PENDAHULUAN
Analisa kwalitatif adalah bagian Ilmu Kimia, yang menyelidiki penentuan kompunen-
kompunen pembentuk suatu zat (bahan) tertentu. Analisa kwalitatif disini dimaksudkan
untuk menyelidiki zat-zat anorganik saja; sedangkan untuk zat-zat organik tidak
dibicarakan. Sebagai tahap permulaan dalam mengenal analisa kwalitatif digunakan cara
H2S. Sedangkan sistem pemisahan yang lain tidak dibicarakan. Seringkali zat-zat
anorganik berbentuk senyawa ionik, yang terdiri dari kation dan anion.
Oleh karena itu analisa kwalitatif dibagi menjadi 4 langkah sebagi berikut :
A. Pemeriksaan pendahuluan
B. Pemisahan golongan
C. Pemeriksaan kation
D. Pemeriksaan anion.
A. PEMERIKSAAN PENDAHULUAN
Langkah ini penting, karena kadang kadang zat yang akan diselidiki dapat ditemukan
dengan pemeriksaan pendahuluan. Bahkan dengan pemeriksaan pendahuluan ini
dapat memberikan gambaran mengenai analisa selanjutnya.
Pemeriksaan ini terdiri dari :
1. Bentuk dan warna zat
a. Bentuk zat
Amati apakah zat yang akan diselidiki berada dalam bentuk larutan atau
zat padat.
b. Warna zat
Masing-masing ion dalam larutan, memberikan warna-warna yang khas.
Sebagai contoh dibawah ini diberikan beberapa ion dalam larutan yang
berwarna spesifik :
1 Fe(II), Cu(II),Ni(II),Cr203,Hg2I2, Cr(III),K2MnO4- berwarna hijau
2 Bikromat,HgI2,HgS,Cu2O,CrO3,K3Fe(CN)6,Pb3O4,As2S2,HgO,
Sb2S3 berwarna merah
3 HgO, PbI2, CdS, As2S3,CuS3,K4Fe(CN)6.3H2O, Fe(III), Kromat
berwarna kuning.
4 PbO2, Ag2AsO4, CdO,SnS,Fe(III),Fe3O4, Fe2O3, Fe(OH)3
berwarna coklat.
5 Mn(II) dan Co(II) berwarna merah muda-merah jambu.
6 PbS,CuO, CuS, HgS, C, Ag2S, FeS, MnO2, Cr3O4,CoS, Ni2O3,
NiS berwarna hitam.
1
2. Bau zat
Mengenal bau sesuatu zat jangan sekali-kali muka (hidung) didekatkan pada
zat tersebut, tetapi kipaskan (dengan tangan/buku uap dari zat tersebut
kehidung.
1 Bau amoniak, mungkin garan NH4+.
2 bau telur busuk (H2S/belerang), mungkin garam-garam sulfida.
3 Bau halogen
4 Bau gas oksida nitrogen
5 Bau cuka, mungkin garam asetat.
5. Reaksi nyala
Beberapa persenyawaan logam mempunyai warna yang spesifik jika senyawa
tersebut dibakar langsung pada nyala pembakar bunsen. Senyawa garam yang
terdiri dari ion logam dan ion klorida adalah garam yang paling mudah
diuapkan. Cara memperoleh garam klorida ini adalah dengan mencampurkan
sedikit zat yang akan diselidiki dengan HCl pekat diatas kaca arloji.
Kemudian kawat Ni-Cr atau kawat Platina dicelupkan pada campuran tersebut
diatas, dan dibakar langsung pada nyala api bunsen.. Maka pada nyala api
akan terlihat warna.
Warna ini spesifik untuk setiap senyawa logam.
Catatan :L Kawat Ni-Cr / Pt. yang akan dipakai harus bebas dari senyawa-
senyawa logam. Cara untuk menghilangkan bekas-bekasnya ialah dengan
jalan mencelupkan dalam HCl pekat kemudian dibakar; dan diulang sampai
tidak timbul warna lagi bila kawat Ni-Cr/Pt dibakar.
2
4 Sr merah carmyn (merah darah)
5 Li merah
6 Ba kuning kehijauan
7 Cu, garam borat hijau
8 Pb, As, Sb, Bi biru abu-abu
3
kertas KI + kanji berwarna biru, kemungkinan
hipoklorit
2. Gas Br2 berwarna coklat, berbau merangsang dan kertas KI
+ kanji berwarna biru, kemungkinan hipobromit
3. Gas NO2 berwarna coklat, merangsang, kertas benzidina
berwarna biru, kemungkinan nitrit.
4
4 Kertas saring yang telah ditetesi dengan reagen Nessler akan menjadi
warna coklat kuning.
a. Air
b. HCl 2 N
c. HCl Pekat
d. HNO3 2N
e. HNO3 pekat
f. Aquaregia ( Campuran HNO3 pekat dan HCl pekat perbandinagn 1 : 3.
g. Apabila dengan pelarut tersebut diatas 1 – 6 contoh tetap tidak larut maka
dilebur dengan campuran NaCO3 dan K2CO3 dengan perbandingan 1 : 1
Cara Kerja :
1. Sedikit contoh dicoba dilarutkan dalam pelarut menurut
urutan diatas (mulai dari air dan seterusnya) dalam keadaan
dingin dulu, dan bila tak larut dicoba dengan pemanasan.
2. Bila tetap tidak larut, sedikit contoh dilebur dengan campuran
Na2CO3 dan K2CO3 (1 : 1), Hasilnya ditumbuk menjadi
serbuk dan selanjutnya dilarutkan dalam air, kemudian
disaring, filtratnya dipakai untuk penyelidikan anion
sedangkan endapat untuk penyelidikan Kation. Setelah
dilarutkan dengan HCl encer.
PENYELIDIKAN KATION
Untuk penyelidikan kation maka zat yang akan diselidiki harus dalam bentuk larutan.
Kation-kation dikelompokkan dalam golongan tertentu berdasarkan perbedaan kelarutan
dan suasana dalam reagen-reagen tertentu.
5
Golongan V (Sisa) : Na+, K+, Mg+2, NH4+
Larutan contoh
Endapan golongan I + 1 tetes HCl 6N
Filtrat
+ aliri H2S dalam Suasana asam
Endapan golongan II
Filtrat
Didihkan sampai bebas H2S+ 50 mg
NH4Cl padat +NH4OH sampai basa
Filtrat
Endapan golongan IIIB + panaskan kemudian aliri H2S (Suasana
basa)
Filtrat
+ Pindahkan ke Kurs porselin tambah
asam cuka sampai asam uapkan sampai
kering, dinginkan + 5 tetes HNO 3pekat
panaskan lagi samapi tidak keluar lagi asap
putih, tambah 5 tetea HCl encer dan 0,5 ml
air pindahkan ketabung reaksi kecil+ 25 mg
NH4Cl buat basa dg NH4OH pekat aduk +
10 tetes (NH 4)2CO3 panaskan dan diamkan
beberapa saat.
Endapan golongan IV
Filtrat
golongan V (Gol.Sisa)
6
Identifikasi masing-masing kation ini sebagi berikut:
Golongan I
Timbal (Pb+2):1. Sedikit larutan yang mengandung ion Pb ditambah dengan setetes
larutan K2CrO4 terbentuk endapan warna kuning
Perak (Ag+) : 1. Larutan yg. mengandung Ion Perak + HCl Akan terbentuk endapan
warna putih yang lama kelamaan menjadi abu-abu.
7
Ag Cl + 2 NH3 Ag(NH3)2Cl
Ag2 O + 4 NH3 + H2O 2[Ag(NH3)2]+ + 2OH
Ag+ + H + + I- H+ + AgI
Kuning
Raksa (Hg2)+2 : 1. Larutan yang mengandung Ion Hg2+2 ditambah Larutan SnCl2 akan
terbentuk endapan berwarna abu-abu dari Hg.
(Hg)++ + Cu Cu+2 + 2 Hg
Abu-abu
Cu + Hg2+ Cu2+ + 2 Hg
Golongan IIA
Bismuth ( Bi+3)
1. Sedikit larutan ditambah SnCl2 5% dan NaOH 2N berlebihan.Endapan coklat
menandakan ada Bi.
8
Sn2+ + 2 OH- Sn (OH)2
-
Sn(OH)2 + 2 OH 2H2O + SnO2=
3+
2SnO2= + 2 Bi + 6 OH- 3H2O + 3 SnO3 + 2Bi
Hitam
2. Sedikit larutan ditambah dengan reagen Cinconin –KI, terjadi endapan jingga dari
BiI3.B.HI
Tembaga (Cu2+) :
Cadmium (Cd2+)
1. Sedikit larutan ditambah HCl 4N dan dialiri gas H2S ( jika terdapat Cu,
tambah dulu dengan KCN 2M sampai warna biru hilang) . Adanya
endapan berwarna kuning menunjukkan adanya Cd.
Cd2+ + S= CdS
kuning
2. Sedikit larutan ditambah setetes larutan asam oksalat, terjadi kristal yang
spesifik.
9
Golongan IIB
Arsenikum ( As3+)
b. Pada 2 tetes Filtrat ditambah 5 tets HNO3 pekat dan 10 tetes pereaksi
molibdate. Akan terbentuk endapan kuning bila ada As.
Stanum (Sn2+) :
Bila larutan diduga mengandung Sn4+ ditambah beberapa butir serbuk Fe uapkan
sampai hampir kering, Tambah dengan sedikit air. Saring !!
2. Pada 3 tetes larutan diatas dibubuhi setetes larutan HgCl2 5% Endapan putih
atau abu-abu menunjukan adanya Sn.
10
Antimon (Sb).
1. 2 tetes larutan dibubuhi KNO2 padat sedikit, aduk dengan batang
pengaduk. Kalau tidak timbul gas lagi tambah 2 tetes reagen rodamin B.
Warna merah menjadi ungu menunjukkan adanya Sb.
Rhodamin B
SbCl3 + KNO3 (padat) Senyawa berwarna ungu
Golongan IIIA
Besi (Fe3+)
1. Setetes larutan ditambah larutan KCNS 2M. Warna merah menunjukkan
adanya besi
4 Fe3+ + 3 CNS- Fe(CNS)3
Merah
2. Setetes larutan ditambah setetes larutan K4Fe(CN)6 akan terbentuk warna
biru tua.
4. Dengan ammonium Sulfida terbentu endapan hitam, yang terdiri dari besi
(II) sulfida dan belarang.
11
Fe3+ + {Fe(CN)6}3- Fe{Fe(CN)6}
Coklat
Manggan (Mn2+)
1. Pada larutan tambahkan HNO3 1 : 1 dan sedikit PbO2 atau KIO3 padat,
panaskan beberapa lama bila ada Mn akan terbentuk warna ungu :
Kromium (Cr3+)
1. Sedikit larutan diasamkan dengan HOAc tambahkan sedikit Pb(OAc)2.
Terjadi endapan kuning.
2. Sedikit larutan ditambah setetes AgNO3, endapan merah menunjukkan Cr
positip
12
3. Sedikit larutan ditambah dengan HNO3 encer, tambah lagi dengan 1 ml
amyl alkohol dan 4 tetes H2O2 3%, aduk akan terjadi 2 lapisan. Lapisan
bagian atas (amyl alkohol) berwarna biru ---> Cr positip
Golongan IIIB
Seng (Zn2+)
1. 1 ml diasamkan dengan H2SO4 3M (jangan terlalu asam) tambah 0,5 ml
larutan 0,1% CoSO4 atau Co(NO3)2 dan 2 ml (NH4)Hg(CNS)4, terjadi
endapan berwarna lembayung (biru muda)
2. 1 ml larutan yang telah diasamkan dengan asam asetat dialiri H2S, terjadi
endapan putih.
Zn2+ + S= ZnS
Putih
Cobalt (Co2+)
1. 2 tetes larutan ditambah sedikit KCNS/NH4CNS padat dan setetes amyl
alkohol. aduk, adanya warna biru pada lapisan amyl alkohol menandakan
adanya Co.
2. Pada 2 tetes larutan yang pekat tambah 1 tetes asam asetat encer dan 1
tetes KNO2 padat. Adu. Terjadi endapan kuning.
13
Co2+ + C10H6(NO)OH {C10H6(NO)O}Co
Golongan IV :
Barium (Ba2+)
1. Sedikit larutan ditambah H2SO4 2N terbentuk endapan putih
Stronsium (Sr2+)
1. Sedikit larutan ditambah sebutir kristal amonium oksalat terjadi kristal
spesifik (seperti jarum-jarum).
Kalsium (Ca2+)
1. Sedikit larutan ditambah larutan Ammonium Oksalat akan terbentuk
endapan putih yang sukar larut dalam asam asetat encer.
14
Ca2+ + C2O4= CaC2O4
Putih
2. Sedikit larutan ditambah asam sulfat encer, panaskan sampai timbul uap,
setelah didiamkan, timbul kristal putih yang dibawah mirkoskop terlihat
seperti jarum.
3. Sedikit larutan ditambah setetes reagen Titan yellow kemudian satu tetes
Natrium hidroksida 2M akan terbentuk endapan merah.
Kalium (K+)
1. Sedikit larutan ditambah setetes Natrium Kobaltonitrit dan sedikit asam asetat
2M akan terbentuk endapan kuning
15
3. Pada reaksi nyala api kalium memberikan warna ungu.
Natrium (Na+)
1. Sedikit larutan ditambah dengan setetes reagen Seng Uranyl asetat akan
terbentuk endapan berwarna kuning yang berbentuk kristal spesifik
NaZn(UO2)3(C2H3O2)9 + H+
2. Pada reaksi nyla api kalium memberikan warna kuning terus menerus. Tetapi
bila dilihat dengan kaca cobalt terlihat tak berwarna.
1. Bila ditambah basa akan terbentuk gas amoniak yang berbau busuk
NH3
NH4+ + NaOH Na+ + NH4OH
H2O
PEYELIDIKAN ANION
Dari pemeriksaan pendahuluan dapat ditentukan beberapa anion antara lain :
Karbonat (CO3=)
16
Sedikit zal asal ditambah H2SO4 encer/pekat akan tombul gas karbon dioksida
yang dapat mengeruhkan air barit.
CO2
= =
CO3 + H2SO4 SO4 + H2CO3
H2O
Asetat (OAc-):
a. Zat asalnya sering berbau cuka.
b. Sedikit zal asal digerus dengan Kalium atau Natrium hidrogen sulfat padat
diatas mortir . jika ada anion asetat akan dikenal dari baunya.
Sulfida (S=)
Sedikit zat asal ditambah asam sulfat encer/pekat akan menimbulkan gas asam
sulfida yang berbau busuk.
Borat (BO33-)
Sedikit zat asal dicampur dengan sedikit asam sulfat dan metanol kemudian
dibakar akan timbul nyala berwarna hijau.
Anion lain yang tak dapat ditemukan dengan reaksi pendahuluan dianalisa dengan
menggunakan ekstrak soda yang dibuat sebagai berikut :
Sedikit zat asal dimasak dengan larutan Natrium karbonat 2M atau bila zat
asalnya berupa larutan dimasak dngan natrium karbonat padat. Selanjutnya
disaring air saringan (filtrat) disebut ekstrak soda yang dipakai untuk
penyelidakan anion.
Ekstrak soda juga dapat dihasilkan apabila zat asal hanya dapat terurai dengan
jalan peleburan dengan Natrium Karbonat (lihat cara pelarutan).
17
a. zat pereduksi (Nitrit, Sulfit, thiosulfit, sulfida, bromida, jodida, thiosianat,
arsenit, ferrosianida dsb)
b. Zat pengoksidasi
(Nitrat,Klorit,Klorat,Bromat,Yodat,permanganat,Kromat,bikromat,
ferrisianida dll)
Caranya :
a. Zat pereduksi : 1 ml ekstrak soda diasamkan dengan asam sulfat 3 M sampai
sedikit berlebihan tambah setetes larutan kalium permanganat, bila warna
ungu dari KMnO4 hilang berarti ada anion pereduksi.
Fe3+ + 3CNS -
Fe(CNS) merah darah
18
dua lapisan zat cair. Jika terjadi cincin berwarna coklat berarti nitrat
positip.
c. Iodida (I-)
Endapan AgI tidaklarut dalam NH4OH.
Sedikit ekstrak soda diasamkan dengan H2SO4 encer
tambah setes FeCl 0,1M, kemudian campuran ini diteteskan
kepada kertas saring yang mengandung amylum .
Terbentuknya noda biru menandakan adanya jodida.
Sedikit ekstrak soda dinetralkan dengan asam sulfat 2N ,
ditambah chloroform dan 1 -2 tetes asam sulfat pekat.
Sambil dikocok tetesi dengan larutan MnO4 . Warna ungu
pada lapsan chlorofom berarti Iodida positip. (Bila yang
terbentuk warna coklat atau kuning berarti bromida).
19
Iodidida untuk yodat.
Untuk anion oksalat : ekstrak soda diasamkan dengan HOAc 6N, tambah larutan
kalsium Klorida akan terbentuk endapan CaC2O4 berwarna putih.
c. Ketiga anion diatas juga memberikan rekasi positip pada reaksi dengan
ammonim molibdat, yang dilakukan sebagi berikut.
Sedikit ekstrak soda diasamkan dengan asam nitrat 2 N, tambah beberapa
tetes HNO3 6N dan dipanaskan,. Kemudian tambah beberapa tetes
20
ammonium molibdat . bila terbentuk endapan kuning kemungkinan ion-
ion diatas positip.
TABEL I :
PEMISAHAN GOLONGAN KATION MENURUT CARA H2S
1. Kedalam 1 ml larutan yang akan diselidiki tambah 1 – 2 tetes HCl 6 N. Jika terjadi endapan, teruskan
sampai pengendapan sempurna( dapat dilihat bila cairan yg jernih ditambah HCl tak timbul kekeruhan
21
lagi. Saring !!
ENDAPAN FILTRAT :
Golongan I 2. Tambahkan 4 tetes H2O2 3%, Panaskan 2 – 3 menit diatas penangas air agar
AgCl (putih) kelebihan H2O2 habis
PbCl2 (putih) 3. Alirkan Gas H2S 5 menit Kemudian periksa larutan dengan kertas metil violet. Bila
Hg2Cl2 larutan masih bersifat asam ( warna kertas menjadi hiajau), teteskan hati-hati
(putih) NH4OH 6N sampai warna kertas indikator tepat berubah menjadi biru hijau. Hati-
DIperiksa me- hati jangan terlalu biru. Alirkan gas H2S lagi sampai pengendapan sempurna,
nurut Tabel II kemudian saring!!
ENDAPAN FILTRAT
Golongan II A 4. Didihkan untuk menhilangkan gas H2S
HgS - hitam 5. Tambah 3 tetes HNO3Pekat, dan didihkan, selanjutnya uapkan
PbS - hitam sampai volume sisa 1 – 1,5 ml. Tambah 10 tetes NH4Cl 20%.
Bi2S3 – Teteskan NH4OH 6 N sampai berbau ammoniak. Panaskan diatas
hitam/coklat penangas air 3 menit, sentrifugasi dan pisahkan endapannya.
Cu2S- hitam
CdS – kuning
ENDAPAN FILTRAT
Golongan III A 6. Tambah 4 tts NH4OH 6 N, panaskan dan alirkan
Golongan II B Fe(OH)3-merah gas H2S samapai pengendapan sempurna,
SnS2 - kuning; coklat sentrifugasi atau saring
Sb2S3 – jingga; Al(OH)3 – Putih
As2S3 – kuning Cr(OH)3 – Hijau ENDAPAN FILTRAT:
Diperiksa MnO2.xH2O – Golongan IIIB 7. Pindahkan filtrat kedalam krus
menurut Tabel coklat ZnS – putih porselin, asamkan dengan asam
III dan IV Diperiksa mnrt CoS – hitam asetat encer, uapkan dalam
tabel V NiS – hitam almari asam sampai kering.
MnS – Coklat Dinginkan, tambah 5 tetes HCl
Diperiksa encer dan 0,5 ml air suling,
menrt tabel VI panaskan saring
8. Filtrat tambah NH4OH
6N,NH4Cl dan Lar.(NH4)2 CO3,
Panaskan , saring !!
ENDAPAN FILTRAT
Golongan IV Golongan V
CaCO3 – putih (Golongan
SrCO3 – putih Sisa)
BaCO3 – putih Mg+2, Na+,K+,
Diperiksa NH4+
Menurut tabel Diperiksa
VII menurut tabel
VIII
TABEL II
PEMISAHAN KATION GOLONGAN I (GOLONGAN PERAK)
Endapan mungkin mengandung :
AgCl (putih), Hg2Cl2 (putih), PbCl2 (putih)
22
1. Endapan dicuci 2 kali dengan air yang mengandung setetes HCl 2 N
2. Tambah 2 ml air panas , panaskan dalam pengas air selama 1 – 2 menit.
3. Masih dalam keadaan panas segera disaring !!
ENDAPAN
4. Endapan dicuci dengan air panas dibubuhi 3 – 4 ml NH4OH
a. Tambah (NH4)OH dan K2CrO4 2M
bila terjadi endapan kuning Diaduk dan disaring
PbCrO4
b.Larutan tambah setetes H2SO4 2
FILTRAT ENDAPAN
M dan setetes alkohol, endapan
Filtrat mungkin Endapan dipanaskan dengan 1
putih PbSO4
mengandung Ag+ sebagai ml aquaregia, diuapkan sampai
ion komplek Ag(NH3)+2 kering dan dilarutkan dalam air
dan diperiksa sebagai yang ditambah HNO3 2M.
berikut : Kalau perlu disaring.
a. Sebagian filtrat Larutan diperiksa sebagai
diasamkan dengan berikut:
HNO3 2M, Endapan 1. Pada kertas saring teteskan
putih AgCl yang berubah setetes larutan SnCl2 5%
menjadi abu-abu dan setetes anilin. Adanya
b. Sebagian larutan noda hitam menunjukkan
ditambah larutan KJ 1M Hg++ positip
endapan kuning dari AgI 2. Kedalam larutan
yang tidak larut dalam dimasukkan kawat
tembaga(Cu), kawat Cu
akan dilapisi dengan Hg
yang berwarna abu-abu,
dan jika digosok dengan
kertas saring akan berkilat.
Hg2++ positip.
TABEL III
PEMISAHAN GOLONGAN II
Endapan mungkin :
Gol IIA : HgS (hitam),CuS (hitam), CdS (kuning), Bi2S3 (Hitam-Coklat), PbS (hitam)
Gol IIB : As2S3 (kuning) , Sb2S3 (jingga), SnS2 (kuning).
23
Tambah 1 ml KOH 2M , panaskan selama 3 menit sambil diaduk, tambah H2S jenuh yang baru dibuat,
Saring /centrifuge.
Filtrat Endapan
Golongan Dicuci beberapa kali dengan air.
II B Dipanaskan dalam penangas air dengan 5 ml HNO3 (1 : 1) sambil diaduk centrifuge!!.
diperiksa Endapan : Filtrat
menuirut Cuci dengan Dapat mengandungPb2+, Bi+3, Cu2+, dan Cd2+.
tabel IV 0,5 ml air. Olah Tambahkan Larutan Ammonia pekat berlebihan . Saring/Centrifuge
endapan dgn 5 Endapan : Filtrat : dapat mengandung
tetes NaOCL Dapat mengandung Bi(OH)3, dan Pb(OH)2, [Cu(NH4)]2+ dan
dan 1 tetes HCl Tambahkan 1 ml larutan NaOH, panaskan [Cd(NH4)]2+ Jika tak
encer, sampai mendidih saring/centrifuge !! berwarna Cu tidak ada Uji
Panaskan Endapan : Cuci dengan Filtrat : langsung Cd dengan
tambah 1-2 0,5ml air , Tambahkan 1 ml Asamkan mengalirkan H2S Endapan
tetes SnCl2. reagen Natrium Stanit dengan asam kuning CdS, Cd ada.
Enadapan putih kepada endapan. asetat encer, Jika warna biru Cu ada bagi
menjadi abu- Penghitaman dari endapan tambah 2 2 tidak sama besar. Bagain
abu atau menunjukkan adanya Bi. tetes larutan yg kecil asamkan dg as.
hitam : Hg(II) Cara lai : Larutatkan sedikit K2CrO4 Asetat dan tambahkan
positip. endapan dengan HNO3 endapan setetes K4[Fe(CN)6]3.
encer, Taruh 1 tetes larutan kuning Endapan coklat kemerahan
pada kertas saring yang PbCrO4 menandakan ada Cu.
dibasahi dengan reagen berarti ada Bagian lain tetes tetesi Lar
Sinkonina Kalium iodida Pb. KCN campur aliri H2S
Bila ada bI akan terbentuk endapan kuning berarti ada
noda merah jingga. Cd
TABEL IV
PEMISAHAN GOLONGAN IIB
Filtrat golongan IIA tambah setetes demi setetes HCl pekat sambil diaduk sampai reaksi asam aliri
H2S 30- 60 detik, sentrifuge, filtrat dibuang, endapan dicuci dengan air 3 x, air cucian dibuang.
24
Endapan + 1 ml 0,5 ml HCl pekat masukan dalam air menididh 2 menit dg serng diaduk, sentrifuge ,
sentrifugat dipindahkan ketabung lain, endapan dicuci dg HCl encer air cucian digabung dg filtrat.
Endapan: Filtrat/Sentrifugat (mungkin Sb3+ dan Sn4+):
Cuci dengan 5 tetes air , sentrifuge air cucian Buat reaksi –reaksi sbb:
dibuang. Residu tambah 0,5 ml NH3 encer, Basakan dengan amonia pekat tambah 0,3 g As.
aduk baik-baik , sentrifuge!! Oksalat dan alirkan H2S bila ada endapan
warna jingga dari Sb2S3 , Sb ada.
Endapan : Sentrifugat : tambah HNO3 2 tetes sentrifugat teteskan pada lempeng
Jika encer sampai asam : Bila bercak tambah kristal kecil NaNO2, aduk dan
berwarna endapan kuning As2S3 berarti tambah 2 tetes reagen rhodamina-B – bila
gelap As ada. terbentuk warna lembayung – Sb ada.
mungkin Pastikan dg: sentrifuge buang Masukkan 2 cm kawat besi yang bersih atau 20
HgS, air cucian . Lartkan endapan mg serbuk besi dan panaskan pada air
Pastikan dengan lar amonia panas, mendidih selama 3-5 menit, Sentrifuge dan
seperti pada tambah 0,5 ml H2O2 3% dan endapan jernih dengan 2 tetes Hg Cl2 . Endapan
tabel III panaskan . Tambah 4 tetes putih Hg2Cl2 atau endapan abu-abu Hg berarti
Mg(NO3)2, aduk. Bila ada ada Sn.
endapan putih dari 0,2-0,3 ml larutan + 5 – 10 mg bubuk Mg,
Mg(NH4)AsO4 sentrifuge! dan tambah 2 tetes FeCl3, 2 – 3 tetes asam tartrat
buang sentrifugatnya. Tambah 2 5%, 1 – 2 tetes reagnsia dimetilglioksima, dan
tetes AgNO3 dan 1 tetes asam kemudian larutan NH3 encer sampai basa.
asetat encer . Endapan merah Pewarnaan merah berarti Sn ada.
coklat dari Ag3AsO4.
25
Endapan golongan IV mungkin mengandung BaCO3, SrCO3 atau CaCO3. Larutkan
endapan dengan 0,5 ml As. Asetat encer sambil diaduk. Encerkan dengan 0,5 ml air. Uji 3
– 4 tetes dg larutan K2CrO4, endapan kuning BaCrO4 Ba ada
Kepada larutan panas sisanya tambahkan larutan K2CrO4 sedikit berlebih dan pisahkan
endapan BaCrO4 (C) dengan sentrifuge. Sentrifugat dibuat basa dengan amonia encer
dan tambahkan NH4CO3 sambil dipanaskan endapan putih dipisahkan , Endapan
dilarutkan dalam asam asetat encer panaskan untuk menghilangkan CO2 (Larutan A)
Bila Tak ada Ba , buang bagian yang digunakan untuk menguji Ba, dan gunakan sisanya
(Larutan B) untuk langsung menguji adanya Ca dan Sr setelah dipanaskan untuk
mengusir CO2.
26
pindahkan dengan pertolongan 0,5ml air ketabung kecil, kemudian sentrifuge :
Residu : Larutkan dengan beberapa tetes Sentrifugat/Filtrat : Bagi menjadi dua bagia
HCl encer, dan tambahkan 1 ml air. Bagi (i) dan (ii)
dua tak sama besar, biarkan bagian yang (i) Tambah 5 – 10 tetes reagensia Uranil
lebih kecil dalam tabung sentrifuge: Magnesium Asetat, aduk atau kocok dan
(i) bagian yang lebih besar olah denag 0,25 biarkan 5 menit , endapan kristal kuning
ml larutan Oksina 2% dalam asam asetat manandakan ada Na.
2M dengan 1 ml lar Amonia 2 M. Pastikan dengan uji nyala : Nyala kuning
Tambahkan sedikit NH4Cl kelarutan uji yang tahan lama,
yang disusul dengan reagen oksina (ii) Tambah 3 tetes reagensia Natrium
amoniakal dan panaskan dalam penangas Heksanitrotokobaltat(III) (atau 5 mg
air selama 1 -2 menit (bau NH3 hars terasa) reagen padat) dan 2 tetes asam asetat
Endapan kuning muda Mg Oksianat Mg encer, panaskan dengan elmbut, dan
ada. biarkan selam 3 menit. Endapan kuning
(ii) bagian yang lebih kecil , 3 – 4 tets dari K3[Co(NO2)6] K ada. Pastikan
tambah 2 teta reagen ”magneson” dengan uji nyala : Nyala merah darah.
kemudian beberapa tetes lar. NaOH
samapai basa.
Endapan biru memastikan adanya Mg.
Untuk uji amonium harus menggunakan bahan asli, karena pada pemisahan
golonganselalu dipergunakan senyawaan ammonium.
27
Golongan I
AgCl Putih Larut dalam amoonia berlebih
PbCl2 Putih Larut dalam panas --> setelah dingin lagi
Hg2Cl2 Putih +Aquaregia dipanaskan sampai kering baru + HNO3
Golongan IIA
CuS Hitam Larut dalam HNO3 1 :1 --> dipanaskan
CdS Kuning Larut dalam HNO3 1 :1 --> dipanaskan
HgS Hitam +Aquaregia dipanaskan sampai kering baru + Air
Bi2S3 Hitam coklat Larut dalam HNO3 1 :1 --> dipanaskan
PbS Hitam Larut dalam HNO3 1 :1 --> dipanaskan
Golongan IIb
As2S3 Kuning Larut dalam NaOH berlebihan/ NH4)2S panas
Sb2S3 Jingga Larut dalam NaOH berlebihan/ NH4)2S panas
SnS Kuning Larut dalam NaOH berlebihan/ NH4)2S panas
Golongan III A
Golongan IIIb
MnS Coklat muda Larut dalam asam juga dalam basa kuat
ZnS Putih Larut dalam asam juga dalam basa kuat
NiS Hijau +Aquaregia dipanaskan sampai kering baru + Air
CoS Hitam +Aquaregia dipanaskan sampai kering baru + Air
Golongan IV
CaCO3 Putih Larut dalam asam
BaCO3 Putih Larut dalam asam
SrCO3 Putih Larut dalam asam
MgCO3 putih Larut dalam asam
28