Kasus Cacingan
Kelompok 4 Banjarmasin
OUR GROUP
1 Adellya Sri Bela Safira 4
Anggraini
2 Akhmad Irghi
Fitriani 5
Fahrezy
Swamedikasi
Kecacingan
● Cacingan atau sering disebut kecacingan merupakan penyakit endemic yang diakibatkan oleh cacing parasite
dengan prevalensi tinggi, tidak mematikan namun mengganggu Kesehatan tubuh manusia sehingga berakibat
menurunnya kondisi gizi dan Kesehatan masyarakat.
● Orang dikatakan cacingan apabila didalam tubuhnya terdapat cacing. Bila cacing keluar dari mulut, hidung
atau saat buang air besar, atau pada saat pemeriksaan laboratorium tinjanya terdapat telr cacing.
● Beberapa Jenis cacing yang menginfeksi tubuh manusia yaitu:
− Cacing Kremi (Oxyuris vermicularis),
− Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides)
− Cacing pita (Taenia saginata / Taenia solium / Taenia lata )
− Cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus)
− Filaria yang ditularkan oleh larva microfilaria dari cacing Wucheria bancrofti dan Brugia malay melalui
gigitan nyamuk culex
− Caing benang (Strongiloides stercularis)
Gejala Kecacingan
-
01 Umum
Mengeluarkan cacing saat BAB atau muntah
- Badan pasien menjadi kurus dan perut buncit
- Kehilangan nafsu makan, lemas, lelah, pusing, nyeri kepala, dan gelisah serta
sukar tidur
- Gatal-gatal di sekitar dubur, terutama pada malam hari (cacing kremi)
- Pada jenis cacing yang menghisap darah (cacing pita, cacing tambang, cacing
cambuk) dapat terjadi anemia
02 Khusus
- Gejala penderita cacing kremi (Oxyuris/Entrobius vermicularis) adalah rasa gatal sekitar
anus terutama malam hari, gelisah dan sukar tidur.
- Gejala penderita cacing gelang (Askariasis) adalah gangguan lambung, kejang perut diselingi
diare, kehilangan berat badan dan demam
- Gejala penderita cacing tambang (Nekatoriasis/Ankilostomiasis) adalah gangguan saluran
cerna (mual, muntah, diare dan nyeri ulu hati)
Penularan
Infeksi langsung
Penularan langsung dapat terjadi
Larva menembus kulit
bila telur cacing dari tepi anal masuk Penularan melalui kulit terjadi
ke mulut tanpa pernah berkembang pada caing tambang dimana
dulu di tanah (terjadi pada cacing telur terlebih dahulu menetas
kremi dan trikuriasis). Penularan
di tanah baru kemudian larva
langsung dapat juga terjadi setelah
periode berkembangnya telur ke menginfeksi melalui kulit
tanah, kemudian tertelan melalui
makanan yang tercemar
Kecacingan
Terapi Non Farmakologi
Mengatur Pola Makan Mencuci handuk secara
rutin
Indikasi :
• Infeksi akibat cacing kremi (Enterobius vermicularis),
• Infeksi Cacing gelang (Ascaris lumbricoides),
• Cacing tambang (Ancylostoma duodenale),
• Cacing tambang (Necator americanus)
• Cacing cambuk (Trichuriasis)
• Infeksi cacing campuran tersebut
Dosis Obat :
Dewasa dan anak usia lebih 2 tahun : dosis tunggal 2 x 100mg / oral diberikan 3 hari
berturut-turut
Combantrin (pirantel pamoat)
Indikasi:
• Cacing kremi (Enterobius vermicularis),
• Cacing gelang (Ascaris lumbricoides).
• Cacing tambang (Ancylosstoma duodenale,
• Necator americanus).
• Cacing Trichostrongylus colubriformis
• Trichostrongylus orientalis.
Dosis obat
Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan
dan anjuran dokter.
Anak-anak:
• 2-6 tahun: 1-2 sendok takar (5 ml) sekali minum.
• 6-12 tahun: 2-3 sendok takar (5 ml) sekali minum.
• 12 tahun ke atas: 3-4 sendok takar (5 ml) sekali minum.
KONVERMEX
1. Konvermex Tablet
• Golongan: Obat Bebas Terbatas
• Kelas Terapi: Anthemitik
• Kandungan: Pirantel Pamoat 250 mg; Pirantel Pamoat 125 mg
• Bentuk: Kaplet
• Satuan penjualan: Strip
• Kemasan: Strip @ a Kaplet
2. Konvermex Suspensi
• Golongan: Obat Bebas Terbatas
• Kelas Terapi: Anthemitik
• Kandungan: Pirantel Pamoat 125 mg/5 mL; Pirantel Pamoat 250 mg/5 mL.
• Bentuk: Sirup
• Satuan penjualan: Botol
• Kemasan: Botol @ 10ml.
Kegunaan
Konvermex di gunakan untuk membasmi penyakit cacing yang berada di dalam tubuh, seperti cacing kremi
(Enterobius vermicularis), cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma duodenale),
cacing tambang (Necator americanus), cacing Trichostrongylus colubriformis. Penyakit cacing dapat
menurunkan kesehatan tubuh, seperti: anemia, lemas, mengantuk, berat badan rendah.
Dosis:
• Anak usia 2-6 tahun: 2.5 ml - 5 ml
• Anak usia 6-12 tahun: 5-7.5 ml.
• Anak usia lebih dari 12 tahun: 7.5 mL. - 10 ml...
• Dewasa atau anak lebih dari 12 tahun: 1½ kaplet - 2 kaplet.
Efek Samping:
Hipersensitif (mual, muntah, diare, terbentuk ruam)
Sakit kepala dan pusing Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif
Interaksi Obat
Tidak boleh di berikan bersamaan dengan golongan obat antagonis terhadap piperazine.
Cutaneous Larva
Migrans In A 3 Years
Old Child
Cutaneus Larva Migrans (CLM) atau yang biasa
disebut Creeping eruption adalah kelainan kulit
berupa peradangan berbentuk linier atau berkelok-
kelok, yang menimbul dan progersif. Penyakit ini
disebabkan karena adanya invasi dari larva cacing
tambang yang berasal dari kotoran anjing dan
kucing. Umumnya larva ini menginvasi kulit di kaki,
tangan, bokong dan abdomen.
Orangtua pasien mengatakan anaknya sering kali bermain di tempat berpasir dan
terkadang tidak menggunakan alas kaki saat bermain.
Penatalaksanaan pada pasien ini diberikan obat antihelmin serta edukasi sudah tepat dan
sesuai dengan dosis yang ada. Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Menghindari kontak langsung kulit yang tidak terlindungi dengan tanah atau pasir yang
terkontaminasi
2. Menggunakaan alas kaki saat berjalan di pantai atau tempat berpasir
3. Pengobatan antihelmin secara rutin terhadap binatang peliharaan (anjing dan kucing)
4. Hewan dilarang untuk berada di wilayah pantai dan taman bermain.
TERIMA KASIH