, 60, 70
b. 7, 5, 5, 6, 6, 8, 7, 5, 8, 7, 4, 7, 4, 5, 6
41
4.
Umur Frekuensi
1-5 2
6-10 7
11-15 5
16-20 9
21-25 6
Tentukan:
a. Simpangan baku
b. Varians
Rangkuman
materi
STATISTIKA
A. PENGUMPULAN DATA
e-Modul Matematika Wajib, Statistika
42
Cara untuk mengumpulkan data, antara lain adalah melakukan wawancara, mengisi
lembar pertanyaan (questionery), melakukan pengamatan (observasi), atau
menggunakan data yang sudah ada, misalnya rataan hitung nilai rapor.
B. PENYAJIAN DATA
Ada 2 jenis cara dalam penyajian data dalam stastistika, yaitu
1. Tabel
2. Diagram atau Grafik, yaitu
a. Diagram batang
b. Diagram garis
c. Diagram lingkaran
Penyajian data dalam bentuk tabel mengalami pengembangan terkait dengan ukuran dari
data amatan yang cukup besar, yaitu daftar distribusi frekuensi.
C. PENGOLAHAN DATA
1. Ukuran Pemusatan
a) Mean
n
x i
Data tunggal= 𝑥̅ = i 1
n
k
fx i i
Data kelompok= 𝑥̅ = i 1
k
f
i 1
i
b) Modus
Data tunggal= nilai yang sering muncul
𝑑1
Data kelompok= 𝑀𝑜 = 𝑡𝑏 + (𝑑 )⋅𝑐
1 +𝑑2
c) Median
1
Data tunggal= 𝑀𝑒 = 𝑥𝑛+1 (ganijl), 𝑀𝑒 = 2
(𝑥𝑛 + 𝑥𝑛+1 ) (genap)
2 2 2
43
1
𝑛−𝑓𝑘
Data kelompok= 𝑀𝑒 = 𝑡𝑏 + ( 2
)⋅𝑐
𝑓
2. Ukuran Letak
a) Kuartil
𝑖 (𝑛+1)
Data tunggal= 𝑄𝑖 = 4
𝑖
𝑛− 𝑓𝑘
Data kelompok= 𝑄𝑖 = 𝑡𝑏 + ( 4
)⋅𝑐
𝑓
b) Desil
𝑖 (𝑛+1)
Data tunggal= 𝐷𝑖 = 10
𝑖
𝑛− 𝑓𝑘
Data kelompok= 𝐷𝑖 = 𝑡𝑏 + ( 10
)⋅𝑐
𝑓
c) Persentil
𝑖 (𝑛+1)
Data tunggal= 𝑃𝑖 = 100
𝑖
𝑛− 𝑓𝑘
Data kelompok= 𝑃𝑖 = 𝑡𝑏 + (100 )⋅𝑐
𝑓
3. Ukuran Penyebaran
a) Jangkauan
Data tunggal= 𝐽 = 𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑥𝑚𝑖𝑛
Data kelompok= nilai tengah frekuensi terbesar – nilai tengah frekuensi
terkecil
b) Hamparan= 𝐻 = 𝑄3 − 𝑄1
1
c) Simpangan kuartil=𝑄𝑑 = (𝑄3 − 𝑄1 )
2
d) Simpangan rat-rata
1
Data tunggal= 𝑆𝑅 = 𝑛 ∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 − 𝑥̅
1
Data kelompok= 𝑆𝑅 = 𝑛 ∑𝑘𝑖=1 𝑓𝑖 𝑥𝑖 − 𝑥̅
e) Varians
1
Data tunggal= 𝑆 2 = 𝑛 ∑𝑛𝑖=1(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
1
Data kelompok= 𝑆 2 = 𝑛 ∑𝑘𝑖=1 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
1
f) Simpangan baku=𝑆 = √𝑆 2 = √ ∑𝑛𝑖=1(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
𝑛
2.
3. Dari rataan, median, modus, dan kuartil yang merupakan ukuran pemusatan adalah ...
a. Rataan, median, dan modus d. Median, modus, dan kuartil
b. Rataan, median, dan kuartil e. Rataan median, modus, dan kuartil
c. Rataan, modus, dan kuartil
e-Modul Matematika Wajib, Statistika
46
4. Seorang ayah berumur 𝑥 tahun dan istrinya berumur 5 tahun lebh muda. Umur anak
1 1
yang pertama (2 𝑥 − 3) tahun dan umur anak yang kedua (4 𝑥 + 2) tahun. Jika umur
rata-rata mereka adalah 26 tahun, maka umur anak yang kedua adalah ...
a. 11 tahun d. 14 tahun
b. 12 tahun e. 15 tahun
c. 13 tahun
5.
Nilai Frekuensi
44-48 8
49-53 9
54-58 11
59-63 30
64-68 28
69-73 12
74-78 2
Median dari data tersebut adalah ...
1 1
a. 61 6 d. 62 2
1 2
b. 61 2 e. 62 3
1
c. 62 6
7. Pada suatu ulangan yang diketahui oleh 50 siswa diperoleh nilai rata-rata adalah 36
dengan simpangan baku 15. Karena nilai rata-rata masih rendah, maka nilai tiap siswa
dikalikan 2 kemudian dikurangi 10. Simpangan baku yang baru adalah ...
1
a. d. 20
2
b. 10 e. 30
c. 15
8. Pada suatu data diketahui: ∑5𝑖=1 𝑓𝑖 ⋅ 𝑥𝑖 = 15 , ∑5𝑖=1 𝑓𝑖 ⋅ 𝑥𝑖2 = 1200, dan ∑5𝑖=1 𝑓𝑖 = 30. Nilai
ragam adalah ...
a. 38 d. 40, 25
b. 39,5 e. 42
47
c. 39,75
Nilai Frekuensi 9.
11-15 3
16-20 11
21-25 15
26-30 16
31-35 3
36-40 2
Jumlah 50
Kuartil atas dari data di atas adalah ...
a. 28,16 d. 29,16
b. 88,2 e. 29,36
c. 28,5
10. Berat badan rata-rata dua kelompok anak yang masing-masing terdiri dari 5 anak adalah
40 kg dan 44 kg. Bila seorang anak dari masing-masing kelompok ditukarkan, maka berat
badan rata-rata kedua kelompok tersebut menjadi sama. Selisih berat badan anak yang
ditukar adalah ...
a. 5 kg d. 13 kg
b. 10 kg e. 15 kg
c. 12 kg
2.
3.
DAFTAR PUSTAKA