Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang
Radang (Inflamasi) adalah suatu mekanisme proteksi dari dalam tubuh
terhadap gangguan luar atau infeksi (Wibowo & Gofir, 2001). Pada keadaan
inflamasi jaringan di tempat cidera akan merespon rangsangan baik fisik maupun
kimiawi yang bersifat merusak. Rangsangan ini berakibat pada pelepasan
mediator inflamasi seperti histamin, serotonin, bradikinin, prostaglandin dan
leukotrin yang dapat menimbulkan reaksi radang (Katzung, 2002).
Mediatormediator inflamasi tersebut bertanggung jawab menimbulkan reaksi
radang dengan gejala calor, rubor, dolor dan functiolaesa (Wilmana & Gans, 2007).
Nama Prostaglandin berasal dari kelenjar Prostat. Ketika prostaglandin
pertama kali diisolasi dari cairan mani pada Tahun 1935 oleh Swedia fisiolog Ulf
Von Euler, dan oleh MW Goldblatt, Prostaglandin diyakini menjadi bagian dari
sekresi Prostat. Bahkan prostaglandin yang diproduksi oleh Vesikula
Seminalis.kemudian menunjukkan bahwa mengeluarkan banyak jaringan lain
prostaglandin untuk berbagai fungsi Prinsip kerja hormonPGF2α adalah melisis
Corpus Luteum sehingga menurunkan kadar Progesteron yang mengakibatkan
terjadi peningkatan sekresi Hormone Folicle Stimulating Hormon (FSH) dari
Hypofisa, yang mendorong perkembangan Folikel pada Ovarium. Dengan
demikian hormon ini akan efektif pemberiannya pada ovarium yang berada pada
status luteum dan tidak merespon jika diberikan pada fase folikel. Hal ini
menyebabkan pada ternak yang berada pada status Folikel pemberiannya harus
diulang 11 hari berikutnya, pada saat ovarium sudah berada pada status luteal.
Hasil penelitian Ribeiro , et al., (2012) menunjukkan bahwa sapi perah yang
laktasi yang mendapat sinkronisasi dan diikuti dengan pemberian PGF2α
sebanyak dua kali menghasilkan angka kebuntingan yang lebih tinggi (Ribeiro, et
al, 2012).
1.2.Rumusan masalah
1.2.1 Apa yang dimaksudkan dengan protaglandin?
1.2.2 Apa fungsi dari prostaglandin?
1.2.3 Bagaimana klasifikasi prostaglandi?
1.2.4 Bagaimana mekanisme kerja prostaglandin?
1.2.5 Bagaimana biosintesa prostaglandin?
1.3.Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian dari prostaglandin
1.3.2. Untuk mengetahui fungsi dari prostaglandin
1.3.3. Untuk mengetahui klasifikasi dari prostaglandin
1.3.4. Untuk mengetahui mekanisme kerja prostaglandin
1.3.5. Untuk mengetahui biosintesa prostaglandin
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Prostaglandin adalah setiap anggota kelompok senyawa lipid yang
berasal enzimatis dari asam lemak dan memiliki fungsi penting dalam tubuh hewan.
Prostaglandin, bersama dengan tromboksan dan prostacyclins, membentuk prostanoid
kelas turunan asam lemak, sebuah subclass dari eicosanoids. Prostaglandin
mempunyai fungsi biologis yang penting dalam reaksi inflamasi, demam,sakit,
reproduksi wanita, regenerasi jaringan dan kanker. Prostaglandin dibiosintesis
melalui jalur metabolisme asam arakidonat yang diregulasi oleh tiga tahap
enzimatis yaitu fosfolipase A2, siklooksigenase dan enzim terminal prostanoid
sintase. Salah satu enzim terminal tersebut yaitu Prostaglandin E sintase.
Prostaglandin, seperti hormon, berfungsi layaknya senyawa sinyal tetapi hanya
bekerja di dalam sel tempat mereka tersintesis. Prostaglandin diproduksi dalam tubuh
oleh sel-sel dan mempengaruhi setiap sistem organ. Mereka memainkan peran dalam
berbagai proses fisiologis dan hormonal dan kadang-kadang bekerja melawan satu
sama lain untuk melindungi tubuh. Prostaglandin membuat kimia menyebar dan
tindakan mekanik dalam tubuh, tergantung pada rangsangan luar dan struktur sel
biologis mereka sendiri. Mereka bertindak sebagai pesan kimia. Tapi tidak berpindah
ke situs yang lain, tetapi bekerja dengan baik dalam sel-sel dimana mereka disintesis.
Prostaglandin adalah asam karboksilat tak jenuh. Merupakan lipida yang dibangun
oleh 20 atom karbon pembentuk rantai utamanya. Prostaglandin merupakan lipida
yang mengandung gugus hidroksil (OH) di posisi atom C nomor 11 dan C nomor 15,
dan memiliki ikatan rangkap pada atom C no 13.
Prostaglandin berfungsi seperti hormon sebagai senyawa sinyal tetapi hanya
bekerja didalam sel tempat mereka tersintesis. Prostaglandin diproduksi dalam
tubuh oleh sel-sel dan mempengaruhi setiap sistem organ.Prostaglandin merupakan
mediator pada inflamasi yang menyebabkan kita merasa perih, nyeri, dan panas.
prostaglandin dapat menjadi salah satu donator penyebab nyeri kepala primer.
2.2 Fungsi
Fungsi Prostaglandin:
1. Prostaglandin adalah zat alami yang berasal dari asam lemak dan disintesis
oleh sel dalam tubuh mamalia. Diproduksi di setiap sel tubuh kecuali sel
darah merah, prostaglandin menanggapi rangsangan yang berbeda dalam
tubuh untuk tanggapan efek pada hormon dan selsel secara langsung dalam
jaringan di mana mereka berada. Mereka muncul dalam jumlah yang relatif
menit dan dimetabolisme dengan cepat dalam darah;
2. Aktivasi respon inflamasi, produksi nyeri, dan demam. Bila jaringan rusak,
banjir darah sel darah putih ke situs untuk mencoba meminimalkan kerusakan
jaringan. Prostaglandin diproduksi sebagai hasilnya;
3. Gumpalan darah terbentuk ketika sebuah pembuluh darah rusak. Jenis yang
disebut prostaglandin tromboksan merangsang penyempitan dan
penggumpalan platelet. Sebaliknya, diikuti PGI2, dihasilkan memiliki efek
sebaliknya pada dinding pembuluh darah di mana pembekuan tidak boleh
membentuk;
4. Prostaglandin tertentu terlibat dengan induksi persalinan dan proses reproduksi
lainnya. PGE2 menyebabkan kontraksi rahim dan telah digunakan untuk
menginduksi persalinan;
5. Prostaglandin terlibat dalam beberapa organ-organ lain seperti saluran
pencernaan (menghambat sintesis asam dan meningkatkan sekresi lendir
pelindung), meningkatkan aliran darah di ginjal, dan leukotriens
mempromosikan penyempitan saluran pernapasan yang terkait dengan asma;
6. Menyebabkan penyempitan atau pelebaran dalam pembuluh darah otot halus
sel;
7. Menyebabkan agregasi atau disagregasi dari platelet;
8. Peka tulang belakang neuron terhadap nyeri;
9. Menurunkan tekanan intraokular;
10. Mengatur kalsium gerakan;
11. Kontrol hormon peraturan;Kontrol pertumbuhan sel;
12. Bertindak pada pusat thermoregulatory dari hipotalamus untuk menghasilkan
demam;
13. Bekerja pada mesangial sel dalam glomerulus dari ginjal untuk meningkatkan
laju filtrasi glomerular.
2.3 Mekanisme kerja
Penelitian lanjutan telah membuktikan bahwa produksi PG akan meningkat
apabila sel mengalami kerusakan. AINS bekerja menghambat enzim
siklooksigenase sehingga konvensi asam arakidonat menjadi PGG 2 terganggu.
Walaupun in vitro obat AINS diketahui menghambat berbagai reaksi biokimiawi
lainnya, hubungannya dengan efek analgesik, antipiretik dan anti-inflamasinya belum
jelas, selain itu obat AINS secara umum tidak menghambat biosintesis leukotrien,
malah pada beberapa orang sintesis meningkat dan dikaitkan dengan reaksi
hipersensivitas yang bukan berdasarkan pembentukan antibodi.

Golongan obat ini menghambat enzim siklooksigenase sehingga konversi


asam arakidonat menjadi PGG 2 terganggu. Setiap obat menghambat siklooksigenase
dengan kekuatan dan selektivitas yang berbeda.
Enzim siklooksigenase terdapat dalam 2 isoform disebut COX-1 dan
COX-2. Secara garis besar COX-1 esensial dalam pemeliharaan berbagai fungsi
dalam kondisi normal di berbagai jaringan khususnya ginjal, saluran cerna dan
trombosit. Di mukosa lambung, aktivasi COX-1 menghasilkan prostasiklin yang
bersifat sitroprotektif. Ternyata sekarang COX-2 di endotel makrovaskular
melawan efek tersebut dan menyebabkan penghambatan agregasi tromnosit,
vasodilatasi dan efek anti-proliferatif.
Enzim siklooksigenase:
1. COX 1: pemeliharaan berbagai fungsi fisiologis jaringan; khususnya pada
ginjal, saluran cerna, dan trombosit dan menghasilkan tromboksan A2
yang dapat menyebabkan vasokonstriksi, agregasi trombosit, dan proliferasi
otot polos.
2. COX 2: stimulus inflamatoar, faktor pertumbuhan, dan proses perbaikan
jaringan dan menghasilkan PGI2 (prostasiklin) yang kerjanya berlawanan
dengan COX 1

Khusus parasetamol, hambatan biosintesis PG hanya terjadi bila


lingkungannya rendah kadar peroksid yaitu di hipotamalus. Lokasi inflamasi
biasanya mengandung banyak peroksid yang dihasilkan oleh leukosit. PG hanya
berperan pada nyeri yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau inflamasi.
Jadi PG menumbulkan keadaan hiperalgesia, kemudian mediator kimiawi seperti
brakidinin dan histamine merangsangnya dan menimbulkan nyeri yang nyata.

2.4 Klasifikasi prostaglandin


Berdasarkan struktur molekulnya, prostaglandin alam dapat dibedakan
atas empat kelompok, yaitu masing-masing kelompok E (PGE), kelompok F
(PGF), kelompok A (PGA),dan kelompok B(PGB). Masing-masing kelompok
PG terdiri dari beberapa senyawa denganstruktur molekul yang berbeda-beda.
Misalnya, PGE1, PGE2, dan PGE3 masing-masing mengandung ikatan rangkap
13-trans; 5-cis-13-trans-17-cis. Keenam senyawa yang termasuk PGE Dan PGF
dikenal sebagai prostaglandin primer.
Terdapat beberapa struktur prostaglandin, di antaranya adalah
Prostaglandin A (PGA), Prostaglandin D (PGD), Prostaglandin E (PGE),
Prostaglandin Fα (PGFα), Prostaglandin G atau H (PGG atau PGH), dan
Prostaglandin I atau Prostasiklin (PGI). Menurut tata namamprostaglandin, huruf
kapital di belakang nama prostaglandin menunjukkan cincin dan substituennya,
sedangkan angka subskrip huruf kapital menunjukkan jumlah ikatan rangkap di luar
cincin beranggota lima. (Muntholib, 2001).
2.5 Biosintesa prostaglandin
Asam arakidonat merupakan prekursor paling penting dan melimpah dari
berbagai eikosanoid pada manusia dan membatasi kecepatan sintesis eikosanoid .
Asa arakidonat dapat diubah menjadi prostaglandin endoperoksida H2, yang
merupakan prekursor terhadap prostaglandin, prostasiklin, dan tromboksan. Untuk
sintesis prostaglandin, siklooksigenase (juga disebut sintetase endoperoksidase)
mengubah asam arakidonat menjadi endoperoksidase yang tak stabil, PGG2, yang
dengan cepat direduksi menjadi PGH2. Metabolisme asam arakidonat ol eh 5-
lipoksigenase menimbulkan produksi leukotrien, dan metabolisme oleh 12-
lipoksigenase menghasilkan 12-HPETE (hidroksiperoksieikosatetraenoat) yang
diubah menjadi HETE. Asam arakidonat dapat juga dioksigenasi oleh monoksigenase
sitokrom P450 menjadi berbagai produk oksidasi omega dan epoksida dan turunan
yang dapat memiliki aktivitas biologik.

Persyaratan minimum untuk dapat menghasilkan prostalgalndin ialah


bahwa asam lemak tersebut paling sedikit mengandung tiga ikatan rangkap
dengan konfigurasi cis, yang diselang selingi oleh gugus metilen (-CH2 -)
disepanjang rantai karbon. Bukti bahwa prostaglandin berasal dari asam-asam lemak
tak jenuh diperoleh dari hasil percobaan antara lain sebagai berikut. Bila asam-
asam lemak tersebut diinkubasi dengan homogenate dari suatu jaringan tertentu ,
misalnya homogenate jaringan paru-paru dihasilkan prostaglandin yang
sebanding. Adapun mekanisme biosintesa dari prostaglandin mengikuti reaksi-
reaksi pokok seperti pada gambar dibawah, dengan mengambil PGE 1 dan PGF 1α.
2.6 Efek Kelebihan Dan Kekurangan Hormone Prostaglandin
Penyelidikan dalam tahun-tahun terakhir menunjukkan bahwa peningkatan
kadar prostaglandin penting peranannya sebagai penyebab terjadinya nyeri haid.
Terjadinya spasme miometrium dipacu oleh zat dalam darah haid, mirip lemak
alamiah yang kemudian diketahui sebagai prostaglandin, kadar zat ini meningkat
pada keadaan nyeri haid dan ditemukan di dalam otot uterus (Dawood, 2006).
Ditemukan kadar PGE2 dan PGF2α sangat tinggi dalam endometrium,
miometrium dan darah haid wanita yang menderita nyeri haid primer (Pickles dkk,
1975). Prostaglandin menyebabkan peningkatan aktivitas uterus dan serabut-serabut
saraf terminal rangsang nyeri. Kombinasi antara peningkatan kadar prostaglandin
dan peningkatan kepekaan miometrium menimbulkan tekanan intra uterus sampai
400 mm Hg dan menyebabkan kontraksi miometrium yang hebat. Atas dasar itu
disimpulkan bahwa prostaglandin yang dihasilkan uterus berperan dalam
menimbulkan hiperaktivitas miometrium. Kontraksi miometrium yang disebabkan
oleh prostaglandin akan mengurangi aliran darah, sehingga terjadi iskemia sel-
sel miometrium yang mengakibatkan timbulnya nyeri spasmodik. Jika
prostaglandin dilepaskan dalam jumlah berlebihan ke dalam peredaran darah,
maka akan timbul efek sistemik seperti diare, mual, muntah (Harel, 2006).
1. Kelebihan :
 Polip;
 Rasa nyeri pada saat menstruasi.
2. Kekurangan :
 Jika jumlah prostaglandin dalam air mani ini kurang dapat juga menjadi
masalah infertilitas.
 Kelainan-kelainan yang terdapat dalam rahim dapat mengganggu dalam hal
implantasi, pertumbuhan intrauterine (dalam kandung rahim), nutrisi, serta
oksigenisasi janin
2.7 Senyawa Penghambat Prostagladin
Penghambatan prostaglandin disebabkan oleh prostaglandin antagonis.
Prostaglandin antagonis adalah hormon antagonis yang bertindak atas
prostaglandin itu sendiri, Contohnya NSAID. NSAID (Nonsteroidal anti-
inflammatory drugs) menghambat siklooksigenase dan mengurangi sintesis
prostaglandin. Kortikosteroid menghambat fosfolipase A 2 produksi dengan
meningkatkan produksi lipocortin, protein inhibitor. Obat relatif baru, yang
dikenal sebagai inhibitor COX-2 selektif atau coxib, digunakan sebagai inhibitor
spesifik COX-2.
Analgetik NSAID mempunyai mekanisme kerja dengan menghambat
biosintesis prostaglandin dengan cara memblok enzim siklo-oksigenase . Enzim
siklooksigenase tersebut berperan sebagai katalisator dari reaksi asam sehingga
konversi asam arakhidonat menjadi PGG2 menjadi terganggu. Selain itu hasil dari
proses ini akan menghambat gastric prostaglandin E yaitu suatu hormone yang
melindungi lambung dari asam, sehingga akan mengakibatkan perdarahan pada
lambung sampai ke usus. Jika hal tersebut terjadi maka harus dilakukan
tindakan pembedahan dengan segera.
Analgetik bekerja mempengaruhi biosintesis prostaglandin. Senyawa-
senyawa ini menghambat sistem siklooksigenase yang menyebabkan asam
arakhidonat dan asam-asam C20 tak jenuh lain menjadi endoperoksida siklik.
Endoperoksida siklik merupakan prazat dari prostaglandin serta prazat dari
tromboksan A2 dan prostasiklin. Prostaglandin terlibat dalam terjadinya nyeri
dan demam serta reaksi-reaksi radang, sehingga senyawa-senyawa yang
menghambat pembentukan prostaglandin sekaligus bekerja menekan nyeri,
menurunkan demam, dan menghambat terjadinya radang. Karena penghambatan
spesifik dalam berbagai jaringan tidak memungkinkan, maka pada semua
penghambat biosintesis prostaglandin harus diperhatikan juga efek-efek samping
yang sama.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Prostaglandin adalah setiap anggota kelompok senyawa lipid yang berasal
enzimatis dari asam lemak dan memiliki fungsi penting dalam tubuh hewan.
Prostaglandin, bersama dengan tromboksan dan prostacyclins, membentuk
prostanoid kelas turunan asam lemak, sebuah subclass dari eicosanoids
2. Fungsi dari prostaglandin Aktivasi respon inflamasi, produksi nyeri, dan demam.
Bila jaringan rusak, banjir darah sel darah putih ke situs untuk mencoba
meminimalkan kerusakan jaringan. Prostaglandin diproduksi sebagai
hasilnya;Prostaglandin tertentu terlibat dengan induksi persalinan dan proses
reproduksi lainnya. PGE2 menyebabkan kontraksi rahim dan telah digunakan
untuk menginduksi persalinan; dan lain-lain
3. Mekanisme kerja nya produksi PG akan meningkat apabila sel mengalami
kerusakan.
4. Klasifikasinya Berdasarkan struktur molekulnya, prostaglandin alam dapat
dibedakan atas empat kelompok, yaitu masing-masing kelompok E (PGE),
kelompok F (PGF), kelompok A (PGA),dan kelompok B(PGB). Masing-
masing kelompok PG terdiri dari beberapa senyawa denganstruktur molekul
yang berbeda-beda. Misalnya, PGE1, PGE2, dan PGE3 masing-masing
mengandung ikatan rangkap 13-trans; 5-cis-13-trans-17-cis. Keenam senyawa
yang termasuk PGE Dan PGF dikenal sebagai prostaglandin primer
DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.


2009. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: Balai Penerbitan FKUI.
2. Harel, Zeev MD. 2006 . Dysmenorrhea in Adolescents and Young Adult Etiology and
Management .J Pediatr Adolesc Gynecol 19:363-371
3. Kudo, I.; Murakami,M., (2005) Prostaglandin E Synthase, a Terminal Enzyme for
Prostaglandin E2 Biosynthesis, Journal of Biochemistry and Molecular Biology, Vol.
38, No.6,pp. 633-638
4. Muntholib. 2001. Penghambatan biosintesis prostaglandin oleh asam asetil
salisilat.Malang: Universitas Negeri Malang
5. Ribero et al,.2012.ciencia fural, 42(9): 1627-1633

Anda mungkin juga menyukai