Anda di halaman 1dari 27

Pertemuan 3

Matematika Dasar
Barisan dan Deret
“Aritmatika”

Oleh : Dewi Putri Lestari., S.Pi., MP

Program Studi Budidaya Perairan


Universitas Mataram
2021
Standar Kompetensi
• Menggunakan konsep barisan dan deret dalam pemecahan
masalah

Kompetensi Dasar
• Memahami pola suatu barisan bilangan
• Menentukan suku ke-n dan jumlah suku ke-n barisan dan
deret aritmatika, serta penerapannya
indikator
• Menjelaskan pola dari suatu barisan bilangan
• Menghitung suku ke-n barisan aritmatika
• Menghitung jumlah suku ke-n deret aritmatika
• Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan barisan dan
deret aritmatika
Pendahuluan
• Terdapat keteraturan tertentu dalam kehidupan sehari-hari,
yang sering ditemui pada benda-benda di sekitar (tanaman,
batu, hewan, dll)
• Contoh : penomoran rumah dan tanggal pada kalender
untuk hari tertentu

Sub bab :
• Pola bilangan, dimana diperlukan penalaran secara induktif untuk
dapat menentukan pola suatu barisan bilangan
• Barisan dan deret aritmatika
• Penerapan pada pemecahan permasalahan kontekstual yang
berkaitan
Manfaat materi :
• Tidak hanya secara substansi materi, tetapi juga dalam hal
penalaran atau cara berfikir baik secara induktif (dari hal
khusus ke umum) maupun secara deduktif (dari hal umum
ke khusus)
Pola Bilangan
Barisan bilangan adalah kumpulan bilangan yang diurutkan
dengan aturan tertentu

✓ Tiap-tiap bilangan yang terdapat pada barisan bilangan


disebut suku.
✓ Aturan pengurutan suku-suku barisan bilangan dinamakan
pola bilangan.
Perhatikan barisan bilangan berikut :
➢ 1, 2, 4, 8, 16 , 32, ………………

Aturan pembentukan barisan bilangan


Barisan bilangan 1, 2, 4, 8, 16, 32, …………..
✓ Aturan Pembentukan : dikalikan 2
✓ Suku ke-1 adalah 1
suku ke-2 adalah 2 (1 x 2 = 2)
suku ke-3 adalah 4 (2 x2 = 4)
suku ke-4 adalah 8 (4 x 2 = 8)
Suku ke-5 adalah 16 (8 x 2 = 16)
Perhatikan barisan bilangan berikut :

➢ 1, 3, 6, 10, 15, …………

Aturan pembentukan barisan bilangan

Barisan bilangan 1, 3, 6, 10, 15, …………


✓ Aturan Pembentukan : ditambahkan dengan bilangan asli berurutan dimulai dari 2

✓ Suku ke-1 adalah 1

suku ke-2 adalah 3 (1 + 2 = 3)

suku ke-3 adalah 6 (3 + 3 = 6)

suku ke-4 adalah 10 (6 + 4 = 10)

Suku ke-5 adalah 15 (10 + 5 = 15)


Menentukan suku-suku barisan bilangan dapat dicari
dengan melihat suku-suku barisan bilangan yang telah
diketahui

Contoh : Penyelesaian :
Tulislah dua suku berikutnya 2, 6, 12, 20, …………
dari masing-masing barisan
bilangan berikut : ✓ Barisan bilangan berikutnya
: menambahkan bilangan
• 2, 6, 12, 20, ………………. asli genap berurutan yang
dimulai dari 4 pada suku di
depannya
✓ Dua suku berikutnya adalah
30 dan 42
Contoh : Penyelesaian :
Tulislah dua suku berikutnya 1, 5, 9, 13, …………
dari masing-masing barisan
bilangan berikut : ✓ Barisan bilangan berikutnya
: menambahkan 4 pada
• 1, 5, 9, 13, ………………. suku di depannya.
✓ Dua suku berikutnya adalah
17 dan 21
➢ Pada contoh sebelumnya, penentuan suku-suku barisan dilakukan
berdasarkan nilai suku-suku sebelumnya
➢ Penentuan suku ke-n, dinotasikan Un, untuk n cukup besar akan
tidak efisien jika diurutkan sampai suku yang dicari
➢ Untuk itu akan lebih praktis jika ditentukan melalui rumus yang
dapat diidentifikasi melalui pola barisan bilangan
Contoh :
Tentukan suku ke -50 dari barisan bilangan 6, 8, 10, 12, ………………………
Tentukan suku ke -30 dari barisan bilangan 4, 9, 16, 25, ………………………

Barisan bilangan 6, 8, 10, 12, ………… Barisan bilangan 4, 9, 16, 25, …………

Aturan pembentukan : suku satu ke suku


berikutnya ditambah 2, maka rumusnya suku Aturan pembentukan : pangkat selalu 2, dengan
ke-n memuat 2n bilangan pokok adalah urutan suku ditambah 1.
U1 = 6 = 2x1+4 U1 = 4 = (1+1)²
U2 = 8 = 2x2+4 U2 = 9 = (2+1)²
U3 = 10 = 3x2+4 U3 = 16 = (3+1)²
Jadi, Un = 2 x n + 4 = 2n + 4
U4 = 25 = (4+1)²
Sehingga, U50 = 2 x50 + 4 = 104
Jadi, Un = (n+1)²

Sehingga, U30 = (30+1)² = 31² = 961


Barisan dan Deret
Barisan dan Deret Aritmatika
Pengertian Barisan Aritmatika
Barisan bilangan U1, U2, U3, U4, ……………….., Un

Barisan bilangan ini disebut sebagai barisan bilangan


aritmatika,
Jika selisih dua suku yang berurutan selalu tetap.
Menentukan Suku ke –n barisan aritmatika
Contoh :
Tentukan suku ke 50 barisan aritmatika 1, 4, 7, 10, ……….

Penyelesaian : Jadi suku ke-50 adalah


Perhatikan bahwa : 148
suku pertama a = 1
Beda b = 3
Maka U50 = a + (n-1)b
= 1 + (50-1)3
= 1 + 147
= 148
Pengertian Deret Aritmatika
• Jika semua suku suku pada barisan aritmatika dijumlahkan,
akan terbentuk suatu deret aritmatika atau deret hitung
➢ Deret aritmatika dengan beda lebih dari nol (positif), disebut
deret aritmatika naik.

➢ Deret aritmatika dengan beda kurang dari nol (negatif),


disebut deret aritmatika turun
Contoh :
apakah 2 + 5 + 8 + 11 + 14 + 17 + ……… merupakan deret aritmatika ??

Penyelesaian :
➢ Perhatikan bahwa :
U2 – U1 = 5 -2 = 3
U3 – U2 = 8 – 5 = 3
U4 – U3 = 11 -8 = 3
U5 – U4 = 14 – 11 = 3
➢ Beda selalu tetap, yaitu 3
➢ Jadi, 2 + 5 + 8 + 11 + 14 + 17 + ……… adalah deret aritmatika
atau deret hitung.
Jumlah n suku Pertama Deret Aritmatika
Contoh : Penyelesaian
Tentukan jumlah sampai suku ke- Perhatikan bahwa deret aritmatika
50 deret aritmatika tersebut mempunyai suku pertama
2+6+10+14+18+ …………… a= 2 dan beda b = 4
Sn = ½ n (2a +(n-1)b)
= ½ . 50 (2.2 +(50-1)4)
= 25 (4+(49)4)
= 25 (4 +196)
= 25 (200)
= 5000
Sisipan pada Deret Aritmatika
Contoh : 3. Jumlah n suku pertama deret baru sesudah
sisipan
• 3,9,15,21,27 disisipkan 2 suku
Sn’ = (a + Un’)
𝑛′
2
1. Beda baru = b’ =
𝑏

= 13/ 2 (3 +27)
𝑘+1

= 6/2+1
= 6,5 (30)
= 2
= 195
2. Banyaknya suku deret baru =

n’ = n + (n-1)k

= 5 + (5-1)2

= 5 +8

= 13
Terima Kasih ☺

Anda mungkin juga menyukai