KLS X11
NAMA : ……………………………………
KELAS : ……………………………………
SELAMAT BELAJAR!
Jumlah
Jumlah
b. Diagram Garis
Perhatikan tabel yang telah kalian buat. Berdasarkan data pada tabel tersebut,
gambarkan diagram garisnya!
Frekuensi
7
35 7 × 360° = ⋯
40
Jumlah 40
Jumlah 40
Jumlah 40
12
10
0
118,5 127,5 136,5 145,5 154,5 163,5 172,5 181,5
∑𝑋 … + … + …+ …
𝑥̅ = = = ........
𝑛 …
∑𝑋 … + … + …+ … + …
𝑥̅ = = = ........
𝑛 …
∑𝑋 … + …+ …+ … + … + …
𝑥̅ = = = ........
𝑛 …
Kesimpulan:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑑𝑎𝑡𝑎
Nilai rata – rata = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑎𝑡𝑎
Jumlah
Menentukan mean data tunggal yang memiliki frekuensi
x f F.x
Jumlah
Kesimpulan:
Jika ukuran data n ganjil, maka mediannya adalah nilai datum yang di tengah
yaitu datum ke …………..
(… + … )
Me = datum ke 2
Jika ukuran data n genap, maka mediannya adalah nilai rataan dari datum ke
….. dan ke …………..
Kesimpulan:
Jadi nilai modus adalah nilai yang ................................................
xmin Q1 Q2 Q3 xmax
Cara 1:
Langkah-langkah mencari kuartil data tunggal:
1. Urutkan data dari yang terkecil jika data belum terurut
2. Tentukan median atau Q2
3. Tentukan Q1 sebagai median dari semua nilai yang kurang dari median
4. Tentukan Q3 sebagai median dari semua nilai yang lebih dari median
Soal:
Tentukan Q1, Q2, dan Q3:
a) 3 4 5 7 8 10 12
b) 10 9 10 4 5 6
Urutkan data dari yang terkecil:
..............................................................................
B. Desil
Untuk statistik jajaran (data yang berurutan) dengan ukuran data n> 10 dapat ditentukan
9 buah nilai yang membagi statistik jajaran menjadi 10 bagian yang sama, yaitu: D1, D2,
D3, D4, D5, D6, D7, D9
xmin D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 xmax
Soal:
1. Dari pengukuran 40 ekor ikan diperoleh data:
Panjang (cm) 48 50 51 53 54 55 57 58
f 3 5 2 4 4 6 7 9
Tentukan statistik lima serangkainya
Nilai F
145 – 149 2
150 – 154 9
155 – 159 14
160 – 164 8
165 – 169 5
170 – 174 2
Jumlah
Banyak data = n = ... Panjang kelas = p = ...
a. Kuartil pertama / kuartil bawah
1 1
. 𝑛 = . .... = .........
4 4
Letak Q1 pada kelas interval .............................
LQ1 = fkQ1 = fQ1 =
1
4
.𝑛− 𝑓𝑘𝑄1
Q1 = LQ1 + ( ) . 𝑝 = ..........................................................
𝑓𝑄1
...................................................................................................................................
..................................................................................................................................
Ukuran penyebaran menunjukkan seberapa besar nilai-nilai dalam suatu data memiliki nilai
yang berbeda.
1 1
c) Simpangan Kuartil : Qd = 2 H = 2 (Q3 – Q1)
3 3
d) Langkah : L = 2 H = 2 (Q3 – Q1)
e) Pagar dalam : Pd = Q1 – L
f) Pagar luar : Pl = Q3 + L
Soal:
7 7 7,5 7,5 8 8 8 8,5 9 9,5
Tentukan:
a) Rentang (jangkauan/range)
b) Rentang Antar Kuartil
c) Simpangan Kuartil
d) Langkah
e) Pagar dalam
f) Pagar luar
Soal
1) Tentukan ragam dan simpangan baku dari data berikut
7 7 7,5 7,5 8 8 8 8,5 9 9,5
∑𝑓.𝑋
𝑥̅ = = .....................................................
𝑛
Lengkapilah
xi fi xi - 𝑥̅ (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 Fi . (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
7 2 -1 1 2
7,5
8
8,5
9
9,5
Jumlah ..... ....
1
Ragam = S2 = ∑ 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 = ......................................
𝑛
1
Simpangan baku = S = √ ∑ 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 = ......................
𝑛
2) Tentukan ragam dan simpangan baku dari data berikut
Panjang (mm) fi
35 – 39 1
40 – 44 4
45 – 49 12
50 – 54 23
55 – 59 7
60 – 64 3
Jumlah 50
∑𝑓.𝑋
Rata- rata = 𝑥̅ = = .....................................................
𝑛
1
Ragam = S2 = ∑ 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 = ......................................
𝑛
1
Simpangan baku = S = √ ∑ 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 = ......................
𝑛
Simpangan Rata-rata
∑𝑓𝑖 |𝑥𝑖 − 𝑋̅|
SR =
𝑛
Lengkapilah
xi fi xi - 𝑥̅ │xi - 𝑥̅ │ Fi │xi - 𝑥̅ │
7 2 -1 1 2
7,5 2
8 3
8,5 1
9 1
9,5 1
Jumlah ..... ....
∑𝑓.𝑋
𝑥̅ = = .....................................................
𝑛
∑𝑓𝑖 |𝑥𝑖 − 𝑋̅|
SR = = ......................................
𝑛
Banyak pasangan kaos dan celana yang dapat dipakai = ......... x .......... = ...........
B. SOAL
1. Dari huruf-huruf E, T, I, K, dan A akan dibentuk susunan huruf sehingga dalam susunan
itu tidak terdapat huruf yang sama. Berapa banyak cara untuk menyusun huruf-huruf itu,
jika:
Isilah masing-masing kotak dengan banyak cara memilih huruf. Gunakan aturan perkalian
untuk menentukan banyak cara menyusun huruf-huruf tersebut.
x x x x =
ruf pertama
Huruf dapat dipilih dengan
Huruf Huruf… cara,
Hurufyaitu huruf ..............................................
Huruf
Huruf kedua dapat
Pertama Keduadipilih Ketiga
dengan …Keempat
cara. Misal,Kelima huruf pertama dipilih huruf A, maka
huruf kedua yang dapat dipilih adalah ......................................................................
Jadi, banyak cara menyusun huruf-huruf E, T, I, K, dan A dengan huruf pertama dimulai
dengan huruf vokal = … x … x … x … x … = … cara
x x x x =
Huruf kedua dapat dipilih dengan … cara. Misal, huruf pertama dipilih huruf T, maka
huruf kedua yang dapat dipilih adalah .....................................................................
Jadi, banyak cara menyusun huruf-huruf E, T, I, K, dan A dengan huruf pertama dimulai
dengan huruf mati = … x … x … x … x … = … cara
2. From the digits 0, 1, 2, 3, dan 4 shall be formed a number that contains four digits. How
many numbers can be formed if:
x x x =
thousands hundreds tens units
There are … possible digits to fill in box thousands.
There are … possible digits to fill in box hundreds.
There are … possible digits to fill in box tens.
There are … possible digits to fill in box units.
So, there are … x … x … x … = … numbers
.
c) That are greater than 2000 and the digits may equal?
x x x =
thousands hundreds tens units
There are … possible digits to fill in box thousands.
There are … possible digits to fill in box hundreds.
There are … possible digits to fill in box tens.
There are … possible digits to fill in box units.
So, there are … x … x … x … = … numbers.
a. Bilangan tersebut lebih dari 200 dan kurang dari 500 (angkanya boleh sama)?
Angka ratusan dapat dipilih dengan … cara
Angka puluhan dapat dipilih dengan … cara
Angka satuan dapat dipilih dengan … cara
Jadi banyak cara menyusun bilangan ratusan yang lebih dari 200 dan kurang dari 500
ada … x … x … = … cara.
4. Suatu tim sepakbola terdiri dari 11 orang. Dalam tim itu akan dipilih seorang kapten dan
penjaga gawang. Berapa banyak cara yang mungkin, jika:
5. Jalur penerbangan sebuah pesawat dari bali ke Jakarta dapat melalui 3 jalur, dari Jakarta
ke Medan ada 2 jalur, dan dari Medan ke London ada 4 jalur. Berapa banyak jalur
penerbangan yang dapat dipilih untuk penerbangan:
A. Ringkasan Materi
1. Faktorial
Definisi:
Permutasi adalah urutan yang mungkin dari sejumlah unsur yang berbeda tanpa adanya
pengulangan.
Permutasi dari r unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia (tiap unsur berbeda) adalah
susunan dari r unsur itu dalam suatu urutan (r ≤ n)
Permutasi r unsur dari n unsur dinotasikan nPr , nPr , 𝑃𝑟𝑛 , 𝑃(𝑛, 𝑟), 𝑃𝑛,𝑟
𝒏! n : banyak unsur yang .........................
nPr =
(….. − ⋯….)! r : banyak unsur yang .........................
Penting!
Dalam permutasi, urutan diperhatikan!
Contoh:
Susunlah bilangan-bilangan yang berbeda dari angka 1, 2, dan 3 sebanyak mungkin yanng
kamu bisa!
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
Ada berapa banyak bilangan berbeda yang dapat disusun? ....
Dengan menggunakan rumus permutasi, Permutasi 3 unsur dari ....... unsur = 3P...
….!
3P.... = = ............................................
(….. − ⋯….)!
1. Hitunglah hasilnya
a. 4 ! = 4 x … x … x … = …
6! …………………………………………………………………..
b. =
3 !2! ………………………………………………………………….
2𝑥1 5𝑥4𝑥3𝑥2𝑥1 …!
5x4x3=5x4 x3x = =
2𝑥1 2𝑥1 …!
7𝑥6𝑥5
b.
1𝑥2𝑥3
Jawab:
3. There are 7 executives, where there executives shall be chosen as marketing manager,
sales manager, and human resources manager. Find the number of possibilities.
Answer:
n=…;r=…
………. ………………………………….
…P… = ………. = …………………………………. = ⋯
4. Pada suatu pameran karya seni, lukisan ditempatkan dalam suatu baris. Dengan
berapa cara penempatan lukisan itu dapat dilakukan jika ada 8 lukisan dan yang harus
disusun hanya 6 lukisan?
n=…;r=…
………. ………………………………….
…P… = ………. = …………………………………. = ⋯
5. Berapa banyak urutan yang dapat terjadi jika 5 bendera yang berwarna putih, merah,
kuning, hijau, dan biru dipasang pada tiang-tiang yang berdiri dalam satu baris
sehingga bendera putih:
a. berada di tengah c. harus berdampingan dengan bendera merah
b. di salah satu ujung
a. Bendera putih harus berada di tengah, maka banyak bendera yang akan disusun
hanya ada … bendera. Jadi, n = … , r = …
………. ………………………………….
…P… = ………. = …………………………………. = ⋯
b. Bendera putih dapat berada di ujung dalam … cara. Bendera lain ada … buah
dapat disusun dengan …P… cara.
………….
Sehingga, banyak cara seluruhnya = … x ...P… = … x …………
= ………….............
c. Bendera putih dan merah dianggap sebagai 1 unsur, maka banyak unsur yang akan
disusun menjadi …. Banyak cara menyusun … unsur itu ada …P… cara. Bendera
merah dan putih itu sendiri dapat disusun dengan …P… cara
Maka, banyak cara seluruhnya = …P… x ...P…
…………. ………….
= ………… x …………
= ………………………………
A. Ringkasan Materi
2. Permutasi Siklis
Perhatikan susunan tiga siswa bernama Ani (A), Bayu(B) dan Dina (D) mengelilingi
meja bundar. Carilah kemungkinan posisi duduk mereka yang berbeda!
A
C B
a. M, A, K, A, S, S, A, R
b. M, A, T, E, M, A, T, I, K, A
Jawab:
…! …………………………………………… ………………….
a. P = …!…! = = =⋯
…………………………………………… ………………….
…! …………………………………………………..…………………… ………………….
b. P = …!…!…! = = =⋯
………………………………………………………………..……… ………………….
2. Ira punya 5 kotak kuning, 3 kotak merah, dan 2 kotak biru. Ira ingin menjajarkan semua
kotak. Ada berapa cara yang dapat dilakukan Ira?
…! …………………………………………………………… ………………….
P = …!…!…! = = =⋯
…………………………………………………………… ………………….
3. Tujuh orang duduk mengelilingi meja bundar. Berapa banyaknya susunan duduk yang
berbeda dari tujuh orang tersebut?
n=…
P = (n – 1)! = (… - 1)! = …! = ………………………….
4. Suatu rapat dihadiri oleh ketua, sekretaris dan tiga orang anggota. Mereka duduk
mengelilingi meja bundar. Jika ketua dan sekretaris selalu duduk berdampingan, berapa
banyak permutasi yang dapat dibentuk?
Jawab:
Ketua dan sekretaris selalu berdampingan dianggap satu unsur jadi banyak unsur
sekarang adalah n = …
Ketua dan sekretaris selalu berdampingan dapat disusun dengan …P… cara
Jadi, permutasi ynag dapat dibentuk adalah
P = (n - 1)! 2P2 = (… - 1)! ……. = ………………..
A. Ringkasan Materi
Definisi:
Kombinasi r unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia (tiap unsur berbeda) adalah
cara menyusun r unsur tanpa memperhatikan urutannya (r ≤ n)
𝒏!
nCr =
………! (…… −⋯…..)!
B. SOAL
1. Sebelum rapat dimulai, 10 orang pesertanya saling berjabat tangan. Berapa kalikah jabat
tangan yang terjadi?
Jawab
:
Satu jabat tangan terjadi antara … orang. A menjabat tangan B sama saja dengan B
menjabat tangan A. Karena urutan tidak diperhatikan, maka permasalahan ini sama
artinya dengan kombinasi … orang dari … orang.
…! …! …………………………………
…C… = = = = ……………………
…! (…−⋯ ) ! … !… ! …………………………………
c. Ganda campuran berarti memilih … orang dari … orang pemain putra dan … orang
dari … orang pemain putri.
…! …!
…C… x …C… = 𝑥
…! (…−⋯ ) ! …! (…−⋯ ) !
…! …! …………………………… …………...……………..…
= x = 𝑥 =…x…=…
…! ….! … !… ! ……………..…………….. ……………….…..………..
3. Dalam suatu kotak terdapat 5 bola merah dan 4 bola hijau. Akan diambil 2 bola sekaligus.
Berapa banyak cara yang dapat terjadi untuk mengambil 2 bola merah atau 2 bola hijau?
Cara mengambil 2 bola merah adalah …C… dan cara mengambil 2 bola hijau adalah …C…
Cara mengambil 2 bola merah atau 2 bola hijau adalah penjumlahan kedua cara yaitu
:
…! …! …! …!
…C… + …C… = + = +
…! (…−⋯ ) ! …! (…−⋯ ) ! …! ….! … !… !
……………..…… ……..……………..…
= + =…+…=…
………………….. ……………..………..
4. Sebuah kelompok seni tari terdiri dari 6 pria dan 5 wanita. Kelompok ini akan mengirim 3
pria dan 2 wanita untuk ikut festival. Hitunglah banyak cara yang dapat dilakukan untuk
memilih 5 wakil tersebut itu bila:
b. Karena seorang wanita sudah pasti dipilih, maka akan dipilih 3 pria dari … pria dan
… wanita dari … wanita.
…! …! …! …!
…C… x …C… = 𝑥 = x
…! (…−⋯ ) ! …! (…−⋯ ) ! …! ….! … !… !
…………………………… …………..……………..…
= 𝑥 =…x…=…
………………………..…. …………………..………..
c. Karena 2 pria sakit dan tidak dapat dipilih, maka akan dipilih 3 pria dari … pria dan
… wanita dari … wanita.
…! …! …! …!
…C… x …C… = 𝑥 = x
…! (…−⋯ ) ! …! (…−⋯ ) ! …! ….! … !… !
…………………………… …………..……………..…
= 𝑥 =…x…=…
………………………..…. …………………..………..
5. Diketahui 10 buah titik pada suatu bidang dengan tidak ada 3 titik yang segaris.
a) Tentukan banyaknya garis lurus yang dapat ditarik melalui dua titik dari titik-titik
tersebut
…! …! …………………………….. …
...C... = = = = =⋯
…! (…−⋯ ) ! … !… ! …………………………….. …
b) Tentukan banyaknya segitiga yang dapat dibuat apabila titik sudutnya anggota titik-
titik tersebut.
…! …! …………………………….. …
...C... = = = = =⋯
…! (…−⋯ ) ! … !… ! …………………………….. …
A. Ringkasan Materi
Binomial Newton
Jika a dan b adalah variabel real yang tidak nol, maka bentuk aljabar (a + b) disebut suku
dua (binom) dalam a dan b. Binom (a + b) dipangkat n ditulis (a + b)n
n = 0 → (a + b)0 = 1
n = 1 → (a + b)1 = a + b
n = 2 → (a + b)2 = a2+ 2ab + b2
n = 3 → (a + b)3 = a3 + 3a2b + 3ab2 + b3
Jika penjabaran binom tersebut dituliskan koefisiennya saja akan diperoleh susunan
bilangan yang disebut Segitiga Pascal seperti berikut
1
1 1
1 2 1
1 3 3 1
dan seterusnya
Koefisien tersebut dapat ditulis dengan notasi kombinasi sehingga menjadi
0C0
1C0 1C1
2C0 2C1 2C2
3C0 3C1 3C2 3C3
…………………………………………………………………….
nC0 nC1 nC2 ……………………………………. nCn
(a + b)n = nC0 an b0+ nC1 an-1 b1 + nC2 a
n-2 b + ……..+ nCn a0 bn
2
𝒏
B. Lembar Kerja
A. Ringkasan Materi
Ruang sampel : himpunan semua kejadian yang mungkin dari suatu percobaan
Dituliskan dengan huruf .............
Titik sampel : anggota ......................................
Peluang
…………….
P(A) =
……………
n(A) : banyak anggota .....................
n(S) : banyak anggota .....................
B. Soal
Dadu Kedua
1 2 3 4 5 6
1 (1, 1)
2 (2, 3)
3
Dadu Pertama
4 (4, 5)
5
6 (6, 4)
2. Pada percobaan melempar sekeping uang logam dan sebuah dadu secara bersamaan,
tentukan
b) Tulislah kejadian berikut dalam notasi himpunan dan tentukan banyak anggotanya
D = kejadian munculnya sisi angka pada uang logam dan angka prima pada dadu
D = {……………………………………} n(D) = …
c) Tentukan P(D)
…… …
P(D) = …… = …
…
S = {AAA, …………………………………………………………..………………}
n(S) = …
A. Ringkasan Materi
Frekuensi Harapan
Jika sekeping uang logam dilempar satu kali, maka peluang munculnya sisi gambar
adalah ½. Jika percobaan tersebut dilakukan 50 kali maka banyak munculnya sisi gambar
yang diharapkan adalah 25 kali. angka 25 tersebut menyatakan frekuensi harapan
kejadian munculnya sisi angka.
25 = ½ x 50
Simpulkanlah:
Misalkan sebuah percobaan dilakukan n kali dan P(A) adalah peluang kejadian A, maka
frekuensi harapan kejadian A adalah:
Fh = ... x ... Fh = frekuensi harapan kejadian A
n = banyak percobaan
P(A) = peluang kejadian A
Simpulkan:
A’ adalah komplemen kejadian A. Peluang komplemen kejadian A’ ditulis P(A’)
P(A’) = ... – ...
1. Dua buah dadu dilempar bersamaaan sebanyak 72 kali. Berapa frekuensi harapan
munculnya jumlah kedua mata dadu sama dengan 5?
Jawab:
Jadi, frekuensi harapan munculnya jumlah kedua mata dadu sama dengan 5 adalah …
3. Pada percobaan melempar dua buah dadu. Berapa peluang muncul mata dadu jumlahnya
tidak sama dengan 12?
Jawab:
4. Dua keping uang logam dilempar bersama-sama sebanyak satu kali. Tentukan
b. Karena A adalah kejadian munculnya paling sedikit satu gambar, maka A’ adalah
kejadian munculnya tidak ada gambar
P(A’) = 1 – P(A) = 1 - ... = ...
…! …! …………………………………
n(S) = …C… = …! (…−⋯ ) ! = … !… ! = ………………………………… = … … … … … … … …
A. Ringkasan Materi
B. SOAL
1. Dari satu set kartu bridge diambil sebuah kartu. Berapa peluang terambil kartu hati
atau kartu As?
Jawab:
… …
A = kejadian terambil kartu hati n(A) = ... P(A) = 52 = …
… …
B = kejadian terambil kartu As n(B) = ... P(B) = 52 = …
…
n(A∩B) = ... n(S) = 52 P(A ∩ B) = …
… … … …
P(A∪B) = P(A) + P(B) - P(A ∩ B) = + − =
… … … …
2. Dua buah dadu dilempar bersama-sama. Berapa peluang muncul jumlah kedua dadu
sama dengan 6 atau 9?
Jawab:
3. Dalam sebuah kantong berisi 7 kelereng merah, 5 kelereng hijau, dan 4 kelereng biru.
Diambil sebuah kelereng secara acak. Berapa peluang terambil kelereng merah atau
hijau?
Jawab:
4. Dari 100 orang siswa, 30 orang suka belajar komputer, 30 orang suka bahasa Inggris
dan 20 orang suka keduanya. Jika seorang siswa dipilih secara acak, tentukan peluang
siswa tersebut suka belajar komputer atau bahasa Inggris?
Jawab:
… … …
P(A) = … P(B) = … P(A ∩ B) = …
… … … … …
P(A∪B) = P(A) + P(B) - P(A ∩ B) = … + … − … = =
… …
5. Sebuah kantong berisi 12 bola kuning, 4 bola hijau dan 8 bola biru. Diambil secara
acak sebuah bola dari kantong tersebut. Tentukan peluang terambil 1 bola kuning
atau 1 bola hijau!
Jawab:
…
B = kejadian terambil bola hijau n(B) = ... P(B) = …
… … … …
P(A∪B) = P(A) + P(B) = … + … = =
… …
6. Dua buah dadu dilempar secara bersamaan sebanyak satu kali. Hitunglah peluang
kejadian munculnya jumlah kedua dadu sama dengan 4 atau 7!
Jawab:
… … … …
P(A∪B) = P(A) + P(B) = … + … = =
… …
A. Ringkasan Materi
Kejadian A dan B disebut dua kejadian yang saling bebas jika kejadian A tidak terpengaruh
oleh kejadian B atau sebaliknya kejadian B tidak terpengaruh oleh kejadian A.
Jika kejadian A dan B saling bebas, maka berlaku
P(A ∩ B) = P(A) x P(B)
Jika P(A ∩ B) ≠ P(A) x P(B) maka kejadian A dan B tidak saling bebas.
INGAT!
peluang A atau B → P(A∪ B)
peluang A dan B → P(A ∩ B)
(1). Peluang kejadian A dengan syarat kejadian B terjadi lebih dulu ditentukan dengan aturan:
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵)
𝑃(𝐴|𝐵) = , 𝑃(𝐵) ≠ 0
𝑃(𝐵)
(2). Peluang kejadian B dengan syarat kejadian A terjadi lebih dulu ditentukan dengan aturan:
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵)
𝑃(𝐵|𝐴) = , 𝑃(𝐴) ≠ 0
𝑃(𝐴)
B. SOAL
1. Peluang Ani lulus ujian adalah 0,8. Peluang Budi lulus ujian adalah 0, 75. Berapakah
peluang Ani dan Budi lulus ujian?
Jawab: Kelulusan Ani tidak mempengaruhi kelulusan Budi, begitu pula sebaliknya, maka
A = kejadian Ani lulus dan B = kejadian Budi lulus adalah kejadian
yang………………….
P(A) = … P(B) = …
P(A ∩ B) = P(A) x P(B) = … x … = …
… … … … …
P(A) = … P(B) = … P(A ∩ B) = P(A) x P(B) = …x … = …
….
A = {………………………………………...} n(A) = … P(A) = ….
….
B = {………………………………………...} n(B) = … P(B) = ….
….
A ∩ B = {…………………..} n(A ∩ B) = … P(A ∩ B) = ….
n(S) = …
P(A ∩ B) … P(A) x P(B)
Jadi, kejadian A dan B ………………………………….
5
4. Peluang kota A kebanjiran adalah P(A) = 7
4
Peluang kota B kebanjiran adalah P(B) = 9
7
Peluang kota C kebanjiran adalah P(C) = 10
5. Sebuah dadu dilempar satu kali. Hitunglah peluang kejadian munculnya mata dadu angka
genap dengan syarat kejadian munculnya mata dadu angka prima terjadi lebih dulu.
Jawab:
…. …. ….
P(A) = …. P(B) = …. P(𝐴 ∩ 𝐵) = ….
𝑃(𝐴∩𝐵) …. ….
𝑃(𝐴|𝐵) = = …. = ….
𝑃(𝐵)
a. Dari toples tersebut diambil satu permen, dikembalikan, kemudian diambil satu
permen lagi. Tentukan peluang terambil permen strawberry pada pengambilan
pertama dan kedua?
Pengambilan I: Pengambilan II:
n(S1) = … n(S2) = …
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐴2 )
𝑃(𝐴2 |𝐴1 ) =
𝑃(𝐴1 )
Peluang terambil permen strawberry pada pengambilan pertama dan kedua adalah
…. …. ….
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐴2 ) = P(A1) 𝑥 𝑃(𝐴2 |𝐴1 ) = …. x …. = ….
Peluang terambil permen strawberry pada pengambilan pertama dan kedua adalah
…. …. ….
P(𝐴1 ∩ 𝐴2 ) = P(A1) 𝑥 𝑃(𝐴2 |𝐴1 )= …. x …. = ….
d. Dari toples tersebut diambil satu permen, tapi tidak dikembalikan, kemudian diambil
satu permen lagi. Tentukan peluang terambil permen strawberry pada pengambilan
pertama dan permen coklat pada pengambilan kedua?
…. ….
P(A) = …. P(B|𝐴) =….
Peluang terambil permen strawberry pada pengambilan pertama dan permen coklat
pada pengambilan kedua adalah
…. …. ….
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = P(A) 𝑥 𝑃(𝐵|𝐴) = …. x …. = ….
PENGAYAAN
1. Dalam suatu kotak terdapat 3 bola merah dan 4 bola putih. Diambil 2 bola sekaligus.
Berapa peluang terambil bukankedua-duanya bola putih?
…! …! …………………………………………………….
n(S) = 7C2 = …! (…−⋯ ) ! = …!…! = =⋯
……………………………………………………
A = kejadian terambil bola putih keduanya
…! …! …………………………………………………….
n(A) = 4C2 = = = =⋯
…! (…−⋯ ) ! …!…! ……………………………………………………
𝑛(𝐴) …. ….
𝑃(𝐴) = = =
𝑛(𝑆) …. ….
…. ….
P(A’) = 1 – P(A) = 1 - …. = ….
2. Dua buah dadu dilempar bersamaan sebanyak satu kali. Hitunglah peluang kejadian
munculnya angka 3 pada dadu pertama dan angka genap pada dadu kedua?
…. 1 …. 1
P(A) = …. = P(B) = …. =
6 …
…. …. ….
P(A ∩ B) = P(A) x P(B) = …. 𝑥 = ….
….
Cara lain:
A ∩ B = {(3, 2), (………), (……….)}
n(A ∩ B) = …
𝑛(𝐴∩𝐵) …. ….
P(A ∩ B) = 𝑛(𝑆)
= ….
= ….
….
A = siswa suka belajar matematika n(A) = … P(A) = ….
….
B = siswa suka belajar fisika n(B) = … P(B) = ….
….
A ∩ B = siswa suka belajar matematika dan fisika n(A ∩ B) = … P(A ∩ B) = ….
n(S) = 60
…. …. …. …. ….
P(A∪B) = P(A) + P(B) - P(A ∩ B) = …. + …. − …. = = S
…. ….
A B
…. ….
P(A∪B)’ = 1 - P(A∪B) = 1- …. = …. … 10 ..
𝑛(𝐴∪𝐵)′ …. ….
P(A∪B)’ = = = ….
𝑛(𝑆) ….
4. Dari 50 siswa, 25 orang gemar membaca, 23 orang gemar melukis, dan 7 orang tidak
gemar keduanya. Jika dipilih satu siswa secara acak, tentukan peluang terpilih siswa yang
gemarmembaca dan melukis?
5. Sebuah kantong berisi 18 kelereng merah dan 12 kelereng biru. Sebuah kelereng diambil
secara acak dari kantong. Kelereng tersebut tidak dikembalikan, kemudian diambil satu
kelereng lagi. Tentukan peluang kejadian terambil:
…. …. ….
P(A1) = …. = P(𝐴2 |𝐴1 ) = ….
….
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐴2 )
𝑃(𝐴2 |𝐴1 ) =
𝑃(𝐴1 )
Peluang terambil kelereng merah pada pengambilan pertama dan kedua adalah
…. …. ….
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐴2 ) = 𝑃(𝐴1 ) x 𝑃(𝐴2 |𝐴1 ) = x =
…. …. ….
b. kelereng merah pada pengambilan pertama dan kelereng biru pada pengambilan kedua
n(A1) = … n(𝐵|𝐴1) = …
…. …. ….
P(A1) = = P(𝐵|𝐴1 ) = ….
…. ….
𝑃(𝐵 ∩ 𝐴1 )
𝑃(𝐵|𝐴1 ) =
𝑃(𝐴1 )
Peluang terambil permen strawberry pada pengambilan pertama dan kedua adalah
…. …. ….
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐵) = 𝑃(𝐴1 ) x 𝑃(𝐵|𝐴1 ) = …. x …. = ….
6. Dua buah dadu dilempar bersamaan sebanyak satu kali. Hitunglah peluang kejadian
munculnya angka 1 pada dadu kedua dengan syarat kejadian munculnya jumlah kedua
dadu kurang dari 4 terjadi lebih dulu.
A ∩ B = {……………………} n(A ∩ B) = …
…. …. ….
P(A) = …. P(B) = …. P(A ∩ B) = ….
….
𝑃(𝐴∩𝐵) …. …. …. ….
𝑃(𝐴|𝐵) = = …. = x =
𝑃(𝐵)
….
…. …. ….
7. Sebuah kota berisi 5 bola hitam dan 3 bola putih. Dari dalam kotak akan diambil 1 bola
secara berurutan sebanyak dua kali. Setelah bola pertama diambil, bola itu tidak
dikembalikan. Hitunglah peluang kejadian:
…. ….
P(A1) = …. P(𝐴2 |𝐴1 ) = ….
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐴2 )
𝑃(𝐴2 |𝐴1 ) =
𝑃(𝐴1 )
Peluang terambil permen strawberry pada pengambilan pertama dan kedua adalah
…. …. ….
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐴2 ) = 𝑃(𝐴1 ) x 𝑃(𝐴2 |𝐴1 ) = …. x ….= ….
c. bola hitam pada pengambilan pertama dan bola putih pada pengambilan kedua
d.
b. Pengambilan I: Pengambilan II:
n(S1) = 8 n(S2) = …
…. ….
P(A1) = …. P(𝐵|𝐴1 ) = ….
Peluang terambil permen strawberry pada pengambilan pertama dan kedua adalah
…. …. ….
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐵) = 𝑃(𝐴1 ) x 𝑃(𝐵|𝐴1 ) = …. x …. = ….
A. RINGKASAN MATERI
1. Rumus untuk cos (α + β)
Pada gambar berikut ini diperlihatkan sebuah
lingkaran dengan jari-jari 1 satuan, sehingga titik A
mempunyai koordinat (1, 0).
Misalkan ∠𝐴𝑂𝐵 = 𝛼 dan ∠𝐵𝑂𝐶 = 𝛽, maka
∠𝐴𝑂𝐵 + ∠𝐵𝑂𝐶 = 𝛼 + 𝛽
Dengan mengambil sudut pertolongan ∠𝐴𝑂𝐷 = −𝛽,
maka ∆𝐴𝑂𝐶 kongruen dengan ∆𝐵𝑂𝐷. Akibatnya
AC = BD atau AC2 = BD2
Koordinat Cartesius sebuah titik dapat dinyatakan
sebagai (r cos α, r sin α), sehingga:
koordinat titik B (r cos α, r sin α) = (cos α, sin α)
koordinat titik C (r cos (α + β) , r sin (α + β)) = (cos (α + β) , sin (α + β))
koordinat titik D (r cos (-β), r sin (-β)) = (cos (-β), sin (-β)) = (cos β, -sin β)
Dengan menggunakan rumus jarak antara dua titik diperoleh dan r = 1
Titik A(1, 0) dan C(cos (α + β) , sin (α + β))
AC2 = {cos (α + β) - 1}2 + {sin (α + β) - 0}2
⟺AC2 = cos2 (α + β) – 2 cos (α + β) + 1 + sin2 (α + β)
⟺AC2 = {cos2(α + β) + sin2(α + β)} + 1 – 2 cos (α + β)
⟺ AC2 = 1 + 1 – 2 cos (α + β)
⟺ AC2 = 2 – 2 cos (α + β) .......................................................................... (*)
Titik B(cos α, sin α) dan D(cos β, -sin β)
⟺ BD2 = (cos β – cos α)2 + (-sin β – sin α)2
⟺ BD2 = cos2β – 2 cos α cos β + cos2α + sin2 β + 2 sin α sin β + sin2α
⟺ BD2 = (cos2β + sin2 β) + (cos2α + sin2α ) – 2 cos α cos β + 2 sin α sin β
⟺ BD2 = 1 + 1 – 2 cos α cos β + 2 sin α sin β
⟺ BD2 = 2 – 2 cos α cos β + 2 sin α sin β ................................................ (**)
Karena AC2 = BD2maka diperoleh hubungan:
2 – 2 cos (α + β) = 2 – 2 cos α cos β + 2 sin α sin β
– 2 cos (α + β) = – 2 cos α cos β + 2 sin α sin β (kedua ruas dibagi (-2))
cos (α + β) = cos α cos β - sin α sin β
Jadi, rumus untuk cos (α - β) adalah cos (α + β) = cos α cos β - sin α sin β
4 12
3. Jika α dan β sudut-sudut lancip, dengan sin α = 5 dan sin β = 13hitunglah
c=5 b=4 r = 13 q = 12
α β
B a C Q p R
B. SOAL
1. Tanpa menggunakan tabel trigonometri atau kalkulator, hitunglah nilai eksak dari:
a. sin 15º b. sin 105º c. tan 15º d. tan 105º
Penyelesaian:
a. Ubahlah 15º menjadi pengurangan dua sudut istimewa
sin 15º = sin ( ... - ... )
= sin ... cos ... - cos ... sin ...
= ....... x ....... - ...... x ......
= ...... - .......
b. Ubahlah 105º menjadi penjumlahan dua sudut istimewa
sin 105º = sin (... + ...)
= sin ... cos ... + cos ... sin ...
= ....... x ....... + ...... x ......
= ...... + .......
c. tan 15º = tan (45º - ... )
tan….− tan….
= 1+tan…. x tan…..
1− …. 3
= 1+ …. x3
x …..
3 − ….
= 3+ ….
3 − …. 3− √3
= x (merasionalkan penyebut dengan mengalikan
3+ …. 3− √3
= ... - ...
d. tan 105º = tan (45º + ...)
tan 45° +tan …
= 1 – tan 45°.tan…
1+⋯
= 1−1 .….
1+⋯ 1+⋯
= 1− x (merasionalkan penyebut)
√3 1+⋯
= ... - ...
4 12
2. Jika α dan β sudut-sudut lancip, dengan sin α = 5 dan sin β = 13hitunglah
a. sin (α - β) b. tan (α + β)
Penyelesaian:
A P
c=5 b=4 q = 12
r = 13
α β
B C Q R
a p
tan…. + tan….
b. tan (α + β) =
1− tan…. x tan…..
… …
+
… …
= … …
1− … 𝑥 …
… …
… … … …
= … = … = x = ..............
1− … …
… …
1. Tanpa menggunakan tabel trigonometri atau kalkulator, hitunglah nilai eksak dari:
a. 2 sin 22, 5ºcos 22, 5º
b. 1 – 2 sin2 15º
2 𝑡𝑎𝑛 30°
c.
1 – 𝑡𝑎𝑛2 30°
Penyelesaian:
a. 2 sin 22, 5ºcos 22, 5º
Perhatikan soal tersebut. Apabila dimisalkan α = 22, 5º, bentuk soal menjadi
2 sin α cos α yang dapat disederhanakan menjadi sin 2α. (Rumus sinus sudut ganda)
Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 59
Jadi, 2 sin 22, 5ºcos 22, 5º = sin ( 2 x ... ) = sin ... = ...
b. 1 – 2 sin2 15º
Perhatikan soal tersebut. Apabila dimisalkan α = 15º, bentuk soal menjadi
1 – 2 sin2α yang dapat disederhanakan menjadi cos 2α. (Rumus cosinus sudut ganda)
Jadi, 1 – 2 sin2 15º = cos ( 2 x ... ) = cos ... = ...
2 tan 30°
c.
1 – tan2 30°
Perhatikan soal tersebut. Apabila dimisalkan α = 30º, bentuk soal menjadi
2 tan α
yang dapat disederhanakan menjadi tan 2α. (Rumus tangen sudut ganda)
1 −tan2 α
2 tan 30°
Jadi, = tan ( ... x ... ) = tan ... = ...
1 – tan2 30°
12
2. Jika α adalah sudut lancip dan sin α = 13. Hitunglah:
a. cos 2α b. sin 2α c. tan 2α
Penyelesaian:
Pada soal hanya diketahui nilai sin α. Soal tersebut dapat diselesaikan dengan
menentukan nilai cosα dan tanα yang belum diketahui dengan bantuan segitiga siku-siku.
sisi depan
Ingat: sin α =
sisi miring
Perhatikan gambar segitiga berikut
12
sin α = 13 , maka sisi depan = y = … dan sisi miring = r = …
Tentukan sisi samping dengan teorema Phytagoras r = 13 y = 12
x = √𝑟 2 − 𝑦 2 = √…2 − …2 = ..................
… …
Diperoleh cos α = 13 dan tan α = …
α
…. 2 …. 2 … … …
a. cos 2α = cos α - sin α = ( ) − ( ) =
2 2
− = x
…. …. … … …
… … …
b. sin 2α = 2 sin α cos α = 2 x x =
… … …
…. … …
2 tan 𝛼 2 𝑥 …. … … … … …
c. tan 2α = = …. 2
= … = … = 𝑥 =
1 − 𝑡𝑎𝑛2 𝛼 1−( ) 1− … …
… … …
….
4
3. Jika α adalah sudut lancip dan cos α = 5. Hitunglah:
a. cos 2α b. sin 2α c. tan 2α
Penyelesaian:
Pada soal hanya diketahui nilai cos α. Soal tersebut dapat diselesaikan dengan
menentukan nilai sinα dan tanα yang belum diketahui dengan bantuan segitiga siku-siku.
sisi samping
Ingat: cos α =
sisi miring
Perhatikan gambar segitiga berikut
r=5 y=?
4
cos α = 5 , maka sisi samping = x = …
dan sisi miring = r = …
Tentukan sisi samping dengan teorema Phytagoras
y = √𝑟 2 − 𝑥 2 = √…2 − …2 = ..................
… …
Diperoleh sin α = … dan tan α = …
…. 2 …. 2 … … …
a. cos 2α = cos2α - sin2α = ( ) − ( ) = − =
…. …. … … …
… … …
b. sin 2α = 2 sin α cos α = 2 x x =
… … …
…. … …
2 tan 𝛼 2 𝑥 …. … … … … …
c. tan 2α = = …. 2
= … = … = 𝑥 =
1 − 𝑡𝑎𝑛2 𝛼 1 − (….) 1− … …
… … …
1. a)
3 x 4 x 3 x 2 x 1 = 72
Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 64
Huruf Huruf Huruf Huruf Huruf
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
Banyak cara menyusun huruf-huruf E, T, I, K, dan A dengan huruf pertama dimulai
dengan huruf vokal = 3 x 4 x 3 x 2 x 1 = 72 cara
b)
2 x 4 x 3 x 2 x 1 = 48
Huruf Huruf Huruf Huruf Huruf
Pertama
Banyak Kedua huruf-huruf
cara menyusun Ketiga E, Keempat Kelima
T, I, K, dan A dengan huruf pertama dimulai
dengan huruf mati = 3 x 4 x 3 x 2 x 1 = 72 cara
2. a)
4 x 5 x 5 x 5 = 500
thousands hundreds tens units
There are 4 x 5 x 5 x 5 = 500 numbers
b)
4 x 4 x 3 x 2 = 96
thousands hundreds tens units
There are 4 x 4 x 3 x 2 = 96 numbers
c)
3 x 5 x 5 x 5 = 375
thousands hundreds tens units
There are 3 x 5 x 5 x 5 = 375 numbers
Kunci Jawaban:
3. a. Angka ratusan dapat dipilih dengan 4 cara
Angka puluhan dapat dipilih dengan 6 cara
Angka satuan dapat dipilih dengan 6 cara
Jadi banyak cara menyusun bilangan ratusan yang lebih dari 200 dan kurang dari 500
ada 4 x 6 x 6 = 144 cara.
b. Angka satuan dapat dipilih dengan 3 cara
Angka puluhan dapat dipilih dengan 5 cara
Angka ratusan dapat dipilih dengan 4 cara
Jadi banyak cara menyusun bilangan tiga angka yang bernilai genap dengan angka-
angka yang berbeda ada 3 x 5 x 4 = 60 cara.
4. a. Banyak cara memilih kapten ada 11 cara. Banyak cara memilih penjaga gawang
ada 11 cara. Jadi, banyak cara yang mungkin untuk memilih kapten dan penjaga
gawang jika boleh merangkap adalah 11 x 11 = 121 cara
b. Banyak cara memilih kapten ada 11 cara. Banyak cara memilih penjaga gawang
ada 10 cara. Jadi, banyak cara yang mungkin untuk memilih kapten dan penjaga
gawang jika tidak boleh merangkap adalah 11 x 10 = 110 cara
4! 2! 4 𝑥 3 𝑥 2 𝑥1. 2𝑥1
c) 4P4x 2P2 = 0! 𝑥 = 𝑥 = 48
0! 1 1
5!
1. Hitunglah 2!
2. Tulislah dalam notasi faktorial: 5 x 4 x 3
3. Terdapat 10 buah gambar yang berbeda. Akan disusun 2 buah gambar dalam satu baris.
Berapa banyak cara menyusun 2 gambar tersebut?
Kunci Jawaban
5! 5 𝑥 4 𝑥 3 𝑥 2 𝑥1
1. = = 5 𝑥 4 𝑥3 = 60
2! 2 𝑥1
2 𝑥1 5 𝑥 4 𝑥 3 𝑥 2 𝑥1 5!
2. 5 x 4 x 3 = 5 x 4 x 3 x 2 𝑥1 = =
2 𝑥1 2!
10! 10 𝑥 9 𝑥 8!
3. 10P2 = (10−2!) = = 90
8!
10! 10! 10 𝑥 9 𝑥 8! 90
5. 10C2 = 2! (10−2) ! = 2 ! 8 ! = = = 45
2 𝑥 1 𝑥 8! 2
10! 10! 10 𝑥 9 𝑥 8 𝑥 7! 720
b. 10C3 = 3! (10−3) ! = 3 ! 7 ! = = = 120
3 𝑥 2 𝑥 1 𝑥 7! 6
Kunci LKS 5
a. (x + y )6= ∑6𝑟=0 6𝐶𝑟 𝑥 6−𝑟 𝑦 𝑟
= 6C0 x6 y0 + 6C1 x5 y1 + 6C2 x4 y2 + 6C3 x3 y3+6C4 x2 y4 + 6C5 x1 y5 + 6C6 x0
y6
= x6 + 6x5y + 15x4y2+ 20 x3y3 + 15 x2 y4 + 6 x y5 + y6
b.(x - 2y)3 = ∑3𝑟=0 3𝐶𝑟 𝑥 3−𝑟 (−2𝑦)𝑟
= 3C0 x3 (-2y)0 + 3C1 x2 (-2y)1 + 3C2 x1 (-2y)2 + 3C3 x0 (-2y)3
= x3 + 3x2(-2y) + 3 x (4y2)+ 1. (-8y3)
= x3- 6x2 y + 12xy2 - 8y3
c. (x + 3y)5 = ∑5𝑟=0 5𝐶𝑟 𝑥 5−𝑟 (3𝑦)𝑟
= 5C0 x5(3y)0 + 5C1 x4(3y)1 + 5C2 x3(3y)2 + 5C3 x2(3y)3 + 5C4 x1(3y)4 + 5C5
x0(3y)5
= x5 + 5 x4(3y) + 10 x3(9y2) + 10 x2(27y3) + 5 x (81y4) + 243y5
= x5 + 15x4y + 90 x3y2 + 270 x2y3 + 405xy4 + 243y5
Kunci LKS 6
1. a) Ruang sampel
1 2 3 4 5 6
1 (1, 1) (1, 2) (1, 3) (1, 4) (1, 5) (1, 6)
2 (2, 1) (2, 2) (2, 3) (2, 4) (2, 5) (2, 6)
3 (3, 1) (3, 2) (3, 3) (3, 4) (3, 5) (3, 6)
4 (4, 1) (4, 2) (4, 3) (4, 4) (4, 5) (4, 6)
5 (5, 1) (5, 2) (5, 3) (5, 4) (5, 5) (5, 6)
6 (6, 1) (6, 2) (6, 3) (6, 4) (6, 5) (6, 6)
Banyak titik sampel : n(S) = 36
b) A = {(1, 1) , (2, 2) , (3, 3), (4, 4), (5, 5), (6, 6)} n(A) = 6
B = {(4, 6), (5, 5), (6, 4)} n(B) = 3
𝑛(𝐴) 6 1 𝑛(𝐵) 3 1
c) P(A) = 𝑛(𝑆) = = P(B) = 𝑛(𝑆) = =
36 6 36 12
2. a) Dadu
Kunci LKS 7
1. A adalah kejadian munculnya jumlah kedua mata dadu sama dengan 5
A = {(1, 4), (2, 3), (3, 2), (4, 1)} n(A) = 4 n(S) = 36
𝑛(𝐴) 4 1 1
𝑃(𝐴) = = = Fh = n x P(A) = 72 x =8
𝑛(𝑆) 36 9 9
Jadi, frekuensi harapan munculnya jumlah kedua mata dadu sama dengan 5 adalah 8
2. a. Misal A adalah kejadian munculnya paling sedikit satu gambar
A = {AA, AG, GA} n(A) = 3
S = {AA, AG, GA, GG} n(S) = 4
𝑛(𝐴) 3
𝑃(𝐴) = =
𝑛(𝑆) 4
b. Karena A adalah kejadian munculnya paling sedikit satu gambar, maka A’
adalah kejadian munculnya tidak ada gambar
3 1
P(A’) = 1 – P(A) = 1 - 4 = ..4
10! 10! 10 𝑥 9 𝑥 8 𝑥 7!
3. n(S) = 10C3 = 3! (10−3) ! = 3!7! = = 120
3 𝑥 2 𝑥 1 𝑥 7!
a. A adalah kejadian terambil bola putih semua
Kunci LKS 8
13 1
1. A = kejadian terambil kartu hati n(A) = 13 P(A) = 52 = 4
4 1
B = kejadian terambil kartu As n(B) = 4 P(B) = 52 = 13
1
n(A∩B) = 1 n(S) = 52 P(A ∩ B) = 52
1 1 1 16 4
P(A∪B) = P(A) + P(B) - P(A ∩ B) = 4 + 13 − 52 = =
52 13
2. A = kejadian muncul jumlah kedua dadu sama dengan 6
= {(1, 5), (2, 4), (3, 3), (4, 2), (5, 1)}
B = kejadian muncul jumlah kedua dadu sama dengan 9
= {(3, 6), (4, 5), (5, 4), (6, 3)}
A∩B = { } maka A dan B dua kejadian saling lepas
n(A) = 5 n(B) = 4 n(S) = 36
5 4
P(A) = P(B) =
36 36
5 4 9 1
P(A∪B) = P(A) + P(B) = 36 + 36 = =
36 4
3. A = kejadian terambil kelereng merah n(A) = 7
B = kejadian terambil kelereng hijau n(B) = 5
C = kejadian terambil kelereng biru n(C) = 4 n(S) = 16
7 5
P(A) = 16 P(B) = 16
7 5 12 3
P(A∪B) = P(A) + P(B) = 16 + 16 = =
16 4
4. A = siswa suka belajar komputer
B = siswa suka belajar bahasa Inggris
n(A) = 30 n(B) = 30 n(A∩B) = 20 n(S) = 100
30 3 30 3 20 1
P(A) = 100 = 10 P(B) = 100 = 10 P(A ∩ B) = 100 = 5
3 3 1 4 2
P(A∪B) = P(A) + P(B) - P(A ∩ B) = 10 + 10 − 5 = =
10 5
5. A = kejadian terambil bola kuning n(A) = 12
B = kejadian terambil bola hijau n(B) = 4
C = kejadian terambil bola biru n(C) = 8
12 1 4 1
n(S) = 24 P(A) = 24 = P(B) = 24 =
2 6
1 1 8 2
P(A∪B) = P(A) + P(B) = 2 + 6 = =
12 3
6. A = kejadian muncul jumlah kedua dadu sama dengan 4
Kunci LKS 9
Kunci Jawaban:
1. A = kejadian munculnya mata dadu sama dengan 12 = {(6, 6)}
𝑛(𝐴) 1
n(A) = 1 n(S) = 36 𝑃(𝐴) = =
𝑛(𝑆) 36
A’ = kejadian munculnya mata dadu tidak sama dengan 12
1 35
P(A’) = 1 – P(A) = 1 - 36 = 36
7! 7! 7 𝑥 6 𝑥 5!
2. n(S) = 7C2 = 2! (7−2) ! = 2!5! = 2 𝑥 1 𝑥 5! = 21
A = kejadian terambil bola putih semua
4! 4! 4 𝑥 3 𝑥 2!
n(A) = 4C2 = 2! (4−2) ! = 2!2! = 2 𝑥 1 𝑥 2! = 6
𝑛(𝐴) 6 2
𝑃(𝐴) = = =
𝑛(𝑆) 21 7
A’ = kejadian terambil kedua-duanya bukan bola putih.
2 5
P(A’) = 1 – P(A) = 1 - 7 = 7
3. A = kejadian munculnya angka 3 pada dadu pertama
= {(3, 1), (3, 2), (3, 3), (3, 4), (3, 5), (3, 6)} n (A) = 6
B = kejadian munculnya angka genap pada dadu kedua
= {(1, 2), (1, 4), (1, 6), (2, 2), (2, 4), (2, 6), (3, 2), (3, 4), (3, 6), (4, 2), (4, 4),
(4, 6), (5, 2), (5, 4), (5, 6), (6, 2), (6, 4), (6, 6)} n (B) = 18
Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 71
6 1 18 1
P(A) = 36 = P(B) = 36 =
6 2
1 1 1
P(A ∩ B) = P(A) x P(B) = 6 𝑥 = 12
2
Cara lain:
A ∩ B = {(3, 2), (3, 4), (3, 6)} n(A ∩ B) = 3
𝑛(𝐴∩𝐵) 3 1
P(A ∩ B) = = = 12
𝑛(𝑆) 36
1. n(S) = 60 n(A) = 30 n(B) = 25 n(A ∩ B) = 10
30 1 25 5 10 1
P(A) = 60 = 2 P(B) = 60 = 12 P(A ∩ B) = 60 = 6
1 5 1 9 3
P(A∪B) = P(A) + P(B) - P(A ∩ B) = 2 + 12 − 6 = =
12 4
3 1
P(A∪B)’ = 1 - 4 = 4
Cara lain:
S
A B
20 10 15
15
𝑛(𝐴∪𝐵)′ 15 1
P(A∪B)’ = = =4
𝑛(𝑆) 60
2. Misalkan n(A ∩ B ) = x
S
A B
25 - x x 23 - x
(25 - x) + x + (23 – x) +7 7 = 50
55 – x = 50
x=5
n(A ∩ B ) = 5
𝑛(𝐴∩𝐵) 5 1
P(A ∩ B) = = = 10
𝑛(𝑆) 50
3. a. Pengambilan I: Pengambilan II:
n(S1) = 30 n(S2) = 29
A1 = kejadian terambil kelereng merah A2 = kejadian terambil kelereng merah
n(A1) = 18 n(𝐴2 |𝐴1) = 17
18 3 17
P(A1) = 30 = P(𝐴2 |𝐴1 ) = 29
5
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐴2 )
𝑃(𝐴2 |𝐴1 ) =
𝑃(𝐴1 )
Peluang terambil kelereng merah pada pengambilan pertama dan kedua adalah
3 17 51
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐴2 ) = 𝑃(𝐴1 ) x 𝑃(𝐴2 |𝐴1 ) = 5 x 29 = 145
b. Pengambilan I: Pengambilan II:
n(S1) = 30 n(S2) = 29
A1 = kejadian terambil kelereng merah B = kejadian terambil kelereng biru
n(A1) = 18 n(𝐵|𝐴1) = 12
1. Tanpa menggunakan tabel trigonometri atau kalkulator, hitunglah nilai eksak dari:
a. cos 62º cos 32º + sin 62º sin 32º
b. cos 21º cos 9º - sin 21º sin 9º
Penyelesaian:
1
a. cos 62º cos 32º + sin 62º sin 32º = cos (62º - 32º) = cos 30º = 2 √3
1
b. cos 21º cos 9º - sin 21º sin 9º = cos (21º + 9º) = cos 30º = 2 √3
2. Tanpa menggunakan tabel trigonometri atau kalkulator, hitunglah nilai eksak dari:
a. cos 15º b. cos 75º
Penyelesaian:
a. Ubahlah 15º menjadi pengurangan dua sudut istimewa
cos 15º = cos ( 45º - 30º )
= cos 45º cos 30º + sin 45º sin 30º
1 1 1 1
= 2 √2 x 2 √3 + 2 √2x 2
1 1
= 4 √6 + 4 √2
Cara lain:
cos 15º = cos ( 60º - 45º )
= cos 60º cos 45º + sin 60º sin 45º
1 1 1 1
= 2 x 2 √2 + 2 √3x 2 √2
1 1
= 4 √2 + 4 √6
4 12
3. Jika α dan β sudut-sudut lancip, dengan sin α = 5 dan sin β = 13hitunglah
a. cos (α + β) b. cos (α - β)
Penyelesaian:
A P
c=5 b=4 r = 13 q = 12
α β
B a C Q p R
1. Tanpa menggunakan tabel trigonometri atau kalkulator, hitunglah nilai eksak dari:
a. sin 75º b. tan 15º
Penyelesaian:
a. Ubahlah 75º menjadi penjumlahan dua sudut istimewa
sin 75º = sin (30º + 45º)
= sin 30º cos 45º + cos 30º sin 45º
1 1 1 1
= 2 x 2 √2 + 2 √3 x 2 √2
1 1
= 4 √2 + 4 √6
b. tan 15º = tan (45º - 30º )
tan 45°− tan 30°
= 1+tan 45° x tan 30°
1
1− √3 3
3
= 1 x3
1+ 1 x √3
3
3 − √3
=
3+ √3
3 − √3 3− √3
= x
3+ √3 3− √3
9−6√3+ 3
= 9−3
12−6√3
= 6
= 2 - √3
4 12
2. Jika α dan β sudut-sudut lancip, dengan sin α = 5 dan sin β = 13hitunglah
a. sin (α - β) b. tan (α + β)
Penyelesaian:
A P
c=5 b=4 q = 12
r = 13
tan 𝛼 +tan 𝛽
b. tan (α + β) =
1 − tan 𝛼.tan 𝛽
4 12
3
+ 5
= 4 12
1− 3 𝑥 5
20+36 56
15 15 56 15 56
= 48 = −33 = x =
1− 15 −33 −33
15 15
12
cos a = 13
13 5
5 5
tan a = 12
a
12
= 12 1
20
1+
36
−11
12
1
= 56
36
−11 36 1
= x 56
12
−33
= 1
56
Jumlah skor 53
53 100
Nilai maksimal = 53x 100
1. Tanpa menggunakan tabel trigonometri atau kalkulator, hitunglah nilai eksak dari:
a. 2 sin 22, 5º cos 22, 5º b. 1 – 2 sin2 15º
2 𝑡𝑎𝑛 22,5°
c.
1 – 𝑡𝑎𝑛2 22,5°
Penyelesaian:
1
a. 2 sin 22, 5ºcos 22, 5º= sin (2 x 22, 5º) = sin 45º = 2 √2
1
b. 1 – 2 sin2 15º = cos (2 x 15º) = cos 30º = 2 √3
2 𝑡𝑎𝑛 22,5°
c. = tan (2 x 22,5º) = tan 45º = 1
1 – 𝑡𝑎𝑛2 22,5°
Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 78
12
2. Jika α adalah sudut lancip dan sin α = 13. Hitunglah:
a. cos 2α b. sin 2α c. tan 2α
Penyelesaian:
Pada soal hanya diketahui nilai sin α. Soal tersebut dapat diselesaikan dengan
menentukan nilai cosα dan tanα yang belum diketahui dengan bantuan segitiga siku-siku.
sisi depan
Ingat: sin α =
sisi miring
Perhatikan gambar segitiga berikut
r = 13 y = 12
α
x
12
sin α = 13 , maka sisi depan = y = 12 dan sisi miring = r = 13
Tentukan sisi samping dengan teorema Phytagoras
x = √𝑟 2 − 𝑦 2 = √132 − 122 = √169 − 144 = √25 = 5
5 12
Diperoleh cos α = 13 dan tan α = 5
5 2 12 2 25 144 −119
a. cos 2α = cos2α - sin2α = ( ) − ( ) = − =
13 13 169 169 169
12 5 120
b. sin 2α = 2 sin α cos α = 2 x x =
13 13 169
12
2 tan 𝛼 2𝑥 5
c. tan 2α = = 12 2
1 − 𝑡𝑎𝑛2 𝛼 1−(5)
24 24
5 5 24 25 120
= 144 = −119 = 𝑥 =−
119
1− 25 5 −119
25
4
3. Jika α adalah sudut lancip dan cos α = 5. Hitunglah:
a. cos 2α b. sin 2α c. tan 2α
Penyelesaian:
Pada soal hanya diketahui nilai cos α. Soal tersebut dapat diselesaikan dengan
menentukan nilai sinα dan tanα yang belum diketahui dengan bantuan segitiga siku-siku.
sisi samping
Ingat: cos α =
sisi miring
1. Tanpa menggunakan kalkulator atau tabel trigonometri hitunglah nilai eksak dari dengan
rumus trigonometri sudut ganda:
a. 2 sin 22,5º cos 22,5º
b. cos245° – sin245°
2 tan 15°
c. 1 –tan2 15°
5
2. Diketahui α adalah sudut lancip dan tan α = 12. Hitunglah nilai dari tan 2α
4
3. Diketahui α adalah sudut lancip dan sin α = 5. Hitunglah nilai dari:
a. sin 2α b. cos 2α c. tan 2α
= 6 1
119
144
5 144
= 6 𝑥 119 1
120
= 119 1
4
sin α = 5
r=5 y=4
1
3 α
x
x = √𝑟 2 − 𝑦 2 = √52 − 42 = 3 1
3 4 2
Diperoleh cos α = 5 dan tan α = 3
sin 2α = 2 sin α cos α 1
4 3
=2x x5 1
3. a 5
24
= 25 1
cos 2α = cos2α - sin2α 1
3. b 3 2 4 2
= (5) − (5) 1
Jumlah 32
32
Nilai maksimal =
32
x 100 100
1
2. b cos2 22, 5º - sin2 22, 5º = cos (2 x 22,5º) 1
= cos 45º
1 1
= √2
2