Anda di halaman 1dari 48

“ANTELMINTIKA”

NURJANNAH BACHRI
PENDAHULUAN
Antelmintika atau obat cacing berasal dari Bahasa
Yunani :

Anti lawan
Helmintes cacing

Jadi, Antelmintika adalah obat yang dapat memusnahkan


cacing dalam tubuh manusia dan hewan. Dalam istilah ini
termasuk semua zat yang bekerja lokal menghalau cacing
dari saluran cerna maupun obat-obat sistemik yang
membasmi cacing serta larvanya, yang menghinggapi
organ dan jaringan tubuh (Tjay, 2007)
PENDAHULUAN
Kebanyakan antelmintika efektif terhadap satu macam
cacing, sehingga diperlukan diagnosis tepat sebelum
menggunakan obat tertentu. Kebanyakan antelmintika
diberikan secara oral, pada saat makan atau sesudah
makan.
Penularan penyakit cacing umumnya terjadi melalui
mulut, meskipun ada juga yang melalui luka dikulit. Larva
dan telur cacing ada di mana-mana di atas tanah, terutama
bila sistim pembuangan kotoran belum memenuhi syarat-
syarat hygiene. Gejala penyakit cacing sering kali tidak
nyata. Umumnya merupakan gangguan lambung usus
seperti mulas, kejang-kejang, kehilangan nafsu makan
pucat (anemia) dan lain – lain.
MACAM-MACAM JENIS CACING
Cacing kremi  Golongan cacing bulat masa hidup cacing dewasa
tidak lebih dari 6 minggu. Cacing betina
(Oxyuris menempatkan telurnya disekitar anus pada malam
vermicularis) hari sehingga menyebabkan rasa gatal.

Cacing gelang Termasuk cacing bulat dan cukup berbahaya karena


(Ascaris dapat keluar dari usus, menjalar ke organ-organ lain
lumbricoides) bila tidak diobat dengan tepat.
MACAM-MACAM JENIS CACING
Cacing pita Cacing pipih beruas-ruas, yang penularannya lewat
(Taenia saginata/ daging yang mengandung telur cacing pita karena
solium/ lata) kurang lama dimasak.

Cacing tambang Penularannya melalui Larva yang masuk ke dalam


kulit kaki yang terluka cacing tambang hidup pada
(Ankylostoma usus halus bagian atas dan menghisap darah pada
duodenale) tempat dia menempelkan dirinya di mukosa usus.
MACAM-MACAM JENIS CACING
Ditularkan oleh Larva microfilaria dari cacing
Cacing filaria
Wuchereria bancrofti dan Brugia malay melalui
(Filariasis) gigitan nyamuk culex. Dan menyebabkan kaki gajah.

Cacing halus yang ditularkan oleh larva yang disebut


Cacing pipih
myracidium melalui kulit atau siput yang dimakan
(Schistosomiasis) manusia.
MACAM-MACAM JENIS CACING
Cacing benang
Ditularkan melalui kulit oleh larva yang berbentuk
(Strongiloides benang dan hidup dalam usus.
stercularis)
JENIS-JENIS OBAT CACING
Adapun obat-obat penyakit cacing diantaranya :

1.Mebendazol, Tiabendazol, Albendazol

2.Piperazin, Dietilkarbamazin

3.Pirantel

4.Levamisol

5.Praziquantel

6.Niklosamida

7.Ivermectin
MEBENDAZOL
Mebendazol merupakan obat cacing yang paling luas spektrumnya.
Obat ini tidak larut dalam air, tidak bersifat higroskopis sehingga stabil
dalam keadaan terbuka.

MEKANISME KERJA

Mebendazol menyebabkan kerusakan struktur subselular dan


menghambat sekresi asetilkolinesterase cacing. Obat ini juga menghambat
sintesis mikrotubulus nematoda yang mengakibatkan gangguan pada
mitosis dan pengambilan glukosa secara irreversibel sehingga terjadi
pengosongan glikogen pada cacing, dan kemudian cacing akan mati secara
perlahan-lahan. Mebendazol juga menimbulkan sterilitas pada telur cacing
T.trichiura, cacing tambang dan A. lumbricoides sehingga telur ini gagal
berkembang menjadi larva. Tetapi larva yang sudah matang tidak dapat
dipengaruhi oleh mebendazol
DOSIS MEBENDAZOL
DEWASA
• untuk cacing kremi 100 mg sekali, selama 2 minggu.
• untuk ascariasis atau cacing tambang tawaran 100 mg selama 3 hari atau 500 mg
sekali
• untuk capillariasis 200 mg dua kali sehari selama 20 hari
• untuk enterocolitis eosinophilic 100 mg sehari 2 kali selama 3 hari
• untuk cacing gelang, cacing cambuk 100 mg selama 3 hari

PEDIATRIC
2 tahun atau lebih

• Untuk cacing tambang dan cambuk : 100 mg diminum dua kali sehari selama 3
hari.

• Untuk cacing filariasis dan kremi : 100 mg diminum satu waktu. Dosis ini harus
diulang dalam 2 minggu. Semua anggota keluarga dan orang yang tinggal
berdekatan juga harus diperiksa.
DOSIS MEBENDAZOL
• Untuk cacing toxicariasis 100 sampai 200 mg diminum dua kali sehari selama 5
hari. Penggunaan bersamaan dengan obat anti-inflamasi juga direkomendasikan.

• Untuk cacing capillariasis 200 mg diminum dua kali sehari selama 20 hari.
Apabila kambuh dapat diobati dengan terapi yang cukup panjang.

• Untuk cacing ascariasis 100 mg diminum dua kali sehari selama 5 hari.
MEBENDAZOL
Mebendazole efektif terhadap cacing Ascariasis,
Oxyuriasis, Trichiuriasis, Ancylostoma caninum, Taenia
pisiformis, dan Taenia hydatigena. Adapun contoh merk
obat mebendazol yang umum beredar di pasaran, yaitu :
TIABENDAZOL
Tiabendazole digunakan untuk mengobati infeksi yang
disebabkan oleh cacing seperti threadworm. Dapat juga
digunakan untuk mengobati cacing kremi, cacing tambang,
cacing cambuk dan cacing gelang.

MEKANISME KERJA
Kerjanya menghambat enzim fumarat reduktase cacing
dan enzim Asetilkolinesterase sehingga cacing mati.
DOSIS TIABENDAZOLE

Dosis standar tiabendazol adalah 25mg/kg (maksimum 1.5 g)


dua kali sehari selama 2-5 hari. Tidak diperkenankan
melebihi 3 gram per hari. Tiabendazole harus diberikan
sesudah makan dan harus dikunyah baik – baik.
TIABENDAZOL
Sediaan tiabendazole sudah tidak beredar di pasaran
lagi karena dalam penggunaan jangka panjang dan berlebih
dapat menyebabkan toksik sehingga tiabendazole tidak
digunakan lagi dalam pengobatan cacing. Sebagai
penggantinya digunakan mebendazole yang memiliki
broadspectrum dalam pengobatan cacing.
ALBENDAZOLE
Albendazol memiliki struktur yang berhubungan
dengan mebendazol. Mulanya dikenal sebagai obat hewan
pada tahun 1975, dan kemudian digunakan sebagai obat
antelmentik.
Obat ini mempunyai spectrum yang luas dalam
melawan aktivitas nematode (ascaris lumbricoides,
enterobius vermicularis, strongyloides stercolaris,trichuris
trichiura, dan capillaria philippinensis), sistemik nematode
(trichinella spiralis dan cutaneous larva migrans) dan
cestodes (echinococcus granulosis, E. multilocularis dan
neurocysticercosis. Albendazol aktif melawan bentuk larva
dan dewasa nematode usus.
ALBENDAZOLE
MEKANISME KERJA

Terikat dengan beta tubulin, mencegah pembentukan


mikrotubula, beta tubulin dipengaruhi oleh beta tubulin. Selain itu,
Menghambat fumarat rduktakse, menurunkan NADH dan degradasi
RE dan mitokondria, menurun produksi ATP.

DOSIS DEWASA DAN ANAK


Dosis tunggal 400 mg. reinfeksi dengan entrodiasis, dosis berikutnya
dibutuhkan setelah 2 sapai 4 minggu. 10-15mg/mg/kg/hari(maksimal
800mg/hari)
ALBENDAZOLE
Adapun contoh merk obat albendazole yang umum
beredar di pasaran, yaitu :
PIPERAZIN
Piperazin mengandung cincin heterosiklik yang tidak
memiliki gugus karboksil. Biasanya digunakan untuk
mengobati A. lumbricoides (Cacing gelang) dan E.
vermicularis (cacing kremi).

MEKANISME KERJA
Cara kerjanya adalah melumpuhkan otot-otot cacing sehingga
lumpuh dan terbuang bersama kotoran

DOSIS DEWASA

• Butiran untuk dosis dalam bentuk larutan siap minum:


Orang dewasa dan remaja-2 gram tiga kali sehari selama satu
hari.Pengobatan mungkin perlu diulang dalam dua minggu.
PIPERAZIN
DOSIS DEWASA
Bentuk suspensi siap minum yang tersedia:
Orang dewasa dan remaja-1,8 gram setiap empat jam untuk total tiga
dosis dalam satu hari. Pengobatan mungkin perlu diulang dalam dua
minggu.

Untuk dosis dalam bentuk tablet:


Orang dewasa dan remaja-3,5 gram (piperazine hexahydrate) per hari
selama dua hari berturut-turut. Pengobatan mungkin perlu diulang
dalam satu minggu.

DOSIS ANAK

usia sampai 2 tahun: dosis harus ditentukan oleh dokter Anda


usia 2 sampai 8 tahun: 2 gram sekali sehari selama satu hari
usia 8 sampai 14 tahun: 2 gram dua kali sehari selama satu hari
PIPERAZIN
Adapun contoh merk obat piperazin yang umum
beredar di pasaran, yaitu : aficitrin, ascari, ascarzan, afixin,
pimperazin, vermolif.
DIETILKARBAMAZIN
Merupakan obat pilihan pertama untuk filariasis.
Berbentuk garam sitrat, kristal tak berwarna, mudah larut
air, rasa tidak enak.

MEKANISME KERJA
Menurunkan aktivitas otot aparalisis dan menyebabkan perubahan
pada perukaan membrane microfilaria dan lebih mudah dihancurkan
oleh daya tahan tubuh hospes.
DIETILKARBAMAZIN
DOSIS

Dosis oral untuk dewasa dan anak yang terkena infestasi w. bancrofti.
B. malavi dan Loa Loa adalah 2 mg/kgBB 3 kali sehari setelah makan
selama 10-30 hari (umumnya 14 hari). Untuk mengurangi insiden
reaksi alergi, maka dimulai dengan pemberian dosis rendah. Pada hari
pertama diberikan dosis 50 mg, hari kedua diberikan dosis 3 kali sehari
50 mg. pada hari ketiga diberikan dosis 3 kali sehari 100 mg,
selanjutnya3 kali sehari 2 mghari sampai lengkap 2-3 minggu.
DIETILKARBAMAZIN
Adapun contoh obat yang umum beredar di pasaran,
yaitu :
PIRANTEL
Pirantel pamoat adalah obat cacing yang banyak
digunakan saat ini. Pirantel pamoat dapat membasmi
berbagai jenis cacing di usus. Beberapa diantaranya adalah
cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma
duodenale), cacing gelang (Ascaris lumbrocoides), dan
cacing kremi (Enterobius vermicularis).

MEKANISME KERJA
Mekanisme kerjanya berdasarkan perintangan penerusan impuls
neuromuskuler, hingga cacing dilumpuhkan untuk kemudian
dikeluarkan dari tubuh oleh gerak peristaltik usus. Cacing yang
lumpuh akan mudah terbawa keluar bersama tinja. Setelah keluar
dari tubuh, cacing akan segera mati.
PIRANTEL

DOSIS

Dosis biasanya dihitung per berat badan (BB), yaitu 10 mg / kgBB dan
maksimal 1 gram. Pirantel diberikan sebagai dosis tunggal dan
diulang dalam 2 dan 4 minggu. Dan untuk Ascaris lumbricoides
pirantel diberikan sebagai dosis tunggal.Pengobatan harus
dilanjutkan apabila masih dijumpai telur-telur dua minggu
sesudahnya.
PIRANTEL
Adapun contoh merk obat pirantel yang umum beredar
di pasaran, yaitu : bascing, combantrin, pantrin, quantrel.
LEVAMISOL
Levamisol sangat efektif terhadap infeksi cacing gelang,
sehingga digunakan sebagai obat pilihan pertama pada
pengobatan infeksi cacing gelang.
Levamisol dapat ditoleransi dengan baik namun pernah
dilaporkan juga terjadi efek yang tidak diinginkan seperti mual
muntah pada sebagian kecilpasien.

MEKANISME KERJA
Mekanisme kerjanya adalah melalui stimulasi autonomic
ganglia (nicotinic reseptor) dari cacing. Jika terekspos obat,
cacing immature dan dewasa menunjukkan kontraksi spastic
yang diikuti paralisis tonic. Mekanisme ini hampir sama
dengan antilmentik yang lain yaitu pirantel dan bephenium
hidroksinaphtoat.
DOSIS LEVAMISOL
• Anak anak umur 1 – 3 tahun : 1 tablet sekali minum
• Anak anak umur 3 – 6 tahun : 1 ½ tablet sekali minum
• Anak anak umur 6 – 8 tahun : 2 tablet sekali minum
• Anak anak umur 8 – 12 tahun : 3 tablet sekali minum
• Anak anak umur 12 – 15 tahun : 3 – 4 tablet sekali minum
• Anak anak umur diatas 15 tahun dan Dewasa : 4 – 6 tablet
sekali minum
DOSIS LEVAMISOL
Adapun obat levamisol yang beredar di pasaran yaitu :
askamex, KAM CEK SAN, obat cacing kancisan
PRAZIQUANTEL
Praziquantel digunakan untuk mengatasi infeksi yang
disebabkan oleh cacing pipih yang berada di hati atau
aliran darah.

MEKANISME KERJA

Praziquantel bekerja dengan membuat otot cacing kejang parah dan


lumpuh. Setelah obat diminum, cacing kemudian dibuang melalui
tinja.
PRAZIQUANTEL
DOSIS
Untuk schistosomiasis, dosisnya adalah 20 miligram / kilogram setiap
4-6 jam untuk satu hari. Untuk cacing pita, dosisnya adalah 5-25 mg /
kg per oral sekali. Untuk cacing hati, dosisnya adalah 25 mg / kg
dengan mulut setiap 4-6 jam untuk satu hari. 
PRAZIQUANTEL
Adapun contoh merk obat praziquantel yang umum
beredar di pasaran, yaitu :
NIKLOSAMID
Niklosamid merupakan bubuk berwarna putih
kekuningan, tidak beras, tidak berbau, dan tidak larut
dalam air. Niklosamida adalah obat yang banyak digunakan
untuk mengatasi infeksi cacing Taenia.

MEKANISME KERJA

Obat ini pada konsentrasi rendah dapat merangsang pengambilan


oksigen oleh Hymenolepis diminuta, sedangkan pada kadar yang
lebih tinggi mengahambat respirasi dan pengambilan glukosa. Selain
itu, obat ini menghambat fosforilasi anaerobik ADP yang merupakan
proses pembentukan energi pada cacing. Cacing yang dipengaruhi
akan rusak sehingga sebagian skoleks dan segmen dicerna dan tidak
dapat ditemukan dalam tinja.
NIKLOSAMID

DOSIS
Dewasa : 2 gram, dosis tunggal
Anak BB > 34kg : 1,5 gram
Anak BB 11 – 34 kg : 1 gram

Dapat pencahar 2 jam sesudah pemberian obat dan diberikan obat


anti muntah sebelum pemberian obat.
NIKLOSAMID
Adapun contoh merk obat niklosamid yang umum
beredar di pasaran, yaitu :
IVERMECTIN
Ivermectin merupakan obat pilihan pada pengobatan
Oncoserciasis (cacing benang). Obat ini juga digunakan
untuk pengobatan mass, dimana obat aman dan efektif
dalam mengurangi jumlah mikrofilaria dan menunjukkan
sebagai agen kontrol kemoterapi yang menjanjikan.
Ivermectin juga bermanfaat pada pengobatan bentuk
filariasis lain seperti Strongiloidiasis dan Cutaneus Larva
Migrans, Ascaris, Oxyuris, Trichiuris serta tungau atau
kutu.
IVERMECTIN
MEKANISME KERJA

Cara kerja obat ivermectin ini adalah mengakibatkan


paralisis nematoda dan artropoda dengan meningkatkan
transmisi sinyal yang diperantarai GABA pada syaraf
perifer, sehingga cacing mati pada keadaan paralisis. Obat
berefek mikrofilaria di jaringan dan embriogenesis pada
cacing betina. Mikrofilaria mengalami paralisis,sehingga
mudah di hancurkan oleh sistem retikulo-endotelial,
karena obat ini tidak melewati sawar darah otak, maka
tidak menyebabkan paralisis pada hospes
IVERMECTIN
DOSIS
Obat invermectin yang digunakan pada penderita scabies
adalah diberikan secara oral dengan dosis 200 mcg/KgBB,
dosis tunggal. Pengobatan ini diulang setelah 2 minggu.

Obat ivermectin ini terdapat di pasaran dengan nama


dagang Stromectol®, Mectizan®, Ivexterm®, Ermect,
avermectin®
AMOEBISID
merupakan infeksi Entamoeba histolytica
diakibatkan karena masuknya kista dari
amoeba tersebut dalam saluran pencernaan
manusia.
Dalam usus, kista tersebut berkembang
menjadi tropozoit, kemudian menempel pada
sel epitalium kolon. Tropozoit tersebut melisis
sel inang dan menginvasi menuju ke lapisan
submukosa, dan menghambat makrofag yang
diaktifasi IFNg sehingga mengakibatkan
disentri.
AMEBIASIS
• Masa inkubasi dari bbrp hari, bulan, dan tahun
• Gejala amebiasis usus : diare akut yg ringan dan
intermitten biasanya mengandung lendir dan
darah, kejang2,nyeri perut dan mulas. Gejala
lainnya sakit kepala,mual, anoreksia.
• Gejala amebiasis hati : demam tinggi, mual,
muntah, nyeri di daerah hati ke punggung atau
bahu, pembesaran hati
AMEBIASIS
• Siklus hidup Entamoeba histolytica :
1. Menelan kista (AMEBISID LUMINAL)
2. Masuk ke ileum membentuk trofozoit ----
mbentuk kista dlm kolon (METRONIDAZOLE)
---- dikeluarkan dg feses ---- Trofozoit
berpenetrasi ke dinding usus ---- multiplikasi
---- invasi sistemik ---- hati (AMEBISID
SISTEMIK “emetin, dehidroemetin,
kloroquin”)
Berdasarkan tempat kerjanya, Amubisid
dibagi atas 3 golongan :
1. Amubisid jaringan
Yaitu obat yang bekerja pada terutama dinding usus,
hati dan jaringan intrainstetinal lainnya., Golongan ini
ialah : dehidroemetin, emetin dan klorokuin.
2. Amibisid luminal
yaitu bekerja dalam rongga usus, dan disebut juga
amubisid kontak. Yang termasuk golongan ini adalah
diyodroksikuin, yodoklorhdrosikuin, kiniofon,
glikobiarsol, karbarson, emetin bismu yodida,
klefamid, diloksanid furoat, teklozan etofamid, dan
beberapa antibiotik misalnya terasiklin, eritromisin
dan paromomisin.
3. Amubisid yang bekerja pada lumen usus dan jaringn
Contohnya antara lain : metronidazol dan tinidazol.
 
Emetin hidrokhlorin temyata efektif bila diberikan secara
parenteral karena jika diberikan per oral penyerapannya tidak optimal.
Bagi penderita sakit jantung, wanita hamil dan penderita gangguan
ginjal pemberian emetin tidak dianjurkan mengingat toksisitasnya
tinggi.Sebaliknya

dehidroemetin relatif kurang toksik dibandingkan dengan emetin


dan dapat diberikanper oral. Emetin efektif membunuh E. histolityca
secara langsung dalam bentuk trofozoit dibandingkan dalam bentuk
kista. Dalam urin emetin dapat dijumpai 20-40 menit setelah
penghentian pengobatan, sedangkan dehidroemetin lebih cepat
hilangnya.
Baik emetin maupun dehidroemetin efektif untuk pengobatan
amebiasis ekstraintestinal (abses hati).
Penderita amebiasis akut dan ekstraintestinal
sebaiknya diobati dengan metronidazol.
Metronidazol merupakan obat pilihan karena terbukti
efektif membunuh E. histolytica baik yang berbentuk kista
atau pun trofozoit. Metronidazol memberikan efek samping
yang bersifat ringan seperti mual, muntah dan pusing.
Pengobatan dengan pemberian metronidazol bersamaan
dengan emetin temyata memberikan hasil yang lebih baik
dengan tidak ditemukannya kista/trofozoit pada
pemeriksaan tinja pada 62,5% penderita.

Penderita amebiasis dengan abses hati yang


disertai demam yang berlanjut 72 jam sesudah terapi
dengan metronidazol, dapat dilakukan aspirasi non-
bedah. Selain itu klorokuin dapat ditambahkan pada
pengobatan dengan metronidazol atau dehidroemetin
untuk pengobatan abses hati yang sulit disembuhkan.
Selama kehamilan trisemester pertama, sebaiknya
jangan menggunakan metronidazol, namun belum ada
bukti adanya teratogenisitas pada manusia.
METRONIDAZOLE
• Senyawa nitro-imidazol memiliki spektrum anti
protozoa dan anti bakteri yg lebar berkhasiat
trichomoniasis (keputihan) dan giardiasis
• Mekanisme kerja : senyawa ini akan membentuk
senyawa sitotoksik tereduksi yg mengikat
protein dan DNA sehingga membawa kematian
sel
• Farmakokinetik : absorpsi oral cepat
• ESO : mual, ,muntah, nyeri epigastrik, kram
perut. Metronidazole membuat urine berwarna
gelap atau merah coklat, serta menyebabkan
rasa logam dalam mulut.
DANJE

Anda mungkin juga menyukai