“PROSTAGLANDIN”
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
karunia- Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Kimia Organik Bahan
Alam yang berjudul “Prostaglandin“. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk
menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah kami di semester tiga ini, yaitu mata
kuliah Metabolisme Energi dan Gizi Makro.
Selesainya penyusunan makalah “Prostaglandin” ini tidak terlepas berkat bantuan dari
berbagai pihak, terutama kepada Bapak Dr.Drs. I Made Tangkas, M.Kes selaku dosen
mata kuliah Metabolisme Energi dan Gizi Makro. Oleh karena itu melalui
kesempatan yang sangat berharga ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Semoga Tuhan Yang
Maha Esa membalasnya dengan yang lebih baik.
Akhir kata “tiada gading yang tak retak, tiada manusia yang sempurna”, begitupun
dengan karya tulis ini. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Akhir kata penulis, ucapkan
semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Jadreryka Prisellya
SDAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
BAB II PERMASALAHAN..................................................................................................5
2.1 Rumusan Masalah........................................................................................................5
2.2 Tujuan Penulisan.........................................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................................6
3.1 Pengertian Prostaglandin............................................................................................6
3.2 Klasifikasi Prostaglandin.............................................................................................7
3.3 Karakteristik Enzim....................................................................................................8
3.4 Biosintesa Prostaglandin..............................................................................................9
3.5 Mekanisme Kerja.......................................................................................................10
3.6 Fungsi Prostaglandin.................................................................................................10
3.7 Efek kelebihan dan kekurangan hormone prostaglandin.......................................12
3.8 Senyawa Penghambat Prostaglandin........................................................................12
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................14
4.1 Kesimpulan.................................................................................................................14
4.2 Saran...........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
Kelompok F
Kelompok A
Kelompok B
Polip;
Rasa nyeri pada saat menstruasi.
2. Kekurangan :
Jika jumlah prostaglandin dalam air mani ini kurang dapat juga menjadi
masalah infertilitas.
Kelainan-kelainan yang terdapat dalam rahim dapat mengganggu dalam hal
implantasi, pertumbuhan intrauterine (dalam kandung rahim), nutrisi, serta
oksigenisasi janin.
3.8 Senyawa Penghambat Prostaglandin
Penghambatan prostaglandin disebabkan oleh prostaglandin antagonis. Prostaglandin
antagonis adalah hormon antagonis yang bertindak atas prostaglandin itu sendiri,
Contohnya NSAID. NSAID (Nonsteroidal anti-inflammatory drugs) menghambat
siklooksigenase dan mengurangi sintesis prostaglandin. Kortikosteroid menghambat
fosfolipase A 2 produksi dengan meningkatkan produksi lipocortin, protein inhibitor.
Obat relatif baru, yang dikenal sebagai inhibitor COX-2 selektif atau coxib,
digunakan sebagai inhibitor spesifik COX-2
Analgetik NSAID mempunyai mekanisme kerja dengan menghambat biosintesis
prostaglandin dengan cara memblok enzim siklo-oksigenase . Enzim siklooksigenase
tersebut berperan sebagai katalisator dari reaksi asam sehingga konversi asam
arakhidonat menjadi PGG2 menjadi terganggu. Selain itu hasil dari proses ini akan
menghambat gastric prostaglandin E yaitu suatu hormone yang melindungi lambung
dari asam, sehingga akan mengakibatkan perdarahan pada lambung sampai ke usus.
Jika hal tersebut terjadi maka harus dilakukan tindakan pembedahan dengan segera.
Analgetik bekerja mempengaruhi biosintesis prostaglandin. Senyawa-senyawa ini
menghambat sistem siklooksigenase yang menyebabkan asam arakhidonat dan asam-
asam C20 tak jenuh lain menjadi endoperoksida siklik. Endoperoksida siklik
merupakan prazat dari prostaglandin serta prazat dari tromboksan A2 dan
prostasiklin. Prostaglandin terlibat dalam terjadinya nyeri dan demam serta reaksi-
reaksi radang, sehingga senyawa-senyawa yang menghambat pembentukan
prostaglandin sekaligus bekerja menekan nyeri, menurunkan demam, dan
menghambat terjadinya radang. Karena penghambatan spesifik dalam berbagai
jaringan tidak memungkinkan, maka pada semua penghambat biosintesis
prostaglandin harus diperhatikan juga efek-efek samping yang sama.
Deskripsi Obat Analgesik
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Prostaglandin (PG) adalah suatu hormon yang termasuk golongan lipid kelas
eicosanoid, sub kelas prostanoid. Prostaglandin mempunyai fungsi biologis
yang penting dalam reaksi inflamasi, demam, sakit, reproduksi wanita,
regenerasi jaringan dan kanker.
2. Prostaglandin dibiosintesis melalui jalur metabolisme asam arakidonat yang
diregulasi oleh tiga tahap enzimatis yaitu fosfolipase A2, siklooksigenase dan
enzim terminal prostanoid sintase. Salah satu enzim terminal tersebut yaitu
Prostaglandin E sintase. Berdasarkan struktur molekulnya, prostaglandin
alam dapat dibedakan atas empat kelompok, yaitu masing-masing kelompok
E (PGE), kelompok F (PGF), kelompok A (PGA), dan kelompok B(PGB).
3. Karakteristik enzim terbagi atas mPGES-1, mPGES-2 dan cPGES
4. Biosintesa prostaglandin Asam arakidonat dapat diubah menjadi
prostaglandin endoperoksida H2, Untuk sintesis prostaglandin,
siklooksigenase (juga disebut sintetase endoperoksidase) mengubah asam
arakidonat menjadi endoperoksidase yang tak stabil, PGG2, yang dengan
cepat direduksi menjadi PGH2
5. Mekanisme kerja berhubungan dengan sisem biosintesis PG produksi PG
akan meningkat apabila sel mengalami kerusakan. AINS bekerja
menghambat enzim siklooksigenase sehingga konvensi asam arakidonat
menjadi PGG2 terganggu Enzim siklooksigenase terdapat dalam 2 isoform
disebut COX-1 dan COX-2.
6. Fungsi prostaglandin prostaglandin menanggapi rangsangan yang berbeda
dalam tubuh untuk tanggapan efek pada hormon dan sel-sel secara langsung
dalam jaringan di mana mereka berada. Mereka muncul dalam jumlah yang
relatif menit dan dimetabolisme dengan cepat dalam darah;
7. Prostaglandin menyebabkan peningkatan aktivitas uterus dan serabut-serabut
saraf terminal rangsang nyeri. Kelainan-kelainan yang terdapat dalam rahim
dapat mengganggu dalam hal implantasi, pertumbuhan intrauterine (dalam
kandung rahim), nutrisi, serta oksigenisasi janin.
8. Penghambatan prostaglandin disebabkan oleh prostaglandin antagonis.
4.2 Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Chandra Mohan, Antibiotics and Antibiotic Resistance, EMD Bioscience, San Diego, 2009.
Chandra Mohan, Antibiotics – A Brief Overview, EMD Bioscience, San Diego, 2008.
Dawood, M. 2006. Primary Dysmenorrhea Advances in Pathogenesis and
Management. Journal Obstetric and Gynaecology Vol. 108, No. 2, August.
Published by Lippincott Williams & Wilkins. ISSN: 0029- 7844/06
Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2009.
Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: Balai Penerbitan FKUI.
Harel, Zeev MD. 2006 . Dysmenorrhea in Adolescents and Young Adults: Etiology and
Management J. Pediatr Adolesc Gynecol 19:363-371
Jacobsen, C. 2004. Developing polyunsaturated fatty acids as functional ingredients. In:
Functional foods, cardiovascular disease and diabetes. Edited by: A. Arnoldi. 2004.
CRC Press. Boca Raton. Pp. 308 – 322.
Jakobsson, P-J., et.al. (1999) Identification of Human Prostaglandin E Synthase: A
microsomal glutathione-dependent, inducible enzyme, constituting a potential novel
drug target, Proc.Natl.Acad.Sci.USA, Vol. 96, pp. 7220-7225.
Kudo, I.; Murakami,M., (2005) Prostaglandin E Synthase, a Terminal Enzyme for
Prostaglandin E2 Biosynthesis, Journal of Biochemistry and Molecular Biology, Vol.
38, No.6, pp. 633-638
Muntholib. 2001. Penghambatan biosintesis prostaglandin oleh asam asetil salisilat .Malang:
Universitas Negeri Malang.
Neal M. J., 2006, At a Glance Farmakologi Medis Edisi Kelima, Jakarta: Erlangga
Neal, Michael.J.2006. “ At a Glance Farmakologi Medis”. Erlangga: Jakarta
Pickles, VR., Hall, WJ., Best, FA . 1975. Prostaglandin in endometrium and menstrual fluid
from normal and dysmenorrhoea subjects. J Obstet Gynecol Br Comm; 72: 185.
Pratiwi, Sylvia T. 2008. “ Mikrobiologi Farmasi”. Erlangga : Jakarta
Rahmawati, F. N., Mulyaningsih, T., & Daerobi, A. (2019). Pengaruh Karakteristik Rumah
Tangga, Keragaman Makanan, Lingkungan Hidup terhadap Status Gizi Balita The
Impact of Household Characteristics, Dietary Diversity, the Environment on the
Nutritional Status of Children Under Five. Media Kesehat Masy Indones, 15(4), 367-
75.
Sylvia T. Pratiwi, Mikrobiologi Farmasi, Erlangga, 2008.
Thoren, S. et.al. (2003) Human Microsomal Prostaglandin E Synthase-1, The Journal
of Biological Chemistry, Vol. 278, No.25, pp. 22199-22209.
Tjay Tan Hoan. 2007. “Obat-obat Penting”. PT.Gramedia: Jakarta
Wanatabe,K, et.al. (1997) Two types of microsomal prostaglandin E synthase: glutathione-
dependent and – independent prostaglandin E synthases, Biochem. Biophys. Res.
Commun., Vol.235, abstract
Widiyanto, A., Atmojo, J. T., & Darmayanti, A. T. (2019). Pengaruh faktor kerawanan
pangan dan lingkungan terhadap stunting. Interest: Jurnal Ilmu Kesehatan, 8(1), 61-
66.