Anda di halaman 1dari 83

LKS MATEMATIKA

KLS X11

NAMA : ……………………………………
KELAS : ……………………………………

Matematika itu mudah


dan menyenangkan!
SEMANGAT!!!

SELAMAT BELAJAR!

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 1


Lembar Kerja Siswa1
Topik :
- Penyajian Data Tunggal dalam Bentuk Tabel dan Diagram
- Tabel Distribusi Frekuensi Berkelompok

A. Penyajian Data Tunggal dalam Bentuk Tabel dan Diagram


Diskusikanlah dan jawablah pertanyan berikut bersama teman dalam kelompokmu.
Hasil pengukuruan berat badan 40 orang siswa di kelas X 4 SMA Pertiwi adalah sebagai
berikut:
35 39 37 37 35 38 35 36
37 37 37 35 35 39 36 37
37 38 39 37 37 38 36 38
38 35 39 37 36 37 38 39
39 35 39 37 38 36 39 38

Sajikan data tersebut dalam bentuk:


a. Tabel
Berat Badan (kg) Turus Frekuensi

Jumlah

Berat Badan (kg) Frekuensi

Jumlah

b. Diagram Garis
Perhatikan tabel yang telah kalian buat. Berdasarkan data pada tabel tersebut,
gambarkan diagram garisnya!

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 2


Frekuensi

35 36 37 38 39 Berat Badan (kg)


c. Diagram Batang
Perhatikan tabel yang telah kalian buat. Berdasarkan data pada tabel tersebut,
gambarkan diagram batangnya!

Frekuensi

35 36 37 38 39 Berat Badan (kg)

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 3


d. Diagram Lingkaran
Lengkapi tabel berikut!
Berat Badan (kg) Frekuensi Derajat

7
35 7 × 360° = ⋯
40

Jumlah 40

Buatlah diagram lingkarannya!

B. Tabel Distribusi Frekuensi Berkelompok


Perhatikan tabel distribusi frekuensi berkelompok berikut.
Panjang Benda(cm) Frekuensi
71 – 80 2
81 – 90 4
91 – 100 25
101 – 110 47
111 – 120 18
121 – 130 4
Jumlah .......
1. Kelas
Data tersebut dikelompokkan menjadi ...... kelas.
Kelas pertama : ......... - ..........
Kelas kedua : ......... - ..........
Kelas ketiga : ......... - ..........
Kelas keempat : ......... - ..........
Kelas kelima : ......... - ..........
Kelas keenam : ......... - ..........

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 4


2. Batas Kelas
Batas bawah kelas adalah nilai di ujung bawah kelas.
Batas atas kelas adalah nilai di ujung atas kelas.
Misal kelas pertama: 71 – 80
Batas bawah : ......... dan batas atas : ...............
3. Tepi Kelas
Tepi Bawah = batas bawah – 0, 5
Tepi Atas = batas atas + 0, 5
Misal kelas pertama: 71 – 80
Tepi bawah : ...............
Tepi atas : ...............
4. Panjang Kelas = Tepi atas – tepi bawah
1
5. Titik tengah kelas = 2(batas bawah + batass atas)

MEMBUAT TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI BERKELOMPOK


Suatu data tinggi badan diperoleh dari 40 siswa.
157 149 125 144 132 156 164 138 144 152
148 136 147 140 158 146 165 154 119 163
176 138 126 168 135 140 153 135 147 142
173 146 162 145 135 142 150 150 145 128
Buatlah tabel distribusi frekuensi berkelompok untuk data tersebut. Ikuti langkah-langkah
berikut.
Jawab:
Langkah 1:
Tentukan x maks = ............. dan x min = ..............
Rentang (range) = R = x maks – x min= ....... - ....... = ...........
Langkah 2:
Banyak data = n = ....
Banyak kelas = k = 1 + 3,3 log n = 1 + 3, 3 log ........ = 1 + ......... = ...................
Banyak kelas dapat dibulatkan menjadi =.............
Catatan:
Menentukan banyakkelas dengan aturan Sturgess, nilai k bukan bilangan bulat.
Nilai k dapat dibulatkan ke bawah atau ke atas sedemikian sehingga panjang
kelas yang diperoleh merupakan bilangan ganjil dan tidak terlalu besar.
Langkah 3:
Panjang kelas = p = R : k = .......... : ................ = ..................
P = ................ (dibulatkan)
Langkah 4:
Tetapkan kelas-kelasnya
Kelas pertama : 119 - ..........
Kelas kedua : ......... - ..........
Kelas ketiga : ......... - ..........
Kelas keempat : ......... - ..........
Kelas kelima : ......... - ..........
Kelas keenam : ......... - ..........
Kelas ketujuh : ......... - ..........
Langkah 5:
Tentukan frekuensi setiap kelasnya. Buatlah tabel distribusi frekuensi berkelompok

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 5


Tinggi badan (cm) Turus Frekuensi (f)
119 – 127

Jumlah 40

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 6


Lembar Kerja Siswa2
Topik :
- Menyusun Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
- Menggambar Histogram, Poligon dan Ogive

A. Menyusun Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif


1. Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Kurang Dari
Frekuensi Kumulatif Kurang Dari ( fk kurang dari) jumlah frekuensi semua nilai amatan
yang .....................................................................................
Dan dilambangkan dengan ..............................
2. Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Lebih Dari
Frekuensi Kumulatif Lebih Dari ( fk lebih dari) jumlah frekuensi semua nilai amatan
yang .....................................................................................
Dan dilambangkan dengan ..............................

Salin kembali tabel frekuensi berkelompok pada LKS 1


Tinggi badan (cm) Frekuensi (f)
119 – 127

Jumlah 40

Hasil Pengukuran Frekuensi


(cm) kumulatif (fk ≤)
≤ 127,5 3
≤ 136,5 9
≤............
≤............
≤............
≤............
≤............
Jumlah 40
Hasil Pengukuran Frekuensi
(cm)
Tepi Atas kumulatif (fk ≥)
≥ 118,5 40
≥ 127,5 37
≥ ...........
≥ ...........
≥ ............
≥ ...........
≥ ...........
Jumlah 40

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya Tepi Bawah 7


B. Menggambar Histogram, Poligon dan Ogive
Sajian tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan gambar berbentuk persegi panjang
yang berimpit disebut ................................
Apabila titik-titik tengah dari bagian atas persegi panjang pada histogram tersebut
dihubungkan, akan diperoleh diagram garis yang disebut ..........................
Titik-titik yang merupakan pasangan nilai tepi keas dengan nilai frekuensi kumulatif
kemudian dihubungkan menjadi kurva mulus disebut...............................
Kurva untuk tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Kurang Dari disebut ................................
Kurva untuk tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Lebih Dari disebut ................................
Tugas
Gambarkan histogram, poligon, ogive positif dan ogive negatif dari tabel frekuensi yang
telah kalian lengkapi di bagian A.

12

10

0
118,5 127,5 136,5 145,5 154,5 163,5 172,5 181,5

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 8


Lembar Kerja Siswa3
Topik : Menentukan Mean, Median dan Modus Data Tunggal

A. Menentukan Rata-Rata (Mean) Data Tunggal


(1) Nilai ulangan harian matematika 4 orang siswa sebagai
berikut;
76 80 50 95
Berapa nilai rata-ratanya?
Penyelesaian:

∑𝑋 … + … + …+ …
𝑥̅ = = = ........
𝑛 …

(2) Nilai ulangan harian kimia 5 orang siswa sebagai berikut:


50 40 45 60 75
Berapakah nilai rata-rata?
Penyelesaian:

∑𝑋 … + … + …+ … + …
𝑥̅ = = = ........
𝑛 …

(3) Nilai ulangan harian fisika 6 orang siswa sebagai berikut;


70 80 75 45 50 60
Berapakah nilai rata-rata?
Penyelesaian:

∑𝑋 … + …+ …+ … + … + …
𝑥̅ = = = ........
𝑛 …

Kesimpulan:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑑𝑎𝑡𝑎
 Nilai rata – rata = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑎𝑡𝑎

(4) Perhatikan tabel data tunggal pada LKS 1


BeratBadan (kg) Frekuensi

Jumlah
Menentukan mean data tunggal yang memiliki frekuensi
x f F.x

Jumlah

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 9


∑𝑓.𝑋
 𝑥̅ = 𝑛 = .....................................................
B. Menentukan Median Data Tunggal
(1) Nilai ulangan harian kimia 3 orang siswa sebagai berikut:
72 53 60
Berapakah nilai tengah (median)?
Penyelesaian:
Urutkan data tersebut dari yang terkecil:

….. ….. …..


datum ke-1 datum ke-... datum ke-...

Nilai tengahnya (median) adalah datum ke ….. = …..


(2) Nilai ulangan harian fisika 4 orang siswa sebagai berikut;
76 80 56 93
Berapakah nilai tengahnya?
Penyelesaian:
Urutkan data tersebut dari yang terkecil:

….. ….. ….. …..


datum ke-… datum ke-… datum ke-… datum ke-…
Nilai tengahnya (median) adalah datum ke ….. = …..
(3) Nilai ulangan harian kimia 5 orang siswa sebagai berikut:
50 40 45 60 75
Berapakah nilai tengah (median)?
Penyelesaian:
Urutkan data tersebut dari yang terkecil:

…. . ….. ….. ….. …..


datum ke-1 datum ke-2 datum ke-3 datum ke-4 datum ke-5

Nilai tengahnya (median) adalah datum ke ….. = …..


(4) Nilai ulangan harian fisika 6 orang siswa sebagai berikut;
70 80 75 45 50 60
Berapakah nilai tengahnya?
Penyelesaian:
Urutkan data tersebut dari yang terkecil:

…. . ….. ….. ….. ….. …..


datum ke-… datum ke-… datum ke-… datum ke-… datum ke-… datum ke-…

Nilai tengahnya (median) adalah datum ke ….. = …..

Kesimpulan:
 Jika ukuran data n ganjil, maka mediannya adalah nilai datum yang di tengah
yaitu datum ke …………..
(… + … )
Me = datum ke 2
 Jika ukuran data n genap, maka mediannya adalah nilai rataan dari datum ke
….. dan ke …………..

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 10


datum ke ( … ) + datum ke ( … )
Me = 2
C. Menentukan Modus Data Tunggal
(1) Nilai ulangan harian matematika 10 orang siswa sebagai berikut:
72 53 60 75 80 75 80 80 85 90
Berapakah nilai modus?
Penyelesaian:
Tuliskan data yang sering muncul adalah:
N ilai Modus adalah …..
(2) Nilai ulangan harian fisika 6 orang siswa sebagai berikut;
76 80 56 93 76 80
Berapakah nilai modus?
Penyelesaian:
Tuliskan data yang sering muncul: …….
Nilai modus adalah = …..
(3) Nilai ulangan harian kimia 8 orang siswa sebagai berikut:
50 70 45 75 75 85 85 70
Berapakah nilai modus?
Penyelesaian:
Tuliskan data yang sering muncul: ...
Nilai modus adalah = …..

Kesimpulan:
Jadi nilai modus adalah nilai yang ................................................

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 11


Lembar Kerja Siswa4
Topik : Menentukan Meandan Modus Data Berkelompok
A. Menentukan Mean Data Berkelompok
Lengkapilah tabel berikut
Tinggi Badan (cm) Titik Tengah (xi) Frekuensi (fi) Fi . xi
150 – 152 151 2 302
153 – 155 9
156 – 158 14
159 – 161 8
162 – 164 5
165 – 167 2
Jumlah
∑𝑓.𝑋
𝑥̅ = = .....................................................
𝑛

Menentukan Mean Gabungan


𝑓1 . 𝑥̅1 + 𝑓2 . 𝑥̅ 2 + … … + 𝑓𝑛 . 𝑥̅𝑛
𝑥̅𝐺𝑎𝑏 =
𝑓1 + 𝑓2 + ⋯ + 𝑓𝑛
Soal
1. Jika 30 siswa kelas XI Ipa 1 memiliki nilai rata-rata 6,5 ; 25 siswa kelas XI Ipa 2
memiliki nilai rata-rata 7 dan 20 siswa kelas XI Ipa 3 memiliki nilai rata-rata 8, tentukan
nilai rata-rata ke-75 siswa tersebut.
2. Nilai rata-rata ujian matematika dari 43 siswa adalah 56. Jika nilai ujian Tuti dan Tono
digabung dengan kelompok tersebut, maka nilai rata-rata ujiannya menjadi 55. Apabila
Tuti mendapat nilai 25, maka berapa nilai Tono?

B. Menentukan Modus Data Berkelompok


Nilai F
55 – 59 6
60 – 64 8
65 – 69 16
70 – 74 10
75 – 7 6
80 - 84 4
Jumlah
Tentukan:
Kelas modus = ... - ... karena frekuensinya tertinggi
L = tepi bawah kelas modus = ... – 0, 5 = ...
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya = ... - ... = ...
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya = ... - ... = ...
p = panjang kelas = ....
𝑑1
Mo = L + ( ) . 𝑝 = .............................................................................
𝑑1 + 𝑑2

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 12


Lembar Kerja Siswa5
Topik : Menentukan Kuartil dan Desil Data Tunggal
A. Kuartil
Untuk statistik jajaran (data yang berurutan) dengan ukuran data n > 4 dapat ditentukan 3
buah nilai yang membagi statistik jajaran menjadi 4 bagian yang sama, yaitu:
a. Q1 adalah kuartil pertama atau kuartil bawah
b. Q2 adalah kuartil kedua atau kuartil tengah
c. Q3 adalah kuartil ketiga atau kuartil atas
Skemanya sebagai berikut:

xmin Q1 Q2 Q3 xmax
Cara 1:
Langkah-langkah mencari kuartil data tunggal:
1. Urutkan data dari yang terkecil jika data belum terurut
2. Tentukan median atau Q2
3. Tentukan Q1 sebagai median dari semua nilai yang kurang dari median
4. Tentukan Q3 sebagai median dari semua nilai yang lebih dari median
Soal:
Tentukan Q1, Q2, dan Q3:
a) 3 4 5 7 8 10 12

b) 10 9 10 4 5 6
Urutkan data dari yang terkecil:
..............................................................................

Cara 2: Dengan rumus Statistik Lima Serangkai


𝑥1(𝑛+1) , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 Q2
4
Q1= {
𝑥1(𝑛+2) , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝 Q1 Q3
4
𝑥1(𝑛+1) , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 X min X max
2
Q2= {1
(𝑥𝑛 + 𝑥(𝑛+1) ) , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝
2 2 2
𝑥3(𝑛+1) , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙
Q3 = { 4
𝑥1(3𝑛+2) , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝
4

B. Desil
Untuk statistik jajaran (data yang berurutan) dengan ukuran data n> 10 dapat ditentukan
9 buah nilai yang membagi statistik jajaran menjadi 10 bagian yang sama, yaitu: D1, D2,
D3, D4, D5, D6, D7, D9
xmin D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 xmax

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 13


𝑖
Di= 𝑥 𝑖 (𝑛+1) (data ke 10 ( n + 1) )
10
Dengan i = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Jika nilai urutan yang diperoleh bukan bilangan asli, maka menghitungnya menggunakan
pendekata interpolasi linear.
Dk = xk + d(x k+1 - xk)
d = bagian desimal dari nilai urutan
Contoh:
9 6 5 5 6 4 8 10 4
10 8 8 10 10 9 6 4 2
Carilah nilai D2 dan D7
Jawab: banyak data = n = 18
Data diurutkan
2 4 4 4 5 5 6 6 6
8 8 8 9 9 10 10 10 10
D2 = 𝑥 2 (18+1) = 𝑥38 = 𝑥3,8
10 10
= x3 + 0,8(x4 – x3) = 4 + 0,8(4 - 4) = 4 + 0 = 4
D7 = 𝑥…………(18+1) = 𝑥…………. = 𝑥………..
10 10
= x........... + ............(x....... – x........) = .... + 0,3 (.... - ....) = .... + .... = ....

Soal:
1. Dari pengukuran 40 ekor ikan diperoleh data:
Panjang (cm) 48 50 51 53 54 55 57 58
f 3 5 2 4 4 6 7 9
Tentukan statistik lima serangkainya

2. Carilah nilai D3 dan D9


Nilai 5 6 7 8 9
f 6 8 12 15 4

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 14


Lembar Kerja Siswa 6
A. Topik : Menentukan Kuartil dan Desil Data Berkelompok
Menentukan Kuartil Data Berkelompok
𝑖
.𝑛− 𝑓𝑘𝑄𝑖
4
Qi = LQi + ( ).𝑝
𝑓𝑄𝑖
i = 1, 2, 3
Qi = kuartil ke – i
LQi = tepi bawah klas kuartil ke – i
n = banyak data
fkQi = frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil
fQi= frekuensi kelas kuartil
p = panjang kelas

Nilai F
145 – 149 2
150 – 154 9
155 – 159 14
160 – 164 8
165 – 169 5
170 – 174 2
Jumlah
Banyak data = n = ... Panjang kelas = p = ...
a. Kuartil pertama / kuartil bawah
1 1
. 𝑛 = . .... = .........
4 4
Letak Q1 pada kelas interval .............................
LQ1 = fkQ1 = fQ1 =
1
4
.𝑛− 𝑓𝑘𝑄1
Q1 = LQ1 + ( ) . 𝑝 = ..........................................................
𝑓𝑄1
...................................................................................................................................
..................................................................................................................................

b. Kuartil kedua / kuartil tengah / Median


2 2
. 𝑛 = . .... = .........
4 4
Letak Q1 pada kelas interval .............................
LQ2 = fkQ2 = fQ2 =
2
4
.𝑛− 𝑓𝑘𝑄2
Q2 = LQ2 + ( ) . 𝑝 = ..........................................................
𝑓𝑄2

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 15


...................................................................................................................................
..................................................................................................................................

c. Kuartil ketiga / Kuartil atas


3 3
. 𝑛 = . .... = .........
4 4
Letak Q1 pada kelas interval .............................
LQ3 = fkQ3 = fQ3 =
3
4
.𝑛− 𝑓𝑘𝑄3
Q3 = LQ3 + ( ) . 𝑝 = ..........................................................
𝑓𝑄3
...................................................................................................................................
..................................................................................................................................
B. Menentukan Desil Data Berkelompok
𝑖
10
.𝑛− 𝑓𝑘𝐷𝑖
Di = LDi + ( ).𝑝
𝑓𝐷𝑖
i = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Di = kuartil ke – i
LDi = tepi bawah klas kuartil ke – i
n = banyak data
fkDi = frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil
fDi= frekuensi kelas kuartil
p = panjang kelas
a. Desil pertama
1 1
. 𝑛 = . .... = .........
10 10
Letak D1 pada kelas interval .............................
LD1 = fkD1 = fD1 =
1
10
.𝑛− 𝑓𝑘𝐷1
D1 = LD1 + ( ) . 𝑝 = ..........................................................
𝑓𝐷1
...................................................................................................................................
..................................................................................................................................
b. Desil Ketiga
3 3
. 𝑛 = . .... = .........
10 10
Letak D3 pada kelas interval .............................
LD3 = fkD3 = fD3 =
3
10
.𝑛− 𝑓𝑘𝐷3
D3 = LD3 + ( ) . 𝑝 = ..........................................................
𝑓𝐷3
...................................................................................................................................
..................................................................................................................................

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 16


Lembar Kerja Siswa7
Topik : Ukuran Penyebaran Data
Materi

Ukuran penyebaran menunjukkan seberapa besar nilai-nilai dalam suatu data memiliki nilai
yang berbeda.

a) Rentang (jangkauan/range) : R = = x maks – x min

b) Rentang Antar Kuartil : H = Q3 – Q1

1 1
c) Simpangan Kuartil : Qd = 2 H = 2 (Q3 – Q1)

3 3
d) Langkah : L = 2 H = 2 (Q3 – Q1)

e) Pagar dalam : Pd = Q1 – L

f) Pagar luar : Pl = Q3 + L

Soal:
7 7 7,5 7,5 8 8 8 8,5 9 9,5
Tentukan:

a) Rentang (jangkauan/range)
b) Rentang Antar Kuartil
c) Simpangan Kuartil
d) Langkah
e) Pagar dalam
f) Pagar luar

Ragam dan Simpangan Baku


a. Data tunggal
1
S2 = ∑(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
𝑛
1
S = √ ∑(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
𝑛
b. Data Berkelompok
1
S2 = ∑ 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
𝑛

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 17


1
S = √ ∑ 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
𝑛

Soal
1) Tentukan ragam dan simpangan baku dari data berikut
7 7 7,5 7,5 8 8 8 8,5 9 9,5

∑𝑓.𝑋
𝑥̅ = = .....................................................
𝑛

Lengkapilah
xi fi xi - 𝑥̅ (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 Fi . (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
7 2 -1 1 2
7,5
8
8,5
9
9,5
Jumlah ..... ....

1
Ragam = S2 = ∑ 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 = ......................................
𝑛
1
Simpangan baku = S = √ ∑ 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 = ......................
𝑛
2) Tentukan ragam dan simpangan baku dari data berikut
Panjang (mm) fi
35 – 39 1
40 – 44 4
45 – 49 12
50 – 54 23
55 – 59 7
60 – 64 3
Jumlah 50

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 18


Lengkapilah
Panjang fi xi(Titik fi. xi xi - 𝑥̅ (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 Fi .
(mm) tengah) (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
35 – 39 1
40 – 44 4
45 – 49 12
50 – 54 23
55 – 59 7
60 – 64 3
Jumlah ..... ...... ....

∑𝑓.𝑋
Rata- rata = 𝑥̅ = = .....................................................
𝑛
1
Ragam = S2 = ∑ 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 = ......................................
𝑛
1
Simpangan baku = S = √ ∑ 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 = ......................
𝑛

Simpangan Rata-rata
∑𝑓𝑖 |𝑥𝑖 − 𝑋̅|
SR =
𝑛

Lengkapilah
xi fi xi - 𝑥̅ │xi - 𝑥̅ │ Fi │xi - 𝑥̅ │
7 2 -1 1 2
7,5 2
8 3
8,5 1
9 1
9,5 1
Jumlah ..... ....

∑𝑓.𝑋
𝑥̅ = = .....................................................
𝑛
∑𝑓𝑖 |𝑥𝑖 − 𝑋̅|
SR = = ......................................
𝑛

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 19


Lembar Kerja Siswa 1
Topik : Aturan Perkalian
A. RINGKASAN MATERI
ATURAN PERKALIAN
Misalkan,
• operasi 1 dapat dilaksanakan dalam n1 cara;
• operasi 2 dapat dilaksanakan dalam n2 cara;
....
• operasi k dapat dilaksanakan dalam nk cara.
Banyak cara k operasi dapat dilaksanakan secara berurutan adalah

n = ... x ... x … x...


Contoh
Tim kesebelasan SMA Pertiwi mempunyai seragam kesebelasan yang terdiri dari 3 kaos,
warna merah, hijau, dan putih. Serta 2 celana berwarna putih dan kuning. Tentukan berapa
banyak cara kesebelasan SMA Pertiwi memakai seragam kesebelasannya?
a. Dengan Tabel
Celana Putih (P) Kuning (K)
Kaos
Merah (M) (M, P) ....................
Hijau (H) .................... ....................
Putih (P) .................... ....................

b. Dengan Diagram Pohon


Baju Celana
P (M, P)
M
............
K ..
..... ............
..... ..
H
....
..... ............
..... ..
.....
.... ............
..... ..
..... ....
..... ..... ............
.... ..... ..
....

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 20


c. Dengan Aturan Perkalian

Banyak kaos = .... dan banyak celana = ...........

Banyak pasangan kaos dan celana yang dapat dipakai = ......... x .......... = ...........

B. SOAL

1. Dari huruf-huruf E, T, I, K, dan A akan dibentuk susunan huruf sehingga dalam susunan
itu tidak terdapat huruf yang sama. Berapa banyak cara untuk menyusun huruf-huruf itu,
jika:

a) Huruf pertama dimulai dengan huruf vokal?


Jawab:

Isilah masing-masing kotak dengan banyak cara memilih huruf. Gunakan aturan perkalian
untuk menentukan banyak cara menyusun huruf-huruf tersebut.

x x x x =
ruf pertama
Huruf dapat dipilih dengan
Huruf Huruf… cara,
Hurufyaitu huruf ..............................................
Huruf
Huruf kedua dapat
Pertama Keduadipilih Ketiga
dengan …Keempat
cara. Misal,Kelima huruf pertama dipilih huruf A, maka
huruf kedua yang dapat dipilih adalah ......................................................................

Huruf ketiga dapat dipilih dengan … cara

Huruf keempat dapat dipilih dengan … cara

Huruf kelima dapat dipilih dengan … cara

Jadi, banyak cara menyusun huruf-huruf E, T, I, K, dan A dengan huruf pertama dimulai
dengan huruf vokal = … x … x … x … x … = … cara

b) Huruf pertama dimulai dengan huruf mati?


Jawab:

x x x x =

Huruf Huruf Huruf Huruf Huruf


Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima

Huruf pertama dapat dipilih dengan … cara, yaitu huruf .........................................

Huruf kedua dapat dipilih dengan … cara. Misal, huruf pertama dipilih huruf T, maka
huruf kedua yang dapat dipilih adalah .....................................................................

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 21


Huruf ketiga dapat dipilih dengan … cara

Huruf keempat dapat dipilih dengan … cara

Huruf kelima dapat dipilih dengan … cara

Jadi, banyak cara menyusun huruf-huruf E, T, I, K, dan A dengan huruf pertama dimulai
dengan huruf mati = … x … x … x … x … = … cara

2. From the digits 0, 1, 2, 3, dan 4 shall be formed a number that contains four digits. How
many numbers can be formed if:

a) The four digits may equal?


Jawab:
x x x =
thousands hundreds tens units
There are … possible digits to fill in box thousands.
There are … possible digits to fill in box hundreds.
There are … possible digits to fill in box tens.
There are … possible digits to fill in box units.
So, there are … x … x … x … = … numbers.

b) The four digits are different?

x x x =
thousands hundreds tens units
There are … possible digits to fill in box thousands.
There are … possible digits to fill in box hundreds.
There are … possible digits to fill in box tens.
There are … possible digits to fill in box units.
So, there are … x … x … x … = … numbers
.
c) That are greater than 2000 and the digits may equal?

x x x =
thousands hundreds tens units
There are … possible digits to fill in box thousands.
There are … possible digits to fill in box hundreds.
There are … possible digits to fill in box tens.
There are … possible digits to fill in box units.
So, there are … x … x … x … = … numbers.

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 22


3. Diberikan angka-angka 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Tentukan banyak cara menyusun bilangan tiga
angka jika:

a. Bilangan tersebut lebih dari 200 dan kurang dari 500 (angkanya boleh sama)?
Angka ratusan dapat dipilih dengan … cara
Angka puluhan dapat dipilih dengan … cara
Angka satuan dapat dipilih dengan … cara
Jadi banyak cara menyusun bilangan ratusan yang lebih dari 200 dan kurang dari 500
ada … x … x … = … cara.

b. Bernilai genap dengan angka-angka yang berbeda?


Angka satuan dapat dipilih dengan … cara
Angka puluhan dapat dipilih dengan … cara
Angka ratusan dapat dipilih dengan … cara
Jadi banyak cara menyusun bilangan tiga angka yang bernilai genap dengan angka-
angka yang berbeda ada … x … x … = … cara.

4. Suatu tim sepakbola terdiri dari 11 orang. Dalam tim itu akan dipilih seorang kapten dan
penjaga gawang. Berapa banyak cara yang mungkin, jika:

a. Kapten tim boleh merangkap sebagai penjaga gawang?


Banyak cara memilih kapten ada … cara.
Banyak cara memilih penjaga gawang ada … cara.
Jadi, banyak cara yang mungkin untuk memilih kapten dan penjaga gawang jika boleh
merangkap adalah … x … = … cara
b. Kapten tim tidak boleh merangkap sebagai penjaga gawang?
Banyak cara memilih kapten ada … cara.
Banyak cara memilih penjaga gawang ada … cara.
Jadi, banyak cara yang mungkin untuk memilih kapten dan penjaga gawang jika tidak
boleh merangkap adalah … x … = … cara

5. Jalur penerbangan sebuah pesawat dari bali ke Jakarta dapat melalui 3 jalur, dari Jakarta
ke Medan ada 2 jalur, dan dari Medan ke London ada 4 jalur. Berapa banyak jalur
penerbangan yang dapat dipilih untuk penerbangan:

a. dari Bali ke Medan melalui Jakarta

Bali Jakarta Medan


… cara … cara
… x … = … cara

b. dari Jakarta ke London melalui Medan

Jakarta Medan London


… cara … cara
… x … = … cara
Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 23
c. dari Bali ke London melalui Jakarta dan Medan

Bali Jakarta Medan London


… cara … cara … cara
… x … x … = … cara

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 24


Lembar Kerja Siswa 2
Topik : Faktorial dan Permutasi unsur yang berbeda

A. Ringkasan Materi

1. Faktorial

Perkalian n bilangan asli pertama disebut n faktorial, dinotasikan dengan n!


n! = 1 x 2 x ...........................................................
1! = ...........
0! = .............
n! = n x (n - 1)!
n! = n x (n – 1) x (n - 2)!
dan seterusnya

2. Permutasi dari unsur-unsur yang berbeda

Definisi:
Permutasi adalah urutan yang mungkin dari sejumlah unsur yang berbeda tanpa adanya
pengulangan.
Permutasi dari r unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia (tiap unsur berbeda) adalah
susunan dari r unsur itu dalam suatu urutan (r ≤ n)
Permutasi r unsur dari n unsur dinotasikan nPr , nPr , 𝑃𝑟𝑛 , 𝑃(𝑛, 𝑟), 𝑃𝑛,𝑟
𝒏! n : banyak unsur yang .........................
nPr =
(….. − ⋯….)! r : banyak unsur yang .........................
Penting!
Dalam permutasi, urutan diperhatikan!
Contoh:
Susunlah bilangan-bilangan yang berbeda dari angka 1, 2, dan 3 sebanyak mungkin yanng
kamu bisa!
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
Ada berapa banyak bilangan berbeda yang dapat disusun? ....
Dengan menggunakan rumus permutasi, Permutasi 3 unsur dari ....... unsur = 3P...
….!
3P.... = = ............................................
(….. − ⋯….)!

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 25


B. SOAL

1. Hitunglah hasilnya

a. 4 ! = 4 x … x … x … = …
6! …………………………………………………………………..
b. =
3 !2! ………………………………………………………………….

2. Nyatakan dalam notasi faktorial


a. 5 x 4 x 3
Jawab:

2𝑥1 5𝑥4𝑥3𝑥2𝑥1 …!
5x4x3=5x4 x3x = =
2𝑥1 2𝑥1 …!

7𝑥6𝑥5
b.
1𝑥2𝑥3
Jawab:

7𝑥6𝑥5 7𝑥6𝑥5 …! 7 𝑥 6 𝑥 5 𝑥…! …..!


= 𝑥 = (1 =
1𝑥2𝑥3 1𝑥2𝑥3 …! 𝑥 2 𝑥 3) 𝑥…! ….! ….!

3. There are 7 executives, where there executives shall be chosen as marketing manager,
sales manager, and human resources manager. Find the number of possibilities.
Answer:
n=…;r=…
………. ………………………………….
…P… = ………. = …………………………………. = ⋯

4. Pada suatu pameran karya seni, lukisan ditempatkan dalam suatu baris. Dengan
berapa cara penempatan lukisan itu dapat dilakukan jika ada 8 lukisan dan yang harus
disusun hanya 6 lukisan?
n=…;r=…
………. ………………………………….
…P… = ………. = …………………………………. = ⋯

5. Berapa banyak urutan yang dapat terjadi jika 5 bendera yang berwarna putih, merah,
kuning, hijau, dan biru dipasang pada tiang-tiang yang berdiri dalam satu baris
sehingga bendera putih:
a. berada di tengah c. harus berdampingan dengan bendera merah
b. di salah satu ujung

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 26


Jawab:

a. Bendera putih harus berada di tengah, maka banyak bendera yang akan disusun
hanya ada … bendera. Jadi, n = … , r = …
………. ………………………………….
…P… = ………. = …………………………………. = ⋯

b. Bendera putih dapat berada di ujung dalam … cara. Bendera lain ada … buah
dapat disusun dengan …P… cara.
………….
Sehingga, banyak cara seluruhnya = … x ...P… = … x …………
= ………….............

c. Bendera putih dan merah dianggap sebagai 1 unsur, maka banyak unsur yang akan
disusun menjadi …. Banyak cara menyusun … unsur itu ada …P… cara. Bendera
merah dan putih itu sendiri dapat disusun dengan …P… cara
Maka, banyak cara seluruhnya = …P… x ...P…
…………. ………….
= ………… x …………
= ………………………………

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 27


Lembar Kerja Siswa 3
Topik : Permutasi unsur yang sama dan Permutasi Siklis

A. Ringkasan Materi

1. Permutasi dari unsur-unsur yang sama


Coba susunlah kata yang dapat dibentuk dari huruf A, D, A !
Misalkan huruf A diberi indeks A1 dan A2
A1DA2 A1DA2
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
Banyak permutasi yang berbeda adalah ....
Dengan demikian, permutasi dari .... unsur yang memuat .... unsur ynag sama adalah
3 𝑥 … 𝑥 …. …!
P=3= =
…… 𝑥 …… …!
Kesimpulan:
n : banyak unsur yang tersedia
k1 : banyak unsur pertama yang sama
k2 : banyak unsur kedua yang sama
kn : banyak unsur ke-n yang sama
𝒏!
P=
𝒌𝟏 !……! ……………!

2. Permutasi Siklis

Perhatikan susunan tiga siswa bernama Ani (A), Bayu(B) dan Dina (D) mengelilingi
meja bundar. Carilah kemungkinan posisi duduk mereka yang berbeda!
A

C B

Terdapat .... susunan yang berbeda.


Kesimpulan:
Apabila unsur-unsur disusun melingkar
P = (n - .....)!
n : banyak unsur yang tersedia

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 28


B. SOAL
1. Berapa banyak susunan huruf yang dapat dibentuk dari huruf-huruf :

a. M, A, K, A, S, S, A, R

b. M, A, T, E, M, A, T, I, K, A
Jawab:
…! …………………………………………… ………………….
a. P = …!…! = = =⋯
…………………………………………… ………………….

…! …………………………………………………..…………………… ………………….
b. P = …!…!…! = = =⋯
………………………………………………………………..……… ………………….

2. Ira punya 5 kotak kuning, 3 kotak merah, dan 2 kotak biru. Ira ingin menjajarkan semua
kotak. Ada berapa cara yang dapat dilakukan Ira?
…! …………………………………………………………… ………………….
P = …!…!…! = = =⋯
…………………………………………………………… ………………….

3. Tujuh orang duduk mengelilingi meja bundar. Berapa banyaknya susunan duduk yang
berbeda dari tujuh orang tersebut?

n=…
P = (n – 1)! = (… - 1)! = …! = ………………………….

4. Suatu rapat dihadiri oleh ketua, sekretaris dan tiga orang anggota. Mereka duduk
mengelilingi meja bundar. Jika ketua dan sekretaris selalu duduk berdampingan, berapa
banyak permutasi yang dapat dibentuk?
Jawab:

Ketua dan sekretaris selalu berdampingan dianggap satu unsur jadi banyak unsur
sekarang adalah n = …
Ketua dan sekretaris selalu berdampingan dapat disusun dengan …P… cara
Jadi, permutasi ynag dapat dibentuk adalah
P = (n - 1)! 2P2 = (… - 1)! ……. = ………………..

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 29


Lembar Kerja Siswa 4
Topik : Kombinasi

A. Ringkasan Materi

 Definisi:
Kombinasi r unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia (tiap unsur berbeda) adalah
cara menyusun r unsur tanpa memperhatikan urutannya (r ≤ n)
𝒏!
nCr =
………! (…… −⋯…..)!

n = banyak unsur yang tersedia


r = banyak unsur yang dipilih

 Hubungan Permutasi dan Kombinasi


𝐧𝐏𝐫
nCr =
𝒓!

 Perbedaan Kombinasi dengan Permutasi


Permutasi : menentukan banyak cara menyusun, urutan diperhatikan
Contoh : bilangan 12 ≠ 21
Kombinasi : menentukan banyak cara memilih, urutan tidak diperhatikan
Contoh : memilah A dan B untuk mewakili sekolah sama saja dengan memilih B dan
A

Trik Mengerjakan Soal:


Terdapat kata “dan” → banyak cara dengan ............................
Terdapat kata “atau” → banyak cara dengan............................

B. SOAL
1. Sebelum rapat dimulai, 10 orang pesertanya saling berjabat tangan. Berapa kalikah jabat
tangan yang terjadi?
Jawab
:
Satu jabat tangan terjadi antara … orang. A menjabat tangan B sama saja dengan B
menjabat tangan A. Karena urutan tidak diperhatikan, maka permasalahan ini sama
artinya dengan kombinasi … orang dari … orang.

…! …! …………………………………
…C… = = = = ……………………
…! (…−⋯ ) ! … !… ! …………………………………

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 30


2. Suatu tim bulu tangkis beranggotakan 8 pemain putra dan 6 pemain putri. Berapa banyak
pasangan ganda yang dapat dibentuk untuk:
a. Ganda putra? b. Ganda putri? c. Ganda campuran?
Jawab:

a. Ganda putra berarti memilih … orang dari … orang pemain putra


…! …! …………………………………
…C… = = = = … … … … … … … ..
…! (…−⋯ ) ! … !… ! …………………………………

b. Ganda putri berarti memilih … orang dari … orang pemain putri


…! …! …………………………………
…C… = = = = … … … … … … … ..
…! (…−⋯ ) ! … !… ! …………………………………

c. Ganda campuran berarti memilih … orang dari … orang pemain putra dan … orang
dari … orang pemain putri.
…! …!
…C… x …C… = 𝑥
…! (…−⋯ ) ! …! (…−⋯ ) !

…! …! …………………………… …………...……………..…
= x = 𝑥 =…x…=…
…! ….! … !… ! ……………..…………….. ……………….…..………..

3. Dalam suatu kotak terdapat 5 bola merah dan 4 bola hijau. Akan diambil 2 bola sekaligus.
Berapa banyak cara yang dapat terjadi untuk mengambil 2 bola merah atau 2 bola hijau?
Cara mengambil 2 bola merah adalah …C… dan cara mengambil 2 bola hijau adalah …C…
Cara mengambil 2 bola merah atau 2 bola hijau adalah penjumlahan kedua cara yaitu
:
…! …! …! …!
…C… + …C… = + = +
…! (…−⋯ ) ! …! (…−⋯ ) ! …! ….! … !… !

……………..…… ……..……………..…
= + =…+…=…
………………….. ……………..………..

4. Sebuah kelompok seni tari terdiri dari 6 pria dan 5 wanita. Kelompok ini akan mengirim 3
pria dan 2 wanita untuk ikut festival. Hitunglah banyak cara yang dapat dilakukan untuk
memilih 5 wakil tersebut itu bila:

a. Setiap anggota berhak dipilih?


b. Seorang wanita sudah pasti dipilih?
c. Ada 2 pria yang sakit sehingga tidak dapat dipilih?
Jawab:

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 31


a. Karena setiap orang berhak dipilih, maka akan dipilih 3 pria dari … pria dan 2 wanita
dari … wanita.
…! …! …! …!
…C… x …C… = 𝑥 = x
…! (…−⋯ ) ! …! (…−⋯ ) ! …! ….! … !… !
…………………………… …………..……………..…
= 𝑥 =…x…=…
………………………..…. …………………..………..

b. Karena seorang wanita sudah pasti dipilih, maka akan dipilih 3 pria dari … pria dan
… wanita dari … wanita.

…! …! …! …!
…C… x …C… = 𝑥 = x
…! (…−⋯ ) ! …! (…−⋯ ) ! …! ….! … !… !
…………………………… …………..……………..…
= 𝑥 =…x…=…
………………………..…. …………………..………..

c. Karena 2 pria sakit dan tidak dapat dipilih, maka akan dipilih 3 pria dari … pria dan
… wanita dari … wanita.
…! …! …! …!
…C… x …C… = 𝑥 = x
…! (…−⋯ ) ! …! (…−⋯ ) ! …! ….! … !… !
…………………………… …………..……………..…
= 𝑥 =…x…=…
………………………..…. …………………..………..

5. Diketahui 10 buah titik pada suatu bidang dengan tidak ada 3 titik yang segaris.
a) Tentukan banyaknya garis lurus yang dapat ditarik melalui dua titik dari titik-titik
tersebut
…! …! …………………………….. …
...C... = = = = =⋯
…! (…−⋯ ) ! … !… ! …………………………….. …

b) Tentukan banyaknya segitiga yang dapat dibuat apabila titik sudutnya anggota titik-
titik tersebut.
…! …! …………………………….. …
...C... = = = = =⋯
…! (…−⋯ ) ! … !… ! …………………………….. …

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 32


Lembar Kerja Siswa 5

Topik : Binomial Newton

A. Ringkasan Materi

Binomial Newton
Jika a dan b adalah variabel real yang tidak nol, maka bentuk aljabar (a + b) disebut suku
dua (binom) dalam a dan b. Binom (a + b) dipangkat n ditulis (a + b)n
n = 0 → (a + b)0 = 1
n = 1 → (a + b)1 = a + b
n = 2 → (a + b)2 = a2+ 2ab + b2
n = 3 → (a + b)3 = a3 + 3a2b + 3ab2 + b3
Jika penjabaran binom tersebut dituliskan koefisiennya saja akan diperoleh susunan
bilangan yang disebut Segitiga Pascal seperti berikut
1
1 1
1 2 1
1 3 3 1
dan seterusnya
Koefisien tersebut dapat ditulis dengan notasi kombinasi sehingga menjadi
0C0
1C0 1C1
2C0 2C1 2C2
3C0 3C1 3C2 3C3
…………………………………………………………………….
nC0 nC1 nC2 ……………………………………. nCn
(a + b)n = nC0 an b0+ nC1 an-1 b1 + nC2 a
n-2 b + ……..+ nCn a0 bn
2
𝒏

(𝒂 + 𝒃)𝒏 = ∑ 𝒏𝑪𝒓 𝒂𝒏−𝒓 𝒃𝒓


𝒓=𝟎

B. Lembar Kerja

Dengan Binomial Newton, jabarkan binom-binom berikut


a) (x + y )6 b) (x - 2y)3 c) (x + 3y)5
Jawab:

a. (x + y )6= ∑6𝑟=0 ….𝐶𝑟 𝑥 ….−𝑟 𝑦 𝑟

= ....C…. x… y… + ....C…. x… y… + ....C…. x… y… + ....C…. x… y… +

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 33


x… y… + ....C…. x… y… + ....C…. x… y…
....C….
= ………………………………………………………………………..

b. (x - 2y)3 = ∑3𝑟=0 3𝐶𝑟 𝑥 …−𝑟 (−2𝑦)𝑟


= 3C0 x… (….)0 + 3C1 x… (….)1 + 3C2 x…(….)2 + 3C3 x… (….)3
= ……………………………………………………………

c. (x + 3y)5 = ∑5𝑟=0 5𝐶𝑟 𝑥 …−𝑟 (… . . )𝑟


= 5C0 x… (….)… + 5C1 x… (….)… + 5C2 x… (….)… + 5C3 x… (….)… +
… … … …
5C4 x (….) + 5C5 x (….)
= ……………………………………………………………………….

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 34


LEMBAR KERJA SISWA 6
Topik : Ruang sampel, Titik sampel, Peluang

A. Ringkasan Materi
Ruang sampel : himpunan semua kejadian yang mungkin dari suatu percobaan
Dituliskan dengan huruf .............
Titik sampel : anggota ......................................
Peluang
…………….
P(A) =
……………
n(A) : banyak anggota .....................
n(S) : banyak anggota .....................

B. Soal

1. Pada suatu percobaan, dua buah dadu dilemparkan secara bersamaan.

a) Tentukan ruang sampel dan banyak titik sampel


Ruang sampel pada percobaan ini dapat dituliskan dalam tabel berikut. Lengkapilah

Dadu Kedua
1 2 3 4 5 6
1 (1, 1)
2 (2, 3)
3
Dadu Pertama
4 (4, 5)
5
6 (6, 4)

Banyak titik sampel : n(S) = …

b) Tulislah kejadian-kejadian berikut dengan notasi himpunan dan tentukan banyak


anggotanya

A = kejadian muncul kedua mata dadu angka yang sama


A = {(1, 1) , (2, 2) ,…………………………………………….} n(A) = …
B = kejadian muncul jumlah mata dadu sama dengan 10
B = {……………………………………………………………} n(B) = …

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 35


c) Tentukan P(A) dan P(B)
𝑛(𝐴) … …. …
P(A) = 𝑛(𝑆) = P(B) = 𝑛(𝑆) =
… …

2. Pada percobaan melempar sekeping uang logam dan sebuah dadu secara bersamaan,
tentukan

a) Tentukan ruang sampel dan banyak titik sampel


Lengkapilah tabel berikut. Dadu
1 2 3 4 5 6
Uang A (A, 1)
logam G (G, 4)
n(S) = …

b) Tulislah kejadian berikut dalam notasi himpunan dan tentukan banyak anggotanya
D = kejadian munculnya sisi angka pada uang logam dan angka prima pada dadu
D = {……………………………………} n(D) = …

c) Tentukan P(D)
…… …
P(D) = …… = …

3. Tiga buah uang logam dilempar bersamaan.

a) Tentukan ruang sampel dan banyak titik sampel


A AAA
A …
A …
G


A …
G …


S = {AAA, …………………………………………………………..………………}
n(S) = …

b) Tuliskan dengan notasi himpunan kejadian berikut dan tentukan P(E)


E = kejadian muncul satu gambar dan dua angka
E = {…………………………………….} n(E) = …
…… …
P(E) = …… = …

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 36


4. Sebuah kotak berisi 10 bola yang terdiri dari 6 bola putih dan 4 bola merah. Dari kotak
tersebut akan diambil 3 bola sekaligus.

a) Tentukan banyak hasil yang mungkin


…! …………………… …
n(S) = 10C… = ….! …! = =
…………………… …

b) A = kejadian terambil 2 bola putih dan 1 bola merah. Tentukan P(A)


…! …! …………………… …………………… …
n(A) = 6C…x 4C…= ….! …! 𝑥 = x …………………… =
….! …! …………………… …
𝑛(𝐴) …
P(A) = 𝑛(𝑆) = …

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 37


Lembar Kerja Siswa 7
Topik : Frekuensi Harapan dan Komplemen Suatu Kejadian

A. Ringkasan Materi

Frekuensi Harapan
Jika sekeping uang logam dilempar satu kali, maka peluang munculnya sisi gambar
adalah ½. Jika percobaan tersebut dilakukan 50 kali maka banyak munculnya sisi gambar
yang diharapkan adalah 25 kali. angka 25 tersebut menyatakan frekuensi harapan
kejadian munculnya sisi angka.
25 = ½ x 50
Simpulkanlah:
Misalkan sebuah percobaan dilakukan n kali dan P(A) adalah peluang kejadian A, maka
frekuensi harapan kejadian A adalah:
Fh = ... x ... Fh = frekuensi harapan kejadian A
n = banyak percobaan
P(A) = peluang kejadian A

Peluang komplemen suatu kejadian:

Pada percobaan melempar sebuah dadu sebanyak satu kali.


A = kejadian muncul mata dadu 1, maka A = { 1 }
A’ = kejadian muncul mata dadu bukan angka 1, maka A’ = {2,..........................}
n(A) = 1, n(A’) = ........., dan n(S) = ..........., sehingga diperoleh hubungan
n(A) + n(A’) = n(S)

Masing-masing ruas dibagi n(S)


𝑛(𝐴) 𝑛(𝐴′) 𝑛(𝑆)
+ =
𝑛(𝑆) 𝑛(𝑆) 𝑛(𝑆)
P(A) + P(A’) = .........

Simpulkan:
A’ adalah komplemen kejadian A. Peluang komplemen kejadian A’ ditulis P(A’)
P(A’) = ... – ...

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 38


B. SOAL

1. Dua buah dadu dilempar bersamaaan sebanyak 72 kali. Berapa frekuensi harapan
munculnya jumlah kedua mata dadu sama dengan 5?
Jawab:

A adalah kejadian munculnya jumlah kedua mata dadu sama dengan 5


A = {… … … … … … … … … … … … … … … } n(A) = … n(S) = …
𝑛(𝐴) …
𝑃(𝐴) = = Fh = n x P(A) = … x … = …
𝑛(𝑆) …

Jadi, frekuensi harapan munculnya jumlah kedua mata dadu sama dengan 5 adalah …

2. Peluang keseblasan Indonesia memnangkan pertandingan melawan Malaysia adalah 0,


75. Berapa peluang kesebelasan Indonesia kalah?
Jawab:

P (A) = … P(A’) = 1 – P(A) = ……………

3. Pada percobaan melempar dua buah dadu. Berapa peluang muncul mata dadu jumlahnya
tidak sama dengan 12?
Jawab:

A : kejadian muncul jumlah sama dengan 12


A’ : kejadian muncul jumlah tidak sama dengan 12
𝑛(𝐴) …
P(A) = = P(A’) = …
𝑛(𝑆) …

4. Dua keping uang logam dilempar bersama-sama sebanyak satu kali. Tentukan

a. Peluang kejadian munculnya paling sedikit satu gambar


b. Peluang kejadian munculnya tidak ada gambar
Jawab:

a. Misal A adalah kejadian munculnya paling sedikit satu gambar


A = {… … … … … … … … } n(A) = …
S = {… … … … … … … … } n(S) = …
𝑛(𝐴) …
𝑃(𝐴) = =
𝑛(𝑆) …

b. Karena A adalah kejadian munculnya paling sedikit satu gambar, maka A’ adalah
kejadian munculnya tidak ada gambar
P(A’) = 1 – P(A) = 1 - ... = ...

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 39


5. Sebuah kotak berisi 10 bola yang terdiri dari 4 bola merah dan 6 bola putih. Dilakukan
percobaan dengan pengambilan 2 bola sekaligus dari kotak. Tentukan
a. Peluang kejadian terambil bola putih semua
b. Peluang kejadian terambil keduanya bukan bola putih
Jawab:

…! …! …………………………………
n(S) = …C… = …! (…−⋯ ) ! = … !… ! = ………………………………… = … … … … … … … …

a. A adalah kejadian terambil bola putih semua


…! …! …………………………………
n(A) = …C… = …! (…−⋯ ) ! = … !… ! = ………………………………… = … … … … … … … …
𝑛(𝐴) …
𝑃(𝐴) = =
𝑛(𝑆) …

b. A’ adalah kejadian terambil keduanya bukan bola putih.


P(A’) = 1 – P(A) = 1 - … = …

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 40


Lembar Kerja Siswa 8
Topik : Peluang Gabungan Dua Kejadian yang Tidak Saling Lepas
dan Saling Lepas

A. Ringkasan Materi

Peluang gabungan dua kejadian A atau B ditulis P(A∪B)


1. Peluang Gabungan Dua Kejadian yang Tidak Saling Lepas
S
Kejadian tidak saling lepas jika
A B
ada irisan dari kedua himpunan

P(A∪B) = ........ + ......... - ..................

2. Peluang Gabungan Dua Kejadian yang Saling Lepas


S
Kejadian saling lepas jika tidak
A B ada irisan dari kedua himpunan

P(A∪B) = ....... + .........

B. SOAL

1. Dari satu set kartu bridge diambil sebuah kartu. Berapa peluang terambil kartu hati
atau kartu As?
Jawab:

… …
A = kejadian terambil kartu hati n(A) = ... P(A) = 52 = …
… …
B = kejadian terambil kartu As n(B) = ... P(B) = 52 = …

n(A∩B) = ... n(S) = 52 P(A ∩ B) = …
… … … …
P(A∪B) = P(A) + P(B) - P(A ∩ B) = + − =
… … … …

2. Dua buah dadu dilempar bersama-sama. Berapa peluang muncul jumlah kedua dadu
sama dengan 6 atau 9?
Jawab:

A = kejadian muncul jumlah kedua dadu sama dengan 6


= {(1, 5), (2, 4), (.........), (.........), (.........)}

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 41


B = kejadian muncul jumlah kedua dadu sama dengan 9
= {...........................................................}
A∩B = {... } maka A dan B dua kejadian yang saling lepas
n(A) = ... n(B) = ... n(S) = ...
… …
P(A) = … P(B) = …
… … … …
P(A∪B) = P(A) + P(B) = … + … = =
… …

3. Dalam sebuah kantong berisi 7 kelereng merah, 5 kelereng hijau, dan 4 kelereng biru.
Diambil sebuah kelereng secara acak. Berapa peluang terambil kelereng merah atau
hijau?
Jawab:

A = kejadian terambil kelereng merah n(A) = 7


B = kejadian terambil kelereng hijau n(B) = ...
C = kejadian terambil kelereng biru n(C) = ... n(S) = ...
… …
P(A) = … P(B) = …
… … … …
P(A∪B) = P(A) + P(B) = … + … = =
… …

4. Dari 100 orang siswa, 30 orang suka belajar komputer, 30 orang suka bahasa Inggris
dan 20 orang suka keduanya. Jika seorang siswa dipilih secara acak, tentukan peluang
siswa tersebut suka belajar komputer atau bahasa Inggris?
Jawab:

A = siswa suka belajar komputer


B = siswa suka belajar bahasa Inggris

A∩B = siswa suka belajar keduanya


n(A) = ... n(B) = ... n(A∩B) = ... n(S) = ...

… … …
P(A) = … P(B) = … P(A ∩ B) = …

… … … … …
P(A∪B) = P(A) + P(B) - P(A ∩ B) = … + … − … = =
… …

5. Sebuah kantong berisi 12 bola kuning, 4 bola hijau dan 8 bola biru. Diambil secara
acak sebuah bola dari kantong tersebut. Tentukan peluang terambil 1 bola kuning
atau 1 bola hijau!
Jawab:

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 42



A = kejadian terambil bola kuning n(A) = ... P(A) =


B = kejadian terambil bola hijau n(B) = ... P(B) = …

C = kejadian terambil bola biru n(C) = ...


n(S) = ...

… … … …
P(A∪B) = P(A) + P(B) = … + … = =
… …

6. Dua buah dadu dilempar secara bersamaan sebanyak satu kali. Hitunglah peluang
kejadian munculnya jumlah kedua dadu sama dengan 4 atau 7!
Jawab:

A = kejadian muncul jumlah kedua dadu sama dengan 4 n(A) = ...


= {...................................................................}
B = kejadian muncul jumlah kedua dadu sama dengan 7 n(B) = ...
= {...................................................................}

A∩B = { } maka A dan B dua kejadian saling lepas n(S) = ...


… …
P(A) = … P(B) = …

… … … …
P(A∪B) = P(A) + P(B) = … + … = =
… …

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 43


LEMBAR KERJA SISWA 9

Topik : Peluang Dua Kejadian Saling Bebas dan Bersyarat

A. Ringkasan Materi

Peluang Kejadian Saling Bebas

Kejadian A dan B disebut dua kejadian yang saling bebas jika kejadian A tidak terpengaruh
oleh kejadian B atau sebaliknya kejadian B tidak terpengaruh oleh kejadian A.
Jika kejadian A dan B saling bebas, maka berlaku
P(A ∩ B) = P(A) x P(B)

Jika P(A ∩ B) ≠ P(A) x P(B) maka kejadian A dan B tidak saling bebas.

INGAT!
peluang A atau B → P(A∪ B)
peluang A dan B → P(A ∩ B)

Peluang Kejadian Bersyarat

(1). Peluang kejadian A dengan syarat kejadian B terjadi lebih dulu ditentukan dengan aturan:
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵)
𝑃(𝐴|𝐵) = , 𝑃(𝐵) ≠ 0
𝑃(𝐵)
(2). Peluang kejadian B dengan syarat kejadian A terjadi lebih dulu ditentukan dengan aturan:
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵)
𝑃(𝐵|𝐴) = , 𝑃(𝐴) ≠ 0
𝑃(𝐴)

B. SOAL
1. Peluang Ani lulus ujian adalah 0,8. Peluang Budi lulus ujian adalah 0, 75. Berapakah
peluang Ani dan Budi lulus ujian?

Jawab: Kelulusan Ani tidak mempengaruhi kelulusan Budi, begitu pula sebaliknya, maka
A = kejadian Ani lulus dan B = kejadian Budi lulus adalah kejadian
yang………………….
P(A) = … P(B) = …
P(A ∩ B) = P(A) x P(B) = … x … = …

Jadi, peluang Ani dan Budi lulus ujian adalah …

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 44


2. Satu keping uang logam dan satu buah dadu dilempar bersamaan. Berapa peluang muncul
gambar pada uang logam dan mata dadu 1 pada dadu?
Jawab:
A = kejadian muncul gambar pada uang logam
B = kejadian muncul mata dadu 1 pada dadu

Kejadian A tidak mempengaruhi terjadinya kejadian B, begitu pula sebaliknya, maka A


dan B kejadian yang ………………………………

… … … … …
P(A) = … P(B) = … P(A ∩ B) = P(A) x P(B) = …x … = …

3. Dua buah dadu dilempar bersamaan sebanyak satu kali.


A = kejadian muncul angka 4 pada dadu pertama
B = kejadian muncul jumlah kedua dadu sama dengan 9
Selidiki apakah A dan B kejadian saling bebas?
Jawab:

….
A = {………………………………………...} n(A) = … P(A) = ….

….
B = {………………………………………...} n(B) = … P(B) = ….

….
A ∩ B = {…………………..} n(A ∩ B) = … P(A ∩ B) = ….

n(S) = …
P(A ∩ B) … P(A) x P(B)
Jadi, kejadian A dan B ………………………………….

5
4. Peluang kota A kebanjiran adalah P(A) = 7

4
Peluang kota B kebanjiran adalah P(B) = 9

7
Peluang kota C kebanjiran adalah P(C) = 10

Tentukan peluang dari: a. kota A dan B kebanjiran b. kota A dan C kebanjiran


c. kota B dan C kebanjiran
Jawab:

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 45


a. Peluang kota A dan B kebanjiran
…. …. ….
P(A ∩ B) = P(A) x P(B) = …. x …. = ….

b. Peluang kota A dan B kebanjiran


…. …. ….
P(A ∩C) = P(A) x P(C) =…. x …. = ….

c. Peluang kota B dan C kebanjiran


…. …. ….
P(B∩C) = P(B) x P(C) = …. x …. = ….

5. Sebuah dadu dilempar satu kali. Hitunglah peluang kejadian munculnya mata dadu angka
genap dengan syarat kejadian munculnya mata dadu angka prima terjadi lebih dulu.
Jawab:

A = kejadian munculnya mata dadu angka genap = {………...........} n(A) = …


B = kejadian munculnya mata dadu angka prima = {……………….} n(B) = …
𝐴 ∩ 𝐵 = {……….} n(𝐴 ∩ 𝐵) = … n(S) = …

…. …. ….
P(A) = …. P(B) = …. P(𝐴 ∩ 𝐵) = ….

𝑃(𝐴∩𝐵) …. ….
𝑃(𝐴|𝐵) = = …. = ….
𝑃(𝐵)

6. Sebuah toples berisi 4 permen strawberry dan 6 permen coklat.

a. Dari toples tersebut diambil satu permen, dikembalikan, kemudian diambil satu
permen lagi. Tentukan peluang terambil permen strawberry pada pengambilan
pertama dan kedua?
Pengambilan I: Pengambilan II:
n(S1) = … n(S2) = …

A1 = kejadian terambil permen strawberry A2 = kejadian terambil permen


strawberry
…. ….
n(A1) = … P(A1) = …. n(𝐴2 |𝐴1) = … P(𝐴2 |𝐴1 ) = ….

𝑃(𝐴1 ∩ 𝐴2 )
𝑃(𝐴2 |𝐴1 ) =
𝑃(𝐴1 )

Peluang terambil permen strawberry pada pengambilan pertama dan kedua adalah
…. …. ….
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐴2 ) = P(A1) 𝑥 𝑃(𝐴2 |𝐴1 ) = …. x …. = ….

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 46


b. Dari toples tersebut diambil satu permen, tapi tidak dikembalikan, kemudian diambil
satu permen lagi. Tentukan peluang terambil permen strawberry pada pengambilan
pertama dan kedua?
c.
Pengambilan I: Pengambilan II:
n(S1) = … n(S2) = …

A1 = kejadian terambil permen strawberry A2 = kejadian terambil permen


strawberry
…. ….
n(A1) = … P(A1) = …. n(𝐴2 |𝐴1) = … P(𝐴2 |𝐴1 ) = ….

Peluang terambil permen strawberry pada pengambilan pertama dan kedua adalah
…. …. ….
P(𝐴1 ∩ 𝐴2 ) = P(A1) 𝑥 𝑃(𝐴2 |𝐴1 )= …. x …. = ….

d. Dari toples tersebut diambil satu permen, tapi tidak dikembalikan, kemudian diambil
satu permen lagi. Tentukan peluang terambil permen strawberry pada pengambilan
pertama dan permen coklat pada pengambilan kedua?

Pengambilan I: Pengambilan II:


n(S1) = … n(S2) = …
A = kejadian terambil permen strawberry B = kejadian terambil permen coklat
n(A) = … n(B|𝐴) = …

…. ….
P(A) = …. P(B|𝐴) =….

Peluang terambil permen strawberry pada pengambilan pertama dan permen coklat
pada pengambilan kedua adalah

…. …. ….
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = P(A) 𝑥 𝑃(𝐵|𝐴) = …. x …. = ….

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 47


LEMBAR KERJA SISWA 10

PENGAYAAN

1. Dalam suatu kotak terdapat 3 bola merah dan 4 bola putih. Diambil 2 bola sekaligus.
Berapa peluang terambil bukankedua-duanya bola putih?

…! …! …………………………………………………….
n(S) = 7C2 = …! (…−⋯ ) ! = …!…! = =⋯
……………………………………………………
A = kejadian terambil bola putih keduanya

…! …! …………………………………………………….
n(A) = 4C2 = = = =⋯
…! (…−⋯ ) ! …!…! ……………………………………………………

𝑛(𝐴) …. ….
𝑃(𝐴) = = =
𝑛(𝑆) …. ….

A’ = kejadian terambil bukan kedua-duanya bola putih.

…. ….
P(A’) = 1 – P(A) = 1 - …. = ….

2. Dua buah dadu dilempar bersamaan sebanyak satu kali. Hitunglah peluang kejadian
munculnya angka 3 pada dadu pertama dan angka genap pada dadu kedua?

A = kejadian munculnya angka 3 pada dadu pertama


= {……………………………………………..} n (A) = …

B = kejadian munculnya angka genap pada dadu kedua


={………………………………………………………………………………………
………….....................................................................} n (B) = …

…. 1 …. 1
P(A) = …. = P(B) = …. =
6 …

…. …. ….
P(A ∩ B) = P(A) x P(B) = …. 𝑥 = ….
….

Cara lain:
A ∩ B = {(3, 2), (………), (……….)}
n(A ∩ B) = …

𝑛(𝐴∩𝐵) …. ….
P(A ∩ B) = 𝑛(𝑆)
= ….
= ….

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 48


3. Dari 60 siswa, terdiri dari 30 orang suka belajar matematika, 25 suka belajar fisika, dan
10 orang suka keduanya. Jika dipilih satu siswa secara acak, berapa peluang siswa yang
tidak suka belajar matematika maupun fisika?

….
A = siswa suka belajar matematika n(A) = … P(A) = ….

….
B = siswa suka belajar fisika n(B) = … P(B) = ….

….
A ∩ B = siswa suka belajar matematika dan fisika n(A ∩ B) = … P(A ∩ B) = ….

n(S) = 60
…. …. …. …. ….
P(A∪B) = P(A) + P(B) - P(A ∩ B) = …. + …. − …. = = S
…. ….
A B
…. ….
P(A∪B)’ = 1 - P(A∪B) = 1- …. = …. … 10 ..

Cara lain: Gambarlah Diagram Venn …

𝑛(𝐴∪𝐵)′ …. ….
P(A∪B)’ = = = ….
𝑛(𝑆) ….

4. Dari 50 siswa, 25 orang gemar membaca, 23 orang gemar melukis, dan 7 orang tidak
gemar keduanya. Jika dipilih satu siswa secara acak, tentukan peluang terpilih siswa yang
gemarmembaca dan melukis?

A = siswa yang gemar membaca


B = siswa yang gemar melukis
Misalkan n(A ∩ B ) = x S
A B
(25 - x) + x + (23 – x) + 7 = 50
… – x = 50 25 - x x 23 - x
x=…
7
n(A ∩ B ) = …
𝑛(𝐴∩𝐵) …. ….
P(A ∩ B) = = = ….
𝑛(𝑆) ….

5. Sebuah kantong berisi 18 kelereng merah dan 12 kelereng biru. Sebuah kelereng diambil
secara acak dari kantong. Kelereng tersebut tidak dikembalikan, kemudian diambil satu
kelereng lagi. Tentukan peluang kejadian terambil:

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 49


a. kelereng merah pada pengambilan pertama dan kedua

Pengambilan I: Pengambilan II:


n(S1) = 30 n(S2) = …

A1 = kejadian terambil kelereng merah A2 = kejadian terambil kelereng merah


n(A1) = … n(𝐴2 |𝐴1) = …

…. …. ….
P(A1) = …. = P(𝐴2 |𝐴1 ) = ….
….

𝑃(𝐴1 ∩ 𝐴2 )
𝑃(𝐴2 |𝐴1 ) =
𝑃(𝐴1 )

Peluang terambil kelereng merah pada pengambilan pertama dan kedua adalah

…. …. ….
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐴2 ) = 𝑃(𝐴1 ) x 𝑃(𝐴2 |𝐴1 ) = x =
…. …. ….

b. kelereng merah pada pengambilan pertama dan kelereng biru pada pengambilan kedua

b. Pengambilan I: Pengambilan II:


n(S1) = … n(S2) = …

A1 = kejadian terambil kelereng merah B = kejadian terambil kelereng biru

n(A1) = … n(𝐵|𝐴1) = …

…. …. ….
P(A1) = = P(𝐵|𝐴1 ) = ….
…. ….

𝑃(𝐵 ∩ 𝐴1 )
𝑃(𝐵|𝐴1 ) =
𝑃(𝐴1 )
Peluang terambil permen strawberry pada pengambilan pertama dan kedua adalah

…. …. ….
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐵) = 𝑃(𝐴1 ) x 𝑃(𝐵|𝐴1 ) = …. x …. = ….

6. Dua buah dadu dilempar bersamaan sebanyak satu kali. Hitunglah peluang kejadian
munculnya angka 1 pada dadu kedua dengan syarat kejadian munculnya jumlah kedua
dadu kurang dari 4 terjadi lebih dulu.

A = kejadian munculnya angka 1 pada dadu kedua


= {(1, 1), (……..),(……..),(……..),(……..),(……..)} n (A) = …

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 50


B = kejadian munculnya jumlah kedua dadu kurang dari 4
= {………………………………} n (B) = …

A ∩ B = {……………………} n(A ∩ B) = …

…. …. ….
P(A) = …. P(B) = …. P(A ∩ B) = ….

….
𝑃(𝐴∩𝐵) …. …. …. ….
𝑃(𝐴|𝐵) = = …. = x =
𝑃(𝐵)
….
…. …. ….

7. Sebuah kota berisi 5 bola hitam dan 3 bola putih. Dari dalam kotak akan diambil 1 bola
secara berurutan sebanyak dua kali. Setelah bola pertama diambil, bola itu tidak
dikembalikan. Hitunglah peluang kejadian:

a. bola hitam pada pengambilan pertama dan kedua


b.
Pengambilan I: Pengambilan II:
n(S1) = 8 n(S2) = …

A1 = kejadian terambil bola hitam A2 = kejadian terambil bola hitam


n(A1) = … n(𝐴2 |𝐴1) = …

…. ….
P(A1) = …. P(𝐴2 |𝐴1 ) = ….

𝑃(𝐴1 ∩ 𝐴2 )
𝑃(𝐴2 |𝐴1 ) =
𝑃(𝐴1 )
Peluang terambil permen strawberry pada pengambilan pertama dan kedua adalah

…. …. ….
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐴2 ) = 𝑃(𝐴1 ) x 𝑃(𝐴2 |𝐴1 ) = …. x ….= ….

c. bola hitam pada pengambilan pertama dan bola putih pada pengambilan kedua
d.
b. Pengambilan I: Pengambilan II:
n(S1) = 8 n(S2) = …

A1 = kejadian terambil bola hitam B = kejadian terambil bola putih


n(A1) = … n(𝐵|𝐴1) =

…. ….
P(A1) = …. P(𝐵|𝐴1 ) = ….

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 51


𝑃(𝐵 ∩ 𝐴1 )
𝑃(𝐵|𝐴1 ) =
𝑃(𝐴1 )

Peluang terambil permen strawberry pada pengambilan pertama dan kedua adalah

…. …. ….
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐵) = 𝑃(𝐴1 ) x 𝑃(𝐵|𝐴1 ) = …. x …. = ….

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 52


LEMBAR KERJA SISWA 1
Topik : Rumus Cosinus Jumlah dan Selisih Sudut

A. RINGKASAN MATERI
1. Rumus untuk cos (α + β)
Pada gambar berikut ini diperlihatkan sebuah
lingkaran dengan jari-jari 1 satuan, sehingga titik A
mempunyai koordinat (1, 0).
Misalkan ∠𝐴𝑂𝐵 = 𝛼 dan ∠𝐵𝑂𝐶 = 𝛽, maka
∠𝐴𝑂𝐵 + ∠𝐵𝑂𝐶 = 𝛼 + 𝛽
Dengan mengambil sudut pertolongan ∠𝐴𝑂𝐷 = −𝛽,
maka ∆𝐴𝑂𝐶 kongruen dengan ∆𝐵𝑂𝐷. Akibatnya
AC = BD atau AC2 = BD2
Koordinat Cartesius sebuah titik dapat dinyatakan
sebagai (r cos α, r sin α), sehingga:
 koordinat titik B (r cos α, r sin α) = (cos α, sin α)
 koordinat titik C (r cos (α + β) , r sin (α + β)) = (cos (α + β) , sin (α + β))
 koordinat titik D (r cos (-β), r sin (-β)) = (cos (-β), sin (-β)) = (cos β, -sin β)
Dengan menggunakan rumus jarak antara dua titik diperoleh dan r = 1
 Titik A(1, 0) dan C(cos (α + β) , sin (α + β))
AC2 = {cos (α + β) - 1}2 + {sin (α + β) - 0}2
⟺AC2 = cos2 (α + β) – 2 cos (α + β) + 1 + sin2 (α + β)
⟺AC2 = {cos2(α + β) + sin2(α + β)} + 1 – 2 cos (α + β)
⟺ AC2 = 1 + 1 – 2 cos (α + β)
⟺ AC2 = 2 – 2 cos (α + β) .......................................................................... (*)
 Titik B(cos α, sin α) dan D(cos β, -sin β)
⟺ BD2 = (cos β – cos α)2 + (-sin β – sin α)2
⟺ BD2 = cos2β – 2 cos α cos β + cos2α + sin2 β + 2 sin α sin β + sin2α
⟺ BD2 = (cos2β + sin2 β) + (cos2α + sin2α ) – 2 cos α cos β + 2 sin α sin β
⟺ BD2 = 1 + 1 – 2 cos α cos β + 2 sin α sin β
⟺ BD2 = 2 – 2 cos α cos β + 2 sin α sin β ................................................ (**)
Karena AC2 = BD2maka diperoleh hubungan:
2 – 2 cos (α + β) = 2 – 2 cos α cos β + 2 sin α sin β
– 2 cos (α + β) = – 2 cos α cos β + 2 sin α sin β (kedua ruas dibagi (-2))
cos (α + β) = cos α cos β - sin α sin β
Jadi, rumus untuk cos (α - β) adalah cos (α + β) = cos α cos β - sin α sin β

B. Rumus untuk cos (α - β)

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 53


Rumus untuk cos (α - β) dapat diperoleh dari rumus untuk cos (α + β).
cos (α - β) = cos (α + (-β))
= cos α cos (-β) - sin α sin (-β)
= cos α cos β - sin α (-sin β)
= cos α cos β + sin α sin β
Jadi, rumus untuk cos (α - β) adalah cos (α - β) = cos α cos β + sin α sin β

KESIMPULAN: cos (α + β) = cos α cos β - sin α sin β


cos (α - β) = cos α cos β + sin α sin β
B. SOAL
1. Tanpa menggunakan tabel trigonometri atau kalkulator, hitunglah nilai eksak dari:
a. cos 62º cos 32º + sin 62º sin 32º
b. cos 21º cos 9º - sin 21º sin 9º
c. cos 38º cos 22º - sin 38º sin 22º
d. cos 130º cos 40º + sin 130º sin 40º
Penyelesaian:
a. cos 62º cos 32º + sin 62º sin 32º = cos ( ... - ... ) = cos ... = ...
b. cos 21º cos 9º - sin 21º sin 9º = cos ( ... + ... ) = cos ... = ...
c. cos 38º cos 22º - sin 38º sin 22º = cos ( ... + ... ) = cos ... = ...
d. cos 130º cos 40º + sin 130º sin 40º =cos ( ... - ... ) = cos ... = ...
2. Tanpa menggunakan tabel trigonometri atau kalkulator, hitunglah nilai eksak dari:
a. cos 15º b. cos 75º c. cos 105º d. cos (-15º)
Penyelesaian:
a. Ubahlah 15º menjadi pengurangan dua sudut istimewa
cos 15º = cos ( ... - ... )
= cos ... cos ... + sin ... sin ...
= ...... x ...... + ...... x ......
= ... + ...
b. Ubahlah 75º menjadi penjumlahan dua sudut istimewa
cos 75º = cos ( ... + ... )
= cos ... cos ... - sin ... sin ...
= ....... x ....... - ...... x ......
= ...... - .......
c. cos 105º = cos (45º + 60º)
= cos ... cos ... - sin ... sin ...
= ....... x ....... - ...... x ......
= ...... - .......
d. cos (-15º) = cos (30º - 45º)
= cos ... cos ... + sin ... sin ...
= ...... x ...... + ...... x ......
= ... + ...

4 12
3. Jika α dan β sudut-sudut lancip, dengan sin α = 5 dan sin β = 13hitunglah

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 54


a. cos (α + β) b. cos (α - β)
Penyelesaian:
A P

c=5 b=4 r = 13 q = 12

α β
B a C Q p R

Perhatikan gambar ∆𝐴𝐵𝐶


4
sin α = 5 , maka sisi depan = b = ... dan sisi miring = c = ...
Dengan teorema Phytagoras, tentukan sisi samping = a
a = √𝑐 2 − 𝑏 2 = √…2 − …2 = ..................
𝑎 …
cos α = 𝑐 = …

Perhatikan gambar ∆𝑃𝑄𝑅


12
sin β = 13, maka sisi depan = q = ... dan sisi miring = r = ...
Dengan teorema Phytagoras, tentukan sisi samping = p
p = √𝑟 2 − 𝑞 2 = √…2 − …2 = ..................
𝑝 …
cos β = 𝑟 = …

a. cos (α + β) = cos α cos β - sin α sin β


= ..... x ...... - ..... x ......
= ... - ... = ...
b. cos (α - β) = cos α cos β + sin α sin β
= ..... x ...... + ..... x ......
= ... + ... = ...

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 55


Lembar Kerja Siswa 2
Topik : Rumus Sinus Jumlah dan Selisih Sudut
Rumus Tangen Jumlah dan Selisih Sudut
A. Ringkasan Materi
1. Rumus untuk sin (α + β)
Rumus untuk sin (α + β) dapat diperoleh dari rumus sudut berelasi yaitu:
(a) sin (90º - α) = cos α dan cos (90º - α) = sin α
(b) cos (α + β) = cos α cos β - sin α sin β
Berdasarkan rumus bagian (a) dan (b), diperoleh hubungan sebagai berikut:
sin (α + β) = cos (90º - (α+ β))
= cos ((90º - α) – β)
= cos (90º - α) cos β + sin (90º - α) sin β
= sin αcos β + cos α sin β
Jadi, rumus untuk sin (α + β) adalah
sin (α + β) = sin α cos β + cos α sin β

2. Rumus untuk sin (α - β)


Rumus untuk sin (α - β) dapat diperoleh dari rumus untuk sin (α + β).
sin (α - β) = sin (α + (-β))
= sin α cos (-β)+cos α sin (-β)
= sin α cos β +cos α (-sin β)
= sin α cos β -cos α sin β
Jadi, rumus untuk sin (α - β) adalah
sin (α - β) = sin α cos β - cos α sin β

3. Rumus Tangen Jumlah Sudut


sin 𝛼
Berdasarkan rumus perbandingan tan 𝛼 = , maka
cos 𝛼
sin(𝛼 + 𝛽)
tan(𝛼 + 𝛽) =
𝑐𝑜𝑠(𝛼 + 𝛽)
1
sin 𝛼 𝑐𝑜𝑠 𝛽 + cos 𝛼 sin 𝛽 cos 𝛼 𝑐𝑜𝑠𝛽
tan(𝛼 + 𝛽) = 𝑥 1
cos 𝛼 cos 𝛽 − sin 𝛼 sin 𝛽
cos 𝛼 𝑐𝑜𝑠𝛽
sin 𝛼 cos 𝛽 cos 𝛼 sin 𝛽
+
cos 𝛼 𝑐𝑜𝑠𝛽 cos 𝛼 𝑐𝑜𝑠𝛽
tan(𝛼 + 𝛽) = cos 𝛼 𝑐𝑜𝑠𝛽 sin 𝛼 𝑠𝑖𝑛𝛽

cos 𝛼 𝑐𝑜𝑠𝛽 cos 𝛼 𝑐𝑜𝑠𝛽
sin 𝛼 sin 𝛽
+
cos 𝛼 cos 𝛽
tan(𝛼 + 𝛽) = sin 𝛼 sin 𝛽
1 − 𝑥
cos 𝛼 cos 𝛽
𝐭𝐚𝐧 𝜶 + 𝐭𝐚𝐧 𝜷
𝐭𝐚𝐧(𝜶 + 𝜷) =
𝟏 − 𝐭𝐚𝐧 𝜶 . 𝐭𝐚𝐧 𝜷

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 56


4. Rumus Tangen Selisih Sudut
tan(𝛼 − 𝛽) = tan(𝛼 + (−𝛽))
tan 𝛼 + tan(−𝛽)
tan(𝛼 − 𝛽) =
1 − tan 𝛼 . tan(−𝛽)
tan 𝛼 + (−tan 𝛽)
tan(𝛼 − 𝛽) =
1 − tan 𝛼 . (−tan 𝛽)
𝐭𝐚𝐧 𝜶 − 𝐭𝐚𝐧 𝜷
𝐭𝐚𝐧(𝜶 − 𝜷) =
𝟏 + 𝐭𝐚𝐧 𝜶 . 𝐭𝐚𝐧 𝜷

B. SOAL
1. Tanpa menggunakan tabel trigonometri atau kalkulator, hitunglah nilai eksak dari:
a. sin 15º b. sin 105º c. tan 15º d. tan 105º
Penyelesaian:
a. Ubahlah 15º menjadi pengurangan dua sudut istimewa
sin 15º = sin ( ... - ... )
= sin ... cos ... - cos ... sin ...
= ....... x ....... - ...... x ......
= ...... - .......
b. Ubahlah 105º menjadi penjumlahan dua sudut istimewa
sin 105º = sin (... + ...)
= sin ... cos ... + cos ... sin ...
= ....... x ....... + ...... x ......
= ...... + .......
c. tan 15º = tan (45º - ... )
tan….− tan….
= 1+tan…. x tan…..
1− …. 3
= 1+ …. x3
x …..
3 − ….
= 3+ ….
3 − …. 3− √3
= x (merasionalkan penyebut dengan mengalikan
3+ …. 3− √3

dengan akar sekawan)


………………………….
=
…………………………
…………..
= 6

= ... - ...
d. tan 105º = tan (45º + ...)
tan 45° +tan …
= 1 – tan 45°.tan…
1+⋯
= 1−1 .….
1+⋯ 1+⋯
= 1− x (merasionalkan penyebut)
√3 1+⋯

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 57


………………………….
=
…………………………
…………..
= 6

= ... - ...

4 12
2. Jika α dan β sudut-sudut lancip, dengan sin α = 5 dan sin β = 13hitunglah
a. sin (α - β) b. tan (α + β)
Penyelesaian:
A P

c=5 b=4 q = 12
r = 13

α β
B C Q R
a p

Perhatikan gambar ∆𝐴𝐵𝐶


4
sin α = 5 , maka sisi depan = b = ... dan sisi miring = c = ...
Dengan teorema Phytagoras, tentukan sisi samping = a
a = √𝑐 2 − 𝑏 2 = √…2 − …2 = ..................
𝑎 … 𝑏 …
cos α = 𝑐 = … tan α = 𝑎 = …
Perhatikan gambar ∆𝑃𝑄𝑅
12
sin β = 13, maka sisi depan = q = ... dan sisi miring = r = ...
Dengan teorema Phytagoras, tentukan sisi samping = p
p = √𝑟 2 − 𝑞 2 = √…2 − …2 = ..................
𝑝 … 𝑞 …
cos β = 𝑟 = … tan β = 𝑝 = …
a. sin (α - β) = sin α cos β - cos α sin β
= ..... x ...... - ..... x ......
= ... - ... = ...

tan…. + tan….
b. tan (α + β) =
1− tan…. x tan…..

… …
+
… …
= … …
1− … 𝑥 …

… …
… … … …
= … = … = x = ..............
1− … …
… …

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 58


Lembar Kerja Siswa 3
Topik : Rumus Trigonometri Sudut Ganda
A. Ringkasan Materi
1. Rumus Sinus Sudut Ganda
Perhatikan rumus sin (α + β) = sin α cos β + cos α sin β
sin 2α = sin (α + α)
= sin α cos ... + cos α sin ...
= sin α cos ... + sin ... cos α
= 2 sin α cos α

2. Rumus untuk cos 2α


Perhatikan rumus cos (α + β) = cos α cos β -sin α sin β
cos 2α = cos (α + α)
= cos α cos ... - sin α sin ...
= cos2α - sin2α

Bentuk Lain dari Rumus cos 2α


Berdasarkan identitas trigonometri sin2α + cos2α = 1
sin2α = 1 - ........ dan cos2α = 1 - .....
i. cos 2α = cos2α - sin2α
= cos2α – (1 - .........)
= cos2α – 1 + .........
= 2 cos2α - 1
ii. cos 2α = cos2α - sin2α
= (1 - ...........) – sin2α
= 1 - .......... – sin2α
= 1 – 2 sin2α

3. Rumus untuk tan 2α


tan 𝛼 + tan 𝛽 KESIMPULAN:
tan(𝛼 + 𝛽) =
1 − tan 𝛼 . tan 𝛽 sin 2α = ……………………..
tan 2𝛼 = tan(𝛼 + 𝛼) cos 2α = ............ - ..............
tan… +⋯
= 1 – tan…. tan…. = ............ – 1
2 tan 𝛼 = 1 – .............
tan 2𝛼 =
1 − 𝑡𝑎𝑛2 𝛼
…………
tan 2α =
B. SOAL 1 −⋯………

1. Tanpa menggunakan tabel trigonometri atau kalkulator, hitunglah nilai eksak dari:
a. 2 sin 22, 5ºcos 22, 5º
b. 1 – 2 sin2 15º
2 𝑡𝑎𝑛 30°
c.
1 – 𝑡𝑎𝑛2 30°
Penyelesaian:
a. 2 sin 22, 5ºcos 22, 5º
Perhatikan soal tersebut. Apabila dimisalkan α = 22, 5º, bentuk soal menjadi
2 sin α cos α yang dapat disederhanakan menjadi sin 2α. (Rumus sinus sudut ganda)
Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 59
Jadi, 2 sin 22, 5ºcos 22, 5º = sin ( 2 x ... ) = sin ... = ...
b. 1 – 2 sin2 15º
Perhatikan soal tersebut. Apabila dimisalkan α = 15º, bentuk soal menjadi
1 – 2 sin2α yang dapat disederhanakan menjadi cos 2α. (Rumus cosinus sudut ganda)
Jadi, 1 – 2 sin2 15º = cos ( 2 x ... ) = cos ... = ...
2 tan 30°
c.
1 – tan2 30°
Perhatikan soal tersebut. Apabila dimisalkan α = 30º, bentuk soal menjadi
2 tan α
yang dapat disederhanakan menjadi tan 2α. (Rumus tangen sudut ganda)
1 −tan2 α
2 tan 30°
Jadi, = tan ( ... x ... ) = tan ... = ...
1 – tan2 30°
12
2. Jika α adalah sudut lancip dan sin α = 13. Hitunglah:
a. cos 2α b. sin 2α c. tan 2α
Penyelesaian:
Pada soal hanya diketahui nilai sin α. Soal tersebut dapat diselesaikan dengan
menentukan nilai cosα dan tanα yang belum diketahui dengan bantuan segitiga siku-siku.
sisi depan
Ingat: sin α =
sisi miring
Perhatikan gambar segitiga berikut
12
sin α = 13 , maka sisi depan = y = … dan sisi miring = r = …
Tentukan sisi samping dengan teorema Phytagoras r = 13 y = 12
x = √𝑟 2 − 𝑦 2 = √…2 − …2 = ..................
… …
Diperoleh cos α = 13 dan tan α = …
α
…. 2 …. 2 … … …
a. cos 2α = cos α - sin α = ( ) − ( ) =
2 2
− = x
…. …. … … …
… … …
b. sin 2α = 2 sin α cos α = 2 x x =
… … …
…. … …
2 tan 𝛼 2 𝑥 …. … … … … …
c. tan 2α = = …. 2
= … = … = 𝑥 =
1 − 𝑡𝑎𝑛2 𝛼 1−( ) 1− … …
… … …
….
4
3. Jika α adalah sudut lancip dan cos α = 5. Hitunglah:
a. cos 2α b. sin 2α c. tan 2α
Penyelesaian:
Pada soal hanya diketahui nilai cos α. Soal tersebut dapat diselesaikan dengan
menentukan nilai sinα dan tanα yang belum diketahui dengan bantuan segitiga siku-siku.
sisi samping
Ingat: cos α =
sisi miring
Perhatikan gambar segitiga berikut

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 60

r=5 y=?
4
cos α = 5 , maka sisi samping = x = …
dan sisi miring = r = …
Tentukan sisi samping dengan teorema Phytagoras
y = √𝑟 2 − 𝑥 2 = √…2 − …2 = ..................
… …
Diperoleh sin α = … dan tan α = …
…. 2 …. 2 … … …
a. cos 2α = cos2α - sin2α = ( ) − ( ) = − =
…. …. … … …
… … …
b. sin 2α = 2 sin α cos α = 2 x x =
… … …
…. … …
2 tan 𝛼 2 𝑥 …. … … … … …
c. tan 2α = = …. 2
= … = … = 𝑥 =
1 − 𝑡𝑎𝑛2 𝛼 1 − (….) 1− … …
… … …

Lembar Kerja Siswa 4

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 61


Topik : Rumus Penjumlahan dan Perkalian Trigonometri
A. Ringkasan Materi
1. Rumus untuk cos a . cos b
cos (a + b) = cos a cos b – ........................
cos (a – b) = cos a cos b + ........................ +
cos (a + b) + cos (a – b) = 2 .........................
1
cos a . cos b = 2 (............................................................)
2. Rumus untuk sin a . sin b
cos (a + b) = cos a cos b – ........................
cos (a – b) = cos a cos b + ........................ -
cos (a + b) - cos (a – b) = ............................
1
sin a . sin b = − 2 (..........................................................)
3. Rumus untuk sin a . cos b
sin (a + b) = sin a cos b + ..............................
sin (a – b) = sin a cos b - ............................... +
sin (a + b) + sin (a – b) = ...............................
sin a . cos b = ....................................................................
4. Rumus untuk cos a . sin b
sin (a + b) = sin a cos b + ..............................
sin (a – b) = sin a cos b - ............................... -
sin (a + b) - sin (a – b) = ..............................
cos a . sin b = ...................................................................
Kesimpulan:
cos (a + b) + cos (a – b) = ....................
cos (a + b) - cos (a – b) = ....................
sin (a + b) + sin (a – b) = ....................
sin (a + b) - sin (a – b) = ....................
Dengan mensubstitusikan a + b = p dan a – b = q, serta
a+b=p a+b=p
a–b=q+ a–b=q-
... = ... + ... ... = ... - ...
a = ... b = ...
Maka akan diperoleh rumus untuk mengubah trigonometri bentuk perkalian menjadi
penjumlahan
1) cos (a + b) + cos (a – b) = ........................
cos p + cos q = ....................................................
2) cos (a + b) - cos (a – b) = .........................
cos p - cos q = ....................................................
3) sin (a + b) + sin (a – b) = ..........................
sin p + sin q = ....................................................
4) sin (a + b) - sin (a – b) = ..............................
sin p - sin q = .......................................................

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 62


B. SOAL
(1). Ubahlah 2 cos 40º sin 50º menjadi bentuk penjumlahan atau perkalian kemudian
sederhanakan
Jawab:
1
2 cos 40º sin 50º = 2 . 2 (sin (... + ...) - sin (... – ...))
= sin (....) - sin (.....)
= ... + ...
(2). Hitunglah hasil dari sin 75º cos 15º tanpa menggunakan tabel atau kalkulator
Jawab:
1
sin 75º cos 15º = (sin (... + ...) + sin (... – ...))
2
1
= (sin .... + sin ....)
2
1
= (... + .......)
2
1
= + ..............
2
(3). Hitunglah nilai dari 8 cos 75º sin 165º
1
8 cos 165º cos75º = 8. 2 (cos (... + ...) +cos (... – ...))
= 4 (cos… +cos...)
= 4 (……… + ………..)
= ... + ...
(4). Tanpa menggunakan tabel atau kalkulator hitunglah:
a. cos 75º + cos 15º c. sin 70º + sin 10º
b. sin 72º - sin 108º d. cos 54º – cos 36º
Jawab:
1 1
a. cos 75º + cos 15º = 2 . cos 2 (... + ...) cos 2 (... – ...)
1 1
= 2 . cos 2 (....) . cos 2(....)
= 2 . cos ...... . cos .......
= 2 . .............................
= .....
1 1
b. sin 72º - sin 108º = 2 cos 2 (... + ...) sin 2 (... - ...)
1 1
= 2 cos 2 (.....) sin 2 (.....)
= 2 cos ...... sin .....
= ...........................
= ...
1 1
c. sin 70º + sin 10º = 2 sin 2(... + ...) cos 2(... - ...)
1 1
= 2 sin 2 (…) cos 2 (...)
= 2 sin ... cos ...
= 2 sin 40º . …. = ....... sin 40
1 1
d. cos 54º – cos 36º = -2 sin 2 (… + ... ) sin 2 (... – ...)
1 1
= -2 sin 2 (.....) sin 2 (.....)

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 63


= -2 sin ... sin ...
= -2 x ..... x sin 9º
= ......... sin 9º

KUNCI JAWABAN LKS 1 PELUANG

1. a)
3 x 4 x 3 x 2 x 1 = 72
Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 64
Huruf Huruf Huruf Huruf Huruf
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
Banyak cara menyusun huruf-huruf E, T, I, K, dan A dengan huruf pertama dimulai
dengan huruf vokal = 3 x 4 x 3 x 2 x 1 = 72 cara
b)
2 x 4 x 3 x 2 x 1 = 48
Huruf Huruf Huruf Huruf Huruf
Pertama
Banyak Kedua huruf-huruf
cara menyusun Ketiga E, Keempat Kelima
T, I, K, dan A dengan huruf pertama dimulai
dengan huruf mati = 3 x 4 x 3 x 2 x 1 = 72 cara
2. a)
4 x 5 x 5 x 5 = 500
thousands hundreds tens units
There are 4 x 5 x 5 x 5 = 500 numbers
b)
4 x 4 x 3 x 2 = 96
thousands hundreds tens units
There are 4 x 4 x 3 x 2 = 96 numbers
c)
3 x 5 x 5 x 5 = 375
thousands hundreds tens units
There are 3 x 5 x 5 x 5 = 375 numbers

Kunci Jawaban:
3. a. Angka ratusan dapat dipilih dengan 4 cara
Angka puluhan dapat dipilih dengan 6 cara
Angka satuan dapat dipilih dengan 6 cara
Jadi banyak cara menyusun bilangan ratusan yang lebih dari 200 dan kurang dari 500
ada 4 x 6 x 6 = 144 cara.
b. Angka satuan dapat dipilih dengan 3 cara
Angka puluhan dapat dipilih dengan 5 cara
Angka ratusan dapat dipilih dengan 4 cara
Jadi banyak cara menyusun bilangan tiga angka yang bernilai genap dengan angka-
angka yang berbeda ada 3 x 5 x 4 = 60 cara.
4. a. Banyak cara memilih kapten ada 11 cara. Banyak cara memilih penjaga gawang
ada 11 cara. Jadi, banyak cara yang mungkin untuk memilih kapten dan penjaga
gawang jika boleh merangkap adalah 11 x 11 = 121 cara
b. Banyak cara memilih kapten ada 11 cara. Banyak cara memilih penjaga gawang
ada 10 cara. Jadi, banyak cara yang mungkin untuk memilih kapten dan penjaga
gawang jika tidak boleh merangkap adalah 11 x 10 = 110 cara

KUNCI JAWABAN LKS 2

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 65


7𝑥6𝑥5 7𝑥6𝑥5 4! 7 𝑥 6 𝑥 5 𝑥4! 7!
1. = 𝑥 = =
1𝑥2𝑥3 1 𝑥 2 𝑥 3 4! (1 𝑥 2 𝑥 3) 𝑥4! 3!4.!
2. n = 7 ; r = 3
7! 7 𝑥 6 𝑥 5 𝑥4!
7P3 = 4! = = 210
4!
3. a) n = 4, r = 4
4! 4 𝑥 3 𝑥 2 𝑥1.
4P4 = 0! = = 24
1
4! 4 𝑥 3 𝑥 2 𝑥1.
b) 2 x 4P4 = 2 x 0! = 2 x = 48
1

4! 2! 4 𝑥 3 𝑥 2 𝑥1. 2𝑥1
c) 4P4x 2P2 = 0! 𝑥 = 𝑥 = 48
0! 1 1
5!
1. Hitunglah 2!
2. Tulislah dalam notasi faktorial: 5 x 4 x 3
3. Terdapat 10 buah gambar yang berbeda. Akan disusun 2 buah gambar dalam satu baris.
Berapa banyak cara menyusun 2 gambar tersebut?

Kunci Jawaban
5! 5 𝑥 4 𝑥 3 𝑥 2 𝑥1
1. = = 5 𝑥 4 𝑥3 = 60
2! 2 𝑥1
2 𝑥1 5 𝑥 4 𝑥 3 𝑥 2 𝑥1 5!
2. 5 x 4 x 3 = 5 x 4 x 3 x 2 𝑥1 = =
2 𝑥1 2!
10! 10 𝑥 9 𝑥 8!
3. 10P2 = (10−2!) = = 90
8!

Kunci Jawaban LKS 3

Kunci Jawaban LKS 4


10! 10! 10 𝑥 9 𝑥 8!
1. 10C2 = 2! (10−2) ! = 2 !8 ! = = 45
2 𝑥 1 𝑥 8!
2. Ganda putra berarti memilih 2 orang dari 8 orang pemain putra
8! 8! 8 𝑥 7 𝑥 6!
8C2 = 2! (8 −2) ! = 2 !6 ! = 2 𝑥 1 𝑥 6! = 28
Ganda putri berarti memilih 2 orang dari 6 orang pemain putri
6! 6! 6 𝑥 5 𝑥 4!
6C2 = 2! (6−2) ! = 2! 4! = 2 𝑥 1 𝑥 4! = 15
Ganda campuran berarti memilih 1 orang dari 8 orang pemain putra dan 1 orang dari 6
orang pemain putri.
8! 6! 8 𝑥 7! 6 𝑥 5!
8C1 x 6C1= 1! (8 −1) ! x 1! (6 −1) ! = 𝑥 1𝑥 5! = 8 x 6 = 48
1 𝑥 7!
3. Cara mengambil 2 bola merah adalah 5C2 dan cara mengambil 2 bola hijau adalah 4C2.
Cara mengambil 2 bola merah atau 2 bola hijau adalah penjumlahan kedua cara yaitu:
5! 4! 5 𝑥 4 𝑥 3! 4 𝑥 3 𝑥 2!
5C2+ 4C2= + 2! (4 −2) ! = 𝑥 = 10 + 6 = 16
2! (5 −2) ! 2!3! 2!2!
4. Karena setiap orang berhak dipilih, maka akan dipilih 3 pria dari 6 pria dan 2 wanita dari
5 wanita.
6! 5! 6 𝑥 5 𝑥 4 𝑥 3! 5 𝑥 4 𝑥 3!
6C3 x 5C2 = x 2! 3! = 3 𝑥 2 𝑥 1 𝑥 3! 𝑥 = 20 x 10 = 200
3! 3! 2!3!

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 66


Karena seorang wanita sudah pasti dipilih, maka akan dipilih 3 pria dari 6 pria dan 1
wanita dari 4 wanita.
6! 4! 6 𝑥 5 𝑥 4 𝑥 3! 4 𝑥 3!
6C3 x 4C1 = x 1!3! = 3 𝑥 2 𝑥 1 𝑥 3! 𝑥 1 𝑥 3! = 20 x 4 = 80
3! 3!
Karena 2 pria sakit dan tidak dapat dipilih, maka akan dipilih 3 pria dari 4 pria dan 2
wanita dari 5 wanita.
4! 5! 4 𝑥3! 5 𝑥 4 𝑥 3!
4C3 x 5C2 = 3! 1! x 2! 3! = 3! 𝑥 1 𝑥 = 4 x 10 = 40
2!3!

10! 10! 10 𝑥 9 𝑥 8! 90
5. 10C2 = 2! (10−2) ! = 2 ! 8 ! = = = 45
2 𝑥 1 𝑥 8! 2
10! 10! 10 𝑥 9 𝑥 8 𝑥 7! 720
b. 10C3 = 3! (10−3) ! = 3 ! 7 ! = = = 120
3 𝑥 2 𝑥 1 𝑥 7! 6

Kunci LKS 5
a. (x + y )6= ∑6𝑟=0 6𝐶𝑟 𝑥 6−𝑟 𝑦 𝑟
= 6C0 x6 y0 + 6C1 x5 y1 + 6C2 x4 y2 + 6C3 x3 y3+6C4 x2 y4 + 6C5 x1 y5 + 6C6 x0
y6
= x6 + 6x5y + 15x4y2+ 20 x3y3 + 15 x2 y4 + 6 x y5 + y6
b.(x - 2y)3 = ∑3𝑟=0 3𝐶𝑟 𝑥 3−𝑟 (−2𝑦)𝑟
= 3C0 x3 (-2y)0 + 3C1 x2 (-2y)1 + 3C2 x1 (-2y)2 + 3C3 x0 (-2y)3
= x3 + 3x2(-2y) + 3 x (4y2)+ 1. (-8y3)
= x3- 6x2 y + 12xy2 - 8y3
c. (x + 3y)5 = ∑5𝑟=0 5𝐶𝑟 𝑥 5−𝑟 (3𝑦)𝑟
= 5C0 x5(3y)0 + 5C1 x4(3y)1 + 5C2 x3(3y)2 + 5C3 x2(3y)3 + 5C4 x1(3y)4 + 5C5
x0(3y)5
= x5 + 5 x4(3y) + 10 x3(9y2) + 10 x2(27y3) + 5 x (81y4) + 243y5
= x5 + 15x4y + 90 x3y2 + 270 x2y3 + 405xy4 + 243y5

Kunci LKS 6
1. a) Ruang sampel
1 2 3 4 5 6
1 (1, 1) (1, 2) (1, 3) (1, 4) (1, 5) (1, 6)
2 (2, 1) (2, 2) (2, 3) (2, 4) (2, 5) (2, 6)
3 (3, 1) (3, 2) (3, 3) (3, 4) (3, 5) (3, 6)
4 (4, 1) (4, 2) (4, 3) (4, 4) (4, 5) (4, 6)
5 (5, 1) (5, 2) (5, 3) (5, 4) (5, 5) (5, 6)
6 (6, 1) (6, 2) (6, 3) (6, 4) (6, 5) (6, 6)
Banyak titik sampel : n(S) = 36
b) A = {(1, 1) , (2, 2) , (3, 3), (4, 4), (5, 5), (6, 6)} n(A) = 6
B = {(4, 6), (5, 5), (6, 4)} n(B) = 3
𝑛(𝐴) 6 1 𝑛(𝐵) 3 1
c) P(A) = 𝑛(𝑆) = = P(B) = 𝑛(𝑆) = =
36 6 36 12
2. a) Dadu

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 67


1 2 3 4 5 6
Uang A (A, 1) (A, 2) (A, 3) (A, 4) (A, 5) (A, 6)
logam G (G, 1) (G, 2) (G, 3) (G, 4) (G, 5) (G, 6)
n(S) = 12
b) D = {(A, 2), (A, 3), (A, 5)} n(D) = 3
3 1
P(D) = 12 = 4
3. a) A AAA
A G AAG
A A
G AGA
G AGG
A GAA
A G GAG
G A GGA
G
G GGG

S= {AAA, AAG, AGA, AGG, GAA, GAG, GGA, GGG}


n(S) = 8
b) E = {AAG, AGA, GAA} n(E) = 3
𝑛(𝐸) 3
P(E) = 𝑛(𝑆) = 8
10! 10 𝑥 9 𝑥 8 𝑥 7! 720
4. a) n(S) = 10C3 = 3! = = = 120
7! 3 𝑥 2 𝑥 1 𝑥 7! 6
6! 4! 6 𝑥 5 𝑥 4! 4 𝑥 3! 30 4
b) n(A) = 6C2x 4C1= 𝑥 = x = 𝑥 = 60
2! 4! 1! 3! 2 𝑥 1 𝑥 4! 1 𝑥 3! 2 1
𝑛(𝐴) 60 1
P(A) = 𝑛(𝑆) = =
120 2

Kunci LKS 7
1. A adalah kejadian munculnya jumlah kedua mata dadu sama dengan 5
A = {(1, 4), (2, 3), (3, 2), (4, 1)} n(A) = 4 n(S) = 36
𝑛(𝐴) 4 1 1
𝑃(𝐴) = = = Fh = n x P(A) = 72 x =8
𝑛(𝑆) 36 9 9
Jadi, frekuensi harapan munculnya jumlah kedua mata dadu sama dengan 5 adalah 8
2. a. Misal A adalah kejadian munculnya paling sedikit satu gambar
A = {AA, AG, GA} n(A) = 3
S = {AA, AG, GA, GG} n(S) = 4
𝑛(𝐴) 3
𝑃(𝐴) = =
𝑛(𝑆) 4
b. Karena A adalah kejadian munculnya paling sedikit satu gambar, maka A’
adalah kejadian munculnya tidak ada gambar
3 1
P(A’) = 1 – P(A) = 1 - 4 = ..4
10! 10! 10 𝑥 9 𝑥 8 𝑥 7!
3. n(S) = 10C3 = 3! (10−3) ! = 3!7! = = 120
3 𝑥 2 𝑥 1 𝑥 7!
a. A adalah kejadian terambil bola putih semua

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 68


6! 6! 6 𝑥 5 𝑥 4 𝑥 3!
n(A) = 6C3 = 3! (6−3) ! = 3 !3 ! = 3 𝑥 2 𝑥 1 𝑥 3! = 20
𝑛(𝐴) 20 1
(𝐴) = = =
𝑛(𝑆) 120 6
b. A’ adalah kejadian terambil ketiganya bukan bola putih.
1 5
P(A’) = 1 – P(A) = 1 - 6 = 6

Kunci LKS 8
13 1
1. A = kejadian terambil kartu hati n(A) = 13 P(A) = 52 = 4
4 1
B = kejadian terambil kartu As n(B) = 4 P(B) = 52 = 13
1
n(A∩B) = 1 n(S) = 52 P(A ∩ B) = 52
1 1 1 16 4
P(A∪B) = P(A) + P(B) - P(A ∩ B) = 4 + 13 − 52 = =
52 13
2. A = kejadian muncul jumlah kedua dadu sama dengan 6
= {(1, 5), (2, 4), (3, 3), (4, 2), (5, 1)}
B = kejadian muncul jumlah kedua dadu sama dengan 9
= {(3, 6), (4, 5), (5, 4), (6, 3)}
A∩B = { } maka A dan B dua kejadian saling lepas
n(A) = 5 n(B) = 4 n(S) = 36
5 4
P(A) = P(B) =
36 36
5 4 9 1
P(A∪B) = P(A) + P(B) = 36 + 36 = =
36 4
3. A = kejadian terambil kelereng merah n(A) = 7
B = kejadian terambil kelereng hijau n(B) = 5
C = kejadian terambil kelereng biru n(C) = 4 n(S) = 16
7 5
P(A) = 16 P(B) = 16
7 5 12 3
P(A∪B) = P(A) + P(B) = 16 + 16 = =
16 4
4. A = siswa suka belajar komputer
B = siswa suka belajar bahasa Inggris
n(A) = 30 n(B) = 30 n(A∩B) = 20 n(S) = 100
30 3 30 3 20 1
P(A) = 100 = 10 P(B) = 100 = 10 P(A ∩ B) = 100 = 5
3 3 1 4 2
P(A∪B) = P(A) + P(B) - P(A ∩ B) = 10 + 10 − 5 = =
10 5
5. A = kejadian terambil bola kuning n(A) = 12
B = kejadian terambil bola hijau n(B) = 4
C = kejadian terambil bola biru n(C) = 8
12 1 4 1
n(S) = 24 P(A) = 24 = P(B) = 24 =
2 6
1 1 8 2
P(A∪B) = P(A) + P(B) = 2 + 6 = =
12 3
6. A = kejadian muncul jumlah kedua dadu sama dengan 4

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 69


= {(1, 3), (2, 2), (3, 1)}
B = kejadian muncul jumlah kedua dadu sama dengan 7
= {(1,6), (2, 5), (3, 4), (4, 3), (5, 2), (6, 1)}
A∩B = { } maka A dan B dua kejadian saling lepas
n(A) = 3 n(B) = 6 n(S) = 36
3 1 6 1
P(A) = 36 = 12 P(B) = 36 = 6
1 1 3 1
P(A∪B) = P(A) + P(B) = 12 + 6 = =
12 4
7. a. Peluang kota A dan B kebanjiran
5 4 20
P(A ∩ B) = P(A) x P(B) = 7 x 9 = 63
b. Peluang kota A dan B kebanjiran
5 7 1
P(A ∩C) = P(A) x P(C) = 7 x 10 = 2
c. Peluang kota B dan C kebanjiran
4 7 28
P(B∩C) = P(B) x P(C) = 9 x 10 = 90
8. A = kejadian munculnya angka 1 pada dadu kedua
= {(1, 1), (2, 1), (3, 1), (4, 1), (5, 1), (6, 1)} n (A) = 6
B = kejadian munculnya jumlah kedua dadu kurang dari 4
= {(1, 1), (2,1), (1, 2)} n (B) = 3
A ∩ B = {(1, 1), (2,1)} n(A ∩ B) = 2
6 1 3 1 2 1
P(A) = 36 = P(B) = 36 = P(A ∩ B) = 36 =
6 12 18
1
𝑃(𝐴∩𝐵) 18 1 12 2
𝑃(𝐴|𝐵) = = 1 = x =
𝑃(𝐵) 18 1 3
12
9. a. Pengambilan I: Pengambilan II:
n(S1) = 8 n(S2) = 7
A1 = kejadian terambil bola hitam A2 = kejadian terambil bola hitam
n(A1) = 5 n(𝐴2 |𝐴1) = 4
5 4
P(A1) = 8 P(𝐴2 |𝐴1 ) = 7
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐴2 )
𝑃(𝐴2 |𝐴1 ) =
𝑃(𝐴1 )
Peluang terambil permen strawberry pada pengambilan pertama dan kedua adalah
5 4 20
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐴2 ) = 𝑃(𝐴1 ) x 𝑃(𝐴2 |𝐴1 ) = 8 x 7 = 56
b. Pengambilan I: Pengambilan II:
n(S1) = 8 n(S2) = 7
A1 = kejadian terambil bola hitam B = kejadian terambil bola putih
n(A1) = 5 n(𝐵|𝐴1) = 3
5 3
P(A1) = 8 P(𝐵|𝐴1 ) = 7
𝑃(𝐵 ∩ 𝐴1 )
𝑃(𝐵|𝐴1 ) =
𝑃(𝐴1 )
Peluang terambil permen strawberry pada pengambilan pertama dan kedua adalah
5 3 15
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐵) = 𝑃(𝐴1 ) x 𝑃(𝐵|𝐴1 ) = 8 x 7 = 56

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 70


Latihan:
5
1. Peluang kota A kebanjiran adalah P(A) = 7
4
Peluang kota B kebanjiran adalah P(B) = 9
7
Peluang kota C kebanjiran adalah P(C) = 10
Tentukan peluang dari: a. kota A dan B kebanjiran
b. kota A dan C kebanjiran
c. kota B dan C kebanjiran
2. Dua buah dadu dilempar bersamaan sebanyak satu kali. Hitunglah peluang kejadian
munculnya angka 1 pada dadu kedua dengan syarat kejadian munculnya jumlah kedua
dadu kurang dari 4 terjadi lebih dulu.
3. Sebuah kota berisi 5 bola hitam dan 3 bola putih. Dari dalam kotak akan diambil 1 bola
secara berurutan sebanyak dua kali. Setelah bola pertama diambil, bola itu tidak
dikembalikan. Hitunglah peluang kejadian:
a. bola hitam pada pengambilan pertama dan kedua
b. bola hitam pada pengambilan pertama dan bola putih pada pengambilan kedua

Kunci LKS 9
Kunci Jawaban:
1. A = kejadian munculnya mata dadu sama dengan 12 = {(6, 6)}
𝑛(𝐴) 1
n(A) = 1 n(S) = 36 𝑃(𝐴) = =
𝑛(𝑆) 36
A’ = kejadian munculnya mata dadu tidak sama dengan 12
1 35
P(A’) = 1 – P(A) = 1 - 36 = 36
7! 7! 7 𝑥 6 𝑥 5!
2. n(S) = 7C2 = 2! (7−2) ! = 2!5! = 2 𝑥 1 𝑥 5! = 21
A = kejadian terambil bola putih semua
4! 4! 4 𝑥 3 𝑥 2!
n(A) = 4C2 = 2! (4−2) ! = 2!2! = 2 𝑥 1 𝑥 2! = 6
𝑛(𝐴) 6 2
𝑃(𝐴) = = =
𝑛(𝑆) 21 7
A’ = kejadian terambil kedua-duanya bukan bola putih.
2 5
P(A’) = 1 – P(A) = 1 - 7 = 7
3. A = kejadian munculnya angka 3 pada dadu pertama
= {(3, 1), (3, 2), (3, 3), (3, 4), (3, 5), (3, 6)} n (A) = 6
B = kejadian munculnya angka genap pada dadu kedua
= {(1, 2), (1, 4), (1, 6), (2, 2), (2, 4), (2, 6), (3, 2), (3, 4), (3, 6), (4, 2), (4, 4),
(4, 6), (5, 2), (5, 4), (5, 6), (6, 2), (6, 4), (6, 6)} n (B) = 18
Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 71
6 1 18 1
P(A) = 36 = P(B) = 36 =
6 2
1 1 1
P(A ∩ B) = P(A) x P(B) = 6 𝑥 = 12
2
Cara lain:
A ∩ B = {(3, 2), (3, 4), (3, 6)} n(A ∩ B) = 3
𝑛(𝐴∩𝐵) 3 1
P(A ∩ B) = = = 12
𝑛(𝑆) 36
1. n(S) = 60 n(A) = 30 n(B) = 25 n(A ∩ B) = 10
30 1 25 5 10 1
P(A) = 60 = 2 P(B) = 60 = 12 P(A ∩ B) = 60 = 6
1 5 1 9 3
P(A∪B) = P(A) + P(B) - P(A ∩ B) = 2 + 12 − 6 = =
12 4
3 1
P(A∪B)’ = 1 - 4 = 4
Cara lain:
S
A B
20 10 15

15

𝑛(𝐴∪𝐵)′ 15 1
P(A∪B)’ = = =4
𝑛(𝑆) 60
2. Misalkan n(A ∩ B ) = x
S
A B
25 - x x 23 - x

(25 - x) + x + (23 – x) +7 7 = 50
55 – x = 50
x=5
n(A ∩ B ) = 5
𝑛(𝐴∩𝐵) 5 1
P(A ∩ B) = = = 10
𝑛(𝑆) 50
3. a. Pengambilan I: Pengambilan II:
n(S1) = 30 n(S2) = 29
A1 = kejadian terambil kelereng merah A2 = kejadian terambil kelereng merah
n(A1) = 18 n(𝐴2 |𝐴1) = 17
18 3 17
P(A1) = 30 = P(𝐴2 |𝐴1 ) = 29
5
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐴2 )
𝑃(𝐴2 |𝐴1 ) =
𝑃(𝐴1 )
Peluang terambil kelereng merah pada pengambilan pertama dan kedua adalah
3 17 51
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐴2 ) = 𝑃(𝐴1 ) x 𝑃(𝐴2 |𝐴1 ) = 5 x 29 = 145
b. Pengambilan I: Pengambilan II:
n(S1) = 30 n(S2) = 29
A1 = kejadian terambil kelereng merah B = kejadian terambil kelereng biru
n(A1) = 18 n(𝐵|𝐴1) = 12

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 72


18 3 12
P(A1) = = P(𝐵|𝐴1 ) = 29
30 5
𝑃(𝐵 ∩ 𝐴1 )
𝑃(𝐵|𝐴1 ) =
𝑃(𝐴1 )
Peluang terambil permen strawberry pada pengambilan pertama dan kedua adalah
3 12 36
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐵) = 𝑃(𝐴1 ) x 𝑃(𝐵|𝐴1 ) = 5 x 29 = 145

Lampiran 6 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus 1

Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa


Topik : Rumus Cosinus Jumlah dan Selisih Sudut
Kelas/semester : XI IPA 2 / I
Siklus?pertemuan :1/1

1. Tanpa menggunakan tabel trigonometri atau kalkulator, hitunglah nilai eksak dari:
a. cos 62º cos 32º + sin 62º sin 32º
b. cos 21º cos 9º - sin 21º sin 9º
Penyelesaian:
1
a. cos 62º cos 32º + sin 62º sin 32º = cos (62º - 32º) = cos 30º = 2 √3
1
b. cos 21º cos 9º - sin 21º sin 9º = cos (21º + 9º) = cos 30º = 2 √3
2. Tanpa menggunakan tabel trigonometri atau kalkulator, hitunglah nilai eksak dari:
a. cos 15º b. cos 75º
Penyelesaian:
a. Ubahlah 15º menjadi pengurangan dua sudut istimewa
cos 15º = cos ( 45º - 30º )
= cos 45º cos 30º + sin 45º sin 30º
1 1 1 1
= 2 √2 x 2 √3 + 2 √2x 2
1 1
= 4 √6 + 4 √2
Cara lain:
cos 15º = cos ( 60º - 45º )
= cos 60º cos 45º + sin 60º sin 45º
1 1 1 1
= 2 x 2 √2 + 2 √3x 2 √2
1 1
= 4 √2 + 4 √6

b. Ubahlah 75º menjadi penjumlahan dua sudut istimewa


cos 75º = cos ( 30º + 45º )
= cos 30º cos 45º + sin 30º sin 45º

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 73


1 1 1 1
= 2 √3 x 2 √2 + 2x 2 √2
1 1
= 4 √6 + 4 √2

4 12
3. Jika α dan β sudut-sudut lancip, dengan sin α = 5 dan sin β = 13hitunglah
a. cos (α + β) b. cos (α - β)
Penyelesaian:
A P

c=5 b=4 r = 13 q = 12

α β
B a C Q p R

Perhatikan gambar ∆𝐴𝐵𝐶


4
sin α = 5 , maka sisi depan = b = 4 dan sisi miring = c = 5
Dengan teorema Phytagoras, tentukan sisi samping = a
a = √𝑐 2 − 𝑏 2 = √52 − 42 = √25 − 16 = √9 = 3
𝑎 3
cos α = 𝑐 = 5
Perhatikan gambar ∆𝑃𝑄𝑅
12
sin β = 13, maka sisi depan = q = 12 dan sisi miring = r = 13
Dengan teorema Phytagoras, tentukan sisi samping = p
p = √𝑟 2 − 𝑞 2 = √132 − 122 = √169 − 144 = √25 = 5
𝑝 5
cos β = 𝑟 = 13

a. cos (α + β) = cos α cos β - sin α sin β


3 5 4 12
= 5 x 13 - 5 x 13
15 48 −33
= 65 - 65 = 65
b. cos (α - β) = cos α cos β + sin α sin β
3 5 4 12
= 5 x 13 + 5 x 13
15 48 63
= 65 + 65 = 65

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 74


Lampiran 6 (Lanjutan)

Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa


Topik : Rumus Sinus dan Tangen Jumlah dan Selisih Sudut
Kelas/semester : XI IPA 2 / I
Siklus/ pertemuan :1/2

1. Tanpa menggunakan tabel trigonometri atau kalkulator, hitunglah nilai eksak dari:
a. sin 75º b. tan 15º
Penyelesaian:
a. Ubahlah 75º menjadi penjumlahan dua sudut istimewa
sin 75º = sin (30º + 45º)
= sin 30º cos 45º + cos 30º sin 45º
1 1 1 1
= 2 x 2 √2 + 2 √3 x 2 √2
1 1
= 4 √2 + 4 √6
b. tan 15º = tan (45º - 30º )
tan 45°− tan 30°
= 1+tan 45° x tan 30°
1
1− √3 3
3
= 1 x3
1+ 1 x √3
3

3 − √3
=
3+ √3

3 − √3 3− √3
= x
3+ √3 3− √3

9−6√3+ 3
= 9−3
12−6√3
= 6

= 2 - √3
4 12
2. Jika α dan β sudut-sudut lancip, dengan sin α = 5 dan sin β = 13hitunglah
a. sin (α - β) b. tan (α + β)
Penyelesaian:

A P

c=5 b=4 q = 12
r = 13

Created by αMukhlisah Zulfa Nadiya β 75


B C Q R
a p
Perhatikan gambar ∆𝐴𝐵𝐶
4
sin α = 5 , maka sisi depan = b = 4 dan sisi miring = c = 5
Dengan teorema Phytagoras, tentukan sisi samping = a
a = √𝑐 2 − 𝑏 2 = √52 − 42 = 3
𝑎 3 𝑏 4
cos α = 𝑐 = 5 tan α = 𝑎 = 3
Perhatikan gambar ∆𝑃𝑄𝑅
12
sin β = , maka sisi depan = q = 12 dan sisi miring = r = 13
13
Dengan teorema Phytagoras, tentukan sisi samping = p
p = √𝑟 2 − 𝑞 2 = √132 − 122 = 5
𝑝 5 𝑞 12
cos β = 𝑟 = 13 tan β = 𝑝 = 5
a. sin (α - β) = sin α cos β - cos α sin β
4 5 3 12
= 5 x 13 - 5 x 13
20 36 −16
= 65 - 65 = 65

tan 𝛼 +tan 𝛽
b. tan (α + β) =
1 − tan 𝛼.tan 𝛽

4 12
3
+ 5
= 4 12
1− 3 𝑥 5

20+36 56
15 15 56 15 56
= 48 = −33 = x =
1− 15 −33 −33
15 15

SOAL EVALUASI SIKLUS I


1. Jabarkanlah tiap bentuk berikut ini:
a. cos (2p + 3q) c. sin (x + 2y) e. tan (A + 2B)
b. cos (3p – 2q) d. sin (2x- y) f. tan (2A – B)
2. Dengan menggunakan rumus trigonometri jumlah atau selisih sudut, hitunglah:
a. cos135º b. sin 15º c. tan 75º
5 3
3. Jika sin a = 13dan cos b = 5, serta a dan b sudut lancip, tentukanlah:

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 76


a. cos (a – b) b. sin (a + b) c. tan (a – b)
KUNCI JAWABAN EVALUASI SIKLUS I
No Penyelesaian Skor
1. a cos (2p + 3q) = cos 2p . cos 3q – sin 2p . sin 3q 2
1. b cos (3p – 2q) = cos 3p . cos 2q + sin 3p . sin 2q 2
1. c sin (x + 2y) = sin x . cos 2y + cos x . sin 2y 2
1. d sin (2x – y) = sin 2x . cos y – cos 2x . sin y 2
tan 𝐴 +2𝐵 2
1. e tan (A + 2B) = 1 –tan 𝐴.tan 2𝐵𝑏
tan 2𝐴−tan 𝐵 2
1. f tan (2A – B) = 1+ tan 2𝐴.tan 𝐵
cos 135º = cos ( 90º + 45º ) 1
= cos 90º cos 45º - sin 90º sin 45º 1
1 1 1
= 0 x 2 √2 - 1 x 2 √2
2. a
1
= 0 - 2 √2 1
1
= - 2 √2 1
sin 15º = sin (45º - 30º ) 1
= sin 45º cos 30º - cos 45º sin 30º 1
1 1 1 1 1
= 2 √2 x 2 √3 - 2 √2 x 2
1 1
= 4 √6 - 4 √2 1
2. b atau
sin 15º = sin (60º - 45º ) 1
= sin 60º cos 45º - cos 60º sin 45º 1
1 1 1 1
= √3 x √2 - x √2 1
2 2 2 2
1 1
= 4 √6 - 4 √2 1
tan 75º = tan ( 45º + 30º ) 1
tan 45°+ tan 30° 1
= 1−tan 45° x tan 30°
1
1+ √3 3
= 3
1 x3 1
1− 1 x √3
3
3+ √3
= 1
3−√3
2. c 3+ √3 3+ √3
= x 3+ 1
3−√3 √3
9+6√3+ 3
= 1
9−3
12+6√3 1
= 6
= 2 + √3 1
3 5
sin a = 13

12
cos a = 13
13 5
5 5
tan a = 12
a
12

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 77


3
cos b = 5
4
sin b = 5 5
5
4 4
tan b = 3
b
3
3. a cos (a – b) = cos a cos b + sin a sin b 1
12 3 5 4 1
=13 . 5 + 13 . 5
36 20
= 65 + 65 1
56
= 65 1
3. b sin (a + b) = sin a cos b + cos a sin b 1
5 3 12 4 1
= 13 . 5 + 13 . 5
15 48
= 65 + 65 1
63
= 65 1
3. c tan 𝑎−tan 𝑏 1
tan (a – b) = 1+ tan 𝑎.tan 𝑏
5 4

= 12 3
5 4
1
1+ .
12 3
5−16

= 12 1
20
1+
36
−11
12
1
= 56
36
−11 36 1
= x 56
12
−33
= 1
56
Jumlah skor 53
53 100
Nilai maksimal = 53x 100

Kunci Jawaban LKS


Topik : Rumus Trigonometri Sudut Ganda
Kelas/semester : XI IPA 2 / I

1. Tanpa menggunakan tabel trigonometri atau kalkulator, hitunglah nilai eksak dari:
a. 2 sin 22, 5º cos 22, 5º b. 1 – 2 sin2 15º
2 𝑡𝑎𝑛 22,5°
c.
1 – 𝑡𝑎𝑛2 22,5°
Penyelesaian:
1
a. 2 sin 22, 5ºcos 22, 5º= sin (2 x 22, 5º) = sin 45º = 2 √2
1
b. 1 – 2 sin2 15º = cos (2 x 15º) = cos 30º = 2 √3
2 𝑡𝑎𝑛 22,5°
c. = tan (2 x 22,5º) = tan 45º = 1
1 – 𝑡𝑎𝑛2 22,5°
Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 78
12
2. Jika α adalah sudut lancip dan sin α = 13. Hitunglah:
a. cos 2α b. sin 2α c. tan 2α
Penyelesaian:
Pada soal hanya diketahui nilai sin α. Soal tersebut dapat diselesaikan dengan
menentukan nilai cosα dan tanα yang belum diketahui dengan bantuan segitiga siku-siku.
sisi depan
Ingat: sin α =
sisi miring
Perhatikan gambar segitiga berikut

r = 13 y = 12

α
x

12
sin α = 13 , maka sisi depan = y = 12 dan sisi miring = r = 13
Tentukan sisi samping dengan teorema Phytagoras
x = √𝑟 2 − 𝑦 2 = √132 − 122 = √169 − 144 = √25 = 5
5 12
Diperoleh cos α = 13 dan tan α = 5
5 2 12 2 25 144 −119
a. cos 2α = cos2α - sin2α = ( ) − ( ) = − =
13 13 169 169 169
12 5 120
b. sin 2α = 2 sin α cos α = 2 x x =
13 13 169
12
2 tan 𝛼 2𝑥 5
c. tan 2α = = 12 2
1 − 𝑡𝑎𝑛2 𝛼 1−(5)

24 24
5 5 24 25 120
= 144 = −119 = 𝑥 =−
119
1− 25 5 −119
25
4
3. Jika α adalah sudut lancip dan cos α = 5. Hitunglah:
a. cos 2α b. sin 2α c. tan 2α
Penyelesaian:
Pada soal hanya diketahui nilai cos α. Soal tersebut dapat diselesaikan dengan
menentukan nilai sinα dan tanα yang belum diketahui dengan bantuan segitiga siku-siku.
sisi samping
Ingat: cos α =
sisi miring

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 79


r=5 y=?
Perhatikan gambar segitiga berikut
4
cos α = 5 , maka sisi samping = x = 4
dan sisi miring = r = 5
Tentukan sisi samping dengan teorema Phytagoras
y = √𝑟 2 − 𝑥 2 = √52 − 42 = √25 − 16 = √9 = 3
3 3
Diperoleh sin α = 5 dan tan α = 4
4 2 3 2 16 9 7
a. cos 2α = cos2α - sin2α = ( ) − ( ) = − =
5 5 25 25 25
3 4 24
b. sin 2α = 2 sin α cos α = 2 x x =
5 5 25
3 3 3
2 tan 𝛼 2𝑥4 2 2 3 16 24
c. tan 2α = = 3 2
= 9 = 7 = 𝑥 =
1 − 𝑡𝑎𝑛2 𝛼 1 − (4) 1− 16 2 7 7
16

SOAL EVALUASI SIKLUS II

1. Tanpa menggunakan kalkulator atau tabel trigonometri hitunglah nilai eksak dari dengan
rumus trigonometri sudut ganda:
a. 2 sin 22,5º cos 22,5º
b. cos245° – sin245°
2 tan 15°
c. 1 –tan2 15°
5
2. Diketahui α adalah sudut lancip dan tan α = 12. Hitunglah nilai dari tan 2α
4
3. Diketahui α adalah sudut lancip dan sin α = 5. Hitunglah nilai dari:
a. sin 2α b. cos 2α c. tan 2α

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 80


KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS II
No Penyelesaian Skor
2 sin 22,5º cos 22,5º = sin (2 x 22,5)º 1
1. a = sin 45º 1
1
= 2 √2 1
cos2 45º – sin2 45º = cos (2 x 45º) 1
1. b = cos 90º 1
=0 1
2 tan 15° 1
= tan (2 x 15º)
1 –tan2 15° 1
1. c = tan 30º
1
= 3 √3 1
5
tan α = 12
2 tan 𝛼 1
tan 2α = 1 −𝑡𝑎𝑛2 𝛼
5
2𝑥
12
1
= 5 2
1 −( )
12
5
6
1
2 = 25
1−
144
5

= 6 1
119
144

5 144
= 6 𝑥 119 1
120
= 119 1
4
sin α = 5

r=5 y=4
1

3 α
x
x = √𝑟 2 − 𝑦 2 = √52 − 42 = 3 1

3 4 2
Diperoleh cos α = 5 dan tan α = 3
sin 2α = 2 sin α cos α 1
4 3
=2x x5 1
3. a 5
24
= 25 1
cos 2α = cos2α - sin2α 1
3. b 3 2 4 2
= (5) − (5) 1

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 81


9 16 1
= 25 − 25
−7 1
= 25
2 tan 𝛼 1
tan 2α = 1 −𝑡𝑎𝑛2 𝛼
4
2𝑥
3
= 4 2 1
1 −( )
3
8
3
= 16
1
1−
9
3. c
8
3
= −7
9 1
8 9
= 3 𝑥 −7 1
24
=− 1
7

Jumlah 32
32
Nilai maksimal =
32
x 100 100

1. Jabarkan bentuk berikut ini menggunakan rumus trigonometri sudut ganda:


a. sin 2A b. cos 2R c. tan 2P
2. Tanpa menggunakan tabel atau kalkulator, hitung dan sederhanakan bentuk-bentuk
trigonometri di bawah ini.
2 tan 22,5°
a. 2 sin 15º cos 15º c. 1 −tan222,5°
b. cos2 22, 5º - sin2 22, 5º
3
3. Diketahui nilai sin α = 5 dan α adalah sudut lancip. Hitunglah nilai sin 2α
Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran:
No Penyelesaian Skor
1. a sin 2A = 2 sin A cos A 1
1. b cos 2R = cos2 R - sin2R 1
atau cos 2R = 2cos2 R - 1
atau cos 2R = 1 - 2sin2R
1. c 2 tan P 1
tan 2P =
1 −tan2 P
2. a 2 sin 15º cos 15º = sin (2 x 15º) 1
= sin 30º
1 1
=
2

1
2. b cos2 22, 5º - sin2 22, 5º = cos (2 x 22,5º) 1
= cos 45º
1 1
= √2
2

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 82


2. c 2 tan 22,5° 1
= tan (2 x 22,5º) 1
1 −tan2 22,5°
1
= tan 45º
=1
3 3
sin α = , maka
5
4 2
cos α =
5 5 3
1
sin 2α = 2 sin α cos α 4 1
3 4
=2x x 1
5 5
24
=
25
Jumlah 17
17
Nilai Maksimal = x 100 100
17

Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 83

Anda mungkin juga menyukai