Anda di halaman 1dari 24

ALUMINIUM

A. Sejarah Alum (nama dimana unsur alumunium diambil)

Telah diketahui sejak dulu. POTT (1746) menunjukkan Al berasal dari


Alumina bumi yang khas yang diisolasi oleh Margref (1754) dari tanah liat
(lempung). Alumina tersebut adalah oksida logam yang diselidiki oleh Davy
(1808) yang diisolasi dari Alumunium, logam tak murninya. Logam murninya
diperoleh Oersted (1824) dengan pemanasan Ornalgame, dari kalsium dan
alumunium klorida. Logam murni diperoleh oleh Wohler (1827) dengan oksi
kalium pada AlCl3. Busen (1854) menyediakannya dengan elektrolisis, tetapi
penyediaannya pertama kali secara skala industry dengan 2 metode yaitu :

1. Deville (1854) dengan jalan reduksi dari Natrium Ammonium


Klorida (NaICl4).
2. Pada tahun 1886 produksi Al dengan elektrolisis dari Alumina yang
dilarutkan dalam leburan kryolit yang dimulai secara serempak oleh
Heroult (Prancis) dan Charles Martin Hall (Amerika).

Kelemahan metode Wohler sehingga beralih ke metode Hall-


Heroult adalah untuk memperoleh logam Alumunium tidak ekonomis karena
membutuhkan biaya yang besar untuk mendapatkan Alumunium. Sebab, dia
hanya memanaskan / mereaksikan AlCl3 dengan Kalium. Sedangkan Hall-
Heroult menggunakan proses elektrolisis dalam memurnikan Al2O3 dan
menemukan metode yang bisa menurunkan titik leleh Al2O3 sehingga hemat
energi, yaitu dengan cara melarutkan oksida tersebut ke dalam kriyolit cair.
Aluminium merupakan unsur yang tergolong melimpah di kulit
bumi. Mineral yang menjadi sumber komersial aluminium adalah bauksit.
Bauksit mengandung aluminium dalam bentuk aluminium oksida (Al2O3).

Kimia Anorganik”Alumunium” Page 1


B. Sumber dan Cara Memperolehnya

Alumuium adalah logam terbanyak yang terdapat pada mineral batuan kerak
bumi. Unsur ini tidak terdapat di alam dalam keadaan bebas tetapi dalam bentuk
senyawa.
Senyawa yang pertama berupa silikat yang berupa :
a. Felspar : 1. Felspar Orthoclase = - Orthoclase K (AlSi3O8)
- Selsion Ba (Al2Sc2O8)

2. Felspar Plangioklas = - Albite Na (AlSi3O8)


- Anorthite Ca (Al2Sc2O8)

b. Mika :1. Muschovite = mika putih CaI2(OH)2(AlSi3O10)


2. Biotite = Mika hitam KFe3(OH)2(AlSi3O10)
3. Margarite = CaAl2(OH)2(AlSi3O10)
4. Phlogopite = KMg3(OH)2(AlSi3O10)

c. Turmalin : 1. Augit AlSiO3


2. Ambligonit Li(AlF)PO4
3. Epidot Ca2(AlFe)2(AlOH)(SiO4)3
4. Hauyin (Na, Ca)4SO4(AlSiO4)3
5. Nosean Na4SO4(AlSiO4)3
6. Klorit (Mg, Fe)5Al(OH)8Si3O10

d. Agalmatolit Al2(OH)8Si3O10
Senyawa kedua dari alumunium adalah Tanah Liat (lempung, zeolit)
Tanah liat dapat terbentuk dari felspar (merupakan komponen utama batu seperti
granit) dengan pemecahannya dengan kombinasi / oksi dari uap air dan CO2 di
Atmosphere.

Kimia Anorganik”Alumunium” Page 2


2KAlSi3O8 + 2H2O + CO2 Al2O3.2SiO2.2H2O + 4SiO2 +K2CO3
(clay = tanah liat)

e. Kaolin Al4(OH)8Si4O10

f. Natroline Na2(Al2Si3O10).2H2O

g. Heulandites Ca(Al2Si7O18).6H2O

h. Kabazite Ca(Al2Si4O12).6H2O

i. Analsite Na(AlSi2O6)H2O

j. Ultramarine Nag(AlSiO4)6S2

k. Sodalit Nag(AlSiO4)6Cl2

l. Moseon Nag(AlSIO4)6SO4

m. Slate : Batu tulis (lempung yang keras yang dibuat berlapis-lapis dengan
tekanan)

n. Oksida : Lorondum Al2O3

Diaspore Al2O3H2O

Gibbsite Al2O3.3H2O

Bauksite (campuran dari Diaspore dan Gibbsote)

Kimia Anorganik”Alumunium” Page 3


C. Sifat Fisika

a. Logam berwarna putih perak


b. Dapat ditempa dan dibentuk
c. Kerapatan rendah
d. Pengantar panas dan arus yang baik
e. Tidak bersifat magnetic
Alumunium tidak bersifat magnet, sehingga sukar ditarik oleh magnet. Namun
apabila alumunium dipadu dengan logam lain, minsalnya besi akan menjadi magnet
yang kuat. Contohnya : Acino (50% Fe, 20% Al, 20% Ni, 10% Co).

Kimia Anorganik”Alumunium” Page 4


D. Sifat Kimia
a. Al bereaksi dengan Oksigen membentuk Al2O3 (okais), tetapi lapisan tipis
oksida ini yang sangat melindungi permukaan aluminium terhadap serangan oksigen
lebih lanjut, sehingga Al merupakan logam tahan korosi.

b. Bereaksi dengan Nitrogen, sulfur, dan Halogen. Bila dipanaskan pada suhu
yang cukup, membentuk sulfida. Nitrida dan Halida yang pada disosiasinya dan
selebihnya adalah kovalen.

2Al +N2 2AlN

c. reaksi dengan air


bereaksi dengan air dan melepaskan H2 dan Alumunium oksida yang ulet akan
menempel pada logam yang melindungi masuknya air serta oksigen

2Al(s) + 3H2O Al2O3 (s) + 3H2

Oksida ini dibuat khusus melapis tipis almunium di anoda dalam sel
elektrolosis Alumunium anodis
Almunium bersifat amfoter dan dapat larut dalam asam atau basa encer
2Al(p) + 6H+(aq) 2Al3+(aq) + 3H2(g)

2Al(p) + 2OH-(aq) + 2H2O 2AlO-(aq) +3H2(g)

d. reaksi termit
sifat afinitas terhadap oksigen dari alumunium yang akan secara spontan akan
melepaskan sejumlah pialor yang cukup untuk melelehkan hasil reaksinya.
Al(s) + Fe2O3(s) Al2O3(c) + 2Fe(c)
Kalor yang dihasilkan mencapai 30000 C

Kimia Anorganik”Alumunium” Page 5


e. alumunium anhidrat dari halide adalah senyawa yang kecenderungannya
membentuk molekul dimer yang terbentuk oleh pasangan 2 satuan AlX3 (khususnya
dalam uap larutan )

Cl Cl Cl

Al Al

Cl Cl Cl

f. alumunium klorida atau garam alumunium terlarut dalam air


AlCl3(s) + 6H2O(l) [Al(H2O)6]3+(aq) + 3Cl-(aq)
Ion heksa aquaaluminium (III)

Biasa disebut ion Al3+


Jika garam alumunium dilarutkan ke dalam air, ion Al3+ segera tertarik pada
ujung negatif molekul air membentuk ion [Al(H2O)6]3+ atau Al3+(aq), ion Al3+ yang
berukuran kecil den bermuatan besar menarik elektron dalam ikatan koordinasi O-H
dari air, sehingga bertindak sebagai basa menerima proton.
Ion Alumunium Hidrat bertindak sebagai atom dalam larutan air.

[Al(H2O)6]3+(aq) + H2O [Al(H2O)5(OH)]2+ (aq)+ H3O+(aq)

Kimia Anorganik”Alumunium” Page 6


Jika larutan berisi basa yang lebih kuat seperti CO32- atau S2- akan terbentuk
endapan hidroksida.

2[Al(H2O)6]3+ (aq)+ 3CO32- (aq) 2[Al(OH)3(H2O)3](s) + 3H2CO(g)

2[Al(H2O)6]3+ (aq)+ 3S2- (aq) 2[Al(OH)3(H2O)3](s) + 3H2S(g)

Reaksi yang sama juga terjadi jika ditambah NaOH (basa lebih kuat).
[Al(OH)6]3+(aq) + 3OH-(aq) [Al(OH)3(H2O)3](s) + 3H2O

Jika NaOH berlebih, maka NaOH akan larut


[Al(OH)3(H2O)3](s) + OH –(aq) [Al(H2O)2(OH)4]- (aq) + H2O

Reaksi yang terjadi di atas dapat berjalan sebaliknya,bila ditambahkan asam


[Al(H2O)2(OH)4]- (aq) + H3O+ [Al(OH)3(H2O)3](s) + H2O

[Al(OH)3(H2O)3](s) + H3O+ [Al(H2O)2(OH)4]+ (aq) + H2O

g. Al2O3 bersifat amfoter, zat ini melarut dengan lambat,baik dalam asam encer
maupun basa encer
Al2O3(s) + 6H+(aq) 2Al3+(aq) +3 H2O(l)
Al2O3(s) + 2OH-(aq) 2Al(OH)4-(l)

Kimia Anorganik”Alumunium” Page 7



AlCl3 Al2Cl6 air Al(H2O6)3+

Cl2 HCl(p) asam CO32-


dipanaskan NH3(aq)
asam encer

dipanaskan

Al Al2O3 Al(OH)3(H2O)3
Elektrolisis Endapan putih
(dalam klorit)
HNO3 I2+ air basa asam OH- berlebih
encer

Tidak bereaksi Al3 Al(OH)63-


BAGAN REAKSI KIMIA ALMUNIUM

Kimia Anorganik”Alumunium” Page 8


E. Produksi Alumunium
Mula-mula orang membuat Al dengan metode Wohler (1827) yaitu dari reaksi
AlCl3 dengan K
.
AlCl3 + K Al + 3KCl

Sekarang Alumunium diproduksi secara industri dengan metode Hall-Herdult.


Pada proses ini bahan baku yang digunakan adalah Bauksit.

1. Tahap pertama adalah pemurnian bijih (pemekatan).


Bijih yang kotor (munya bercamour besi dan silikon). Bahan-bahan pengotor
ini dipisahkan agar tidak mempengaruhi produksi. NaOH ditambahkan ke dalam
bijih, Al yangamfoter larut membentuk Aluminat, SiO2 juga larut membentuk ion-ion
silikat.
Al2O3 + 2NaOH + 3H2O 2Na+[Al(OH)4]-

SiO2 + 2NaOH 2Na+ + SiO32- + H2O

Materi-meteri pengotor yang tidak larut dipisahkan dengan penyaringan


(seperti FeO3). Selanjutnya Alumina diendapkan dari larutan Alumunium Hidroksida
yang sagat Alkalis (Basa).

Pengendapan ini dilakukan dengan cara :


 dengan pengelembungan dalam CO2 (suatu Oksida Asam dengan PH
rendah / Asam Lemak)
 dengan penambahan larutan dengan Al2O3 Ion-ion silikat dipindahkan
dari larutan
2Na+[Al(OH)4]- + CO2 2Al(OH)3(s) + 2Na+CO32-
Endapan AL(OH)3 dipanaskan sehingga diperoleh Al2O3 murni

Kimia Anorganik”Alumunium” Page 9


2. Elektrolisis
Sel elektrolisis terbuat dari Baja. Sebagai anode digunakan batang grafit,
sedangkan katodenya adalah wadah sel yag terbuat dari Baja yag berlapis grafit.
Sebagai perlarut elektrolit adalah lelehan kriyolit Na3AlF6. secra sintesis kriyolit
dibuat denga reaksi :
Al(OH)3 + 3NaOH +6F Na3[AlF6] + 6H2O

Sel elektrolisis berjalan terus menerus dan berjalan pada interval-interval.


Alumunium cair (6600C) dihasilkan pada dasar sel dan kemudian Bauksit ditambah
lagi. Fungsi kriyolit di sini adalah untuk menambah konduktifitas elektrolit dan
menurunkan titik lebur Al2O3.

Secara sederhana reaksinya adalah :

Al2O3 2Al+ + 3O2-

Katoda = 2Al3+ + 6e 2Al


Anoda =3O2- +3/2O2 +2Al Al2O3 + 3/2O2+6e

Oksigen yang terbentuk dapat mengoksidasi anoda, sehingga reaksi


keseluruhan dapat ditulis :

2Al2O3 + 3C (s) 4Al (l)+ 3CO2(g)

Kriyolit dapat menurunkan titik leleh Al2O3 dari 20000C menjadi 9500C.
Suhu diturunkan karena titik leleh bauksit (Al2O3) terlalu tinggi, sehingga elektrolisis
langsung tidak praktis dilakukan.

Kimia Anorganik”Alumunium” Page 10


Cara penurunan suhu yaitu dengan cara melarutkan oksida ke dalam kriyolit
cair (Na3AlFe), titik didih tersebut turun menjadi 8000C - 10000C dengan bantuan
arus listrik.

F. Cara Memperoleh Senyawa Al

1. Alumina Al2O3 (Aluminium oksida)


Dibuat dari pemanasan Al(OH)3 atau dari reaksi Al dan O2. ada 2 bentuk
Al2O3 yang diketahui, yaitu α- Al2O3 (Korondum) dan γ-Al2O3. γ- Al2O3 dibuat dari
pemanasan Al(OH)3 pada suhu rendah. Korondum (α- Al2O3) ditemukan sebagai
mineral dan α- Al2O3 juga dibuat dari pemanasan Al(OH)3 atau γ- Al2O3 pada suhu
tinggi (diatas 10000C).
Korondum sangat luar biasa keras (menmpati urutan ke-9 dalam skala Mohr)
dan digunakan sebagai penggosok gelas oleh tukang batu permata. Korondum tidak
murni ditemukan di alam terkontaminasi oleh besi oksida dan oksida silikon disebut
Amril (batu gosok, kertas ampelas) digunakn untuk ampels logam.
Korondum tidak diserang asam, mempunyai titik leleh 20000C digunakan
sebagai Refraktor untuk pembatas tungku pembakar dan sebagai wadah-wadah untuk
reaksi-reaksi pada temperature tinggi. Struktur kristalnya heksagonal-close –packed.
-Al2O3 dibuat dengan dehidrasi Al(OH)3 pada suhu dibawah 4500C beda dengna
korondum (-Al2O3). Ia larut dalam asam, menyerap air, dan digunakan untuk
kromatografi.
Aluminium mempunyai afinitas yang tinggi dengna oksigen. Entalpi
pembentukan Al2O3 adalah –1670 kj/mol. Lebih tinggi (lebih negatif) dari hampir
semua oksida logam yang lain. Al bisa digunakan dalam reaksi Termit dari oksida-
oksida logam yang sedikit stabil.
Reaksi keseluruhannya adalah penjumlahan dari dua reaksi :
2Al+ 3/2 O2 Al2O3 H= -1670 Kj/mol
Fe2O3 2Fe + 3/2 O2 H= +824 KJ/mol
2Al + Fe2O3 Al2O3 + 2 Fe H= -86 KJ/mol

Kimia Anorganik”Alumunium” Page 11


Dapat menghasilakn panas dengna suhu 30000c, sehingga dapat digunakan
untuk mengelas logam (baja), meruntuhkan bangunan yang terbuat dari baja.
Energi yang dibebaskan pada pembentukan Al2O3 dimanfaatkan untuk meluncurkan
pesawat ulang-alik seperti Columbia dan challenger. Bahan pendorong pesawat
angkasa ini terdiri dari campuran serbuk aluminium, oksidator ammonium perklorat
(NH4ClO4) dan katalis besi campuran ini merupakan padatan yang terbungkus dalam
plastik yang kuat. Ketika roket dinyalakan Al teroksidasi menjadi Al 2O3 dengan
mengeluarakn energi yang mampu untuk mengangkat roket. Asap putih yang terlihat
sewaktu roket meluncur ke angkasa tiada lain adalah partikel-partikel halus Al2O3.
-Al2O3 bercampur dengan ion-ion logam transisi membentuk batu permata (gem).
Jenis campuran menentukan warna permata tersebut. Contoh :

a. Ruby = - Al2O3 dan Cr3+ = merah.

b. Sapphire (nilon) = -Al2O3, Fe2+ dan Tc4+ = biru

c. Topaz (AL12Si6O25F10) = -Al2O3 dan Fe3+ = kuning

d. Amethyst = -Al2O3 dan Mn3+ = coklat-ungu.

2. Aluminium Hidroksida (Al(OH3)2)


(Al(OH3)2) dibuat dengan memperlakukan larutan alkalis dengan larutan yang
berisi ion Aluminium.

AlCl3 + 3NaOH 3NaCl + Al(OH)3


AlCl3 + 3NH4OH 3NH4Cl + Al(OH)3 Endapan berupa gelatin.

(Al(OH3)2) bersifat amfoter. Jika direaksikan dengan asam membentuk


garam-garam Aluminium

Kimia Anorganik”Alumunium” Page 12


Al(OH)3 + 3HCl AlCl3 + 3H2O

AlCl3 dapat terhidrolisis oleh air karena Al(OH)3 adalah basa lemah. Al(OH)3
dapat larut (bereaksi) dengan larutan alkalis dari (NaOH dan KOH) menghasilkan
Alumina
Al(OH)3 + NaOH Na[Al(OH)4]
 Natrium alumina
Endapan Al-hidroksida denagn cepat menyerap zat-zat warna dan koloidal.
Karenanya secara luas digunakan sebagai Mordant (Latin = Mordere = Gigitan)
digunakan untuk penyerap zat warna pada pencelupan dalam industri pencelupan,
penyerap pengotor pada penjernihan air dan larutan). Deodoran yang luas digunakan
sehari-hari juga mengandung zat ini.

3.Aluminat
Aluminat dapat dibuat denagn mereaksikan Al(OH)3 dengan basa (NaOH, KOH, dll)

Al(OH)3 + NaOH NaAlO2 + 2H2O

Rumus-rumus aluminat sering ditulis sebagai NaAlO2.2H2O

Rumus spectra menyarankan bahwa struktur ion alumina lebih kompleks dari
yang ditulis ini. 8 strukturnya tergantung denagn pH dan konsentrasi.
- Antara pH 8 dan pH 13 ion-ion berpoliomerisasi menggunakanOH- sebagai
jembatan dan setiap aliminium adalah koordinat secara octahedral
- Dalam larutan cair harga pH diatas 13, ion tetrahedral dari [Al(OH)4]
terdapat
- Dalam larutan pekat diatas 1,5M dan PH >13 ion berada dalam bentuk
dimen [(OH)3Al- O- Al(OH)3]2-

Kimia Anorganik”Alumunium” Page 13


 Larutan Aluminat juga dapat terhidrolisis,
NaAlO2 + 2H2O NaOH +Al(OH)2

Jika larutan ini ditambah butiran Al2O3 dan CO2 dalam larutan Alkalis
dan atom terbentuk Al2O3 (dilihat proses Bayer pada produksi Al).

4. Aluminium carbide (Al4C3)

Al4C3 dibuat dengan memanaskan Alumina carbide atau Al2O3 dengan


Karbon dalam tungku listrik.

2Al2O3 + 9 C Al4C3 + 6CO2

Padatan kuning
Dapat terhidrolisis membebaskan Metana.

Al4C3 + 12H2O Al(OH)3 + 3CH4

5. Aluminium hibrida (AlH3)


Ketika Litium hibrida diperlakukan dengan kelebihan AlCl3 dan
larutan eter, endapan AlH3 terbentuk berupa padatan putih. Padatan ini
berpolimerisasi tetapi strukturnya belum diketahui.

3LiH + AlCl3 AlH3 + 3LiCl

6. Litium aluminium hibrida (LiAlH4)


Jika di LiH diperlakukan dengan AlCl3 dalam eter dengan kelebihan Klorida
dihindari, LiAlH4 terbentuk.

Kimia Anorganik”Alumunium” Page 14


4LiH + AlCl3 LiAlH4 + 3LiCl

LiAlH4 digunakan dalam kimia organic untuk mereduksi asam karboksilat


menjadi alcohol. LiAlH4 tidak akan mereduksi ikatan rangkap C=C, dan digunakan
sebagi zat pereduksi selektif, seperti untuk reduksi Aldehid tak jenuh menjadi
Alkohol tak jenuh.

CH3CH2-COOH CH3CH2-CH2OH
Asam propanoat

CH3.CH=CH-CHO CH3-CH=CH-CH2OH
Buta-2-enal 2 buten-1-ol

7. Aluminium sulfide (Al2S3)


Senyawa ini dibuat dengan pemanasan bersama-sama serbuk Aluminium dan
butiran halus Sulfur, reaksinya sangat hebat. Al2S4 adalah kovalen dan terhidrolisis
dengan cepat oleh air dengan membebaskan Hidrogen sulfide

Al2S3 + 6H2O 2Al(OH)3 + 3H2S

8. Aluminium Florida (AlF3)


Dibuat dengan kombinasi langsung antara Al dan F2

2Al + 3F2 2AlF3


Ini merupakan satu-satunya Halida ionic dari Aluminium dan sedikit larut
dalam air. larut dalam Natrium carbonat. Mineralnya adalah Kryolit Na3AlF6 dibuat
dengan reaksi dalam larutan.
2AlF3 + 6NH4F + 6NaNO3 2Na3AlF6 + 6NH4NO3

Kimia Anorganik”Alumunium” Page 15


kryolit terurai pada pemansan dengan kapur

Na3AlF6 + 3CaO 3CaF2 + Na3AlO3

9. Aluminium klorida (AlCl3)

a. Dibuat dengan melewatkan HCl atau Cl2 diatas Aluminium panas. Karena
AlCl3 anhidrat dapat serang oleh udara lembab, Ca musti dibuat dibawah
kondisi tak berair (kering), gelas atau tabung dari soda kapur digunakan untuk
mengimpor atau mengilangkan kelembaban. Hal yang sama juga untuk
menyerp kelebihan Clor.

2Al + 3Cl2 Al2Cl6

2Al + 6HCl Al2Cl6 + 3H2

b. Aluminium klorida dapat juga dibuat dengan melewatkan aliran klor di atas
campuran dari Auminium oksida dan kakas dipanaskn hingga kira 10000C

Al2O3 + 3C + 3Cl2 Al2Cl6 + 3CO

c. Aluminium panas dengan mengalirkan uap kasbomil klorida atau uap


klorida dan klor.

Al2O3 + 3COCl2 2AlCl3 + 3CO


Al2O3 + 3S2Cl2 + 9Cl 8 AlCl3 + 6SO2

Kimia Anorganik”Alumunium” Page 16


Senyawa murni Aluminium klorida adalah padatan putih menyublim pada
suhu 1800C. berat molekul ditentukan dalam larutan seperti benzene dan dalam
keadaan uap menunjukkan bahwa molekul mempunyai rumus Al2Cl6, tidak seperti
halida Boron yang monomer. Atom Al octet sempurna dengan ikatan datif dari dua
atom klor.
Pada temperatur tinggi aluminium klorida berada dalam bentuk monomer
AlCl3 pada atom Al yang mempunyai enam electron diprediksi molekul ini planal dan
simetris.
Jika Aluminium klorida dilarutkan dalam air, maka ia bereaksi secara
eksoterm menghasilkan ion aluminium hidrat dan ion klorida.

Al2Cl6 + 12H2O 2[Al(OH)2]63+ + 6Cl-

Hidrat aluminium klorida larut cepat dalam air menghasilkan ion [Al(OH)2]63+
dan Cl-. Tidak seperti anhidratnya ia tak larut dalam pelarut-pelarut organic dan tidak
memiliki aktivitas katalis. Dimer kovalen aluminium klorida dengan cepat pecah
dalam kehadiran dari molekul yang memiliki pasangan electron bebas untuk contoh
dengan eter membentuk aluminium klorida-eter tetra hedral dengan octet sempurna.

2R-O-R + Al2Cl6 2[R2O AlCl3]

Eter komplek aluminium klorida eter

Seperti halide Boron triklosiat, juga membentuk komplek dengan tipe yang
sama dengan ion-ion halide. Seperti AlCl4- dapat dijelaskan aksinya sebagai katalis
FRIEDEL-CRAFTS dalam banyak reaksi senyawa organic.

2RCOOCl + Al2Cl6 2[RCO +…..AlCl4-]

suatu asam klorida pasangan ion

Kimia Anorganik”Alumunium” Page 17


RCO+ + C6H6 RCOC6H6 + H+

Ion karbonium keton aromatic

10. Aluminium bromide (Al2Br6) (Mp.=930oC, bp.=2630oC)


Dibuat dengan cara yang sama dengan Al2Cl6 tetapi mempunyai sifat
membentuk Kristal hidral AlBr3. 6H2O dalam bentuk uap berbentuk Al2Br6.

11. Aluminium iodida (Al2I6) (Mp= 1850C, bp= 3500oC)


Dibuat dengan pemanasan iod dan aluminium dalam tabung tertutup atau
dengan memperlakukan aluminium dan iod yang dilarutkan dalam karbon disulifida
membentuk Kristal hidrat AlCl3. 6H2O. jika dipanaskan dengan karbon tetra klorida
membentuk karbon iodide

4AlI3 + 3 CCl4 4AlCl3 + 3CI4

Dalam bentuk uap berbentuk dimer Al2I6.

12. Aluminium nitrat (Al(NO3)3.9H2O)


Aluminium nitrat adalah garam yang dibuat dengan melarutkan Al(OH)3
dalam asam nitrat encer, kemudian dipanaskan dan dikristalkan.

Al(OH)3 + HNO3 + H2O Al(NO3)3.9H2O

Terurai pada pemanasan membentuk alumina. Digunakan sebagai mardan dan untuk
penambahan pada thorium oksida dalam pembuatan gas mentol.

Kimia Anorganik”Alumunium” Page 18


13. Aluminium posfat (AlPO4)
Dibentuk sebagai endapan gelatin dengan menambahkan larutan netral dari
garam-garam aluminium ke dalam larutan natrium posfat. Dapat larut dalam asam-
asam mineral basa dan ammonia. Aluminium sulfat dasar adalah mineral wavelite
Al(OH)3 (PO4)2. 5H2O, turquoise Al2(OH)3 PO4H2O dengan bagian Al2 di
tempati/ganti oleh Cu32+ dan Fe2+ (menyebabkan warna biru) dan Ca2+.

14. Aluminium sulfat (Al2(SO4)3.18H2O


Terjadi secara alamiah sebagai garam rambut dan Alum bulu. Mineral
dasarnya adalah Websterite Al2(OH)4SO4.7H2O. aluminium sulfat dibuat engan
mereaksikan Aluminium hidroksida dengan Asam sulfat pekat, mengkristal dengan
10 molekul air Kristal memnerikan reaksi asam dalam larutan air membentuk
Aluminium hidroksida, karena secara cepatterhidrolisis. Ia digunakan sebagai mardan
dalam pencelupan. Juga disunakan untuk perekat kertas dan kain tahan air.
Kation Al3+ trivalent sangat efektif dalam pengendapan koloid negative dan
Aluminium sulfat digunakan dalam pencil pemakan darah untuk pembersih darah.
Juga digunakan untuk perlakuan pengotor (kotoran) yang berisi banyak material
pengotor dalam larutan koloid.
Aluminium sulfat juga dibuat dengan pemanasan campuran Alumina dalam H2SO4
pekat

15. Aluminium trictil (Al(C2H5)3)


Dibuat dengan memanaskan serbuk Aluminium, etena dan Hidrogen dibawah
tekanan tinggi.

2Al + 6C2H4 + 3H2 2Al(C2H5)3

Kimia Anorganik”Alumunium” Page 19


Dapat/mudah terbakar secara spontan dalam udara dan secara eksplusif
bereaksi terhadap air. Dalam cairan membentuk dimer dan dua grouf etil bertindak
sebagai jembatan.
Berkonjugasi dengan Titanium (IV) clorida, katalis dalam suatu proses
industry untuk konversi etilen ke polietilen dengan tipe sama sebagai katalis dalam
polimerisasi dari propena menjadi polipropena (polypropylene).

16. Alum (tawas)


Alum adalah garam rangkap dari Aluminium sulfat. Alum yang lain adalah
tawas Kalium K2SO4Al2(SO4)3.24H2O atau KAl(SO4)2.12H2O. tawas Amonium
(NH4)2SO4Al2(SO4)3.24H2O atau (NH4)Al(SO4)212H2O. rumus umum tawas adalah
[M’(H2O)6][Al(H2O)6](SO4)2 atau M2’SO4M2III(SO4)3.24H2O

MI logam monovalen (Na+, K+,NH4+), MIIIlogam trivalent (Al3+ Cr3+, Fe3+ tetapi tak
termasuk Tc+3, V3+,Mn3+,Co3+,Ln3+,Rh3+,Ir+3 dan Ba3+)

Tidak semua garam rangkap adalah alum. Misalnya: garam Mohr

(NH4)2SO4FeSO4.6H2O garam rangkap, tapi bukan tawas. Yang membedakan garam


rangkap bukan tawas dengan garam rangkap yang termasuk tawas yaitu bisa dilihat
dari rumus umumnya. (NH4)2SO4FeSO4.6H2O adalah garam rangkap, tapi bukan
tawas karena M111 bukan Fe3+ tapi Fe2+

 .
Pembuatan tawas
a. Panaskan 12,5 ml air dalam gelas kimia hingga suhu 800oC (tidak boleh
lebih), larutkan 16,7 gr Aluminium sulfat dan panaskan hingga jenuh.
b. Dalam gelas kedua larutkan 4,35 gr K2SO4 dan 25 ml air.
c. Campurkan a & b, pindahkan larutan kedalam cawan penguap, panaskan
sampai jenuh.

Kimia Anorganik”Alumunium” Page 20


d. Dinginkan larutan C pada suhu kamar sampai terbentuk Kristal, kemudian
saring.
e. Cuci Kristal yang terbentuk dengan sedikit air, keringkan diatas kita saring
dan timbang, simpan di dalam botol.

Dalam menjernihkan air, cara kerjanya adalah: air yang sudah mengalami
perlakuan koagulasi ( pemberian koagulan seperti tawas), pada koagulasi ini terjadi
pengadukan cepat, pengadukan ini membantu bahan kimia seperti tawas menjadi
homogen di dalam air, sehingga partikel tersuspensi akan membentuk gumpalan
yang lebih besar, kemudian partikel yang telah membesar tadi akan mengendap.
Apabila masih ada partikel yang tidak mau mengendap, maka langkah
selanjutnya dapat dilakukan penyaringan. Tawas yang digunakan untuk
menjernihkan air adalah: K2SO4, Al2(SO4)3, 24H2
Dalam pengolahan tahu, caranya sama seperti cara tawas menjernihkan air,
yaitu tawas dicampur dengan bahan tahu yang sudah dicairkan / sari kedelai, maka
tawas akan mengentalkan / menggummpalkan sari kedelai, maka lama-lama akan
mengental dan mengeras.

G. Penggunaan Alumunium

1. Dalam metalurgi digunakan sebagai reduktor untuk meredukszi logam lain


8Al + 3MnO4 4Al2O3 + 9Mn

2Al + Cr2O3 Al2O3 + 2Cr

2. Tawas digunakan untuk proses penjernihan air dan pengolahan tahu

3. Al(OH)3 sebagai zat penyerap dalam deodorant

Kimia Anorganik”Alumunium” Page 21


4. Serbuk alumunium digunakan sebagai serbuk untuk pengelas atau penghasil energi
untuk endorong pesawat ulang-alik (reaksi ternit)

5. Digunakan sebagai kabel listrik

6. Digunakan untuk aliasi untuk bahan bangunan kendaraan mobil dan bangunan,
magnalium, duramium, almico

7. Digunakan sebagai perkakas rumah tangga

8. Sebagai wadah kemasan biskuit, rokok, gula, dsb

9. Senyawa Aluminat (mineral) sebagai bahan baku pembuatan semen

10. Bersenyawa dengan senyawa organik membentuk katalis Friedel-Craft

11. LiAlH4 merupakan katalis pada senyawa organic

12. Asam klorida dalam lambung dapat dietralkan Al(OH)3 yang terdapat dalam
antasit

13. Bila ular yang mengandung enzim yang dikenal sebagai fosfoliposis dapat mersak
membran sel. Polipeptida lain juga dalam bisa ular yang beracun. Ion alumunium
dapat mengkoagulasi protein jika disuntik pada luka akibat gigitan ular.

14. Alumunium Sulfat digunakan pada pembuatan kertas


Dampak Negatif Logam Alumuium (Al)

Kimia Anorganik”Alumunium” Page 22


H. Bahaya Almunium

a. Unsur Alumunium

• Dalam bentukpowder (bubuk) mudah terbakar dengan mengeluarkan dinar


yangsangat terang dan meledak di udara jika dipanaskan.

• Dapat merusak kulit jika terkena panasnya

b. Senyawa Aluminium

• Alumunium Oksida (Alumina) Al2O3 beracun melalui pernapasan dalam bentuk


debu
• Alumunium Klorida Al(ClO3)3 menyebabkan iritasi pada jaringan, beracun ila
tertelan

Kimia Anorganik”Alumunium” Page 23


Daftar pustaka
.

Achmad, Hiskia. Kimia Unsur dan Radiokimia. PT. Citra Aditya


Bakti. Bandung:2001
http://ms.wikipedia/ensiklopediabebas/alumunium
http://ms.wikipedia.org/wiki/alumunium
http://sma377blitar-swida.blogspot.com/2009/05/pembuatan -
koloid.html/
http://smk3ae.wordpress.com/2008/08/05/bahan -kimia-penjernih-
air-koagulan/
http://snazzydandelion.blogspot.com
http:// www.ibchem.com

Kimia Anorganik”Alumunium” Page 24

Anda mungkin juga menyukai