LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Nemathelminthes
Kelas : Nematoda
Ordo : Ascaridida
Superfamili : Ascaridoidea
Famili : Ascarididae
Genus : Ascaris
b. Morfologi
antara 10-31 cm, sedangkan cacing betina panjang badannya antara 22-
dengan tiga buah bibir, yang terletak sebuah di bagian dorsal dan dua
tubuh cacing betina membulat (conical) dengan ukuran badan lebih besar
dan lebih panjang daripada cacing jantan dan bagian ekor yang lurus,
c. Siklus Hidup
ini akan matang dan menjadi bentuk yang infektif dalam waktu 21 hari
dalam lingkungan yang sesuai. Bentuk infektif ini, jika tertelan oleh
2013).
melalui bronkiolus dan bronkus. dari trakea larva ini menuju faring,
rangsangan ini dan larva akan tertelan ke dalam oesofagus, lalu menuju
ke usus halus. Di usus halus larva berubah menjadi cacing dewasa. Sejak
7
disebabkan oleh :
1) Migrasi larva
agak meriang, sianosis, takikardi, rasa tertekan pada dada atau sakit
2) Cacing dewasa
(Siregar, 2006).
e. Pengobatan
1) Pirantel pamoat
Derivat pirimidin ini berkhasiat terhadap Ascaris, Oxyuris,
sakit kepala. Dosis yang diberikan pada cacing kermi dan gelang
adalah 2-3 tablet dari 250 mg, anak-anak 1½-2 tablet sesuai usia
2) Mebendazol
3) Albendazol
Rahardja, 2007).
4) Piperazin
5) Levamisol
HCl), anak-anak 10-19 kg: 50 mg, 20-39 kg: 100 mg (Tjay dan
Rahardja, 2007).
6) Praziquantel
Obat ini digunakan sebagai obat satu-satunya pada
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Nemathelminthes
Kelas : Nematoda
Ordo : Ascaridida
Superfamili : Ascaridoidea
Famili : Ascarididae
Genus : Ascaris
b. Morfologi
Ascaris suum Goeze atau yang biasa dikenal sebagai cacing gelang
utama Ascaris suum Goeze adalah babi, meskipun dapat pula menjadi
parasit pada tubuh manusia, sapi, kambing, domba, anjing, dan lain-lain
c. Siklus Hidup
infertil akan berkembang menjadi telur yang fertil dalam waktu 4-6
(direct) maupun tidak langsung (indirect). Pada siklus direct, babi akan
menelan telur infentif yang mengandung larva III. Larva tersebut akan
penetrasi pada dinding usus besar dan bermigrasi melalui hati ke paru-
paru,. Ketika host batuk, larva akan tertelan dan masuk ke saluran
menjadi bentuk dewasa. cacing dewasa akan hidup dan berkembang baik
atau host paratenik seperti cacing tanah. Host paratenik akan menelan
telur infertil yang berisi larva II dan larva tersebut akan berada di
larva akan berkembang dalam tubuh babi menjadi larva III seperti proses
tanaman. Rute yang lain diduga melalui konsumsi daging mentah dari
a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Sauropus
15
(Tjitrosoepomo, 2002)
b. Morfologi
beberapa negara, katuk dikenal dengan nama antara lain cekur manis,
sayur manis (Malaysia), puk waan (Thailand), sweet leaf bush/ star
tanaman mencapai 500 cm. Susunan morfologi tanaman katuk terdiri atas
akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Daun katuk berbentuk bulat
telur, berujung tumpul dengan ukuran panjang 2-7,5 cm. Bunga tanaman
katuk berwarna merah gelap atau kuning dengan bercak merah gelap.
2015).
tegak dan berkayu. Pada stadium muda, batang tanaman berwarna hijau
laut (dpl) dengan rataan curah hujan antara 200 dan 300 mm per tahun
16
pada tanah jenis latosol. Tanaman ini dapat tumbuh di negara Malaysia,
tinggi antara lain protein sebesar 7,6 g/100 g, lemak 1,8 g/100 g,
karbohidrat 6,9 g/100 g, dan serat 1,9 g/100 g. Daun katuk yang segar
protein dan mineral yang sangat baik. Selain kaya akan kandungan
antioksidan (Zuhra et al., 2008), dan antibakteri (Paul dan Anto, 2011).
dan Basker, 2012). Daun katuk mengandung kadar tanin sebesar 0,46
g/100 g berat kering dan saponin sebesar 2,84 g/100 g berat kering
et al., 2010), kadar fenol total sebesar 1,15 g/100 g berat kering dan kadar
besar gugus hidroksi fenolik. Tanin adalah senyawa fenolik yang larut
dalam air atau bersifat polar. Secara kimia tanin sangat kompleks dan
protein tubuh cacing. Tanin dapat mengikat protein bebas pada saluran
pada permukaan sel (John et al., 2007). Alkaloid yang memiliki efek
4. Ekstraksi
yang digunakan dapat berupa bagian tanaman utuh atau yang telah melalui
suatu zat tergantung pada polaritas senyawa yang akan diekstrak (Jones dan
Kinghorn, 2006).
Kelebihan dari metode ini yaitu efektif untuk senyawa yang tidak
sederhana, murah, dan mudah didapat. Namun, metode ini juga memiliki
tidak dapat diekstrak karena kelarutannya yang rendah pada suhu ruang
pelarut etanol 70% untuk mendapatkan kandungan kimia seperti tanin dan
saponin yang ada pada daun katuk. Golongan tanin merupakan senyawa
fenolik yang cenderung larut dalam air dan pelarut polar. Saponin
efisien dalam menarik komponen polar hingga semi polar (Jones dan
Kinghorn, 2006).
22
B. Kerangka Pemikiran
Merintangi penerusan
impuls neuromuskular Depolarisasi persisten
Keterangan:
: mengandung, berefek
C. Hipotesis
in vitro.