Anda di halaman 1dari 25

Aluminium Timah dan Timbal

Kelompok III
Arisna
Cut Siti Rahma
Dina Sari
Dini Putri Ningtyas
Farah Diana

Aluminium (Al)
Aluminium terdapat melimpah dalam kulit bumi,
yaitu sekitar 7,6%.
Aluminium menempati urutan kelimpahan ketiga
dalam kulit bumi setelah oksigen dan silikon atau
merupakan logam yang mempunyai kelimpahan
tertinggi karena oksigen dan oksigen adalah
bukan logam.
Aluminium ditemukan dalam batuan aluminium
silikat(senyawa yang tersusun atas unsur Al, O,
dan Si)

Sifat Fisika Aluminium

Nomor atom Al: 13


Massa atom relatif: 26, 982
Warna: Abu-abu
Jari-jari atom (pm): 125
Massa Jenis(20 C/g cm-3 ): 2,70
Energi Ionisasi(kJ mol-1 ): 577,5
Titik Leleh( C): 660,32
Titik Didih( C): 2519
Elektronegativitas: 1,61
Struktur Kristal: fcc

Sifat Kimia Aluminium

Logam aluminium memiliki warna putih perak.


Bereaksi dengan air dan udara
Aluminium hidroksida memiliki sifat amfoter
Aluminium membentuk senyawa trihalida
dengan halogen.
Aluminium larut dalam asam mineral encer
membebaskan hidrogen.

Aluminium seskuioksida dikenal sebagai alumina


Al2O3. Oksida ini dapat dibuat dengan dehidrasi
Al(OH)3 atau dengan oksida unsurnya.
3 Mn3O4 + 8 Al 4 Al2O3 + 9 Mn
Aluminium hidroksida memiliki sifat mfoter,
walaupun lebih sering bersifat sebagai basa yang akan
menghasilkan garam bila direaksikan dengan asam.
Garam yang terbentuk mengandung ion [Al(H2O)6]3+.
Sebagai asam, aluminium hidroksida akan memberikan
garam yang mengandung ion [AlO2]+ atau [AlO3]3-.
Al(OH)3 H+ + [AlO2]- + H2O
Al(OH)3 3H+ + [AlO2]3-

Aluminium membentuk senyawa trihalida


dengan halogen. AlX3 merupakan senyawa
kovalen. Semua senyawa haia unsur-unsur ini
bersifat asam. AlCl3, ada dalam keadaan dimer,
sehingga senyawa ini mudah larut dalam pelarut
non polar. Bila senyawa ini dilarutkan dalam air,
maka dimer itu akan terdisosiasi membentuk
senyawa hidrida M(H2O)63+.

Aluminium larut dalam asam mineral encer


membebaskan hidrogen.
2 Al + 6 HCl 2 Al3+ + 6 Cl- + 3 H2
Aluminium juga larut dalam larutan NaOH (Al
bersifat amfoter membebaskan hidrogen dan
membentuk Alumina).
2Al + 2 NaOH + 6 H2O NaAl(OH)4 atau
NaAlO2.2H2O + 3 H2

Ekstraksi Aluminium
Aluminium diperoleh dari bijih bauksit Al2O3.3H2O atau
Al2O3.3H2O. Pada proses Bayer material buangan(sebagian
besar besi dan silikon) dipisahkan karena mengotori produk.
NaOH ditambahkan pada bijih , karena Al amfoter maka akan
melarut, membentuk natrium aluminat. SiO2 juga larut
sebagai ion silikat. Material yang tidak larut , khususnya besi
oksida dipisahkan dengan penyaringan. Kemudian aluminium
hidroksida di endapkan dari larutan dari larutan basa kuat
aluminat. Dilakukan dengan menambahkan gas CO2 ke dalam
larutan. Endapan Al(OH)3 dikalsinasi (dipanaskan dengan
kuat) yang merubahnya menjadi Al2O3 murni.

Aluminium biasanya juga diekstraksi dengan


proses Hall-Heroult. Al2O3 dilelehkan dengan
kriolit
Na3[AlF6] dimana Al2O3 terdisosiasi
menjadi Al3+ dan O2- yang dielektrolisis dalam
tangki yang dilapisi grafit, yang berfungsi sebagai
grafit, dan anodanya juga terbuat dari grafit.
0
Lelehan aluminium bertitik leleh 660 C.
0
Katoda : 4 Al3+ (l) + 12 e 4Al(l)
Anoda : 6 O2-(l) 3 O2(g) + 12 e

Kegunaan Aluminium

Sebagai material untuk membuat pesawat terbang,


kapal laut, mobil, dan alat pemindah panas.
Sebagai bahan bangunan.
Sebagai bahan pembuat kaleng minuman dan
aluminium foil.
Sebagai alat-alat masak.
Untuk membuat kabel listrik
Bubuk Aluminium yanng sangat halus digunakan
untuk membuat cat aluminium.

Senyawa Aluminium
a) Oksida Aluminium adalah alumina Al2O3
Terdapat dua bentuk anhidrat Al2O3 yaitu (-Al2O3dan Al2O3).
-Al2O3 stabil pada suhu tinggi dan juga tidak menstabilkan
pada suhu rendah. Terdapat di alam sebagai mineral korundum
dan dapat dibuat dengan pemanasan, dan diperoleh dengan
dehidrasi oksida terhidrat pada suhu rendah. -Al2O3 keras dan
tahan terhadap hidrasi dan penyerangan asam.
-Al2O3 mudah menyerap air dan larut dalam asam, alumina
yang digunakan untuk kromatografi dan diatur koondisisnya
untuk berbagai kereaktifan adalah -Al2O3.

b) Alumina terhidrat dengan stoikiometri dari


AlO.OH
sampai
Al(OH)3.
Penambahan
amoniak pada larutan mendidih garam
aluminium menghasilkan suatu bentuk
AlO.OH yang dikenal sebagai bohmite. Bentuk
kedua AlO.OH
terdapat di alam sebagai
mineral disppore. Al(OH)3 diperoleh sebagai
endapan kristal putih bilamana CO2 dialirkan
ke dalam larutan basa aluminat.

c) Aluminium klorida anhidrat penting dalam reaksi


kimia organik, khususnya digunakan sebagai katalis
untuk subsitusi cincin aromataik dalam reaksi friedel
Craft. Aluminium kloorida bereaksi, yang bertindak
sebagai asam lewis, dengan senyawa organokloro
menghasilkan
ion
tetraaluminat,
AlCl4dan
karbokation. Karbokation kemudian beraksi dengan
senyawa aromatik menghasilkan senyawa aromatik
yang tersubsitusi, Ar-H, dan ion hidrogen. Ion
hidrogen kemudian bereaksi dengan ion tertaaluminat,
memberikan aluminium klorida.
R-Cl + AlCl3 R+ + [AlCl4]R+ + Ar-H Ar-R + H+
H+ + [AlCl4]-) HCl + AlCl3

d) Alumium kalium sulfat(alum) (KAl(SO 4)2.12 H2O


merupakan mineral aluminium yang larut dalam air.
Alum memegang peranan penting dalam industri
pencelupan. Untuk menyerap zat warna secara
permeanen pada kain, pertama adalah perendaman
kain dengan alum, lapisan aluminium hidroksida
menempel pada permukaan kain, dimana molekul
warna akan terikat. Alum mengkristal dari
campuran dengan jumlah mol yang sama antara
kalium sulfat dan aluminium sulfat. Alum kadang
digunakan untuk menghentikan pendarahan karena
dapat menyebabkan penggumpalan protein pada
permukaan sel tanpa merusaknya.

e) Aluminium amonium sulfat ([Al(NH4) (SO4)2)


amonium alum digunakan sebagai mordant,
dalam pemurnian air, pembuatan kertas, zat
tambahan dalam makanan, dan dalam
penyamakan kulit.
f) Aluminium asetat adalah garam yang
digunakan sebagai astrigen.
g) Aluminium borat (Al2O3 B2O3) digunakan
dalam produksi kaca dan keramik.
h) Alumnium borohidrida (Al(BH4)3 digunakan
sebagai aditif pada bahan bakar jaket.

i) Aluminium amonium sulfat ([Al(NH4) (SO4)2)


amonium alum digunakan sebagai mordant,
dalam pemurnian air, pembuatan kertas, zat
tambahan dalam makanan, dan dalam
penyamakan kulit.
j) Aluminium asetat adalah garam yang
digunakan sebagai astrigen.
k) Aluminium borat (Al2O3 B2O3) digunakan
dalam produksi kaca dan keramik.
l) Alumnium borohidrida (Al(BH4)3 digunakan
sebagai aditif pada bahan bakar jaket.

Timbal (Pb)
Unsur timah dan timbal menunjukkan ikatan kovalen
berderajat empat, karena terjadinya promosi elektron
dari tingkat dasar ke tingkat tereksitasi, sehingga orbital
hidrida sp3 akan terbentuk, umumnya berbentuk
tetrahedron, karena adanya efek pasangan inert, maka
Sn(4+) adalah kovalen, Pb(+2) bersifat ionik yang
stabil dan lebih sering dijumpai dari pada Pb(4+).

Sifat Fisika Timbal

Sifat Kimia Timbal

Timbal larut dalam beberapa asam


Bereaksi secara cepat dengan halogen
Contoh:
Pb (s) + Cl2 (aq) PbCl2 (s)
Timbal dapat dioksidasi oleh pengoksidasi kuat,
seperti HNO3:
3Pb (s) + 8HNO3 (aq) 3Pb(NO3)2 (s) + 2NO (aq)
+ 4H2O (l)

Timbal dapat larut dalam basa membentuk ion


plumbat:
Pb + 2OH- 2H2O + [Pb(OH)4]2- +H2
Timbal bereksi dengan oksigen
2Pb (s) + O2 (g) 2PbO(s)
Timbal sering kali memiliki sifat tampak seperti gas
mulia yaitu tidak reaktif, ditunjukkan oleh harga
potensial standarnya sebesar 0,13 V.
Pb tidak larut oleh H2SO4 pekat dan HCl pekat.
Pb bereaksi lambat dengan alkali dingin. Dan
bereaksi cepat dengan alkali panas.
Contoh reaksi:
Na + Pb NaPb

Ekstraksi Timbal
Bijih timbal utama adalah galena PbS, yang hitam, berkilau
dan padat. Galena ditambang dan dipisahkan dari mineral
lain melalui pengapungan buih. Ada 2 metode ekstraksi Pb:
1. Pemanggangan di udara menghasilkan PbO, dan kemudian
direduksi dengan kokas atau CO dalam tanur tinggi
2PbS (s) + 3O2 (g) 2PbO (s) +2SO2 (g)
Kemudian PbO direduksi dengan karbon
PbO (s) + C (s) Pb (l) + CO (g)
Atau
PbO (s) + CO (g) Pb (l) + CO2 (g)

Lanjutan
2. Sebagian PbS dioksidasi dengan pemanasan
dan peniupan udara melaluinya. Setelah
beberapa saat udara dihentikan dan pemanasan
diteruskan, dan campuran mengalami
autoreduksi.
udara

3 PbS
SO2(g)

panas

tanpa udara

2PbS + 2PbO
panas

3Pb(l) +

Kegunaan Timbal dan Senyawanya


1. Pb (Timbal)
.
.
.
.

.
.

membuat batere penyimpan


pada batere mobil
Pada jaringan penyangga untuk elekroda terbuat dari alloy
91 % Pb dan 9% Sb.
Timbal dipakai sebagai agen pewarna dalam bidang
pembuatan keramik terutama untuk warna kuning dan
merah.
Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup
kawat listrik.
Timbal dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran,
laboratorium yang menggunakan radiasi misalnya sinar X

2. PbCl2 (Timbal(II) Klorida)


Untuk produksi kaca yang menstransimisikan inframerah
Dipakai untuk memproduksi kaca ornament
Untuk bahan cat dan sebagainya.
3. PbO (Timbal Monoksida)
Digunakan untuk membuat beberapa jenis kaca, seperti
timah kristal dan kaca batu, di vulkanisir karet
Sebagai pigmen cat.
4. PbO2 (Timbal (IV) Oksida)
Penggunaan PbO2 yang utama adalah sebagai katoda
dalam accu.
5. Pb3O4 (timbal tetraoksida)
Pb3O4 ini banyak dipergunakan oleh industri penghasil
baterai, kaca timbale, dan cat anti korosi.

6. Pb(NO3)2 (Timbal(II) Nitrat)


merupakan oksidator.
7. Pb3 (AsO4) 2 (Timbal arsenat)
digunakan sebagai insektisida.
8. PbCO3 (Timbal karbonat)
digunakan sebagai pigmen untuk cat putih
9. PbSO4 (Timbal sulfat)
digunakan dalam pigmen cat yang dikenal sebagai sublimasi timah
putih
10. PbCrO4 (Timbal kromat)
digunakan untuk memproduksi cat kuning krom.
11. Pb (NO3) 2 (Timbal nitrat )
digunakan untuk membuat kembang api dan kembang api lainnya.
12. PbSiO3 (Timbal silikat)
digunakan untuk membuat beberapa jenis kaca dan dalam
produksi karet dan cat.

Anda mungkin juga menyukai