PENDAHULUAN
Dalam proses keamanan pangan, dikenal pula usaha untuk menjaga daya
(Wikanta, 2014).
bakteri, jamur, serta virus. Selain itu interaksi antara formalin dengan protein 2
dalam pangan menghasilkan tekstur yang tidak rapuh, dan bau yang ditimbulkan
oleh formalin menyebabkan lalat tidak mau hinggap. Diketahui bahwa tahu yang
tahan simpannya pada suhu kamar selama 4-5 hari (Muchtadi, 2010).
digunakan secara bebas oleh pedagang atau pengolah pangan yang tidak
bertanggung jawab. Hal ini disebabkan karena formalin jauh lebih murah
dibanding pengawet lainnya, mudah digunakan karena dalam bentuk larutan dan
Murtini, 2010).
Formalin sendiri merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai bahan
Oleh karena itu perlu dilakukan uji formalin pada produk pangan seperti ikan
asindan tahu. Hal ini bertujuan agar kita dapat mengetahui produk apa saja yang
Dalam skalakecil, formaldehida –sebutan lain untuk formalin- secara alami ada di
alam. Contohnya gaspenyebab bau kentut atau telur busuk. Di udara ia terbentuk
dari pembakaran gas metanadan oksigen yang ada di atmosfer, dengan bantuan
sinar matahari. Formalin mudah larutdalam air sampai kadar 55 %, sangat reaktif
selain itu zat ini juga bisa meningkatkantekstur kekenyalan produk pangan
berbahaya ini biasanya seperti bahan makanan basah seperti ikan, mie,tahu hingga
yaitu mie pentil, mie basah kuning,dan mie mentah untuk mie ayam. Ternyata
mentah untuk mie ayam. Hal ini dibuktikan dengan pengujian kualitatif kandunga
larutan Fehling A-B yaitutetap berwarna biru,namun mie yang berformalin akan
atau formaldehid yang akan membentuk endapan CU2O yang berwarna merah
(Afriyanto,2013)
Pemakaian formalin pada mie atau jenis makanan lain dapat menyebabkan
1.3 Tujuan
Muhammadiyah. Surabaya
Winarno. 2011. Kimia Pangan Dan Gizi. gramedia pustaka utama, Jakarta.