Alumuium adalah logam terbanyak yang terdapat pada mineral batuan kerak
bumi. Unsur ini tidak terdapat di alam dalam keadaan bebas tetapi dalam bentuk
senyawa.
Senyawa yang pertama berupa silikat yang berupa :
a. Felspar : 1. Felspar Orthoclase = - Orthoclase K (AlSi3O8)
- Selsion Ba (Al2Sc2O8)
d. Agalmatolit Al2(OH)8Si3O10
Senyawa kedua dari alumunium adalah Tanah Liat (lempung, zeolit)
Tanah liat dapat terbentuk dari felspar (merupakan komponen utama batu seperti
granit) dengan pemecahannya dengan kombinasi / oksi dari uap air dan CO2 di
Atmosphere.
e. Kaolin Al4(OH)8Si4O10
f. Natroline Na2(Al2Si3O10).2H2O
g. Heulandites Ca(Al2Si7O18).6H2O
h. Kabazite Ca(Al2Si4O12).6H2O
i. Analsite Na(AlSi2O6)H2O
j. Ultramarine Nag(AlSiO4)6S2
k. Sodalit Nag(AlSiO4)6Cl2
l. Moseon Nag(AlSIO4)6SO4
m. Slate : Batu tulis (lempung yang keras yang dibuat berlapis-lapis dengan
tekanan)
Diaspore Al2O3H2O
Gibbsite Al2O3.3H2O
b. Bereaksi dengan Nitrogen, sulfur, dan Halogen. Bila dipanaskan pada suhu
yang cukup, membentuk sulfida. Nitrida dan Halida yang pada disosiasinya dan
selebihnya adalah kovalen.
Oksida ini dibuat khusus melapis tipis almunium di anoda dalam sel
elektrolosis Alumunium anodis
Almunium bersifat amfoter dan dapat larut dalam asam atau basa encer
2Al(p) + 6H+(aq) 2Al3+(aq) + 3H2(g)
d. reaksi termit
sifat afinitas terhadap oksigen dari alumunium yang akan secara spontan akan
melepaskan sejumlah pialor yang cukup untuk melelehkan hasil reaksinya.
Al(s) + Fe2O3(s) Al2O3(c) + 2Fe(c)
Kalor yang dihasilkan mencapai 30000 C
Cl Cl Cl
Al Al
Cl Cl Cl
Reaksi yang sama juga terjadi jika ditambah NaOH (basa lebih kuat).
[Al(OH)6]3+(aq) + 3OH-(aq) [Al(OH)3(H2O)3](s) + 3H2O
g. Al2O3 bersifat amfoter, zat ini melarut dengan lambat,baik dalam asam encer
maupun basa encer
Al2O3(s) + 6H+(aq) 2Al3+(aq) +3 H2O(l)
Al2O3(s) + 2OH-(aq) 2Al(OH)4-(l)
dipanaskan
Al Al2O3 Al(OH)3(H2O)3
Elektrolisis Endapan putih
(dalam klorit)
HNO3 I2+ air basa asam OH- berlebih
encer
Kriyolit dapat menurunkan titik leleh Al2O3 dari 20000C menjadi 9500C.
Suhu diturunkan karena titik leleh bauksit (Al2O3) terlalu tinggi, sehingga elektrolisis
langsung tidak praktis dilakukan.
AlCl3 dapat terhidrolisis oleh air karena Al(OH)3 adalah basa lemah. Al(OH)3
dapat larut (bereaksi) dengan larutan alkalis dari (NaOH dan KOH) menghasilkan
Alumina
Al(OH)3 + NaOH Na[Al(OH)4]
Natrium alumina
Endapan Al-hidroksida denagn cepat menyerap zat-zat warna dan koloidal.
Karenanya secara luas digunakan sebagai Mordant (Latin = Mordere = Gigitan)
digunakan untuk penyerap zat warna pada pencelupan dalam industri pencelupan,
penyerap pengotor pada penjernihan air dan larutan). Deodoran yang luas digunakan
sehari-hari juga mengandung zat ini.
3.Aluminat
Aluminat dapat dibuat denagn mereaksikan Al(OH)3 dengan basa (NaOH, KOH, dll)
Rumus spectra menyarankan bahwa struktur ion alumina lebih kompleks dari
yang ditulis ini. 8 strukturnya tergantung denagn pH dan konsentrasi.
- Antara pH 8 dan pH 13 ion-ion berpoliomerisasi menggunakanOH- sebagai
jembatan dan setiap aliminium adalah koordinat secara octahedral
- Dalam larutan cair harga pH diatas 13, ion tetrahedral dari [Al(OH)4]
terdapat
- Dalam larutan pekat diatas 1,5M dan PH >13 ion berada dalam bentuk
dimen [(OH)3Al- O- Al(OH)3]2-
Jika larutan ini ditambah butiran Al2O3 dan CO2 dalam larutan Alkalis
dan atom terbentuk Al2O3 (dilihat proses Bayer pada produksi Al).
Padatan kuning
Dapat terhidrolisis membebaskan Metana.
CH3CH2-COOH CH3CH2-CH2OH
Asam propanoat
CH3.CH=CH-CHO CH3-CH=CH-CH2OH
Buta-2-enal 2 buten-1-ol
a. Dibuat dengan melewatkan HCl atau Cl2 diatas Aluminium panas. Karena
AlCl3 anhidrat dapat serang oleh udara lembab, Ca musti dibuat dibawah
kondisi tak berair (kering), gelas atau tabung dari soda kapur digunakan untuk
mengimpor atau mengilangkan kelembaban. Hal yang sama juga untuk
menyerp kelebihan Clor.
b. Aluminium klorida dapat juga dibuat dengan melewatkan aliran klor di atas
campuran dari Auminium oksida dan kakas dipanaskn hingga kira 10000C
Hidrat aluminium klorida larut cepat dalam air menghasilkan ion [Al(OH)2]63+
dan Cl-. Tidak seperti anhidratnya ia tak larut dalam pelarut-pelarut organic dan tidak
memiliki aktivitas katalis. Dimer kovalen aluminium klorida dengan cepat pecah
dalam kehadiran dari molekul yang memiliki pasangan electron bebas untuk contoh
dengan eter membentuk aluminium klorida-eter tetra hedral dengan octet sempurna.
Seperti halide Boron triklosiat, juga membentuk komplek dengan tipe yang
sama dengan ion-ion halide. Seperti AlCl4- dapat dijelaskan aksinya sebagai katalis
FRIEDEL-CRAFTS dalam banyak reaksi senyawa organic.
Terurai pada pemanasan membentuk alumina. Digunakan sebagai mardan dan untuk
penambahan pada thorium oksida dalam pembuatan gas mentol.
MI logam monovalen (Na+, K+,NH4+), MIIIlogam trivalent (Al3+ Cr3+, Fe3+ tetapi tak
termasuk Tc+3, V3+,Mn3+,Co3+,Ln3+,Rh3+,Ir+3 dan Ba3+)
.
Pembuatan tawas
a. Panaskan 12,5 ml air dalam gelas kimia hingga suhu 800oC (tidak boleh
lebih), larutkan 16,7 gr Aluminium sulfat dan panaskan hingga jenuh.
b. Dalam gelas kedua larutkan 4,35 gr K2SO4 dan 25 ml air.
c. Campurkan a & b, pindahkan larutan kedalam cawan penguap, panaskan
sampai jenuh.
Dalam menjernihkan air, cara kerjanya adalah: air yang sudah mengalami
perlakuan koagulasi ( pemberian koagulan seperti tawas), pada koagulasi ini terjadi
pengadukan cepat, pengadukan ini membantu bahan kimia seperti tawas menjadi
homogen di dalam air, sehingga partikel tersuspensi akan membentuk gumpalan
yang lebih besar, kemudian partikel yang telah membesar tadi akan mengendap.
Apabila masih ada partikel yang tidak mau mengendap, maka langkah
selanjutnya dapat dilakukan penyaringan. Tawas yang digunakan untuk
menjernihkan air adalah: K2SO4, Al2(SO4)3, 24H2
Dalam pengolahan tahu, caranya sama seperti cara tawas menjernihkan air,
yaitu tawas dicampur dengan bahan tahu yang sudah dicairkan / sari kedelai, maka
tawas akan mengentalkan / menggummpalkan sari kedelai, maka lama-lama akan
mengental dan mengeras.
G. Penggunaan Alumunium
6. Digunakan untuk aliasi untuk bahan bangunan kendaraan mobil dan bangunan,
magnalium, duramium, almico
12. Asam klorida dalam lambung dapat dietralkan Al(OH)3 yang terdapat dalam
antasit
13. Bila ular yang mengandung enzim yang dikenal sebagai fosfoliposis dapat mersak
membran sel. Polipeptida lain juga dalam bisa ular yang beracun. Ion alumunium
dapat mengkoagulasi protein jika disuntik pada luka akibat gigitan ular.
a. Unsur Alumunium
b. Senyawa Aluminium