STATISTIKA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
SMK MUTIARA
PEMATANGSIANTAR
T.P. 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah STATISTIKA
sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai pengertian, prinsip kerja, jenis-jenisSTATISTIKA, aplikasi
dan perhitungan padaSTATISTIKA. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas
ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN STATISTIKA............................................................................ 3
2. PENYAJIAN DATA ............................................................................................ 3
3. UKURAN PEMUSATAN DATA ........................................................................ 6
4. UKURAN LETAK DATA .................................................................................. 9
5. UKURAN PENYEBARAN DATA ..................................................................... 12
6. TAFSIRAN RINGKASAN DATA ..................................................................... 13
Soal ................................................................................................................... 18
1. Kesimpulan .................................................................................................................. 20
2. Saran ........................................................................................................................... 20
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2. 1. Latar Belakang
Secara etimologis kata statistic berasal dari kata status (bahasa latin) yang mempunyai
persamaan arti dengan kata state (bahasa inggris) atau kata staat (bahasa belanda), dan yang
dalam bahasa indonesia diterjemahkan menjadi negara. Pada mulanya, kata statistic diartikan
sebagai kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif)
maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan
kegunaan yang besar bagi suatu Negara.
Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistic hanya di batasi pada
kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif) dan yang tidak berwujud
angka (data kualitatif).
Istilah statistic juga sering diberi pengertian sebagai kegiatan statistic atau kegiatan
persetatistikan atau kegiatan pensetatistikan. Sebagaimana disebutkan dalam undang-undang
tentang statistik (lihat undang-undang No. 7 tahun 1960), kegiatan statistic mencakup 4 hal,
yaitu: (1) pengumpulan data, (2) penyusunan data, (3) pengumuman dan pelaporan data, dan
(4) analisis data.
Mata kuliah statistika bagi mahasiswa sangat diperlukan terutama ketika seorang
mahasiswa harus mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menginterprestasikan data
untuk pembuatan skripsi, thesis atau disertasi. Dalam hal ini pengetahuan statistik dipakai
dalam menyusun metodologi penelitian.
Sebagai suatu ilmu, kedudukan statistika merupakan salah satu cabang dari ilmu
matematika terapan. Oleh karena itu untuk memahami statistika pada tingkat yang tinggi,
terebih dahulu diperlukan pemahaman ilmu matematika.
Di negara maju seperti Amerika, Eropa dan Jepang, ilmu statistika berkembang dengan
pesat sejalan dengan berkembangnya ilmu ekonomi dan teknik.
Bahkan kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh sejauh mana negara itu
menerapkan ilmu statistika dalam memecahkan masalah-masalah pembangunan dan
perencanaan pemerintahannya. Jepang sebagai salah satu negara maju, konon telah berhasil
memadukan ilmu statistika dengan ilmu ekonomi, desain produk, psikologi dan sosiologi
masyarakat.
Sejauh itu, ilmu statistika digunakan pula untuk memprediksi dan menganalisis perilaku
konsumen, sehingga Jepang mampu menguasai perekonomian dunia sampai saat ini.
Statistik adalah kumpulan data dalam bentuk angka maupun bukan angka yang disusun
dalam bentuk tabel (daftar) dan atau diagram yang menggambarkan atau berkaitan dengan
suatu masalah tertentu.
Contoh :
Statistik penduduk adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan dengan masalah penduduk.
Statistik ekonomi adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan dengan masalah ekonomi.
1
Statistika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan metode, teknik atau cara
mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menginterprestasikan data untuk disajikan
secara lengkap dalam bentuk yang mudah dipahami penggunan
Berdasarkan latar belakang diatas penulis/ penyusun ingin mengetahui lebih jauh
tentang statistik termaksud juga tentang jenis-jenis berdasarkan metode yang dipakai di
dalam sistem statistik ini.
Sesuai dengan judul diatas maka yang menjadi permasalahan yang akan dikaji di dalam
makalah ini adalah bagaimana apakah yang menjadi jenis-jenis utama di dalam statistik
dilihat dari metode yang di pakai?
Seperti yang kita ketahui bahwa maksud dari pengadakan penelitian adalah untuk
mengumpulkan, mengolah, serta menganalisa data yang secara sistematis dan efisien untuk
memecahkan suatu masalah. Selain itu, maksud dari penelitian adalah untuk mengaplikasikan
pengetahuan atau menerapkan ilmu statistik yang di dapat selama duduk di bangku
perkuliahan tentang metode dan kegunaan statistik.
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2. PENYAJIAN DATA
Data yang sudah dikumpulkan dapat disajikan dalam bentuk tunggal, data kelompok atau
data yang dikelompokkan dengan tabel dan data yang disajikan dalam bentuk macam-macam
diagram tergantung tujuan dibuatnya data tersebut.
Data tunggal adalah adata yang disusun sendiri menurut besarnya. Contoh: Data dari
bilangan antara 1 sampai 40 yang berkelipatan 5 adalah: 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35.
Data kelompok yang disajikan dalam bentuk tabel disebut tabel distribusi frekuensi.
Contoh:
21 – 30 25,5 10
31 – 40 35,5 9
41 – 50 45,5 2
51 – 60 55,5 7
61 – 70 65,5 19
71 – 80 75,5 19
81 – 90 85,5 19
91 – 100 95,5 15
· Kelas
Data yang terdiri atas 100 nilai amatan pada tabel di atas dikelompokkan menjadi delapan
kelas, yaitu kelas pertama 21 – 30, kelas kedua 31 – 40, kelas ketiga 41 – 50, kelas keempat
51 – 60, kelas kelima 61 – 70, kelas keenam 71 – 80, kelas ketujuh 81 – 90, kelas kedelapan
91 – 100.
5
Tepi bawah = batas bawah – 0,5
Misalnya kelas pertama 21 – 30, tepi bawahnya 20,5 dan tepi atasnya 30,5.
· Panjang kelas
Panjang kelas adalah selang antara tepi atas kelas dan tepi bawah kelas.
2.3 Penyajian Data dalam Diagram
2.3.1 Diagram Batang
Penyajian data statistik dengan menggunakan gambar berbentuk balok atau batang
disebut diagram batang. Batang-batang itu dapat dilukiskan secara tegak (diagram batang
tegak) atau mendatar (diagram batang mendatar), tetapi antara satu dengan batang lainnya
diberi jarak sehingga letak tiap batang tampak terpisah. Misalnya, tabel frekuensi ukuran
sepatu kelas VII E SMPN 1 Sleman.
1 33 2
2 34 4
3 35 3
4 36 2
5 37 6
6 38 4
7 39 3
6
Total 24
Diagram batang tersebut disebut diagram batang tunggal. Selain diagram batang
tunggal, dikenal dua diagram batang yang lain, yaitu:
Data yang disajikan dengan grafik yang berbentuk garis lurus disebut diagram garis
atau grafik garis. Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data yang diperoleh
berdasarkan pengamatan dari waktu ke waktu secara berurutan. Misalnya, tabel frekuensi
ukuran sepatu kelas VII E SMPN 1 Sleman.
1 33 2
2 34 4
3 35 3
4 36 2
5 37 6
6 38 4
7 39 3
Total 24
Penyajian data statistik dengan menggunakan gambar yang berbentuk daerah lingkaran
disebut diagram lingkaran. Diagram tersebut dapat dibuat dengan membagi lingkaran
7
menurut data yang ada dan dengan menggunakan busur derajat dan membagi keliling
lingkaran. Misalnya, data ukuran sepatu kelas VII E SMPN 1 Sleman.
1 33 3 x 360o = 45o
2 34 4 x 360o = 60o
3 35 4 x 360o = 60o
4 36 3 x 360o = 45o
5 37 6 x 360o = 90o
6 38 4 x 360o = 60o
Total 24 3600
Langkah-langkah yang diperlukan untuk membuat diagram batang daun adalah sebagai
berikut:
Contoh:
Berikut ini adalah data suhu atmosfir tempat-tempat di bumi dalam derajat Celcius.
30 17 27 20 46 16 30 22 19 45
21 12 38 26 36 13 39 15 43 15
Jawab:
Dengan langkah (a) dan (b) buat diagramnya. Kemudian dengan langkah (c) buat juga
diagramnya.
Batang Daun
1 2355679
8
Daun Batang
2 01267
1 7692355
3 00689
2 70216
4 356
3 00869
Histogram adalah penyajian daftar distribusi frekuensi yang terdiri dari segiempat-
segiempat yang alasnya pada sumbu mendatar. Poligon frekuensi kumulatif adalah grafik
yang menunjukkan frekuensi kumulatif. Jika poligon frekunsi kumulatif dimuluskan
diperoleh kurva frekeunsi kumulatif yang disebut ogif. Untuk frekuensi kumulatuf kurang
dari, grafiknya disebut ogif positif. Sedangkan untuk frekuensi kumulatif lebih dari, disebut
ogif negatif.
Ukuran pemusatan data adalah ukuran untuk memberikan gambaran wakil data dari
sampel yang diambil yang selanjutnya akan mewakili populasinya. Secara umum yang
termasuk ukuran pemusatan data adalah:
3.1 Mean
Mean (rataan) dari suatu data adalah perbandingan jumlah semua nilai datum dengan
banyak datum.
Jika suatu data terdiri atas nilai-nilai , , , ... , , maka rataan dari dua data itu ditentukan
dengan rumus berikut:
atau
Keterangan:
9
Contoh:
Jawab:
Keterangan :
Contoh:
3–5 4 3 12
6–8 7 5 35
9 – 11 10 12 120
12 – 14 13 9 127
15 – 17 16 7 112
18 – 20 19 4 76
= 40 = 482
Jawab:
= = = 12,05
3.2 Median
10
Median adalah sebuah nilai datum yang berada di tengah-tengah, dengan catatan data
telah diurutkan dari nilai terkecil sampai dengan nilai terbesar.
a) Jika ukuran data n ganjil, maka mediannya adalah nilai datum yang di tengah atau nilai
datum yang ke .
Ditulis: Median
b) Jika ukuran data n genap, maka mediannya adalah rataan dari dua nilai datum yang
tengah atau rataan dari nilai datum ke dan nilai datum ke .
Ditulis: Median
Contoh:
1) 4, 5, 7, 9, 10
Nilai data sudah terurut dengan ukuran data n = 5 (ganjil).
Median = = = 7.
2) 12, 11, 7, 8, 6, 13, 9, 10
Nilai data tersebut jika diurutkan menjadi 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13. Ukuran data n = 8
(genap).
Median = (
= ()
= ()
= 9,5
Keterangan:
L = tepi bawah kelas median p = panjang kelas
= frekuensi kelas median n = banyak data
= frekuensi kumulatif sebelum kelas median.
Contoh:
Panjang (cm)
25 – 29 6 6
30 – 34 10 16
11
35 – 39 10 26
40 – 44 8 34
45 – 49 4 38
50 – 54 12 50
Jumlah 50
Jawab:
= data ke- (
= data ke-25,5
terletak di kelas interval 35-39.
= = 39
Jadi, median dari data tersebut adalah 39.
3.3 Modus
Modus adalah nilai datum yang sering muncul atau nilai datum yang mempunyai
frekuensi terbesar.
3.3.1 Data Tunggal
Contoh:
Keterangan :
L = tepi bawah kelas modus.
= selisih frekuensi kelas modus dan kelas sebelumnya.
12
= selisih frekuensi kelas modus dan kelas sesudahnya.
p = panjang kelas
Contoh:
Di bawah ini tabel frekeunsi pengukuran tinggi badan siswa kelas XI IPA SMA Sumedang.
160 – 164 6
165 – 169 8
170 – 174 12
175 – 179 8
180 – 184 2
185 – 189 4
Jawab:
Modus data terletak pada kelas interval 170 – 174 karena frekuensi data pada data kelas
tersebut paling banyak.
= 12 – 8 = 4
= 12 – 8 = 4
= 172
Jadi, modus data tersebut adalah 172.
Ada tiga macam ukuran letak data berdasarkan nilai-nilai batas yaitu kuartil, desil, dan
persentil.
4.1 Kuartil
Kuartil adalah nilai batas jika sekumpulan data yang telah diurutkan dari kecil ke besar
dibagi menjadi empat bagian yang sama.
1. Kuartil pertama ( ) mempartisi data menjadi bagian dan bagian (kuartil bawah).
2. Kuartil kedua ( ) mempartisi data menjadi bagian. Kuartil kedua disebut juga sebagai
median.
3. Kuartil ketiga ( ) mempartisi data menjadi bagian dan bagian (kuartil atas).
13
Contoh:
52, 91, 55, 100, 58, 99, 70, 54, 98, 64, 56!
Jawab:
Diketahui n = 11.
Data diurutkan menjadi: 52, 54, 55, 56, 58, 64, 70, 91, 98, 99, 100.
Keterangan:
: kuartil ke-
: tepi kelas bawah yang memuat
: panjang kelas
: jumlah frekuensi sebelum kuartil ke-
: frekuensi kuartil ke-
Contoh:
Tentukan nilai kuartil pertama, kuartil kedua, dan kuartil ketiga untuk data kelompok tentang
hasil pengukuran (dalam mm) pada tabel di bawah ini:
(dalam mm)
14
137 – 145 141 10
Jawab:
a) .
Jadi, kuartil pertama adalah:
b) .
Jadi, kuartil kedua adalah:
c) .
Jadi, kuartil ketiga adalah:
4.2 Desil
Desil adalah nilai batas jika sekumpulan data yang telah diurutkan dari kecil ke besar
dibagi menjadi sepuluh bagian yang sama.
Contoh:
Jawab:
Diketahui n = 20
Urutan data:
Jadi,
15
Keterangan:
: desil ke-i
: panjang kelas
Contoh:
Data tinggi badan dari 100 orang siswa disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Carilah
nilai desil keempat!
150 – 154 6
155 – 159 19
160 – 164 40
165 – 169 27
170 – 174 8
Jawab:
Desil keempat
Substitusi :
4.3 Persentil
Persentil adalah nilai batas jika sekumpulan data yang telah diurutkan dari kecil ke
besar dibagi menjadi seratus bagian yang sama.
16
4.3.1 Data Tunggal
Contoh:
Dari data 52, 54, 55, 56, 58, 64, 70, 91, 98, 99, 100 tentukan !
Jawab:
Diketahui n = 11
Urutan data:
Jadi,
Keterangan:
: persentil ke-i
150 – 154 5
155 – 159 20
160 – 164 42
165 – 169 26
170 – 174 7
Jawab:
Letak di urutan data ke-
Kelas pada interval 155 – 159 sehingga:
17
5. UKURAN PENYEBARAN DATA
Ukuran penyebaran data atau ukursan dispersi menunjukkan seberapa besar nilai-nilai
dalam suatu kumpulan data memiliki nilai yang berbeda. Ukuran dispersi ada beberapa
macam adalah rentang (jangkauan atau range), jangkauan antarkuartil, simpangan kuartil,
ragam, dan simpangan baku.
Rentang atau jangkauan (range) merupakan ukuran penyebaran yang paling sederhana
dan mudah dipahami serta didefinisikan sebagai selisih nilai maksimum (data terbesar)
dengan nilai minimum (data terkecil) yang dinyatakan sebagai berikut:
Jangkauan antarkuartil didefinisikan sebagai selisih antar kuartil ketiga dengan kuartil
pertama. Jangkauan antarkuartil disebut hamparan, ditentukan dengan rumus:
Simpangan kuartil didefinisikan sebagai setengah kali panjang hamparan. Oleh karena
itu, simpangan kuartil disebut juga rentang semi antarkuartil. Simpangan kuartil ditentukan
dengan rumus:
Simpangan baku adalah ukuran penyebaran yang paling baik karena mencerminkan
besaran pneyebaran tiap-tiap observasi. Kuadrat dari simpangan baku disebut ragam atau
variansi.
Dengan n = ukuran data, = nilai datum yang ke-i, dan = nilai rataan.
Contoh:
18
Tentukan ragam dan simpangan baku untuk data: 10, 44, 56, 62, 65, 72, 76!
Jawab:
Ukuran data n = 7
· Ragamnya:
· Simpangan Baku:
Ragam dari suatu data yang disajikan dengan menggunakan daftar distribusi frekuensi
dapat ditentukan dengan rumus:
dengan:
n = = ukuran data
Koefisien keragaman (koefisien variasi) adalah variasi dalam bentuk relatif yang
menyatakan simpangan baku sebagai bentuk persentase rata-rata hitung.
= koefisien variasi
= simpangan baku
= Rata-rata
Contoh:
Sejenis lampu elektron rata-rata dapat dipakai selama 4500 jam dengan simpangan baku 1350
jam. Lampu model lain dapat dipakai rata-rata 12.000 jam dengan simpangan baku 2400
jam. Manakah lampu yang secara relatif masa pakainya lebih seragam?
19
Jawab:
Jadi, lampu jenis II secara relatif mempunyi masa pakai lebih seragam.
Nilai standar (angka baku) merupakan data yang mempunyai rata-rata hitung = 0 dan
simpangan baku = 1 sehingga kurvanya disebut kurva normal standar. Rumus nilai standar:
Contoh:
Bagaimana kedudukan siswa tersebut daalam pelajaran matematika apakah lebih baik dari
fisika atau sebaliknya?
Jawab:
v Untuk Matematika
Maka nilai standar Matematika:
v Untuk Fisika,
Siswa tersebut mendapat 0,7 simpangan di atas rata-rata Matematika dan 0,44 simpangan di
atas rata-rata Fisika. Jadi, kedudukan siswa tersebut lebih baik dalam mata pelajaran
Matematika.
6.3 Kemiringan
v Jika kurva distribusi frekuensi mempunyai ekor yang lebih panjang ke kanan bila dilihat
dari puncak maksimum (koefisien kemiringan > 0), maka distribusi seperti ini disebut
miring ke kanan atau mempunyai kemiringan positif.
v Jika kurva distribusi frekuensi mempunyai ekor yang lebih panjang ke kiri bila dilihat dari
puncak maksimum (koefisien kemiringan < 0), maka distribusi seperti ini disebut
kemiringan ke kiri atau mempunyai kemiringan negatif.
v Jika kemiringan = 0 maka distribusi seperti ini disebut simetris.
Untuk melihat kemiringan, digunakan beberap rumus yang ditemukan oleh beberapa
penemu, antara lain:
20
: mean
: modus
S : simpangan baku
: mean
: median
S : simpangan baku
: persentil ke-90
: persentil ke-50
: persentil ke-10
Contoh:
Dari 100 orang yang dicatat berat badannya, dikelompokan dalam interval seperti pada tabel.
Tentukan kemiringannya.
Kelas interval xi F
58-60 59 10
61-63 62 18
64-66 65 42
67-69 68 22
70-72 71 8
Σf = 100
21
Jawab:
Untuk menentukan kemiringannya, tabel tersebut di lengkapi menjadi tabel seperti di bawah
ini:
Mean:
KPII = = = - 0,066
KP1 = = = - 0,044
Berdasarkan perhitungan diatas, kemiringan negatif maka model grafiknya cenderung ke kiri.
6.4 Kurtosis
Ukuran kurtosis adalah ukuran untuk mengetahui tinggi rendahnya atau runcing datarnya
bentuk kurva distribusi normal. Untuk menentukan ukuran kurtosis digunakan koefisien
persentil.
: kuartil bawah
: kuartil atas
Kurva normal mempunyai K = 0,263 disebut mekokurtis. Jika > 0,263 distribusinya lebih
runcing dibandingkan distribusi normal disebut leptokurtis. Jika K < 0,263 distribusinya
lebih tumpul dibandingkan dengan distribusi normal disebut platikurtis.
Contoh:
22
Dari data pada contoh di kemiringan, tentukan kurtosisnya?
Jawab:
Terlebih dahulu dibuat tabel distribusi ferekuensi kumulatif kurang dari sebagai berikut.
Kelas interval fi fk ≤
58-60 10 60,5 10
61-63 18 63,5 28
64-66 42 66,5 70
67-69 22 69,5 92
70-72 8 72,5 100
Σ 100
v Letak KI di urutan data ke - , KI termuat pada interval 61– 62 yaitu kelas yang memuat fk =
25
Jadi, KI = 60,5 +
v Letak K3 di urutan data ke- K3 termuat pada interval 67 - 69, yaitu kelas yang memuat f k =
75
Jadi, K3 = 66,5 +
v Letak P10 di urutan data ke- P10 termuat pada interval 58 - 60, yaitu kelas yang memuat f k =
10
Jadi, P10 = 57,5 +
v Letak P90 di urutan data ke- P90 termuat pada interval 67 - 69, yaitu kelas yang memuat f k =
90
Jadi, P90 = 66,5 +
K= = = = 0,24
Karena K = 0,24 < 0,263 maka data tersebut distribusinya lebih tumpul dibandingkan
distribusi normal, sering disebut platikurtis.
23
LATIHAN SOAL
2. Dari 12 siswa peserta sepak bola tercatat rataan tinggi badannya 162 cm, jika ditambah
1 orang pemain cadangan rataan tinggi badan menjadi 162,1 cm. Berapa tinggi pemain
cadangan itu?
Jawab:
Misalkan: tinggi pemain cadangan itu x.
Maka tinggi pemain cadangan itu dihitung dengan:
Interval f
24
30 – 34 2
35 – 39 3
40 – 44 8
45 – 49 23
50 – 54 20
55 – 59 21
60 – 64 3
Jawab:
Interval F
30 – 34 2 32 64
35 – 39 3 37 111
40 – 44 8 42 336
45 – 49 23 47 1081
50 – 54 20 52 1040
55 – 59 21 57 1197
60 – 64 3 62 186
Berat Badan
56 2 2
59 5 7
62 13 20
65 14 34
68 4 38
71 2 40
Jawab:
Banyaknya data adalah 40, maka jika diurutkan naik median jatuh pada:
.
5. Tentukan median dari data kelompok di bawah ini!
Interval F
30 – 34 2
35 – 39 3
40 – 44 8
45 – 49 23
50 – 54 20
25
55 – 59 21
60 – 64 3
Jawab:
Interval f fk
30 – 34 2 2
35 – 39 3 5
40 – 44 8 13
45 – 49 23 36
50 – 54 20 56
55 – 59 21 77
60 – 64 3 80
26
Soal
1. Penghasilan rata-rata untuk 6 orang adalah Rp. 4.500,00. Jika datang 1 orang,maka
penghasilan rata-rata menjadi Rp. 4.800,00. Penghasilan orang yang baru masuk adalah
…
2. Nilai rata-rata tes Matematika 15 siswa adalah 6,6. Bila nilai Dinda disertakan,maka nilai
rata-ratanya menjadi 6,7. Nilai Dinda dalam tes Matematika tersebut adalah …
3. Sebelum membeli duku, ibu Neni mencobanya terlebih dahulu. Ia mengambil satu duku
kecil, satu duku sedang dan satu duku besar dari sekeranjang duku milik penjual. Yang
merupakan sampel adalah …
14352435262413435416
6. Hasil ulangan susulan bidang studi Matematika dari beberapa siswa adalah 8, 10, 4, 5, 7,
3, 9, 8, 7, 10, 8, 5.
Median dari data di atas ialah ...
27
Banyak siswa yang mempunyai nilai di bawah rata-rata adalah …
Nilai 4 5 6 7 8 9
Frekuensi 1 4 5 6 4 2
9. Nilai ulangan Fisika dari sekelompok anak ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Nilai 5 6 7 8 9
Frekuensi 2 5 3 4 1
10.
28
Grafik di atas menunjukkan hasil panen kopi tahunan di suatu daerah. Hasil panen kopi
rata-rata per tahun adalah … ton
BAB III
PENUTUP
3. 1. Kesimpulan
Adapun penyusun yang dapat simpulkan di dalam penyusun makalah ini di lihat dari
pembahasan diatas adalah :
29
1. Metode statistik prosedur – prosedur atau cara-cara penyajian dan penafsiran data.
Penyajiannya meliputi : penyajian, pengorganisasian, peringkasan dan penyajian data.
Sedangkan penafsiran data meliputi : pengdugaan, pengujian dugaan dan penarikan
kesimpulan.
3. 2. Saran
30
DAFTAR PUSTAKA
Wirdiatmi, dkk. Matematika 2 untuk SMA kelas 2 IPA, Bekasi: PT Galaxy Puspa Mega.
Subchan, W. d. (2015). Buku Guru Matematika. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Balitbang.
Abdur Rahman As’ari, Mohammad Tohir, dkk. 2014. Matematika. Jakarta: Pusat Kurikulum
dan Perbukuan Balitbang.
31