Anda di halaman 1dari 4

ASKARIASIS

A. Definisi
Askariasis adalah peyakit cacing yang paling besar prevalensinya diantara
penyakit cacing lainnya. Penyakit ini diperkirakan menginfeksi lebih dari 1 miliyar
orang. Tingginya prevalensi ini terutama karena banyaknya telur disertai dengan daya
tahan telur yang mengandung larva cacing pada keadaan tanah yang kondusif.

B. Etiologi

Penyakit ini disebabkan oleh infestasi cacing Ascaris lumbricoides atau cacing
gelang. Ascaris lumbricoides adalah cacing bulat yang besar dan hidup dalam usus halus
manusia.

C. Patomekanisme
Penularan dapat terjadi melalui penularan langsung, yaitu dimana setelah periode
berkembangnya telur di tanah kemudian telur tertelan melalui tangan atau makanan yang
tercemar. Di dalam usus halus larva cacing kan keluar menembus dinding usus halus dan
kemudian menuju pembuluh darah dan limfe menuju paru. Setelah itu larva cacing ini
akan bermigrasi ke bronkus, faring dan kemudian turun ke esophagus dan usus halus.
Lama perjalanan ini sampai menjadi bentuk cacing dewasa 60-75 hari.

D. Gejala Klinis
Hanya sebagian kecil penderita yang menunjukan gejala klinis, sebagian besar
asimptomatis. Gejala yang muncul biasanya disebabkan oleh migrasi larva dan cacing
dewasa. Berikut gelaja-gejala yang muncul :

- Rasa gatal pada anus (pruritus ani), timbul terutama pada malam hari
- Anoreksia
- Badan menjadi kurus
- Sukar tidur
- Pasien menjadi iritabel (terutama pada anak)
- Vaginitis (pada anak perempuan)
- Nyeri perut
- Rasa mual
- Muntah
- BAB encer (karena iritasi cacing dewasa pada sekum, apendiks, dan sekitar muara
usus besar)
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah tepi umumnya normal, hanya ditemukan sedikit eosinophil.
Diagnose ditegakan dengan cara menemukan telur atau cacing dewasa di daerah
perianal dengan swab atau di dalam tinja.

F. Penatalaksanaan
Perawatan Umum
1) Pengobatan sebaiknya dilakukan juga terhadap keluarga serumah atau yang sering
berhubungan dengan pasien
2) Kesehatan pribadi perlu diperhatikan terutam kuku jari-jari dan pakaian tidur
3) Toilet sebaiknya dibersihkan dan disiram dengan desinfektan, bila mungkin setiap
hari

Pengobatan Spesifik

1) Piperazin. Merupakan obat pilihan pertama, 1 tablet obat ini mengandung 250 dan
500 mg piperazin. Efek samping penggunaa obat ini adalah pusing, rasa melayang
dan gangguan pegnglihatan. Diberikan dengan dosis sebagai berikut :
 Berat badan 0-15 kg: 1 g sekali sehari selama 2 hari berturut-turut
 Berat badan 15-25 kg: 2 g sekali sehari selama 2 hari berturut-turut
 Berat badan 25-50 kg: 3 g sekali sehari selama 2 hari berturut-turut
 Berat badan >50 kg: 3,5 g sekali sehari selama 2 hari berturut-turut
2) Heksilresorsinol. Obat ini baik untuk infestasi Ascaris lumbricoides dalam usus. Obat
ini diberikan setelah pasien dipuaskan terlebih dahulu, baru kemudian diberikan 1g
heksilresorsinol sekaligus disusul dengan pemberian laksans sebanyak 30g MgSO4 ,
yang diulangi lagi 3 jam kemudian untuk tujuan mengeluarkan cacing. Bila
diperlukan pengobatan ini dapat diulang 3 hari kemudian.
3) Pirantel pamoat. Obat ini cukup efektif bila diberikan dengan dosis 10 mg/kg berat
badan, maksimum 1g. efek samping obat ini adalah mual, mencret, pusing, ruam kulit
dan demam.
4) Levamisol. Obat ini cukup efektif bila diberikan dengan dosis tunggal 150 mg.
5) Albendazol. Obat ini cukup efektif bila diberikan dengan dosis tunggal 400 mg.
6) Mebendazol. Obat ini cukup fektif bila diberikan dengan dosis 100 mg, 2 kali sehari
selama 3 hari.

G. Prognosis
Selama tidak terjadi obstruksi oleh cacing dewasa yang bermigrasi, prognosis
baik. Tanpa pengobatan infeksi cacing ini dapat sembuh sendiri dalam waktu 1,5 tahun.

H. Epidemiologi
Infeksi pada manusia terjadi karena tertelannya telur cacing yang
mengandunglarva infketif melalui makanan dan minuman yang tercemar. Sayuran
mentah dan mengandung telur cacing yang berasal dari pupuk kotoran manusia adalah
salah satu media penularan. Vector serangga seperti lalat juga dapat menularkan telur
pada makanan yang tidak disimpan dengan baik. Penyakit ini terutama menyerang anak,
dengan bagian terbesar dalah anak prasekolah (3-8 tahun). Askariasis banyak dijumpai
pada daerah tropis. Bayi mendapatkan penyakit ini dari tangan ibunya yang tercemar
larva infektif.
Cacing ini tumbuh dan berkembang pada penduduk di daerah yang beriklim panas
dan lembab dengan sanitasi yang buruk. Di Indonesia prevalensi askariasis tinggi
terutama pada anak.

Anda mungkin juga menyukai